Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUTORIAL

MODUL 3 TERMINOLOGI KEDOKTERAN GIGI


MODUL
“INI ARTINYA APA YA?”

Kelompok 7

Tutor : drg. Rahmi Khairani, MS

Ketua : Oktafinny Lufti (2211413018)

Sekretaris Meja : Aisya Virgie Tiffosi Hika Hideti (2211412024)

Sekretaris Papan : Shafiq Marwah Hapiz (2211411006)

Anggota : Ariq Alifio Nugraha Syahdi (2211411002)

Dhifaf Khairat Musary (2211411019)

Karina Hersa Putri (2211413041)

Indah Qurraty Ayuni (2211413016)

Soni Muhammad Rafi (2211411018)

Nur Azizah (2211413035)

Sausan Syifaarani Setyawan (2211413029)

Sabrina Putri Evandi (2211413011)

Fatimah Az Zahra (2211412026)

Anastasya Andini (2211413025)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2022/2023
KATA PENGANTAR

alamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji bagi Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hasil laporanTutorial
Skenario modul 3 ini.

Dalam penyusunannya kami mengucapkan terimakasih kepada dokter tutor kami drg. Rahmi
Khairani, MS yang telah memberikan dukungan, masukan, kasih dan kepercayaan
yangbegitubesar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga laporan ini bisa bermanfaat
danmenuntun pada langkah yang lebih baik lagi bagi kami.
Meskipun kami berharap isi dari laporan tutor kami ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun pasti selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saranyangmembangun agar laporan tutorial ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan tutorial kami ini dapat
bermanfaat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Padang, 10 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
..............................................................................................................................................................................
i

DAFTAR ISI
..............................................................................................................................................................................
ii

MODUL 3
.............................................................................................................................................................................
1

SKENARIO 3
.............................................................................................................................................................................
1

Langkah Seven Jumps


.............................................................................................................................................................................
2

Langkah 1 : Mengklarifikasi Terminologi yang Tidak Diketahui dan Mendefinisikan Hal-hal yang dapat
Menimbulkan Kesalahan Interpretasi
..............................................................................................................................................................................
2

Langkah 2 : Menentukan Masalah


..............................................................................................................................................................................
3

Langkah 3 : Menganalisa Masalah Melalu Brainstorming dengan Menggunakan Prior Knowledge


..............................................................................................................................................................................
4

Langkah 4 : Membuat Skema atau Diagram dari Komponen-komponen Permasalahan dan Mencari Korelasi dan
Interaksi antar Masing-masing Komponen untuk Membuat Solusi secara Terintegrasi.
..............................................................................................................................................................................
5

Langkah 5: Memformulasikan Tujuan Pembelajaran / Learning Objectives.


..............................................................................................................................................................................
6

Langkah 6: Mengumpulkan Informasi di Perpustakaan, Internet, dan Lain-Lain


..............................................................................................................................................................................
6

Langkah 7 : Sintesa dan Uji Informasi Yang Telah Diperoleh.


................................................................................................................................................................
7

Daftar Pustaka
................................................................................................................................................................
8
MODUL 3
TERMINOLOGI KEDOKTERAN GIGI

SKENARIO 3
“Ini artinya apa ya?”
Andi, mahasiswa baru di FKG belajar mengenai anatomi dengan bermacam-macam istilah yang
bisa menunjukkan nama jaringan, nama lokasi, dan lainnya seperti mukosa, frenulum, anterior,
posterior dll. Terdapat banyak terminology dalam bidang kedokteran dan kedokteran gigi untuk
memudahkan pemahaman dalam proses pembelajaran. Terminologi juga dapat menjelaskan
tentang istilah penyakit pada rongga mulut seperti pulpitis, periodontitis dan banyak lagi lainnya.
Andi membuat rangkuman hasil belajarnya bahwa Head and Neck terdiri dari hard tissue dan soft
tissue. Hard tissue seperti skeletal dan palatum durum, sedangkan soft tissue seperti gingiva dan
pulpa. Selain itu Andi juga diminta untuk mencari gigi 16 dan 21 sebagai persiapan untuk
melaksanakan praktikum nanti.
Bagaimana saudara menjelaskan tentang hal ini?
Langkah Seven Jumps :

1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang


dapat menimbulkan kesalahan interpretasi.
2. Menentukan masalah.
3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge.
4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari
korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara
terintegrasi.
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran / learning objectives.
6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.
7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh.

URAIAN
Langkah 1 : Mengklarifikasi Terminologi yang Tidak Diketahui dan Mendefinisikan Hal-
hal yang dapat Menimbulkan Kesalahan Interprestasi.
1. Anatomi :
1. Cabang biologi tentang struktur tubuh makhluk hidup
2. Struktur dibagian terkait
3. Terdiri dari sel. Jaringan, organ, system organ
2. Mukosa : Membran / jaringan tipis yang melindungi jaringan dalam, dan berfungsi untuk
proses absorbs & sekresi
3. Frenulum : Lipatan kecil dari membrane mukosa yang berfungsi untuk menstabilkan
Gerakan bibir dan mulut, terdapat 3 jenis frenulum : primoalis, bucalis, idoialis
4. Anterior : Istilah untuk organ yang ada di depan, terdapat 6 gigi anterior
5. Posterior : istilah untuk organ yang ada di belakang, seperti gigi premolar dan molar
6. Rongga Mulut : Pintu awal masuk makanan ke tubuh, organ pertama dalam system
pencernaan, berfungsi menyalurkan makanan ke lambung
7. Pulpitis : Impasi yang terjadi pada pulpa, dengan gejala awal sakit gigi jika terjadi
perubahan suhu
8. Periodontitis : Infeksi gusi yang merusak gigi dan rahang
9. Jaringan : Kelompok sel yang memiliki fugsi sama
10. Terminologi : Istilah dalam kedokteran untuk ilmu
11. Head & Neck : Anatomi yang mempelajari kepala dan leher
12. Hard Tissue : Jaringan yang melindungi jaringan lunak di bawahnya
13. Soft Tissue : jar. Lunak dalam tubuh, yang terdiri dari pembuluh darah, protein, gusi dan
lidah
14. Skeletal : Sistem rangka penyusun tubuh / alat gerak pasif
15. Palatum durum : bagian keras langit-langit mulut
16. Gingiva : Bagian mukosa dirongga mulut, jaringan lunak merah disebut gusi
17. Pulpa : Bagian tengah gigi, jaringan ikat dan sel-sel, memiliki 4 fungsi, yaitu formatif,
sensoris, nutritive, dan proteksi
18. Gigi 1 6 : Gigi yang terletak di rahang atas sebelah kanan disebut dengan gigi molar 1
19. Gigi 2 1 : Gigi yang terletak di rahang atas kiri, disebut gigi seri

Langkah 2 : Menentukan Masalah


1. Bagamana cara mahasiswa mangetahui istilah di Kedorateran gigi?
2. Seberapa penting terminologi dalam pembelajaran kedokteran?
3. Apa yang harus mahasiswa lakukan agar dapat mengidentifikasi penyakit pada
rongga mulut?
4. kenapa mahasiswa perlu mempelajari anatomi?
5. mengapa mahasiswa membutuhkan gigi sebagai penunjang praktikum?
6. bagaimana cara Penyembuhan Penyakit pulpitis dan periodontitis?
7. Jaringan apa saja yang Menyusun gigi?
8. Apa itu mukosa dan frenulum yang terdapat dirongga mulut?
9. Bagaimana cara penomoran gigi?
10. Apa saja bagian dari anatomi Head & Neck?
11. Apakah perbedaan Hard Tissue dan Soft Tissue?

Langkah 3: Menganalisa Masalah Melalui Brain Storming dengan Menggunakan Prior


Knowledge.
1. Bagamana cara mahasiswa mangetahui istilah di Kedorateran gigi?
Salah satu cara mahasiswa dalam mengetahui istilah di kedokteran gigi adalah dengan
mencari istilah digoogle atau jurnal dalam materi pembelajaran

2. Seberapa penting terminologi dalam pembelajaran kedokteran?


Terminology dalam kedokteran gigi sangat penting karena dapat memudahkan dalam
proses pembelajaran

3. Apa yang harus mahasiswa lakukan agar dapat mengidentifikasi penyakit pada
rongga mulut?
Yang harus mahasiswa lakukan untuk mengetahui penyakit dalam rongga gigi bisa dengan
beberapa cara yaitu, melihat faktor genetic, gaya hidup buruk, cukup atau tidaknya nutrisi,
dan efek samping tindakan medis.

4. Kenapa mahasiswa perlu mempelajari anatomi?


Mahasiswa perlu mempelajari anatomi karena anatomi merupakan cabang ilmu biomedis
yang berhubungan dengan rangka tubuh manusia. Selain mahasiswa, seluruh masyarakat
juga harus mempelajari anatomi karena harus mengetahui tentang tubuh kita sendiri agar
tahu tentang rangka-rangka rongga mulut dan bisa mengobatinya.
5. Mengapa mahasiswa membutuhkan gigi sebagai penunjang praktikum?
Mahasiswa membutuhkan gigi sebagai penunjang praktikum agar lebih mudah
mempelajari anatomi gigi asli.
6. Bagaimana cara Penyembuhan Penyakit pulpitis dan periodontitis?
Pulpitis : Berkumur dengan air hangat dan garam, periksakan ke dokter, serta melakukan
perawatan saraf
Periodontitis : Ke klinik dokter spesialis perio dan melakukan scalling dan root planning.
Sedangkan Langkah terbaik mencegah pulpitis dan periodontitis : mengedukasi
masyarakat untuk menjaga gigi dan mulut

7. Jaringan apa saja yang Menyusun gigi?


- Hard tissue = Jaringan keras : skeletal dan palatum durum
- Soft tissue = jaringan lunak : gingiva dan pulpa
- Jaringan ikat

8. Apa itu mukosa dan frenulum yang terdapat dirongga mulut?


Mukosa :
- Lapisan kulit dalam yang berperan dalam proses absorpsi dan sekresi serta melindungi
rongga mulut
- Epidermis yang dibawahnya adalah
- Dibawah lapisan kulit
Frenulum :
- Lapisan yang mengikat bibir dan pipi yang mengatur pergesekan pipi dan bibir
- Daging kecil yang menstabilkan gerak bibir dan lidah

9. Bagaimana cara penomoran gigi?


Cara penomoran gigi adalah dengan dibagi menjadi dua bagian yang akan terbentuk 4
kuadran dimana kuadran 1 adalah bagian atas kanan, kuadran 2 atas kiri, kuadran 3 bawah
kiri dan kuadran 4 adalah bagian bawah kanan. Perhitungan dimulai dari kanan atas.
10. Apa saja bagian dari anatomi Head & Neck?
Bagian depan :
- Tulang rahang atas
- Tulang rahang bawah
- Tulang pipi
- Tulang hidung
Bagian kepala :
- Lobus frontal
- Lobus temporal
- Lobus parietal
- Lobus oksipital
Bagian rongga mulut
- Gigi
- Lidah
Bagian leher
- Faring
- Laring
- Trakea
- Tansil
- Nasal
- Tulang leher belakang
- Tulang atlas

11. Apakah perbedaan Hard Tissue dan Soft Tissue?


Perbedaan hard tissue dan soft tissue terletak dari bahan penyusunnya, hard tissue tersusun
dari:
-zat kapur
-kalsium
-karoten
-email
Soft tissue tersusun dari:
-pembuluh darah
-protein
Berdasarkan fungsinya, hard tissue:
-pelindung jaringan lunak dibawahnya & alat gerak pasif
Fungsi dari soft tissue: alat gerak aktif yang menghubungkan jaringan tubuh

Langkah 4 : Membuat Skema atau Diagram dari Komponen-komponen


Permasalahan dan Mencari Korelasi dan Interaksi antar Masing-masing
Komponen untuk Membuat Solusi secara Terintegrasi.

Andi Mahasiswa FKG

Anatomi

Terminologi
\

Kedokteran Kedokteran Gigi

Head & Neck


Hard tissue Soft tissue

Skeletal Gigi Palatum


durum Gingiva Pulpa

Morfologi Nomenklatur
Gigi

Langkah 5 : Memformulasikan Tujuan Pembelajaran / Learning


Objectives.
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Terminologi Kedokteran gigi &
Kedokteran
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Terminologi anatomi Head and Neck
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Terminologi Nomenklatur Gigi
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Terminologi Morfologi Gigi

Langkah 6 : Mengumpulkan Informasi di Perpustakaan, Internet, dan


Lain-Lain.

Langkah 7 : Sintesa dan Uji Informasi yang Telah Diperoleh.


1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Terminologi Kedokteran
gigi & Kedokteran

I. Terminologi kedokteran
terminologi medis yang bertujuan untuk keseragaman, berlaku umum, agar dapat
dipahami oleh dokter di seluruh dunia. (JURNAL MANAJEMEN INFORMASI,
PRODI D3 REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN, UNIV DUTA
BANGSA SURAKARTA 2020) JURNAL Analisis Penulisan Diagnosis pada Lembar
Ringkasan Riwayat Penyakit Pasien Rawat Inap Pasien Bedah Triwulan I Tahun 2011
Berdasarkan Terminologi Medis di RSUD Karanganyar
FUNGSI TERMINOLOGI KEDOKTERAN : meningkatkan kelancaran pelaksanaan
tugas, meningkatkan kemampuan mengolah data medis, dan meningkatkan pelayanan
serta penyajian rekam medis/ informasi kesehatan

TUJUAN DARI TERMINOLOGI KEDOKTERAN : keseragaman, universalitas,


agar istilah yang dituliskan dokter di Amerika tetap dapat dipahami oleh dokter
di Papua. Karena ilmu kedokteran berasal dari sejarah panjang, banyak istilah
kedokteran berawal dari bahasa klasik (Latin atau Greek). Seiring perkembangan,
memang tentu ada adaptasi, perubahan. Tetapi pada dasarnya masih bisa ditarik ke
Bahasa asalnya

II. Kedokteran gigi

A. Terminologi kedokteran gigi


TERMINOLOGI GIGI adalah peristilahan atau istilah dalam kedokteran gigi. Untuk
mempelajari anatomi gigi digunakan berbagai istilah yang mempunyai definisi dan arti yang
sangat berguna untuk menerangkan struktur gigi dan jaringan sekitarnya. Selain itu
peristilahan yang dipergunakan di dalam modul struktur dan fungsi gigi merupakan dasar dari
semua istilah-istilah di bidang Kedokteran Gigi, untuk menjelaskan bagian dari gigi, jaringan
pendukung gigi, morfologi gigi. (drg. Juliarti,M Kes)

Terminology kedookteran gigi : (ppt drg. Susi, MKM)


• Prefix (kata depan : kuantitas, kondisi,warna, ukuran, lokasi) contoh : BI (DUA/ DOUBLE),
SEMI (SETENGAH)
• Suffix (akhiran : kualitas,menjelaskan suffix)
• Root (kata dasar)

B. Istilah-Istilah Anatomis Gigi


1.Cusp
Cusp adalah tonjolan yang besar atau peninggian pada bagian mahkota gigi bagian atas
permukaan oklusal. Cusps hadir pada gigi posterior dan gigi taring (kaninus) • Gigi taring
memiliki satu cusp; mereka sering disebut sebagai cuspid. • Premolar umumnya memiliki dua
cusp kecuali premolar 2 mandibula yang sering memiliki tiga titik puncak. Oleh karena itu,
premolar juga disebut sebagai bikuspid. • Molar 1 maksila dan mandibula memiliki lima cusp,
sedangkan geraham lainnya umumnya memiliki empat cusp.

2. Tuberkel adalah elevasi/ tonjolan yang lebih kecil pada beberapa bagian mahkota yang
dihasilkan dengan pembentukan ekstra email. Sebuah tuberkel dapat ditemukan di permukaan
lingual gigi insisivus lateral rahang atas.

3. Cingulum Tonjolan yang mengitari cervical gigi anterior pada palatal/lingual.

4. Ridges Ridge adalah elevasi linear pada permukaan gigi. Dia diberi nama sesuai dengan
lokasinya.

5. Lobe Lobe adalah salah satu bagian utama dari formasi di perkembangan mahkota. Jumlah
minimum lobe terlibat dalam perkembangan gigi permanen adalah empat.
6. Mamelon Mamelon adalah tiga tonjolan bulat yang ditemukan di ridge insisal dari gigi
insisivus yang baru erupsi.

7. Fossa Fossa adalah lekukan atau cekungan pada permukaan lingual permukaan anterior dan
oklusal gigi posterior. Sebuah fossa diberi nama sesuai dengan lokasi atau bentuknya.

8. Fissure Cekungan atau lekukan yang dalam dan memanjang biasanya pada permukaan
oklusal dan merupakan dasar dari developmental groove

9. Pit Cekungan/lubang kecil (biasanya seujung jarum) pada permulaan atau akhir dari fissure
dan pada titik silang fissure yang berpotongan (biasanya pada gigi molar).

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Terminologi anatomi


Head and Neck
Gambaran anatomi dari bagian leher dan kepala dijabarkan sebagai berikut:
1. Daerah Submental
Ruang submental adalah ruang fasia kepala dan leher (terkadang juga disebut ruang fasia).
Ini adalah ruang yang berada di antara otot mylohyoid secara superior, otot platisma
inferior, di garis tengah bawah dagu, tepatnya pada daerah segitiga submental yang
merupakan bagian dari segitiga anterior leher.5,6

2. Area Sub Mandibula


Submandibular triangle terletak pada bagian bawah mandibula dengan batas bawah
adalah proseses mastoid dan belly posterior dari otot digastrikus, sedangkan sebelah depan
berbatasan dengan belly anterior dari otot digastrikus. Segitiga ini ditutupi oleh fasia
superfisial.

3. Area Parotis Area parotid adalah area yang merupakan posisi dari kelenjar ludah parotis.
Letaknya di daerah depan telinga baik kiri maupun kanan, terbungkus ramus mandibula.5
Batasan sebelah anterior terdapat ramus mandibula berbatasan dengan otot maseter dan
otot pterygoid medial.

4. Area Cervical Area cervikal terdiri dari bagian upper, middle dan lower. Otot yang
membentuknya mulai dari otot digastrikus, kelenjar submandibular, otot
strenocleidomastoideus, vena jugularis, vena carotis dan otot omohyoid.

Kepala dibagi menjadi regio-regio topografis berikut:


1. Regio frontalis
2. Regio temporalis
3. Regio orbitalis
4. Regio nesalis
5. Regio infraorbitalis
6. Regio oralis
7. Ragio buccalis
8. Regio mentalis, perietalis, occipitalis,dan paratideomasseterica

Leher dibagi menjadi regiio topografis berikut:


1. Regio cervicalis anterior
2. Regio stenocleidomatoidea
3. Regio cervicalis latelaris
4. Regio cervicalis posterior

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Terminologi Nomenklatur Gigi


Jurnal Taksonomi dan nomenklatur gigi (simdos.unud.ac.id)
Ditulis oleh: Sari Kusumadewi

o Pada hal 6:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Nomenklatur merupakan penamaan
yang dipakai dalam bidang tertentu atau ilmu tertentu atas dasar kesepakatan
internasional.

o Pada hal 7:
Beberapa cara yang pernah digunakan sebagai nomenklatur pada gigi manusia:

I. Cara Zsigmondy
Penulisan dengan cara Zsigmondy ini menggunakan penomoran yang dimulai dari
gigi insisivus sentral pada masing-masing kuadran.

a) Gigi permanen
- Dimulai dari angka 1-8 per kuadran
- Angka 1 untuk gigi yang dekat dengan midline
Contoh: 1 adalah gigi insisivus kiri atas

b) Gigi desidui
- Dimulai dari huruf I-V per kuadran
- Gigi A untuk gigi yang dekat dengan midline
Contoh: III adalah gigi caninus kiri bawah

II. Cara Palmer’s


Penulisan dengan cara Palmer’s hampir sama dengan penulisan dengan cara
Zsigmondy, hanya berbeda pada penulisan gigi susu. Cara ini dianggap cara yang paling
mudah dan universal untuk dental record.
a) Gigi permanen
- Dimulai dari angka 1-8 per kuadran
- Angka 1 untuk gigi yang dekat dengan midline
Contoh: 1 adalah gigi insisivus kiri atas
b) Gigi desidui
- Dimulai dari huruf A-E per kuadran
- Gigi A untuk gigi yang dekat dengan midline
Contoh: C adalah gigi caninus kiri bawah

III. Cara FDI 2 digit


Gigi permanen : 1-8/ kuadran, angka 1: kanan atas, 2: kiri atas, 3: kiri bawah’ 4: kanan
bawah
Gigi desidui : 1-5/ kuadran, angka 5: kanan atas, 6: kiri atas, 7:kiri bawah, 8: kanan bawah
Contoh: gigi 2 2 : gigi insisivus lateral kiri atas

IV. Cara Amerika


Penulisan dengan cara Amerika menggunakan penomoran yang dimulai dari gigi molar
akhir atas kiri, ke kanan, ke bawah kanan, dan ke bawah kiri. Tanpa memperhatikan batas
kuadran.
• Gigi Permanen:
Penulisan gigi permanen menggunakan angka arab (angka biasa). Adapun urutan
penomoran gigi permanen adalah sebagai berikut:

16 15 14 13 12 11 10 9 87654321
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Contoh:
P1 bawah kiri = 28
M3 atas kanan = 16

• Gigi Susu: Penulisan gigi susu menggunakan angka romawi. Adapun urutan
penomoran gigi susu adalah sebagai berikut:

X IX VIII VII VI V IV III II I


XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX

Contoh:
I1 bawah kiri = XVI
M2 atas kanan = IX

V. Cara Applegate Penulisan dengan cara Applegate merupakan kebalikan dari cara
Amerika, yaitu dengan memulai penomoran dari gigi molar akhir atas kanan, ke kiri, ke
bawah, dan ke kanan.

• Gigi Permanen: Penulisan gigi permanen menggunakan angka arab (angka biasa).
Adapun urutan penomoran gigi permanen adalah sebagai berikut:
12345678 9 10 11 12 13 14 15 16
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17

Contoh:
P1 bawah kiri = 20
M3 atas kanan = 1

• Gigi Susu: Penulisan gigi susu menggunakan angka romawi. Adapun urutan
penomoran gigi susu adalah sebagai berikut:
I II III IV V VI VII VIII IX X
XX XIX XVIII XVII XVI XV XIV XIII XII XI

Contoh:
I1 bawah kiri = XI
M2 atas kanan = II

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Terminologi Morfologi Gigi


• Jurnal Morfologi Gigi Desidui dan Gigi Permanen
Ditulis oleh: Uma Maheswari

o Pada hal 7:
Pada manusia terdapat 20 gigi desidui dan 32 gigi permanen yang berkembang dari
interaksi sel epitel rongga mulut dan sel bawah mesenkim. Setiap gigi berbeda-beda
secara anatomi, tapi dasar proses pertumbuhannya sama pada semua gigi.

• Jurnal Morfologi Gigi Desidui dan Gigi permanen


Ditulis oleh: Minasari Imran Nasution

o Pada hal 14
Perkembangan gigi desidui dan gigi permanen sangat mirip, walaupun perkembangan
gigi desidui lebih cepat daripada gigi permanen. Gigi desidui mulai berkembang sejak di
dalam rahim dan korona mulai lengkap sebelum lahir, sementara gigi permanen mulai
dibentuk saat lahir atau setelah lahir. Beberapa kelainan sistemik prenatal dapat
mempengaruhi mineralisasi korona gigi desidui. Sedangkan trauma postnatal dapat
mempengaruhi perkembangan korona gigi permanen.1.7.9 Gigi desidui berfungsi dalam
mulut kira-kira sampai umur 8,5 tahun. Periode waktu ini dapat dibagi atas tiga periode:
pertama, perkembangan mahkota dan akar, kedua, maturasi akar dan resorpsi akar, dan
ketiga gigi tanggal. Periode pertama berlangsung sekitar satu tahun, periode kedua sekitar
3,75 tahun, dan tahap terakhir resorpsi dan pergantian gigi berlangsung sekitar 3,5 tahun.
Sedangkan beberapa gigi permanen berada pada mulut dari umur 5 tahun sampai
meninggal. Hal yang harus dipertimbangkan adalah molar permanen yang muncul di
rongga mulut dari umur 25 tahun sampai tanggal pada saat individu meninggal. Gigi
permanen berfungsi 7-8 kali sama seperti gigi desidui banyak pemisahan yang terjadi
selama beberapa milimeter selama perkembangan gigi. Contoh dari proses kompleks
selama pembentukan gigi adalah tidak terjadi resorpsi pada gigi desidui dan pembentukan
akar gigi permanen
Daftar Pustaka
• JURNAL MANAJEMEN INFORMASI, PRODI D3 REKAM MEDIK DAN
INFORMASI KESEHATAN, UNIV DUTA BANGSA SURAKARTA 2020
• PowerPoint drg. Susi, MKM
• JURNAL Analisis Penulisan Diagnosis pada Lembar Ringkasan Riwayat Penyakit Pasien
Rawat Inap Pasien Bedah Triwulan I Tahun 2011 Berdasarkan Terminologi Medis di
RSUD Karanganyar
• Jurnal Taksonomi dan nomenklatur gigi (simdos.unud.ac.id), ditulis oleh: Sari
Kusumadewi
• Jurnal Morfologi Gigi Desidui dan Gigi Permanen, ditulis oleh: Uma Maheswari

• Jurnal Morfologi Gigi Desidui dan Gigi permanenDitulis oleh: Minasari Imran Nasution

Anda mungkin juga menyukai