Anda di halaman 1dari 7

1.

Definisi
Metabolisme adalah proses penyusunan (anabolisme) dan pembongkaran
(katabolisme) zat-zat dalam tubuh organisme.
Metabolisme ada dua, yaitu Katabolisme dan Anabolisme.
(1) Katabolisme
proses pemecahan/ pembongkaran/ penguraian dari senyawa kimia
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana
Karbohidrat
Ptialin,Amilase

Glukosa

C6H12O6 + 6O2
C6

6CO2 + 6H2O + Energi Kimia (ATP)


C1

Contoh : Respirasi Aerob (glikolisis, dekaboksilasi oksidatif, siklus krebs,


transpor elektron) dan Respirasi Anaerob (fermentasi alkohol dan asam
laktat)
(2) Anabolisme
Untuk menyusun senyawa sederhana ke senyawa kompleks
(kebalikannya katabolisme)
6CO2 + 6H2O

C6H12O6 + 6O2
Butuh
energy
cahaya

Contoh : Fotosintesis, Kemosintesis/Nitrifikasi


2. Pembahasan
(1) Enzim
Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzimatis yang melibatkan enzim.
Sifat-sifatnya sbb:
merupakan protein.
biokatalisator (katalisator hidup yang mempercepat reaksi kimia tetapi
tidak berubah setelah selesai reaksi.
mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi.
tidak mengubah keseimbangan reaksi.
bekerja sangat spesifik, yaitu satu substrat, satu enzim.
memiliki sisi aktif atau sisi katalistik, yaitu bagian enzim tempat substrat
berkombionasi.
substrat asing berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang
berfungsi mempercepat reaksi disebut aktivator.

Komponen yang terdapat di enzim :


Secara kimiawi enzim tersusun atas 2 bagian, yaitu bagian protein
(apoenzim) dan bagian non-protein (gugus prostetik)

APOENZIM : merupakan bagian enzim aktif yang tersusun atas protein


dan mudah berubah ,(labil) terhadap factor lingkungan seperti pH dan
suhu.
GUGUS PROSTETIK : merupakan gugus yang tidak aktif, berupa unsur
unsur logam/ molekul anorganik seperti Fe 2+, Mn2+,Mg2+, dan Na+ yang
disebut KOFAKTOR.
GUGUS PROSTETIK juga dapat berupa bahan organic bukan protein,
seperti vitamin B, NADH, FADH2 yang disebut KOENZIM.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim

SUHU : enzim bekerja baik pada suhu optimum, pada suhu maksimum
enzim akan rusak, pada suhu minimum enzim akan tidak aktif.
pH : perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino pada
sisi aktif enzim sehingga menghalangi sisi aktif bergabung dengan
substratnya.
KONSENTRASI ENZIM : semakin banyak jumlah enzim, reaksi akan
berlangsung semakin cepat
KONSENTRASI SUBSTRAT : jika jumlah enzim tetap, kecepatan reaksi
akan meningkat seiring dengan bertambahnya substrat
INHIBITOR : Jika inhibitor ditambahkan ke dalam campuran enzim dan
substrat , kecepatan reaksi akan turun.

a. Inhibitor
1) Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat yang bersaing
dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim. Contohnya,
sianida bersaing dengan oksigen untuk mendapatkan hemoglobin
dalam rantai respirasi terakhir. Penghambatan inhibitor kompetitif
bersifat sementara dan dapat diatasi dengan cara menambah
konsentrasi substrat.
2) Inhibitor nonkompetitif adalah molekul penghambat enzim yang
bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar sisi aktif enzim.
Sehingga, bentuk enzim berubah dan sisi aktif enzim tidak dapat
berfungsi. Hal ini menyebabkan substrat tidak dapat masuk ke sisi
aktif enzim. Penghambatan inhibitor nonkompetitif bersifat tetap dan
tidak dapat dipengaruhi oleh konsentrasi substrat

(2) Katabolisme
Respirasi merupakan oksidasi senyawa organik secara terkendali untuk
membebaskan energi bagi pemeliharaan dan perkembangan makhluk
hidup.
1. Respirasi aerob, yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas.
2. Respirasi anaerob, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen
bebas.
a. Respirasi Aerob
Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui empat tahap, yaitu:
1. Glikolisis
berlangsung di sitoplasma,
berlangsung secara anaerob,
mengubah satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat,
dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul
glukosa.
2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
berlangsung pada matriks mitokondria,
mengubah asam piruvat menjadi Asetil Koenzim A,
dihasilkan 1 NADH dan CO2 untuk setiap pengubahan molekul asam
piruvat menjadi Asetil Koenzim A.
3. Siklus Krebs
berlangsung pada matriks mitokondria,
mengubah Asetil Koenzim A menjadi CO2,
untuk tiap molekul senyawa Asetil Koenzim A dihasilkan 1 ATP, 1
FADH, dan 3 NADH.
4. Rantai Transpor Elektron
NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan
ion hidrogen,
melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH dan FADH yang dihasilkan
pada proses glikolisis. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan siklus
krebs dilepaskan ke oksigen (sebagai senyawa penerima hidrogen
terakhir), untuk membentuk H20 dengan melepaskan energi secara
bertahap,
satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu
molekul FADH akan menghasilkan 2 ATP.

Atp yang dihasilkan :


Tahap
Tak langsung
Glikolisis
2 NADH = 6 ATAP
Oksidasi piruvat 2 NADH = 6 ATP

langsung
2 ATP
-

Siklus krebs

2 ATP

JUMLAH

6 NADH = 18 ATP
2 FADH2 = 4 ATP
34 ATP

4 ATP

b. Respirasi Anaerob
terjadi bila tidak ada oksigen. Proses yang terjadi pada respirasi anaerob
sama dengan respirasi aerob, tetapi peran oksigen sebagai penerima
electron terakhir digantikan oleh NO3 dan SO4. Respirasi anaerob hanya
dapat dilakukan oleh mikroorganisme.
Fermentasi
Fermentasi terjadi jika kadar oksigen tidak mencukupi untuk
melakukan respirasi aerob
- Fermentasi alcohol
Fermentasi alkohol biasanya dilakukan oleh ragi dan bakteri yang
banyak digunakan dalam pembuatan bir dan anggur. Pada
Fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi etanol dalam dua
langkah. Langkah pertama menghidrolisis piruvat dengan molekul
air sehingga melepaskan karbondioksida dari piruvat dan
mengubahnya menjadi asetaldehida berkarbon dua. Dalam
langkah kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol
sehingga meregenerasi pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk
glikolisis.
-

Fermentasi asam laktat


Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan bakteri
tertentu digunakan dalam industri susu untuk membuat keju dan
yogurt. Aseton dan methanol merupakan beberapa produk
samping fermentasi mikroba jenis lain yang penting secara
komersil. Dalam fermentasi asam laktat, piruvat direduksi langsung
oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk limbahnya,
tanpa melepaskan CO2. Pada sel otot manusia, fermentasi asam
laktat dilakukan apabila suplay oksigen tubuh kurang. Laktat yang
terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih
dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati
untuk diubah kembali menjadi piruvat.

(3) Anabolisme
Anabolisme adalah semua reaksi proses penyusunan yang berlangsung di dalam
sel. Contoh Anabolisme adalah fotosintesis dan kemosintesis.
a. Fotosintesis
penyusunan Glukosa dari unsur-unsur sederhana dengan bantuan cahaya
matahari
Reaksi Gelap
Disebut juga siklus Calvin-Benson. Reaksi ini disebut reaksi gelap,
karena tidak tergantung secara langsung dengan cahaya matahari.
Reaksi gelap terjadi di stroma. Namun demikian, reaksi ini tidak
mutlak terjadi hanya pada kondisi gelap. Reaksi gelap memerlukan
ATP, hidrogen, dan elektron dari NADPH, karbon dan oksigen dari

karbondioksida, enzim yang mengkatalisis setiap reaksi, dan RuBp


(Ribulosa bifosfat) yang merupakan suatu senyawa yang mempunyai 5
atom karbon. Reaksi gelap terjadi melalui beberapa tahapan, yaitu:
a) Karbondioksida diikat oleh RuBp (Ribulosa bifosfat yang terdiri atas
5 karbon) menjadi senyawa 6 karbon yang labil. Senyawa 6 karbon
ini kemudian memecah menjadi 2 fosfogliserat (PGA).
b) Masing-masing PGA menerima gugus pfosfat dari ATP dan
menerima hidrogen serta e- dari NADPH. Reaksi ini menghasilkan
PGAL (fosfogliseraldehida).
c) Tiap 6 molekul karbon dioksida yang diikat dihasilkan 12 PGAL.
d) Dari 12 PGAL, 10 molekul kembali ke tahap awal menjadi RuBp, dan
seterusnya RuBp akan mengikat CO2 yang baru.
e) Dua PGAL lainnya akan berkondensasi menjadi glukosa 6 fosfat.
Molekul ini merupakan prekursor (bahan baku) untuk produk akhir
menjadi molekul sukrosa yang merupakan karbohidrat untuk
diangkut ke tempat penimbunan tepung pati yang merupakan
karbohidrat yang tersimpan sebagai cadangan makanan

Reaksi terang
di tilakoid/grana
terjadi pengkapan energy cahaya. Energy tersebut kemudian
diteruskan ke pusat reaksi. . Dari pusat reaksi electron dilepaskan
melalui 2 macam aliran .

a) jalur siklik
elektron dilepaskan oleh fotosistem I, lalu menuju ke system
transfer elektron, lalu ke fotosistem I lagi.
b) jalur non-siklik
Terjadi fotolisis : pemecahan molekul air menjadi H2 dan o2.
Fotosistem II mengmbil elektron hasil fotolisis, lalu diteruskan ke
fotosistem I melalui system transper elektron. Pda saat yg sama,
fotosistem I akan melepas elektron. Lalu elektron itu diteruskan ke
system transfer elektron hingga membentuk NADPH2.

Anda mungkin juga menyukai