Anda di halaman 1dari 10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi
Pneumonia adalah suatu peradangan alveoli atau pada parencgyma paru
yang terjadi pada anak (Astuti dan Rahmat 2010).
Pneumonia adalah suatu peradangan paru-paru biasanya disebabkan oleh
bakterial (Staphylococcus, Pneumococcus, atau Streptococcus) atau infeksi viral
(Respiratory Syncytial Virus) (Astuti dan Rahmat, 2010).
Pneumonia adalah radang perenkim paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme dan kadang non infeksi.
B. Etiologi
1. Infeksi
a. Virus pernapasan yang paling sering dan lazim itu yaitu Mycoplasma
pneumonia yang terjadi pada usia beberapa tahun pertama dan anak
sekolah dan anak yang lebih tua.
b. Bakteri Streptococcus pneumoniae, S.pyogenes, Staphylococcus aureus
yang lazim terjadi pada anak normal
c. Haemophilus influenzae tipe b menyebabkan pneumonia bakteri pada anak
muda, dan kondisi akan jauh berkurag dengan pengguanaan vaksin efektif
rutin.
d. Virus non-respirasik, bakteri enterik gram negatif, mikobakteria, Chlamydia
spp, Ricketsia spp, Coxiella, Pneumocytis carinii, dan sejumlah jamur.
e. Virus penyebab pneumonia yang paling lazim adalah virus sinsitial
pernapasan (respiratory syncitial virus/RSV), parainfluenzae, influenza
adenovirus.
2. Non infeksi
a. Aspirasi makanan dan/atau asam lambung
b. Benda asing
c. Hidrokarbon dan bahan lipoid
d. Reaksi hipersensitifitas dan pneumonitis akibat obat atau radiasi
e. Penyebab pneumonia karena bakteri cenderung menimbulkan infeksi lebih
berat daripada agen non bakteri (Astuti dan Rahmat, 2010).

C. Tanda dan gejala


1. Demam, kesulitan benafas, dan >1 manifestasi berikut : takipnea, batuk,
napas cuping hidung, retraksi, crackle, penurunan bunyi napas
2. Dapat disertai pula dengan latergi, nafsu makan yang buruk, atau nyeri lolak
pada dada atau abdomen
3. Demam, takipnea, retraksi intercostal lebih terpercaya untuk menegakkan
diagnosis pneumonia pada anak dibandingkan auskultasi
4. Takipnea (frekuensi napas >50 x/menit) merupakan indikator paling sensitif
untuk pneumonia pada anak
5. Mengi dan hiperinflasi mengindikasikan bahwa penyakit disebabkan oleh virus
pada anak yang berusia lebih muda, dan Mycoplasma pada anak yang lebih
tua
6. Pada anak yang lebih tua, riwayat kesulitan bernapas lebih membantu
menegakkan pneumonia ketimbang retraksi nyata
7. Anak yang lebih tua dapat menunujukkan tanda-tanda klasik seperti perkusi
redup, crackle, bunyi napas bronkial, peningkatan fremitus taktil (Lalani,
2011).

D. Patofisiologi
Jalan napas secara normal steril dari benda asing dari area sublaringeal
sampai unit paru paling ujung. Paru dilindungi dari infeksi bakteri denga beberapa
mekanisme :
1. Filtrasi partikel dari hidung
2. Pencegahan aspirasi oeh reflek epiglottal
3. Penyingkiran material yang teraspirasi denga reflek bersin
4. Penyergapan dan penyingkiran organisme oleh sekresi mukus dan sel siliaris
5. Pencernaan dan pertumbuhan bakteri oleh makrofag
6. Netraslisasi bakteri oleh substansi imunitas lokal
7. Pengangkutan partikel dari paru oleh drainage limpatik
Infeksi pulmonal bisa terjadi karena Infeksi pulmonal bisa terjadi karena
terganggunya salah satu mekanisme pertahanan dan organisme dapat
mencapai traktus respiratorius terbawah melalui aspirasi maupun rute
hematologi. Ketika patogen mencapai akhir bronkiolus maka terjadi
penumpahan dari cairan edema ke alveoli, diikuti leukosit dalam jumlah besar.
Kemudian makrofag bergerak mematikan sel dan bakterial debris. Sisten
limpatik mampu mencapai bakteri sampai darah atau pleura viseral.
Jaringan paru menjadi terkonsolidasi. Kapasitas vital dan pemenuhan
paru menurun dan aliran darah menjadi terkonsolidasi, area yang tidak
terventilasi menjadi fisiologis right-to-left shunt dengan ventilasi perfusi yang
tidak pas dan menghasilkan hipoksia. Kerja jantung menjadi meningkat
karena penurunan saturasi oksigen dan hiperkapnia (Bennete, 2013)
Pathway

Normal (sistem
Organisme
pertahanan) terganggu

Virus Sal. napas bag. bawah Stapilokokus


peneumokokus

Kuman patogen mencapai Trombosit


bronkioli terminalis Eksudat masuk ke alveoli
merusak sel epitel bersilia,
sel goblet Toksin, coagolase
Alveoli

Cairan edema + leukosit Permukaan lapisan pleura


ke alveoli Sel darah merah, leukosit,
tertutup tebal eksudat
pneumokokus mengisi
trombus vena pulmonalis
alveoli
Konsolidasi paru

Leukosit + fibrin Nekrosis hemoragik

Kapasitas vital, mengalami konsolidasi


compliance menurun,
hemoragik
Leukositosis
- Intoleransi aktivitas
- Defisiensi
Suhu tubuh meningkat
pengetahuan

Resiko kekurangan
volume cairan
Hipertermi

Ketidakefektifan Produksi sputum Abses pneumatocele


bersihan jalan napas meningkat (kerusakan jaringan parut)

Ketidakefektifan pola
napas
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar X : mengidentifikasikan distribusi struktural (misal : lobar, bronkial);
dapat juga menyatakan abses)
2. Biopsi paru : untuk menetapkan diagnosis
3. Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah : untuk dapat mengidentifikasi
semua organisme yang ada
4. Pemeriksaa serologi : membantu dalam membedakan diagnosis organisme
khusus
5. Pemeriksaan fungsi paru : untuk mengetahui paru-paru, menetapkan luas
berat penyakit dan membantu diagnosis keadaan
6. Spirometrik static : untuk mengkaji jumlah udar yang diaspirasi
7. Bronkoskopi : untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda asing
(Nurarif dan Kusuma, 2015).

F. Komplikasi
Empiema yang memerlukan atibiotik dalam waktu yang lama (Astuti dan Rahmat,
2010)

G. Penatalaksanaan
Kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan
antibiotik per-oral dan tetap tinggal dirumah. Penderita yang lebih tua dan
penderita dengan sesak napas atau dengan penyakit jantung atau penyakit paru
lainnya, oksigen tambahan, cairan intravena dan alat bantu napas mekanik.
Kebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap pengobatan dan
keadaannya membaik dalam waktu 2 minggu. Penatalaksanaan umum yang
dapat diberikan antara lain :
1. Oksigen 1-2 L/menit
2. IVFD dextrose 10% : NaCl 0,9% = 3; 1, KCl 10 mEq/500 ml cairan. Jumlah
cairan sesuai beat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi
3. Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui
selang nasogastrik dengan feeding drip
4. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal
dan beta agonis untuk memperbaiki transport mukosilier. Koreksi gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit.
Penatalaksanaan untuk pneumonia bergantung pada penyebab, antibiotik
diberikan sesuai hasil kultur.
Untuk kasus pneumonia community based :
1. Ampisilin 100mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian
2. Kloramfenikol 75mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian
Untuk kasus pneumonia hospital based :
1. Sefatoksim 100mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian
2. Amikasin 10-15mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian (Nurarif dan Kusuma,
2015).

H. Rencana asuhan klien dengan penyakit Pneumonia


1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
1) Riwayat Keperawatan Sekarang
Didahului oleh infeksi saluran pernapasan atas selama beberapa hari,
kemudian mendadak timbul panas tinggi, sakit kepala/dada ( anak besar
) kadang-kadang pada anak kecil dan bayi dapat timbul kejang, distensi
addomen dan kaku kuduk. Timbul batuk, sesak, nafsu makan menurun.
Anak biasanya dibawa ke rumah sakit setelah sesak nafas, cyanosis
atau batuk-batuk disertai dengan demam tinggi. Kesadaran kadang
sudah menurun apabila anak masuk dengan disertai riwayat kejang
demam (seizure).
2) Riwayat Keperawatan Sebelumnya
Anak sering menderita penyakit saluran pernapasan atas. Predileksi
penyakit saluran pernafasan lain seperti ISPA, influenza sering terjadi
dalam rentang waktu 3-14 hari sebelum diketahui adanya penyakit
Pneumonia.
Penyakit paru, jantung serta kelainan organ vital bawaan dapat
memperberat klinis klien.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Tempat tinggal: Lingkungan dengan sanitasi buruk beresiko lebih besar
2. Pemeriksaan Fisik : Data Fokus
a. Inspeksi
1) Adanya PCH - Adanya sesak napas, dyspnea,
2) Sianosis sirkumoral
3) Distensi abdomen
4) Batuk : Non produktif Sampai produktif. Dan nyeri dada
b. Palpasi
1) Fremitus raba meningkat disisi yang sakit
2) Hati kemungkin membesar
c. Perkusi
Suara redup pada paru yang sakit
d. Auskultasi
Ronkhi halus, Ronkhi basah, Tachicardia.
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Hb : menurun/normal
2) Analisa Gas Darah : acidosis respiratorik, penurunan kadar oksigen
darah, kadar karbon darah meningkat/normal
3) Elektrolit : Natrium/kalsium menurun/normal (Elmy, 2011)
3. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
a. Diagnosa 1 : Ketidakefektifan bersihan jalan napas
1) Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi
dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersiahan jalan
nafas
Batasan karakteristik :
a) Tidak ada batuk
b) Suara napas tambahan
c) Perubahan frekuensi napas
d) Perubahan irama napas
e) Sianosis
f) Kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara
g) Penurunan bunyi napas
h) Dipsneu
i) Sputum dalam jumlah yang berlebihan
j) Batuk yang tidak efektif
k) Orthopneu
l) Gelisah
m) Mata terbuka lebar
Faktor yang berhubungan :
Lingkungan
a) Perokok pasif
b) Mengisap asap
c) Merokok
Obstuksi jalan nafas
a) Spasme jalan napas
b) Mokus dalam jumlah berlebihan
c) Eksudat dalam jalan alveoli
d) Materi asing dalam jalan napas
e) Adanya jalan napas buatan
f) Sekresi bertahan /sisa sekresi
g) Sekresi dalam bronki
Fisiologis
a) Jalan napas alergik
b) Asma
c) Penyakit paru obstruktif kronik
d) Hiperplasi dinding bronkhial
e) Infeksi
f) Disfungsi neuromuskular
b. Diagnosa 2 : Kekurangan volume cairan
1) Definisi : Penurunan cairan intravaskular, interstitial, atau intraseluler. Ini
mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saat tanpa perubahan pada
natrium.
Batasan karakteristik :
Subjektif
a) Haus
Objektif
a) Perubahan status mental
b) Penurunan turgor kulit dan lidah
c) Penurunan haluaran urin
d) Penuruan pengisian vena
e) Kulit dan membran mukosa kering
f) Hematokrit meningkat
g) Suhu tubuh meningkat
h) Peningkatan frekuensi nadi, penurunan tekanan darah, penurunan
volume dn tekanan nadi
i) Konsentrasi urin meningkat
j) Penurunan berat badan yang tiba-tiba
k) Kelemahan

Faktor yang berhubungan :


a) Kehilangan volume cairan aktif
b) Kegagalan mekanisme regulasi

c. Diagnosa 3 : Nyeri Akut


1) Definisi
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan actual atau potensial atau
yang digambarkan sebagai kerusakan (Internatinal Association for the
Study of Pain); awitan yang tiba – tiba tau lambat dari intensitas ringan
hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi.
Batasann karakteristik
a) Diaphoresis
b) Dilatasi pupil
c) Ekspresi wajah nyeri
d) Focus menyempit
e) Perilaku distraksi
f) Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
g) Perubahan selera makan
h) Putus asa
i) Sikap melindungi area nyeri
j) Sikap tubuh melindungi

Faktor yang berhubungan


a) Agen cedera biologis
b) Agen cedera fisik
c) Agen cedera kimiawi

4. Perencanaan
a. Diagnosa 1 : Ketidakefektifan bersihan jala nafas
1) Tujuan : Airway patency
Kriteria hasil : Menunjukkan jalan nafas yang paten ( irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal)
2) Intevensi :
Airway management
a) Buka jalan nafas
b) Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
c) Aukultasi suara napas, catat adanya suara tambahan
d) Atura intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
e) Monitor respirasi dan status O2
b. Diagnosa 2 : Kekurangan volume cairan
1) Tujuan : Fluid balance, Hydration, Nutritional status: Food and fluid,
Intake.
Kriteria hasil : Mempertahankan urin output sesuai usia dan BB, TTV
dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, turgor kulit baik.
2) Intervensi :
Fluid management
a) Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
b) Monitor status hidrasi
c) Monitor vital sign
d) Monitor masukan makanan / cairan
e) Kolaborasi pemberian cairan IV
f) Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
Hypovolemia Mangement
a) Monitor status cairan termasuk intake dan output cairan
b) Pelihara IV line
c) Monitor tanda vital
d) Monitor berat badan
e) Pemberian cairan iv monitor adanya tanda dan gejala keebihan
volume cairan (Nurarif dan Kusuma, 2015).
c. Diagnosa 3: Nyeri akut
1) Tujuan dan Krieria Hasil
Memnunjukkan tingkat nyeri, yang dibuktikan oleh indicator (1 – 5:
sangat berat, berat, sedang, ringan, atau tidak ada)
a) Ekspresi nyeri pada wajah
b) Gelisah atau ketegangan otot
c) Durasi episode nyeri
d) Merintih dan menangis
e) Gelisah
2) Intervensi Keperawatan dan rasional
a) Pemberian analgesic
r/ menggunakan agen-agen farmakologi untuk megurangi atau
menghilangkan nyeri
b) Manajemen nyeri
r/ meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat
kenyamanan yang dpaat diterima oleh pasien
Daftar Pustaka
Astuti, W. H & Rahmat, S. A. (2010). Asuhan Keperawatan Anak dengan
Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: TIM
Bennete. (2013). (Internet). Termuat dalam :
<http://dokumen.tips/documents/lp-pneumonia-pada-anak.html>
(Diakses tanggal 4 Desember 2016)
Elmy. (2011). (Internet). Termuat dalam : <http://elmy-
kumpulanaskep.blogspot.co.id/2011/07/asuhan-keperawatan-pada-
anak-dengan_19.html> (Diakses tanggal 4 Desember 2016)
Lalani, A. (2011). Kegawatdaruratan Pediatri. Jakarta : EGC
Nurarif, H. A & Kusuma, H. (2015). APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
BERDASARKAN DIAGNOSA MEDIS & NANDA. Edisi Revisi. Jilid 3.
Jogjakarta : Mediaction

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Pendahuluan Letak Sungsang
    Laporan Pendahuluan Letak Sungsang
    Dokumen23 halaman
    Laporan Pendahuluan Letak Sungsang
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • 1 Sampul
    1 Sampul
    Dokumen1 halaman
    1 Sampul
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    dicky nanda muzida
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PENDAHULUAN Gemili
    LAPORAN PENDAHULUAN Gemili
    Dokumen15 halaman
    LAPORAN PENDAHULUAN Gemili
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PENDAHULUAN Gemili
    LAPORAN PENDAHULUAN Gemili
    Dokumen2 halaman
    LAPORAN PENDAHULUAN Gemili
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • 6 Daftar Tabel, Gambar, Lampiran
    6 Daftar Tabel, Gambar, Lampiran
    Dokumen3 halaman
    6 Daftar Tabel, Gambar, Lampiran
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Paten Kop Surat
    Paten Kop Surat
    Dokumen3 halaman
    Paten Kop Surat
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PENDAHULUAN Gemili
    LAPORAN PENDAHULUAN Gemili
    Dokumen15 halaman
    LAPORAN PENDAHULUAN Gemili
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Fisiologi
    Anatomi Fisiologi
    Dokumen22 halaman
    Anatomi Fisiologi
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen1 halaman
    Pathway
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen12 halaman
    LP HDR
    AkmalAndriawan
    Belum ada peringkat
  • Kebutuhan Cairan
    Kebutuhan Cairan
    Dokumen1 halaman
    Kebutuhan Cairan
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen8 halaman
    LP HDR
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • LP Isos
    LP Isos
    Dokumen13 halaman
    LP Isos
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Lapuran Pendahuluan Leukemia
    Lapuran Pendahuluan Leukemia
    Dokumen25 halaman
    Lapuran Pendahuluan Leukemia
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen12 halaman
    LP HDR
    AkmalAndriawan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Kad
    Laporan Pendahuluan Kad
    Dokumen20 halaman
    Laporan Pendahuluan Kad
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen12 halaman
    LP HDR
    AkmalAndriawan
    Belum ada peringkat
  • 05 Bab Ii
    05 Bab Ii
    Dokumen46 halaman
    05 Bab Ii
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Pathway KGD Keracunan
    Pathway KGD Keracunan
    Dokumen1 halaman
    Pathway KGD Keracunan
    EllyaFitriani
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen2 halaman
    Pathway
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Narasi
    Narasi
    Dokumen8 halaman
    Narasi
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • BAB I Penumonia
    BAB I Penumonia
    Dokumen3 halaman
    BAB I Penumonia
    A'an Nur Rahman
    Belum ada peringkat
  • 05 Bab Ii
    05 Bab Ii
    Dokumen46 halaman
    05 Bab Ii
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Tentukan Massa Dari CO
    Tentukan Massa Dari CO
    Dokumen1 halaman
    Tentukan Massa Dari CO
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Fisiologi
    Anatomi Fisiologi
    Dokumen22 halaman
    Anatomi Fisiologi
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Pathway KAD
    Pathway KAD
    Dokumen3 halaman
    Pathway KAD
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • LP Peritonitis Terbaru
    LP Peritonitis Terbaru
    Dokumen15 halaman
    LP Peritonitis Terbaru
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Dan Fisiologi Tulang
    Anatomi Dan Fisiologi Tulang
    Dokumen25 halaman
    Anatomi Dan Fisiologi Tulang
    Jamal Sarwedi El-shirazy
    Belum ada peringkat