Anda di halaman 1dari 15

SIMBOL DAN NILAI

ESTETIS KARYA SENI


RUPA DUA DIMENSI
KELOMPOK 2 :
1. Aditya Hendrika
2. Alexander Mario
3. Eka Aprianto
4. Pailinda Yuni
5. Rizqa Ichlasul

l
A. Simbo
a
p
u
R
i
n
e
S
Dua
Secara konseptual,
kata simbol ini memiliki beberapa
i
s
n
e
m
i
D
pengertian
sebagai berikut.
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang
kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek
tertentu.
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk
mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas,
abstraksi, gagasan, objek.
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan
umum dan/ atau dengan kesepakatan atau
kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun
oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti
tertentu yang kurang lebih standar yang
disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu.
Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan
dengan tanda alamiah.

SIMBOL

OBJEK

UNSURUNSUR
RUPA

VISUALISA
SI

1. Garis
2. Ruang
3. Gelap terang
4. Warna
5. Bidang
6. Bentuk
7. Tekstur

1. Bentuk objek
2. Tema

mendasar dan penting dalam


mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Karakter garis yang dihasilkan oleh
alat yang berbeda akan menghasilkan
karakter yang berbeda pula.
b. Raut (Bidang dan Bentuk) yang
merupakan tampak, potongan atau
wujud dari suatu objek.
c. Ruang uang dalam sebuah karya seni
rupa 2 dimensi menunjukan kesan
dimensi dari obyek yang terdapat
pada karya seni rupa tersebut
d. Tekstur adalah unsur rupa yang
menunjukan kualitas taktis dari suatu
permukaan atau penggambaran
ns u
r-u
struktur permukaan suatu objek pada
n
s
rup
ur
se karya seni rupa
a

dim dua
ens

ni

e. Warna adalah unsur rupa


yang
paling
menarik
perhatian.
Menurut
teori
warna Brewster, semua warna
yang ada berasal dari tiga
warna pokok (primer) yaitu
merah, kuning dan biru.
f. Gelap terang pada karya
seni
rupa
timbul
karena
adanya perbedaan intensitas
cahaya yang jatuh pada
permukaan benda.

Visualis
as i
Penataan unsur-uns
ur visual pada sebu
ah
karya seni rupa me
nggunakan prinsipprinsip dasar berup
a kaidah atau atura
n
baku yang diyakini
oleh seniman,pada
umumnya dapat me
mbentuk sebuah
karya seni yang baik
dan indah.

Prinsip-p
dasar ini
n
a
k
a
p
u
r
1.
e
m
ik
s
fi
n
o
n
r
u
uns
i
n
e
s
a
y
r
a
dari k
rupa.

Komposisi adalah tata susunan


yang menyangkut keseimbangan,
kesatuan, irama, dan keselarasan
dalam suatu karya seni rupa.
2. Keseimbangan (balance) adalah
kesan yang dapat memberikan
rasa mapan (tidak berat di salah
satu sisi) sehingga tidak ada
ketimpangan dalam penempatan
unsur-unsur rupa (garis, bentuk,
warna, dan lain-lain).
3. Kesatuan (unity) adalah hubungan
keterkaitan antara unsur-unsur
rupa yang mengarah pada pusat
perhatian. Unsur-unsur gambar
yang baik akan menyatu-padu,
tidak terkesan terpencar atau

4. Irama (rh
ythm ) adala
h uraian kes
ditimbulkan
an gerak ya
oleh unsur-u
ng
n
s
ur yang dipa
berdamping
dukan secar
an dan kese
a
luruhan. Ira
ibarat aluna
ma dalam s
n lagu atau
eni rupa
musik yang
sehingga te
d
ia
tur sedemik
rcipta suatu
ian rupa
keindahan. Ir
juga bisa diw
ama dalam
ujudkan den
lukisan
gan pengatu
5. Keselaras
r
a
an (harmony
n warna dan
) adalah kes
bidang.
unsur yang
an kesesuaia
satu dengan
n antara
unsur yang
kesatuan su
lain dalam s
sunan. Misa
at u
lnya, gamba
ukurannya le
r
b
uah apel ya
bih besar da
ng
ripada buah
6. Proporsi a
pepaya.
dalah kesan
kesebanding
sesuai, dan
an yang ide
benar) anta
al (pantas,
r
a
u
n
lainnya dala
s
u
r
y
a
n
g
satu dengan
m satu kesa
unsur
tuan unsur r
bentuk obje
upa. Pengga
k yang tidak
mbaran
proporsi aka
Misalnya, ga
n
t
erlihat jangg
mbar tanga
n manusia y
al.
panjang dar
ang ukurann
i ukuran kak
ya lebih
inya.

B. Nilai Estetis Seni Rupa


Dua Dimensi
Nilai Estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu
keindahan yang kita rasakan, setelah kita rasakan maka
kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut.
Nilai estetis identik dengan keindahan dan keunikan
sebuah karya seni rupa, dipengaruhi oleh keharmonisan
dan keselarasan penataan unsur-unsur rupanya. Nilai
estetis dapat juga bersifat subjektif sesuai selera orang
yang melihatnya. Pengalaman pribadi, lingkungan dan
budaya dimana seseorang tinggal dapat menyebabkan
nilai estetis sebauh karya seni rupa berbeda antara satu
orang dengan orang yang lainnya.

Nilai estetis obyektif memandang


keindahan karya seni rupa
berada pada wujud karya seni itu
sendiri artinya keindahan tampak
kasat mata.
Nilai estetis yang bersifat
subyektif beranggapan
keindahan tidak hanya pada
unsur-unsur fisik yang diserap
oleh mata secara visual, tetapi
ditentukan oleh selera
penikmatnya atau orang yang
melihatnya.

Contoh Pengamatan Terhadap Sebuah Karya


Seni Rupa
Aspek yang Diamati

Uraian Hasil
Pengamatan

Unsur-unsur rupa yang Unsur bidang


menonjol
Objek yang tampak
Bagian objek
paling menarik

Keragaman
bentuk

yang Proporsi
gambar

Makna simbolik pada Menunjukan


unsur,
objek
atau perpaduan
tema.
berbagai
bentuk

Aspek yang Diamati

Uraian Hasil
Pengamatan

Unsur-unsur
rupa Unsur ruang
yang menonjol
Objek yang tampak Warna yang
digunakan
serasi
Bagian objek yang Perpaduan
paling menarik
warna
Makna
simbolik Menunjukan
pada unsur, objek kasih sayang
atau tema.
dengan
seama

Uraian Hasil
Aspek yang
Pengamata
Diamati
n
Unsur-unsur rupa Unsur
yang menonjol
tekstur

Objek
tampak

yang Menggamba
rkan
keindahan
Bagian objek yang Keselarasan
paling menarik
gambar

Makna
simbolik Menunjukan
pada unsur, objek keindahan
atau tema.
ciptaan
Tuhan

Aspek yang
Diamati

Uraian Hasil
Pengamatan

Unsur-unsur
Unsur
rupa
yang terang
menonjol
Objek
tampak
Bagian
yang
menarik

gelap

yang Pemilihan
warna
yang
tepat
objek Irama
paling

Makna simbolik Menunjukan


pada
unsur, semangat
objek atau tema. yang tinggi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai