Anda di halaman 1dari 16

MODUL 1

Morfologi Gigi Desidui dan Permanen

Skenario 1

TERNYATA GIGI ITU BERBEDA

Ani, mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas sedang


mengikuti program BAKTI di kampus FKG UNAND. Pada hari ini jadwal kegiatan
BAKTI adalah pengenalan kampus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas.
Panitia BAKTI mengajak Ani dan teman-temannya untuk masuk ke ruang Skills
Lab, disana mereka banyak melihat phantom model gigi manusia yang bisa
dibuka pasang dan gigi asli manusia dengan bentuk dan ukuran yang beragam.

Ani bertanya kepada panitia mengenai apa saja struktur yang menyusun
gigi sehingga setiap individu memiliki bentuk dan warna gigi yang berbeda-beda.
Ani juga melihat ada model gigi dewasa dan model gigi anak-anak, Ani juga
bertanya bagaimana cara membedakan antara gigi dewasa dan gigi anak-anak
serta bagaimana cara membedakan gigi atas, bawah, depan, belakang, kiri dan
kanan.

Dapatkah saudara menjelaskan bagaimana cara membedakan gigi-gigi


tersebut?

1
I. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan
mendefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan
interpretasi.
1. Morfologi
Cabang ilmu yang mempelajari ciri-ciri suatu objek berdasarkan
keadaan fisik yang dapat dilihat secara langsung.

2. Phantom model gigi


Alat peraga pada bidang kedokteran gigi yang digunakan
sebagai media pengetahuan anatomi ataupun penelitian.

3. Gigi desidui
Disebut juga gigi sulung atau gigi susu. Merupakan gigi yang
pertama kali erupsi dan belum digantikan oleh gigi permanen.

4. Gigi permanen
Disebut juga gigi tetap. Merupakan gigi yang menggantikan
kedudukan gigi desidui setelah erupsi.

II. Menentukan masalah.


1. Apa saja struktur penyusun gigi?
2. Mengapa gigi setiap orang bisa berbeda?
3. Bagaimana cara membedakan antara gigi desidui dan permanen?
4. Apa kegunaan phantom model gigi?
5. Bagaimana cara membedakan gigi atas dan bawah, depan dan
belakang, kiri dan kanan?

III. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan


menggunakan prior knowledge.
1. Apa saja struktur penyusun gigi?
a. Mahkota (Crown), terbagi dua:
- Mahkota anatomis : seluruh bagian gigi yang dilapisi
enamel.
- Makota klinis : bagian yang terlihat ketika kita membuka
mulut.

b. Akar (Radix), terbagi dua :


- Akar anatomis : seluruh bagian gigi yang dilapisi
sementum.
- Akar klinis : bagian gigi yang tidak kelihatan.

c. Email/enamel
Melapisi mahkota gigi. Merupakan struktur terkeras pada
tubuh.

d. Dentin
Lapisan kedua setelah email. Merupakan bagian kedua
terkeras pada tubuh dan bagian yang terluas pada gigi.

2
e. Pulpa
Lapisan ketiga setelah email. Merupakan suatu ruang yang
diisi oleh serabut saraf dan pembuluh darah.

f. Ligament periodontal
Merupakan jaringan lunak. Menempel pada akar gigi dan
saccus dental. Berfungsi untuk menjaga agar gigi tidak
mudah goyang dan meredam tekanan terhadap akar gigi.

g. Dentino Enamel Junction (DEJ)


Batas antara dentin dan enamel.

h. Semento Enamel Junction (SEJ)


Batas antara enamel dan sementum.

2. Mengapa gigi setiap orang bisa berbeda?


Ada beberapa faktor yang menyebabkan gigi setiap orang bisa
berbeda.
a. Berbeda warnanya, disebabkan oleh :
- Gen dan keturunan yang memegang peranan terbesar.
- Kebiasaan, baik makanan, minuman, maupun kebiasaan
dalam menyikat gigi.
- Karies, yang biasanya menyebabkan perubahan warna
apada gigi.

b. Berbeda ukuran, disebabkan oleh :


- Gen dan keturunan yang memegang peranan terbesar.
- Faktor pertumbuhan. Apabila nutrisi yang diberikan cukup,
gigi akan tumbuh dengan ukuran yang normal.
- Luas rahang. Apabila ruang pada rahang cukup, gigi akan
tumbuh dengan ukuran seharusnya.

c. Berbeda bentuk, disebabkan oleh :


- Gen dan keturunan yang memegang peranan terbesar.
- Bentuk wajah. Wajah memiliki bentuk yang berbeda-beda
dan memengaruhi bentuk gigi di rahang.
- Trauma.

3. Bagaimana cara membedakan antara gigi desidui dan permanen?

3
Desidui Permanen

Warnanya putih keruh Warnanya putih kekuningan

Jumlahnya 20 Jumlahnya 32

Tidak ada molar 3 Ada molar 3

Tidak ada premolar Ada premolar

Ruang pulpa luas Ruang pulpa tidak seluas pada


gigi desidui

Mahkotanya lebar dan pendek Mahkotanya panjang dan ramping

Akarnya lebih divergen Akar tidak terlalu divergen

Tidak memiliki dentin sekunder Memiliki denin sekunder

Permukaan facialnya lebih licin Permukaan facialnya lebih kasar

Ruang pulpa luas Ruang pulpa tidak seluas pada


gigi desidui

Ukuran mesiodistal korona lebih Ukuran mesiodistal korona kecil


besar dibandingkan dengan dibandingkan dengan ukuran
ukuran servicoincisal. servicoincisal.

4. Apa kegunaan phantom model gigi?


- Sebagai alat peraga pada kedokteran gigi.
- Media untuk belajar anatomi.
- Model latihan untuk ekstraksi, anastesi, dll.

5. Bagaimana cara membedakan gigi atas dan bawah, depan dan


belakang, kiri dan kanan?
- Gigi depan adalah gigi yang dibatasi caninus ke caninus.
- Gigi belakang dimulai dari premolar hingga molar paling
akhir.
- Gigi yang berada di maksila, mayoritas ukurannya lebih
besar daripada gigi di mandibula, terutama insisivus.
- M1 dan M2 maksila akarnya tiga, sedangkan M1 dan M2
mandibula akarnya dua.
- P1 maksila akarnya dua, sedangkan P1 mandibula akarnya
satu.

IV. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen


permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar
masing-masing komponen untuk mencari solusi secara
terintegrasi.

4
Ani

Ruangan Phantom
Skills Lab Model Gigi

Ukuran Gigi Bentuk Gigi Warna Gigi


Berbeda Berbeda Berbeda

Pertumbuha Struktur dan


n Gigi Komposisi Gigi

Desidui Permane
n

Morfologi

Desidui Permane
n
V. Menformulasikan tujuan pembelajaran

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur dan


komposisi gigi desidui dan permanen.

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fase-fase


pertumbuhan gigi.

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi


anterior desidui.

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi


posterior desidui.

5
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi
anterior permanen.

6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi


posterior permanen.

VI. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-


lain.

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur dan


komposisi gigi desidui dan permanen.

Secara umum, struktur dan komposisi gigi desidui dan permanen adalah
sama. Yang membedakannya hanyalah persentasenya. Seperti, pada gigi
desisui email lebih tipis dibandingkan gigi permanen, ruang pulpa lebih luas
dibandingkan gigi permanen. Struktur dan komposisi gigi desidui dan
permanen, diantaranya adalah:

a. Mahkota/korona/crown, yaitu bagian gigi yang dilapisi enamel dan


terletak di luar jaringan gingival. Mahkota gigi terbagi dua, yaitu:

- Mahkota anatomis, yaitu seluruh bagian gigi yang dilapisi


email.

- Mahkota klinis, yaitu bagian gigi yang dapat dililhat ketika


membuka mulut.

b. Akar/radix, yaitu bagian gigi yang dilapisi sementum dan ditopang


tulang alveolar. Akar gigi terbagi dua, yaitu:

- Akar anatomis, yaitu seluruh bagian gigi yang dilapisi


sementum.

- Akar klinis, yaitu bagian gigi yang tidak kelihatan ketika


membuka mulut.

c. Enamel/email, yaitu jaringan yang melapisi mahkota gigi. Email adalah


bagian terkeras pada struktur tubuh manusia karena mengalami proses
mineralisasi yang semurna. Email berkembang dari sel yang disebut
dengan ameloblast. Email berfungsi melindungi gigi dari rangsangan
luar berupa panas, dingin, asam, dan manis. Khusus untuk asam, ada
jenis asam tertentu yang dapat melarutkan email. Email tersusun atas:

- Jaringan anorganik 96% kristal hidroksiapatit (utama).

- Zat organiknya terdiri dari kalsium, natrium, magnesium,


CO2, dan fluor.

6
d. Dentin, merupakan lapisan kedua setelah email. Dentin merupakan
jaringan keras yang berwarna semitranslusen kekuningan. Merupakan
jaringan kedua terkeras pada struktur tubuh manusia setelah email.
Dentin dihasilkan oleh sel yang disebut dengan odontoblas. Dentin
berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya, yaitu pulpa. Dentin
tersusun atas:

- 70% bahan anorganik (kalsium hidroksiapatit.)

- 30% bahan organic (18% serabut kolagen, 12% air)

e. Pulpa, merupakan lapisan ketiga setelah email. Pulpa merupakan suatu


jaringan lunak berupa ruangan yang berisi serabut saraf, pembuluh
darah, dan pembuluh lymph. Fungsi pulpa diantaranya adalah:

- Fungsi formatif, pulpa terdiri dari sel-sel yang membentuk


dentin dan berfungsi untuk pembentukan dentin selama
kehidupan gigi (dentin sekunder).

- Fungsi sensoris, pada pulpa terdapat ujung saraf untuk


mengirim dan menerima rasa dari rangsangan panas,
dingin, karies.

Pulpa memiliki beberapa bagian, yaitu:

- Tanduk pulpa, yaitu ujung ruang pulpa.

- Ruang pulpa, yaitu suatu ruang yang terdapat di mahkota


gigi.

- Saluran pulpa, terdapat di akar gigi.

f. Sementum, yaitu jaringan keras yang melapisi seluruh permukaan


akar. Strukturnya yaitu:

- 65% bahan anorganik (kalsium hidroksiapatit)

- 35% bahan organik (23% serabut kolagen, 12% air)

g. Ligamen periodontal, yaitu suatu jaringan ikat yang melekat pada


sementum dan saccus dentalis. Ligamen periodontal berfungsi untuk
menjaga agar gigi tidak mudah bergerak, dan untuk meredam tekanan
pada kar gigi.

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fase-fase


pertumbuhan gigi (Odontogenesis).

Berdasarkan jenis gigi yang tumbuh, odontogenesis dibagi menjadi


tiga fase, yaitu:

7
- Periode gigi sulung (6-30 bulan), yaitu periode dimana gigi
pertama kali erupsi dan belum digantikan dengan gigi
permanen.

- Periode gigi campuran (Mix Dentition), terbagi menjadi


tiga fase yaitu:

a. Transisi I (6-8 tahun), yaitu fase ketika gigi insisivus


sentralis desisui digantikan dengan insisivus
permanen, dan M1 erupsi.

b. Intertransisi, yaitu fase ketiga seluruh gigi insisivus


desidui digantikan dengan insisivus permanen.

c. Transisi II (Laki-laki:10 tahun 6 bulan, perempuan:10


tahun), yaitu fase ketika caninus permanen dan
premolar erupsi.

- Periode gigi permanen (20 tahun, namun bisa berbeda


untuk setiap orang), yaitu fase ketika gigi lengkap
berjumlah 32 dan M3 tumbuh dengan sempurna.

Fase-fase pertumbuhan gigi pada masa janin, adalah:

a. Inisiasi (Bud Stage), pada fase ini terjadi:

- Terbentuk 10 buah benih gigi yang disebut dengan tooth


bud. Bentuk seperti lingkaran.

- Selanjutnya akan terbentuk enamel yang berkembang


dari epitel tooth bud. Enamel yang terbentuk akan
menjadi dua jenis sel, yatu sel polygonal (tengah) yang
nantinya akan berkembang menjadi dental papila, dan sel
columnar (pinggir).

- Pada fase ini akan terbentuk saccus dentalis.

- Pada fase ini juga terbentuk jaringan epitel mulut yang


menebal di regio bukal lengkung gigi dan meluas sampai
seluruh bagian maxilla dan mandibula.

b. Proliferasi (Cap Stage), pada fase ini terjadi:

- Benih gigi berubah bentuk dari seperti lngkaran menjadi


seperti topi(cap).

- Pada fase ini terbentuk epitel enamel luar, dalam, dan


stellat reticulum.

- Pada fase ini, lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada


lapisan dalam mengalami proliferasi, memadat, dan

8
bervaskularisasi membentuk papila gigi yang kemudian
membentuk dentin dan pulpa. Sel-sel mesenkim yang
berada di sekeliling organ gigi dan papila gigi memadat
dan fibrous, disebut kantung gigi (saccus dentalis) yang
akan menjadi sementum, membran periodontal, dan
tulang alveolar.

c. Histodiferensiasi (Bell Stage Early), pada fase ini sel


inner email epithelium menjadi ameloblast dan sel tepi
dari dental papila menjadi odontoblast.

d. Morfodiferensiasi (Bell Stage Advanced), pada fase ini


epitel email bagian dalam akan tersusun dan
membentuk Dentino-Enamel Junction yang bertindak
sebagai pola pembentuk setiap macam gigi.

Urutan gigi berdasarkan erupsinya adalah:

a. Erupsi pada maxilla

1. M1 4. P1 7. M2

2. I1 5. P2 8. M3

3. I2 6. C

b. Erupsi pada mandibula

1. M1 4. C 7. M2

2. I1 5. P1 8. M3

3. I2 6. P2

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi


anterior desidui.

a. Insisivus pertama atas

- Mahkota mirip insisivus pertama tetapi lebih kecil dan lebih gemuk.

- Sudut distoinsisisal membulat, sudut mesioinsisial lancip.

- Singulum palatal besar.

- Akar miring ke distal dan labial.

- Akar runcing, apex tumpul.

- Mesiodistal dan servicoinsisal mahkota hampir sama.

9
b. Insisivus kedua atas

- Bentuk sama dengan insisivus pertama atas, tapi mahkota lebih


kecil dan lebih sempit.

- Singulum palatal kurang menonjol.

- Sudut distoinsisal membulat, sudut mesioinsisal lancip.

- Akar tunggal.

c. Insisivus pertama bawah

- Akar tunggal, berinklinasi ke distal.

- Gigi paling kecil dari seluruh gigi desidui.

- Servikal margin tidak beraturan pada sisi mesial.

- Mahkota berbentuk pahat.

d. Insisivus kedua bawah

- Lebih besar dari insisivus pertama bawah desidui.

- Sudut distoinsisal membulat, sudut mesiodistal lancip.

- Akar tunggal runcing dan lebih panjang dari insisivus pertama


bawah

- Pada potongan melintang bentuk bulat dan berinklinasi ke distal.

- Tepi insisal dan mesial distal miring ke bawah.

- Permukaan lingual lebih cekung dari insisivus pertama bawah.

e. Caninus atas

- Mahkota berbentuk kerucut dengan tonjolan servikal yang jelas dan


cusp yang runcing.

- Mahkota lebih kecil dan lebih bulat dari caninus permanen atas.

- Lereng mesial lebih panjang dari lereng distal.

- Sisi insisal berbentuk intan dengan sudut membulat dari sisi insisal.

- Akar tunggal dan runcing dengan panjangnya 2x panjang mahkota


yang berinklinasi ke distal.

- Pada potongan melintang akar sama dengan caninus permanen


atas.

f. Caninus bawah

10
- Secara keseluruhan lebih kecil dan ramping dari caninus desidui
atas.

- Lereng distal lebih panjang dari lereng mesial.

- Permukaan lingual cekung.

- Servikal margin lebih melengkung pada sisi mesial.

- Akar tunggal, runcing, inklinasi pada distal dan labial.

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi


posterior desidui.

a. Molar pertama atas

- Terdapat tuberkel pada permukaan mesiobukal, tuberkel molar


Zuckerkandl.

- Bentuk mahkota trapesium dengan permukaan oklusal yang sempit.

- Mesiodistal permukaan palatal lebih pendek daripada permukaan


bukal.

- Cusp mesiopalatal paling besar dan paling runcing.

- Labiopalatal mahkota paling lebar pada mesial.

- Mempunyai tiga akar yang divergen.

b. Molar kedua atas

- Bentuk sama dengan molar pertama permanen atas tapi lebih kecil.

- Bagian servikal permukaan bukal lebih cembung.

- Mempunyai tiga akar.

- Akar lebih mengembang daripada molar pertama permanen.

- Sering ditemukan tuberkulum carabelli.

c. Molar pertama bawah

- Terdapat tuberkel molar Zuckerlandl, merupakan tonjolan servikal


yang berlebihan pada mahkota bukal di atas akar mesial.

- Mempunyai empat cusp, dua di bukal dan dua di lingual.

- Cusp bukal tidak tepisah secara jelas, sedangkan cusp lingual


terpisah dengan jelas dan berbentuk kerucut.

- Cusp mesiobukal paling besar.

11
- Mesiodistal gigi lebing panjang dari labiolingual.

- Mempunyai dua akar, akar mesial lebih panjang dan berbentuk


empat persegi panjang.

d. Molar kedua bawah

- Cusp dan akar mempunyai susunan yang sama seperti molar


pertama permanen bawah.

- Ukuran lebih kecil, warna lebih putih dari molar pertama tetap
bawah, tetapi lebih besar dari molar pertama desidui bawah.

- Bentuk oklusal empat persegi panjang.

- Akar dua dan sangat divergen.

- Akar mesial lebih panjang dan mesiodistal.

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi


anterior permanen.

a. Insisivus pertama atas

- Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus tajam
ke tepi insisal.

- Sudut distoinsisal membulat.

- Mahkota besar dibanding akar dan merupakan gigi anterior


terbesar.

- Marginal ridge jelas, lingual cekung, singulum berkembang baik.

- Mahkota berinklinasi ke lingual, akar berinklinasi sedikit ke distal.

- Permukaan labial cembung dan halus.

- Garis servikal paling miring ke distal.

- Insisivus atas pertama lebih besar dari insisivus kedua atas.

- Akar tunggal, meruncing, pada potongan melintang berbentuk


segitiga.

b. Insisivus kedua atas

- Sudut mesioinsisal lancip dan sudut distoinsisal membulat.

- Tepi insisal jelas miring ke bawah permukaan distal yang lebih


pendek.

- Mahkota lebih membulat, lebih pendek, lebih sempit dimensi


mesiodistal dibanding insisivus pertama.
12
- Singulum di palatal sering menutupi lubang foramen caecum.

- Permukaan palatal lebih cekung dari insisivus pertama.

- Akar tunggal, runcing, apex inklinasi ke distal.

- Garis servikal tidak beraturan pada permukaan mesial.

c. Insisivus pertama bawah

- Gigi yang paling kecil dari seluruh gigi permanen.

- Lebih kecil dari insisivus kedua bawah.

- Mahkota simetris, ukuran mesial dan distal hampir sama.

- Akar tunggal, mendatar mesiodistal dan berinklinasi ke distal.

d. Insisivus kedua bawah.

- Lebih besar dari insisivus pertama bawah.

- Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang dari distal


sehingga tepi insisisal sedikit miring.

e. Caninus atas

- Mahkota berbentuk segilima dari labial/lingual dan berbentuk


triangular dari proksimal.

- Cusp tunggal, runcing dan segaris dengan sumbu panjang akar.

- Bagian labial cembung dan singulum lebih jelas.

- Akar tunggal dan sangat panjang, potongan melintang berbentuk


segitiga membulat.

f. Caninus bawah

- Servikoinsisal lebih panjang dari caninus atas.

- Mesiodistal, labiolingual mahkota dan akar lebih pendek dari


caninus atas.

- Akar lebih pendek, tetapi panjang gigi keseluruhan (korona dan


akar) hampir sama dengan caninus atas.

- Permukaan labial tidak secembung caninus atas, terutama pada 2/3


insisal.

- Distal mahkota lebih membulat dari mesial.

- Lereng mesial lebih pendek dari lereng distal.

13
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi
posterior permanen.

a. Premolar pertama atas

- Akar dua (bukal dan palatal) dan berinklinasi ke distal.

- Cusp dua (bukal dan palatal), cusp bukal lebih besar dari cusp
palatal.

- Lereng mesial cusp bukal lebih panjang dari distal.

- Cusp palatal miring ke mesial.

- Bagian oklusal lebih angular dari premolar kedua.

b. Premolar kedua atas

- Akar tunggal, mesiodistal datar dan lebih panjang dari premolar


pertama.

- Cusp bukal dan palatal lebih kecil dan lebih rendah dari premolar
pertama atas.

- Lereng mesial bukal cusp lebih pendek dari distal.

- Bagian oklusal oval.

c. Premolar pertama bawah

- Fossa oklusal distal lebih besar dari mesial.

- Cusp bukal besar dan runcing, cusp lingual kecil.

- Mahkota inklinasi ke palatal.

- Permukaan bukal mahkota cembung, permukaan lingual hampir


lurus.

- Bagian oklusal sirkular, mendatar pada mesiolingual.

- Akar tunggal, bulat, dan inklinasi ke distal.

d. Premolar kedua bawah

- Mahkota lebih besar dari premolar pertama bawah.

- Terdapat tiga buah cusp tetapi tidak meruncing.

- Akar kerucut, tunggal, sedikit datar mesiodistal, apex inklinasi ke


distal.

14
- Bagian oklusal hampir berbentuk segi empat dan mesiolingual
datar.

e. Molar pertama atas

- Gigi molar paling besar.

- Mempunyai empat cusp dengan mesiopalatal paling besar dan


distopalatal paling kecil.

- Cusp bukal lebih runcing dari cusp palatal.

- Bukolingual mahkota lebih besar dari mesiodistal.

- Terdapat tuberculum carebelli pada cusp mesiopalatal.

- Akar tiga, dan terpisah, akar palatal paling panjang dan


mengembang serta berinklinasi ke distal.

- Bagian oklusal berbentuk jajaran genjang.

f. Molar kedua atas

- Tidak terdapat tuberculum carabelli.

- Bagian oklusal jajaran genjang lebih jelas dan ukuran mesiodistal


lebih sempit daripada molar pertama atas.

- Akar kurang mengembang, kedua akar bukal sama panjang,


berdekatan, sejajar, dan berinklinasi ke distal.

- Penggabungan akar lebih sering daripada molar pertama atas.

- Oblique ridge menghubungkan cusp mesiopalatal dan distobukal,


ukuran kedua cusp distobukal ini mengecil.

- Keseluruhan mahkota agak lebih kecil daripada molar pertama atas,


walaupun sangat mirip.

g. Molar ketiga atas

- Bagian oklusal berbentuk segitiga, cusp distopalatal paling kecil dan


kadang-kadang tidak ada.

- Akar pendek, kurang berkembang, sering berfusi, membengkok ke


distal dan biasanya tiga buah.

- Merupakan molar terkecil secara keseluruhan molar.

- Cusp terbesar mesiopalatal.

- Hanya mempunyai daerah kontak mesial.

- Mahkota terlihat terlalu besar untuk ukuran akar.


15
h. Molar pertama bawah

- Gigi terbesar pada rahang bawah.

- Mempunyai lima cusp, tiga bukal dan dua lingual.

- Permukaan bukal berinklinasi ke lingual.

- Mesiodistal mahkota lebih besar dari bukolingual.

- Bagian oklusal berbentuk segiempat.

- Mempunyai dua akar, akar mesial lebih panjang, akar distal lebih
bulat.

i. Molar kedua bawah

- Mempunyai empat cusp, dua bukal dan dua lingual yang dipisahkan
oleh fissure crusiformis sentral.

- Mesiodistal mahkota tidak sebesar molar pertama bawah.

- Permukaan oklusal cembung, inklinasi ke lingual.

- Cusp lingual lebih tinggi dari cusp bukal.

- Cusp mesial lebih besar dari cusp distal.

- Mempunyai dua akar, sama dengan molar pertama bawah tetapi


lebih berdekatan dan kadang-kadang berfusi sebagian.

- Sumbu kedua akar sejajar dan membelok ke distal.

j. Molar ketiga bawah

- Bentuk mahkota sama dengan molar kedua bawah, tetapi lebih


kecil.

- Akar dua, pendek, kurang berkembang dan sering berfusi dan


inklinasi ke distal lebih jelas.

- Bagian oklusal berbentuk empat persegi dengan sudut membulat.

- Mempunyai empat cusp.

- Ukuran bukolingual distal lebih kecil daripada mesial.

- Permukaan bukal cembung dan inklinasi ke lingual.

VII. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh.

16

Anda mungkin juga menyukai