FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
DEMAM DENGUE
Infeksi virus dengue masih salah satu masalah kesehatan di daerah tropis
dan subtropis termasuk di Indonesia. Manifestasi klinis pada infeksi virus
dengue bervariasi dengan spektrum yang luas, mulai dari demam yang tidak
khas atau sindrom infeksi virus yang tidak spesifik (undifferentiated febrile
illness atau viral syndrome), demam dengue (DD/dengue fever) dengan atau
tanpa perdarahan, demam berdarah dengue atau DBD/ dengue hemorrhagic
fever, sampai keadaan yang paling berat yang dapat menyebabkan kematian
yaitu sindrom syok dengue (SSD/dengue shock syndrome).
.
DEFINISI
FAKTOR
PEJAMU
RESPON
IMUN
PEJAMU
(IMUNOPATO
GENESIS)
PATOGENESIS
DEMAM
VIRUS MAKROFAG
DENGUE
APC
ANTIBODI
MANIFESTASI KLINIS
Demam bifasik (mendadak) yang tinggi yang berlangsung selama 3 hari hingga 1 minggu.
Sakit kepala berat (terutama retrobulbar)
Lesu
Mialgia dan nyeri sendi
Pengecapan seperti logam
Kehilangan nafsu makan
Diare
Muntah,
Sakit perut
Ruam makulopapular
Petekie
Perdarahan gingiva
Epistaksis
Perdarahan gastrointestinal
Hematuria
Menoragia
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIS
PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
Pasien demam dengue dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat.
Pada fase demam pasien dianjurkan:
1. Tirah baring, selama masih demam
2. Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan.
3. Untuk menurunkan suhu menjadi <39oC , dianjurkan pemberian
parasetamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkkan.
4. Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah,
sirop, susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit
diberikan selama 2 harii.
5. Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase
kovalesens.
BAGAN 1. TATALAKSANA TERSANGKA DBD (RAWAT INAP) ATAU DEMAM
DENGUE
DIAGNOSIS BANDING
Adapun diagnosis banding demam dengue:
1. Yellow fever
2. Encephalitis
3. Chikungunya
4. Malaria
5. Leptospirosis
6. Typhoid
7. Campak