Saat ini kita semua mengetahui bahwa diet rendah lemak lebih baik untuk menjaga
kesehatan serta mencegah kemungkinan terkena sakit jantung. Dan kita menjadi terbiasa
berasosiasi lemak dengan kegemukan. Kita juga mengenal bahwa asam lemak tidak jenuh
yang banyak terdapat pada ikan laut dan tumbuhan lebih baik dari asam lemak jenuh
Lemak yang kita kenal dalam bentuk padat dan minyak yang kita kenal dalam bentuk cair
termasuk dalam senyawa yang disebut lipida. Lemak dan minyak dalam istilah kimia
menghasilkan senyawa gliserol dan asam lemak. Perbedaan lemak dan minyak terletak
Pada lemak, asam lemaknya sebagian besar adalah asam lemak jenuh, sedangkan pada
minyak sebagian besar adalah asam lemak tidak jenuh. Kandungan asam lemak tidak
jenuh yang lebih banyak pada minyak menyebabkan minyak berbentuk cair pada suhu
ruang. Selain lemak dan minyak, yang termasuk dalam lipida adalah sterol, cholesterol,
lilin, phosphogliserida, dan sphingolipida. Semua senyawa yang termasuk dalam lipida
Dari segi nutrisi, kebutuhan tubuh telah dikenal sejak lama terdiri dari karbohidrat,
protein, lemak, mineral, dan vitamin, serta air. Lemak di sini tidak terbatas pada
trigliserida saja, tetapi adalah semua yang termasuk dalam golongan lipida seperti telah
dijelaskan di muka. Sehingga sesungguhnya asupan lemak/lipida tetap diperlukan oleh
Sebagai ilustrasi kebutuhan tubuh akan lemak dapat digambarkan oleh fungsi lemak
dalam tubuh, yaitu antara lain sebagai komponen senyawa penyampai pesan, sebagai
komponen membran sel, dan sebagai sumber cadangan energi. Senyawa penyampai
pesan seperti hormon sex androgen dan estrogen dibuat dari cholesterol, yaitu salah satu
jenis lipida.
Membran yang dikenal dengan nama ilmiah "myelin" yang melapisi kabel syaraf tubuh
(seperti bagian insulator/lapisan luar kabel listrik) disusun oleh 20 persen protein dan 80
dan gangliosida.
Asam lemak tidak jenuh sebagai komponen lemak dan minyak telah banyak dikenal.
Sebagai contoh adalah asam linoleat. Asam linoleat atau dikenal dengan istilah lain asam
lemak w-6 adalah asam lemak yang memiliki rantai carbon sebanyak 18 dan mengandung
dua ikatan rangkap pada atom carbon nomor 9 dan 10 serta 12 dan 13.
Ikatan rangkap ini yang menyebabkan asam linoleat disebut asam lemak tidak jenuh.
Asam linoleat terkonjugasi adalah asam lemak linoleat di mana ikatan rangkapnya yang
berjumlah dua tidak dipisahkan oleh dua ikatan tunggal, tetapi hanya dipisahkan oleh satu
ikatan tunggal sehingga letak ikatan rangkapnya terletak pada carbon nomor 9,10 serta
11,12.
Pada carbon nomor 9,10 berbentuk cis dan pada carbon nomor 11,12 berbentuk trans.
Struktur yang berbeda ini menentukan bentuk molekul dan fungsi asam linoleat
terkonjugasi sebagai antikanker, anti- oksidan, dan fungsi-fungsi lainnya yang disebutkan
di bawah ini.
Asam linoleat terkonjugasi (ALT) diisolasi pertama kali dari daging sapi oleh peneliti
Michael Pariza dari Universitas Wisconsin yang saat itu sedang meneliti zat
anticarcinogenik. ALT ini ternyata memiliki aktivitas mencegah terjadinya tumor. Pada
tikus mencit ALT mencegah terjadinya kanker kulit dan perut karena paparan terhadap
bahan carcinogen (penyebab kanker) dan mencegah kanker payudara dan usus. Pada
konsentrasi yang rendah ALT dapat membunuh dan mencegah pertumbuhan sel-sel
kanker kulit, kolon, dan payudara, secara in vitro (di laboratorium pada kultur sel).
Kemampuan ini kemungkinan karena aktivitas antioksidan dari ALT karena ALT adalah
anti- oksidan in vitro. Selain itu, ALT dapat pula memodifikasi aktivitas enzim-enzim
Struktur kimia asam linoleat terkonjugasi dan asam linoleat (Journal of Chemical
Education, 1996).
Pada penelitian lain adalah fungsi asam lemak terkonjugasi pada sistem kebal tubuh dan
penurunan bobot badan karena sakit atau vaksinasi. Hewan yang sakit karena infeksi atau
Pada saat infeksi terjadi sistem kebal tubuh akan merespons dan mulai melakukan
pertahanan dengan melakukan serangan terhadap sumber penyakit (seperti bakteri, virus,
dan sebagainya). Pada saat melakukan serangan, salah satunya adalah dengan
mengeluarkan molekul cytokine yang dikenal dengan nama tumor necrosis factor alpha
(TNFalfa).
TNFalfa ini selain dapat membasmi sumber penyakit dapat pula mencederai sel-sel sehat
sehingga sel-sel otot akan mengalami degradasi dan menyebabkan kehilangan bobot
tubuh (kurus). Ternyata dengan pemberian ALT pengaruh buruk TNFalfa pada sel-sel
otot sehat dapat ditangkal sehingga hewan yang sakit atau divaksinasi tidak perlu
kehilangan bobot tubuh. Yang lebih menguntungkan lagi adalah bahwa ALT dapat
meningkatkan kerja sistem kebal tubuh melawan penyakit melalui peningkatan jumlah
sel-sel kekebalan.
Ketika ALT diberikan kepada tikus dan ayam ternyata total lemak tubuh hewan-hewan
tersebut turun, sedangkan jaringan otot dan kerapatan tulang meningkat. Asam linoleat
lemak dalam sel-sel lemak dan melepaskannya ke dalam darah. Sel- sel otot kemudian
Percobaan pada ternak dengan pemberian ALT yang meningkatkan konversi pakan
(jumlah pakan sedikit tetapi bobot badan dan protein tubuh meningkat) dengan kenaikan
jaringan otot dan penurunan total lemak tubuh merupakan alternatif yang menarik untuk
daging ternak. Selain itu, efek penurunan lemak tubuh mulai dilirik oleh industri
kencantikan dengan membuat gel yang mengandung ALT dan diharapkan dengan
mengoleskan pada bagian-bagian tubuh yang berlemak akan dapat mengurangi timbunan
Pemberian ALT pada kelinci yang diberi tambahan cholesterol pada makanannya dapat
menurunkan total cholesterol maupun cholesterol dalam LDL (low density lipoprotein
Pengaruh konsumsi ALT pada manusia apakah akan melangsingkan tubuh dengan
dibuktikan.
Sumber ALT
Sumber makanan yang kaya akan ALT adalah susu, produk olahan susu seperti yoghurt
dan keju, serta daging. ALT merupakan produk hidrogenasi asam lemak tidak jenuh yang
dilakukan oleh mikroba dalam rumen (perut khusus) pada hewan memamah biak seperti
sapi. Hidrogenasi ini tidak selesai dan keluar dari rumen untuk kemudian diserap dari
Selain susu (5,5 mg/g lemak) dan daging sapi (4,3 mg/g lemak) ALT terdapat pula dalam
minyak nabati seperti minyak dari biji bunga matahari, dari biji olive, dan kacang dalam
jumlah yang lebih kecil (0,2-0,4 mg/g lemak). Kemungkinan lain adalah sintesis dari
asam linoleat menggunakan bakteri yang memiliki enzim yang mampu melakukan sintesa
tersebut.
Penelitian mengenai fungsi ALT pada manusia mulai dilakukan karena apa yang diteliti
sampingnya pada manusia. Meskipun ALT banyak terdapat pada lemak hewan tidak
Diperlukan kehati-hatian dalam mengaplikasikannya dalam menu kita dan masih perlu
data-data penelitian yang kita nantikan. Masih terbuka peluang untuk mencari sumber
ALT lain dari tumbuhan karena data demikian masih langka. Salah satunya adalah dari
tanaman obat.
jenisnya. Kemungkinan keberadaan ALT cukup beralasan karena tanaman obat seperti
benalu teh yang memiliki aktivitas antioksidan dan antikanker juga mengandung berbagai
Ir Retno Murwani PhD Pusat Kajian Makanan dan Obat Tradisional, Lembaga