Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana permainan interaktif dapat
diaplikasikan pada mata kuliah geometri analitik bidang melalui penerapan lesson study. Penelitian ini
terdiri dari 4 siklus, setiap siklus terdari dari 3 tahap yaitu plan, do, see. Subjek penelitian ini adalah
mahasiswa semester I kelas A angkatan 2014 pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Data penelitian ini yaitu melalui lembar observasi, rekaman video, portofolio, dan angket.
Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa partisipasi aktif, dan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa dan
inovasi pembelajaran dapat tumbuh melalui penerapan lesson study.
Abstract
The purpose of this study was to describe how interactive games can be applied in the field of analytic
geometry courses through the implementation of lesson study. The study consisted of four cycles, each cycle shall be
composed of three stages: plan, do, see. The subjects were students of the first semester 2014 class A class of math
education Universitas Muhammadiyah Purwokerto. This research data is through observation sheets, video
recordings, portfolios, and questionnaires. The data were analyzed through data reduction, data presentation,
and conclusion. The results of this study indicate that the active participation, and student mathematical
communication skills and learning innovations can grow through the implementation of lesson study.
generalisasi yang telah dipelajari dan diingat dan tekonologi, maka terdapat banyak cara
mahasiswa. Belajar bermakna menurut Ausubel yang digunakan untuk meningkatkan kualitas
(1963) merupakan proses mengaitkan informasi pendidikan matematika. Dalam kegiatan belajar
atau materi baru dengan konsep-konsep yang mengajar pendidik harus memiliki strategi agar
telah ada dalam struktur kognitif. Ada tiga faktor mahasiswa dapat belajar secara efektif dan
yang mempengaruhi kebermaknaan dalam suatu efisien, sehingga diharapkan dapat menguasai
pembelajaran, yaitu struktur kognitif yang ada, konsep-konsep dan aturan-aturan dari materi
stabilitas dan kejelasan pengetahuan dalam suatu serta mampu menghubungkan materi yang baru
bidang studi tertentu, dan pada waktu tertentu. diterimanya dengan apa yang telah dipelajarinya.
Suparno (1997) mengatakan, bahwa Agar konsep-konsep geometri dapat dipahami
pembelajaran bermakna adalah sutu proses dengan benar, maka perlu mengetahui tahap-
pembelajaran dimana informasi baru dihubungkan tahap pemahaman dalam geometri menurut Van
dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai Hiele.
seorang yang sedang dalam proses pembelajaran. Namun dalam perkuliahan, khususnya bagi
Pembelajaran bermakna adalah pembelajaran yang para mahasiswa baru semester I perlu dikenalkan
menyenangkan yang akan memiliki keunggulan partisipasi aktif, dan bagaimana mahasiswa dapat
dalam meraup segenap informasi secara utuh mengkomunikasikan pendapat, gagasan, serta
sehingga konsekuensi akhir meningkatkan ide selama perkuliahan. Sehingga pada kegiatan
kemampuan mahasiswa. Dengan demikian, lesson study kali ini penulis menganggap bahwa
agar terjadi belajar bermakna maka dosen bagaimana proses pembelajaran diinovasi dengan
harus selalu berusaha mengetahui dan menggali baik melalui permainan (games) dan melihat
konsep-konsep yang telah dimiliki mahasiswa partisipasi aktif, dan kemampuan komunikasi
dan membantu memadukannya secara harmonis matematis mahasiswa.
konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan Pelaksanaan pembelajaran partisipasi aktif
baru yang akan diajarkan. perlu memperhatikan beberapa prinsip sebagai
Matematika merupakan salah satu bidang berikut. Pertama, berdasarkan kebutuhan belajar
studi yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. (learning needs based) sebagai keinginan maupun
Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup kehendak yang dirasakan oleh mahasiswa.
yang harus diselesaikan dengan menggunakan Kedua, berorientasi kepada tujuan kegiatan
ilmu matematika seperti menghitung mengukur, belajar (learning goals and objectives oriented).
