Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario 1 di Blok 2 ini dengan baik.
Laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Blok 2 yang merupakan
bagian dari sistem pembelajaran SCL di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas
Padang.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan dalam penyusunan laporan ini, dan kepada pembimbing kami, drg. Aida Fitriana
yang telah membimbing kami dalam proses tutorial, dan kepada teman-teman yang telah
menyediakan waktu dan pikirannya untuk menyelesaikan tugas tutorial ini dengan baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran selanjutnya dan bagi
yang membutuhkan.
Padang,
Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................................1
Daftar isi.....................................................................................................................................2
Skenario 1 blok 2........................................................................................................................3
Terminlogi .................................................................................................................................3
Identifikasi masalah....................................................................................................................4
Analisis masalah.........................................................................................................................4
Skema.......................................................................................................................................10
1
Learning objectives..................................................................................................................11
Kesimpulan...............................................................................................................................37
Daftar pustaka..........................................................................................................................38
SKENARIO
Rasa Bersalah drg. Hemawan
Drg. Hemawan sangat cemas dan merasa sangat bersalah terhadap keadaan pak
Alipait (60 tahun) yang lemah dan pucat karena sampai saat ini luka bekas pencabutan gigi
kemaren sore masih belum berhenti berdarah. Sebenarnya keadaan gigi pak Alipait yang
dicabut kemaren sudah goyang dan dengan mudah dan langsung dilakukan pencabutan tanpa
melakukan pemeriksaan tekanan darah dan anamnesa terlebih dahulu. Seharusnya drg.
Hemawan memahami prinsip homeostasis, bagaimana anatomi dan fisiologi jantung serta
prinsip hemodinamik sebelum memutuskan tindakan pencabutan. Lebih kaget lagi, drg.
Hemawan makin merasa bersalah karena menurut anaknya bahwa pak Alipait sudah lama
2
menderita Hipertensi dan sebulan terakhir mengkonsumsi obat penyakit jantung. Anaknya
bertanya apakah pak Alipait perlu diberikan donor darah sesuai dengan golongan darahnya.
TERMINOLOGI
1. Tekanan darah : tekanan yang dihasilkan pompa jantung untuk menggerakkan darah
keseluruh tubuh.
2. Homeostasis
: berasal dari bahasa yunani, yaitu homeo (sama) dan statis
(mempertahankan keadaan). Jadi, homeostasis adalah proses fisiologi yang berasal dari
dalam tubuh yang berperan dalam mempertahankan keseimbangan tubuh.
3. Fisiologi darah : . Fisiologi berasal dari 2 kata yaitu fisik berarti alam, logos berarti
ilmu. ilmu yang mempelajari tentang fungsi darah, ilmu mekanik, kimia, dan biokimia.
4. Hepertensi
: gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan
kenaikan tekanan darah diatas nilai normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg.
5. Anamnesa
: suatu proses wawancara antara dokter dan pasien mengenai penyakit
yang sedang atau pernah diderita oleh pasien, dan juga penyakit keturunan.
6. Hemodinamik : berasal dari 2 kata, yaitu hemo berarti darah, dinamik berarti
pergerakan darah. Jadi hemodinamik adalah aliran darah dalam tubuh baik aliaran darah
besar ataupun aliran darah kecil.
7. Donor darah
: proses pengambilan darah dari seorang pendonor secara sukarela
yang nantinya darah tersebut akan disimpan di bank darah dan digunakan dalam proses
transfusi darah.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan darah?
2. Apakah fungsi dari darah itu?
3. Apakah penyebab pendarahan yang dialami pak Alipait?
4. Bagaimanakah anatomi dan fisiologi jantung itu?
5. Apa saja prinsip-prinsip hemodinamik?
6. Apa saja prinsip-prinsip homeostasis?
7. Apa saja tindakan yang harus dilakukan dokter gigi sebelum melakukan pencabutan?
8. Mengapa perlu dilakukan anamnesa dan pemeriksaan tekanan darah?
9. Apakah pak Alipait memerlukan donor darah?
10. Apa saja resiko dari pendonoran darah?
ANALISIS MASALAH
1. Darah merupakan unit fungsional seluler berbentuk cairan pada tubuh makhluk hidup
yang beredar melalui jantung, pembuluh-pembuluh nadi, kapiler, pembuluh balik yang
memasok oksigen, makanan, nutrisi, dan yang mengeluarkan CO2, serta sisa
metabolisme.
2. Fungsi darah diantaranya
a. Mengangkut zat makanan dan oksigen keseluruh tubuh
b. Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan
c. Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
d. Menjaga stabilitas suhu tubuh
e. Mencegah pendarahan
f. Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
g. Menjaga keseimbangan asam-basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan
3. Jika dilihat dari kasus pak Alipait, pendarahan yang terjadi disebabkan karena
mengkonsusi obat penyakit jantung yang mengandung zat anti penggumpalan darah,
dan karena hipertensi, sehingga pembuluh darah mengecil dan tekanan darah
meningkat, sehingga pembuluh darah yang kecil pun pecah.
4. Anatomi dan fisiologi jantung
Jantung merupakan organ berongga yang memompakan darah dan berbentuk piramid
yang ukurannya kurang lebih sebesar tinju orang dewasa. Berat jantung berkisar antara
280-340 gram pada pria, dan 230-280 gram pada wanita.
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu:
1. Atrium dextra (serambi kanan)
2. Atrium sinistra (serambi kiri)
3. Ventrikel dextra (bilik kanan)
4. Ventrikel sinistra (bilik kiri)
Bagian-bagian jantung:
a.
1. Basis cordis
2. Apex cordis
3. Permukaan-permukaan jantung (facies)
Permukaan jantung terdiri dari 3 yaitu,
a. Facies steno costalis
b. Facies dorsalis
c. Pemukaan bawah jantung yang berbatasan dengan diafragma
4. Alur-alur di permukaan jantung (sulcus)
Alur-alur ini terdiri dari 3 buah, yaitu
Sulcus atrio ventricularis (sulcus coronarius)
4
SKEMA
Darah
Fisiologi
darah
Definisi, komposisi,
fungsi, struktur, dan
proses pembentukan
darah
Sistem peredaran
darah
Penggolongan
darah
Jantung
Prinsip
Prinsip
hemodinamik
homeostasis
Gangguan
LEARNING OBJECTIVES
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan defenisi dari darah, fungsi darah,
komponen darah, dan proses pembentukan darah
a. Defenisi darah
Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah
yang berbentuk cair dan berwarna merah yang berperan untuk membantu proses
fisiologis di dalam tubuh
b. Fungsi darah
1) Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
2) Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paruparu
3) Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk
4)
5)
6)
7)
pembuangan
Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
Menjaga stabilitas suhu tubuh
Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
Menjaga keseimbangan asam-basa di dalam tubuh untuk menjaga
keseimbangan
8) Berperan dalam proses pembekuan darah
c. Komponen darah
I.
Plasma darah (55%)
Merupakan cairan bening kekuningan yang cairan pokoknya sama dengan
sitoplasma. Terdiri dari :
1) 91% air
2) 8% substansi lain diantaranya albumin (protein terbanyak yang bertanggung
jawab untuk tekanan osmotik), fibrinogen (membentuk 4% protein plasma
dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah),
dan globulin (membentuk sekitar 10% protein plasma). Globulin terbagi
dua, yaitu alfa-beta globulin yang merupakan molekul pembawa lipid,
beberapa hormon, berbagai substrat, dan zat-zat lainnya. Kemudian gamma
globulin yang merupakan antibodi
3) 0.9% enzim (asam amino dan lemak, glukosa, urea, garam, dan sodium
II.
bikarbonat)
4) 0,1% hormon, antibodi, dan gas
5) Elektrolit plasma
Sel-sel darah
1) Eritrosit (sel darah merah)
Berasal dari 2 kata, yaitu erythros yang berarti merah, dan kytos yang
berarti ruang sel. Sel ini bewarna merah karena adanya unsur haem yang
bening
Berumur kurang lebih 12 hari
Memiliki satu inti
Bentuknya tidak tetap (amoeboid) dan tidak berpigmen
Bersifat diapedesis yaitu kemampuan untuk menembus pori-pori
10
Klasifikasi:
a) Agranulosit
i. Limfosit (leukosit tanpa granula sitoplasma)
a. Mencapai 20% jumlah leukosit
b. Berbentuk seperti bola
c. Dibentuk di sumsum tulang, pada janin dibentuk di hati
d. Memiliki satu inti
e. Rentang hidup dapat mencapai beberapa tahun
f. Berfungsi untuk membentuk antibodi
ii. Monosit
a. Mencapai 3-8% jumlah leukosit
b. Merupakan sel darah terbesar
c. Bersifat fagosit
d. Memiliki satu inti
e. Berbentuk kepal kuda/ginjal dengan ukuran diameter 12-20
mikron
b) Granulosit (leukosit dengan granula sitoplasma)
i. Neutrofil
a. Mencapai 60% jumlah sel darah putih
b. Memiliki inti
c. Berukuran sekitar 8 mikron
d. Bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi
e. Aktif selama 6-20 jam
ii. Eusinofil (asam)
a. Mencapai 1-3% sel darah putih
b. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi
c. Memiliki inti
d. Bersifat fagosit lemah
e. Berbentuk hampir seperti bola
f. Berukuran sekitar 8 mikron
iii. Basofil (basa)
a. Mencakup kurang dari 1% sel darah putih
b. Mengandung
histamin
yang
memungkinkan
untuk
meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cidera
c. Mengandung antikoagulan heparin yang membantu mencegah
penggumpalan darah intravaskular
d. Berbentuk bulat/oval
2) Trombosit (keping darah)
Berjumlah 250-400 ribu per mm3. Ukurannya setengah dari ukuran sel
darah merah. Berfungsi dalam hemostatis (penghentian darah) dan
perbaikan pembuluh darah yang sobek
Karakteristik:
a) Terdapat di dalam pembuluh darah
11
sel
berubah
menjadi
lebih
kecil
lagi
yaitu
eritoblas
ortokromatofilik
(normoblas).
Setelah
mengeluarkan
b. Pembuluh darah
Merupakan saluran yang akan dilewati oleh cairan yang beredar ke seluruh tubuh,
yang terdiri dari pembuluh darah dan pembuluh limfe. Terdapat 3 pembuluh darah
utama yaitu
1) Pembuluh darah arteri (nadi)
13
15
5. Sumbu jantung
Garis yang menghubungkan pertengahan basis cordis menuju pertengahan puncak
apex cordis. Di dalam tubuh, sumbu jantung berjalan miring, namun jika diliat dari
rongga thorax, jantung berada 1/3 di bagian kanan, dan 2/3 di bagian kiri.
Di bagian kanan bidang tengah terdapat atrium dextra (seluruh), atrium sinistra
(sebagian kecil), dan ventrikel dextra (sebagian kecil). Sedangkan di bagian kiri,
terdapat ventrikel sinistra (seluruh), ventrikel dextra (sebagian besar), atrium
sinistra (sebagian besar).
Permukaan dalam ruang jantung:
1. Atrium dextra
16
Terdiri atas:
a. Sinus venarum cavarum
Merupakan rongga utama yang berada diantara kedua vena cava dan orificium
atrio ventriculus
b. Auricula
Suatu kantong buntu berbentuk daun telinga dan menonjol keluar dari atrium.
Diantara auricula dan sinus venorum di bagian luar terdapat sulcus terminalis.
Dan di bagian dalam terdapat crista terminalis. Dinding dalam atrium diliputi
oleh membran mmengkilap endocardium. Kecuali bagian sinus venarum
cavarum dan auricula terdapat otot mm pectinati
Bagian-bagian penting:
a. Muara vena cava superior
Terletak pada bagian atas posterior sinus venarum dan tidak memiliki katup
b. Muara vena cava inferior
Terletak di bagian bawah katup jantung
c. Muara sinus coronarius
Terdapat diantara vena cava-foramen atrio-ventriculare
d. Foramina venarum cavarum
Merupakan muara vv cordis minima yang langsung ke atrium kanan.
e. Septum interatriale
Di bagian ini terdapat fossa ovalis yang terletak diantara muara vena cava dan
sinus coronarius. Fossa ini memiliki pinggiran yang disebut dengan limbus
fossa ovalis.
2. Atrium sinistra
Atrium ini berukuran lebih kecil daripada atrium dextra dengan ketebalan 3mm.
Bagian ini terdiri dari:
a. Ruang utama, yang merupakan tempat bermuaranya vena pulmonalis
b. Auricula, dinding dalam atrium kiri yang licin kecuali auricula dan ceptum
interatriale
Bagian-bagian penting:
a. Muara vena pulmonalis
b. Muara vena cordis minimae yang tersebar di dinding atrium
3. Ventrikel dextra
17
Bagian-bagian penting:
a. Orificium otrio ventricularis dextra
Merupakan hubungan antara atrium kanan dengan ventrikel kanan. Bagian ini
berbentuk oval dan dikelilingi oleh cincin fibrous yang kuat, dan memiliki
sebuah katup yaitu katup valvula tricuspidalis.
b. Orificium pulmonalis
Merupakan tempat keluarnya darah dari atrium kanan ke arteri pulmonalis.
Bagian ini memiliki katup yaitu katup valvula seminalis
c. Trabecula carneae
Terdiri dari 3 bentuk, yaitu
1) Sederhana (relief)
2) Moderator band (bundelan yang melingkar)
3) M. Papillaris, berbentuk seperti kerucut dan basisnya melekat pada
ventrikel
4. Ventrikel sinistra
Bagian ini terdiri dari:
a. Orificium atrio ventricularis sinistra (orificium mitralis)
Merupakan hubungan anatara atrium kiri dengan ventrikel kiri yang berbentuk
oval, tebal, dan kuat. Memliki sebuah katup yang disebut dengan katup valvula
bicuspidalis.
b. Orificium aorta
Merupakan tempat keluarnya darah dari ventrikel kiri menuju aorta. Bagian ini
berbentuk bulat, dan terletak di sebelah atas bagian kanan orificium mitralis.
c. Trabecula carneae
Merupakan dinding pemisah antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri.
Bentuknya melengkung, yaitu sisi cembung mengarah ke ventrikel kanan, dan
sisi cekung ke arah ventrikel kiri. Bagian ini terdiri dari jaringan fibrosa dan
jaringan otot.
19
Siklus jantung:
Kejadian-kejadian yang terjadi di dalam jantung selama peredaran darah.gerakangerakan jantung yang terjadi berasal dari nodus sinus-atrial, kemuadian kedua atriu
berkontraksi. Gelombang kontraksi ini bergerak melalui berkas his dan kemudian
ventrike kontraksi. Gerakan jantung terdiri atas 2 jenis, yaitu kontraksi (sistol) dan
relaksasi (diastol). Kontraksi dari kedua atrium terjadi secara serentak dan disebut
dengan sistol atrial, dan relaksasi disebut dengan diastol atrial. Serupa dengan ini,
kontraksi dan relaksasi ventrikel disebut juga dengan sistol dan diastol ventrikule.
Lama kontraksi ventrikel adalah 0,3 detik dan tahap relaksasi 0,5 detik. Dengan cara ini
jantung mendapat istirahat sewaktu diastol ventrikuler. Kontraksi kedua atrium pendek,
sedangkan relaksasi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Bunyi jantung:
Selama bergerak, jantung mengeluarkan 2 macam suara, yang disebabkan oleh katupkatup yang menutup secara pasif. Bunyi 1 disebabkan menutupnya katup atrioventrikuler, dan kontraksi dari ventrikel. Bunyi 2 disebabkan karena menutupnya katup
aortik dan pulmoner sesudah kontraksi dari ventrikel. Yang pertama adalah panjang dan
dempak, dan yang kedua pendek dan tajam. Dalam keadaan normal, jantung tidak
membuat bunyi lain, tetapi bila arus darah cepat/bila ada kelainan katup atau salah satu
ruangnya, maka dapat terjadi bunyi lain
Debaran jantung:
Lebih tepatnya debaran apex, adalah pukulan ventrikel kiri kepada dinding anterior
yang terjadi selama kontraksi ventrikel. debaran ini dapat diraba dan sering juga pada
ruang interkostal kelima kiri, kira-kira 4cm dari garis tengah sternum
20
Denyut arteri:
Suatu gelombang yang teraba saat darah dipompa keluar jantung. Denyutnya mudah
teraba di suatu tempat dimana arteri melintasi sebuah tulang yang terletak dekat
permukaan. Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi
oleh peta hidup, pekerjaan, makanan, umur, dan emosi. Irama dan denyut sesuai dengan
siklus jantung. Jika jumlah denyutan 70 kali, maka siklus jantung sama dengan 70 kali
kecepatan normal denyut nadi per menit.
Daya pompa jantung:
Pada tubuh sesorang yang sedang beristirahat, detakan jantungnya sekitar 70 kali
permenit, dan memompakan 70 ml darah setiap deyutan. Jumlah darah yang setiap
menit dipompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 L. Saat kita aktif
bergerak, kecepatan denyut jantung dapat menjadi 150 kali per menit dan volume
denyut lebih 150 ml, yang membuat daya pompa 20-25 L per menit.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip hemodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan
lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian
diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan
hidupnya.
Proses homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan
satu kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis,
selalu berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhinya,
serta memiliki keunikan tersendiri dalam proses homeodinamik ini. Adapun prinsip
hemodinamik diantaranya:
a. Prinsip integralitas
21
Prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena
adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling mempengaruhi.
b. Prinsip resonansi
Prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya
bervariasi,
mengingat
manusia
memiliki
pengalaman
beradaptasi
dengan
lingkungan.
c. Prinsip helicy
Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung
perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip homeostasis
Terjadi melalui 4 cara yaitu
a. Pengaturan diri ( self regulation )
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam
pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
b. Kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai
contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah
perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam
untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan
panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi
visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk
mengontrol kenaikan suhu badan.
c. Umpan balik positif
d. Umpan balik negatif
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan
abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk
menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
Homeostasis pada dasarnya bertjuan untuk menstabilkan cairan yang terdapat di sekitar
sel-sel organisme multisel yaitu cairan ekstrasel. Oleh karena itu, homeostasis harus
22
dapat mempertahankan kadar nutrien, kadar O2 dan CO2, kadar sisa metabolisme, kadar
air dan garam, suhu, volume dan tekanan.
Organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:
a.
b.
c.
d.
Sistem tubuh yang berkonstibusi penting dalam pengaturan homeostasis antara lain:
a. Sistem sirkulasi
Merupakan sistem transportasi yang membawa berbagai zat.
b. Sistem respirasi
Berperan dalam pengambilan O2 dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
c. Sistem pencernaan
Berperan dalam menguraikam makanan ke dalam bentuk molekul-molekul kecil
serta menyerap zat-zat dan nutrisi untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
d. Sistem kemih
Berperan dalam mengeluarkan garam, air, dan cairan elektrolit lainnya dari plasma
melalui urin.
e. Sistem rangka
Merupakan penunjang dan proteksi jaringan lunak dan organ serta sebagai tempat
penyimpanan kalsium.
f. Sistem imun
Berperan dalam mempertahankan tubuh dari serangan benda asing.
g. Sistem integumen
Merupakan sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar dari
tubuh dan mencegah mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh.
Fungsi homeostasis
a. Menstabilkan cairan di sekitar sel-sel organisme multiseluler
b. Menjaga kelangsungan hidup sel
c. Memungkinkan organisme beradaptasi dengan lingkungan luar yang memiliki
jumlah dan habitat yang luas
d. Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu
e. Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimal
23
a. Asidosis
Suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam dan mengandung
sedikit basa sehingga menyebabkan turunnya pH darah. Penyebab dari gangguan
ini antara lain:
1) Gagal ginjal
2) Kelainan bentuk ginjal
3) Dll
b. Alkalosis
Suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa, sehingga pH darah
menjadi naik. Gangguan ini terbagi 2 yaitu:
1) Alkalosis respiratorik
Keadaan dimana darah menjadi basa karena pernapasan yang cepat dan
dalam sehingga kadar CO2 di dalam darah meningkat.
2) Alkalosis metabolik
Suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar
bikarbonat
c. Hipotermia
Suatu keadaan dimana suhu tubuh begitu rendah, akibatnya jantung berdenyut
secara perlahan disertai dengan kepekatan darah yang bertambah, dan dapat
menyebabkan proses metabolisme di otak berhenti, hilang kesadaran, hingga
kematian.
d. Hipertermia
Kerusakan pada bagian anterior hipotalamus. Pengaruh panas yang tinggi
menakibatkan kerusakan protein termasuk enzim metabolisme, sehingga
menyebabkan tubuh kehabisan tenaga.
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sistem penggolongan darah
Sistem golongan darah pada manusia ada 3 macam yaitu sistem ABO,system MN,dan
sistem rhesus
1. Sistem ABO
Sistem golongan darah tersebut dikembangkan oleh Karl Landsteiner, seorang
ahli biologi dan fisika dari Austria
25
Dalam sel darah merah, terdapat beberapa jenis antigen di permukaan sel darah
merah. Salah satunya adalah antigen A dan B. Darah bisa mengandung antigen A,
antigen B, keduanya, atau tidak mengandung keduanya sama sekali. Antigen inilah
yang menjadi penentu utama jenis golongan darah seseorang. Selain itu, di dalam
darah kita juga terkandung aglutinin. Aglutinin ini bertindak sebagai antibodi
terhadap antigen A dan B. Adanya aglutinin a akan menolak keberadaan antigen A
dalam darah. Demikian pula aglutinin B akan menolak keberadaan antigen B
dalam darah. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan aglutinin saat bertemu
dengan antigen yang ditolaknya. Inilah yang menyebabkan donor darah tidak bisa
dilakukan sembarangan. Harus diperhatikan apakah aglutinin yang dimiliki oleh
golongan darah penerima tidak menolak antigen yang dimiliki oleh golongan darah
pendonor.
Karakteristik komposisi antigen darah sesuai dengan golongannya
a. Orang dengan golongan darah A hanya memiliki antigen A dan aglutinin b.
b. Orang dengan golongan darah B hanya memiliki antigen B dan aglutinin a.
c. Orang dengan golongan darah AB memiliki antigen A dan B, tetapi tidak
memiliki aglutinin a dan b.
d. Orang dengan golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B, tidak
memiliki aglutinin a dan b
2. Sistem Rhesus
Sistem penggolongan darah yang lain adalah berdasarkan faktor Rhesus. Sistem
rhesus ditemukan oleh Lionel dan Weiner pada tahun 1940 dengan menyuntikkan
darah kera Macacus rhesus ke tubuh kelinci, ternyata darah kera tersebut
digumpalkan oleh aglutinin yang dihasilkan plasma darah kelinci. Aglutinin yang
26
berasal dari kelinci itu juga menggumpalkan darah manusia walaupun tidak pada
semua orang.
Orang yang darahnya dapat digumpalkan oleh aglutinin dari kelinci
dikelompokkan sebagai golongan Rhesus positif (Rh+), sedangkan yang darahnya
tidak dapat digumpalkan oleh aglutinin kelinci tadi dikelompokkan ke dalam
Rhesus negatif (Rh). Secara singkat dapat diterangkan:
a. Golongan darah Rh+, dalam eritrositnya mengandung antigen Rhesus, pada
plasmanya tidak dibentuk antibodi terhadap antigen Rhesus.
b. Golongan darah Rh , dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada
plasmanya dapat dibentuk antibodi terhadap antigen Rhesus.
Golongan darah Rhesus negatif banyak dimiliki oleh orang Eropa 85% dari
jumlah penduduk, sedangkan orang Asia terutama Indonesia golongan Rhesus
negatif hanya 0,013
3. Sistem MN
Pada tahun 1972 k.landsteiner dan P.levine telah menemukan golongann darah
sistem MN pada golongan darah manusia akibat ditemukan antigen M dan antigen
N pada sel darah merah (eritrosit) manusia. Sistem golongan darah ini terdiri atas 3
jenis yaitu:
a.
b.
c.
27
aliran
darah
itu
sendiri,
dan
juga
dapat
sehingga
menyebabkan
penggumpalan darah yang bisa berujung kematian. Gejalanya berupa sakit kepala
dan pusing-pusing
f. Trombositopenia
Sedikitnya jumlah trombosit di dalam sistem peredaran darah. Cenderung
mengalami pendarahan. Pendarahan berasal dari kapiler-kapiler kecil. Akibatnya,
timbul bintik-bintik pendarahan di seluruh jaringan tubuh
g. Hipertrofi kardiomiopati
28
DAFTAR PUSTAKA
29
http://kamuskesehatan.com/arti/homeostasis/
http://solusiorganik.com/apa-yang-dimaksud-hipertensi-atau-darah-tinggi
http://ridwanaz.com/kesehatan/apakah-pengertian-hipertensi-hipertensi-adalah/
http://m.klikdokter.com/detail/read/2/474/bila-berdarah-sulit-berhenti
http://www.vikaasriningrum.com/2009/09/anaesthesiology-pharmacology-of.html
http://www.slideshare.net/alexbleskadit/pertimbangan-dental-pada-pasien-dengan-penyakitjantung
http://scribd.com/doc/31923875/hipotermia_hipertermia
http://kesehtan.kompasiana.com
30