Anda di halaman 1dari 4

Hipotermia Pada Bayi

Suhu bayi normal adalah 36,5 0C – 36.5 0C. Hipotermia adalah kondisi saat suhu bayi dibawah
normal. Hipotermia merupakan masalah yang penting yang sering terjadi. Hipotermia penyebab
utama kesakitan dan kematian bayi baru lahir di negara berkembang.  Suhu bayi yang rendah
mengakibatkan proses metabolic dan fisiologis melambat. Kecepatatan pernafasan, jantung
melambat, tekanan darah rendah dan kesadaran hilang sehingga jika tidak ditangani dapat
menimbulkan kematian. Oleh karena itu WHO merekomendasikan asuhan untuk
mempertahankan panas dalam asuhan bayi baru lahir. (Oleh : Agustina Catur _ Widyaiswara
Bapelkes Semarang)

Mengapa Bayi perlu dijaga supaya tetap hangat? 


Bayi baru lahir kehilangan panas 4x lebih besar daripada orang dewasa. Kehilangan panas ini
menyebabkan penurunan suhu. Pada 30 menit I penurunan suhu antara 3 – 4 derajat celcius.
Selain itu pusat pengaturan panas tubuh belum berfungsi sempurna dan bayi belum mampu
mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar tidak kedinginan. 

Bayi kehilangan panas melalui cara sbb :


1. Radiasi/memancar. 
Panas tubuh bayi memancar ke lingkungan sekitar yang lebih dingin. Misalkan bayi diletakkan
diruangan yang dingin, bayi dibiarkan telanjang. 
2. Evaporasi /menguap 
Panas tubuh bayi menguap bersama cairan/air ketuban yang membasahi kulit. Misal bayi tidak
dilap setelah lahir
3. Konduksi /merambat
Panas tubuh bayi merambat dari kulit tubuh bayi ke permukaan yang lebih dingin. Misal popok
basah tidak langsung diganti, menyentuh bayi dengan tangan dingin
4. Konveksi / mengalir 
Panas tibuh mengalir bersama aliran udara di sekelilingbayi. Misal bayi diletakkan di dekat pintu
yang terbuka atau kipas angin
Cara mencegah kehilangan panas
1. Keringkan tubuh bayi setelah lahir
2. Susui bayi segera setelah lahir (IMD dan ASI eksklusif) 
Suhu kulit dada ibu yang melahirkan akan menyesuaikan dengan suhu tubuh bayi. Jika bayi
kedinginan, suhu tubuh ibu otomatis naik 2 derajat untuk menghangatkan bayi, jika tubuh bayi
kepanasan, suhu tubuh ibu otomatis turun satu derajat untuk mendinginkan bayi. 
3. Tidak memandikan bayi sebelum 6 jam setelah lahir. 
Hal ini bermanfaat agar vernix tidak cepat hilang, membanti regulasi suhu tubuh, menurunkan
risiko infeksi, menciptakan keberhasilan menyusui, menciptakan bonding ibu bayi dan menjaga
kadar gula darah bayi tetwp stabil
4. Tempatkan bayi pada lingkungan hangat
5. Beri bayi pakaian dan topi hangat, dan lembut.
6. Segera ganti popok/ baju yang basah
7. Hangatkan tangan sebelum menyentuh bayi
Bagaimana gejala hipotermia? 
– tanda awalnya kedua tangan kaki teraba dingin . Apabila tidak diatasi bisa timbul tanda lanjut
yaitu seluruh tubuh teraba dingin
– bayi tidak nergerak aktif/lemas
– bayi malas menyusu
– bayi merintih/menangis lemah
Cara mengatasi hipotermia 
1. Ganti pakaian basah dengan pakaian hangat disertai topi
2. Tempatkan bayi di ruangan hangat
3. Skin to skin / metode kangguru 
4. Menyusui sesring mungkin 
5. Gunakan inkubator
Reflek Pada Bayi Baru Lahir

Refleks bayi baru lahir atau disebut juga dengan refleks primitif adalah gerakan spontan yang
secara alami dilakukan oleh bayi ketika ia mendapatkan sebuah rangsangan tertentu. Gerakan-
gerakan ini muncul sejak bayi lahir dan akan hilang dengan sendirinya seiring usianya
bertambah.

