Anda di halaman 1dari 56

SISTEM REPRODUKSI

WANITA

DR RENI GUSTINE S MARS


RGS his-gen-ta 1
I. Organ genetalia wanita interna
1. Dua ovarium
2. Dua tuba uterina.
3. Satu uterus
a. Corpus uteri
b. Cervix uteri
4. Satu vagina
II. Organ genetalia wanita externa
1. Clitoris
2. Kelenjar Bartholini
3. Labia minora
4. Labia mayora
III. Plasenta
IV. Kelenjar mammae

RGS his-gen-ta 2
INTERNAL ORGANS OF THE FEMALE
REPRODUCTIVE SYSTEM

Mesovarium
Oviduct Fundus of
uterus Ovarian Ampulla
Isthmus of ligament
oviduct

Myometrium
Fimbriae
Endometrium
Infundibulum Cervical canal
External cervical os Broad ligament

Ovary (cross section)


Vagina

External vaginal os

RGS his-gen-ta 3
Serosa
Cervix
Myometrium Internal
Os

Rugae of vagina
Clitoris Labium minus
Labium majus
Semidiagrammatic drawing of the parts of the female
reproductive system, as seen in a sagittal section
RGS his-gen-ta 4
OVARIUM
Fungsi : Produksi gamet dan hormon steroid

Fungsi

1. Produksi gamet (gametogenesis) :


- Oogenesis  produksi gamet pada wanita.
- Oocyte  gamet yang sedang berkembang.
- Ova  gamet yang matang.
2. Produksi hormon steroid (steroidogenesis) :
- Estrogen :
- Memacu pertumbuhan dan maturasi organ genetalia.
- Membentuk karakteristik wanita pd masa pubertas.
- Mengembangkan kelenjar mammae : pertumbuhan duktus dst
- Progesteron :
- Kehamilan  perubahan uterus dan sekresi endometrium.
- Kel.mammae : proliferasi lobulus  laktasi.
RGS his-gen-ta 5
Cortex ovarium
- Letak : tepi ovarium mengelilingi medula.
- Stroma : zat inter selluler, sel² btk fusiform, otot polos
- Epitel germinativum.
- Tunika albuginea (padat, serabut dan sel sejajar
permukaan, banyak zat interselluler, sedikit pembuluh
darah  warna keputihan).
- Tidak banyak mengandung pembuluh darah.
- Folikel² : dalam berbagai stadia pertumbuhannya.
- Batas tak tegas.
- Pada hillus cortex terputus karena masuknya
mesovarium yg berlanjut ke medula, tampak rete ovarii
(Saluran kecil, tak beraturan dan buntu. Sisa
differensiasi gonad).
RGS his-gen-ta 6
Medula ovarium, zona vasculosa

- Letak di bagian tengah ovarium.


- Isi :
- Jaringan ikat longgar.
- Banyak serabut elastis.
- Beberapa otot polos.
- Pembuluh darah relatif besar, arteri berjalan
spiral & vena ber-kelok²  zona vasculosa.
- Limfe dan saraf.

RGS his-gen-ta 7
3 tipe dasar folikel ovarium
(dasar perkembangannya)

1.Folikel primordia
2.Folikel yg sedang tumbuh
- Folikel primer
- Folikel sekunder.
- Folikel tertier.
3.Folikel matang (folikel Graafian atau de
Graaf)
RGS his-gen-ta 8
Growing (secondary
follicle)

Primary CortexTunica albuginea


Atretic follicle follicle Medulla

Mature (Graafian)
follicle
Primordial follicle
Atretic follicle
Corpus luteum

Schematic drawing showing the main


components of the ovary of an adult woman.
RGS his-gen-ta 9
Folikel primordial
Cortex, 40- 50 µ

Terdiri dari :
- Primordial germ cell ( Oogonium) oocyte ditengah, 25-30
µ, inti besar, sentral dinding tercat jelas, granula kromatin
tersebar rata (inti pucat), nukleulos jelas.
- Sitoplasma (Ooplasma) 
- Balbiani body (granula tersebar rata : akumulasi
yang terlokalisir dari aparatus golgi, retikulum
endoplasmik, mitokondria, lisosom).
- Vesikel sekretoria,
- Granula kortikal mengandung protease yg akan
dilepas bila telur diaktifkan oleh sperma.
- Sel-sel folikel/ follicular epitelial cells/ granulosa cells 
terdiri dari selapis sel pipih.

RGS his-gen-ta 10
Folikel primer
- Early primary follicle.
Folikel sekunder
- Oogonium berubah  - Late primary follicle.
Oocyte I.
- Sel folikel
- Sel² folikel  selapis berproliferasi 
sel kuboid atau beberapa lapis  sel
kolumner. granulosa.

- Zona pellucida.
RGS his-gen-ta 11
Folikel tertier
- Antral follicle.
- Lapisan granulosum (6-12
lapis) Membrane granulosa Folikel de Graaf
- Antrum folliculi. - Mature follicle, follicle
- Oocyte terdesak ketepi. de Graaf.
- Membrana basalis (glassy - ± 10 mm
membrane). - Oocyte II.
- Theca folliculi : - Vacuole call-exner (call
- Theca folliculi interna exner bodies)
- Theca folliculi externa - Cummulus oophorus
(discus proligerus).
- Corona radiata.

RGS his-gen-ta 12
Secondary (vesicular
follicle)

Graafian (mature)
follicle

Schematic drawing of ovarian follicles, starting with the primordial


RGS his-gen-ta follicle and ending with mature follicle. 13
RGS his-gen-ta 14
RGS his-gen-ta 15
RGS his-gen-ta 16
Folikel atresia
 1 bulan  hanya 1 ovum yg mengalami ovulasi, bergantian
kiri kanan  folikel lain atresia (pertumbuhannya berhenti).
 Tanda folikel atresia :
- Sel folikel dan Oocyte mati  inti piknotik.
- Folikel kolaps.
- Corona radiata mengecil dan pecah.
- Zona pellucida menebal dan kolaps (berlekuk-lekuk).
- Tidak terdapat pigmen lutein.
- Membran granulosa degenerasi : bentuk tak
beraturan, diinvasi oleh neutrofil, makrofag dan
jaringan ikat berpembuluh darah.
- Hipertrofi sel-sel theca interna.

RGS his-gen-ta 17
Ovulasi
Mature folikel (follicle de Graaf)
 macula pellucida/stigma
Nekrosis - folikel pecah :
- Hr ke 14 siklus haid
- Konbinasi perubahan hormonal
Ovum (Oocyte II) dan efek anzymatik.
+ zonapelucida - Kenaikan volume dan tekanan liquor
+ cairan folikuli folikuli
- Proteolitik ezymatik dr dinding folikel
oleh pengaktifan plasminogen.
Rongga peritoneum - Penumpukan (hormonal) dr glyco-
saminoglycan diantara oocyte-cumulus
Fimbriae oophorus dan str granulosum.
- Kontraksi otot polos pd theca externa
Tuba uterina oleh rangsangan prostaglandin.

RGS his-gen-ta 18
CORPUS LUTEUM

Ovulasi : - Sisa folikel kolaps, mengecil.


- Mb granulosa dan theca interna  lipatan
ke dalam granulosa lutein cells dan theca
lutein cells.
- Theca externa  tetap pd bentuk semula.

Corpus rubrum (corpus hemorrhagicum) ≈ p.d, darah.

Corpus luteum (pengaruh LH dr hipofise anterior).

RGS his-gen-ta 19
Corpus luteum :
Sel luteal membesar terisi
tetes lemak (hipertrophi) dan
mengandung pigmen lemak
Lipochrome dlm sitoplasma.

Granulosum lutein cells


- Sel besar (± 30 µm)
- letak sentral.
- Derivat sel granulosa.

Theca lutein cells :


- Sel < (± 15 µm)
- > ambil warna.
- Dipinggir.
- Derivat sel theca
interna

RGS his-gen-ta 20
Corpus luteum

 Kapiler theca interna  membrana basalis 


corpus luteum (struktur ≈ kel endokrin, banyak
p.darah)  sekresi estrogen dan progesteron. 
menstimulasi pertumbuhan dan aktifitas
sekretoris pd endometrium (persiapan
implantasi dan pertumbuhan zygote).
 Corpus luteum dapat hidup 10 – 12 hari,
diameter 1,5 – 2 cm.
RGS his-gen-ta 21
Ovulasi

Corpus rubrum

Corpus luteum
Granulosa lutein sel
Theca lutein sel CL pregnancy
3-4 bl

CL menstruasi Estrogen ↑
IGF I - II
Progesteron ↓
hCG, LH
Estrogen ↓
Prolactin
Corpus albicans Insulin

Absorbsi makrofag
RGS his-gen-ta 22
Estrogen progesteron

Daur haid

Haid dan Haid dan


Tahap proliferasi Tahap progestasional
perbaikan perbaikan

RGS his-gen-ta 23
TUBA UTERINA ( TUBA FALLOPII )
Infundibulum, ampula, isthmus, tuba intramural.

 Terbentang dari uterus ke ovarium (10-12 cm).


 Ujung terbuka ke cavum peritonei.
 Fungsi :
- Melewatka ova dari ovarium menuju uterus.
- Menyiapkan lingkungan untuk fertilisasi dan
awal pertumbuhan hasil konsepsi sampai
stadium morula.

RGS his-gen-ta 24
Mukosa tuba uterina :
- Epitel kolumner simpleks 
- Sel bersilia (terbanyak infundibulum, ampula)
- Sel sekretoria : sekresi cairan.
Fs nutrisi, mempermudah jalan ovum.
- Sel basal sel pengganti, sel sekretorik muda.
- Tinggi dan bentuk sel berubah-ubah (siklus haid) 
- Estrogen ; stimulasi sel silia (ciliogenesis)
- Progesteron menaikan jumlah sel sekretorik.
- Lamina propria : jaringan ikat, sel ≈ sel uterus 
nidasi  kehamilan ektopik.
- Lipatan longitudinal terutama diujung ampula, ke
arah isthmus berkurang.
RGS his-gen-ta 25
Tunika muskularis :
- 2 lapis :
- Sirkuler (dlm, tebal di intramural, tipis di
infundibulum),
- Longitudinal (luar), batas tak jelas.
- Peristaltik tuba terutama sekitar saat ovulasi.
Tunika adventitia :
- Lapisan serosa.
- Mengandung ligamentum mesosalphin 
t.d mesothel dan jaringan ikat tipis.

RGS his-gen-ta 26
RGS his-gen-ta 27
UTERUS
 Corpus uteri :
- Depan rata,
- Posterior konveks,
- Atas membulat (fundus).
 Cervix uteri : silindris 
- Isthmus.
- Canalis cervicalis.
- Portio vaginalis.
RGS his-gen-ta 28
Dinding uterus :
1. Tunika serosa (Perimetrium).
- Serosa : mesothelium dan jaringan ikat.
- Perimetrium menutupi bagian posterior uterus dan ½-⅓
bagian anterior, bawah tidak tertutp serosa.
2. Tunika muskularis (Myometrium)
- Tebal, otot polos longitudinal/oblig-sirkuler-longitudinal.
- Stratum vaskulare.
- Hamil : hipertrofi dan hiperplasia otot (± 10x) estrogen.
3. Tunika mukosa (Endometrium).
- Epitel kolumner simpleks : sel bersilia dan sel sekretorik.
- Lamina propria/stroma.
RGS his-gen-ta 29
Endometrium

