Disusun Oleh
Kelompok : 2
Andrian Fauzi
Alfina Winata
Khushul Kabri
Nur Adila
Resti Amara
Sintia Dewi
Tiara Inda
Marwan
Kelas XI Mia 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janinatau lebih.
Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar empat
(quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet). Hamil kembar
tentunya menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh ibu dan janinnya, sejalan
dengan perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda dibandingkan kehamilan biasa.
Mengandung bayi kembar merupakan berita besar bagi seorang ibu. Kehamilan kembar
memang tidak pernah bisa diduga, ada yang berasumsi bahwa seorang ibu bisa memiliki bayi
kembar karena keturunan, tetapi hal tersebut juga masih belum bisa dipastikan.
Berat badan satu janin kembar rata-rata lebih ringan 1000 gram dari janin tunggal. Berat
badan bayi kembar dua dan tiga yang baru lahir kurang dan 2500 gram dan kembar lima
kurang dari 1000 gram. Berat badan janin dari kehamilan kembar tidak sama. Umumnya,
terjadi perbedaan antara 50 sampai 1000 gram. Selain itu, terjadi pembagian sirkulasi darah
yang tidak sama. Akibatnya. pertumbuhan kedua janinnya pun berbeda Proses terjadinya
bayi dimulai dengan pertemuan hanya dua buah sel masing-masing milik wanita dan pria
(ibu dan ayah). Sel tersebut bertemu dalam proses yang disebut proses pembuahan dan mulai
berkembang dalam rahim wanita selama 9 bulan dan akhirnya lahir sebagai bayi.
BAB II
PEMBAHASAN
Kembar dizigotik (dikenal sebagai “kembar non-identik”) terjadi karena zigot-zigot yang
terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada
dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia,
proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang
apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot. Kembar dizigotik secara
genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang
terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.
Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada
keturunannya (bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu
menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel telur).
2. Kembar Monozigotik atau Identik (MZ)
Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot
(monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang
berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung
dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai
monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik
dapat berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik, monochorionic) atau tidak.
Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan
plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar
dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran
darah ke janin yang berkembang.
Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila
terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat
tinggi, dengan perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi
pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat kemiripan biasanya
berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari Fraga et al.
mengungkap adanya pengaruh epigenetik dalam proses yang membedakan individu-individu
yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang diaktifkan. Meskipun ada pengaruh
kebiasaan atau pengalaman yang memengaruhi perbedaan-perbedaan itu, ilmuwan beranggapan
proses acak lebih banyak berperan dalam perbedaan-perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan
tikus bahkan menunjukkan adanya perbedaan aktivitas pada histon (terkait dengan epigenetik)
dari empat sel pertama yang terbentuk.
C. Pengertian Laktasi
Laktasi adalah proses menyusui yang dimulai dari Mom memproduksi ASI sampai
pada tahap bayi mengonsumsi ASI, dengan cara menghisap dan menelan ASI
tersebut.
Idealnya ASI diberikan sampai anak berusia dua tahun dengan teknik yang baik dan
benar sehingga anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.
Bagi Mom yang baru pertama menyusui, berkonsultasi tentang laktasi dapat
menangani keluhan yang dialami ibu saat menyusui. Konsultasi laktasi dapat
membantu ibu menyusui yang mengalami kesulitan saat menyusui bayinya.
Dasar-Dasar Laktasi
Untuk melakukan proses laktasi, ternyata tidak boleh sembarangan, karena ada beberapa tahapan
yang menjadi dasar-dasar dari proses laktasi tersebut. Dasar-dasar laktasi adalah sebagai berikut:
Sesaat setelah melahirkan, lakukan IMD dengan cara meletakkan bayi di dada atau skin to
skin. Lalu berikan ASI selama kurang lebih satu jam. Pada saat melakukan ini, tetap tenang dan
jangan panik karena mungkin bayi belum bisa menyusui dengan benar atau ASI tidak keluar
dengan cepat dan banyak. Melakukan IMD akan menunjang bonding antara ibu dan bayi. Oleh
karena itulah, dalam melakukannya usahakan agar ibu dan bayi tetap tenang dan nyaman
2. Rawat Gabung (Rooming In)
Banyak orang menganggap bahwa bayi yang berada dekat dengan ibu cenderung lebih sehat.
Oleh karena itulah, coba minta pada pihak rumah sakit untuk rawat gabung dalam satu kamar
sehat terpisah dari kamar inap ibu.
3. Tidur Bersama
Agar hubungan ibu dan bayi lebih dekat, disarankan untuk ibu tidur bersama bayi saat menyusui
eksklusif. Namun, tetap perhatikan keselamatan bayi saat tidur bersama, jangan sampai ibu
ketiduran karena akan membahayakan bayi.
Bayi membutuhkan asupan nutrisi untuk membantu tumbuh kembangnya. ASI menjadi sumber
makanan pokok bayi untuk memenuhi asupan nutrisinya. Maka ibu harus mengetahui jadwal
pemberian ASI.
Jadwal pemberian ASI akan berbeda tergantung umur bayi. Bayi baru lahir membutuhkan ASI
setiap 2-3 jam sekali, bayi usia 6 minggu akan menyusui setiap 4 jam sekali dan terus berlanjut
hingga usia 10-12 bulan. Apabila usia bayi sudah lebih dari 12 bulan, maka bayi dapat tidur lelap
tanpa bangun pada malam hari. Dengan ini, maka masing-masing bayi memiliki porsi ASI yang
tidak sama.
5. Posisi Menyusui
Dasar yang kelima dari laktasi adalah proses menyusui. Posisi menyusui ada berbagai macam.
Misalnya, dengan berbaring miring sambil memeluk bayi jadi tidak perlu repot
menggendongnya, namun ibu harus berhati-hati saat ketiduran jangan sampai jatuh pada tubuh
bayi. Selain berbaring, bisa juga dengan menggendong di pangkuan, cara ini lebih aman untuk
ibu dan bayi. Hal yang terpenting adalah kenyamanan ibu dan bayi saat menyusui.
Pemberian ASI sampai dengan usia 2 tahun sangat dianjurkan. Setelah usia 2 tahun, bayi mulai
mengonsumsi makanan penambah ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Demikianlah pembahasan mengenai laktasi. Laktasi adalah masa di mana ibu menyusui bayinya.
Pemberian ASI ini dilakukan dengan beberapa tahapan seperti yang telah disebutkan
sebelumnya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Proses Terbentuknya ASI
Manfaat ASI
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Persalinan kembar adalah hal yang biasa pada hewan karena banyak hewan yang
menghasilkan sel telur masak (siap dibuahi) pada saat yang sama. Hewan-hewan domestik
seperti kucing, anjing, tikus, atau domba biasa memiliki anak lebih dari satu sekali melahirkan.
Penyebab bayi kembar menurut ilmu kedokteran bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, bisa saja
bayi kembar ini memang di sengaja agar terjadi karena mungkin si orang tua menginginkan
memiliki bayi kembar dengan cara meminum obat penyubur ovum, keturunan, dan lain-lain.
Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar: fraternal (dizigotik) dan
identik (monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata,
sementara kembar monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki
kemampuan ini. Armadillo bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu
memiliki kembar empat monozigotik. Berbagai komplikasi dapat terjadi dan risiko untuk
mengalami komplikasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang hamil anak satu.