Anda di halaman 1dari 29

Benjolan Payudara

Pembimbing : dr. Dudy Disyadi Nurkusuma, Sp.B, M.Si


Tumor Mamae
Benjolan tidak normal akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara
terus menerus

Tumor mammae dapat dibedakan menjadi :


1. Tumor Jinak
2. Tumor Ganas
pregnancy,
lactation
bilateral

drug induced
whole breast

unilateral pubertal

breast
mastitis/abses
swelling
fibrocystic

cystic

localized galaktocele

fibroadenoma

solid lump

malignancy
BENIGNA MALIGNA

• Kenyal • Keras
• Nyeri +/- • Tidak nyeri
• Reguler, halus • Ireguler
• Mobile, tidak terfiksasi • Terfiksasi ke
• Tidak ada skin kulit/dinding dada
dimpling • Skin dimpling
• Discharge lebih ke • Discharge bloody
arah kuning/hijau • Retraksi puting
• Tidak ada retraksi • Ulkus
puting
MASTITIS ABSES MAMMAE GALAKTOKELE

• Massa berisi susu akibat


• Pada wanita menyusui, paling sering • Komplikasi mastitis
• benjolan fluktuatif, edema, nyeri, sumbatan duktus laktiferus
disebabkan S. Aureus
• biasanya timbul 6-10 bulan
• Tanda inflamasi lokal aktif (eritema, eritema, hangat.
• bisa terleta di subareola ( dibawah setelah menyusui
edema, nyeri, teraba hangat pada
• Massa solid, mobile, Tanda
payudara) areola disekitar ductus utama ,
• Gejala sistemik (demam, malaise, inflamasi (-)
intramamaria (di dalam substansi
• Tatalaksana :
sakit kepala, nyeri otot) jaringan mamma), retromamaria
• Tatalaksana : aspirasi (untuk mengeluarkan
(dibelakang payudara)
• Tatalaksana : sekret susu), ice packs and good
Antibiotik (10-14 hari), Analgetik ,
mechanical support (well- fitting
Perbaiki teknik menyusui Insisi dan drainage, antibiotik sistemik
brassiere)
FIBROADENOMA
LESI FIBROKISTIK TUMOR PHYLLOIDES
MAMMAE (FAM)

• Usia reproduktif (25-40


tahun)
• Benjolan kistik
• batas tidak tegas/ireguler
• disertai payudara yg
nodular/ berbenjol • Usia 40-50an tahun
• soliter / multiple • Neoplasma jinak
• nyeri • Massa payudara yang berukuran
• Usia muda (15-25 tahun) • membesar saat besar, dapat mencapai 20-30 cm,
• Benjolan soliter/multiple bulat menjelang haid mobile, tanpa rasa nyeri
• tidak melekat di jaringan sekitar • Pertumbuhan tumor cepat dan
• Tatalaksana : Eksisi menyebabkan regangan kulit, kulit
• batas tegas tampak mengkilap.
• kenyal padat • Histopatologis --> “LEAF-LIKE
• mobile PATTERN”
• tidak nyeri (non tender) • Tatalaksana : Eksisi luas, jika tumor
tampa sangat besar dilakukan
• Tatalaksana: Eksisi Tumor mastektomi simple, jika menjadi
ganas (sarkoma phylloides
dilakukan mastektomi radikal
4. Galaktokel
Kista retensi air susu.
Benjolan bebatas tegas dan mudah digerakkan,
biasanya timbul 6-10 bulan setelah berhenti menyusui.

5. Papiloma Intraduktus
Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus.
Terdapat sekresi cairan berdarah dari puting susu.

6. Nekrosis Lemak
Benjolan jinak tumor payudara yang terjadi akibat
trauma tumpul atau operasi pada jaringan lemak
payudara.

7. Lipoma
Benjolan jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri
dari lemak.
Ca Mammae
Tumor ganas pada payudara.
• Adenokarsinoma : jenis paling banyak

Faktor risiko:
• riwayat kanker payudara pada ibu atau saudara kandung perempuan
• riwayat kanker payudara sebelumnya
• menarche terlalu awal (kadar estrogen relatif lebih tinggi sepanjang usia produktif)
• riwayat reproduksi (tidak memiliki anak & tidak menyusui)
• Usia kehamilan aterm pertama (usia kehamilan aterm pertama >35th risikio40-60%
lbih tinggi)
• Menoupause terlambat
• Penggunaan KB hormonal
• Obesitas
• Gaya hidup dan pola makan
Manifestasi Klinis
• Benjolan di payudara
• Retraksi kulit/ puting
• keluarnya cairan dari
puting
• benjolan diketiak disertai
edema
• terfiksir (immobile)
• perubahan pada kulit
payudara (berkerut, peau
d'orange)
Patogenesis
- Dua sel utama pada tumor ganas payudara yaitu sel mioepitel dan sel sekretorik lumen.
- Hiperplasia duktal (tanda awal keganasan) : proliferasi sel epitel poliklonal yang
tersebar tidak rata, kromatin dan inti tumpang tindih, lumen duktus tidak teratur.
- Hiperplasia atipik (klonal) : perubahan lebih lanjut, sitoplasma sel menjadi lebih jelas
- Karsinoma insitu : baik duktal maupun lobular.terjadi proliferasi sel dengan gambaran
sitologis sesuai keganasan, proliferasi belum menginvasi stroma/menembus membran
basal
- Karsinoma invasif : sel tumor telah menembus membran basal dan menginvasi stroma,
menyebar baik limfogen maupun hematogen
Klasifikasi Kanker Payudara

1. Kanker payudara Insitu


• Ductal carsinoma in situ (DCIS)
• Lobular carsinoma in situ (LCIS)

2. Kanker payudara invasif


• Invasive ductal carsinoma (IDC)
• Invasive lobular Carsinoma (ILC)
Karsinoma Duktal Invasif

Paling sering
Metastasis ke kelenjar getah bening aksila pada 60% kasus
Sering dijumpai pada wanita perimenopause dan pascamenopause
Wanita usia dekade ke lima dan ke enam
Massa tunggal padat
Karsinoma Duktal Invasif

1. Penyakit Paget
Penyakit pada puting susu berupa erupsi ekzematosa kronik yang berkembang menjadi ulkus basah. Biopsi
menunjukkan sel paget yaitu sel besar, pucat, dan bervakuol pada lapisan malpighi.
Terapi bedah  lumpektomi dengan mengikutkan kompleks putiing-areola, mastektomi
2. Karsinoma meduler
Ukuran besar, terletak jauh dari payudara, lunak, bersifat hemoragik.
3. Karsinoma Musinous
Disebut juga karsinoma koloid, timbul pada lanjut usia berupa massa yang cukup besar, massa agak kenyal.
Karsinoma Duktal Invasif

4. Karsinoma Papiler
Timbul pada wanita usia 70 tahunan, massa kecil, diameter tidak lebih dari 3 cm, jarang metastasis ke
kelenjar getah bening aksila.
5. Karsinoma tubuler
Ada metastasis ke kelenjar getah bening aksila.
Karsinoma Lobuler Invasif

Berasal dari epitel lobus payudara


Histopatologi : sel kecil dengan nukleus bulat, nukleous tidak jelas, dan sedikit sitoplasma,
adanya signet ring cell carcinoma (musin intrasitoplasma yang menggantikan nukleus)
Gambaran klinis : asimptomatik, massa tumor multifokal, multisentrik, dan bilateral.
Pengelompokan Stadium
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Tumor Payudara

• Anamnesis
- Riwayat reproduksi dan ginekologi
- Riwayat laktasi
- Riwayat keluarga menderita kanker
- Riwayat Pengobatan
- Penggunaan alat kontrasepsi hormonal

• Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi : bentuk, warna kulit, lekukan, kulit seperti jeruk/tidak,
ulkus, retraksi puting, cairan dari puting.
- Palpasi : teraba benjolan (konsistensi, lokasi, ukuran, bentuk,
batas tumor), pemeriksaan kelenjar limfe.
TATALAKSANA

Tumor jinak :
a) Aspirasi (kista & galaktokel)
b) Eksisi

Tumor ganas :
c) Pembedahan (Breast Conserving Surgery, Masektomi)
d) Terapi Radiasi
e) Kemoterapi
f) Terapi Hormonal
Tatalaksana
stadium 0, II, IIIa
⮚ operasi : mastektomi radikal modifikasi, mastektomi simple, BCT dll
⮚ radiasi : teleterapi yang digunakan adalah Aparatus sinar X, Radioisotop
⮚ kemoterapi : adjuvan dan neoadjuvan

stadium IIIb & IV


⮚ paliatif (mengurangi keluhan dan memperbaiki kualitas hidup) , tidak
dapat disembuhkan
⮚ radiasi, kemoterapi, terapi hormonal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium
Darah rutin, tumor marker.

Pemeriksaan Radiologi
Mamografi, USG, MRI.

Pemeriksaan Histopatologi
Pemeriksaan spesimen yang didapatkan melalui biopsi.

Pemeriksaan Imunohistokimia
Pemeriksaan reseptor esterogen dan reseptor progesteron
Imaging
Ultrasonografi •Cocok untuk pemeriksaan pada
wanita muda, dimana jaringan
glandular payudaranya masih padat
•Dapat membedakan kista (fluid-
filled) dan tumor solid
•Sangat baik dalam mendeteksi kista
•Tidak dapat mendeteksi
mikrokalsifikasi (tanda awal lesi
ganas)
Mammography

•Tidak begitu cocok pada wanita


muda, dimana jaringan
glandular payudaranya masih
padat.
• Seiring bertambah tua, jaringan
glandular akan atrofi dan
digantikan oleh lemak
• Lemak: lusen
jaringan glandular & kanker:
opak. (Sulit membedakan
jaringan kanker dari jaringan
glandular normal payudara)
• Sangat baik dalam mendeteksi
kalsifikasi
Screening
The American Medical Assosiation (AMA), the American College of Radiology
(ACR) dan American Cancer Society (ACS) merekomendasikan pemeriksaan
skrining mammografi pada wanita-wanita diatas > 40 th dan mengajurkan CBE
(Clinical Breast Examination) dan BSE (Breast Self Eamination) Disamping
mammografi skrining dianjurkan juga dilaksanakan BSE dan CBE untuk usaha
deteksi dini kanker payudara.
Prognosis
Dipengaruhi oleh :
- Ukuran tumor
- Metastasis
- Derajat tumor
- Jenis histopatologi
1. De Jong. W, Sjamsuhidajat R, Prasetyo TO, Rudiman R, et al. Buku Ajar Ilmu Bedah
Vol 1-3, Edisi 4. Jakarta: EGC. 2017
2. Paulsen F. & J. Waschke. 2014. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum
dan Muskuloskeletal, Edisi 23. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC
3. Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 4.
Jakarta : Media Aesculapius.
4. RD collection, 2002. Ultimate Surgery Revealed. 1 ed. Jakarta: s.n.
5. Önder, Ö., Azizova, A., Durhan, G., Elibol, F.D., Akpınar, M.G., Demirkazık, F.,
2020. Imaging findings and classification of the common and uncommon male
breast diseases. Insights Imaging 11, 27. https://doi.org/10.1186/s13244-019-0834-3
6. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/
page/3/7-langkah-melakukan-sadari-bagian-2

Thank You

Anda mungkin juga menyukai