Terdiri dari :
1. Epitel kolumner simpleks : sel bersilia dan sel sekretorik.
2. Lamina propria/stroma :
- Berhubungan dengan miometrium  sel mesenchym,
serabut retikuler,
- Kel.uterina (tubuler simpleks, basis hampir mencapai
miometrium, epitel sama tapi sel bersilia lebih jarang).
- 2 zones :
a. Stratum fungsionale.
b. Stratum basale

RGS his-gen-ta 30
Lamina propria endometrium 2 zones :
a. Stratum fungsionale.
- Dipengaruhi siklus haid, dikeluarkan waktu haid.
- 2 bagian (jelas pada stadium sekresi) :
- Pars spongiosa : dekat stratum basale,
kelenjar ber-kelok², lumen lebar, stroma
oedematous.
- Pars compakta : superfisial, relatif sempit,
kelenjar lurus², sedikit oedem.

b. Stratum basale
- tipis, dekat miometrium.
- Tidak dilepaskan waktu haid dan tidak dipengaruhi
siklus haid.
- Dari sini terjadinya regenerasi endometrium yang
mengalami menstruasi.
RGS his-gen-ta 31
Perdarahan endometrium
2 type arteri tg datang dari stratum vasculare :

1. Coiled arteri (arteri spiralis) : merupakan arteri


yang panjang berjalan spiral sampai ke superfisial
endometrium dan berakhir sebagai prekapiler
untuk membentuk anyaman kapiler di bagian
superfisial endometrium.

2. Pembuluh darah yg jalannya lurus, berasal dari


stratum vasculare, tetapi hanya sampai di stratum
basale saja.

RGS his-gen-ta 32
Siklus menstruasi (28 hari) :
- Fase proliferasi (estrogen/follicular
phase) ± 10 hari.
- Fase sekresi (progestational/ progra-
vide phase) ± 12 hari.
- Fase ischemik (premenstrual phase) ±
2 hari.
- Fase menstruasi ± 4 hari.

RGS his-gen-ta 33
Fase proliferasi ( Fase estrogenik/follikular phase )
- Terjadi setelah mentruasi sampai 1 atau 2 hari setelah
ovulasi bersamaan dgn proses pematangan folikel.
- Endometrium bertambah tebal (dari < 1mm menjadi
2-3 mm) dipengaruhi estrogen dari folikel yg sedang
tumbuh.
- Pd saat ovulasi endometrium masih dibawah pengaruh
Estrogen karena progesteron belum cukup utk mem-
pengaruhi endometrium
- 1-2 hr stlh ovulasi di sbt Fase interval (termasuk fase
proliferasi).
Selama siklus menstruasi stratum basale tetap utuh dgn
sisa kelenjar, karena tidak mendpt darah dr coiled artery.

RGS his-gen-ta 34
RGS his-gen-ta 35
Fase sekresi
Progestational/progravide phase.

 Terjadi sejak 1 – 2 hr setelah ovulasi.


 Berjalan ± 10 – 12 hr s/d CL berfungsi baik.
 Fase ini bersamaan dgn aktivitas fungsional CL dan
kelenjar² endometrium mulai aktif mensekresi.
 Progesteron mulai diproduksi, yg mempengaruhi
endometrium shg siap untuk menerima kehamilan.
 Tebal endometrium ± 2 X tebal fase akhir proliferasi,
karena bertambahnya cairan jaringan pd stroma,
terkumpulnya sejumlah besar hasil sekresi dlm
kelenjar dan bertambah besarnya sel² stroma.
 Kelenjar terlihat melebar, ber-kelok², shg berbentuk
seperti gergaji.
 Coiled arteri tambah panjang, ber-kelok² sampai
superfisial endometrium.
RGS his-gen-ta 36
Fase sekresi
 Sel mengandung banyak glikogen, tampak membesar.
 Sel stroma membesar, pucat, mengandung glikogen
dan tetes lemak  Reaksi desidual.
 Endometrium sangat peka terhadap rangsang fisik,
misal implantasi.
 Keadaan ini dipersiapkan untuk nutrisi ovum bila
terjadi nidasi.
 Pada kehamilan reaksi desidual dipertahankan dan
bertambah intensif.
 Tsb diatas pengaruh progesteron dan estrogen yang
tetap terdapat dlm sirkulasi.
RGS his-gen-ta 37
Uterus progravid (Sekretorit phase)

RGS his-gen-ta 38
Fase menstruasi
Fase ischaemic, premenstrual phase.

