Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN SMF ILMU KESEHATAN ANAK REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

DEMAM DENGUE

DESSY ANDRIYANI RAEMA


K1A1 13 011

PEMBIMBING: dr. Hj. Jumhari Baco, Sp.A., M.Sc


PENDAHULUAN

 Infeksi virus dengue masih salah satu masalah kesehatan di daerah tropis
dan subtropis termasuk di Indonesia. Manifestasi klinis pada infeksi virus
dengue bervariasi dengan spektrum yang luas, mulai dari demam yang tidak
khas atau sindrom infeksi virus yang tidak spesifik (undifferentiated febrile
illness atau viral syndrome), demam dengue (DD/dengue fever) dengan atau
tanpa perdarahan, demam berdarah dengue atau DBD/ dengue hemorrhagic
fever, sampai keadaan yang paling berat yang dapat menyebabkan kematian
yaitu sindrom syok dengue (SSD/dengue shock syndrome).
.
DEFINISI

Demam dengue adalah penyakit tropis yang ditularkaan


oleh nyamuk yang disebabkan oleh virus dengue.
Demam dengue (Dengue fever) paling sering menimbulkan
gejala demam akut yang didefiniskan adanya demam dan
atau dua atau lebih dari gejala berikut: nyeri mata, sakit
kepala, ruam, mialgia, arthalgia, leukopenia, atau
manifestasi hemoragik (seperti tes tourniquet positif,
petechiae, purpura, epistaksis, darah pada urin atau tinja
atau vagina, muntah darah).
ETIOLOGI
 Demam dengue disebabkan oleh infeksi virus
dengue (DENV). Virus dengue mempunyai 4
serotipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4.
 DENV adalah virus yang ditularkan melalui
vektor yang ditransmisikan ke manusia terutama
oleh gigitan dari dua spesies nyamuk, Ae. aegypti
atau Ae. albopictus
EPIDEMIOLOGI
 Jumlah kasus infeksi virus dengue tidak pernah
menurun di beberapa daerah tropik dan subtropik
bahkan cenderung terus meningkat dan banyak
menimbulkan kematian pada anak 90% di
antaranya menyerang anak di bawah 15 tahun.
 Di Indonesia, setiap tahunnya selalu terjadi KLB
di beberapa provinsi.
PATOGENESIS

FAKTOR
PEJAMU

DEMAM DENGUE VIRUS

RESPON
IMUN
PEJAMU
(IMUNOPATO
GENESIS)
PATOGENESIS

DEMAM
VIRUS MAKROFAG
DENGUE

APC

Sel T-helper Sel T-sitotoksik

ANTIBODI
MANIFESTASI KLINIS
 Demam bifasik (mendadak) yang tinggi yang berlangsung selama 3 hari hingga 1 minggu.
 Sakit kepala berat (terutama retrobulbar)
 Lesu
 Mialgia dan nyeri sendi
 Pengecapan seperti logam
 Kehilangan nafsu makan
 Diare
 Muntah,
 Sakit perut
 Ruam makulopapular
 Petekie
 Perdarahan gingiva
 Epistaksis
 Perdarahan gastrointestinal
 Hematuria
 Menoragia
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIS
PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
Pasien demam dengue dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat.
Pada fase demam pasien dianjurkan:
1. Tirah baring, selama masih demam
2. Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan.
3. Untuk menurunkan suhu menjadi <39oC , dianjurkan pemberian
parasetamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkkan.
4. Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah,
sirop, susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit
diberikan selama 2 harii.
5. Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase
kovalesens.
BAGAN 1. TATALAKSANA TERSANGKA DBD (RAWAT INAP) ATAU DEMAM
DENGUE
DIAGNOSIS BANDING
Adapun diagnosis banding demam dengue:
1. Yellow fever

2. Encephalitis

3. Chikungunya

4. Malaria

5. Leptospirosis

6. Typhoid

7. Campak

8. Demam berdarah dengue


PROGNOSIS
 Demam dengue biasanya merupakan penyakit yang
sembuh sendiri dengan tingkat kematian kurang dari
1%. Saat dirawat, demam dengue memiliki angka
kematian 2-5%. Korban biasanya sembuh tanpa gejala
sisa dan mengembangkan kekebalan terhadap serotipe
yang menginfeksi.
 Demam dengue yang tidak diobati dapat memiliki
tingkat kematian 10% hingga 20%. Perawatan suportif
yang tepat mengurangi angka kematian sekitar 1%.
PENCEGAHAN

Tidak ada vaksin untuk mencegah demam dengue.


Metode, perlindungan terbaik adalah
menghindari gigitan nyamuk dan mengurangi
populasi nyamuk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai