Anda di halaman 1dari 42

TUMOR MAMAE

Disusun Oleh :
Annida Putri Maharani (114170003

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI


SMF ILMU KESEHATAN BEDAH
RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
ANATOMI PAYUDARA

Batas-batas payudara yang tampak dari luar :


 superior : ICS II
 inferior : ICS VI - ICS VII
 medial : sternum
 lateral : Linea aksilaris anterior

Letak payudara :
2/3 superior : diatas M. pectoralis major
1/3 inferior : diatas M. seratus anterior, M. obligus
eksternus abdominis dan M. rectus abdominis
Payudara terdiri dari berbagai struktur :
- Glandular : kelenjar mamae (lobus) dan saluran kelenjar mamae (ductus)
- Stromal (penopang ) : lemak dan jar ikat fibrosa
VASKULARISASI MAMMAE

Arteri
1. Cabang-cabang A. perforantes anterior dari
A.mamaria interna  memperdarahi tepi
medial glandula mammae
2. Cabang-cabang dari a. axillaris :
Rami pectoralis a. thorako-akromialis 
memperdarahi glandula mamma bagian
dalam
3.Arteri thorakalis lateralis (a. mamaria eksterna)
memperdarahi bagian lateral payudara

a. Thoracalis medialis
a. thoraco-acromialis a. Thoracalis lateralis
(a. mamaria externa)
(a. mamaria interna)
PERSARAFAN MAMMAE

 Bagian superior :
 N. Supraclavicularis
 Cab ke 3-4 plexus cervical
 Bagian Medial :
 Cab. N. Cutaneus anterior dari N.
intercosta 2-7
 Papilla :
 N. intercosta 4 cab. Cutaneus
lateralis
KELENJAR LIMFE PAYUDARA

 Bag. Lateral : nody lymphoid axilla anterior atau


pectoral

 Bag. Medial : mengikuti pembuluh darah yang


menembus masuk ke ruang intercostal  nody
lymphoid thoracal interna

 Beberapa limfe akan masuk ke A. intercostal posterior


dan mengalirkan ke posterior ke nody intercostal
posterior
PATOFISIOLOGI
ANAMNESIS
1. Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya
◦ Benjolan
◦ Rasa sakit
◦ Nipple discharge
◦ Retraksi puting
◦ Krusta pada areola
◦ Kelainan kulit : dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi
◦ Perubahan warna kulit
◦ Benjolan ketiak
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Dilakukan dengan pasien duduk,


pakaian atas dan bra dilepas dan posisi
lengan di samping, di atas kepala dan
bertolak pinggang.
Pemeriksaan Fisik

Palpasi

dilakukan pada pasien dalam posisi terlentang


(supine), lengan ipsilateral di atas kepala dan
punggung diganjal bantal
Pemeriksaan Fisik
Status generalis : tanda tanda vital – pemeriksaan seluruh tubuh
Status lokalis • Perubahan kulit
 Kemerahan
• Payudara kanan / kiri / bilateral  Dimpling
• Massa tumor :  Edema
Lokasi  Nodul satelite
Ukuran  Peau d’orange
Konsistensi  Ulserasi
Bentuk dan batas tumor • Putting / nipple
Jumlah tumor  Tertarik
Terfiksasi atau tidak ke kulit,  Erosi
m. perctoralis dan dinding dada  Krusta
 Discharge
PERBEDAAN
Fibroadenoma

TUMOR JINAK Kista Mamae


PAYUDARA
Perubahan fibrokistik

Galaktokel
GANAS Papilloma intraduktus

- Ductal carcinoma in situ


Non invasive
- Lobular carcinoma in situ
carsinoma

- Paget disease
Invasive carcinoma - Invasive ductal carcinoma
- Invasive lobular carcinoma
TUMOR JINAK
• Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang
terutama terdapat pada wanita muda berusia 15- FIBROADENOMA
25 tahun (FAM)
• Palpasi:
✓ Konsistensi kenyal padat
✓ Dapat tumbuh cepat jika ada rngsangan
estrogen
✓ Permukaan licin
✓ Mobile
✓ Tidak nyeri atau nyeri saat ditekan
• Dx: bisa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik
walaupun dianjurkan juga untuk dilakukan
aspirasi sitologi
• Tatalaksana: Eksisi
• Berasal dari destruksi, dilatasi lobulus, dan duktus
terminalis payudara KISTA MAMAE
• Palpasi:
✓ Konsistensi kenyal padat
✓ Permukaan licin
✓ Mobile
✓ biasanya pasien merasa nyeri
✓ Batas tegas
✓ Berisi cairan keruh dan debris

• DX: pemeriksaan klinis , aspirasi sitologi dan


ultrasonografi.

• Tatalaksana: Simple aspiration dan eksisi


PERUBAHAN FIBROKISTIK

 Timbul pada berbagai usia, terjadi akibat


ketidakseimbangan hormonal dan terkait proses
penuaan alami.
 Gejala :
 Bengkak
 Adanya benjolan yg kadang nyeri bila disentuh
 adanya kista, fibrosis, benjolan konsistensi lunak
 Diagnosis: pemeriksaan fisik, mammogram, atau
biopsi .
 Tatalaksana: Medikamentosa simptomatis, op e
ra si apabila me dikame ntosa tidak
menghilangkan keluhannya
 Kista retensi berisi air susu, biasanya timbul 6-
10 bulan setelah berhenti menyusui
GALAKTOKEL
 Gejala klinis :
 benjolan dibawah payudara atau puting yang
nyeri dan mungkin pecah sehingga memicu
reaksi peradangan lokal serta dapat
menyebabkan terbentuknya fokus indurasi
persisten.
 Benjolan dapat digerakkan, walaupun dapat
juga keras dan susah digerakkan.
Dx : Skrining sonografi
Tatalaksana :
Aspirasi jarum untuk mengeluarkan sekret susu,
pembedahan dilakukan jika kista terlalu kental
 Predileksi: ujung duktus di
sinus lactiferous dan duktus terminalis
 Gejala klinis:
Papilloma Intraduktus
 70% dari pasien datang dengan nipple
discharge yang serous dan bercampur darah.
 Ada juga pasien yang datang dengan keluhan
massa pada area subareola

 Tatalaksana:
pasien diterapi secara konservatif dan papilloma
serta nipple discharge dapat menghilang secara
spontan dalam waktu beberapa minggu. Apabila
hal ini tidak berlaku, eksisi lokal duktus yang
terkait bisa dilakukan
Phyllodes / Giant FAM / cystosarcoma
• Tumor yang berasal dari jaringan nonepithelial
bersifat menyusup secara lokal dan mungkin
bisa ganas (10-15%)
• Pertumbuhan tumor cepat
• Gejala: benjolan berbentuk bulat lonjong
dengan permukaan berbenjol-benjol, berbatas
tegas dan > besar dari fibroadenoma,
pertumbuhannya cepat.
• Tatalaksana: eksisi luas, jika tumor besar 
Mastektomi simpel
TUMOR GANAS
FAKTOR RESIKO

1. Umur
2. Genetik
3. Hormonal dan reproduksi
4. Gaya hidup
5. Lingkungan
1. Bejolan keras di payudara (tidak
MANIFESTASI KLINIS nyeri, kecilbesar, melekat pada
kulit)
2. Puting berubah (masuk ke dalam /
retraksi, terasa sakit,
mengeluarkan cairan / darah)
3. Perubahan pada kulit payudara:
berkerut, iritasi seperti kulit jeruk
4. Benjolan-benjolan kecil
5. Luka di payudara yang sulit sembuh
6. Payudara terasa panas, merah &
bengkak
7. Gatal di daerah sekitar puting
8. Benjolan keras terfiksasi
9. Bila benjolan itu kanker, awalnya
biasanya pada 1 payudara saja
Non Invasive
Carcinoma
Ductal carcinoma in situ
disebut intraductal cancer, merujuk pada sel kanker yang telah
terbentuk dalam ductus lactiferus.

Saluran menjadi tersumbat dan membesar seiring

bertambahnya sel kanker di dalamnya. Kalsium cenderung

terkumpul dalam saluran yang tersumbat dan terlihat dalam

mamografi sebagai kalsifikasi terkluster atau tak beraturan

(clustered or irregular calcifications) atau disebut kalsifikasi

mikro (microcalcifications) pada hasil mammogram seorang

wanita tanpa gejala kanker.


b.Lobular carcinoma in situ
Meskipun sebenarnya ini bukan
kanker, tetapi LCIS kadang
digolongkan sebagai tipe kanker
payudara non-invasif. Bermula
dari kelenjar yang memproduksi
air susu, tetapi tidak berkembang
melewati dinding lobulus.
Invasive
Carcinoma
 Paget’s disease

Penyakit pada puting payudara yang disebabkan


oleh perluasan karsinoma duktal in situ ke duktus
laktiferus, tampak sebagai erupsi eksematosa
(eritema, edema, papul, vesikel) kronik yang
berkembang menjadi ulkus basah.
Biopsi papilla mammae akan menunjukkan suatu
populasi sel yang identik (gambaran atau perubahan
pagetoid). Patognomonis dari kanker ini adalah
terdapatnya sel besar pucat dan bervakuola (Paget's
cells) dalam deretan epitel.
 Karsinoma lobular invasif
Karsinoma lobular invasif telah menembus
dinding lobulus dan mulai menyerang jaringan
payudara sekitar.

 Karsinoma duktal invasif


Kanker ini yang telah menembus dinding duktus laktiferus
dan menyerang jaringan payudara sekitarnya. Terjadi fiksasi
lesi, melekat ke kulit sehingga menyebabkan retraksi dan
cekungan (dumpling) kulit payudara.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Radiodiagnostik :
a. Mamografi
b. USG
c. Biopsi

Pemeriksaan radiodiagnostik untuk staging :


a. Rontgen thoraks
b. USG abdomen (hepar)
c. Bone scanning
Macam-macam Biopsi

a. Biopsi jarum halus (Fine Needle Aspiration Biopsi)


Dengan jarum halus sejumlah jaringan di aspirasi dan di
periksan di bawah mikroskop.
Tidak dapat menentukan grade pada tumor
b. Core biopsi
Dengan jarum yang ukuran cukup besar diperoleh
jaringan selinder .
Dapat menentukan tumor yang invasive dan non ivasive
dan grade tumor
c. Biopsi terbuka
Dengan menggunakan irisan pisau bedah dan
mengambil sebagian atau seluruh tumor, baik dengan bius
lokal atau bius umum. Pemeriksaan histopatologi
merupakan baku emas untuk penentuan jinak/ ganas
suatu jaringan
Modalitas terapi pada kanker payudara
terdiri atas:
1. Operatif
Jenis operasi yang dapat digunakan untuk terapi kanker
payudara adalah:
- BCS (Breast Conserving Surgery)
Merupakan tindakan operasi yang dapat dilakukan apabila
penderita masih ingin mempertahankan payudaranya. BCS merupakan
pilihan apabila tumor tidak multipel,tidak terletak di sentral,
mamografi tidak memperlihatkan adanya tanda keganasan lain yang
difus : penderita belum pernah mendapatkan terapi radiasi di dada,
dapat kontrol teratur, dan tersedia sarana radio terapi yang
memadai.
Pembedahan

- Lumpektomi:
Operasi ini hanya
menghilangkan benjolan
payudara dan beberapa
jaringan normal di
sekitarnya. Pengobatan
radiasi biasanya diberikan
setelah operasi jenis ini.
- Mastektomi:
Mengangkat semua jaringan payudara, jaringan terdekat
lainnya juga ikut diangkat

a. Mastektomi total / sederhana


Seluruh payudara diangkat, tetapi tidak termasuk kelenjar
limfe aksila dan otot pektoralis
b. Mastektomi radikal termodifikasi
Operasi ini melibatkan pengangkatan seluruh payudara
serta beberapa kelenjar getah bening di bawah lengan
tetapi tetap mempertahankan otot pektoralis mayor dan
minor
c. Mastektomi radikal klasik
Mengangkat seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan
minor serta kelenjar limfe aksila
Terapi Sistemik

a. Terapi hormonal
Bagi yang memiliki reseptor ER atau PR (+), c/ anti-estrogen inhibitor
(tamoksifen)

b. Kemoterapi
kemoterapi adjuvant : 4 minggu pasca mastektomi membunuh sel yang
asimptomatik yang mungkin tertinggal secara mikroskopis.

Kemoterapi neoadjuvant : kemoterapi yang diberikan sebelum pembedahan


untuk memperkecil tumor sehingga dapat diangkat
C. Terapi Target
Anti-HER2 contoh : traztuzumab, lapatinib, dll
STAGGING
STAGGING
Prognosis

Prognosis kanker payudara buruk jika


pasien menderita kanker payudara
bilateral, pada usia muda, adanya mutasi
genetik, dan adanya triple negatif yaitu
grade tumor tinggi
Screening
Rekomendasi untuk deteksi kanker payudara dini menurut American Cancer Society :
 1. Wanita berumur ≥ 40 tahun harus melakukan screening mammogram secara terus-
menerus selama mereka dalam keadaan sehat, dianjurkan setiap tahun
 2. Wanita berumur 20-30 tahun harus melakukan pemeriksaan klinis payudara (termasuk
mammogram) sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan yang periodik oleh dokter
dianjurkan setiap 3 tahun dan mulai 40 tahun setiap 1 tahun
 3. SADARI dapat dilakukan setiap bulan setiap 20 tahun
 4. Pada usia < 40 tahun dengan riwayat keluarga kanker payudara dan faktor resiko tinggi,
screening dapat dilakukan lebih awal
SADARI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai