Kelompok 7
Dalam penyusunannya kami mengucapkan terimakasih kepada dokter tutor kami drg. Rahmi
Khairani, MS yang telah memberikan dukungan, masukan, kasih dan kepercayaan
yangbegitubesar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga laporan ini bisa bermanfaat
danmenuntun pada langkah yang lebih baik lagi bagi kami.
Meskipun kami berharap isi dari laporan tutor kami ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun pasti selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saranyangmembangun agar laporan tutorial ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan tutorial kami ini dapat
bermanfaat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
..............................................................................................................................................................................
ii
MODUL 3
.............................................................................................................................................................................
1
SKENARIO 3
.............................................................................................................................................................................
1
Langkah 1 : Mengklarifikasi Terminologi yang Tidak Diketahui dan Mendefinisikan Hal-hal yang dapat
Menimbulkan Kesalahan Interpretasi
..............................................................................................................................................................................
2
Langkah 4 : Membuat Skema atau Diagram dari Komponen-komponen Permasalahan dan Mencari Korelasi dan
Interaksi antar Masing-masing Komponen untuk Membuat Solusi secara Terintegrasi.
..............................................................................................................................................................................
5
Daftar Pustaka
................................................................................................................................................................
8
MODUL 3
TERMINOLOGI KEDOKTERAN GIGI
SKENARIO 3
“Ini artinya apa ya?”
Andi, mahasiswa baru di FKG belajar mengenai anatomi dengan bermacam-macam istilah yang
bisa menunjukkan nama jaringan, nama lokasi, dan lainnya seperti mukosa, frenulum, anterior,
posterior dll. Terdapat banyak terminology dalam bidang kedokteran dan kedokteran gigi untuk
memudahkan pemahaman dalam proses pembelajaran. Terminologi juga dapat menjelaskan
tentang istilah penyakit pada rongga mulut seperti pulpitis, periodontitis dan banyak lagi lainnya.
Andi membuat rangkuman hasil belajarnya bahwa Head and Neck terdiri dari hard tissue dan soft
tissue. Hard tissue seperti skeletal dan palatum durum, sedangkan soft tissue seperti gingiva dan
pulpa. Selain itu Andi juga diminta untuk mencari gigi 16 dan 21 sebagai persiapan untuk
melaksanakan praktikum nanti.
Bagaimana saudara menjelaskan tentang hal ini?
Langkah Seven Jumps :
URAIAN
Langkah 1 : Mengklarifikasi Terminologi yang Tidak Diketahui dan Mendefinisikan Hal-
hal yang dapat Menimbulkan Kesalahan Interprestasi.
1. Anatomi :
1. Cabang biologi tentang struktur tubuh makhluk hidup
2. Struktur dibagian terkait
3. Terdiri dari sel. Jaringan, organ, system organ
2. Mukosa : Membran / jaringan tipis yang melindungi jaringan dalam, dan berfungsi untuk
proses absorbs & sekresi
3. Frenulum : Lipatan kecil dari membrane mukosa yang berfungsi untuk menstabilkan
Gerakan bibir dan mulut, terdapat 3 jenis frenulum : primoalis, bucalis, idoialis
4. Anterior : Istilah untuk organ yang ada di depan, terdapat 6 gigi anterior
5. Posterior : istilah untuk organ yang ada di belakang, seperti gigi premolar dan molar
6. Rongga Mulut : Pintu awal masuk makanan ke tubuh, organ pertama dalam system
pencernaan, berfungsi menyalurkan makanan ke lambung
7. Pulpitis : Impasi yang terjadi pada pulpa, dengan gejala awal sakit gigi jika terjadi
perubahan suhu
8. Periodontitis : Infeksi gusi yang merusak gigi dan rahang
9. Jaringan : Kelompok sel yang memiliki fugsi sama
10. Terminologi : Istilah dalam kedokteran untuk ilmu
11. Head & Neck : Anatomi yang mempelajari kepala dan leher
12. Hard Tissue : Jaringan yang melindungi jaringan lunak di bawahnya
13. Soft Tissue : jar. Lunak dalam tubuh, yang terdiri dari pembuluh darah, protein, gusi dan
lidah
14. Skeletal : Sistem rangka penyusun tubuh / alat gerak pasif
15. Palatum durum : bagian keras langit-langit mulut
16. Gingiva : Bagian mukosa dirongga mulut, jaringan lunak merah disebut gusi
17. Pulpa : Bagian tengah gigi, jaringan ikat dan sel-sel, memiliki 4 fungsi, yaitu formatif,
sensoris, nutritive, dan proteksi
18. Gigi 1 6 : Gigi yang terletak di rahang atas sebelah kanan disebut dengan gigi molar 1
19. Gigi 2 1 : Gigi yang terletak di rahang atas kiri, disebut gigi seri
3. Apa yang harus mahasiswa lakukan agar dapat mengidentifikasi penyakit pada
rongga mulut?
Yang harus mahasiswa lakukan untuk mengetahui penyakit dalam rongga gigi bisa dengan
beberapa cara yaitu, melihat faktor genetic, gaya hidup buruk, cukup atau tidaknya nutrisi,
dan efek samping tindakan medis.
Anatomi
Terminologi
\
Morfologi Nomenklatur
Gigi
I. Terminologi kedokteran
terminologi medis yang bertujuan untuk keseragaman, berlaku umum, agar dapat
dipahami oleh dokter di seluruh dunia. (JURNAL MANAJEMEN INFORMASI,
PRODI D3 REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN, UNIV DUTA
BANGSA SURAKARTA 2020) JURNAL Analisis Penulisan Diagnosis pada Lembar
Ringkasan Riwayat Penyakit Pasien Rawat Inap Pasien Bedah Triwulan I Tahun 2011
Berdasarkan Terminologi Medis di RSUD Karanganyar
FUNGSI TERMINOLOGI KEDOKTERAN : meningkatkan kelancaran pelaksanaan
tugas, meningkatkan kemampuan mengolah data medis, dan meningkatkan pelayanan
serta penyajian rekam medis/ informasi kesehatan
2. Tuberkel adalah elevasi/ tonjolan yang lebih kecil pada beberapa bagian mahkota yang
dihasilkan dengan pembentukan ekstra email. Sebuah tuberkel dapat ditemukan di permukaan
lingual gigi insisivus lateral rahang atas.
4. Ridges Ridge adalah elevasi linear pada permukaan gigi. Dia diberi nama sesuai dengan
lokasinya.
5. Lobe Lobe adalah salah satu bagian utama dari formasi di perkembangan mahkota. Jumlah
minimum lobe terlibat dalam perkembangan gigi permanen adalah empat.
6. Mamelon Mamelon adalah tiga tonjolan bulat yang ditemukan di ridge insisal dari gigi
insisivus yang baru erupsi.
7. Fossa Fossa adalah lekukan atau cekungan pada permukaan lingual permukaan anterior dan
oklusal gigi posterior. Sebuah fossa diberi nama sesuai dengan lokasi atau bentuknya.
8. Fissure Cekungan atau lekukan yang dalam dan memanjang biasanya pada permukaan
oklusal dan merupakan dasar dari developmental groove
9. Pit Cekungan/lubang kecil (biasanya seujung jarum) pada permulaan atau akhir dari fissure
dan pada titik silang fissure yang berpotongan (biasanya pada gigi molar).
3. Area Parotis Area parotid adalah area yang merupakan posisi dari kelenjar ludah parotis.
Letaknya di daerah depan telinga baik kiri maupun kanan, terbungkus ramus mandibula.5
Batasan sebelah anterior terdapat ramus mandibula berbatasan dengan otot maseter dan
otot pterygoid medial.
4. Area Cervical Area cervikal terdiri dari bagian upper, middle dan lower. Otot yang
membentuknya mulai dari otot digastrikus, kelenjar submandibular, otot
strenocleidomastoideus, vena jugularis, vena carotis dan otot omohyoid.
o Pada hal 6:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Nomenklatur merupakan penamaan
yang dipakai dalam bidang tertentu atau ilmu tertentu atas dasar kesepakatan
internasional.
o Pada hal 7:
Beberapa cara yang pernah digunakan sebagai nomenklatur pada gigi manusia:
I. Cara Zsigmondy
Penulisan dengan cara Zsigmondy ini menggunakan penomoran yang dimulai dari
gigi insisivus sentral pada masing-masing kuadran.
a) Gigi permanen
- Dimulai dari angka 1-8 per kuadran
- Angka 1 untuk gigi yang dekat dengan midline
Contoh: 1 adalah gigi insisivus kiri atas
b) Gigi desidui
- Dimulai dari huruf I-V per kuadran
- Gigi A untuk gigi yang dekat dengan midline
Contoh: III adalah gigi caninus kiri bawah
16 15 14 13 12 11 10 9 87654321
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Contoh:
P1 bawah kiri = 28
M3 atas kanan = 16
• Gigi Susu: Penulisan gigi susu menggunakan angka romawi. Adapun urutan
penomoran gigi susu adalah sebagai berikut:
Contoh:
I1 bawah kiri = XVI
M2 atas kanan = IX
V. Cara Applegate Penulisan dengan cara Applegate merupakan kebalikan dari cara
Amerika, yaitu dengan memulai penomoran dari gigi molar akhir atas kanan, ke kiri, ke
bawah, dan ke kanan.
• Gigi Permanen: Penulisan gigi permanen menggunakan angka arab (angka biasa).
Adapun urutan penomoran gigi permanen adalah sebagai berikut:
12345678 9 10 11 12 13 14 15 16
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17
Contoh:
P1 bawah kiri = 20
M3 atas kanan = 1
• Gigi Susu: Penulisan gigi susu menggunakan angka romawi. Adapun urutan
penomoran gigi susu adalah sebagai berikut:
I II III IV V VI VII VIII IX X
XX XIX XVIII XVII XVI XV XIV XIII XII XI
Contoh:
I1 bawah kiri = XI
M2 atas kanan = II
o Pada hal 7:
Pada manusia terdapat 20 gigi desidui dan 32 gigi permanen yang berkembang dari
interaksi sel epitel rongga mulut dan sel bawah mesenkim. Setiap gigi berbeda-beda
secara anatomi, tapi dasar proses pertumbuhannya sama pada semua gigi.
o Pada hal 14
Perkembangan gigi desidui dan gigi permanen sangat mirip, walaupun perkembangan
gigi desidui lebih cepat daripada gigi permanen. Gigi desidui mulai berkembang sejak di
dalam rahim dan korona mulai lengkap sebelum lahir, sementara gigi permanen mulai
dibentuk saat lahir atau setelah lahir. Beberapa kelainan sistemik prenatal dapat
mempengaruhi mineralisasi korona gigi desidui. Sedangkan trauma postnatal dapat
mempengaruhi perkembangan korona gigi permanen.1.7.9 Gigi desidui berfungsi dalam
mulut kira-kira sampai umur 8,5 tahun. Periode waktu ini dapat dibagi atas tiga periode:
pertama, perkembangan mahkota dan akar, kedua, maturasi akar dan resorpsi akar, dan
ketiga gigi tanggal. Periode pertama berlangsung sekitar satu tahun, periode kedua sekitar
3,75 tahun, dan tahap terakhir resorpsi dan pergantian gigi berlangsung sekitar 3,5 tahun.
Sedangkan beberapa gigi permanen berada pada mulut dari umur 5 tahun sampai
meninggal. Hal yang harus dipertimbangkan adalah molar permanen yang muncul di
rongga mulut dari umur 25 tahun sampai tanggal pada saat individu meninggal. Gigi
permanen berfungsi 7-8 kali sama seperti gigi desidui banyak pemisahan yang terjadi
selama beberapa milimeter selama perkembangan gigi. Contoh dari proses kompleks
selama pembentukan gigi adalah tidak terjadi resorpsi pada gigi desidui dan pembentukan
akar gigi permanen
Daftar Pustaka
• JURNAL MANAJEMEN INFORMASI, PRODI D3 REKAM MEDIK DAN
INFORMASI KESEHATAN, UNIV DUTA BANGSA SURAKARTA 2020
• PowerPoint drg. Susi, MKM
• JURNAL Analisis Penulisan Diagnosis pada Lembar Ringkasan Riwayat Penyakit Pasien
Rawat Inap Pasien Bedah Triwulan I Tahun 2011 Berdasarkan Terminologi Medis di
RSUD Karanganyar
• Jurnal Taksonomi dan nomenklatur gigi (simdos.unud.ac.id), ditulis oleh: Sari
Kusumadewi
• Jurnal Morfologi Gigi Desidui dan Gigi Permanen, ditulis oleh: Uma Maheswari
• Jurnal Morfologi Gigi Desidui dan Gigi permanenDitulis oleh: Minasari Imran Nasution