PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara fisik, mental, dan
sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses produksi. Kista ovarium adalah
kantung berisi cairan yang terletak di ovarium. Kista ovarium merupakan kasus
umum dalam ginekologi yang dapat terbentuk kapan saja, pada masa pubertas
Insiden kista ovarium di Amerika Serikat adalah sekitar 15 kasus per 100.000
wanita per tahun. Kista ovarium didiagnosis lebih dari 21.000 perempuan per
Society,2009). Penderita kista ovarium di Malaysia pada tahun 2008 terdata 428
kasus, dimana terdapat 20% diantaranya meninggal dunia dan 60% diantaranya
adalah wanita karir yang telah berumah tangga. Sedangkan pada tahun 2009
terdata 768 kasus penderita kista, dan 25% diantaranya meninggal dunia dan 70%
ovarium bersifat jinak (benigna). Massa yang umum dialami oleh wanita berusia
fungsional. Kista fungsional termasuk kista di kopus luteum dan folikel biasanya
lebih kecil dari 3 cm dan sering kali hilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 2
1
bulan. Wanita yang mengidap kista ovarium kecil kembali menjalani
pemeriksaaan dalam 1 sampai 2 bulan. Namun pada massa ovarium yang tidak
menghilang yang berukuran lebih dari 3 cm, dapat menimbulkan nyeri persisten
lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kista ovarium yaitu suatu pengumpulan cairan yang terjadi dalam ovarium
atau indung telur dan cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh selaput yang
B. Etiologi
hipotalamus.
pada ovarium adalah gagalnya sel telur (folikel) untuk berovulasi. Fungsi
ovarium.
Ovarium tidak akan bervungsi secara normal jika tubuh wanita tidak
4
mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur. Karena itu
6. Stress
2. Faktor Genetic
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker,
karena makanan yang bersifat karsinogen ,polusi, atau terpapar zat kimia
5
onkogen, yaitu gen pemicu kanker. Arif,dkk (2016) mengatakan faktor
a. Usia
jarang, akan tetapi wanita yang memasuki masa menopause (usia 50-
b. Status menopause
c. Pengobatan infertilitas
d. Kehamilan
e. Hipotiroid
6
meningkat. TSH merupakan faktor yang memfasilitasi
f. Merokok
kista ovarium dan semakin menurun indeks massa tubuh (BMI) jika
seseorang merokok.
g. Ukuran massa
tersebut bersifat ganas. Kadar abnormal CA125 pada wanita pada usia
i. Riwayat keluarga
7
j. Konsumsi alcohol
folikel.
k. Obesitas
banyak jenis zat kimia, salah satunya adalah hormone estrogen, yang
Ukuran kista berkisar antara 5-15 cm dan ukuran ini lebih keil
8
tumor jinak ovarium dan 85% diantaranya adalah jinak. Tumor
yang tinggi dengan inti sel bewarna sel gelap terletak di bagian
3) Kista dermoid
kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serus dan berwarna
5) Kista endometroid
9
endometrium.
2) Kista folikuler
ovarium dan biasanya sedikit lebih besar (3-8 cm) dari folikel pra
ovulasi (2,5 cm). Kista ini terjadi karena kegagalan ovulasi (LH
10
luteum atau perdarahan yang mengisi rongga yang terjadi
11
dan penghentian stimulasi ovulasi dengan klomifen. Walaupun
atad satu lapisan epitel kubik dan isinya jernih dan serus.
12
E. Patofisiologi
Fungsi Ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan
folikel dalam ovarium, penimbunan folikel inilah yang akan berubah bentuk
menjadi kantong yang berisi cairan dan terbentuklah kista ovarium yang
F. Manifestasi Klinis
Kebanyakan wanita dengan tumor ovarium tidak menimbulkan gejala
ditemukan pada waktu pasien dalam keadaan stadium lanjut. Sampai pada
13
Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar danmenimbulkan
nyeri yang kuat. Diagnosa penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala
4. Nyeri abdomen bagian bawah atau nyeri pada saat bersenggema karna
yang bulat(kadang-kadang oval) dan terlihat sangat lusen dengan dindi
6. infertilitas
rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati. Gejala ini dapat berupa:
2. Kembung,
14
3. Mual,
G. Komplikasi
sedangkan kista yang lebih besar tetapi terletak bebas dirogga perut
15
2. Akibat aktivitas hormonal kista ovarium
Tumor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu
16
c. Infeksi Pada Tumor
e. Perubahan Keganasan
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
17
dalam pembuatan diffrensial diagnosa.beberapa cara yang dapat digunakan
1. Laparoskopi
tumor itu.
2. Ultrasonografi(USG)
kistik atau solid,dan dapat pula di bedakan antara cairan dalam rongga
3. Foto rontgen
4. Parasintesis
18
I. PENATALAKSANAAN
1. Observasi
sendirinya setelah satu atau dua siklus haid.tindakan ini di ambil jika
operasi harus di lakukan pada waktu itu juga,bila tidak ada 22 gejala
seksama.
resiko cukup besar terkena kanker jenis ini .Bila hanya kista nya yang
salpingo oophorectomy.
ovarium dan jenis kista. Kista ovarium yang menyebabkan posisi batang
19
ovarium terlilitdan menghentikan pasokan darah ke ovarium ,memerlukan
Yatim,(2005:23):
20
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
keperawatan terdiri dari dua tahap yaitu mengumpulkan dan verifikasi data
dari sumber primer dan sekunder dan yang kedua adalah menganalisis
1. Pengkajian primer
Menurut Jevon dan Ewens (2013) ,pengkajian Airway(A),
a. Airway:
tanda dan gejala pada teori ada tanda yang muncul bila kista terus
21
b. Breathing:
berikut:
a. Pre operasi
b. Post operasi
22
RENCANA KEPERAWATAN
1.Rencana Keperawatan
23
Mengenai nyeri
6) Gali bersama pasien
faktor-faktor yang
dapat menurunkan
atau memperberat
nyeri
7) Berikan informasi
mengenai nyeri
seperti penyebab
nyeri, berapa lama
nyeri akan
dirasakan, dan
antisipasi dari
ketidaknyamanan
akibat prosedur
8) Ajarkan prinsip-
rinsip manajemen
nyeri
9) Ajarkan penggunaan
teknik non farmakologi
(terapi relaksasi)
10) Dorong pasien untuk
Memonitor nyeri dan
menangani nyerinya
dengan tepat
11) Evaluasi keefektifan
dari tindakan
Pengontrol nyeri
yang dipakai selama
pengkajian nyeri
dilakukan
24
12) Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan
nyeri
2 Gangguan Eliminasi urine Setelah 1. Perawatan retensi
eliminasi urine dilakukan tindakan urin Lakukan
berhubungan keperawatan, klien mampu pengkajian
dengan mengontrol eliminasi urin komprehensif sistem
obstruksi dengan kriteria hasil: perkemihan
anatomik 1) Pola eliminasi baik 2. Monitor efek dan
2) Bau urine, jumlah Obat-obatan yang
urine, warna urine, diresepkan
kejernihan urine 3. Pasang kateter urin
normal sesuai kebutuhan
3) Mengosongkan 4. Anjurkan keluarga
kandung kemih untuk mencatat urin
sepenuhnya output sesuai kebutuhan
4) Mengenali keinginan 5. Monitor intake dan
untuk berkemih output Monitor cairan
6. Tentukan jumlah
dan jenis intake / asupan
cairan serta kebiasaan
eliminasi
7. Tentukan faktor
resiko yang mungkin
menyebabkan ketidak
seimbangan cairan
8. Tentukan apakah pasien
Mengalami kehausan
atau gejala perubahan
cairan
25
9. Periksa turgor kulit
10. Monitor berat badan
11. Monitor asupan dan
pengeluaran
12. Monitor membrane
mukos, turgor kulit, dan
respon haus
13. Monitor warna,
kuantitas dan berat jenis
urine
14. Monitor tanda dan gejala
ansietas Pengurangan
kecemasan
3 Ansietas b.d Mengontrol kecemasan 1) Gunakan
perubahan Setelah dilakukan tindakan pendekatan yang
status keperawatan, klien mampu tenang dan
kesehatan mengotrol kecemasan meyakinkan
dengan kriteria hasil: 2) Jelaskan semua
1)Mengurangi penyebab prosedur termasuk
kecemasan sensasi yang akan
2) Menggunakan strategi dirasakan yang
koping yang efektif mungkin akan
3) Menggunakan teknik dialami klien selama
relaksasi prosedur
4)Mempertahankan 3) Dorong keluarga
hubungan sosial untuk mendampingi
5) Mempertahankan tidur klien dengan cara
Adekuat yang tepat
4) Instruksikan klien
6) Mengendalikan respon untuk menggunakan
kecemasan teknik relaksasi
26
5) Pertimbangkan
kemampuan klien
dalam mengambil
keputusan
6) Kaji untuk tanda
verbal dan non
verbal kecemasan
Terapi relaksasi
Poltekkes Kemenkes
Padang
7) Gambarkan
rasionalisasi dan
manfaat relaksasi
serta jenis relaksasi
yang tersedia
8) Tentukan apakah
ada intervensi
relaksasi di masa
lalu yang sudah
memberikan
manfaat
9) Ciptakan lingkungan
yang tenang dan
tanpa distraksi
10) Dorong klien untuk
mengambil posisi
yang nyaman
11) Minta klien rileks
dan merasakan
sensasi yang terjadi
12) Tunjukkan dan
27
praktikkan teknik
relaksasi pada klien
13) Dorongpengulangan
teknik relaksasi
Dan praktik-praktik
tertentu secara
berkal
28
yang ketat
5. Gunakan strategi
komunikasi terapeutik
6. Gali pengetahuan
dan kepercayaan
pasien mengenai
nyeri
7. Gali bersama pasien
faktor-faktor yang
dapat menurunkan
atau memperberat
nyeri
8. Berikan informasi
mengenai nyeri
seperti penyebab
nyeri, berapa lama
nyeri akan di
rasakan, dan
antisipasi dari
ketidaknyamanan
akibat prosedur
9. Ajarkan prinsip-
rinsip manajemen
nyeri
10. Ajarkan penggunaan
teknik non
farmakologi (terapi
relaksasi)
11. Dorong pasien untuk
memonitor nyeri dan
menangani nyerinya
29
dengan tepat
12. Evaluasi keefektifan
dari tindakan
pengontrol nyeri
yang dipakai selama
pengkajian nyeri
dilakukan
13. Dukungistirahat/tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan
nyeri
2 Resiko Infeksi Kontrol Resiko : Proses 1. Kontrol Infeksi
b.d prosedur Infeksi Setelah dilakukan Bersihkan lingkungan
invasif tindakan keperawatan, dengan baik setelah
klien mampu mengontrol dilakukan untuk setiap
infeksi dengan kriteria pasien
hasil: 2. Batasi jumlah
1. Mengidentifikasi pengunjung
faktor resiko 3. Ajarkan cara cuci
infeksi tangan bagi tenaga
2. Mengenali faktor kesehatan
resiko individu 4. Anjurkan pasien
terkait infeksi mengenai teknik
3. Mengetahui mencuci tangan
perilaku yang dengan tepat
berhubungan 5. Anjurkan pengunjung
dengan resiko untuk mencuci tangan
infeksi pada saat memasuki
dan meninggalkan
4. Mengidentifikasi ruangan pasien
tanda dan gejala 6. Gunakan sabun
30
infeksi antimikroba
5. Memonitor 7. Cuci tangan sebelum
perilaku diri yang dan sesudah kegiatan
berhubungan perawatan pasien
dengan resiko 8. Lakukan
infeksi tindakantindakan
6. Memonitor faktor pencegahan yang
di lingkungan yang bersifat universal
berhubungan 9. Pakai sarung tangan
dengan resiko steril dengan tepat
infeksi 10. Pastikan teknik
7. Mencuci tangan perawatan luka yang
8. Mempertahankan tepat
ingkungan yang 11. Berikan terapi
Bersih antibiotik yang sesuai
12. Ajarkan pasien dan
keluarga mengenai
tanda dan gejala
infeksi
13. Ajarkan pasien dan
keluarga mengenai
bagaimana
menghindari infeksi
3 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan 1. Angkat balutan dan
Integritas Kulit keperawatan, klien mampu plester perekat
b.d cedera kulit mempertahankan kondisi 2. Ukur luas luka
kulit dengan kriteria hasil: 3. Berikan rawatan
1. Suhu kulit normal insisi pada luka
2. Elastisitas dan 4. Berikan balutan yang
kelembaban kulit sesuai jenis luka
dapat di pertahankan 5. Ganti balutan sesuai
31
Perfusi jaringan baik dengan jumlah
3. Mampu melindungi eksudat dan drainase
kulit dan perawatan 6. Periksa luka setiap
alami kali perubahan
balutan
7. Bandingkan dan catat
setiap perubahan luka
8. Anjurkan pasien dan
anggota keluarga
untuk mengenal
tanda dan gejala
infeksi
9. Dokumentasikan
lokasi luka, ukuran,
dan tampila
32
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
1. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama : Ny. D
Umur : 64 Tahun
Suku/bangsa : Banggai
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tani
Alamat : Salakan
Kamar No : III A
Jam : 11.30
Umur : 58 Tahun
Agama : Islam
33
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tani
Alamat : Salakan
bagian perut
C. Riwayat keperawatan :
1. Riwaya obsetri
a. Riwayat menstruasi
Menarcha :
Umur : 64 thn
Siklus :-
Teratur :-
Banyaknya :-
Lamanya :-
34
HPHT :-
HTP :-
D. Genogram
Keterangan
: laki-laki
: perempuan
: klien
35
2. Riwayat keluarga berencana
1. Melaksanakan KB : Ya
3. Kebersihan lingkungan
di rawat.
2. Bahaya : -
3. Lainya sebutkan : -
4. Aspek psikososial
e. Siapa orang yang terpenting bagi ibu :Suami dan anak –anaknya.
36
f. Sikap anggota keluarga terhadap ibu saay ini : Keluarga klien selalu
1. Pola nutrisi
2. Pola eliminasi
a. BAK
Warna : Bening
b. BAB
Frekuensi : 2-3x/hari
Warna : kekuningan
Bau : khas
Kosintensi : lunak
c. Mandi
37
Sabun : ya
d. Oral hygiene
Frekuensi : 2x/hari
e. Cuci rambut
Shampo :-
h. Jenisnya : bertani
mencuci dll.
38
7. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum :
Nadi : 82x/menit
Suhu :36,5 C
Respirasi : 22x/menit
Spo 2 : 99%
Berat badan : 59 Kg
Head To Toe :
1. Kepala
2. Mata
Konjungtiva : anemis
Akomudah :-
39
3. Hidung
Lainnya :-
4. Mulut,Tenggorokan
5. Dada,axila
6. Pernafasan
7. Sirkulasi jantung
- Irama : Reguler
- Timbu : -
40
8. Abdomen
9. Genitourinari
TERAPI DITERIMA
41
DATA FOKUS
ANALISA DATA
42
- Klien tampak tegang
- Klien tampak gelisah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
4. Kolaborasi 4. Kolaborasi
pemberian pemberian
analgetik analgetik untuk
mengurangi
nyeri.
02/07- Ansietas Setelah 1. Gunakan 1. Pendekatan kepada
22 berhubungan dilakukan pendekatan yang klien
dengan tindakan tenang dan untuk meyakinkan
43
ancaman keperawatan meyakinkan. klien
konsep diri diharapkan akan keadaan
cemas pada yang dialami.
klien berkurang
dan 2. Jelaskan semua 2. Jelaskan semua
klien tampak prosedur tindakan prosedur yang
tenang yang akan diberikan
akan diberikan pada klien.
pada klien.
4. Mengkolaborasi pemberian
44
analgetik
Hasil :
- keterolax 1amp/8 jam
- Drips farbion 1amp/20 tpm
Ansietas b.d 1. Gunakan pendekatan yang
ancaman konsep diri tenang dan meyakinkan
Hasil :Seperti mengajak
berbicara dan meyakinkan klien
semua akan baik-baik saja
45
Hasil : Klien
mengatakan nyeri yang
dirasakn sudah mulai
berkurang, namun
nyeri masih hilang
timbul dengan skala
nyei 4 ( ringan)
2. Kolaborasi pemberian
analgetik.
Hasil : Ketorolax 1
amp/8 jam
46
Tanggal Kode diagnosa Jam Tindakan keperawatan
Minggu/ Nyeri akut berhubungan 12.00 1. Monitor nyeri pasien
03-07- dengan agen pencedera Hasil : Klien
2022 fisioogis mengatakan nyeri yang
dirasakn sudah mulai
berkurang, namun
nyeri masih hilang
timbul dengan skala
nyei 4 ( ringan)
2. TTV Hasil :
TD : 130/70 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,0°c
Spo2 : 96%
3. Kaloborasi pemberian
analgetik. Hasil :
- Ketorolax 1 amp/8 jam
TD : 130/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 36,6°c
Spo2 : 98%
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
BAB III
47
PENUTUP
A. Kesimpulan
terbentuk kapan saja, pada masa pubertas sampai menopause juga selama
kehamilan .
fungsional.
lebih kecil dari 3 cm dan sering kali hilang dengan sendirinya dalam 1
B. Saran
48
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan :
ganas.
siap saji.
DAFTAR PUSTAKA
49
https://www.academia.edu/16698594/LP_KISTA_OVARIUM_fix
https://www.scribd.com/embeds/131796476/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwF
2013.
50