RSUD Tuan
Rondahaim No. Dokumen No. Revisi Halaman
Pamatang Raya SPO/RSUDTR/GZ/0012/2017 00 1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
04 April 2017
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Lidya Rayawati Saragih
NIP. 197009242007012003
PENGERTIAN Pengolahan bahan makanan merupakan suatu kegiatan mengubah
(memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap
dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
1. Mengurangi risiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna
TUJUAN 3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan
penampilan makanan
4. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh
Keputusan Direktur RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya nomor
KEBIJAKAN 35.1/053/IV/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Gizi RSUD
Tuan Rondahaim Pamatang Raya
Macam Proses Pemasakan
1. Pemasakan dengan medium udara
a. Membakar/mengoven yaitu memasak bahan makanan dalam
oven sehingga masakan menjadi kering atau kecoklatan
b. Memanggang yaitu memasak bahan makanan langsung diatas
bara api sampai kecoklatan dan mendapat lapisan yang kuning
2. Pemasakan menggunakan medium air
a. Merebus yaitu memasak dengan banyak air. Ada tiga cara:
1) Api besar untuk mendidihkan cairan dengan cepat
dan untuk merebus sayuran
2) Api sedang untuk memasak santan dan berbagai masakan
PROSEDUR
sayuran
3) Api kecil untuk membuat kaldu juga dipakai untuk
masakan yang memerlukan waktu lama
b. Menyetup atau memasak dengan sedikit air
1) Mengetim: memasak dalam tempat yang dipanaskan
dengan air mendidih
2) Mengukus: memasak dengan uap air mendidih. Air
Pengukus tidak boleh mengenai bahan yang dikukus
3) Menggunakan tekanan uap yang disebut Steam cooking.
Panasnya lebih tinggi dari pada mengukus.
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
RSUD Tuan
Rondahaim No. Dokumen No. Revisi Halaman
Pamatang Raya SPO/RSUDTR/GZ/0012/2017 00 2/2
Ditetapkan Oleh :
SPO Tanggal terbit Karumkit Tk. III Baladhika Husada
(STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL)
dr. A. Rusli Budi Ansyah Sp. B,MARS
Letnan Kolonel Ckm NRP 1920047940367
Serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi, komunikasi,
informasi dan edukasi untuk memecahkan masalah gizi dan diet pasien
PENGERTIAN dengan meode tatap muka disamping itu untuk menanamkan dan
meningkatan pengertian, sikap serta perilaku sehat bagi individu,dan
masyarakat rumah sakit
1. Memberikan informasi pesan-pesan gizi/diet kepada pasien sesuai
dengan masalah dan penyakit untuk membantu proses
penyembuhan
TUJUAN
2. Menanamkan dan meningkatkan pengetahuan , sikap serta perilaku
sehat pada pasien.melalui kebiasaan makan yang sesuai dengan
metode tatap muka
1. Penyuluhan diberikan kepada pegawai rumah sakit, pasien
yang mempunyai kasus yang sama atau keluarga/pengunjung
pasien
2. Pasien yang mendapatkan konsultas gizi adalah pasien
KEBIJAKAN
rawat inap yang mendapat diet khusus atau yang
mempunyai masalah gizi
3. Pasien yang meminta untuk di konsul
4. Pasien yang sengaja di konsulkan oleh dokter, perawat/medis
Petugas gizi :
1. Mengumpulkan data subyektif dan obyektif
2. Mengkaji data.
3. Melakukan anamnesa gizi
4. Melakukan pengambilan data antropometri
5. Menentukan diagnosa gizi pasien.
PROSEDUR
6. Menentukan membuat perencanaan kebutuhan gizi pasien sesuai
dengan jenis diet yang akan diberikan
7. Membuat kesepakatan tujuan diet dengan pasien/keluarga
8. Mengisi lefleat sesuai dengan perencanaan
9. Menjelaskan mengenai diet yang harus dijalankanpasien
PENDIDIKAN KESEHATAN : DIET DAN NUTRISI (KONSULTASI GIZI RAWAT
INAP)
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit Karumkit Tk. III Baladhika Husada
SPO
(STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL)
dr. A. RusliBudi Ansyah Sp. B,MARS
Letnan Kolonel Ckm NRP 1920047940367
Serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi, komunikasi,
informasi dan edukasi untuk memecahkan masalah gizi dan diet pasien
PENGERTIAN dengan meode tatap muka disamping itu untuk menanamkan dan
meningkatan pengertian, sikap serta perilaku sehat bagi individu,dan
masyarakat rumah sakit di ruang poliklinik rawat jalan
1. Memberikan informasi pesan-pesan gizi/diet kepada pasien
sesuai dengan masalah dan penyakit untuk membantu
proses penyembuhan
TUJUAN
2. Menanamkan dan meningkatkan pengetahuan , sikap serta
perilaku sehat pada pasien.melalui kebiasaan makan
yang sesuai dengan metode tatap muka
1. Poliklinik Gizi Rawat Jalan
KEBIJAKAN 2. Seluruh Poliklinik Rawat Jalan
1. Penderita membawa pengantar konsultasi gizi dari poli yang
merujuk kecuali bila atas permintaan sendiri tanpa disertai
pengantar.
2. Penderita Swasta yang datang ke poli gizi rawat jalan menyelesaikan
biaya administrasi pembayarandi kasirkemudian menunjukkan bukti
kwitansi pembayaran pada petugas gizi. Bila penderita dinas
menunjukkan kartu berobat sedangkan penderita askes dengan
PROSEDUR menunjukkan kartu berobat serta membayar kwitansi pembayaran
konsultasi gizi.
3. Pada pengantar konsultasi disertakan data-data pemeriksaan
fisik/klinis dan laboratorium, apabila atas permintaan sendiri
penderita membawa data hasil pemeriksaan
(fisik/klinis/laboratorium) yang mendukung
4. Mengkaji status gizi pasien.
5. Melakukan anamnesa riwayat diet pasien.
PENDIDIKAN KESEHATAN :DIET DAN NUTRISI (KONSULTASI GIZI RAWAT
JALAN)
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit Karumkit Tk. III Baladhika Husada
SPO
(STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL) April 2015 dr. A. RusliBudi Ansyah Sp. B,MARS
Letnan Kolonel Ckm NRP 1920047940367
Tata cara pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan atau
PENGERTIAN
keluarga secara kelompok di luar lingkungan Rumah Sakit.
Memberikan informasi tentang kesehatan kepada pasien dan atau
TUJUAN keluarga secara kelompok dalam bentuk penyuluhan di luar lingkungan
Rumah Sakit.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
KEBIJAKAN Praktik Perawat.
5. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
7. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 1997.
A. Persiapan
a. Penampilan petugas pemberi edukasi :
1. Periksa kerapihan pakaian seragam
2. Periksa kelengkapan atribut
PROSEDUR
b. Alat-alat :
1. Alat tulis
2. Materi edukasi
3. Buku register pemberian edukasi
EDUKASI PASIEN DAN/ATAU KELUARGA SECARA KELOMPOK DI LUAR RUMAH
SAKIT