Anda di halaman 1dari 5

Neurodermatitis

Dermatitis Kontak Dermatitis Atopik Dermatitis Numularis Dermatitis Stasis


Sirkumskripta
DKA: Dermatitis yang Peradangan berupa Peradangan kulit kronis, gatal, Peradangan kulit kronis, Penyakit peradangan
diperantarai oleh reaksi dermatitis kronis residif sirkumskrip, dan khas ditandai ditandai dengan lesi pada kulit tungkai bawah
hipersensitivitas tipe lambat disertai gatal dan mengenai dengan garis kulit tampak berbentuk mata uang (koin) yang disebabkan
(tipe IV) pada seseorang yang bagian tubuh tertentu menonjol (likenifikasi) akibat atau agak lonjong, berbatas insufisiensi dan
telah mengalami sensitisasi terutama wajah (fase garukan atau gosokan yang tegas, dengan efloresensi hipertensi vena yang
dengan bahan allergen infantile) dan fleksural berulang-ulang papulovesikel bersifat kronis
Definisi ekstremitas (fase anak)
DKI: Peradangan non-
imunologik yang terjadi tanpa
proses sensitisasi. Kelainan
timbul akibat kerusakan sel
yang disebabkan bahan iritan

DKA: Bahan kimia sederhana Faktor genetik, lingkungan, Akibat garukan atau gosokan Belum diketahui Peningkatan tekanan
dengan berat molekul rendah sawar kulit, imunologik, berulang. Penyebab yang hidrostatik pada vena 
(hapten), lipofilik, sangat psikologis mendasari: gagal ginjal kronik, kebocoran fibrinogen ke
reaktif, dan dapat menembus hipertiroid, dermatitis atopi, dalam dermis 
stratum korneum DKA, gigitan serangga, aspek membentuk selubung
Etiologi psikologi, emosi fibrinogen 
DKI: Bahan iritan, misalnya menghalangi difusi
bahan pelarut, deterjen, minyak oksigen dan nutrisi
pelumas, asam alkali, dan menuju kulit 
serbuk kayu kematian sel

DKA < DKI Cenderung diturunkan Dewasa usia 30-50 tahun. Pria > wanita Dewasa tua >50 tahun
DKA: hanya mengenai orang secara genetic Perempuan > laki-laki Puncak awitan: 50-65 tahun Pria >> wanita
dengan kulit hipersensitif
Epidemiologi
DKI: dapat diderita semua
orang dari berbagai golongan
umur, ras, dan jenis kelamin

Diagnosis dan DKA: - Gambaran klinis umumnya - Gatal yang sangat - Gatal - Inflamasi subakut: kulit
gambaran - Riwayat terpajan bahan kering dan gatal mengganggu aktivitas, - Lesi akut: plak eritematosa, berwarna merah
klinis alergen - Fase infantil (2 bulan-2 dirasakan terutama ketika berbentuk koin, berbatas kehitaman dan timbul
- Terjadi reaksi berupa tahun): eritema, istirahat tegas yang terbntuk dari purpura (ekstravasasi sel
dermatitis setelah pajanan papulovesikel yang halus - Gejala awal berupa eritema, papul dan papulovesikel yang darah ke dermis) dan
ulang dengan alergen. Bila dan gatal. edema berkonfluens hemosiderosis
pajanan dihentikan, lesi Digarukpecaheksudat - Karena digaruk, bagian - Vesikel pecah dan - Inflamasi akut: terjadi
membaik krusta tengah berskuama dan tereksudasi  pin point perubahan eksematosa
- Gambaran klinis - Fase anak (2 tahun-10 menebal, likenifikasi, - Lesi kronik: plak dengan berupa eritema, skuama,
* Akut : bercak eritematosa, tahun): kulit pasien dan ekskoriasi, skuama, daerah skuama dan likenifikasi kadang eksudasi dan
berbatas tegas diikuti edema, daerah lesi cenderung sekitar hiperpigmentasi, batas gatal
papulovesikel, vesikel/bulla kering, lesi cenderung dengan kulit normal tidak jelas - Inflamasi kronis: kulit
* Subakut : eritema, eksudatif kronis disertai - Variasi klinis  prurigo menjadi tebal dan
(madidans), krusta hiperkeratosis, nodularis fibrotik meliputi
* Kronik : kulit kering, hiperpigmentasi, erosi, sepertiga tungkai bawah
berskuama, papul, likenifikasi, ekskoriasi, krusta, skuama – tampak seperti botol
fisura, tidak berbatas tegas - Fase remaja dan dewasa: terbalik
- Gejala subjektif : gatal lesi kronis berupa plak Lipodermatosklerosis
- Pemeriksaan penunjang : Uji hiperpigmentasi,
tempel/patch test hiperkeratosis, likenifikasi,
erosi, dan skuama, gatal
DKI: hebat saat istirahat, udara
- DKI akut panas, berkeringat
* Segera setelah kontak dengan
iritan kuat (asam atau basa) Kriteria William
* Berbatas tegas, eritema, 1. Gatal (atau tanda garukan
edema, bulla, nekrosis, pada anak kecil)
umumnya asimetris 2. ≥ 3 tanda berikut :
* Kulit terasa pedih, panas, - Riwayat perubahan warna
rasa terbakar kulit / kering di fossa cubiti,
- DKI akut lambat fossa poplitea, anterior
* 8-24 jam setalah kontak dorsum pedis, atau sekitar
dengan pedofilin, antralin, leher (termasuk kedua pipi
tretinoin, etilen oksida, pada anak <10 tahun)
benzalkonium klorida, asam - Riwayat asma atau hay
hidrofluorat fever pada anak (riwayat
* Lesi awal biasanya berupa atopi pada anak <4 tahun)
eritema  vesikel atau - Riwayat kulit kering
nekrosis sepanjang tahun
- DKI kronik kumulatif - Dermatitis fleksural (pipi,
* Setelah kontak berulang dahi, paha lateral pada anak
dengan iritan lemah (deterjen, <4 tahun)
sabun, pelarut, tanah) - Awitan di bawah usia 2
* Kulit kering, eritema, tahun
skuama, akhirnya kulit tebal
(hyperkeratosis) dan Kriteria Hanifin-Rajka
likenifikasi difus
* Kontak terus menerus 
fisura  pasien mengeluh
gatal atau nyeri
- Reaksi iritan
- DKI traumatic : akibat panas
atau laserasi
- DKI non-eritematosa :
perubahan fungsi sawar
stratum korneum tanpa
kelainan klinis
- DKI subjektif : penderita
merasa seperti tersengat
(pedih), terbakar (panas)
setelah kontak dengan bahan
kimia tertentu
- Pemeriksaan penunjang: uji
tempel/patch test dengan bahan
iritan untuk membedakan
dengan DKA

- Pemeriksaan penunjang
dilakukan bila ada keraguan
klinis (pem.kadar serum IgE
dan uji kulit)

DKA: tangan, lengan, wajah, - Fase infantil: wajah, Dapat timbul dimana saja Ekstensor ekstremitas, badan
telinga, leher, badan, genitalia, diikuti kedua pipi, simetris,
paha, dan tungkai bawah. dapat meluas ke dahi, kulit
Dapat juga terjadi sistemik  kepala, telinga, leher,
lesi tersebar luas/generalisata pergelangan tangan, dan
tungkai
DKI: sering di tangan - Fase anak: sering di fossa
cubiti dan poplitea, fleksor
pergelangan tangan, kelopak
Lokasi
mata, leher, tersebar
simetris
- Fase dewasa: mirip fase
anak. Dapat meluas
mengenai telapak tangan,
jari, pergelangan tangan,
bibir, leher bagian anterior,
kulit kepala, puting susu

Gambar DKA:

DKI:
DKA: DKI, dermatitis atopi, - Fase bayi : dermatitis Dermatitis atopic dengan DKA, dermatitis stasis, DKA, DKI, dermatitis
dermatitis nummular, seboroik, dermatitis popok, likenifikasi, psoriasis dermatitis atopic, tinea numularis
dermatitis seboroik, psoriasis, psoriasis likenifikasi, liken planus korporis
dermatitis stasis - Fase anak : dermatitis hipertrofi
numularis, dermatitis
DD DKI: DKA, dermatitis atopi, intertriginosa, dermatitis
dermatitis seboroik, dermatitis kontak, dermatitis
stasis traumatika
- Fase dewasa :
neurodermatitis

Tata laksana DKA: - Hindari faktor pencetus, - Hindari menggaruk - Hindari faktor penyebab - Tungkai dinaikkan
- Non medikamentosa : diet - Topikal : - Jaga agar kulit tidak kering waktu tidur dan waktu
hindari kontak dengan - Topikal : * Kortikosteroid (salep - Topikal : kortikosteroid duduk
alergen, gunakan APD * Pelembab humektan clobetasol propionate 0,05% 1- potensi sedang sampai kuat - Tidur : kaki diangkat
- Sistemik : simptomatik, (gliserin, propilen glikol), 2x sehari) - Antihistamin oral bila selama 30 menit 3-4 kali
apabila berat berikan urea 10%, emolien (lanolin * Antipruritus nonsteroid : pruritus hebat sehari
kortikosteroid oral selama 3 10%, petrolatum), dll mentol, doxepine - Bila lesi eksudatif : kompres - Eksudat dikompres
hari * Kortikosteroid - Sistemik : antihistamin dengan larutan Permanganas - Krim kortikosteroid
- Topikal : hidrokortisone sedative Kalikus potensi rendah sampai
* Pelembab: misalnya vaselin * Obat penghambat - Kortikosteroid intralesi - Antibiotik sedang
(petrolatum) kalsineurin (pimekrolimus (triamcinolone acetonide) - Antibiotik sistemik
* Basah (madidans): kompres atau tacrolimus) untuk mengatasi infeksi
terbuka (2-3 lapis kain kasa) * Sistemik : sekunder
dengan larutan NaCl 0.9% * Antihistamin
* Kering: krim kortikosteroid * Obat imunosupresi
potensi sedang sampai tinggi (pilihan terakhir):
 mometasone furoate, kortikosteroid, siklosporin
fluticasone propionate,
clobetasol butyrate
* Kronis: clobetasol propionate
DKI:
- Non medikamentosa :
hindari pajanan iritan,
gunakan APD
- Sistemik : simptomatik
(gatal : antihistamin), apabila
berat dapat ditambah
kortikosteroid oral selama 3
hari
- Topikal :
* Kering : pelembab
(petrolatum)
* Basah (madidans) : kompres
terbuka (2-3 lapis kain kasa)
dengan larutan NaCl 0.9%
* Kronis: mometasone furoate

Anda mungkin juga menyukai