OLEH:
1
ABSTRAK
DAFTAR ISI
2
Cover
Kata Pengantar............................................................................................................2
Abstrak ........................................................................................................................3
Daftar Isi......................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................................23
4.2 Saran..........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
dengan komponen utama antra lain asiatikosida, madekosid dan asam asitat,
flavonoid, asam belutat, hidrokotilin dan poliasetilen (Depkes, 2004). Khasiat
pegagan antara laian peningkatan ketahanan tubuh, radang, demam,
memperlancar sirkulasi darah dan dapat meningkatkan daya ingat (Januwati
dan Yusron, 2005)
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kindom : Plantase
Divison : Spermatophyte
Class : Dicotyledone
Ordo : Umbilaferae
6
Family : Apiaceae
Genus : Centella
A. Akar
1. Tumbuh di dalam tanah, dengan arah tumbuh menuju pusat bumi (geotropi)
2. Akar tidak mempunyai buku (nodus) dan ruas (internodus)
3. Akar tidak berwarna hijau pada umumnya, melainkan berwarna keputih-
putihan atau kekuning-kuningan
4. Akar aktif melakuakan pertumbuhan, tetapi tidak secepat pertumbuhan daun
dan batang
7
5. Akar terbentuk meruncing sehingga mempermudah tumbuhan menembus tanah
Fungsi akar:
B. Daun
Daun memiliki nama ilmiah folium. Daun dibedakan menjadi daun tunggal
dan daun majemuk, jika ditinjau dari jumlah helaian daunnya. Daun tunggal
yaitu apabila setiap satu tangkai daun didukung oleh satu helaian daun, maka daun
tersebut dinamakan daun tunggal. Daun majemuk yaitu apabila dalam satu tangkai
daun didukung oleh lebih dari satu helaian daun, maka daun tersebut dinamakan
sebagai daun majemuk.
C. Batang (caulis)
D. Bunga
8
Bunga payung (umbella) dapat dilihat dari ujung ibu tangkai yang
mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Masing-masing cabang
mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya
Kandungan zat aktif pegagan yang terbesar terletak pada zat triterpen
saponinnya, bersifat saponin sehingga menimbulkan efek busa pada air.
Kandungan zat triterpen saponin pegagan terdiri dari asiatikosida, asam asiatik,
thanukunside, isothankuside, madecassoseide, brahmaside, brahmic acid,
madasiatic acid, meso -inosetol, centellose creteinoid, garam K, Na. Ca, Fe,
vellarine, tannin, mucilage, resin, pektin, gula, protein, fosfor, vitamin B, vitamin
C, dan sedikit minyak atsiri. Asiatikosida dalam pegagan bersifat polar akibat
gugus glikosida. Aglikon tripterpen dari asiatikosida ini disebut asam asiatik yang
mempunyai gugus alcohol primer sehingga asiatikosida dalam pegagan berkhasiat
sebagai anti demensia, anti infeksi, anti racun, penurunan panas, peluruh air seni,
anti lepra, dan anti sifilis.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Alat 2. Bahan
c. Baskom
d. Saringan
e. Sendok
3.2 Pembuatan
Siapkan blender
10
3.3 Hasil dari Pembahasan
Hasil dari proses pembuatan diatas yaitu ekstrat daun pegagan yang siap di
minum. Banyak manfaat yang bisa di dapatkan dari meminum ekstrak daun
pegagan antara lain, dapat mengobati penyakit hepatitis, campak, demam, radang,
amandel, sakit tenggorokan, bronkitis, infeksi, saluran kencing muntah darah, sakit
perut, cacingan, mengendalikan penyakit diabetes, tekanan darah tinggi,
penyakit ayan, dan typus. Selain itu daunnyan sendiri juga dapat dipakai untuk
menyembuhkan luka yaitu dengan cara menghancurkan menjadi serpihan kecil lalu
ditempelkan pada luka
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
12
Daftar Pustaka
Winarto, w. P. I. & surbakti, i. M., 2003. Khasiat dan manfaat pegagan. Jakarta:
agro media pustaka
http://digilib.unila.ac.id/16448/14/bab%211.pdf
http://eprint.walisongo.ac.id/5181/113811034.pdf
https://www.academia.edu/35131777/paper_pegagan.docx
13