7 Macam Refleks Bayi Baru Lahir


Refleks bayi yang baik menandakan bahwa bayi dalam kondisi sehat, serta memiliki aktivitas
saraf dan otak yang bagus. Berikut ini beberapa macam refleks bayi baru lahir yang bisa Bunda
perhatikan:
1. Grasp reflex (refleks menggenggam)
Ketika Bunda menyentuh telapak tangan Si Kecil, ia bisa menggenggam jari Bunda sangat erat.
Gerakan ini dikenal dengan istilah refleks menggenggam (grasp reflex). Umumnya, refleks
menggenggam pada tangan akan menghilang ketika Si Kecil berusia 5–6 bulan.
Gerakan refleks ini tidak hanya terjadi pada tangan saja, tapi juga pada kaki. Ketika Bunda
meletakkan jari di bawah jari kaki Si Kecil, jari-jari kakinya akan menekuk ke arah jari Bunda
seperti mau menggenggam. Berbeda dengan tangan, gerakan refleks kaki ini baru menghilang
pada usia 9–12 bulan.
2. Asymmetric tonic neck reflex
Refleks ini terjadi ketika bayi dalam posisi terbaring dan kepalanya ditengokkan. Jika kepala Si
Kecil ditengokkan ke satu sisi, ia akan memanjangkan lengan dan kaki di sisi yang sama, juga
menekuk lengan dan kaki di sisi yang berbeda.
Posisi ini sering disebut dengan posisi anggar karena serupa dengan posisi pemain anggar saat
bermain. Refleks ini akan menghilang ketika Si Kecil berusia 5–7 bulan.
3. Refleks Moro
Refleks Moro sering disebut dengan refleks kejut sebab biasanya akan muncul ketika bayi
merasa terkejut.
Saat terkejut karena suatu hal, misalnya karena suara yang keras atau gerakan yang tiba-tiba,
bayi akan merentangkan kedua tangannya dengan telapak tangan menghadap ke atas, lalu
menariknya kembali. Terkadang, bayi juga akan menangis.
4. Rooting reflex
Rooting reflex terjadi saat sudut mulut bayi disentuh. Ketika mendapatkan rangsangan seperti
itu, bayi akan memutar kepalanya, membuka mulut, dan siap menghisap mengikuti arah
rangsangan tersebut.
Refleks ini sangat membantu Si Kecil untuk menemukan payudara atau botol susu ketika ia ingin
menyusu. Rooting reflex umumnya akan menghilang ketika Si Kecil berusia 4 bulan.
5. Refleks Babinski
Refleks Babinski akan muncul ketika Bunda menggoreskan jari bunda ke telapak kaki Si Kecil
dari tumit, ke sisi luar telapak kaki, hingga ke bawah ibu jarinya. Ibu jari kakinya akan mengarah
ke atas dan jari-jari lainnya akan terbuka. Refleks ini umumnya akan menetap hingga Si Kecil
berusia 2 tahun, tapi bisa juga menghilang sejak usia 1 tahun.
6. Sucking reflex (refleks menghisap)
Ketika bagian langit-langit mulut bayi tersentuh, ia akan refleks melakukan gerakan mengisap.
Refleks ini berguna untuk kemampuan menyusu Si Kecil dan biasanya mulai sempurna saat ia
berusia 36 minggu di dalam kandungan. Inilah mengapa bayi yang prematur cenderung tidak
mahir menyusu.
7. Stepping reflex
Refleks ini juga dikenal dengan istilah walking atau dance reflex, karena gerakannya menyerupai
orang yang sedang berjalan atau menari. Refleks ini terjadi ketika tubuh bayi diangkat dan
kakinya menyentuh permukaan padat, seperti tanah atau lantai. Refleks ini akan menghilang
setelah Si Kecil berusia 3 bulan.
Ketujuh refleks bayi baru lahir yang telah dipaparkan di atas adalah respons alami bayi sejak ia
dilahirkan. Dengan memperhatikan refleks ini pada Si Kecil, Bunda juga bisa memperhatikan
tumbuh kembangnya.
Tidak adanya respons atau munculnya respons yang tidak normal terhadap rangsangan yang
diberikan kepada bayi bisa berarti kelainan pada sistem sarafnya. Jika Bunda menemukan hal ini,
segera konsultasikan pada dokter agar kondisi kesehatan Si Kecil bisa diperiksa dengan lebih
seksama.

Anda mungkin juga menyukai