 Setelah fase sekresi 1-2 hr yg segera diikuti fase menstruasi.


 Produksi hormon dr ovarium menurun disetai degenerasi CL.
 Pd akhir fase progesteron, endometrium mengalami regresi, diikuti
menstrual bleeding, karena menurunnya kadar estrogen dan
progesteron, shg stratum fungsionale dilepaskan bersama
perdarahan.
 Pd permulaan fase ischaemik, coiled arteri menjadi lebih ber-
kelok², sirkulasi melambat, kmd vasokontriksi stroma ischemik
 stroma berdegenerasi/nekrosis.
 Kmd coiled arteri tiba² vasodelatasi darah mengisi arteriol dan
kapiler  pembuluh darah pecah  darah keluar ke stroma 
keluar darah menstruasi.

 Tsb terutama karena pengaruh mengurangnya progesteron.


RGS his-gen-ta 39
RGS his-gen-ta 40
Cervix
 Bentuk : pipih, muka belakang.
 Mukosa :
- Epitel :
- Kolumner simpleks tinggi.
- Sekresi mukus kental seperti kanji.
- Inti : lebih ke basal dgn sitoplasma pucat (HE).
- Diantara sel sekretorik tdpt sel bersilia.
- Jaringan ikat lamina propria : lipatan memanjang terutama di
bagian muka-belakang.
- Tunika propria : Jaringan ikat bersifat selluler (inti~fibroblast).
- Tidak mempunyai coiled arteri.
- Tidak terpengaruh oleh perubahan² siklus menstruasi.
- Waktu ovulasi : sekresi mukus bertambah (stimulasi estrogen)
RGS his-gen-ta 41
 Kelenjar cervix :
- Kelenjar tubuler ber-cabang² dgn epitel
kolumner simpleks tinggi (= mukosa cervix).
- Saluran kelenjar tertutup  sekresi tak dpt
keluar, kista  Ovula Nabothi (Nabothian
follicle).

 Isthmus :
- Peralihan dari corpus ke cervix uteri.
- Otot polos tak ikut membesar selama
kehamilan.
- Baru melebar waktu persalinan.
- Segmen bawah rahim (SBR).
RGS his-gen-ta 42
 Portio vaginalis :
- Bagiancervix yg masuk vagina.
- Epitel skuamous kompleks tak berkeratin.
- Perubahan dari epitel kolumner simpleks ke
skuamos kompleks tak berkeratin tanpa
batas tegas.
- Bila perbatasan lebih ke arah vagina 
daerah yg dilapisi epitel kolumner simpleks
berwarna kemerahan disebut :
EROSIO PHYSIOLOGIS.

RGS his-gen-ta 43
RGS his-gen-ta 44
Vagina
Saluran muskulofibrous, dipengaruhi horman sex dlm sirkulasi
darah.
Dalam keadaan biasa kolaps, kecuali dekat portio.
Mukosa :
 Lipatan longitudinal mukosa, depan dan belakang (primer).

 Lipatan melintang (sekunder)  rugae.

 Mukosa tidak mempunyai kelenjar.

 Epitel squamous kompleks non keratin dgn granula kerato-


hyalin  banyak glikogen (cadangan nutrisi spermatozoa).
 Progesteron (siklus haid) tidak berpengaruh thd epitel vagina.

 Estrogen tinggi (ovulasi)  penebalan epitel vagina, tidak


menyebabkan keratinisasi.

RGS his-gen-ta 45
 Lamina propria :
- Jaringan ikat padat, limfonoduli, banyak pembuluh
darah (vena²).
- Banyak serabut elastis (bawah epitel-lapisan otot).
 Tunika muskularis :
- Serabut otot polos longitudinal dan sirkuler, batas tak
jelas, lapisan longitudinal lebih tebal.
 Tunika adventitia :
- Jaringan ikat fibrosa
- Bagian posterior ditutup peritoneum.
 Hymen :
- Lipatan mukosa pada introitus vagina.
- T.d jaringan ikat dan epitel squamous kompleks non
keratin.
- Pada virgin.
RGS his-gen-ta 46
ORGAN GENETALIA EXTERNA
Clitoris, 2 kelenjar Bartholini (Vestibularis major), labia minora, labio mayora.

Clitoris
- Identik dgn penis, tanpa uretra  letak
diatas uretra.
- T.d jaringan erektil, caverne, glans clitoris yg
rudimenter.
- Mukosa ≈ vagina.
- Akhiran saraf sensoris
- Sekitar muara uretra dan clitoris : glandulae
vestibulares minores sesuai dgn gld Littre pada
uretra laki-laki.
RGS his-gen-ta 47
2 Kelenjar Bartholini (Gld Vestibularis
major) :
- 2 Kelenjar ki-ka vestibulum, bermuara ke
labia minora bagian dalam.
- Tubuloalveolar, diameter ± 1 cm, mukus.
- ≈ kel Bulbouretralis pd pria.
- Mudah infeksi  bengkak.

RGS his-gen-ta 48
Labia minora
- Epitel squamous kompleks sedikit
keratin, papila² dermis
- Jaringan ikat bersifat spongious,
anyaman halus serabut elastis.
- Banyak pembuluh darah.
- Kulit tak berambut, mempunyai kel.
sebacea dan sudorifera.

RGS his-gen-ta 49
Labia majora :
- Lipatan kulit seperti scrotum, banyak lemak,
sedikit otot polos.
- Luar : pigmen dan rambut.
- Dalam : folikel rambut dan rambut halus.
- Gld sebasea dan sudorifera.
- Kaya akhiran saraf sensoris dan reseptor :
- Korpuskulum Meissner pd jaringan
ikat papila, sub papila.
- Korpuskulum Vater Pacini pd
jaringan ikat labia majora, sekitar
caverne clitoris
RGS his-gen-ta 50
Struktur histologis kelenjar mammae

1. Fase istirahat
2. Fase kehamilan (aktif).
3. Fase laktasi

Pars sekretorius (alveoli- tubulo alveolar) 


duktus intra lobularis  duktus interlobularis
duktus laktiferus (tunggal/1 perlobus, 15-20
lobi)  ampula/sinus apeks papila mammae.

RGS his-gen-ta 51
Kelenjar mammae

Lobulus
Duktus intra lobularis
Alveoli Jaringan ikat intralobularis
Pars sekretorius (Jaringan ikat longgar, halus
(Epitel kubis, membran basalis, > Limfosit dan sel plasma)
mioepitel).

Lobus
Papila mammae Jaringan ikat interlobaris > sel lemak
(Epitel squamous Duktus laktiferus
kompleks non keratin) (2 lapis epitel kolumner)

RGS his-gen-ta 52
Fase istirahat
Fase laktasi
Belum terdpt alveoli.
Fase kehamilan
Lobulus terisi penuh
Jaringan ikat inter-
Alveoli berkembang  oleh alveoli.
Lobaris > sel lemak.
lobulus terisi alveoli²(bl 5)
Septum interlobularis
Pd siklus mens 
estrogen  pe↑ lipid, Bl 6  colostrum  2-3 menipis
lobulus ber + >. hari post partum  ASI
Alveoli aktif  ASI
Jar.ikat intralobularis
berkurang. Duktus Sitiplasma : tetes lemak
bertambah lebar, banyak. aparatus golgi ber +.

Apokrine, merokrine

RGS his-gen-ta 53
RGS his-gen-ta 54
RGS his-gen-ta 55
RGS his-gen-ta 56

Anda mungkin juga menyukai