Anda di halaman 1dari 75

Case Tutorial Case III (FBS 1)

Page 1. Mr. Zoya

Mr.Zoya visits hospital where you work as junior clerckship in Gatot Subroto hospital. He is a 55-years old man with body weight about 120 kg and height about 165 cm. It seems that he is too heavy to bring his body for some movement. From anamnesa that you have, he has some habit that support his conditition now. He likes eating high-fat and also drink alcohol since he was in high school. His medical stories including fatty livers and hyperlipidemia. Right now, he feels that he start to have a pain in his right abdomen with nausea. It seems like imbalance in the rate of triacylglycerol formation and alcoholism has already make a possible liver dysfunction.

Terjemahan Tutorial Kasus III (FBS 1)


Page 1. "Mr Zoya "

Mr.Zoya kunjungan ke rumah sakit di mana Anda bekerja sebagai clerckship junior di rumah sakit Gatot Subroto. Dia adalah 55-tahun pria tua dengan berat badan sekitar 120 kg dan tinggi badan sekitar 165 cm. Sepertinya dia terlalu berat untuk membawa tubuhnya untuk beberapa gerakan. Dari Anamnesa yang Anda miliki, ia memiliki beberapa kebiasaan yang mendukung conditition sekarang. Ia suka makan minum alkohol tinggi lemak dan juga sejak dia masih di sekolah tinggi. Nya medis cerita termasuk hati lemak dan hiperlipidemia. Sekarang, ia merasa bahwa ia mulai memiliki rasa sakit di perut kanannya dengan mual. Sepertinya ketidakseimbangan dalam tingkat pembentukan triasilgliserol dan alkohol telah membuat disfungsi hati mungkin.

Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)

BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih. Rumus: Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2 Rumus : BMI = b / t2 dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi badan dalam meter.

BMI < 18.5 18.524.9 25.029.9 30.034.9 35.039.9 40.0

Klasifikasi berat badan di bawah normal normal normal tinggi Obesitas tingkat 1 Obesitas tingkat 2 Obesitas tingkat 3

LIPID
2

Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-pelarut organik. Lipid adalah kelompok heterogen lemak dan substansi serupa lemk, termasuk asam lemak, lemak netral , dan steroid yang bersifat dapat larut dalam air dan larut dalam larutan non polar.

KLASIFIKASI LIPID
Secara ilmu gizi 1. Lipid sederhana adalah ester asam lemak dengan alkohol berupa gliserol. Lemak netral Monogliserida, digliserida dan trigliserida (ester asam lemak dan gliserol) Ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi Malam, ester sterol, ester non sterol, ester vitamin A, dan ester vitamin D.

2. Lipid majemuk adalah selain ester asam lemak dengan alkohol dan masih terdapat komponen lainnya. Contoh: fosfolipid (fosfat dengan lipid), glikolipid (karbohidrat dengan lipid), sulfolipid (sulfat dengan lipid), aminolipid (amino dengan lipid), sphingolipid (sphingosin dengan lipid), dan lipoprotein (protein dengan lipid). 3. Lipid turunan Asam lemak Sterol : Kolesterol dan ergosterol, hormon steroida, vitamin D, garam empedu. Secara klinis 1. Kolesterol

Merupakan jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Komponen utamanya terdapat pada struktur selaput sel, sel otak, dan saraf. Berperan dalam pembentukan vitamin D, hormon seks, asam empedu, sitosterol, dan adrenokortikoid. Kolesterol ini hanya terdapat pada lemak hewani, sedangkan pada tumbuhan tidak ada. Contoh organ yang mengandung banyak kolesterol adalah corpus luteum dan korteks adrenal. 2. Trigliserida Terdiri atas 3 asam lemak yang terikat ke gliserol. Gunanya sebagai zat energi. Pada lemak dan minyak terdiri atas 98-99% triagliserida. Enzim lipase memecah triagliserida menjadi asam lemak dan gliserol untuk dibawa ke pembuluh darah kemudian dibakar sehingga dihasilkan energi, CO2, dan H2O.

3. Fosfolipid Merupakan suatu golongan senyawa lipid yang berfungsi membentuk membran sel bersama protein, glikolipid, dan kolesterol. Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian kepala karena bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik. 4. Asam lemak Terbagi menjadi 2 yaitu, asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipid pada makhluk hidup. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak goreng, margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida. Secara fungsi biologic 1. Lipid simpanan Contoh: trigliserida.

2. Lipid struktural Contoh : kolesterol

Penjelasan : Gliserida netral (lemak netral) Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.

Struktur trigliserida sebagai lemak netral

Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya adalah:

1. Lemak Umumnya diperoleh dari hewan Berwujud padat pada suhu ruang Tersusun dari asam lemak jenuh

2. Minyak
5

Umumnya diperoleh dari tumbuhan Berwujud cair pada suhu ruang Tersusun dari asam lemak tak jenuh

Fosfogliserida (fosfolipid) Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak. Penggunaan fosfogliserida adalah: 1. Sebagai komponen penyusun membran sel 2. Sebagi agen emulsi

Struktur dari fosfolipid

Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel Lipid kompleks Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid. Lipoprotein Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.

Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks

Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu:

Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein 1. Kilomikron Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal 2. VLDL (very low - density lypoproteins) VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak 3. LDL (low - density lypoproteins) LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer 4. HDL (high - density lypoproteins) HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein

Lipid non gliserida Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.

Sfingolipid Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.

Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)

Kolesterol Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.

Struktur dasar darikolesterol

Kolesterol merupakan bagian dari membran sel Steroid Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron.

10

Progesteron dan testosterone

Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.

Kortison Malam/lilin (waxes) Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.

11

Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam

SIFAT LIPID
1. Tidak larut dalam air (hodrofobik) 2. Larut dalam pelarut organic (non polar) ester, kloform dan benzene 3. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh 4. Lemak cair atau yang biasa disebut minyak mengandung asam lemak tak jenuh contoh: tristearin

Sumber lemak dan lipida lain


Sumber-sumber lainnya adalah : Bahan Makanan Nilai Lemak gr/100 gr Bahan Makanan Nilai Lemak gr/100 gr

12

Ayam Daging sapi Telur bebek Telur ayam Ikan segar Udang segar Tahu Tempe Lemak sapi Mentega Margarin Sumber utama lemak adalah :

25,0 14,0 14,3 11,5 4,5 0,2 4,6 4,0 90,0 81,6 81,0

Coklat manis Tepung susu Keju Biskuit Mie kering Jagung kuning Roti putih Singkong Apokat Durian Susu sapi

52,9 30,0 20,3 14,4 11,8 3,9 1,2 0,3 6,5 3,0 3,5

Minyak tumbuh-tumbuhan ( minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung,dsb) Mentega Margarin Lemak hewan ( lemak daging dan ayam )

FUNGSI LIPID
1. Sumber energy 2. Sebagai cadangan energi Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa

13

3. pelindung organ tubuh 4. pembentukan sel 5. sumber lemak esensial 6. alat angkut vitamin larut lemak 7. Menghemat protein 8. Memberi rasa kenyang 9. Sebagai pelumas 10. Memelihara suhu tubuh. 11. Sebagai penyusun struktur membran sel Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran materialmaterial.
12. Sebagai hormon dan vitamin

Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi prosesproses biologis

Pencernaan dan Absorpsi Lipid

1. Sistem Pencernaan

14

Sistem Pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan,teridri ats organ-organ yang membantu dalam proses ini. Organ-organ pencernaan terdiri dari : Mulut Esofagus Lambung Usus halus Usus Besar : Duodenum, Jejunum, Ileum : Usus Buntu, Umbai Cacing, Rektum dan Anus : Lidah, gigi

2. Proses Pencernaan Lipid a) Mulut Dalam mulut terjadi proses mengunyah kemudian mencampur dengan air liur dan ditelan. Kelenjar ludah mengeluarkan enzim lipase lingual. b) Esofagus Tidak terjadi proses pencernaan dalam esophagus. Terjadi gerakan peristaltik. c) Lambung Dalam lambung ada enzim lipase lingual dalam jumlah yang terbatas. Enzim lipase lingual yang jumlahnya terbatas ini mulai menghidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak. Lemak susu lebih banyak dihidrolisis. Disini lemak yang dihirolisis juga dalam jumlah yang terbatas. d) Usus halus Lemak bersifat tidak larut dalam air, agar lemak dapat bercampur dengan air dan enzim dapat bekerja untuk mencernakan lemak, terlebih dahulu lemak harus mengalami proses emulsifikasi. Emulsifikasi terjadi di usus halus.

Emulsifikasi Emulsifikasi berlangsung dengan bantuan garam empedu. Pada waktu lemak memasuki usus halus, hormone koleisitokinin member isyarat

15

kepada kantung empedu untuk mengeluarkan cairan empedu. Cairan empedu berperan sebagai bahan emulsi. Cairan empedu terdapat sebagai asam empedu dan garam empedu. Asam empedu dibuat dari kolesterol oleh hati yang kemudian disimpan dalm kantiung empedu sampai saat yang diperlukan. Pada salah satu ujung molekul asam empedu terdapat rantai samping yang terdiri atas asam amino yang menarik air, sedangkan pada ujung lainnya terdapat sterol yang menarik lemak. Demikian asam empedu dapat menarik molekul lemak yang sudah dipecah menjadi bagian-bagian kecil ini kedalam cairan tubuh. Setelah diemulsifikasi. Lipase yang berasal dari pancreas dan dinding usus halus. Hampir separuh dari trigliserida dihidrolisis secara sempurna oleh lipase menjad asam lemak dan gliserol. Selebihnya dipecah menjadi digliserida, monogliserida dan asam lemak. Fosfolipida dihidrolisis oleh fosfolipase dari pancreas menjadi asam lemak dan lifosfogliserida. Kemudian ester kolesterol dihidolisis oleh kolesterol esterase dari pancreas.

Absorpsi Dalam usus halus pada jejunum terjadi absorpsi. Hasil pencernaan lipid diabsorpsi kedalm membrane mukosa usus halus dengan cara difusi pasif. Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara : 1) Kehadiran protein pengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak yang memasuki sel. 2) Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida yaitu produk utama pencernaan yang melintasi mukosa usus halus. Sebelum diabsorpsi kolesterol mengalami esterifikasi kembali yang dikatalis oleh asetil makanan. KoA dan kolesterol besar hasil asetiltransferase. Pembentukan enzim-enzim ini dipengaruhi oleh konsentrasi tinggi kolesterol Sebagian pencernaan lemak berupa monigliserida dan asam lemak rantai panjang di dalam membrane mukosa usus diubah kembali menjadi trigliserida.

16

Asam lemak rantai pendek dan rantai sedang diabsorpsi langsung ke dalam vena porta dan dibawa kw hati untuk segera dioksidasi. Oleh karena itu asam-asam lemak ini tidak mempengaruhi kadar lipid plasma dan tidak disimpan di dalam jaringan lemak dalam jumlah berarti. Trigliserida dan lipid besar lainnya (kolesterol dan fosfolipid) yang terbentuk didalam usus halus dikemas untuk diabsorpsi secara aktif dan ditransportasi oleh darah. Bergabung dengan lipoprotein kilomikron yang mengangkut lipid dari saluran cerna ke dalam seluruh tubuh.

Hasil Pencernaan Lipid Gliserol Asam lemak rantai pendek Asam lemak rantai menengah Asam lemak rantai panjang Monogliserida Trigliserida Kolessterol

Absorpsi Diserap langsung kedalam darah

Diubah menjadi trigliserida didalam sel-sel usus halus Membentuk aliran darah kilomikron, masuk

kedalam limfe kemudian kedalam

Tubuh membentuk 4 jenis lipoprotein, yaitu 1.KILOMIKRON

17

-Kilomikron adalah lipoprotein yang mengangkut lipid dari saluran cerna ke dalam tubuh.Lipida yang diangkut terutama trigliserida. -Kilomikron merupakan tetesan besar lipida berupa trigliserida, kolesterol, fosfolipida, sedikit protein (berupa apoliprotein A dan B). -Kilomikron diabsorpsi melalui dinding usus halus kedalam sistem limfa dan kemudia melalu ductus thoracius disepanjang tulang belakang, masuk ke vena besar dan seterusnya masuk ke aliran darah. 2.VERY LOW DENSITY LIPOPROTEIN (VLDL) -VLDL di dalam hati dipersiapkan menjadi lipoprotein, sehingga dapat diangkut malalui aliran darah. -VLDL dibentuk di dalam hati merupakan lipoprotein dengan densitas yang sanagat rendah dan terutama teridi dari trigliserida. -Bila VLDL maninggalkan hati, lipoprotein lipase bekerja memecah trilgiserida yang ada di VLDL. VLDL kemudian mengikat kolesterol yang ada dalam lipoprotein laindalam sirkulasi darah. - Dengan berkurangnya trigliseridaa, VLDL bertambah berat dan menjadi LDL. 3.LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) -Terdiri atas kolesterol bersirkulasi dalam tubuh dan dibawa ke sel-sel otot, lemak , dan sel lain. -Pembentukan LDL oleh reseptor LDL sangat penting dalam pengontrolan kolesterol darah. Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena sekitar 50%-75% LDL terdapat di hati. -Di dalam pembuluh darah terdapat sel perusak yang dapat merusak LDL. Melalui sel perusak, molekul LDL dioksidasi, sehingga tidak bisa masuk ke dalam aliran darah.

18

-Kolesterol yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk pada dinding pembuluh darah, dan akan membentuk plak yang semakin lama akan menimbulkan aterosklerosis. -Nilai LDL tinggi dikaitkan dengan resiko tinggi terhadap serangan jantung (kolesterol jahat). 4.HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) -Diproduksi oleh hati dan usus halus. -HDL masuk ke dalam pembuluh darah untuk mengambil kolesterol dan fosofolipida yang ada di dalam darah. Kolesterol diserhkan HDL kepada lipoprotein lain untuk diangkut kembali ke hati guna diedarkan kembali atau dikeluarkan. -Nilai HDl tinggi dikaitkan dengan rendahnya resiko serangan jantung (kolesterol baik).

MEKANISME PENCERNAAN DAN PENYERAPAN LIPID


MULUT
19

(mengunyah, mencampur dengan air ludah, ditelan) (kelenjar ludah mangeluarkan lipase lingual) ESOFAGUS (tidak ada pencernaan) LAMBUNG Trigliserida lipase lingual digliserida+asam lemak hidrolisis USUS HALUS 1.trigliserida enzim lipase asam lemak+gliserol Dihidrolisis (sisanya

digliserida+monogliserida) 2. Fosfolipida Enzim fosfolipase 2 asam lemak + lifosfogliserida 3.Ester kolesterol dihidrolisis oleh enzim kolesterol Penyerapan Diserap langsung ke darah: Gliserol Asamlemak rantai sedang
20

Asam lemak rantai pendek Diubah menjadi trigliserida dalam sel usus halus: Asam lemak rantai panjang Monogliserida Membentuk kilomikronmasuk limfadarah: Trigliserida, Kolesterol, Fosfolipida USUS BESAR Sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan, dikeluarkan melalui feses

Transporter asam lemak


Transporter asam lemak (bahasa Inggris: fatty acid transporter, FATP) adalah glikoprotein yang berfungsi guna mendifusikan asam lemak melalui membran sel. FATP1

21

FATP(bahasa Inggris: Fatty acid transport protein 1, Long-chain fatty acid transport protein, ACSVL5, FLJ00336, MGC71751, CFATP, SLC27A1, FATP1) adalah glikoprotein transmembran dengan ekspresi terbanyak pada otot lurik dan jantung, ekspresi sedang pada pankreas dan otak, dan ekspresi tersedikit pada plasenta, paru dan hati. Variasi genetik pada FATP dapat menimbulkan penyakit kardiovaskular yang disebabkan akibat tidak terserapnya NEFA (bahasa Inggris: non-esterified fatty acid) sehingga terakumulasi menjadi LDL. FATP2 FATP2 (bahasa Inggris: Fatty acid transport protein 2, Fatty acid CoA ligase, Very long chain 1, Very long chain acyl-CoA, Very long-chain acyl-CoA synthetase, hVLCS, VLCS, VLACS, ACSVL1, FACVL1, hFACVL1, HsT17226, SLC27A2, FATP2) adalah sebuah isozim yang mengkonversi asam lemak berantai panjang menjadi ester lemak asilKoA, sehingga sangat berperan dalam biosintesis dan degradasi lipid serta asam lemak. FATP2 terutama terekspresi pada hati dan liver, di dalam retikulum endoplasma dan peroksisom, namun tidak dalam mitokondria.[3] Dari percobaan in vitro diketahui bahwa FATP2 mengaktivasi VLCFA lignoceric acid (C24:0), asam fitanat dan asam pristanat. Cacat pada SLC27A2 menyebabkan adrenoleukodistrofi dan Alzheimer. FATP3 FATP3 (bahasa Inggris: Long-chain fatty acid transport protein 3, Fatty acid transport protein 3, Very long-chain acyl-CoA synthetase homolog 3, Acyl-CoA synthetase VL3, VLCS-3, PSEC0067, UNQ367, PRO703, ACSVL3, SLC27A3, FATP3) merupakan FATP dengan panjang 730 AA pada paru, hati, dan testis yang berfungsi layaknya asil-KoA ligase dan tidak menunjukkan aktivitas difusi asam lemak. Ekspresi FATP3 diinduksi oleh aktivitas pencerap onkogonik tirosina kinase (RTK) dan pencerap epidermal growth factor yang membuat lapisan sel glioma dan perambatannya sebagai xenograft menjadi malignant. FATP4

22

FATP4 (bahasa Inggris: Long-chain fatty acid transport protein 4, Fatty acid transport protein 4, IPS, ACSVL4, SLC27A4, FATP4) adalah FATP dengan panjang 643 AA dengan ekspresi terbanyak pada otak, testis, usus besar dan ginjal, ekspresi sedang pada jantung, hati, lambung dan usus halus dan ekspresi paling sedikit pada leukosit, sumsum tulang, otot lurik, aorta dan jaringan adiposa. Ekspresi yang tinggi pada enterosit dewasa pada usus halus merupakan indikasi fungsi utama FATP4 sebagai transporter asam lemak pada enterosit, meskipun demikian, penelitian pada lapisan sel pada jaringan endogenus menunjukkan bahwa FATP4 lebih berfungsi sebagai koenzim very long chain acyl-CoA synthetases daripada transporter asam lemak. Difusi asam lemak melalui FATP4 dikaitkan dengan parameter-parameter yang berhubungan dengan resistansi terhadap insulin, terganggunya metabolisme asam lemak dan homeostasis lemak darah. Peningkatan ekspresi SLC27A4 sering dikaitkan dengan terjadinya obesitas.. Mutasi pada gen ini mengakibatkan sindrom resistansi insulin dan sindrom IP. FATP5 FATP5 (bahasa Inggris: Bile acyl-CoA synthetase, Bile acid-CoA ligase, BA-CoA ligase, Cholate-CoA ligase, Very long-chain acyl-CoA synthetase homolog 2, VLCS homolog 2, Very long-chain acyl-CoA synthetase-related protein, VLACS-related, very longchain 3 Fatty-acid-coenzyme A ligase, Fatty acid transport protein 5, ACSB, ACSVL6, BACS, BAL, FACVL3, VLACSR, VLCSH2, FLJ22987, SLC27A5, FATP5) adalah FATP dengan panjang 690 AA yang terdapat pada hati dan berperan dalam metabolisme asam empedu dengan mempercepat konjugasi asam koloneat dengan glisina dan taurina, kemudian mengaktivasi gugus KoA tioester senyawa organik tersebut sebelum dilepaskan ke dalam bile canaliculi. FATP5 juga mengaktivasi asam empedu yang masuk ke dalam hati melalui sirkulasi enterohepatik. Pada in vitro, FATP5 mengaktivasi prekursor asam kolat yang disintesis dari kolesterol, yaitu 3-alpha,7-alpha,12-alpha-trihydroxy-5-beta-cholestanate (THCA). Reaksi yang terjadi: ATP + cholate + CoA = AMP + diphosphate + choloyl-CoA

23

ATP + (25R)-3-alpha,7-alpha,12-alpha-trihydroxy-5-beta-cholestan-26-oate + CoA = AMP + diphosphate + (25R)-3-alpha,7-alpha,12-alpha-trihydroxy-5-beta-cholestanoyl-CoA

FATP6 FATP6 (bahasa Inggris: Long-chain fatty acid transport protein 6, Fatty acid transport protein 6, Very long-chain acyl-CoA synthetase homolog 1, very long-chain 2 Fatty-acidcoenzyme A ligase, ACSVL2, FACVL2, hVLCS-H1, VLCSH1, DKFZp779M0564, SLC27A6, FATP1) merupakan FATP dengan panjang 619 AA yang berperan dalam difusi LCFA dan diperkirakan selama ini sebagai FATP utama pada jantung yang terletak pada sarkolema dan berimpit dengan CD36. Ekspresi FATP6 juga ditemukan pada miosit kardiak, plasenta, testis, kelenjar adrenal, dan sedikit pada ginjal, kandung kemih dan uterus.

ASAM LEMAK
DEFINISI ASAM LEMAK Asam lemak adalah asam monokarboksilat atau asam alkanoat rantai panjang dengan rumus umum CnH2n+1-COOH yang merupakan penyusun utama lemak bersama-sama dengan gliserol, dan merupakan bahan baku semua lipida pada makhluk hidup. Asam lemak
24

merupakan produk hidrolisis dari lemak beserta dengan gliserol yang jarang terdapat bebas dalam alam tetapi banyak terdapat dalam bentuk ikatan ester atau ikatan amida. Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang pada satu ujung mempunyai gugus karboksil (COOH) dan pada ujung lain gugus metil. Asam lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan jumlah atom karbon genap, yang berkisar antara empat hingga dua puluh dua karbon. Asam lemak dibedakan menurut jumlah karbon yang dikandungnya yaitu rantai pendek (6 atom karbon atau kurang), rantai sedang (8 hingga 12 karbon), rantai panjang (14-18 karbon), rantai sangat panjang (20 atom karbon atau lebih). Semua lemak bahan makanan hewani dan sebagian besar minyak nabati mengandung asam lemak rantai panjang, asam lemak rantai sangant panjang terdapat dalam minyak ikan. Titik cair asam lemak meningkat dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Di lihat dari tingkat kejenuhannya, asm lemak di bagi menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengikat semua hidrogen yang dapat diikatnya adalah asam lemak jenuh, sedangkan asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dan dapat diikat tambahan atom hidrogen adalh asam lemak tak jenuh. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah: CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)

Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap


2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)

Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap

Struktur asam lemak jenuh


25

Struktur asam lemak tak jenuh Asam-asam lemak penting bagi tubuh Simbol numerik Nama Umum

Struktur

Keterangan

Sering terikat dengan atom N terminal 14:0 Asam miristat dari membran CH3(CH2)12COOH plasma bergabung dengan protein sitoplasmik Produk akhir 16:0 Asam palmitat CH3(CH2)14COOH dari sintesis asam lemak mamalia Asam palmitoleat Asam stearat

16:1D9

CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH

18:0

CH3(CH2)16COOH

26

18:1D9

Asam oleat Asam linoleat Asam linolenat

CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH Asam lemak esensial Asam lemak esensial Prekursor CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH untuk sintesis eikosanoid

18:2D9,12

CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH

18:3D9,12,15

CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH

20:4D5,8,11,14

Assam arakhidonat

Asam stearat

Asam oleat

Asam arakhidonat

Beberapa contoh struktur asam lemak JENIS ASAM LEMAK Asam lemak jenuh : merupakan asam lemak yang hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya. Atau asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengikat semua hidrogen yang dapat diikatnya. Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh.
27

Asam lemak tak jenuh : merupakan asam lemak yang memiliki ikatan ganda paling

sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya. Atau asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap yang dapat diikat dengan tambahan atom hidrogen. Asam lemak tak jenuh bersifat tidak stabil (mudah bereaksi) daripada asam lemak jenuh, ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi) yang di kenal dengan istilah bilangan oksidasi bagi sam lemak. Keberadaan ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh menjadikannya memiliki dua bentuk : cis dan trans. Cis hanya di miliki oleh asam lemak nabati alami, akibat polatisasi atom H, cis memiliki rantai yang melengkung, sedangkan trans hanya di produksi oleh sisa metabolisme hewan atau dibuat secara sintetis, karena atom H-nya bersebrangan tidak mengalami efek polarisasi yang kuat dan rantainya tetap relatif lurus.

Asam lemak esensial : merupakan asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi tubuh tidak dapat mensintesisnya. Asam lemak esensial mempunyai ikatan rangkap pada karbon keenam dan ketiga, contohnya adalah : Asam linoleat Asam linolenat Asam arakidonat Eikosapentanoat Dokosaheksaenoat

SUMBER ASAM LEMAK Sumber asam lemak terdapat pada : minyak goreng margarin lemak hewan minyak ikan (terutama ikan kod) ikan laut (seperti : tuna, kod, sardin)
28

kerang biji flax, minyak kedelai, minyak raps minyak chia biji blewah, biji bunga matahari sayuran berdaun walnut minyak inti sawit

METABOLISME LIPID
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

29

Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar berada di sisi dalam Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.

Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut trigliserida

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asamasam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak
30

tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

31

Diet

Trigliseri da Esterifik asi Lipolisis Steroid

Asam lemak LipoLipid Gliserol genesis Karbohid rat Protein Oksidasi beta Kolesterogen esis

Steroidogen esis

Kolesterol

AsetilKoA

+ ATP

Ketogenesis Siklus asam sitrat ATP H 2O CO2 hidroksi butirat

Aseto asetat

Aseton

Ikhtisar metabolisme lipid Metabolisme gliserol Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.

32

Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol

Oksidasi asam lemak (oksidasi beta) Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).

Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.

33

ATP + KoA FFA

AMP + PPi Asil-KoA Karnitin palmitoil transferase I Asil-KoA Karnitin

Asil-KoA sintetase (Tiokinase)

Membran mitokondria eksterna KoA Asil karnitin

Karnitin Karnitin palmitoil transferase II Asil karnitin translokase KoA Asil karnitin Karnitin Asil-KoA Asil karnitin Beta oksidasi Membran mitokondria interna

Mekanisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria melalui mekanisme pengangkutan karnitin

Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut: Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil

tiokinase. transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus membran interna mitokondria. Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.
34

Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA

dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses oksidasi beta.

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon asam lemak dioksidasi menjadi keton.

Oksidasi karbon menjadi keton

Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses pemutusan 2 atom C adalah proses oksidasi dan setiap 2 atom C yang diputuskan adalah asetil KoA.
35

Keterangan: Frekuensi oksidasi adalah ( jumlah atom C)-1 Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah ( jumlah atom C)

Aktivasi asam lemak, oksidasi beta dan siklus asam sitrat

36

Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi sebesar 2P. (-2P) Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami tahap-tahap perubahan sebagai berikut: Proses Beta Oksidasi Asil KoA jenuh dipecah melalui urutan empat reaksi yang berulang yaitu : oksidasi oleh flavin adenin dinukleotida ( FAD ), hidrasi oleh NAD dan tiolisis oleh KoA. Rantai asil diperpendek dengan dua atom karbon sebagai hasil dari keepat reaksi tadi dan terjadi pembentukan FADH2, NADH dan asetil KoA. Reaksi pertama pada tiap daur pemecahan adalah oksidasi asil KoA oleh asil KoA dehidrogenase yang menghasilkan satu enoil KoA denganikatan rangkap trans antara C 2 dan C 3. Asil KoA + E FAD trans - - Enoil KoA + E FADH2 Langkah selanjutnya adalah hidrasi ikatan ganda antara C- 2 dan C 3 oleh enoil KoA hidratase. Trans - - Enoil KoA + H2O L- 3 hydroksiasil KoA. Hidrasi enoil KoA membuka jalan bagi reaksi oksidasi kedua, yang mengubah gugus hidroksil pada C 3 menjadi gugus keto dan menghasilkan NADH. Oksidai ini dikatalisis oleh L 3 hidroksiasil KoA dehidrogenase . L 3 hidroksiasil KoA + NAD 3 ketoasil KoA + NADH + H+ Langkah akhir adalah pemecahan 3 ketoasil KoA oleh gugus tiol dari molrkul KoA lain, yang akan menghasilkan asetil KoA dan suatu asil KoA rantai karbonnya dua atom karbon lebih pendek. Reaksi ini dikatalisis oleh ketotiolase. 3- ketoasil KoA + HS KoA asetil KoA + asil KoA. (karbon- karbon n ) ( karbon- karbon n-2 ). Asil KoA yang memendek selanjutnya mengalami daur oksidasi berikutnya, yang diawali dengan reaksi yang dikatalisis oleh asil KoA dehidrogenase. Rantai asam lemak yang
37

mengandung 12 sampai 18 karbon dioksidasi oleh asil KoA dehidrogenase rantai panjang. Asil KoA dehidrogenase untuk rantai sedang mengoksidasi ranta asam lemak yang memiliki 14 sampai 4 karbon, sedangkan asil KoA dehidrogenase untuk rantai pendek hanya bekerja pada rantai 4 dan 6 karbon. Sebaliknya, ketotiolase, hidroksiasil dehidrogenase, dan enoil KoA hidratase memiliki spesifitas yang luas berkenaan dengan panjangnya gugus asil.

Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total energi satu kali oksidasi beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam lemak memiliki banyak atom C, maka asil-KoA yang masih ada akan mengalami oksidasi beta kembali dan kehilangan lagi 2 atom C karena membentuk asetil KoA. Demikian seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah 2 asetil-KoA. Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat. Proses penghitungan ATP :
Dalam satu kali proses beta oksidasi dihasilkan 5 ATP dr NADH dan FADH2

ditambah dengan 12 ATP dari siklus asam sitrat.Banyaknya ATP jg tergantung pada jumlah atom C yang ada di asam lemak itu sendiri.

Penghitungan energi hasil metabolisme lipid

Dari uraian di atas kita bisa menghitung energi yang dihasilkan oleh oksidasi beta suatu asam lemak. Misalnya tersedia sebuah asam lemak dengan 10 atom C, maka kita memerlukan energi 2 ATP untuk aktivasi, dan energi yang di hasilkan oleh oksidasi beta adalah 10 dibagi 2 dikurangi 1, yaitu 4 kali oksidasi beta, berarti hasilnya adalah 4 x 5 = 20 ATP. Karena asam lemak memiliki 10 atom C, maka asetil-KoA yang terbentuk adalah 5 buah. Setiap asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus Krebs yang masing-masing akan menghasilkan 12 ATP, sehingga totalnya adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP. Dengan demikian sebuah asam lemak dengan 10 atom C, akan dimetabolisir dengan hasil -2 ATP (untuk aktivasi) + 20 ATP (hasil oksidasi beta) + 60 ATP (hasil siklus Krebs) = 78 ATP.
38

Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya asetoasetat berubah menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton dikenal sebagai badan-badan keton. Proses perubahan asetil-KoA menjadi benda-benda keton dinamakan ketogenesis.

Proses ketogenesis

Lintasan ketogenesis di hati


39

Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya dinamakan kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk disintesis menjadi steroid (prosesnya dinamakan steroidogenesis).

Gambar Lintasan kolesterogenesis Sintesis asam lemak Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat men-sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi beta).

40

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein) digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk sintesis. Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.

Tahap-tahap sintesis asam lemak Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa. Adapun tahap-tahap penyimpanan tersebut adalah: - Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL. - Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk disimpan. - Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari glukosa. - Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di dalam tubuh.

Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan tahap-tahap sintesis dan degradasi trigliserida

41

Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat metabolisme gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta). Metabolisme lipid dapat juga dibedakan menjadi 2 jalur yaitu : Katabolisme Lipid Anabolisme Lipid

KATABOLISME LIPID
I. Oksidasi Asam Lemak Pada tahun 1904, Franz Knoop menerangkan bahwa asam lemak itu dipecah melalui oksidasi pada karbon . Kemudian padatahun 1949 Eugene Kennedy dan Lehninger menerangkan bahwa terjadinya oksidasi asam lemak di mitokondria.Di mana asam lemak sebelum memasuki mitokondria mengalami aktivasi . adenosin trifosfat ( ATP ) memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak dengan gugus sulfhidril pada KoA. Reaksi pengaktifan iniberlangsung di luar mitokondria dan dikatalisis oleh enzim asil KoA sintetase ( tiokinase asam lemak ) Paul Berg membuktikan bahwa aktivasi asam lemak terjadi dalam dua tahap.Pertama, asam lemak bereaksi dengan ATP membentuk asil adenilat. Dalam bentuk anhidra campuran ini, gugus karboksilat asam lemak diikatkan dengan gugus fosforil AMP. Dua gugus fosforil lainnya dari ATP dibebaskan sebagai pirofosfat. Gugus sulfhidril dari KoA kemudian bereaksi dengan asila adenilat yang berikatan kuat dengan enzim membentuk asil KoA dan AMP. R C + ATP Asam lemak R C AMP + PPi Asil adenilat

R C AMP + H- S KoA

R C S KoA + AMP Asil KoA

42

Pengangkutan asam lemak rantai panjang ke dalam matriks mitokondria. Asam lemak diaktifkan di luar membran mitokondria, proses oksidasi terjadi di dalam matriks mitokondria. Molekul asil KoA rantai panjang tidak dapat melintasi membran mitokondria, sehingga diperlukan suatu mekanisme transport khusus.Asam lemak rantai panjang aktif melintasi membran dalam mitokondria dengan cara mengkonjugasinya dengan karnitin, suatu senyawa yang terbentuk dari lisin.Gugus asil dipindahkan dari atom sulfur pada KoA ke gugus hidroksil pada karnitin dan membentuk asil karnitin. Reaksi ini dikatalisis oleh karnitin transferase I, yang terikat pada membran di luar mitokondria.

R C S KoA + H3C N CH2 C CH2 C HS Asil KoA Karnitin

KoA + H3C N CH2 Asil Karnitin

C CH2 C.

Selanjtunya, asil karnitin melintasi membran dalam mitokondria oleh suatu translokase. Gugus asil dipindahkan lagi ke KoA pada sisi matriks dari membran yang dikatalisis oleh karnitin asil transferase II. Akhirnya karnitin dikembalikan ke sisi sitosol oleh translokase menggantikan masuknya asil karnitin yang masuk.Molekul asil KoA dari sedang dan rantai pendek dapat menembus mitokondria tanpa adanya karnitin. Kelainan pada transferase atau translokase atau defisiensi karnitin dapat menyebabkan gangguan oksidasi asam lemak rantai panjang, Kelainan tersebut diatas ditemukan pada kembar identik yang menderita kejang otot disertai rasa nyeri yang dialami sejak masa kanakkanak.. Rasa nyeri diperberat oleh puasa, latihan fisik, atau diet tinggi lemak; oksidasi asam lemak adalah proses penghasil energi utama pada ketiga keadaan tersebut. Enzim glikolisis dan glikogenolisis dalam keadaan normal.

43

I.1. Asetil KoA, NADH dan FADH2 terbentuk pada setiap satu kali oksidasi.

Asil KoA jenuh dipecah melalui urutan empat reaksi yang berulang yaitu : oksidasi oleh flavin adenin dinukleotida ( FAD ), hidrasi oleh NAD dan tiolisis oleh KoA. Rantai asil diperpendek dengan dua atom karbon sebagai hasil dari keepat reaksi tadi dan terjadi pembentukan FADH2, NADH dan asetil KoA. Reaksi pertama pada tiap daur pemecahan adalah oksidasi asil KoA oleh asil KoA dehidrogenase yang menghasilkan satu enoil KoA denganikatan rangkap trans antara C 2 dan C 3.

Asil KoA + E FAD trans - - Enoil KoA + E FADH2

Langkah selanjutnya adalah hidrasi ikatan ganda antara C- 2 dan C 3 oleh enoil KoA hidratase.

Trans - - Enoil KoA + H2O L- 3 hydroksiasil KoA.

Hidrasi enoil KoA membuka jalan bagi reaksi oksidasi kedua, yang mengubah gugus hidroksil pada C 3 menjadi gugus keto dan menghasilkan NADH. Oksidai ini dikatalisis oleh L 3 hidroksiasil KoA dehidrogenase .

L 3 hidroksiasil KoA + NAD 3 ketoasil KoA + NADH + H+

Langkah akhir adalah pemecahan 3 ketoasil KoA oleh gugus tiol dari molrkul KoA lain, yang akan menghasilkan asetil KoA dan suatu asil KoA rantai karbonnya dua atom karbon lebih pendek. Reaksi ini dikatalisis oleh ketotiolase.
44

3- ketoasil KoA + HS KoA asetil KoA + asil KoA. (karbon- karbon n ) ( karbon- karbon n-2 ).

Asil KoA yang memendek selanjutnya mengalami daur oksidasi berikutnya, yang diawali dengan reaksi yang dikatalisis oleh asil KoA dehidrogenase. Rantai asam lemak yang mengandung 12 sampai 18 karbon dioksidasi oleh asil KoA dehidrogenase rantai panjang. Asil KoA dehidrogenase untuk rantai sedang mengoksidasi ranta asam lemak yang memiliki 14 sampai 4 karbon, sedangkan asil KoA dehidrogenase untuk rantai pendek hanya bekerja pada rantai 4 dan 6 karbon. Sebaliknya, ketotiolase, hidroksiasil dehidrogenase, dan enoil KoA hidratase memiliki spesifitas yang luas berkenaan dengan panjangnya gugus asil. I.2.Oksidasi sempurna asam palmitat Kita dapat menghitung energi yang dihasilkan dari oksidasi suatu asam lemak. Pada tiap daur reaksi, asil KoA diperpendek dua karbon dan satu FADH2, NADH dan asetil KoA terbentuk.

Cn asil KoA + FAD + NAD + H2O + KoA Cn-2 asil KoA + FADH2 + NADH + asetil KoA + H

Pemecahan palmitoil KoA ( C16 asil KoA ) memerlukan tujuh daur reaksi. Pada daur ketujuh, C4 ketoasil KoA mengalami tiolisis menjadi dua molekul asetil KoA. Dengan demikian stoikiometri oksidasi palmitoil KoA menjadi.

Palmitoil KoA + 7 FAD + 7 NAD +7 KoA + & H2O 8 asetil KoA + 7 FADH2 + 7 NADH + 7 H Dua setengah ATP akan terbentuk per NADH yang dioksidasi pada rantai pernafasan, sedangkan 1,5 ATP akan terbentuk untuk tiap FADH2. Jika diingat bahwa oksidasi asetil
45

KoA oleh daur asam sitrat menghasilkan 10 ATP, maka jumlah ATP yang terbentuk pad oksidasi palmitoil KoA adalah 10,5 dari 7 FADH2, 17,5 dari 7 NADH dan 80 dari 8 molekul asetil KoA, sehingga jumlah keseluruhannya adalah 108. Dua ikatan fosfat energi tinggi dipakai untuk mengaktifkan palmitat, saat ATP terpecah menjadi AMP dan 2 Pi. Jadi oksidasi sempurna satu molekul asam palmitat menghasilkan 106 ATP. I.3.Oksidasi asam lemak tak jenuh. Oksidasi asam lemak tak jenuh reaksinya sama seperti reaksi oksidasi asam lemak jenuh. Hanya diperlukan tambahan dua enzim lagi yaitu isomerase dan reduktase untuk memecah asam-asam lemak tak jenuh.. Oksidasi asam palmitoleat atau asam lemak C16 yang memiliki ikatan rangkap antara C- 9 dan C 10 ini diaktifkan dan diangkut melintasi membran dalam mitokondria dengan cara yang sama dengan asam lemak jenuh. Selanjutnya palmitoleil KoA mengalami tiga kali pemecahan dengan enzim-enzim yang sama seperti oksidasi asam lemak jenuh. Enoil KoA sis - yang terbentuk pada ketiga kali jalur oksidasi bukanlah substrat bagi asil KoA dehidrogenase. Adanya ikatan rangkap antara C-3 dan C-4 menghalangi pembentukan ikatan rangkap lainnya antar C 2 dan C 3. Kendala ini dapat diatasi oleh suatu reaksi yang mengubah posisi dan konfigurasi dari ikatan rangkap sis - . Suatu isomerase mengubah ikatan rangkap ini menjadi ikatan rangkap trans - . Reaksi- reaksi berikutnya mengikuti reaksi oksidasi asam lemak jenuh saat enoil KoA trans - merupakan substrat yang reguler. Satu enzim tambahan lagi diperlukan untuk oksidasi asam lemak tak jenuh jamak .Misalnya asam lemak tak jenuh jamak C18 yaitu linoleat , dengan ikatan rangkap sis - 9 dan sis 12. Ikatan rangkap sis - yang terbentuk setelah tiga daur oksidasi , diubah menjadi ikatan rangkap trans - oleh isomerase tersebut di atas, seperti pada oksidasi palmitoleat . Ikatan rangkap sis - - linoleat menghadapi masalah baru. Asil KoA yang dihasilkan oleh empat daur oksidasi mengandung ikatan rangkap rangkap sis - 4. dehidrogenase pada spesies ini oleh asil Koa dehidrogenase menghasilkan zat antara 2,4 dienoil yang bukan substrat bagi enzim berikutnya pada jalur oksidasi . Kendala ini dapat diatasi oleh 2,4 - dienoil KoA reduktase, suatu enzim yang menggunakan NADH untuk mereduksi zat antara 2,4 dienoil menjadi enoil KoA sis - . Isomerase tersebut di atas kemudian mengubah enoil KoA sis - menjadi bentuk trans, suatu zat antara yang lazim pada oksidasi .Jadi ikatan rangkap
46

yang letaknya pada atom C nomer ganjil ditangani oleh isomerase dan ikatan rangkap yang terletak pada atom C nomor genap ditangani oleh reduktase dan isomerase. I.4.Oksidasi asam lemak dengan nomor atom karbon ganjil. Asam lemak yang memiliki jumlah karbon ganjil merupakan spesies jarang. Asam lemak ini dioksidasi dengan cara yang samaseperti oksidasi asam lemak dengan jumlah atom karbon genap, kecuali pada daur akhir degradasi akan terbentuk propionil KoA dan asetil KoA, bukan dua molekul asetil KoA. Unit tiga karbon aktif pada propionil KoA memasuki daur asam sitrat setelah diubah menjadi suksinil KoA.

ANABOLISME LIPID I.Proses Ketogenesis. Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam lemak akan memasuki daur asam sitrat hanya jika pemecahan lemak dan karbohidrat terjadi secara berimbang. Karena masuknya asetil KoA ke dalam daur asam sitrat tergantung pada tersedianya oksaloasetat untuk pembentukan sitrat. Tetapi konsentrasi oksaloasetat akan menurun jika karbohidrat tidak tersedia atau penggunaannya tidak sebagaimana mestinya. Oksaloasetat dalam keadaan normal dibentuk dari piruvat. Pada puasa atau diabetes, oksaloasetat dipakai untuk membentuk glukosa pada jalur glukoneogenesis dan demikian tidak tersedia untuk kondensasi dengan asetil KoA. Pada keadaan ini asetil KoA dialihkan kepembentukan asetoasetat dan D-3- hidroksibutirat. Asetoasetat, D- 3- hidroksibutirat dan Aseton disebut dengan zat keton.

47

2 Asetil KoA

O O O C S - KoA C S - KoA CH2 Asetil KoA + CH2 Asetil H+ + KoA H2O KoA KoA NADH NAD+ C=O HO C CH3 O = C CH3 1 4 3 2 CH3 CH2 CH2 COO COO

H HO C CH3 CH2 COO Asetoasetat


H+ CO2

Aseton

Asetoasetat dibentuk dari asetil KoA dalam tiga tahap.Dua molekul asetil KoA berkondensasi membentuk asetoasetil KoA. Reaksi yang dikatalisis oleh tiolase ini merupakan kebalikan dari tahap tiolisis pada oksidasi asam lemak. Selanjutnya astoasetil KoA bereaksi dengan asetil KoA dan air untuk menghasilkan 3 - hidroksi 3 metilglutaril KoA ( HMG KoA ) dan KoA . Kondensasi ini mirip dengan kondensasi yang dikatalisis oleh sitrat sintase.Keseimbangan yang tidak menguntungkan bagi pembentukan asetoasetil KoA diimbangi oleh reaksi ini, yang keseimbangannya menguntungkan karena hidrolisis iaktan tioester . 3 Hidroksi 3 metilglutaril KoA kemudian terpecah menjadi asetil KoA dan asetoasetat. Hasil dari keseluruhan reaksi adalah 2 Asetil KoA + H2O Asetoasetat +2 KoA H+ 3 Hidroksibutirat terbentuk melalui reduksi asetoasetat di matriks mitokondria. Rasio hidroksibutirat terhadap astoasetat tergantung pada rasio NADH / NAD+ di dalam mitokondria . Karena merupakan asam keto , asetasetat secara lambat mengalami dekarboksilasi spontan menjadi aseton . bau aseton dapat dideteksi dalam udara pernafasan seseorang yang kadar asetoasetat dalam darahnya tinggi. I.1 Asetoasetat adalah merupakan salah satu bahan bakar yang utama dalam jaringan. Situs utama produksi asetasetat dan 3 hidroksibutirat adalah hati. Senyawa- snyawa ini berdifusi dari mitokondria hati ke dalam darah dan diangkut ke jaringan perifer.

48

Asetoasetat dan 3- hidroksibutirat merupakan bahan bakar normal pada metabolisme energi dan secara kwantitatif penting sebagai sumber energi .Otot jantung dan korteks ginjal menggunakan asetoasetat sebagai sumber energi disbanding glukosa.. glukosa merupakan bahan b akar utama bagi otak dan sel darah merah pada orang yang mempunyai gizi baik dengan diet seimbang. Tapi otak dapat beradaptasi dan menggunakan asetoasetat dalam keadaan kelaparan dan diabetes. Pada kelaparan berkepanjangan, 75% bahan bakar yang diperlukan oleh otak didapat dari asetoasetat. Asetoasetat dapat diaktifkan melalui pemindahan KoA dari suksinil KoA dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh suatu koA transferase spesifik. Kemudian, asetoasetil KoA dipecah oleh tiolase menjadi dua molekul asetil KoA, yang selanjutnya memasuki daur asam sitrat. Hati dapat membekali organ-organ lain dengan asetoasetat karena hati tidak memiliki KoA transferase spesifik ini. Asam lemak dilepaskan oleh jaringan adiposa dan diubah menjadi unit- unit astil oleh hati, yang kemudian mengeluarkannya sebagai asetoasetat .Kadar asetoasetat yang tinggi dalam darah menandakan berlimpahnya unit asetil yang menyebabkan berkurangnya laju lipolisis di jaringan adiposa .

Proses ketogenesis

49

Lintasan ketogenesis di hati II. Metabolisme Kolestrol Jaringan yang mampu mensintesis kolestrol antara lain di hati, korteks adrenal, usus, testes, kulit, aorta. Sintesis kolestrol berlangsung di bagian sitosol dan mikrosom sel jaringan. Kolestrol yang disintesis merupakan bagian terbesar dari kolestrol di dalam tubuh, sedangkan sebagian kecil saja kolestrol berasal dari kolestrol yang terdapat dalam makanan. Kolestrol diekskresi dari tubuh melalui : 1. Empedu sebagai asam empedu yang dikeluarkan ke lumen usus halus 2. Empedu sebagai sterol netral yang dikeluarkan ke lumen usus halus. Kolestrol hanya dapat disintesis di dalam tubuh binatang, termasuk manusia, dan tidak dapat disintesis di dalam tubuh tanaman. Sehingga sebagai sumber kolestrol yang terdapat dalam makanan adalah makanan yang berasal dari binatan, misalnya: daging, hati, otak, dan kuning telur. Untuk memudahkan, sintesis kolestrol dibagi dalam 2 tahap deretan reaksi berturut-turut berupa tahapan deretan reaksi untuk pembentukan :
50

1. Senyawa intermediate mevalonat, yang kemudian dilanjutkan ke ; 2. Senyawa intermediate lanosterol, dan lanosterol ini merupakan senyawa sterol yang dibentuk pertama, selanjutnya lanosterol mengahasilkan kolestrol. II.1 Pembentukan senyawa intermediate mevalonat Diawali oleh reaksi penggabungan 2 molekul asetil-SKoA, yang dikatalisis oleh enzim tiolase, dan dihasilkan asetoasetil-SkoA. Selanjutnya, asetoasetil-SkoAbereaksi dengan 1 molekul asetil-SkoAlagi membentuk senyawa B-OH, B-CH3-Glutaril-SkoA (HMG-SkoA). Reaksi ini dikatalisis oleh enzim HMG-SkoA sintetase. Akhirnya HMG-SkoA direduksi oleh NADPH+H+, yang dikatalisis oleh enzim HMGSkoAvreduktase, danterbentuklah mevalonat.

II.2 Pembentukan Sterol/Kolestrol Perubahan mevalonat menjadi senyawa sterol pertama berupa lenosterol, berlangsung melalui pembentukan 2 senyawa intermediate, berturut-turut berupa senyawa unit isoprenoid dan squalen. Kolestrol diturunkan dari lanosterol melalui reaksi pembentukan senyawa intermediate berturut-turut berupasenyawa 14-desmetillano-sterol, zimosterol, kolestadienol, desmosterol dan pada akhirnya terbentuklah sterol.
7

24

51

Gambar Lintasan kolesterogenesis

III.Sintesis Asam lemak. Sintesis asam lemak bukan merupakan kebalikan dari jalur pemecahannya. Sintesis asam lemak lebih merupakan seperangkat reaksi, yang menunjukkan prinsip bahwa jalur sintesis dan jalur pemecahan dalam system biologis biasanya berbeda. Beberapa cirri penting jalur biosintesis asam lemak adalah : 1. Sintesis berlangsung di luar mitokondria, oksidasi terjadi di dalam matriks mitokondria.

52

2. Zat antara pada sintesis asam lemak berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril pada protein pembawa asil ( ACP ), sedangkan zat antara pada pemecahan asam lemak berikatan dengan koenzim A. 3. Enzim enzim pada sintesis asam lemak pada organisme yang lebih tinggi tergabung dalam suatu rantai polipeptida tunggal, yang disebut sintase asam lemak . Sebaliknya, enzim enzim pemecahan tampaknya tidak saling berikatan. 4. Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan berturut turut unit dua karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua karbon pada tahap perpanjangan adalah malonil ACP. Reaksi perpanjangan dipacu oleh pelepasan CO2. 5. Reduktor pada sintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidator pada pemecahan asam lemak adalah NAD dan FAD. 6. Perpanjangan rantai oleh kompleks sontase asam lemak terhenti setelah terbentuknya palmitat ( C16 ). Perpanjangan rantai lebih lanjut dan penyisipan ikatan rangkap oleh system enzim yang lain.

Tahap-tahap sintesis asam lemak III.1 Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa. Adapun tahaptahap penyimpanan tersebut adalah: - Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL. - Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk disimpan.

53

- Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari glukosa. - Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di dalam tubuh.

Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan tahap-tahap sintesis dan degradasi trigliserida Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat metabolisme gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta).

KESIMPULAN 1. Asam lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon yang berantai panjang debgan gugus karboksil pada ujungnya. 2. Proses oksidasi asam lemak merupakan proses yang terjadi di mitokondria di mana terjadi pada atom karbon beta sehingga disebut beta oksidasi.Setiap kali oksidasi menghasilkan asetil KoA, NADH dan FADH2.
54

3. Proses ketogenesis merupakan proses pembentukan badan-badan keton di man proses ini terjadi akibat pemechan lemak dan karbohidrat tidak seimbang.Proses ketogenesis sering terjadi pada keadaan kelaparan dan DM yang tak terkontrol. 4. Asetoasetat merupakan salah satu bahan bakar dalam jaringan. 5. Proses sintesis asam lemak terjadi di luar mitokondria, dimana proses ini terjadi memerlukan suatu NADPH sebagai reduktor

55

Pengaruh Hormon terhadap Metabolisme Lemak di Jaringan Adiposa


Pembebasan asam lemak, sebagai produk lipolisis triasilgliserol di jaringan adiposa ke dalam sirkulasi darah untuk didistribusi ke jaringan tubuh lainnya ternyata dibutuhkan beberapa macam hormon, diantaranya: Insulin Epinefrin Norepinefrin Glukagon

ACTH (adrenocorticotropic hormone) TSH (tirotropic hormon, tiroid stimulating hormone) GH (growth hormone)

Vasopressin

Insulin Insulin (bahasa Latin insula, "pulau", karena diproduksi di Pulau-pulau

Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon polipeptida yang

mengatur metabolisme

karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein hormon ini memiliki properti anabolik. Hormon tersebut juga mempengaruhi jaringan tubuh lainnya. Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4 dan menyimpannya sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai sumber energi. Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi.

56

Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut; pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin, dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.

Epinefrin Adrenalin (bahasa Inggris: adrenaline,epinephrine) adalah sebuah hormon yang

memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Tidak hanya gerak, hormon ini pun memicu reaksi terhadap efek lingkungan seperti suara derau tinggi atau cahaya yang terang. Reaksi yang kita sering rasakan adalah frekuensi detak jantung meningkat, keringat dingin dan keterkejutan. Reaksi ini dalam batas tertentu menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan, mungkin juga menjadi sebuah hobi hingga disebut adrenaline junkie. Glukagon Glukagon adalah antagonis dari insulin: Pada prinsipnya menaikkan kadar gula di dalam darah. Dia diproduksi di sel alpha dari pankreas. Glukagon melewati dalam proses sintesenya yang disebut sebagai limited proteolyse, yang artinya molekul glucagon berasal dari prohormon yang lebih tepatnya disebut sebagai prohormon. Gen untuk glukagon selain di pankreas juga terdapat di otak dan sel enteroendokrin L di sistem pencernaan (Ileum dan Kolon). ACTH Kortikotropin (bahasa adalah hormon stimulator Inggris: corticotropin, hormon dari adrenocorticotropic hormone, dengan ACTH) panjang

golongan kortikosteroid,

39 AA dan waktu paruh sekitar 10 menit. ACTH disintesis dari irisan pre-pro-opiomelanokortin, sebuah polipeptida yang terdiri dari 267 asam amino. Fragmen irisan yang terjadi antara lain ACTH, ACTH, -lipotropin, lipotropin, Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) and -endorfin. POMC, ACTH dan lipotropin
57

disekresi

oleh kortikotrop yang

terletak

pada adenohipofisis dari

kelenjar hipofisis setelah distimulasi oleh corticotropin-releasing hormone (CRH) yang disekresi oleh hipotalamus. Kadar ACTH, dikurangi dengan hormon inhibitor CRH yang berasal dari

kelompok glukokortokoid yang dilepaskan dari kelenjar adrenal.

