Anda di halaman 1dari 73

GAMBARAN LESI PADA

PENYAKIT KULIT YANG


DAPAT DILAYANI DI
FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA

dr. Nina Melita, Sp.KK


PERDOSKI Palembang
STANDAR
KOMPETEN
SI DOKTER
INDONESIA

Your Footer Here 2


Your Footer Here 3
4
5
Date Your Footer Here 6
EFLORESENSI KULIT
MAKULA
Suatu lesi datar, yang berbatas tegas, berupa perubahan warna semata.

PAPUL
Suatu masa padat sirkumskrip, menonjol di atas permukaan kulit, diameter kurang
dari 1 cm, dapat terjadi pada epidermis dan dermis, berbentuk kubah, kerucut, datar,
atau berumbilikasi.
NODUL / NODULUS
Suatu masa padat sirkumskrip yang lebih besar dari papul, dapat menonjol, terletak di kutan atau subkutan, dengan
diameter lebih dari 1 cm. Bila diameter kurang dari 1 cm disebut nodulus.

PLAK
Suatu papul yang lebar / konfluens, datar, berbatas tegas, dengan diameter yang lebih besar dari ketebalannya, atau
lebih besar dari 1 cm.
PUSTUL
Lesi yang menimbul, berukuran kecil, berbatas tegas, berisi eksudat purulen. Pus dapat berwarna putih, kuning atau
hijau, mengandung debris selular, bakteri atau bahkan steril. Dapat terbentuk dari papul atau vesikel.

VESIKEL
Merupakan gelembung yang berisi cairan serum, dengan diameter < 1 cm, mempunyai dasar dan atap. Letak
superfisial bila berada di epidermis.
BULA
Vesikel dengan diameter lebih besar dari 1 cm. Bula berisi darah disebut bula hemoragik dan berisi pus disebut bula
purulen, dan bila isi bula berada dibawah seperti kantung disebut bula hipopion.

KORELET
Atap vesikel atau bula yang pecah dan mengering
di tepi lesi.
URTIKA
Edema setempat yang bersifat sementara, timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan, biasanya oval atau arkuata,
berwarna merah muda, atau merah.

EROSI
Kehilangan lapisan sampai epidermis tidak melampaui stratum basalis dan menyebabkan keluarnya cairan serosa.
EKSKRORIASI
Kehilangan lapisan kulit sampai stratum papilare. Selain serum akan terlihat pula darah keluar. Ekskoriasi disebut juga
abrasi kulit.

FISURA
Fisura atau rhagade ialah ulkus yang berbentuk celah akibat tarikan jaringan disekitarnya. Keadaan ini sering terlihat
pada kulit di atas sendi dan batas kulit dengan selaput lendir (misal sudut mulut, daerah anus).
ULCUS
Hilangnya jaringan kulit sampai dermis, ditandai adanya tepi, dinding, dasar dan isi.

ERItema
Kemerahan yang disebabkan dilatasi multivaskular yang akan memucat bila ditekan.
Likenifikasi :
Merupakan penebalan kulit disertai relief kulit yang
makin jelas. Dapat disebabkan oleh garukan atau
gosokan pada kulit yang berlangsung lama.
Skuama

Adalah lapisan stratum korneum yang terlepas


dari kulit. Macam-macam skuama :
pitiriasiformis (halus), psoriasiformis (berlapis-
lapis), iktiosiformis (seperti sisik ikan), kutikular
(tipis), lamellar (berlapis), membranosa atau
eksfoliativa (lembaran-lembaran).
Krusta

Adalah cairan tubuh yang mengering


dipermukaan kulit. Krusta berwarna kuning
berasal dari serum, kuning kehijauan berasal
dari pus dan kehitaman berasal dari darah.
TUMOR
Istilah umum untuk benjolan yang berdasarkan pertumbuhan sel atau jaringan.

KISTA
Merupakan suatu rongga berdinding dan berisi cairan. Kista terbentuk dari kelenjar yang
melebar dan tertutup, juga berasal dari saluran kelenjar, pembuluh darah, pembuluh getah
bening, atau lapisan epidermis. Dinding kista merupakan jaringan ikat yang dilapisi oleh epitel
atau endotel. Isi kista berupa cairan yang berasal dari produk dinding sel.
DERMATI
TIS

18
DERMATITIS
• Dermatitis adalah peradangan kulit baik epidermis maupun
dermis sebagai respon terhadap pengaruh faktor endogen
dan atau faktor eksogen, menimbulkan kelainan klinis
berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul,
vesikel, skuama, likenifikasi) dan gatal.

• Dermatitis cenderung memiliki perjalanan yang lama atau


kronis dan residif atau berulang.

Date Your Footer Here 19


GEJALA KLINIS DERMATITIS
S: gatal
O: AKUT SUB AKUT KRONIS
Eritem Eritem dan edem berkurang Kulit kering
Edem Eksudat kering  krusta Skuama
Vesikel / bula Hiperpigmentasi
Erosi Likenifikasi
Eksudasi / tampak basah
(madidans)

20
DERMATITIS KONTAK IRITAN
DKI AKUT DKI KRONIK KUMULATIF
Iritan kuat : bahan kimia kaustik (asam dan basa) Iritan lemah: sabun, deterjen, minyak
Gejala timbul segera setelah kontak Gejala timbul berhari-hari, berbulan atau
bertahun setelah kontak
Rasa terbakar, nyeri seperti tersengat, gatal Gatal, nyeri
Eritema, edem, batas tegas sesuai bahan kontak, Eritem, hiperkeratosis, fissure
vesikel, bula, eksudasi, nekrosis jaringan

21
DERMATITIS KONTAK ALERGI
Gejala Klinis
Akut : eritema berbatas tegas
 edema, papul, vesikel, bula
 pecah  erosi dan
eksudasi(basah).
Kronis : kulit kering, skuama,
papul, likenifikasi, fisur, batas
tidak jelas.
22
PENATALAKSAAN DKI & DKA
NONMEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA
 Topikal
 Identifikasi dan eliminasi
 Lesi basah: kompres terbuka dg larutan NaCl 0,9%
bahan iritan/alergen
tersangka  Lesi kering: krim kortikosteroid
 Pelembab : petrolatum
 Penggunaan alat pelindung
 Sistemik
diri, misal sarung tangan
atau sepatu bot  Antihistamin
 Kortikosteroid
 Edukasi mengenai prognosis,
 Infeksi sekunder  antibiotik topikal / sistemik
informasi penyakit dan
perawatan kulit

23
DERMATITIS ATOPIK
FASE BAYI (INFANTILE) FASE ANAK (CHILDHOOD) FASE DEWASA (ADULT)
Usia 0-2 tahun Usia 2 – pubertas Dewasa
Lesi akut, eritem, papul, vesikel, Lesi subakut, plak eritem, skuama, Lesi kronik, kering, papul / plak
erosi, eksudasi/oozing dan krusta batas tidak tegas, krusta, eksoriasi eritem, skuama, likenifikasi
Lokasi: di kedua pipi, kulit kepala, Distribusi lesi simetris, fleksural Lipatan fleksural, wajah, leher,
dahi, telinga, leher, badan, pergelangan tangan, pergelangan lengan atas, punggung, bagian
bertambah usia dapat ke kaki, antecubital, popliteal, leher, dorsal tangan, kaki, jari tangan dan
ekstremitas ekstensor infragluteal jari kaki

24
PENATALAKSAAN DERMATITIS
ATOPIK
PRINSIP TOPIKAL
• Edukasi pasien / keluarga • Lesi basah : kompres NaCl 0,9%
• Mempertahankan fungsi sawar kulit  pelembab • Kortikosteroid
• Mengendalikan / eliminasi siklus gatal - garuk • potensi rendah (0-2 tahun)
• sedang (>2 tahun)
• tinggi atau superpoten (dewasa)
SISTEMIK
 tergantung usia, klinis dan lokasi
• Antihistamin
• Infeksi lain (+):
• Kortikosteroid  jangka pendek (1 mgg)
• Antibiotik  bakteri
• Antibiotik  bila ada infeksi sekunder
• Antijamur  jamur

25
DERMATITIS NUMULARIS
• Kelainan kulit inflamatif berupa papul dan papulovesikel
yang berkonfluensi membentuk plak berbentuk koin
berbatas tegas disertai oozing, krusta dan skuama
• Sangat gatal
• Predileksi: ekstremitas atas dan bawah

26
TATALAKSANA DERMATITIS
NUMULARIS
MEDIKAMENTOSA (simtomatis) NONMEDIKAMENTOSA
• Hindari faktor pencetus
Topikal
• Cegah garukan
• Pelembab
• Jaga hidrasi kulit
• Kompres  madidans
• Pilihan utama: kortikosteroid

Sistemik
• Antihistamin
• Kortikosteroid  berat

27
NEURODERMATITIS / LIKEN SIMPLEKS
KRONIS
• Lesi awal eritem/edem/papul
digaruk terus menerus  plak
likenifikasi dengan skuama
dan ekskoriasi,
hiperpigmentasi /
hipopigmentasi.
• Predileksi: tengkuk,
ekstremitas ekstensor,
pergelangan tangan, area
anogenital

28
PENATALAKSANAAN
NEURODERMATITIS
MEDIKAMENTOSA NONMEDIKAMENTOSA
• Hindari stress psikis
Topikal
• Hentikan siklus garuk gatal
• Pelembab
• Kortikosteroid poten kuat

Sistemik
• Antihistamin sedative

29
DERMATITIS SEBOROIK
Eritem, papuloskuamosa,
skuama berminyak.
Predileksi: daerah sebore
(alis, nasolabial, scalp,
retroaurikular,
genitocrural)
Th/
- kortikosteroid
- Antijamur

30
INFEKSI
JAMUR

31
DERMATOFITOSIS / TINEA
• Penyakit jamur superfisial disebabkan oleh kelompok
dermatofita
• Gambaran klinis:
• Papul / plak eritem dg skuama
• tersusun melingkar (polisiklik)
• bagian tepi aktif/eritem
• bagian tengah tampak sembuh
• terasa gatal, terutama kalau berkeringat

32
DERMATOFITOSIS / TINEA
Berdasar letak anatomis
 Tinea Kapitis
 Tinea Fasialis
 Tinea Korporis
 Tinea Kruris
 Tinea Manus
 Tinea Pedis

33
TINEA CAPITIS
Grey Patch Black Dot Kerion Favus
patch tertutup skuama Kumpulan titik hitam rambut rontok atau Krusta tebal kuning
keabu-abuan dengan pada daerah botak patah, disertai pustula, (scutula), bau (+)
rambut patah2 krusta dan kadang
bengkak / edema

Date 34
TATALAKSANA TINEA CAPITIS
Sistemik
- griseofulvin 20-25 mg/kgbb/hari 6-8 pekan
- itrakonazol 3-5 mg/kgbb/hari 4-6 pekan

Topikal
- sampo selenium sulfida / ketokonazol 2 hari sekali

Date Your Footer Here 35


TINEA KORPORIS

36
TINEA KRURIS

37
TINEA FASIALIS

38
TINEA MANUS ET PEDIS
TATALAKSANA DERMATOFITOSIS
Sistemik
- griseofulvin 10-20 mg/kgbb/hari
- ketokonazol 200 mg/hari
- itrakonazol 2x100 mg/hari

Topikal
- terbinafin
- azol : mikonazol, ketokonazol, klotrimazol

40
KANDIDIASIS

• Patch / plak eritem berbatas tegas, bersisik, basah, dikelilingi lesi satelit (papul,
vesikel, pustule di sekitarnya)
• Th/ krim azol, nystatin, ketokonazol 1x200 mg

41
PITYRIASIS VERSICOLOR

Makula/patch hipo/hiperpigmentasi (putih / coklat), ditutupi skuama


halus putih
Th/ shampoo selenium sulfid / ketokonazol dioles ke seluruh badan;
krim ketokonazol / terbinafin; ketokonazol 200mg atau itrakonazol 200
mg 42
INFEKSI
BAKTE
RI

43
PIODERMA
• infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebab­kan oleh
bakteri piogenik; Staphylococcus dan Streptococcus
atau oleh kedua-duanya.

44
IMPETIGO
IMPETIGO NONBULOSA (KRUSTOSA) IMPETIGO BULOSA
Predileksi di wajah (sekitar hidung dan Predileksi daerah intertriginosa
mulut) (aksila, inguinal, gluteal), dada dan
punggung

Bermula dari papul eritem  Bula / vesikel (kendur) pecah


vesikel/pustul  ruptur menjadi papul meninggalkan skuama (sisik) anular
berkrusta warna kuning seperti madu dengan bagian tengan eritematosa
dengan dasar eritematosa (kolaret)  cepat kering.
Bula hipopion (+)

70% dari kasus impetigo, sering pada Sering pada neonatus, bisa pada
anak anak

45
IMPETIGO NONBULOSA
(KRUSTOSA) IMPETIGO BULOSA

46
EKTIMA
• Predileksi: ekstremitas bawah atau
daerah terbuka
• Gejala klinis
Tampak sebagai krusta tebal dan lekat
berwarna kuning keabuan. Jika krusta
diangkat  tampak ulkus yg dangkal,
tepi ulkus meninggi, indurasi, bentuk
punched out, warna keunguan

47
FOLIKULITIS
Pustul kecil dome-shaped , multipel, Nodus eritematosa dengan
mudah pecah. Gatal dan panas perabaan hangat dan nyeri

48
FURUNKEL KARBUNKEL

Nodul merah keras pada kulit berambut  Eritema, berindurasi, dan pustul multipel di
membesar  berfluktuasi & nyeri (abses)  sekitar folikel rambut  membentuk kawah
ruptur; pus, juga dapat ditemukan bagian warna kuning-abu  sembuh perlahan dengan
nekrotik jaringan granulasi

