Anda di halaman 1dari 41

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

III.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari Bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani

(sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang

dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau

energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu entitas

yang berinteraksi.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling

berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item

penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan

suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang

saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang

berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara

tersebut.

Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-

hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan

untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya

menjadi beragam.

29
30

Menurut Lasminiasih Dkk (2016:885),“Sistem adalah sekelompok

unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi

bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

(Perancangan Sistem Informasi Kredit Mikro Mahasiswa Berbasis

Web, 2016, Perancangan Sistem Informasi Kredit Mikro Mahasiswa

Berbasis Web).

Menurut Rini Asmara, S.Kom, M.Kom (2016:82), “Sistem

adalah sekelompok elemen yang terintegritasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai suatu tujuan”.

(Sistem Informasi Pengolahan Data Penanggulangan Bencana

Pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kabupaten

Padang Pariaman, 2016, AMIK Jayanusa Padang).

Menurut Muhammad Faizal dan Sanda Listya Putri (2017:3)

“Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel

yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama

lain untuk mencapai suatu tujuan”.

Selain itu, sistem juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan

objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi, serta hubungan antar

objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang.

Untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan ( Sistem

Informasi Pengolahan Data Pegawai Berbasis Web (Studi Kasus Di Pt

Perkebunan Nusantara Viii Tambaksari, 2017, STMIK Subang).


31

Menurut Mulyadi (2016:5), “Sistem adalah suatu jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan.” (Sistem Informasi Akuntansi Cetakan Edisi

Empat, Penerbit salemba Empat, Jakarta).

Ciri-ciri sistem menurut Mulyani (2016:5)

a. Sistem mempunyai komponen-komponen.

b. Komponen-komponen sistem harus terintegrasi (saling berhubungan).

c. Sistem mempunyai batasan sistem.

d. Sistem mempunyai tujuan yang jelas.

e. Sistem mempunyai lingkungan.

f. Sistem mempunyai input, proses, dan output.

Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisikan

sistem yaitu berdasarkan pendekatan pada prosedurnya dan yang

berdasarkan pendekatan komponennya :

1. Pendekatan Sistem pada Prosedurnya

Suatu sistem adalah suatu jaringan dan prosedur yang saling berkaitan,

dan bekerjasama untuk melakukan suatu pekerjaan atau menyelesaikan

suatu masalah tertentu.

2. Pendekatan Sistem pada Komponennya

Suatu sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling

berinteraksi dengan teratur sehingga membentuk suatu totalitas untuk

menyelesaikan suatu masalah tertentu.


32

Sistem Informasi menurut Mulyani (2016:16), “sistem informasi

yang sudah terkomputerisasi yang bekerja sama karena adanya interaksi

manuasi dan komputer”. (Sistem Informasi Manajemen, Abdi Sistematika,

Bandung).

Menurut Edhy Sutanta (2017:4), “Sistem dapat didefenisikan

sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang

saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu”.

Sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu

fungsi guna mencapai suatu tujuan. (Sistem Informasi Manajemen, Graha

Ilmiah, Yogyakarta).

Menurut Tata Sutabri (2017:22), “Sitem merupakan suatu bentuk

integritas antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem

memiliki sarana yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada

didalam sistem tersebut.” (Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta).

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2017:161) menyatakan

bahwa: Diagram aktifitas atau activity diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu

yang ada pada perangkat lunak.

Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktifitas

menggambarkan aktivitas sistas bukan apa yang dilakukan aktor, jadi

aktifitas yang dapat dilakukan oleh sistem.


33

Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009), dalam bukunya Sistem

Informasi Konsep dan Aplikasi:

1. Mempunyai Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi

sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi

sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang

saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila

suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang

lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem.

2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Mempunyai Lingkungan (Environment)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat

mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan

ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya

harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah

sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang


34

akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga

keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat

berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk

satu kesatuan.

5. Mempunyai Masukan (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance

input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat

beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang

diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

7. Mempunyai Pengolahan (processing)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan

dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal).

Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa

adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.

9. Mempunyai Keluaran (output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat


35

berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai

sisa pembuangan.

10. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk

mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan

mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Tujuan Sistem

Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013) yang

bukunya berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :

“Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh

suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau

sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya”.

Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau

kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan

pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak

ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar

dilakukannya suatu pengendalian.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

merupakan kumpulan suatu komponen sistem yang saling berhubungan

satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan suatu kegiatan pokok

perusahaan.
36

III.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi

bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan

oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan

ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data

merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang

nyata.

Menurut Dyani Ayu Aisyah (2017 : 344), Informasi adalah suatu

sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi

yang bersifat manajerial.

Dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat

menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.

(Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi – Vol. 03 No. 03 (2017) 343-352).

Menurut Tata Sutabri (2017:29), “Informasi adalah data yang

telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses

pengambilan keputusan.

Menurut Edhy Sutanta (2017:10), Informasi merupakan hasil

pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya

dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga.


37

Atau secara tidak langsung pada saat mendatang. (Sistem

Informasi Menejemen, Graha Ilmiah, Yogyakarta).

Menurut Krismaji (2015:14), Informasi adalah “data yang telah di

organisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

Hal serupa disampaikan oleh Romney dan Steinbart (2015:4) :

Informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk

memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih

baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.

Menurut pendapat Notoatmodjo (2016) informasi adalah bahwa

semakin banyak yang memiliki informasi dapat memengaruhi atau

menambah pengetahuan terhadap seseorang.

Dengan pengetahuan tersebut bisa menimbulkan kesadaran yang

akhirnya seseorang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang

dimiliki.

Dalam KBBI informasi berarti: penerangan, pemberitahuan, kabar

atau berita tentang sesuatu, lingkungan keseluruhan makna yang menunjang

amanat yang terlihat di bagian-bagian amanat itu.

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

informasi adalah data yang diolah agar bermanfaat dalam pengambilan

keputusan penggunanya.
38

III.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi

dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung

operasi idan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem

informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang,

proses algoritmik, data, dan teknologi.

Menurut Muhammad Faizal dan Sanda Listya Putri

(2017:3),“sistem informasi adalah suatu data yang dihimpun,

dikategorikan, dan diproses sampai menjadi satu kesatuan informasi yang

saling berkesinambungan satu sama lain”.

Dan saling mendukung sampai menjadi sebuah informasi yang

bermanfaat bagi isi penerimanya. ( Sistem Informasi Pengolahan Data

Pegawai Berbasis Web (Studi Kasus Di Pt Perkebunan Nusantara Viii

Tambaksari, 2017, STMIK Subang).

Menurut Agus Irawan Dkk (2016:9), “Sistem informasi adalah

suatu kombinasi teratur apapun dari people (orang), hardware (perangkat

keras), software (perangkat lunak), computer inetworks and data

communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data)”.

Yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi

didalam suatu bentuk organisasi. (Sistem Informasi Perdagangan Pada Pt

Yoltan Sari Menggunakan Php Berbasis Web, 2016, Politeknik Negeri

Banjarmasin).
39

Menurut Rini Asmara, S.Kom, M.Kom (2016:82), “Sistem

Informasi adalah kumpulan atau susunan yang terdiri dari perangkat keras

dan perangkat lunak serta tenaga pelaksanaannya yang bekerja dalam

sebuah proses berurutan dan secara bersama-sama”.

“saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk”. (Sistem

Informasi Pengolahan Data Penanggulangan Bencana Pada Kantor

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kabupaten Padang

Pariaman, 2016, AMIK Jayanusa Padang).

Menurut Tata Sutabri (2017:46), “Sistem Informasi adalah suatu

sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi”.

“organisasi yang bersifat menejerial dengan kegiatan strategi dari

suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang

diperlukan”.(Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta).

Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan

sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain . Sistem informasi

adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan

diproses sebagai bentuk dari memori sosial.

Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai ibahasa semi formal

yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.


40

Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin

sistem informasi dan organisasi informatika.

Input Proses Output

Databas e

Gambar III.3 Komponen Sistem


Informasi

III.4 Pengertian Surat

Terdapat beberapa pendapat/gagasan dari para pakar yang berbeda

mengenai apa pengertian dari surat. Namun pada intinya pengertian dari

surat memiliki arti yang tidak jauh beda dengan yang lainnya, yaitu :

Menurut (Laksmi, Gani, dan Budiantoro, 2017) mengatakan

bahwa “surat adalah salah satu sarana komunikasi dalam bentuk tertulis atau

alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pihak pengirim ke

penerima.”

Menurut (Sedarmayanti, 2017) mengatakan bahwa “korespondensi

atau menyurat adalah satu bentuk komunikasi dengan menggunakan surat

sebagai alat.”

Menurut (Rosalin, 2017) mengatakan bahwa “surat merupakan

catatan tertulis yang digunakan sebagai media penyampaian pesan yang


41

sangat vital bagi organisasi, baik piblic maupun privat.”

Dari beberapa pendapat yang dikemukan oleh para ahli di atas,

Penulis dapat menyimpulkan bahwa surat merupakan alat komunikasi yang

penting yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain

baik itu secara tertulis maupun tidak tertulis.

III.5 Prosedur Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar

1. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk

Menurut (Ating Tedjasutisna, 2000) prosedur pengelolaan surat

yang baik haruslah dilakukan dengan langkah-langkah seperti :

a. Penerimaan

Tugas penerimaan adalah :

1. Mengumpulkan dan menghitung jumlah surat yang masuk.

2. Meneliti ketepatan alamat si pengirim surat.

3. Menggolongkan surat sesuai dengan urgensi penyelesaian.

4. Menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah

diterima.

b. Penyortiran

Kegiatan penyortiran adalah suatu kegiatan memisah-misahkan surat

untuk selanjutnya didistribusikan kepada bagian yang dituju.

Penyortiran dapat dilakukan berdasarkan atas penggolongan surat

seperti surat biasa, rutin, dan rahasia.


42

c. Pencatatan

Setelah surat dicatat distempel serta memerikasa ketepatan jenis

ataupun jumlah lampiran yang harus diterima maka langkah

berikutnya adalah melakukan pencatatan.

Menurut (Hidayat & Jumiati, 2016) prosedur pengelolaan surat

dapat diselenggarakan dengan dua cara yaitu :

a. Buku Agenda

Menurut sugiarto pencatatan buku agenda dilakukan oleh instansi

yang belum menerapkan sistem kartu kendali. Pencatatan surat masuk

dan surat keluar dapat dipisahkan menggunakan buku agenda surat

masuk dan buku agenda surat keluar, yang biasanya dibedakan

tahunnya.

b. Kartu Kendali

Menurut sedarmayanti, pengurusan surat dengan menggunakan kartu

kendali disebut sistem pengelolaan kearsipan pola baru. Kartu kendali

adalah helai tipis berukuran 10 x 15 cm berisi kolom-kolom untuk

mencatat surat masuk dan surat keluar serta untuk mengendalikan

surat tersebut. Kartu kendali berfungsi sebagai pengganti buku

agenda, yang mana penggunanya dapat ditulis rangkap 2, rangkap 3

atau rangkap 4, sesuai dengan kebutuhan masing-masing kantor.


43

2. Prosedur Pengelolaan Surat Keluar

Menurut (Hidayat & Jumiatin, 2016) prosedur pengelolaan surat

keluar yang baik hendaknya menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Pembuatan konsep surat

Konsep surat disebut juga dengan istilah draft. Konsep surat disusun

dan dibuat sesuai bentuk surat yang benar atau yang dikehendaki

pimpinan.

b. Pengetikan

Apabila konsep surat telah mendapatkan persetujuan dan memperoleh

kode atau nomor surat, diserahkan kepada unit pengolah. Kemudian

kepala unit pengolah harus tekun dan teliti dalam memeriksa hasil

pengetikan konsep surat tersebut hingga konsep surat tersebut

menjadi bentuk surat yang sesuai dengan ketentuan yang ada, setelah

melalui koreksi kesalahan.

c. Mengetik surat dalam bentuk akhir

Konsep yang telah disetujui pimpinan kemudian diketik dalam

bentuk akhir pada kertas berkepala surat atau kop surat.

d. Penandatanganan

Surat ini kemudian disampaikan kepada pimpinan, atau pejabat yang

berwenang untuk menandatangani.


44

III.6 Pengertian Visual Basic

Microsoft Visual Basic (VB) merupakan sebuah bahasa program

yang menawarkan Integrated Development Environmen (IDE) visual

untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi.

Microsoft Windows menggunakan model pemograman (COM).

Visual Basici adalah pengembangan dari bahasa komputer BASIC

(Beginner’s All-purpose Symbolic Intruction Code). Bahasa BASIC

diciptakan oleh Profesor Jhan Kemeny dan Thomas Eugene Kurz dari

Perguruan Tinggi Dartnouth pada pertengahan tahun 1960-an.

Bahasa pemograman tersebut tersusun mirip dengan bahasa

inggris yang biasa digunakan oleh para programer untuk menulis

program-program komputer sederhana yang berfungsi sebagai pembelajaran

bagi konsep dasar pemograman komputer.

Surya Binarto (2016 : 1). Jenis Microsoft Visual Basic : Microsoft

Visual Basic 6.0 sangat populer pada tahun-tahun terakhir ini.

Microsoft Visual Basic 6.0 lebih banyak digunakan sebagai

developer dibanding bahasa pemrograman yang lain seperti Pascali

misalnya, dimana kita harus menulis program untuk segala sesuatu.

Microsoft Visual Basic 6.0 mampu menambahkan sendiri sebagai

kode program secara otomatis kedalam program sehingga pekerjaan

programmer menjadi semakin mudah.

Microsoft Visual Basic 6.0 memberikan banyak kemudahan bagi

perancang program berbasis windows dalam menuangkan imajinasinya


45

dengan menggunakan objek-objek yang tersedia dalam fasilitas.

Microsoft Visual Basic 6.0 serta fasilitas click and drag untuk

membuat tampilan semenarik mungkin sesuai dengan keinginan pembuat

program.

Microsoft Visual Basic 6.0 juga menyediakan fasilitas yang

mungkin untuk menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek

grafis dalam sebuah form. Selain itu, Microsoft Visual Basic 6.0 juga

menawarkan berbagai kemudahan dalam mengelola sebuah database.

Selain keistimewaan yang handal, Microsoft Visual Basic 6.0

memiliki keistimewaan yang paling utama yaitu Object Oriented

Pprograming (OOP) atau disebut dengan program yang berorientasi objek

yang mempermudah para pemakai dalam membangun sebuah modul

aplikasi yang lengkap.

Microsoft Visual Basic 6.0 (VB) merupakan salah satu bahasa

pemrograman yang handal untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft

Windows yang berbasis grafis (Graphical User Interface – GUI). dengan

metode Graphical User Interface (GUI), VB memudahkan pemogram

untuk berinteraksi langsung dengan elemen-elemen untuk setiap bentuk

pemrograman.

Sebagai pemrograman berbasis Windows, VB mempunyai

kemampuan untuk berinteraksi dengan seluruh aplikasi Windows, seperti

Microsoft Word, Microsoft Excel dan Microsoft Access. Dengan

kemampuan yang hampir tidak terbatas, VB dapat digunakan untuk semua


46

aplikasi pemrograman seperti game, multimedia, program perhitungan,

bahkan untuk membuat aplikasi program yang mirip Word dan Excel.

III.7 Pengertian Database

Database adalah sekumpulan data yang telah disusun sedemikian

rupa dengan ketentuan atau aturan yang saling berelasi sehingga

memudahkan pengguna dalam mengelolahnaya dan mempermudah dalam

memperoleh informasi. Selain itu, ada pula yang mengidentifikasikan

database sebagai kumpulan file, tabel atau arsip yang saling terhubung

yang disimpan dalam media elektronik.

Menurut Indrajani (2015:70) database adalah sebuah kumpulan

data yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. (Database

Design, Penerbit Elex Media, Jakarta).

Manfaat Penggunaan database adalah sebagai berikut :

1. Kecepatan dan Kemudahan

Memiliki kemampuan dalam menyeleksi data sehingga menjadi

suatu kelompok yang terurut dengan cepat.

2. Pemakaian bersama-sama Dapat digunakan oleh siapa saja dalam satu

perusahaan.

3. Kontrol data ke pusat

Meskipun pada suatu perusahaan memiliki banyak divisi, tapi

database yang diperlukan tetap satu saja. Hal ini mempermudah


47

pengontrolan data hanya dengan mengupdate semua data di masing-

masing bagian cukup satu database saja yang ada di server pusat.

4. Menghemat biaya perangkat

Dengan memiliki database yang terpusat di masing-masing divisi tidak

memerlukan perangkat untuk menyimpan database, berhubung

database yang dibutuhkan hanya satu yaitu yang tersimpan di server

pusat. Hal ini tentunya memangkas biaya pembelian perangkat.

5. Keamanan data

Manajemen pengguna ini mampu membuat hak akses yang berbeda-

beda, disesuaikan dengan kepentingan maupun posisi pengguna. Selain

itu data yang tersimpan di database diperlukan password untuk

mengaksesnya.

6. Memudahkan dalam menciptakan aplikasi baru

Database dirancang dengan sangat baik sehingga programer cukup

membuat atau mengatur interface aplikasinya saja.


48
49
50

.
51
52
53
54
55

Anda mungkin juga menyukai