TSH Tirotropin (bahasa Inggris: thyrotropin, thyroid-stimulating hormone, TSH) adalah hormon yang berfungsi untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar tiroid dan merupakan stimulator bagi sekresi hormon T4 dan T3 yang dihasilkan oleh kelenjar tersebut. Hormon tirotropin adalah glikoproten dan memiliki dua subunit, yaitu subunit (alpha) dan (beta). GH Somatotropin (bahasa disintesis, disimpan Inggris: somatotropin, dan dilepaskan oleh somatropin, growth dalam hormone, sayap GH)

adalah hormon polipeptida yang berasal dari protein berupa 191 rantai asam amino yang sel somatotroph di anterior kelenjar pituari. Somatotropin disingkat GH untuk hewan dan rhGH untuk manusia karena faktor DNA rekombinan. Somatotropin berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk mensekresi hormon somatomedin, sebuah hormon perkembangan yang memberikan stimulasi lebih lanjut terhadap sel untuk berkembangbiak. Seseorang yang kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan luar biasa yang disebut gigantisme. Orang yang kekurangan hormon ini akan mengalami kekerdilan. Hormon ini dikeluarkan oleh hipofisis.

Vasopresin Vasopresin (bahasa Inggris: Arginine Vasopressin, AVP, VP, Argipressin, Antidiuretic Hormone, penyerapan
58

ADH)

adalah hormon yang kembali molekul yang

dapat berada

ditemui

hampir

di

semuamamalia, termasuk manusia. VP adalah sebuah hormon peptida yang mengatur pada ginjal dengan

mempengaruhipermeabilitas jaringan dinding tubules, sehingga berfungsi untuk mengatur pengeluaran urin. VP maupun oksitosin/OT disintesis oleh magnocellular neurons dari hypothalamic

supraoptic nuclei (SON) dan paraventricular nuclei (PVN) hipotalamus dan disimpan di dalam vesikel hipofisis posterior sebagai bagian dari precursor (substrat bahan baku) bagi preprohormone. Setiap bagian dipisahkan untuk diedarkandalam bentuk nonapeptida, neurophysin, dan dari VP sebuah glikopeptida jenis kopeptin, ke dalam sirkulasi darah atau langsung menuju ke dalam otak. Pada sirkulasi darah, VP akan mengatur homeostasis antara garam dan air, sementara OT mengatur parturition dan lactation. VP bersama dengan OT merupakan hormon neurohipofisis (bahasa

Inggris: neurohypophysial) yang ditemukan pertama kali oleh Oliver and Schafer pada tahun 1895 dengan pengamatan ekstrak hipofisis yang mempengaruhi tekanan darah. Beberapa dekade kemudian, ekstrak hipofisis posterior ditengarai mempunyai efek yang lain yaitu kontraksi uterus pada tahun 1906, sekresi kelenjar susu pada tahun 1910, efek antidiuretik pada tahun 1913. Hingga pada tahun 1952, du Vigneaud dan koleganya menemukan dua jenis peptida dalam hormon ini, sehingga deret dan struktur asam amino untuk VP dan OT beserta fungsi dan sintesisnya dapat dijelaskan. OT dan VP merupakan neuropeptida purba yang merupakan keluarga peptida dengan konservasi tinggi meliputi berbagai phylum yang timbul dari duplikasi gen vasotosin purba. Pada organisme primitif seperti freshwater hydra ditemukan senyawa yang mirip dengan OT/VP pada mamalia, tetrapod memakai mesotosin dan vasotosin, ikan mempunyai isotosin dan vasotosin. Kedua nonapeptidamempunyai rumus bangun yang tersusun oleh disulfida. Hanya residu asam amino ketiga dan kedelapan yang membedakan kedua jenis peptida ini.

Pengaruh Hormon Insulin Kerja utama hormon insulin dalam jaringan adiposa : Menghambat aktivitas hormone sensitive lipase. berarti, mengurangi lipolisis Triasilgliserol (mengurangi jumlah asam lemak bebas dan gliserol yang dijumpai di jaringan adiposa.
59

Jaringan adiposa sangat sensitif terhadap hormon insulin bila dibandingkan dengan jaringan tubuh lainnya.

Pengaruh Hormon Lainnya Bekerja mempercepat pembebasan asam lemak dari jaringan adiposa ke sirkulasi darah Bersifat meningkatkan kadar asam lemak bebas yang terdapat dalam plasma darah, yang berasal dari produk lipolisis triasilgliserol di dalam jaringan adiposa.

Peran Lemak Sebagai Cadangan Energi


Triasilgliserol, tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama dari cadangan energi di tubuh hewan. Adiposit, atau sel lemak, dirancang untuk sintesis dan pemecahan sinambung dari triasilgliserol, dengan pemecahan terutama dikendalikan oleh aktivasi enzim yang peka-hormon, lipase. Oksidasi lengkap asam lemak memberikan materi yang tinggi kalori, kira-kira 9 kkal/g, dibandingkan dengan 4 kkal/g untuk pemecahan karbohidrat dan protein. Burung pehijrah yang harus terbang pada jarak jauh tanpa makan menggunakan cadangan energi triasilgliserol untuk membahanbakari perjalanan mereka.

60

Gangguan Yang Dapat Terjadi


Kelebihan 1. Obesitas Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas. Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40% Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100% Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak

5% dari antara orang-orang yang gemuk). Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masamenopause. Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel. Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung
61

rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel. Penyebab Obesitas Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas. Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:

Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab

genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.

Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus

obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan

makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial. Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan
62

bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.

Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:


Hipotiroidisme Sindroma Cushing Sindroma Prader-Willi Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.

Obat-obatan.

Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.

Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya)

menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.

Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu

penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas. Gejala obesitas Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
63

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki. Komplikasi Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:

Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa) Tekanan darah tinggi (hipertensi) Stroke Serangan jantung (infark miokardium) Gagal jantung Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar) Batu kandung empedu dan batu kandung kemih Gout dan artritis gout Osteoartritis Tidur apneu (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur, Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan

menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)

ngantuk). Diagnosa Mengukur lemak tubuh Tidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang. Cara-cara berikut memerlukan peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih:

Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian

lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.


64

BOD POD merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah

seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh.

DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening tulang. Sinar X

digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh. Dua cara berikut lebih sederhana dan tidak rumit:

Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka Bioelectric impedance analysis (analisa tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas

(suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).

skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa. Pemeriksaan tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat jika tidak dilakukan oleh tenaga ahli. Tabel berat badan-tinggi badan Ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu. Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang lainnya tidak. Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal sesungguhnya tidak.

65

Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI) BMI < 18.5 18.524.9 25.029.9 30.034.9 35.039.9 40.0 Klasifikasi berat badan di bawah normal normal normal tinggi Obesitas tingkat 1 Obesitas tingkat 2 Obesitas tingkat 3

BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih. Rumus: Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2 Rumus : BMI = b / t2 dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi badan dalam meter. Pengobatan Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.

66

Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :

Resiko rendah : BMI < 27 Resiko menengah : BMI 27-30 Resiko tinggi : BMI 30-35 Resiko sangat tinggi : BMI 35-40 Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.

Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbedabeda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.

Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200 kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat antiobesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.

Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :

Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori. Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil. Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program ini harus
67

menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan. Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat. Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang. 2. Aterosklerosis Aterosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh endapan lemak, trombosit, makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media. Telah diketahui bahwa aterosklerosis bukanlah suatu proses berkesinambungan, melainkan suatu penyakit dengan fase stabil dan fase tidak stabil yang silih berganti. Perubahan gejala klinik yang tiba-tiba dan tak terduga agaknya berkaitan dengan ruptur plak, meskipun ruptur tidak selalu diikuti gejala klinik. Seringkali ruptur segera pulih; agaknya dengan cara inilah proses plak berlangsung. Sekarang aterosklerosis tak lagi dianggap merupakan proses penuaan saja. Timbulnya "bercak-bercak lemak" di dinding arteria koronaria merupakan fenomena alamiah bahkan sejak masa kanak-kanak dan tidak selalu harus menjadi lesi aterosklerotik; terdapat banyak faktor saling berkaitan yang dapat mempercepat proses aterogenik. Telah dikenal beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis koroner pada individu tertentu. 3. Jantung Koroner Penyakit Jantung banyak macamnya, namun yang akan di bahas disini adalah Penyakit Jantung Koroner yang menduduki peringkat pertama sebagai pembunuh di Indonesia serta meminta biaya pengobatan yang sangat mahal. Apakah penyakit Jantung Koroner itu ? Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan/penyumbatan (arteriosclerosis) pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi.

68

Dengan tersumbatnya Arteri Koroner, maka hal ini akan mengurangi atau menghentikan aliran darah mensupply oksigen ke otot2 jantung, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. Dan bila sampai otot2 jantung kekurangan supply darah maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh.

Penyumbatan arteri ini bisa di bagi 2 bagian, yaitu : 1. Tersumbat TOTAL Si penderita bisa jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri, dan sering sekali terjadi sipenderita akan langsung meninggal dunia. 2. Tersumbat SEBAGIAN Pada tahap awal, mungkin si penderita masih dapat bernafas dengan normal dan darah yang mengalir ke otot jantung masih cukup. Namun, ketika dia melakukan aktivitas yang melelahkan seperti berolahraga atau memarahi orang lain, arteri koroner yang menyempit tidak dapat mensuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Dan bila otak tidak dapat supply darah, biasanya si penderita akan terkena stroke. Taukan stroke ? Siapakah yang rentan terkena penyakit ini ? Penyakit ini dulunya sering disebut penyakit orang tua, krn memang dulu cuma orang2 tua saja yg berusia 50 tahunan yg rentan terkena penyakit ini. Namun sekarang ini ada kecenderungan juga diderita oleh pasien di bawah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern. Apa sih penyebab penyakit ini ? 1. merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun 2. mengkonsumsi makanan fast food / Junk Food yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi. 3. tekanan darah tinggi 4. penyakit kencing manis 5. kurang olah raga
69

6. Stress 7. Alkohol 8. Narkoba.

Pengobatan : 1. Dengan obat2an untuk jantung. 2. Kateterisasi (Tiup) 3. Operasi seringkali disebut dengan "tindakan ByPass", mungkin untuk memperhalus karena kalo operasi kesannya sereem

Kateterisasi adalah memasukan selang kecil melalui urat nadi dilipatan paha atau di pergelangan tangan. Selang kecil tadi didorong ke jantung dan sampai pembuluh koroner. Di sana, melalui selang tadi disemprotkan zat warna sehingga dengan bantuan film yang merekam semua tindakan tadi maka dapat terlihat lokasi dan beratnya sumbatan tadi. Setelah itu baru diputuskan apakah pasien harus dioperasi atau di balon saja.

Maksud balon disini adalah pada ujung selang tadi ada balon yang dapat di tiup dari luar (dengan spuit). Balon ditiup setelah posisinya ada di daerah yang mengalami sumbatan. Nah kalau ditiup maka balon mengembang dan mendorong sumbatan tersebut masuk kedalam dinding pembuluh darah. Aliran darah tentu akan melebar karenanya. Biasanya akan dipasang semacam RING yang disebut STENT supaya pembuluh darah tadi tidak tersumbat kembali. ByPass Membuat jalur baru untuk arteri, anda dapat melihat di pemasangan ring stent diatas pada kiri bawah. Pencegahan : 1. Menerapkan pola hidup sehat. 2. Cobalah dengan tanaman Obat/Herbal. 3. Perbanyak makan Ikan, karena mengandung Asam Lemak Omega-3.
70

Tanaman Obat/Herbal

1. Daun Dewa ( Gynura Segetum ) Fungsi : AntiCoagulant, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan membersihkan racun. Bagian yang dipakai adalah daun dan umbinya. Dosis yang dianjurkan yaitu 15-30 gram daun segar dan 6-10 gram umbinya. 2. Mengkudu (Morinda citrifolia) Fungsi : Menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah tinggi. Dosis : 2-3 buah yang matang 3. Bawang Putih (Allium sativum) Fungsi: Melancarkan sirkulasi darah, anticoagulant, menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah sistem kekebalan. 4. Bawang Bombay (Allium cepa) Fungsi : AntiCoagulant, menurunkan kadar lemak darah, menurunkan kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah. 5. Jamur Kuping hitam (Auricularia auricula) Fungsi : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah. 6. Rumput laut (Laminaria japonica) Fungsi: Mencegah penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi. 7. Terung Ungu (Solanum melongena L.) Fungsi : Mencegah aterosklerosis, mencegah meningkatnya kolesterol darah, menurunkan ketegangan saraf.
71

8. Jantung pisang Fungsi: Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah. 9. Bunga Mawar (Rosa chinensis) Fungsi: Melancarkan sirkulasi darah, menetralkan racun. Dosis pemakaian: 3-10 g bunga kering 10. Siantan (Ixora stricta Roxb.) Fungsi : Anticoagulant, menurunkan tekanan darah. Dosis pemakaian : 10-15 g bunga Ulasan mengenai Ikan sebagai sumber Lemak Omega-3 Lemak Omega-3 bisa didapat dari Ikan ( lebih baik ikan laut ), ataupun dari Suplemen Makanan. Lemak Omega-3 jauh lebih bermanfaat (baca:manjur) daripada herbal. Suplemen Makanan Total Dosis yang dianjurkan adalah 800mg 1000 mg / hari. Dari Ikan. Menurut Dr.Fadilah Supari ahli Jantung RS.Harapan Kita, Ia merekomendasikan ikan lemuru yang banyak terdapat di perairan laut Indonesia sebagai ikan yang potensial mengandung asam lemak omega-3. Dengan mengonsumsi dua porsi ikan lemuru setiap minggu maka cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 cukup optimal ini mampu menurunkan kadar superoksida yang merusak jaringan otot jantung. Disarankan agar ikan ini tidak digoreng, melainkan ditim. Sebab jika digoreng maka kandungan omega-3-nya akan menguap. Masih menurut Dr.Fadilah Supari, pada orang yang mengonsumsi omega-3, keping darahnya (platelet) tidak mudah pecah atau menggumpal. Asam lemak omega-3 ini menjadikan dinding pembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh, dan tidak mudah ditembus oleh zat yang memecah dinding pembuluh darah. Asam lemak ini bisa menurunkan parameter biokimia
72

sebagai faktor risiko arteriosklerosis seperti kolesterol, LDL dan trigliserida. Sedikit tentang Omega-3 pada telur. Bila anda belanja ke pasar swalayan, disana banyak dijual Telor yang mengandung Omega3. Apa sama dengan Omega-3 dari Ikan ? Jawabnya berbeda. Memang telur Omega-3 bisa meningkatkan kadar asam lemak omega-3 dalam aliran darah. Tapi bukan berarti bisa menurunkan kadar kolesterol atau trigliserida, hanya mengubah kadar asam lemak dalam plasma darah saja. Sebutir telur omega-3 berisi asam lemak omega-3 (618 mg), dan asam lemak omega-6 (999 mg), seperti yang tercantum pada kemasan telur yang diperdagangkan. Sedikit catatan - Bila anda mempunyai orang tua yang menderita sakit jantung koroner ini, jagalah agar si penderita jangan menjadi marah, agar anda tidak menyesal nantinya. - Bila anda merasa kadang sesak, dan sakit di dada, hati2lah bukan mustahil itu gejala dini. - Bila telapak tangan anda sering keringat dingin, cobalah cek jantung anda. - Bila anda punya berita atau informasi mengenai penyakit jantung koroner ini, berbagilah di sini. Baik itu rumah sakitnya, biayanya, dll. - Tulisan ini masih jauh dari sempurna., namun demikian semoga sedikit berguna. - Buat yang sudah memberi GRP, saya mengucapkan terima kasih.

Kekurangan Lemak 1. Kurang gizi 2. Mengurangi kecerdasan

73

Pengaruh Alkohol dan Makanan Tinggi Lemak Dalam Tubuh


Alkohol Alkohol murni tidaklah dikonsumsi manusia. Yang sering dikonsumsi adalah minuman yang mengandung bahan sejenis alkohol, biasanya adalah ethyl alcohol atau ethanol (CH3CH2OH ). Bahan ini dihasilkan dari proses fermentasi gula yang dikandung dari malt dan beberapa buah-buahan seperti hop, anggur dan sebagainya. Beberapa jenis minuman dan kandungan alkoholnya : - Beer : 2 8 % - Dry wine : 8 14 % - Vermouth : 18 20 % - Cocktail wine : 20 21 % - Cordial : 25 40 % - Spirits : 40 50 % Akibat Penggunaan : Bila seseorang mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, zat tersebut. diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh, yang mengakibatkan terganggunya semua sistem yang ada di dalam tubuh. Besar akibat alkohol tergantung pada berbagai faktor, antara lain berat tubuh, usia, gender, dan sudah tentu frekuensi dan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Efek moderat : euphoria ( perasaan gembira dan nyaman ), lebih banyak bicara dan rasa pusing Efek setelah minum dalam jumlah besar : - banyak sekali berbicara - nausea ( neg ) - muntah - sakit kepala, pusing - rasa haus - rasa lelah
74

- disorientasi - tekanan darah menurun - refleks melambat Akibat Penggunaan Jangka Panjang : - Kegelisahan - Gemetar / tremor - Halusinasi - Kejang-kejang - Bila disertai dengan nutrisi yang buruk, akan merusak organ vital seperti otak dan hati Catatan : - Sangat potensial menimbulkan rasa ketagihan / ketergantungan - Semakin lama penggunaan, toleransi tubuh semakin besar sehingga untuk mendapatkan efek yang sama, semakin lama semakin besar dosisnya. Bila ibu yang hamil mengkonsumsi, akan mengakibatkan bayi yang memiliki resiko lebih tinggi terhadap hambatan perkembangan mental dan ketidak-normalan lainnya, serta beresiko lebih besar menjadi pecandu alkohol saat dewasanya. Makanan Tinggi Lemak Dapat menyebabkan obesitas (lihat hal. 59)

75

Anda mungkin juga menyukai