A. Definisi
Arthroscopy adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mendiagnosis dan
menangani gangguan yang terjadi pada sendi, seperti radang sendi. Tindakan
arthroscopy dilakukan dengan memasukkan alat bernama arthroskop melalui
lubang sayatan yang dibuat dokter.
Arthroscopy adalah prosedur medis untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan
mengatasi berbagai masalah pada persendian. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan
pada bagian tubuh yang sering menekuk, seperti lutut, pergelangan tangan, dan
sebagainya. Prosedur arthroscopy dianjurkan apabila pasien mengalami
peradangan, kerusakan, atau cedera pada sendi.
C. Etiologi
Arthroscopy merupakan Prosedur yang biasanya dilakukan untuk
memeriksa dan menangani gangguan sendi di bahu, siku, panggul, pergelangan
tangan, pergelangan kaki, dan lutut. Beberapa Penyebab gangguan sendi yang
bisa didiagnosis dan ditangani dengan artroskopi adalah:
Frozen shoulder
Carpal tunnel syndrome
Gangguan sendi rahang (tempomandibular disorder)
Robekan pada tulang rawan di bahu (labral tears)
Peradangan pada bantalan sendi bahu (bursitis)
Sindrom nyeri bahu (shoulder impingement syndrome)
Robekan pada otot dan tendon di bahu (rotator cuff tendon tears)
Kerusakan tulang rawan di tempurung lutut (chondromalacia)
Robekan pada tulang rawan di lutut (meniscal tears)
Cedera ligamen lutut anterior (ACL tears)
Sindrom nyeri lutut (patellofemoral pain syndrome)
Selain kondisi di atas, artroskopi juga bisa digunakan untuk mengangkat potongan
tulang atau tulang rawan yang lepas dan menyedot timbunan cairan di dalam
sendi.
D. Manifestasi Klinis
1. Artroskopi disarankan bagi pasien yang mengalami nyeri sendi berkepanjangan
2. Kaku sendi,
3. Pembengkakan sendi yang penyebabnya belum jelas
4. Meniskus Robek
5. Ligamen robek
6. Jaringan sendi yang meradang
7. Kartilago artikular yang rusak
Setelah itu, area kulit di bagian tubuh yang akan dioperasi dibersihkan
dengan cairan antibiotik. Selanjutnya, dokter akan membuat sayatan sebesar
lubang kunci di kulit pasien sebagai jalan masuknya artroskop. Dokter juga bisa
membuat beberapa sayatan untuk memasukkan alat atau instrumen bedah lainnya.
2. Tergantung pada jenis obat bius yang akan diberikan, dokter dapat meminta
pasien untuk tidak mengonsumsi makanan yang keras selama 8 jam sebelum
artroskopi.
3. Pasien tidak dianjurkan untuk berkendara sendiri setelah artroskopi. Oleh sebab
itu, mintalah teman atau keluarga untuk menemani dan mengantarkan pulang
setelah selesai artroskopi.
4. Pasien dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman agar
mudah mengenakannya kembali setelah artroskopi.
5. Selain hal-hal di atas, dokter juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk
memastikan bahwa artroskopi merupakan prosedur yang tepat bagi pasien.
Pemeriksaan tersebut antara lain: