Anda di halaman 1dari 13

LOGO RS

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK

Tinea kapitis
1. Pengertian ( Definisi)

Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut


kepala yang disebabkan oleh species dermatofita.
Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik,
kemerahan-merahan, alopesia, dan kadang-kadang
terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut
kerion- Ilmu penyakit dan kulit FKUI
Tinea kapitis adalah infeksi dermatofita pada kulit
kepala, alis mata dan bulu mata yang disebabkan oleh
spesies darigenus Microsporum dan Trichophyton.
-Medscape

2. Anamnesis

3. Pemeriksaan Fisik

4. Kriteria Diagnosis

1. Bintil-bintil kemerahan di kulit kepala, alis dan bulu


mata
2. Gatal bertambah saat keringat
3. Bersisik
4. Pitak
Rambut:
Mudah patah, bercabang, abu-abu dan alopesia
Papul eritematous
Plak berwarna putih
Batas sirkumskrip
Ukuran plakat
Sentrifugal
Skuama
Erosi sampai ekskoriasi
Grey patch ringworm
Disebabkan oleh genus microsporum, terjadi
pada anak-anak
Dimulai dari papul merha yang kecil di sekitar
rambut, Papul ini melebar dan membentu bercak
yang menjadi pucat dan bersisik
Gatal
Rambut abu-abu, mudah patah dan mudah
terlepas dari akarnya
Kerion
Disebabkan oleh microsporum canis dan
microsporum gypseum
Reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis.
Berupa pembengkakan menyerupai sarang lebah
dengan serbukan sel radang di dekatnya dan
menimbulkan jaringan parut
Black dot Ring Worm
Disebabkan Trichophyton tansurans dan
Thichophyton violaceum
Rambut yang terkena infeksi patah, tepat pada
muara folikel dan yang tertinggal adalah ujung

rambutnya. Ujung rambut penuh dengan


spora.Ujung rambut yang hitam di folikel rambut
memberikan gambaran black dot
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Tata Laksana:

9. Edukasi
(Hospital Health Promotion)
10. Prognosis
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13. Penelaah Kritis

Tinea kapitis
Dermatitis seboroik
Psoriasis
Alopesia areata
Laboratorium: Pemeriksaan sediaan Woods Lamp, KOH
10%, Biopsi kulit
Itraconazole 3-5mg/kgBB/hari
Fluconazole 6mg/kgBB/hari
Terapi sistemik:
Griseovulfin 20-15mg/kgBB/hari
Terbinafine 3-6mg/kgBB/hari
Terapi topikal
Selenium sulfida topical 2.25% shampoo
1. Jangan digaruk
2. Jangan berganti sisir
3. Menjaga kebersihan kepala
Ad vitam : Ad bonam
Ad sanam : Ad bonam
II
B
SMF Kulit Kelamin

14. Indikator

1. Keluhan berkurang
2. Tidak terjadi peradangan
3. Lama pengobatan 4-8 minggu (NLM)

15. Kepustakaan

1. A.G Lowell, I.K Stephen, P Amy, et al. Fritpatricks


dermatology in general medicine. 8th Edition. Mc
Graw Hill : USA, 2012. Tine capitis Lesion. p 736-8
2. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu penyakit kulit
dan kelamin. Edisi ke-6, FKUI: Jakarta, 2010. Tinea
kapitis hal 95-99
3. Medscape Tinea capitis follow up
http://emedicine.medscape.com/article/1091351overview
4. National Library of Medicine
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000
878.htm

CLINICAL PATHWAY FORM

RUMAH SAKIT

Tinea kapitis

No. RM

Nama pasien

BB

Kg

Jenis kelamin

TB

cm

Umur/Tanggal lahir

Tgl.Masuk

Ja
m

..

Diagnosa masuk RS

Tgl.Kelua
r

Ja
m

..

Penyakit utama

Kode ICD

Lama hari rawat

.Hari

Penyakit penyerta

Kode ICD

Rencana Rawat

Komplikasi

Kode ICD

R. Rawat/ kelas

./.

Tindakan

Kode ICD

Rujukan

Ya / Tidak

Kode ICD

KEGIATAN

URAIAN
KEGIATAN

HARI KE

KETERANGAN
1

1.PEMERIKSAAN KLINIS

Dokter IGD
Dokter Spesialis

2. LABORATORIUM

Woods lamp
KOH 10%
Biopsi kulit

3.
RADIOLOGI/IMAGING
ELEKTROMEDIK

Thorax foto

Usia > 40 Th

4. KONSULTASI

Dokter bedah (umum)

EKG
Usia > 40 Th

Dokter Anestesi
Dokter internis / Anak
Dokter lain(Sp.
Kelamin)
5. ASESMEN KLINIS

6. EDUKASI

Kulit

dan

Pemeriksaan DPJP

Visite

Co.Dokter/dr. Ruangan

Atas Indikasi

1. Penjelasan Diagnosis
Rencana terapi
Rencana Tindakan

Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa
7. PENGISIAN FORM

Rencana terapi :

8.PROSEDUR ADMINISTRASI

Lembar edukasi

Di TTD Keluarga

Informed consent

Pasien , Dokter

Administrasi keuangan
Penjadwalan tindakan

9.TERAPI/ MEDIKAMENTOSA
Oral
Itraconazole 3-5mg/kgBB/hari
Loratadine 10mg
Topikal

Selenium
2.25%

sulfida

shampoo

10. DIET/NUTRISI
11. TINDAKAN
12. MONITORING
1. Perawaat

Monitoring tanda vital


Monitoring
pasien

2. Dokter Ruangan

14

kebutuhan

Monitoring tanda vital


Monitoring bising usus

3. Dokter DPJP

Monitoring tanda vital


Monitoring luka op

13. MOBILISASI

1. Tirah Baring

Tahapan
mobilisasi
sesuai kondisi pasien

2. Duduk ditempat tidur


14. OUTCOME
Keluhan :

Gatal berkurangg

Pemeriksaan Klinis

Plak dan skuama berkurang

Lama Rawat
15 RENCANA
EDUKASI

PULANG

Penjelasan
mengenai
perkembangan
penyakit
berkaitan terapi dan tindakan
yang sudah dilakukan
Penjelasan mengenai diet yang
diberikan
sesuai
dengan
keadaan umum pasien
Surat pengantar kontrol

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan


(____________________)

Perawat Penanggung Jawab


(__________________)

Pelaksana Verivikasi
(______________)

Keterangan :
Beri tanda ()

:
:
:

Yang harus dilakukan


Bisa ada atau tidak
Bila sudah di lakukan

LOGO RS
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
Tinea korporis
1. Pengertian ( Definisi)

2. Anamnesis

1. Pemeriksaan Fisik

2. Kriteria Diagnosis

Tinea korporis adalah dermatofitosis pada kulit tubuh


tidak berambut. (FKUI)
Tine korporis merupakan dermatofitosis superficial
dibagi menjadi lesi inflamasi dan lesi non inflamasi di
kulit tubuh yang tidak berambut.(Medscape)
1. Gatal saat berkeringat
2. Kadang-kadang ada burning sensation
3. Bersisik

Makula eritematosa yang berbentuk bulat dan


berbatas tegas.
Pada bagian tepi lesi terdapat vesikel, papul, dan
skuama halus yang aktif, erosi dan krusta akibat
garukan, sedangkan pada bagian tengah lesi
lebih tenang (central healing)
Tinea korporis menahun
Disebabkan oleh Trichophyton rubrum. Kelainan ini
dapat terjadi pada tiap bahagian tubuh bersama kelainan
pada sela paha.
Tinea imbrikata
Disebabkan
oleh
Trichophyton
consentrikum
menyerupai seng. Tinea imbrikata berbentuk papul
berwarna coklat perlahan menjadi besar. Stratum
korneum bagian tengah terlepas dari dasarnya dan
melebar sehingga terbentuk lingkaran-lingkaran skuama

yang konsentrik. Lingkaran di sebelahnya bersatu


membentuk polisiklik
Tinea favus
Tinea corporis disertai kelainan pada rambut. Penyakit
ini biasanya dimulai dari kepala sebagai titik kecil di
bawah kulit berwarna merah kuning berkembang
menjadi kusta bentuk cawan(skutula)
5. Diagnosis Kerja

Tinea korporis

6. Diagnosis Banding

Dermatitis kontak
Ptiriasis rosea
Dermatitis seboroik
Dermatitis nummular
Pemeriksaan KOH 10%
Woods Lamp
Kultur
Terapi sistemik:
Fluconazole 150mg/minggu
Terbinafine 250mg/hari
Loratadine 10mg 1kali sehari

7. Pemeriksaan Penunjang
8. Tata Laksana:

Terapi topikal:
Naftifine 1% cream
9. Edukasi
(Hospital Health Promotion)

10. Prognosis
11.
12.
13.
14.

Tingkat Evidens
Tingkat Rekomendasi
Penelaah Kritis
Indikator

15. Kepustakaan

Pakai pakaian longgar dan menyerap keringat


Jangan digaruk
Jangan ganti pakaian dan handuk
Cuci pakaian dan handuk menggunakan air
hangat
Advitam
: adbonam
Ad functionam : adbonam
I
A
SMF Kulit dan Kelamin
Keluhan berkurang
Lama pengobatan 7-10 hari dengan menggunakan cream
2 kali sehari.
1. A.G Lowell, I.K Stephen, P Amy, et al.
Fritpatricks dermatology in general medicine.
8th Edition. Mc Graw Hill : USA, 2012. Tine
corporis Lesion. p 736-8
2. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu
penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-6, FKUI:
Jakarta, 2010. Tinea kapitis hal 95
3. Medscape Tinea capitis follow up
http://emedicine.medscape.com/article/10914
73-followup#a2648
4. National Library of Medicine
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/arti
cle/000878.htm

CLINICAL PATHWAY FORM

RUMAH SAKIT

Tinea korporis

No. RM

Nama pasien

BB

Kg

Jenis kelamin

TB

cm

Umur/Tanggal lahir

Tgl.Masuk

Ja
m

..

Diagnosa masuk RS

Tgl.Kelua
r

Ja
m

..

Penyakit utama

Kode ICD

Lama hari rawat

.Hari

Penyakit penyerta

Kode ICD

Rencana Rawat

Komplikasi

Kode ICD

R. Rawat/ kelas

./.

Tindakan

Kode ICD

Rujukan

Ya / Tidak

Kode ICD

KEGIATAN

URAIAN KEGIATAN

HARI KE

KETERANGAN

1
1.PEMERIKSAAN KLINIS

Dokter IGD
Dokter Spesialis

2. LABORATORIUM

Woods lamp
KOH 10%
Biopsi kulit

3.
RADIOLOGI/IMAGING
ELEKTROMEDIK

Thorax foto

Usia > 40 Th

4. KONSULTASI

Dokter bedah (umum)

EKG
Usia > 40 Th

Dokter Anestesi
Dokter internis / Anak
Dokter lain(Sp.
Kelamin)
5. ASESMEN KLINIS

6. EDUKASI

Kulit

dan

Pemeriksaan DPJP

Visite

Co.Dokter/dr. Ruangan

Atas Indikasi

1. Penjelasan Diagnosis
Rencana terapi
Rencana Tindakan
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa

7. PENGISIAN FORM

8.PROSEDUR ADMINISTRASI

Rencana terapi :
Lembar edukasi

Di TTD Keluarga

Informed consent

Pasien , Dokter

Administrasi keuangan
Penjadwalan tindakan

9.TERAPI/ MEDIKAMENTOSA
Oral

Fluconazole 150mg/minggu
Loratadine 10mg

Topikal

Naftifine 1% cream

10. DIET/NUTRISI
11. TINDAKAN
12. MONITORING
1. Perawaat

Monitoring tanda vital


Monitoring
pasien

2. Dokter Ruangan

14

kebutuhan

Monitoring tanda vital


Monitoring bising usus

3. Dokter DPJP

Monitoring tanda vital


Monitoring luka op

13. MOBILISASI

1. Tirah Baring

Tahapan
mobilisasi
sesuai kondisi pasien

2. Duduk ditempat tidur


14. OUTCOME
Keluhan :

Gatal berkurangg

Pemeriksaan Klinis

Plak dan skuama berkurang

Lama Rawat
15 RENCANA
EDUKASI

PULANG

Penjelasan
mengenai
perkembangan
penyakit
berkaitan terapi dan tindakan
yang sudah dilakukan
Penjelasan mengenai diet yang
diberikan
sesuai
dengan
keadaan umum pasien
Surat pengantar kontrol

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan

Perawat Penanggung Jawab

(____________________)

(__________________)

Pelaksana Verivikasi
(______________)

Keterangan :
Beri tanda ()

:
:
:

Yang harus dilakukan


Bisa ada atau tidak
Bila sudah di lakukan

LOGO RS
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
Tinea kruris
1. Pengertian ( Definisi)

Tinea kruris adalah dermatofitosis pada lipat paha,


daerah perineum, dan sekitar anus. FKUI
Tinea kruris adalah penyakit dermatofitosis (penyakit
pada jaringan yang mengandung zat tanduk) yang
disebabkan infeksi golongan jamur dermatofita pada
daerah kruris (sela paha, perineum, perianal, gluteus,

2. Anamnesis

3. Pemeriksaan Fisik

4. Kriteria Diagnosis

5. Diagnosis Kerja

pubis) dan dapat meluas ke daerah sekitarnya. Budimulja


(1999)
Gatal gatal di lipat paha, daerah perineum dan
sekitar anus
Pakai baju yang ketat
Disertai penyakit kencing manis dan obesitas
1. Patch eritema berbatas tegas polimorfik
2. Bila menahun patch kehitaman
3. Teradi erosi apabila digaruk
4. Skuama
Tinea kruris dapat terjadi akut atau menahun
Lesi kulit dapat terbatas pada daerah
genitokrural sahaja atau meluas ke daerah sekitar
anus, daerah gluteus dan perut bawah lainnya.
Disebabkan
trichophyton
rubrum
dan
trichophyton mentagrophytes
Tinea kruris

6. Diagnosis Banding

Kandidiasis
Eritrasma

7. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan KOH 10%


Woods Lamp
Kultur
Terapi sistemik:
Fluconazole 150mg/minggu
Terbinafine 250mg/hari
Loratadine 10mg 1kali sehari

8. Tata Laksana:

Terapi topikal:
Naftifine 1% cream
9. Edukasi
(Hospital Health Promotion)

10. Prognosis
11.
12.
13.
14.

Tingkat Evidens
Tingkat Rekomendasi
Penelaah Kritis
Indikator

15. Kepustakaan

Pakai pakaian longgar dan menyerap keringat


Jangan digaruk
Jangan ganti pakaian dan handuk
Cuci pakaian dan handuk menggunakan air
hangat
Advitam
: adbonam
Ad Fungsionam : adbonam
I
A
Specialis Kulit dan Kelamin
Keluhan berkurang
Lama pengobatan 2 minggu
I.

II.
III.
IV.

A.G Lowell, I.K Stephen, P Amy, et al.


Fritpatricks dermatology in general
medicine. 8th Edition. Mc Graw Hill :
USA, 2012. Tinea Cruris Lesion. p 7368
Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu
penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-6,
FKUI: Jakarta, 2010. Tinea kruris hal 94
Medscape Tinea cruris
http://emedicine.medscape.com/article/1
091806-clinical#a0217
National Library of Medicine
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/enc
y/article/000878.htm

CLINICAL PATHWAY FORM

RUMAH SAKIT

Tinea kruris

No. RM

Nama pasien

BB

Kg

Jenis kelamin

TB

cm

Umur/Tanggal lahir

Tgl.Masuk

Ja
m

..

Diagnosa masuk RS

Tgl.Kelua
r

Ja
m

..

Penyakit utama

Kode ICD

Penyakit penyerta

Kode ICD

Rencana Rawat

Komplikasi

Kode ICD

Tindakan

Kode ICD

Kode ICD

KEGIATAN

Lama hari rawat

URAIAN KEGIATAN

.Hari

R. Rawat/ kelas

./.

Rujukan

Ya / Tidak

HARI KE
1

1.PEMERIKSAAN KLINIS

KETERANGAN
5

Dokter IGD
Dokter Spesialis

2. LABORATORIUM

Woods lamp
KOH 10%
Biopsi kulit

3.
RADIOLOGI/IMAGING
ELEKTROMEDIK

Thorax foto

Usia > 40 Th

4. KONSULTASI

Dokter bedah (umum)

EKG
Usia > 40 Th

Dokter Anestesi
Dokter internis / Anak
Dokter lain(Sp.
Kelamin)
5. ASESMEN KLINIS

6. EDUKASI

Kulit

dan

Pemeriksaan DPJP

Visite

Co.Dokter/dr. Ruangan

Atas Indikasi

1. Penjelasan Diagnosis
Rencana terapi
Rencana Tindakan
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa

7. PENGISIAN FORM

8.PROSEDUR ADMINISTRASI

Rencana terapi :
Lembar edukasi

Di TTD Keluarga

Informed consent

Pasien , Dokter

Administrasi keuangan
Penjadwalan tindakan

9.TERAPI/ MEDIKAMENTOSA
Oral

Fluconazole 150mg/minggu
Loratadine 10mg

Topikal

Naftifine 1% cream

10. DIET/NUTRISI
11. TINDAKAN
12. MONITORING
1. Perawaat

Monitoring tanda vital


Monitoring
pasien

2. Dokter Ruangan

14

kebutuhan

Monitoring tanda vital


Monitoring bising usus

3. Dokter DPJP

Monitoring tanda vital


Monitoring luka op

13. MOBILISASI

1. Tirah Baring

Tahapan
mobilisasi
sesuai kondisi pasien

2. Duduk ditempat tidur


14. OUTCOME
Keluhan :

Gatal berkurangg

Pemeriksaan Klinis

Plak dan skuama berkurang

Lama Rawat
15 RENCANA
EDUKASI

PULANG

Penjelasan
mengenai
perkembangan
penyakit
berkaitan terapi dan tindakan
yang sudah dilakukan
Penjelasan mengenai diet yang
diberikan
sesuai
dengan
keadaan umum pasien
Surat pengantar kontrol

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan

Perawat Penanggung Jawab

(____________________)

(__________________)

Keterangan :
Beri tanda ()

:
:
:

Yang harus dilakukan


Bisa ada atau tidak
Bila sudah di lakukan

Pelaksana Verivikasi
(______________)

Anda mungkin juga menyukai