Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN TINDAKAN EKSISI

DEFINISI
Tumor jinak ialah lesi jinak yang berasal dari parenkim stroma, areola dan papilla. Termasuk:
Tumor jinak jaringan lunak mammae, lipoma, hemangioma mammae. Untuk mudahnya disini
dimasukkan pula dysplasia mammae. Tidak termasuk: tumor jinak kulit.
RUANG LINGKUP
Lesi jinak payudara.
MANIFESTASI KLINIS
Tumor jinak mammae maupun tumor non neoplasma bermanifesasi sebagai: tumor pada
mammae, jaringan mammae yang padat dan noduler, nyeri pada mammae.
GAMBARAN KLINIS KHAS
1. FIBROADENOMA MAMMAE: tumor pada mammae yang
- Timbul pada wanita muda 15 – 30 tahun
- Membesar sangat pelan, dalam tahunan
- Bentuk bulat atau oval
- Batas tegas
- Idak besar 2 – 5 cm
- Permukaan rata
- Konsistensi padat kenyal
- Dalam korpus mammae
- Tidak ada tanda invasi atau metastase
- Dapat single atau multiple
- > 4 cm diperlukan FNA untuk menyingkirkan kemungkinan tumor filodes

2. TUMOR FILODES: tumor pada mammae yang


- Bentuk bulat atau oval
- Batas tegas
- Besar >5cm
- Permukaan dapat berbenjol benjol
- Tidak melekat dengan kulit atau m.pektoral dalam korpus mammae.
- Tidak ada tanda invasi atau metastase
- Vena subkuan melebar.

3. DISPLASIA MAMMAE ADA 3 VARIAN:


- Tanpa tumor yang jelas
Keluhan nyeri pada mammae yang sesuai dengan siklus menstruasi. Nyeri pada
mammae pra menstruasi dan menghilang setelah menstruasi.
Jaringan mammae padat, menyeluruh atau segmental, uni atau bilateral, noduler
(Fibrosklerosis) mengeras.
- Berbentuk tumor
Kista: dapat uni atau bilateral, berisi cairan serous atau keruh, single kista, multiple
kista
- Tumor padat
Bentuk tidak teratur, batas tidak tegas, sering multiple dan bilateral, tumor padat ini
sering sukar dibedakan dengan kanker mammae.
- Bentuk campuran padat
Mammae padat noduler disertai tumor baik yang kista maupun yang padat.

4. HIPERTROFI MAMMAE
Mammae membersar jauh melebihi ukuran normal untuk orang itu, kelainan dapat uni
atau bilateral, dapat ditemukan pada: bayi (hipertrofi mammae neonatorium), anak -
anak (hipertrofi mammae pre-pubertal), Laki - laki (Ginekomasti).

5. CAIRAN PUTTING SUSU: Keluar spontan dari putting susu diluar laktasi dapat
disebabkan oleh; Intraduktal papilloma, Displasia mammael, mastitis, kanker mammae,
galaktore, trauma, dll.

INDIKASI OPERASI

Lesi jinak yang memberikan keluhan atau tidak berhasil dengan terapi konservatif

KONTRA INDIKASI OPERASI

Bukan lesi maligna, tidak ada komorbid yang berat

DIAGNOSIS BANDING TUMOR JINAK PAYUDARA

Karsinoma Payudara, Displasia Mammae, Hipertrofi mammae.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Bila pada pemeriksaan klinis jelas suatu tumor jinak, pemerikasaan penunjang klinis (triple
diagnostic) dikerjakan bila diperlukan, tergantung kepada ada atau tidaknya faktor resiko pada
penderita (usia, riwayat keluarga, tumor payudara multiple atau residif).
Imaging: USG Mammae, Mammografi kadang - kadang MRI payudara.
Sitologi atau hispatologi; FNA, Sitologi dari cairan putting susu, core biopsy atau open biopsy.

TEKNIK OPERASI

1. Dengan pembiusan general, punggung penderita diganjal bantal tipis, sendi bahu
diabduksikan ke arah kranial.
2. Lokasi tumor ditandai dengan spidol/tinta.
3. Desinfeksi lapangan operasi (dibawah klavikula), Midsternal, linea aksilaris posterior, sela
iga 1 per clan 8 dengan larutan desinfektan povidone iodine 105.
4. Lapangan operasi dipersempit dengan duk steril, bila memungkinkan insisi dikerjakan
sirkumareolar, tetapi bila lokasi tumor cukup jauh dari areola (>4cm), maka insisi dikerjakan
diatas tumor sesuai dengan garis.
5. Untuk insisi sirkumareolar maka putting susu dipegang dengan jari telunjuk dan ibu jari,
dilakukan marker insisi. Dengan pisau dilakukan insisi periareolar sampai fasia superfisialis
subkutan.
6. Flap kulit diangkat keatas dengan bantuan hak tajam, dengan gunting dilakukan
undermining sepanjang fasia superfasial kearah lokasi tumor.
7. Rawat perdarahan, lalu identifikasi tumor.
8. Jepit jaringan sekitar tumor pada 3 tempat dengan kocher, lalu dilakukan eksisi tumor sesuai
tuntunan kocher.
9. Rawat perdarahan lagi, orientasi seluruh bed tumor lalu dipasang redon drain dengan lubang
dikuadran lateral bawah (bila menggunakan penrose drain, drain dikeluarkan digaris insisi).
10. Jahit subkutan fat dengan plain cat gut 3.0
11. Jahit kulit dengan prolene 4.0
12. Luka operasi ditutup dengan kasa betadine
13. Dilakukan dressing luka operasi dengan teknik suspensi payudara (BH buatan) tanpa
mengganggu gerakkan sendi bahu.

KOMPLIKASI OPERASI

Perdarahan: hemostasis yang kurang baik akan menyebabkan perdarahan dan terjadi hematom
dan Infeksi

MORTALITAS

Tidak ada

PERAWATAN PASCA BEDAH

Drain handscoen/penrose diangkat hari ke 2, drain continous dilepas bila produksi < 10cc/24jam,
jahitan diangkat pada hari ke 7 - 10, bila masih ada seroma dapat dilakukan aspirasi.

FOLLOW UP

Pemeriksaan klinis 3 - 6 bulan pasca bedah, imaging kadang - kadang dilakukan terutama bila
ada tumor yang residif.

REFERENSI

Alfonso A.E.et.al: Skin and soft tissue prolblems, Breast problems. In : Surgery Diagnosis
and Therapy, Stillman, R.M. (ed.), Appleton & Lange, Connecticut. 1989.pp.390-397.
Bland Land Copeland, E.M. : The Breast - Comprehensive Management of Benign and
Malignant Diseases. W.B. Saunders Co.,Philadelphia,1991. 3, Giuliano, A.E.: Breast. In :
Current Surgical Diagnosis and Treatment. 9th.ed. Way, L.W.(ed.) Appleton &Lange,
New Jersey,1991,pp 286-306
Smallwood J.A. and Taylor, 1. Benign Breast Disease. Edward Arnold. London. 1990
Strombeck, J.O. and Rosato, F.E.: Surgery Treatment of Breast Diseases. Theme
verlag, Stutgart.1986.
Jay R Harris,et al. Diseases of the Breast,2nd ed.Lippincott Williams and Wilkins, 2000

Anda mungkin juga menyukai