Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario 1 di Blok 2 ini dengan baik.
Laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Blok 2 yang merupakan
bagian dari sistem pembelajaran SCL di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas
Padang.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan dalam penyusunan laporan ini, dan kepada pembimbing kami, drg. Aida Fitriana
yang telah membimbing kami dalam proses tutorial, dan kepada teman-teman yang telah
menyediakan waktu dan pikirannya untuk menyelesaikan tugas tutorial ini dengan baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran selanjutnya dan bagi
yang membutuhkan.

Padang,

Oktober 2014
Penyusun

DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................................1
Daftar isi.....................................................................................................................................2
Skenario 1 blok 2........................................................................................................................3
Terminlogi .................................................................................................................................3
Identifikasi masalah....................................................................................................................4
Analisis masalah.........................................................................................................................4
Skema.......................................................................................................................................10
1

Learning objectives..................................................................................................................11
Kesimpulan...............................................................................................................................37
Daftar pustaka..........................................................................................................................38

SKENARIO
Rasa Bersalah drg. Hemawan
Drg. Hemawan sangat cemas dan merasa sangat bersalah terhadap keadaan pak
Alipait (60 tahun) yang lemah dan pucat karena sampai saat ini luka bekas pencabutan gigi
kemaren sore masih belum berhenti berdarah. Sebenarnya keadaan gigi pak Alipait yang
dicabut kemaren sudah goyang dan dengan mudah dan langsung dilakukan pencabutan tanpa
melakukan pemeriksaan tekanan darah dan anamnesa terlebih dahulu. Seharusnya drg.
Hemawan memahami prinsip homeostasis, bagaimana anatomi dan fisiologi jantung serta
prinsip hemodinamik sebelum memutuskan tindakan pencabutan. Lebih kaget lagi, drg.
Hemawan makin merasa bersalah karena menurut anaknya bahwa pak Alipait sudah lama
2

menderita Hipertensi dan sebulan terakhir mengkonsumsi obat penyakit jantung. Anaknya
bertanya apakah pak Alipait perlu diberikan donor darah sesuai dengan golongan darahnya.
TERMINOLOGI
1. Tekanan darah : tekanan yang dihasilkan pompa jantung untuk menggerakkan darah
keseluruh tubuh.
2. Homeostasis
: berasal dari bahasa yunani, yaitu homeo (sama) dan statis
(mempertahankan keadaan). Jadi, homeostasis adalah proses fisiologi yang berasal dari
dalam tubuh yang berperan dalam mempertahankan keseimbangan tubuh.
3. Fisiologi darah : . Fisiologi berasal dari 2 kata yaitu fisik berarti alam, logos berarti
ilmu. ilmu yang mempelajari tentang fungsi darah, ilmu mekanik, kimia, dan biokimia.
4. Hepertensi
: gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan
kenaikan tekanan darah diatas nilai normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg.
5. Anamnesa
: suatu proses wawancara antara dokter dan pasien mengenai penyakit
yang sedang atau pernah diderita oleh pasien, dan juga penyakit keturunan.
6. Hemodinamik : berasal dari 2 kata, yaitu hemo berarti darah, dinamik berarti
pergerakan darah. Jadi hemodinamik adalah aliran darah dalam tubuh baik aliaran darah
besar ataupun aliran darah kecil.
7. Donor darah
: proses pengambilan darah dari seorang pendonor secara sukarela
yang nantinya darah tersebut akan disimpan di bank darah dan digunakan dalam proses
transfusi darah.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan darah?
2. Apakah fungsi dari darah itu?
3. Apakah penyebab pendarahan yang dialami pak Alipait?
4. Bagaimanakah anatomi dan fisiologi jantung itu?
5. Apa saja prinsip-prinsip hemodinamik?
6. Apa saja prinsip-prinsip homeostasis?
7. Apa saja tindakan yang harus dilakukan dokter gigi sebelum melakukan pencabutan?
8. Mengapa perlu dilakukan anamnesa dan pemeriksaan tekanan darah?
9. Apakah pak Alipait memerlukan donor darah?
10. Apa saja resiko dari pendonoran darah?

ANALISIS MASALAH
1. Darah merupakan unit fungsional seluler berbentuk cairan pada tubuh makhluk hidup
yang beredar melalui jantung, pembuluh-pembuluh nadi, kapiler, pembuluh balik yang
memasok oksigen, makanan, nutrisi, dan yang mengeluarkan CO2, serta sisa
metabolisme.
2. Fungsi darah diantaranya
a. Mengangkut zat makanan dan oksigen keseluruh tubuh
b. Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan
c. Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
d. Menjaga stabilitas suhu tubuh
e. Mencegah pendarahan
f. Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
g. Menjaga keseimbangan asam-basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan
3. Jika dilihat dari kasus pak Alipait, pendarahan yang terjadi disebabkan karena
mengkonsusi obat penyakit jantung yang mengandung zat anti penggumpalan darah,
dan karena hipertensi, sehingga pembuluh darah mengecil dan tekanan darah
meningkat, sehingga pembuluh darah yang kecil pun pecah.
4. Anatomi dan fisiologi jantung
Jantung merupakan organ berongga yang memompakan darah dan berbentuk piramid
yang ukurannya kurang lebih sebesar tinju orang dewasa. Berat jantung berkisar antara
280-340 gram pada pria, dan 230-280 gram pada wanita.
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu:
1. Atrium dextra (serambi kanan)
2. Atrium sinistra (serambi kiri)
3. Ventrikel dextra (bilik kanan)
4. Ventrikel sinistra (bilik kiri)
Bagian-bagian jantung:

a.

1. Basis cordis
2. Apex cordis
3. Permukaan-permukaan jantung (facies)
Permukaan jantung terdiri dari 3 yaitu,
a. Facies steno costalis
b. Facies dorsalis
c. Pemukaan bawah jantung yang berbatasan dengan diafragma
4. Alur-alur di permukaan jantung (sulcus)
Alur-alur ini terdiri dari 3 buah, yaitu
Sulcus atrio ventricularis (sulcus coronarius)
4

b. Sulcus longitudinalis anterior (interventricularis anterior)


c. Sulcus longitudinalis posterior
5. Sumbu jantung
Garis yang menghubungkan pertengahan basis cordis menuju pertengahan puncak
apex cordis. Di dalam tubuh, sumbu jantung berjalan miring, namun jika diliat dari
rongga thorax, jantung berada 1/3 di bagian kanan, dan 2/3 di bagian kiri.
Di bagian kanan bidang tengah terdapat atrium dextra (seluruh), atrium sinistra
(sebagian kecil), dan ventrikel dextra (sebagian kecil). Sedangkan di bagian kiri,
terdapat ventrikel sinistra (seluruh), ventrikel dextra (sebagian besar), atrium
sinistra (sebagian besar).
Permukaan dalam ruang jantung:
1. Atrium dextra
Terdiri atas:
a. Sinus venarum cavarum
b. Auricula
Bagian-bagian penting:
a. Muara vena cava superior
b. Muara vena cava inferior
c. Muara sinus coronarius
d. Foramina venarum cavarum
e. Septum interatriale
2. Atrium sinistra
Bagian ini terdiri dari:
a. Ruang utama
b. Auricula
Bagian-bagian penting:
a. Muara vena pulmonalis
b. Muara vena cordis minimae yang tersebar di dinding atrium
3. Ventrikel dextra
Bagian-bagian penting:
a. Orificium otrio ventricularis dextra
b. Orificium pulmonalis
c. Trabecula carneae
Terdiri dari 3 bentuk, yaitu
1) Sederhana (relief)
5

2) Moderator band (bundelan yang melingkar)


3) M. Papillaris, berbentuk seperti kerucut dan basisnya melekat pada
ventrikel
4. Ventrikel sinistra
Bagian ini terdiri dari:
a. Orificium atrio ventricularis sinistra (orificium mitralis)
b. Orificium aorta
c. Trabecula carneae
Susunan otot jantung:
Otot jantung terdiri dari 2 bagian yaitu bagian luar (epicardium) dan bagian dalam
(endocardium).
1. Susunan otot atria
2. Susunan otot ventriculi
5. Prinsip hemodinamik diantaranya
a. Prinsip integralitas
b. Prinsip resonansi
c. Prinsip helicy
6. Prinsip homeostasis
Terjadi melalui 4 cara yaitu
a. Pengaturan diri ( self regulation )
b. Kompensasi
c. Umpan balik positif
d. Umpan balik negatif
7. Hal yang harus dilakukan dokter gigi sebelum melakukan pencabutan yaitu melakukan
pemeriksaan tekanan darah, melakukan informed consent, dan melakukan anamnesis
untuk mengetahui riwayat penyakit pasien.
8. Anamnesa dan pemeriksaan tekanan darah sangat perlu dilakukan karena pada
anamnesa tercantum riwayat penyakit seperti hieprtensi dan diabetes maka pasien tidak
dapat melakukan pencabutan karena dapat membahayakan pasien itu sendiri.
9. Apabila kondisi pak Alipait sudah sangat lemah karena kekurangan darah, maka perlu
dilakukan donor darah sesuai dengan prosedur yang ada. Apabila tidak terlalu banyak
kehilangan darah, maka pak Alipait cukup mengkonsumsi makanan yang mengandung
vitamin A untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi stabil.
10. Resiko dari pendonoran darah

Sebelum melakukan pendonoran darah, maka harus memperhatikan golongan darah


antara pendonor dan penerima terlebih dahulu. Golongan darah terdiri dari A, B, AB,
dan O. Kita harus memperhatikan aglutinin dan aglutinogennya. Untuk pendonor, yang
harus diperhatikan adalah aglutinogennya. Untuk penerima, yang harus diperhatikan
adalah aglutininnya.
Resiko dari pendonoran darah diantaranya:
a. Reaksi transfusi cepat (48 jam pasca transfusi), akan terjadi reaksi panas, reaksi
alergi, reaksi transfusi hemolitik, dan reaksi transfusi bakteremia.
b. Reaksi transfusi lambat (3-21 jam pasca transfusi)
c. Circulatory overload (transfusi yang terlalu cepat dan banyak)
d. Dapat menularkan penyakit, diantaranya:
1) Hepatitis
2) HIV/AIDS
3) Malaria
4) Syphillis

SKEMA

Darah

Fisiologi
darah

Definisi, komposisi,
fungsi, struktur, dan
proses pembentukan
darah

Sistem peredaran
darah

Penggolongan
darah

Jantung
Prinsip

Prinsip

hemodinamik

homeostasis

Gangguan

LEARNING OBJECTIVES
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan defenisi dari darah, fungsi darah,
komponen darah, dan proses pembentukan darah
a. Defenisi darah

Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah
yang berbentuk cair dan berwarna merah yang berperan untuk membantu proses
fisiologis di dalam tubuh
b. Fungsi darah
1) Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
2) Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paruparu
3) Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk
4)
5)
6)
7)

pembuangan
Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
Menjaga stabilitas suhu tubuh
Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
Menjaga keseimbangan asam-basa di dalam tubuh untuk menjaga

keseimbangan
8) Berperan dalam proses pembekuan darah
c. Komponen darah
I.
Plasma darah (55%)
Merupakan cairan bening kekuningan yang cairan pokoknya sama dengan
sitoplasma. Terdiri dari :
1) 91% air
2) 8% substansi lain diantaranya albumin (protein terbanyak yang bertanggung
jawab untuk tekanan osmotik), fibrinogen (membentuk 4% protein plasma
dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah),
dan globulin (membentuk sekitar 10% protein plasma). Globulin terbagi
dua, yaitu alfa-beta globulin yang merupakan molekul pembawa lipid,
beberapa hormon, berbagai substrat, dan zat-zat lainnya. Kemudian gamma
globulin yang merupakan antibodi
3) 0.9% enzim (asam amino dan lemak, glukosa, urea, garam, dan sodium

II.

bikarbonat)
4) 0,1% hormon, antibodi, dan gas
5) Elektrolit plasma
Sel-sel darah
1) Eritrosit (sel darah merah)
Berasal dari 2 kata, yaitu erythros yang berarti merah, dan kytos yang
berarti ruang sel. Sel ini bewarna merah karena adanya unsur haem yang

lebih dikenal dengan kata haemoglobin. Sel darah merah jumlahnya


bermacam-macam. Pada laki-laki, terdapat 4,2-5,5 juta sel setiap mm3.
Sedangkan pada wanita, jumlahnya 3,2-5,3 juta sel setiap mm3.
Karakteristik:
a) Terdapat di pembuluh darah
b) Komponen dasarnya adalah haemoglobin yang mengandung unsur besi
(fe)
c) Pada bayi, dihasilkan di hati. Pada orang dewasa, dihasilkan di sumsum
tulang belakang
d) Berbentuk bikonkaf dengan lekukan pada bagian tengahnya, dan tidak
memiliki inti
e) Berumur kurang lebih 120 hari
Fungsi sel darah merah antara lain:
a) Mentranspor oksigen ke jaringan yang melakukan pengikatan
hemoglobin terhadap oksigen
b) Berperan penting dalam pengaturan pH darah, karena ion bikarbonat
dan hemoglobin merupakan buffer asam-basa
c) Mengangkut zat makanan dan sisa metabolisme
2) Leukosit (sel darah putih)
Berasal dari 2 kata, yaitu leukos yang berarti putih, dan kytos berarti ruang
sel. Pada manusia, jumlah normal dari leukosit adalah 7000-9000 butir per
mm3.
Karakteristik:
a) Terdapat di dalam pembuluh darah dan di luar pembuluh darah
b) Dihasilkan di sumsum merah, limpa, dan kelenjar-kelenjar getah
c)
d)
e)
f)

bening
Berumur kurang lebih 12 hari
Memiliki satu inti
Bentuknya tidak tetap (amoeboid) dan tidak berpigmen
Bersifat diapedesis yaitu kemampuan untuk menembus pori-pori

membran kapiler dan masuk ke jaringan


g) Besifat fagositosis, yaitu mampu memakan bakteri, virus, dan parasit
lainnya

10

Klasifikasi:
a) Agranulosit
i. Limfosit (leukosit tanpa granula sitoplasma)
a. Mencapai 20% jumlah leukosit
b. Berbentuk seperti bola
c. Dibentuk di sumsum tulang, pada janin dibentuk di hati
d. Memiliki satu inti
e. Rentang hidup dapat mencapai beberapa tahun
f. Berfungsi untuk membentuk antibodi
ii. Monosit
a. Mencapai 3-8% jumlah leukosit
b. Merupakan sel darah terbesar
c. Bersifat fagosit
d. Memiliki satu inti
e. Berbentuk kepal kuda/ginjal dengan ukuran diameter 12-20
mikron
b) Granulosit (leukosit dengan granula sitoplasma)
i. Neutrofil
a. Mencapai 60% jumlah sel darah putih
b. Memiliki inti
c. Berukuran sekitar 8 mikron
d. Bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi
e. Aktif selama 6-20 jam
ii. Eusinofil (asam)
a. Mencapai 1-3% sel darah putih
b. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi
c. Memiliki inti
d. Bersifat fagosit lemah
e. Berbentuk hampir seperti bola
f. Berukuran sekitar 8 mikron
iii. Basofil (basa)
a. Mencakup kurang dari 1% sel darah putih
b. Mengandung
histamin
yang
memungkinkan
untuk
meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cidera
c. Mengandung antikoagulan heparin yang membantu mencegah
penggumpalan darah intravaskular
d. Berbentuk bulat/oval
2) Trombosit (keping darah)
Berjumlah 250-400 ribu per mm3. Ukurannya setengah dari ukuran sel
darah merah. Berfungsi dalam hemostatis (penghentian darah) dan
perbaikan pembuluh darah yang sobek
Karakteristik:
a) Terdapat di dalam pembuluh darah
11

b) Dibentuk di sumsum tulang belakang


c) Berbentuk bulat, bulat lonjong/spindle, cakram
d) Tidak memiliki inti
d. Proses terbentuknya darah
1) Eritrosit (sel darah merah)
Turunan sel eritrosit menjadi sel induk pluripoten yang kemudian
berdiferensiasi menjadi proetoblas (sel dengan kromatin jarang), membelah
menjadi sel yang lebih kecil menjadi eritoblas basofilik (dengan cincin
sitoplasma basofilik dan inti yang lebih padat tanpa nukleus yang jelas),
kemudian

sel

berubah

menjadi

lebih

kecil

lagi

yaitu

eritoblas

polikromatofilik, diferensiasi sel terus mengecil, pemadatan material inti


dan sitoplasma eusinofilik yang lebih beragam, yang disebut dengan
eritoblas

ortokromatofilik

(normoblas).

Setelah

mengeluarkan

intinya/hilangnya inti di dalam pembentukan eritrosit ini menjadi


retikulosit. Sitoplasmanya kehilangan ribosom dan berubah menjadi
eritrosit matang.
2) Leukosit (sel darah putih)
Pada turunan sel leukosit, yaitu ploripoten berdiferensiasi menjadi mioblas
(sel kecil berinti besar). Sel berkembang membesar menjadi promielosit
(kromatin di dalam inti yang lonjong tampak tersebar, jelas, dan
mengandung granula azurofilik), lalu membelah menjadi mielosit yang
lebih kecil, lalu berdiefrensiasi lagi menjadi 3 jenis granulosit, yaitu
eosinofilik, basofilik, dan neutrofilik.
3) Trombosit (keping darah)
Megakarioblas (sel besar dengan sitoplasma homogeny basofilik yang tidak
mengandung granula spesifik, mengandung banyak nukleous dan
memperlihatkan pola kromatin yang jarang), selama berdiferensiasi
megakarioblas menjadi sangat besar, intinya berlipat-lipat menjadi
promegakariosit dan kemudian menjadi megakariosit matang lalu terakhir
menjadi trombosit.
12

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sistem peredaran darah


Sistem peredaran darah merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk memindahkan
zat-zat ke dan dari sel-sel tubuh.
Fungsi sistem peredaran darah:
a. Meyebarkan sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
b. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dari dalam tubuh melalui organ pembuangan
c. Mengatur suhu tubuh
d. Memberi kekuatan bagi tubuh
Alat-alat peredaran darah
a. Jantung
Merupakan organ penting yang memompa darah ke seluruh tubuh untuk
menyediakan oksigen beserta zat-zat lainnya untuk kepentingan sel di dalam tubuh.
Dalam proses memompa darah, jantung berfungsi secara otomatis (involunter)
dengan berkontraksi dan berelaksasi.
Bagian-bagian jantung:
1) Terdapat bagian kanan dan kiri yang masing-masing terdiri atrium dan
ventrikel
2) Jantung bagian kanan berhubungan dengan fungsi pertukaran gas oksigen dan
carbon dioksida di paru-paru
3) Jantung bagian kiri berhubungan dengan fungsi peredaran darah ke seluruh
tubuh karena fungsi dari jantung bagian kiri adalah memompa darah ke seluruh
tubuh

b. Pembuluh darah
Merupakan saluran yang akan dilewati oleh cairan yang beredar ke seluruh tubuh,
yang terdiri dari pembuluh darah dan pembuluh limfe. Terdapat 3 pembuluh darah
utama yaitu
1) Pembuluh darah arteri (nadi)
13

Pembuluh darah arteri berfungsi untuk membawa darah meninggalkan jantung.


Jenis-jenis arteri:
a) Arteri elastik
Merupakan arteri terbesar pada jantung, memiliki dinding yang tersusun
dari jaringan elastik
b) Arteri muskular
Arteri elastik bercabang menjadi arteri muskular berukuran sedang yang
disebut juga dengan arteri penyebar/penghantar
c) Arteri kecil
Serabut elastik dari arteri ini menahan aliran pulsatil darah menjadi aliran
yang tenang
d) Arteriol
Berfungsi untuk membawa darah ke jaringan kapiler. Pembuluh ini
menyediakan sisi tahanan utama untuk meningkatkan tekanan darah
2) Pembuluh darah vena (balik)
Merupakan pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung
a) Vena pulmonalis, membawa darah yang kaya oksigen dari paru-paru
b) Vena cava, membawa darah yang kaya karbon dioksida dari tubuh menuju
serambi kanan jantung. Vena cava terbagi 2 yaitu
i. Vena cava superior, membawa darah dari tubuh bagian atas
ii. Vena cava inferior, membawa darah dari tubuh bagian bawah
3) Pembuluh kapiler
Merupakan saluran darah yang terkecil. Pembuluh kapiler menghubungkan
arteriola dengan venula.
Macam-macam sistem peredaran darah:
a. Sistem peredaran darah besar (sistemik)
Mengalirkan darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri jantung, kemudian
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbon dioksida di
jaringan tubuh. Kemudian darah yang kaya karbon dioksida dibawa melalui vena
menuju serambi kanan (atrium)
b. Sistem peredaran darah kecil (pulmonal)
Mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Darah yang
kaya karbon dioksida dari bilik kanan dibawa ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Di alveolus darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen
dan selanjutnya dialirkan ke serambi kiri melalui vena pulmonalis
14

c. Sistem peredaran darah portal


Darah dari lambung, usus, pankreas, dan limpa dikumpulkan oleh vena porta
(pembuluh gerbang)
d. Sistem peredaran darah koroner
Darah mengalir melalui arteri koronaria kanan dan kiri yang bercabang menjadi
arteri-arteri yang lebih kecil dan mengitari jantung. Darah yang kembali dari
jantung terutama dikumpulkan oleh sinus koronaria dan kembali ke atrium kanan

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan anatomi dan fisiologi jantung


Jantung merupakan organ berongga yang memompakan darah dan berbentuk piramid
yang ukurnnya kurang lebih sebesar tinju orang dewasa. Berat jantung berkisar antara
280-340 gram pada pria, dan 230-280 gram pada wanita.
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu:
1. Atrium dextra (serambi kanan)
2. Atrium sinistra (serambi kiri)
3. Ventrikel dextra (bilik kanan)
4. Ventrikel sinistra (bilik kiri)
Bagian-bagian jantung:
1. Basis cordis
Bagian jantung sebelah atas yangberhubungan dengan pembuluh-pembuluh besar,
diantaranya:
a. Aorta ascendes
b. Arteri pulmonalis dan vena pulmonalis
c. Vena cava superior
Basis cordis ini dibentuk oleh atrium sinistra dan oleh sebagian dari atrium
dextra.
2. Apex cordis
Bagian bawah jantung yang berbentuk kerucut tumpul, dan dibentuk oleh bagian
bawah ujung ventrikel sinistra dan ventrikel dextra. Apex cordis ini tertutup paruparu dan pleura sinistra.
3. Permukaan-permukaan jantung (facies)
Permukaan jantung terdiri dari 3 yaitu,
a. Facies steno costalis

15

Permukaan yang menghadap kedepan dan berbatasan dengan dinding depan


thorax. Permukaan ini dibentuk oleh atrium dextra dan auricula, ventrikel
dextra, dan sebagian kecil ventrikel sinistra.
b. Facies dorsalis
Permukaan jantung yang mengadap ke belakang dan berbatasan dengan
mediastinum posterior. Permukaan ini dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra,
sebagian atrium dextra, sebagian kecil dinding ventrikel sinistra.
c. Pemukaan bawah jantung yang berbatasan dengan diafragma
Dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra, sebagian kecil dinding ventrikel dextra,
dan bagian bawah atrium dextra.
4. Alur-alur di permukaan jantung (sulcus)
Alur-alur ini terdiri dari 3 buah, yaitu
a. Sulcus atrio ventricularis (sulcus coronarius)
Letaknya sesuai dengan perbatasan antara kedua atrium dan kedua ventrikel.
b. Sulcus longitudinalis anterior (interventricularis anterior)
Terdapat pada facies sterno costalis, mulai dari celah arteri pulmonalis dan
auricula sinistra sampai ke apex cordis.sulcus ini merupakan batas antara kedua
ventrikel dari arah depan.
c. Sulcus longitudinalis posterior
Terdapat pada facies diafragma mulai dari sulcus coronarius ke apex cordis dan
merupakan batas antara kedua ventrikel dari arah belakang.

5. Sumbu jantung
Garis yang menghubungkan pertengahan basis cordis menuju pertengahan puncak
apex cordis. Di dalam tubuh, sumbu jantung berjalan miring, namun jika diliat dari
rongga thorax, jantung berada 1/3 di bagian kanan, dan 2/3 di bagian kiri.
Di bagian kanan bidang tengah terdapat atrium dextra (seluruh), atrium sinistra
(sebagian kecil), dan ventrikel dextra (sebagian kecil). Sedangkan di bagian kiri,
terdapat ventrikel sinistra (seluruh), ventrikel dextra (sebagian besar), atrium
sinistra (sebagian besar).
Permukaan dalam ruang jantung:
1. Atrium dextra
16

Terdiri atas:
a. Sinus venarum cavarum
Merupakan rongga utama yang berada diantara kedua vena cava dan orificium
atrio ventriculus
b. Auricula
Suatu kantong buntu berbentuk daun telinga dan menonjol keluar dari atrium.
Diantara auricula dan sinus venorum di bagian luar terdapat sulcus terminalis.
Dan di bagian dalam terdapat crista terminalis. Dinding dalam atrium diliputi
oleh membran mmengkilap endocardium. Kecuali bagian sinus venarum
cavarum dan auricula terdapat otot mm pectinati
Bagian-bagian penting:
a. Muara vena cava superior
Terletak pada bagian atas posterior sinus venarum dan tidak memiliki katup
b. Muara vena cava inferior
Terletak di bagian bawah katup jantung
c. Muara sinus coronarius
Terdapat diantara vena cava-foramen atrio-ventriculare
d. Foramina venarum cavarum
Merupakan muara vv cordis minima yang langsung ke atrium kanan.
e. Septum interatriale
Di bagian ini terdapat fossa ovalis yang terletak diantara muara vena cava dan
sinus coronarius. Fossa ini memiliki pinggiran yang disebut dengan limbus
fossa ovalis.
2. Atrium sinistra
Atrium ini berukuran lebih kecil daripada atrium dextra dengan ketebalan 3mm.
Bagian ini terdiri dari:
a. Ruang utama, yang merupakan tempat bermuaranya vena pulmonalis
b. Auricula, dinding dalam atrium kiri yang licin kecuali auricula dan ceptum
interatriale
Bagian-bagian penting:
a. Muara vena pulmonalis
b. Muara vena cordis minimae yang tersebar di dinding atrium
3. Ventrikel dextra
17

Bagian-bagian penting:
a. Orificium otrio ventricularis dextra
Merupakan hubungan antara atrium kanan dengan ventrikel kanan. Bagian ini
berbentuk oval dan dikelilingi oleh cincin fibrous yang kuat, dan memiliki
sebuah katup yaitu katup valvula tricuspidalis.
b. Orificium pulmonalis
Merupakan tempat keluarnya darah dari atrium kanan ke arteri pulmonalis.
Bagian ini memiliki katup yaitu katup valvula seminalis
c. Trabecula carneae
Terdiri dari 3 bentuk, yaitu
1) Sederhana (relief)
2) Moderator band (bundelan yang melingkar)
3) M. Papillaris, berbentuk seperti kerucut dan basisnya melekat pada
ventrikel
4. Ventrikel sinistra
Bagian ini terdiri dari:
a. Orificium atrio ventricularis sinistra (orificium mitralis)
Merupakan hubungan anatara atrium kiri dengan ventrikel kiri yang berbentuk
oval, tebal, dan kuat. Memliki sebuah katup yang disebut dengan katup valvula
bicuspidalis.
b. Orificium aorta
Merupakan tempat keluarnya darah dari ventrikel kiri menuju aorta. Bagian ini
berbentuk bulat, dan terletak di sebelah atas bagian kanan orificium mitralis.
c. Trabecula carneae
Merupakan dinding pemisah antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri.
Bentuknya melengkung, yaitu sisi cembung mengarah ke ventrikel kanan, dan
sisi cekung ke arah ventrikel kiri. Bagian ini terdiri dari jaringan fibrosa dan
jaringan otot.

Susunan otot jantung:


Otot jantung terdiri dari 2 bagian yaitu bagian luar (epicardium) dan bagian dalam
(endocardium).
1. Susunan otot atria
18

a. Sangat tipis dan bentuk kurang teratur


Terdiri dari 2 lapisan yaitu,
1) Lapisan luar, merupakan lapisan tipis yang melingkari kedua atria
2) Lapisan dalam, merupakan lapisan yang terdiri dari serabut-serabut
yang berbentuk lingkaran
3) Susunan otot ventriculi
b. Lapisan miring (lapisan ventriculi)
1) Memiliki serabut yang tipis
2) Hanya terdapat 1 lapis untuk kedua ventriculi
c. Lapisan tengah (cincin)
1) Pada bagian ventrikel sinistra, lapisan ini sangat kuat
2) Merupakan mesin pendorong yang kuat
d. Lapisan dalam (memanjang)
Lapisan ini berupa trabecula carneae yang menonjol ke rongga ventriculi.
Masing-masing lapisan ini berhubungan satu sama lain.

Gambar dari anatomi jantung:

19

Siklus jantung:
Kejadian-kejadian yang terjadi di dalam jantung selama peredaran darah.gerakangerakan jantung yang terjadi berasal dari nodus sinus-atrial, kemuadian kedua atriu
berkontraksi. Gelombang kontraksi ini bergerak melalui berkas his dan kemudian
ventrike kontraksi. Gerakan jantung terdiri atas 2 jenis, yaitu kontraksi (sistol) dan
relaksasi (diastol). Kontraksi dari kedua atrium terjadi secara serentak dan disebut
dengan sistol atrial, dan relaksasi disebut dengan diastol atrial. Serupa dengan ini,
kontraksi dan relaksasi ventrikel disebut juga dengan sistol dan diastol ventrikule.
Lama kontraksi ventrikel adalah 0,3 detik dan tahap relaksasi 0,5 detik. Dengan cara ini
jantung mendapat istirahat sewaktu diastol ventrikuler. Kontraksi kedua atrium pendek,
sedangkan relaksasi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Bunyi jantung:
Selama bergerak, jantung mengeluarkan 2 macam suara, yang disebabkan oleh katupkatup yang menutup secara pasif. Bunyi 1 disebabkan menutupnya katup atrioventrikuler, dan kontraksi dari ventrikel. Bunyi 2 disebabkan karena menutupnya katup
aortik dan pulmoner sesudah kontraksi dari ventrikel. Yang pertama adalah panjang dan
dempak, dan yang kedua pendek dan tajam. Dalam keadaan normal, jantung tidak
membuat bunyi lain, tetapi bila arus darah cepat/bila ada kelainan katup atau salah satu
ruangnya, maka dapat terjadi bunyi lain
Debaran jantung:
Lebih tepatnya debaran apex, adalah pukulan ventrikel kiri kepada dinding anterior
yang terjadi selama kontraksi ventrikel. debaran ini dapat diraba dan sering juga pada
ruang interkostal kelima kiri, kira-kira 4cm dari garis tengah sternum

20

Denyut arteri:
Suatu gelombang yang teraba saat darah dipompa keluar jantung. Denyutnya mudah
teraba di suatu tempat dimana arteri melintasi sebuah tulang yang terletak dekat
permukaan. Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi
oleh peta hidup, pekerjaan, makanan, umur, dan emosi. Irama dan denyut sesuai dengan
siklus jantung. Jika jumlah denyutan 70 kali, maka siklus jantung sama dengan 70 kali
kecepatan normal denyut nadi per menit.
Daya pompa jantung:
Pada tubuh sesorang yang sedang beristirahat, detakan jantungnya sekitar 70 kali
permenit, dan memompakan 70 ml darah setiap deyutan. Jumlah darah yang setiap
menit dipompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 L. Saat kita aktif
bergerak, kecepatan denyut jantung dapat menjadi 150 kali per menit dan volume
denyut lebih 150 ml, yang membuat daya pompa 20-25 L per menit.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip hemodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan
lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian
diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan
hidupnya.
Proses homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan
satu kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis,
selalu berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhinya,
serta memiliki keunikan tersendiri dalam proses homeodinamik ini. Adapun prinsip
hemodinamik diantaranya:
a. Prinsip integralitas

21

Prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena
adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling mempengaruhi.
b. Prinsip resonansi
Prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya
bervariasi,

mengingat

manusia

memiliki

pengalaman

beradaptasi

dengan

lingkungan.
c. Prinsip helicy
Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung
perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip homeostasis
Terjadi melalui 4 cara yaitu
a. Pengaturan diri ( self regulation )
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam
pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
b. Kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai
contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah
perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam
untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan
panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi
visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk
mengontrol kenaikan suhu badan.
c. Umpan balik positif
d. Umpan balik negatif
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan
abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk
menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
Homeostasis pada dasarnya bertjuan untuk menstabilkan cairan yang terdapat di sekitar
sel-sel organisme multisel yaitu cairan ekstrasel. Oleh karena itu, homeostasis harus

22

dapat mempertahankan kadar nutrien, kadar O2 dan CO2, kadar sisa metabolisme, kadar
air dan garam, suhu, volume dan tekanan.
Organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:
a.
b.
c.
d.

Hati, berperan dalam menyaring racun


Ginjal, mengatur sisa metabolisme
Kulit, mengatur kadar air dan mineral
Paru-paru, berperan dalam mengedarkan O2 dan mengeluarkan CO2

Sistem tubuh yang berkonstibusi penting dalam pengaturan homeostasis antara lain:
a. Sistem sirkulasi
Merupakan sistem transportasi yang membawa berbagai zat.
b. Sistem respirasi
Berperan dalam pengambilan O2 dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
c. Sistem pencernaan
Berperan dalam menguraikam makanan ke dalam bentuk molekul-molekul kecil
serta menyerap zat-zat dan nutrisi untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
d. Sistem kemih
Berperan dalam mengeluarkan garam, air, dan cairan elektrolit lainnya dari plasma
melalui urin.
e. Sistem rangka
Merupakan penunjang dan proteksi jaringan lunak dan organ serta sebagai tempat
penyimpanan kalsium.
f. Sistem imun
Berperan dalam mempertahankan tubuh dari serangan benda asing.
g. Sistem integumen
Merupakan sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar dari
tubuh dan mencegah mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh.
Fungsi homeostasis
a. Menstabilkan cairan di sekitar sel-sel organisme multiseluler
b. Menjaga kelangsungan hidup sel
c. Memungkinkan organisme beradaptasi dengan lingkungan luar yang memiliki
jumlah dan habitat yang luas
d. Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu
e. Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimal
23

Prinsip mekanisme kontrol homeostasis


a. Reseptor
Faktor yang menerima dan mengolah setiap rangsang yang timbul dari setiap
perubahan sekitar.
b. Pusat kontrol
Menerima ransangan dari reseptor dan mengatur respon tubuh terhadap perubahan
yang terjadi.
c. Efektor
Mengelola stimulus menjadi suatu aktivitas gerak untuk menjawab atau
mengendalikan perubahan lingkungan.
Struktur di dalam otak yang bertanggung jawab mempertahankan homeostasis:
a. Medulla oblongata
Bagian dari susunan saraf pusat yang berkaitan dengan fungsi vital, seperti sistem
sirkulasi dan sistem respirasi.
b. Kelenjar hipostasis
Berfungsi untuk mengatur fungsi kelenjar lain dan mengendalikan pertumbuhan,
maturasi, dan produksi.
c. Formasio reticularis
Jalinan sel-sel saraf dan serabut saraf di dalam batang otak serta medula spinalis
yang membantu mengatur semua refleks vital, seperti fungsi kardiovaskular dan
respirasi.
Reaksi homeostasis
a. Reaksi positif
Reaksi yang bersifat meningkatkan terhadap tekanan yang lemah di dalam pusat
kontrol yang merupakan akibat dari perubahan lingkaran yang dimonitori oleh
reseptor.
b. Reaksi negatif
Reaksi yang bersifat mengurangi terhadap tekanan kuat yang diterima pusat
kontrol.
Gangguan pada sistem homeostasis:
24

a. Asidosis
Suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam dan mengandung
sedikit basa sehingga menyebabkan turunnya pH darah. Penyebab dari gangguan
ini antara lain:
1) Gagal ginjal
2) Kelainan bentuk ginjal
3) Dll
b. Alkalosis
Suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa, sehingga pH darah
menjadi naik. Gangguan ini terbagi 2 yaitu:
1) Alkalosis respiratorik
Keadaan dimana darah menjadi basa karena pernapasan yang cepat dan
dalam sehingga kadar CO2 di dalam darah meningkat.
2) Alkalosis metabolik
Suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar
bikarbonat
c. Hipotermia
Suatu keadaan dimana suhu tubuh begitu rendah, akibatnya jantung berdenyut
secara perlahan disertai dengan kepekatan darah yang bertambah, dan dapat
menyebabkan proses metabolisme di otak berhenti, hilang kesadaran, hingga
kematian.
d. Hipertermia
Kerusakan pada bagian anterior hipotalamus. Pengaruh panas yang tinggi
menakibatkan kerusakan protein termasuk enzim metabolisme, sehingga
menyebabkan tubuh kehabisan tenaga.
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sistem penggolongan darah
Sistem golongan darah pada manusia ada 3 macam yaitu sistem ABO,system MN,dan
sistem rhesus
1. Sistem ABO
Sistem golongan darah tersebut dikembangkan oleh Karl Landsteiner, seorang
ahli biologi dan fisika dari Austria

25

Dalam sel darah merah, terdapat beberapa jenis antigen di permukaan sel darah
merah. Salah satunya adalah antigen A dan B. Darah bisa mengandung antigen A,
antigen B, keduanya, atau tidak mengandung keduanya sama sekali. Antigen inilah
yang menjadi penentu utama jenis golongan darah seseorang. Selain itu, di dalam
darah kita juga terkandung aglutinin. Aglutinin ini bertindak sebagai antibodi
terhadap antigen A dan B. Adanya aglutinin a akan menolak keberadaan antigen A
dalam darah. Demikian pula aglutinin B akan menolak keberadaan antigen B
dalam darah. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan aglutinin saat bertemu
dengan antigen yang ditolaknya. Inilah yang menyebabkan donor darah tidak bisa
dilakukan sembarangan. Harus diperhatikan apakah aglutinin yang dimiliki oleh
golongan darah penerima tidak menolak antigen yang dimiliki oleh golongan darah
pendonor.
Karakteristik komposisi antigen darah sesuai dengan golongannya
a. Orang dengan golongan darah A hanya memiliki antigen A dan aglutinin b.
b. Orang dengan golongan darah B hanya memiliki antigen B dan aglutinin a.
c. Orang dengan golongan darah AB memiliki antigen A dan B, tetapi tidak
memiliki aglutinin a dan b.
d. Orang dengan golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B, tidak
memiliki aglutinin a dan b
2. Sistem Rhesus
Sistem penggolongan darah yang lain adalah berdasarkan faktor Rhesus. Sistem
rhesus ditemukan oleh Lionel dan Weiner pada tahun 1940 dengan menyuntikkan
darah kera Macacus rhesus ke tubuh kelinci, ternyata darah kera tersebut
digumpalkan oleh aglutinin yang dihasilkan plasma darah kelinci. Aglutinin yang
26

berasal dari kelinci itu juga menggumpalkan darah manusia walaupun tidak pada
semua orang.
Orang yang darahnya dapat digumpalkan oleh aglutinin dari kelinci
dikelompokkan sebagai golongan Rhesus positif (Rh+), sedangkan yang darahnya
tidak dapat digumpalkan oleh aglutinin kelinci tadi dikelompokkan ke dalam
Rhesus negatif (Rh). Secara singkat dapat diterangkan:
a. Golongan darah Rh+, dalam eritrositnya mengandung antigen Rhesus, pada
plasmanya tidak dibentuk antibodi terhadap antigen Rhesus.
b. Golongan darah Rh , dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada
plasmanya dapat dibentuk antibodi terhadap antigen Rhesus.
Golongan darah Rhesus negatif banyak dimiliki oleh orang Eropa 85% dari
jumlah penduduk, sedangkan orang Asia terutama Indonesia golongan Rhesus
negatif hanya 0,013
3. Sistem MN
Pada tahun 1972 k.landsteiner dan P.levine telah menemukan golongann darah
sistem MN pada golongan darah manusia akibat ditemukan antigen M dan antigen
N pada sel darah merah (eritrosit) manusia. Sistem golongan darah ini terdiri atas 3
jenis yaitu:
a.

Golongan M, mengandung antigen M

b.

Golongan N, mengandung antigen N

c.

Golongan MN, mengandung antigen M dan antigen

27

7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan gangguan/kelainan sistem peredaran


darah
Beberapa gangguan/kelainan pada sistem peredaran darah diantaranya:
a. Artherosklerosis
Merupakan suatu penyempitan pembuluh darah yang terjadi secara berangsurangsur. Gangguan ini disebabkan oleh terjadinya perbanyakan sel otot polos
dinding pembuluh darah/karena penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh
darah bagian dalam
b. Varises
Merupakan pelebaran pembuluh balik (vena) yang sering terjadi di kaki.
Penyebabnya antara lain karena terlalu lama berdiri, kelebihan berat badan, dan
pakaian yang terlalu ketat
c. Wasir (ambeien)
Merupakan pelebaran pembuluh balik (vena) yang terdapat di bagian anus,
sehingga mengalami pembengkakan, terkadang disertai dengan pendarahan.
Biasanya disebabkan karena buang air besar yang tidak teratur
d. Hipotensi (tekanan darah rendah)
Tekanan sistol dan diastol di bawah normal, yaitu kurang dari 90/70 mmHg.
Ditandai dengan kepala mudah pusing, badan cepat lelah, lesu, tangan dan kaki
dingin, mata berkunang-kunang, hingga pingsan. Penyebab lainnya yaitu karena
pendarahan, diare yang disertai muntah, dan kekurangan mineral
e. Polisetemia
Keadaan kelebihan produksi eritrosit. Darah menjadi kental
memperlambat

aliran

darah

itu

sendiri,

dan

juga

dapat

sehingga

menyebabkan

penggumpalan darah yang bisa berujung kematian. Gejalanya berupa sakit kepala
dan pusing-pusing
f. Trombositopenia
Sedikitnya jumlah trombosit di dalam sistem peredaran darah. Cenderung
mengalami pendarahan. Pendarahan berasal dari kapiler-kapiler kecil. Akibatnya,
timbul bintik-bintik pendarahan di seluruh jaringan tubuh

g. Hipertrofi kardiomiopati
28

Sekumpulan penyakit jantung jantung yang ditandai dengan adanya penebalan


dinding ventrikel, yang menyebabkan jantung tidak dapat lagi memberi cukup
oksigen
h. Embolisme koroner
Gangguan pada arteri koroner yang mengakibatkan pembuluh terisi oleh bekuan
darah secara mendadak. Bekuan ini berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa
oleh aliran darah menuju arteri koroner
i. Thalasemia
Disebabakan oleh faktor keturunan. Gejala yang timbulpun berkisar pada
rendahnya kadar sel darah merah dalam darah. Thalasemia minor biasanya lebih
sulit dideteksi, karena tidak menunjukkan gejala pucat, pembesaran hati, dll
KESIMPULAN
Dalam kasus pak Alipait yang sudah disebutkan di skenario, pendarahan yang terjadi
disebabkan karena pak Alipait memiliki penyakit jantung dan hipertensi. Sebelum melakukan
pencabutan, pak Alipait mengkonsumsi obat anti koagulan yang menyebabkan darah bekas
pencabutan gigi tidak mau berhenti. Hal ini bukan seutuhnya kesalahan pak Alipait, karena
seperti yang telah dijelaskan di skenario, bahwa drg. Hemawan tidak melakukan anamnesis
terlebih dahulu, sehingga peristiwa tersebut bisa dikatakan kelalaian dari drg. Hemawan.
Seharusnya, sebelum melakukan pencabutan drg. Hemawan harus melakukan
anamesis terlebih dahulu untuk menghindari resiko-resiko yang dapat terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

29

http://kamuskesehatan.com/arti/homeostasis/
http://solusiorganik.com/apa-yang-dimaksud-hipertensi-atau-darah-tinggi
http://ridwanaz.com/kesehatan/apakah-pengertian-hipertensi-hipertensi-adalah/
http://m.klikdokter.com/detail/read/2/474/bila-berdarah-sulit-berhenti
http://www.vikaasriningrum.com/2009/09/anaesthesiology-pharmacology-of.html
http://www.slideshare.net/alexbleskadit/pertimbangan-dental-pada-pasien-dengan-penyakitjantung
http://scribd.com/doc/31923875/hipotermia_hipertermia
http://kesehtan.kompasiana.com

30

Anda mungkin juga menyukai