49
SELULITIS ERISIPELAS

Lesi eritem dengan infiltrat difus, batas Lesi eritem (merah cerah), edem, batas
tidak tegas, indurasi keras/lembut tegas, permukaan peau d’orange (kulit
Flegmon: selulitis dg supurasi jeruk)

50
Penatalaksanaan Pioderma
Topikal
 Pus/krusta (+)  kompres terbuka dg larutan permanganas kalikus 1/5000 atau povidone iodin
1% 3x sehari selama 15-30 menit
 Pus/krusta (-)  krim asam fusidat 2% atau mupirocin 2% 2-3x sehari selama 7-10 hari

Sistemik
 Kloksasilin / dikloksasilin: 4x250-500 mg/hr/po (dewasa); 25-50 mg/kgBB/hari
bagi ddlm 4 dosis (anak)
 Amoksisilin & asam klavulanat: 3x250-500 mg/hr (dewasa); 25 mg/kgBB/hari
bagi dlm 3 dosis (anak)

51
KUSTA / MORBUS HANSEN
• Bercak kulit mati rasa 
hipopigmentasi/ eritem,
makula/ plak
• Penebalan saraf tepi disertai
rasa nyeri dgn/ tanpa gang. fs
saraf spt gang. fs sensoris (mati
rasa), gang. fs motoris (paresis,
paralysis), gang. fs otonom
(kulit kering, retak, edema,
pertumbuhan rambut
terganggu)
• Kuman BTA +
52
Your Footer Here 53
INFEKSI
VIRUS

54
VARISELA

• Makula eritematosa, menjadi papul,


vesikel (dewdrop on a rose petal),
pustul, kemudian krusta. Semua
tahapan lesi dapat terlihat bersamaan.
• Diawali gejala prodromal seperti
demam, nyeri kepala, nyeri otot, dan
penurunan nafsu makan

55
HERPES ZOSTER
• Vesikel, bula berkelompok di atas dasar
eritematosa pada dermatome tertentu
(unilateral), nyeri

56
TATALAKSANA VARISELA & HERPES
ZOSTER
TOPIKAL SISTEMIK
• Stadium vesikular : bedak salisil 2% ANTI VIRUS :
• Vesikel pecah : kompres terbuka  Asiklovir • 5x800 mg/hari, 5-7 hari (dewasa)
• 4x20-40mg/kgBB
• Stadium krustasi : krim/salap antibiotik (maks.800 mg/hari), 5-7 hari
(anak)
 Valasiklovir • 3 x 1000 mg/hari, selama 7 hari
 Famsiklovir • 3 x 500 mg/hari, selama 7 hari
SIMTOMATIK :
 Analgetik • Asam mefenamat, 3 - 4 x 250
mg - 500 mg/hari
• Parasetamol 3 x 500 mg/hari,
selama 7 hari

57
INFEST
ASI
PARASI
T

58
SKABIES
• Lesi kulit di daerah predileksi (sela jari,
pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar,
lipat ketiak, areola mammae, umbilicus, bokong,
genital

• Gatal terutama malam hari (pruritus nocturnal)

• Riwayat keluhan serupa dalam satu rumah /


kontak

• Lesi: papul, pustule, kunikulus warna putih / abu

• Th/ permethrin 5% 1x/minggu

59
CUTANEUS LARVA MIGRANS
• Papul eritem, vesikel, linear, serpiginosa

• Th/ albendazole 800 mg selama 3 hari atau


400 mg selama 5 hari

60
ALERGI
/
REAKSI
OBAT

61
URTIKARIA
• Wheals / plak urtika, edem,
gatal / terbakar, cepat kembali
normal dalam 24 jam
• Th/ antihistamin

62
FIXED DRUG ERUPTION
ERUPSI OBAT MAKULOPAPULAR

• r/ obat (+)
• Makula/patch eritem, bulat /
• r/ obat (+) oval, erosi , berulang di lokasi
• Makula/patch eritem, gatal sama

• Hentikan obat pencetus


• Th/ Kortikosteroid 63
RUJUK

64
GAWAT DARURAT
• Sindrom Stevens Johnson
• Angioedem
• Penyakit lepuh kronis (pemphigus vulgaris / pemfigoid
bulosa)
• Eritroderma

65
SINDROM STEVENS JOHNSON

66
ANGIOEDEMA

67
PENYAKIT LEPUH KRONIS

68
ERITRODERMA

69
70
PSORIASI
S

71
VERUKA KERATOSIS SEBOROIK MOLUSKUM KONTAGIOSUM

KARSINOMA SEL
BASAL

Your Footer Here 72


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai