Anda di halaman 1dari 37

BAB 9 SISTEM KOORDINASI

SK: Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan


tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada Salingtemas

KD : Mengaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/penyakit


yang dapat terjadi pada sistem koordinasi (saraf, endokrin,
indra) manusia dan hewan tertentu
INDIKATOR

1 mengidentifikasi, struktur, fungsi, dan proses sistem pada


.

koordinasi manusia
2. menjelaskan, struktur, fungsi, dan proses sistem koordinasi
pada manusia .
3. mengaitkan struktur, fungsi, dan proses sistem koordinasi
pada manusia..
4. mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem
koordinasi
manusia
5. memberi contoh teknologi yg berhubungan dengan
kelainan yang terjadi pada sistem. koordinasi
6. membandingkan struktur, fungsi, dan proses sistem
koordinasi pada manusia, dan hewan tertentu
PENDAHULUAN

 DALAM TUBUH MASNUSIA/HEWAN BANYAK


ORGAN, SISTEM ORGAN
 KERJANYA TIDAK PERNAH BERBENTURAN
 MENGAPA
 KARENA ADA SISTEM KOORDINASI
 1. SISTEM SARAF
 2. SISTEM HORMON
 3. ALAT INDRA
SISTEM SARAF

 Fungsinya: menerima, menghantarkan rangsangan ke


semua bagian tubuh, dan sekaligus memberikan
tanggapan terhadap rangsangan tersebut.
 Merupakan sistem jaringan komunikasi dalam tubuh
 Tersusun atas unit-unit pelaksana kerja sistem saraf,
yaitu sel saraf atau neuron dan neuroglia.
Sel saraf/neuron
 Selaput neuron terdiri atas dua jenis:
mielin dan neurilema.
 Serabut saraf otak hanya mempunyai selaput mielin.
Serabut saraf perut mempunyai selaput mielin dan
neurilema.
 Selaput neurilema penting untuk regenerasi serabut saraf.
MACAM SEL SARAF
a. A. Neuron Sensorik (Neuron Aferen) : Dendritnya
berhubungan dengan reseptor, neurit berhubungan
dengan dendrit neuron lain.
Fungsi : menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat
susunan saraf.
b. Neuron Motorik (Neuron Efektor) : Dendrit berhubungan
dengan neurit neuron lain. Neurit berhubungan dengan
efektor/alat tubuh pemberi tanggapan suatu rangsangan.
Fungsi : menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf
pusat ke efektor.
c. Neuron Asosiasi : Penghubung antara neuron motorik dan
sensorik. Dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
 1) Neuron konektor : penghubung antara neuron yang
letaknya di luar pusat saraf
 2) Neuron ajustor : penghubung antara neuron sensorik
dan neuron motorik di dalam pusat syaraf.
MACAM SEL SARAF
Susunan Sistem Saraf Manusia
1. SISTEM SARAF SADAR
1. Sistem Saraf Pusat
a.Otak : dilindungi meninges
Otak besar
1. L. occipetale = pusat penglihatan,
2. l. temporalis = pusat pendengaran,
3.l. Frontalis = gerak otot
4. l. Parietalis =bersifat sensorik, peka terhadap perubahan yang
menyangkut panas, dingin, tekanan, dan sentuhan pada alat indra di kulit.
5. l. Medialis = pusat pengaturan warna kulit dan otot , peka terhadap
pengaruh panas, dingin, dan sentuhan dll.
6. Antara bagian tengah dan belakang : pusat perkembangan kecerdasan,
ingatan, kemauan, dan sikap.
Kerusakanhilangnya daya ingatan/ afasia..
Struktur otak manusia….. lanjut
 Struktur Ot. Besar manusia
 Antara lobus frontalis dan lobus parietalis, dipisahkan oleh
suatu lekukan.
 Peran lobus frontalis  gerak otot  motorik
 Peran lobus parietalis  bersifat sensorik. Peka  bersifat
motorik, peka terhadap perubahan karena : panas, dingin,
tekanan, sentuhan
 Cerebrum sebagai penerima sensasi penginderaan 
pengendali dan pengatur kerja organ dibedakan menjadi
beberapa area
a. Area sensorik: berkaitan dengan penerimaan organ
reseptor di indra.
b. Area motorik : merespon rangsang  perintah ke
organ pelaksana  otot, kulit, kelenjar.
c. Area asosiasi : penghubung area sensorik dan
motorik. Proses belajar : berpikir, mengingat,
mengambil keputusan, menyimpulkan .
 Otak Besar
lapis luar = kelabu = kaya badan sel
lapis dalam = putih= kaya akan dendrit dan neurit

 Otak Tengah/midbrain
Di depan jembatan varol. bagian atas = lobus optikus, pusat
reflek mata dan pendengaran

 Otak Depan/diencephalom
. di depan midbrain
. terdiri atas: talamus dan hipothalamus
. talamus: pusat pengatur sensorik dari pengatur sensorik
cerebrum
. hipotalamus : pusat pengatur suhu, selera makan,
keseimbangan cairan tubuh, menumbuhkan sikap agresif.
tetap terjaga dll.
Otak Kecil
 Disebelah bawah-belakang cerebrum
 Pusat keseimbangan dan koordinasi otot
 Di bawahnya terdapat jembatan varol  penghantar
impuls dari cerebrum belahan kanan dan kiri
LOKASI AREA PADA OTAK
SUMSUM
 MELIPUTI :
1. SUMSUM LANJUTAN /MEDULA OBLONGATA
2. MEDULA SPINALIS/SUMSUM TL BELAKANG
 MEDULA OBLONGATA
. Mengandung banyak ganglion pengatur gerak
reflek: denyut jantung, pernapasan,
pelebaran/penyempitan pembuluh darah
. PONS = bagian medula oblongata yang
menghubungkan otak dan medula spinalis.
 MEDULA SPINALIS
. Terdapat di dalam ruas tulang belakang
. memanjang dari medula oblongata hingga vertebrae
lumbales.
FUNGSI MEDULA SPINALIS
 Penghubung impuls dari dan ke otak

 Kemungkinan jalan terpendek untuk gerak refleks

 Sayatan melintang
. Lapisan luar  putih : kaya dendrit dan neurit
. Lapisan dalam bentuk kupu-kupu kelabu :
mengandung banyak badan neuron.
a. Akar ventral  badan sel neuron motorik.
akson menuju ke otot, dendrit  akson neuron
konektor
b. Akar dorsal  badan sel neuron sensorik.
akson berhubungan dengan dendrit neuron
konektor. Dendrit berhubungan dengan reseptor
Lanjutan …….
 Di sentral bagian kelabu  kanalis sentralis, berisi cairan
serebro spinal.
 MENINGES = selaput pembungkus otak
. Durameter : melekat pada tulang
. Piameter: melekat pada permukaan
otak/sumsum
. Araknoid : terletak di antara piameter dan
durameter
Radang meninges = meningitis
SISTEM SARAF TEPI

 Serabut yang menghubungkan pusat saraf dengan


organ tubuh.
 Serabut Saraf aferen : membawa impuls dari
reseptor ke pusat saraf
 Serabut saraf eferen : membawa impuls dari pusat
saraf ke efektor
 Serabut saraf otak
 Serabut saraf sumsum tulang belakang
SERABUT SARAF OTAK
 Jumlah 12 pasang
1. Hanya terdiri atas neuron sensorik : 1, 2 dan 8
2. Hanya terdiri atas neuron motorik : 3, 4, 6, 11, dan 12.
3. Terdiri atas neuron sensorik dan motorik : 5, 7, 9, dan 10.
Serabut saraf 10 saraf sadar yang kerjanya tidak sadar  alat
dalam.
SERABUT SARAF MEDULA SPINALIS

 Gabungan serabut saraf sensorik dan motorik, jumlah 31


pasang.
 Serabut Saraf sensorik : masuk melalui akar dorsal
 Serabut Saraf motorik keluar melalui akar ventral
SISTEM SARAF OTONOM
 Saraf tak sadar motorik= saraf eferen, sasarannya alat-
alat dalam  viseral eferen
 Saraf eferen perifir sasarannya adalah otot yang bekerja
di bawah kehendak, disebut saraf eferen somatik
 Saraf otonom mengendalikan kerja organ secara
otomatis: peredaran, pernapasan, perubahan pupil.
SARAF SIMPATIK
 Berpangkal pada sumsum tulang belakang daerah leher
pinggang  disebut saraf torakolumbal
 Fungsi : mengaktifkan berbagai organ  bekerja
ototmatis  ke otot polos saluran pencernaan,
peredaran, pernapasan.
SARAF PARA SIMPATIK

 Berpangkal pada medula oblongata dan sakrum.


 Sifat kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatik.
PENGHANTARAN IMPULS
 Rangsangan  reseptor  (dendrit badan sel akson )
 dendrit neuron lainnya.
 Hubungan akson dengan dendrit = sinapsis
 Impuls sampai ujung akson melepaskan neurohumor
memacu menghantarkan impuls ke dendrit neuron
berikutnya.
 Untuk penghantaran diperlukan O2  oksidasi biologi
sel saraf sendiri.
 Berolahraga dan banyak minum  menyegarkan
otak.
lanjutan

 Benang saraf/urat saraf terdiri atas gabungan dendrit dan


akson.
 Badan sel saraf bergabung membentuk ganglion/simpul
saraf
 Dua macam ganglion : ganglion otak dan ganglion sumsum
tulang belakang
Proses konduksi
 Proses konduksi terjadi krn adanya loncatan listrik krn
ada jarak antar neuron, dsbt = sinapsis,  sinapsis listrik.
 Sinapsis lainnya : sisnapsis kimiawi, sinapsis
neuromoskuler, sinapsis neuroglanduler.
 Pada sinapsis kimia, impuls disampaikan oleh zat kimia
 neurotransmiter.
Gerak

 Gerak  sadar dan refleks

 Gerak sadar :
reseptor saraf sensorik  otak  saraf motorik  efektor
 Gerak refleks :
reseptor  n. sensorik  ss. tl. belakang  n. motorik 
efektor
Gerak refleks
 Gerak refleks : cepat, tidak disadari, berfungsi melindungi
tubuh dari bahaya.
 Bersifat menurun, tetapi ada yang dapat dilatih.
 Dua macam refleks : tunggal dan kompleks.
r. tunggal : menyertakan satu efektor. Mis : kaki
menginjak duri, langsung ditarik.
r. kompleks : menyertakan banyak efektor. Mis: kaki
menginjak duri  mengangkat kaki sambil berteriak.
 Gerak refleks kemudian disadari.
 Jarak terpendek yg dilalui impuls, sehingga timbul gerak
refleks  lengkung refleks.
Lengkung refleks
lanjutan

 Refleks otak : neuron konektornya terdapat di otak, misal


 refleks pupil, kejap mata
 Refleks sumsum tulang belakang : neuron konektor
terdapat di sumsum tulang belakang. Misal : refleks lutut.
PENGARUH NARKOBA terhadap S. SARAF
 Sakit sebenarnya ketidakseimbangan
 Bbrp obat sifatnya menghilangkan rasa sakit
sementara, tetapi tdk menyembuhkan, punya efek
kesembuhan semu.
1. Alkohol
. Sifat : obat luar sebagai desinfektan
. Merupakan zat depresan : menekan rasa takut,
ragu-ragu, gelisah dll.
. Sering minum alkohol  kebiasaan  kecanduan
(adiksi= adiksi fisiologis)  konsumsi semakin
meningkat  hilang kesadaran.
NARKOTIKA
 Di dunia medis  penghilang rasa sakit, menimbulkan
kenyamanan menimbulkan adiksi
1. opium
2. morfin dan kodein menekan rasa sakit
3. heroin sintetik, olahan dari morfin.
4. kokain  untuk anaestesi lokal.
 VALIUM
Obat penimbul rasa tenang, tanpa beban dan santai.
menimbulkan adiksi fisiologis.
lanjutan
 AMFETAMIA
. Obat perangsang  orang tetap terjaga
. Penggunaan amfetamin dpt menimbulkan kelelahan
berlebihan menurunkan kesehatan.

 BAHAN PENIKMAT
Kopi, cokelat, teh, tembakau, mengandung : kafein,
teobromin, tein dan nikotin  adiksi fisiologis

Anda mungkin juga menyukai