dan lainnya. Oleh karena itu, matematika Prinsip ini mengandung arti bahwa pelaksanaan
sebagai salah satu ilmu dasar memiliki peranan pembelajaran partisipasi aktif berorientasi kepada
penting dalam mencerdaskan mahasiswa karena usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
dapat menumbuhkan kemampuan penalaran Ketiga, berpusat kepada mahasiswa
yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan (participant centered). Prinsip ini sering disebut
ilmu dan teknologi. Dalam belajar matematika learning centered, yang menunjukkan bahwa
dibagi atas beberapa bidang, diantaranya adalah kegiatan belajar selalu bertolak dari kondisi
belajar geometri. Peranan geometri dalam nyata kehidupan mahasiswa. Keempat, belajar
matematika sangat kuat, bukan saja geometri berdasarkan pengalaman (experiental learning),
hanya membina proses berpikir akan tetapi juga bahwa kegiatan belajar harus selalu dihubungkan
sangat mempengaruhi bidang matematika yang dengan pengalaman mahasiswa. Dari pendapat
lain. partisipasi aktif oleh Suryosubroto, dijabarkan
Untuk menyelesaikan masalah dalam kedalam beberapa indikator, yaitu:
geometri, maka mahasiswa harus terlebih 1. Mahasiswa harus terlibat dalam proses belajar
dahulu memahami konsep atau sifat-sifat dari a. Turut aktif dalam proses pembelajaran
geometri sehingga mudah dipahami dan tidak b. Mengikuti pelajaran dengan baik
terjadi kesalahan. Dengan melihat kedudukan 2. Berlatih untuk menjelajah, mencari, dan
matematika dalam perkembangan pengetahuan mempertanyakan sesuatu
satuan acara perkuliahan, denah tempat duduk, yang selanjutnya sebagai bahan pembahasan pada
lembar observasi pembelajaran, dan lembar tahap plan untuk siklus berikutnya.
observasi paritisipasi aktif dan kemandirian Pengumpulan data dari penelitian ini
belajar. Pembelajaran yang dilaksanakan yaitu dilakukan dengan cara:
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
dengan tujuan meningkatkan paritisipasi aktif, Observasi
dan kemandirian belajar mahasiswa. Observasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung yaitu pada tahap
Do (Pelaksanaan) do. Pelaksanaan obser vasi dilakukan oleh
Pada tahap ini, dosen model mempraktekkan lima dosen observer. Lembar observasi yang
pembelajaran sesuai dengan hasil kesepakatan digunakan terdiri dari lembar observasi kegiatan
pada tahap plan. Pegangan aktivitas dosen model pembelajaran dan lembar observasi partisipasi
dan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran aktif dan kemandirian belajar. Lembar observasi
yaitu berdasarkan SAP yang telah disepakati tersebut berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
bersama pada tahap plan. Peran observer pada pelaksanaan pembelajaran, partisipasi aktif
tahap ini adalah mencatat aktivitas mahasiswa dan kemandirian belajar mahasiswa, dan
yang membutuhkan perhatian dan mencatat temuan yang diperoleh observer selama proses
perkembangan partisipasi aktif, dan kemandirian pembelajaran
belajar mahasiswa. Panduan dosen observer dalam
melakukan observasi adalah denah tempat duduk Angket
mahasiswa, SAP, lembar observasi pembelajaran, Angket diberikan kepada mahasiswa dengan
dan lembar observasi partisipasi aktif, dan tujuan untuk mengetahui partisipasi aktif
kemandirian belajar mahasiswa. Panduan dosen dan kemandirian belajar mahasiswa setelah
observer ini yaitu sesuai dengan kesepakatan yang pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Angket
telah terbentuk pada tahap plan yang digunakan yaitu berupa pernyataan-
pernyataan tertutup untuk menggambarkan
See (Refleksi dan Evaluasi) partisipasi aktif dan kemandirian belajar pada
Tujuan tahap ini adalah untuk melakukan mahasiswa. Pengisian angket dilakukan dengan
refleksi dan evaluasi dari pelaksanaan pembelajaran memberi tanda cek pada kolom yang sesuai
pada tahap do. Pelaksanaan tahap ini diawali dengan dengan kondisi mahasiswa. Kolom tersebut yaitu
pemaparan dari dosen model atas pelaksanaan berisi skor 1 yang berarti tidak pernah, skor 2 yang
pembelajaran yang telah dilakukan. Dosen berarti jarang, skor 3 yang berarti sering, dan skor
model memberikan refleksi diri atas apa yang 4 yang berarti selalu
dirasakan dan apa yang terjadi selama pelaksanaan
pembelajaran berlangsung. Dosen model juga Dokumentasi
dapat mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang Dokumen yang digunakan berupa rekaman
dialami selama pelaksanaan pembelajaran. video, foto dan portofolio mahasiswa dari setiap
Kegiatan pada tahap ini dilanjutkan dengan pelaksanaan plan, do, dan see.
pemaparan oleh dosen observer atas temuan- Data yang telah diperoleh kemudian
temuan yang diperoleh selama pelaksanaan dianalisis secara kualitatif yaitu melalui reduksi
tahap do. Temuan tersebut yaitu dapat berupa data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
temuan positif maupun temuan negatif terhadap Reduksi data difokuskan pada kegiatan mahasiswa
pelaksanaan pembelajaran dan partisipasi aktif, yang berkaitan dengan motivasi belajar dan
dan kemandirian belajar mahasiswa. Kegiatan temuan-temuan baru yang menarik dalam
selanjutnya pada tahap ini yaitu pemberian pembelajaran. Dari hasil reduksi data kemuian
masukan dari dosen observer atas permasalahan dilakukan penyajian data dalam bentuk gambar
yang terjadi. Hasil masukan ini kemudian ataupun uraian penjelasan. Analisis selanjutnya
dituangkan dalam bentuk SAP oleh dosen model yaitu dilakukan penarikan kesimpulan dengan
memperhatikan dan meng gabungkan dari mengecek penyelesaian masalah yang ada (guess
berbagai data yang diperoleh. and check), permainan ini didasarkan atas strategi
pemecahan masalah (problem solving). Dalam 11
HASIL DAN PEMBAHASAN strategi pemecahan masalah (problem solving)
H a s i l d a n t e mu a n - t e mu a n s e l a m a terdapat sebuah strategi untuk memecahkan
pelaksanaan lesson study dirangkum berdasarkan sebuah permasalahan yaitu guess and check, yaitu
tiap tahapan pada tiap siklus dari pembelajaran mahasiswa diminta untuk menebak dan mengecek
yang dilakukan. Adapun secara rinci yaitu sebagai hasil sebuah penyelesaian dari permasalahan yang
berikut. sedang dihadapi.
Dosen memberikan empat permasalahan
Siklus I matematika dan dua alternative penyelesaian dari
Plan masing-masing permasalahan. Berdasarkan hal
Pembahasan utama pada tahap plan untuk tersebut, mahasiswa diminta untuk mencari tahu
siklus I ini yaitu tentang model pembelajaran mana penyelesaian masalah yang tepat. Proses ini
yang akan digunakan pada tahap do. Model dilaksanakan dalam diskusi kelompok, sehingga
pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran diharapkan dalam diskusi tersebut bisa dilihat
kooperatif dengan termodifikasi permainan partisipasi aktif mahasiswa.
(games). Modifikasi tersebut yaitu pada teknik Setelah proses permainan selesai, mahasiswa
pelaksanaan diskusi dan proses pembelajaran. Pada diminta untuk mempresentasi hasil diskusinya
saat pembelajaran mahasiswa diberi kebebasan berupa penemuan sebuah konsep yang sudah
dalam melaksanakan diskusi guna menemukan didapatkan dan hasil permainan tersebut. Bahan
konsep materi yang sedang diajarkan pada hari presentasi yang dilakukan mahasiswa bersumber
itu. Mahasiswa melakukan diskusi menemukan dari materi kelompok pasangannya, jadi mereka
konsep dengan dibantu lembar kerja mahasiswa bukan mempresentasikan materinya sendiri. Hal
(LKM). LKM tersebut berisi panduan kepada ini bertujuan agar mahasiswa bisa berpartisipasi
mahasiswa untuk menemukan konsep materi, aktif dalam proses diskusi dalam mempelajari
hal ini bertujuan untuk mengarahkan mahasiswa materi tersebut.
agar proses berpikir mahasiswa sejalan dengan
apa yang dikehendaki Dosen dalam menemukan Do
konsepnya. Proses diskusi yang diarahkan Pelaksanaan pada tahap do telah sesuai
tersebut juga dinilai bagaimana partisipasi aktif, dengan SAP yang dibentuk, hanya saja masih
dan kemampuan komunikasi matematis selama banyak mahasiswa yang membutuhkan
pelaksanaan pembelajaran. Modifikasi selanjutnya pengarahan tentang teknik pembelajaran. Hal ini
yaitu pada saat sebelum dilakukan pembelajaran terjadi karena model pembelajaran ini terhitung
dan setelah dilaksanakan pembelajaran, mahasiswa baru bagi mahasiswa sehingga butuh penyesuaian.
diberi kesempatan untuk mengilustrasikan Pada pelaksanaan penempelan emoticon mahasiswa
perasaannya ke dalam selembar kertas emoticon, masih terlihat mengganggu mahasiswa lain
hal ini untuk menganalisa ketertarikan mahasiswa dalam pembelajaran tersebut, sehingga proses
selama proses pembelajaran. penempelan emoticon membuat situasi belajar
Di dalam proses diskusi, dilaksanakan di kelas tidak kondusif.
sebuah permainan (games) yang didasarkan atas Dalam proses diskusi, terlihat beberapa
karakteristik geometri dipandang dari teori mahasiswa sudah berpartisipasi aktif dalam
belajar Dienes, Van Hiele, dan strategi serta kelompoknya. Terlihat dalam kelompok I,
model pembelajaran yang ada. Berdasarkan hal mahasiswa yang bernama Retno Isworo Putri
tersebut, maka permainan (games) dipandang perlu tampak berpartisipasi aktif dalam memimpin
untuk dilaksanakan dalam pembelajaran geometri proses diskusi, akan tetapi ada juga mahasiswa
analitik bidang. Pada pelaksanaan Do 1, permainan yang nampaknya tidak antusias dalam proses
yang digunakan adalah permainan menebak dan diskusi di kelompoknya, sebagai contoh pada
12
dengan Arum
Sebagai contohnya baikdapat mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya, hal
ini terlihat dia rajin dalam mengerjakan tugas di kelas. Akan tetapi ada
Mahasiswa mampu menger jakan
Gambar 3. Mahasiswa senang dalam mahasiswa yang mengerjakan tugas di kelas dengan tidak rapi, terlihat dari
tugas di kelas maupun di rumah dengan
permainan dan mahasiswa yang hasil menggambar grafik tanpa menggunakan penggaris. Hasil angket
baik. Sebagai contohnya Ar um dapat
kebingungan selama proses permainan mahasiswa menunjukkan indikator ini berkriteria sangat baik.
mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya,
hal ini terlihat dia rajin dalam mengerjakan
See tugas di kelas. Akan tetapi ada mahasiswa
Secara keselur uhan partisipasi aktif yang mengerjakan tugas di kelas dengan
mahasiswa telah baik, hanya saja terdapat tidak rapi, terlihat dari hasil menggambar
beberaapa mahasiswa yang masih membutuhkan
perhatian yang lebih. Penjelasan secara rinci dalam
setiap indikatornya yaitu sebagai berikut.
Partisipasi Aktif Mahasiswa :
1) Turut aktif dalam proses pembelajaran.
Hampir seluruh kelompok aktif dalam
pembelajaran dan diskusi. Hal ini diindikasikan Gambar 5. Mahasiswa dapat mengerjakan tugas
dari mahasiswa sangat aktif ketika diskusi kelompok maupun tugas individu dengan baik
grafik tanpa menggunakan penggaris. Hasil bagaimana pemecahan masalah itu terselesaikan.
angket mahasiswa menunjukkan indikator ini Hasil angket mahasiswa menunjukkan untuk
berkriteria sangat baik. indikator ini berkriteria baik.
4) Berinisiatif mempelajari dan mengerjakan
materi pelajaran yang belum dan akan Siklus II
dikerjakan Plan
Proses ini dilihat dari beberapa mahasiswa Perubahan-perubahan yang dilakukan pada
yang membawa sumber materi. Hasil angket siklus II yaitu meliputi (1) Teknis pemasangan
mahasiswa menunjukkan untuk indikator ini emoticon; (2) Posisi tempat duduk; (3) Jenis
berkriteria baik. permainan (games) yaitu paper plane; (4) Mahasiswa
yang membutuhkan perhatian yaitu Putri Rara
5) Menyampaikan pendapat, ide, atau sanggahan (Kelompok VI), Dwi Okta (Kelompok VII), dan
Bagi mahasiswa yang senang berbicara Danu Eka (Kelompok VIII).
sangat menarik, karena mendapat kesempatan
yang luas untuk mengeluarkan pendapatnya. Do
Akan tetapi bagi mahasiswa yang pendiam hal ini Posisi tempat duduk pada pembelajaran
idak menarik, karena mereka akan terus terdiam kali ini sesuai dengan yang direncanakan, yaitu
kecuali mendapat perintah dari dosen. Hasil saling berhadapan di sisi kanan dan sisi kiri Dosen
angket mahasiswa menunjukkan untuk indikator masing-masing 5 kelompok pada setiap sisinya.
ini berkriteria baik.
Gambar 6. Mahasiswa memberi pendapat, ide, Gambar 8. Posisi tempat duduk saling
atau sanggahan baik di proses diskusi kelompok berhadapan antar kelompok
maupun proses pembelajaran
Mahasiswa yang membutuhkan perhatian
6) Mencari jalan memecahkan masalah. telah mengalami perubahan, sebagai contoh
MahasiswaDanu
Lingkungan belajar memberikan kesempatan yangEkamembutuhkan
dan Dwi Okta perhatian telahdalam
telah aktif mengalami perub
yang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk
sebagai contoh diskusi,
Danu Eka namun
dan Putri
Dwi Rara
Okta masih belumdalam
telah aktif terlihatdiskusi, namun
mengembangkan kemampuannya dan tidak perubahannya.
Rara masih belum terlihat perubahannya.
hanya sekedar penguasaan materi pembelajaran.
Mahasiswa sangat variatif dalam belajarnya, ada
yang mencari pemecahan masalah dengan satu
jalan adapun yang memakai pemecahan masalah
dengan berbagai alternative jawaban, terlihat
dari kelompok IV Dini Nur Laila dan Sukma
Maharani dari kelompok III memberikan masukan
kemandirian belajar mahasiswa meningkat ini terlihat dia rajin dalam mengerjakan tugas di
dibandingkan pembelajaran sebelumnya (Do 1). kelas. Mahasiswa sekarang sudah mulai merubah
kebiasaan lama, yaitu menggambar dengan
menggunakan penggaris. Hasil angket mahasiswa
menunjukkan indikator ini berkriteria sangat baik.
Siklus III
Plan
Perubahan pada siklus ini yaitu bentuk
permainannya yaitu Secret Inside Baloon.
Do
Gambar 13. Hasil pekerjaan Istiana Pembelajaran
Indri kaliPembelajaran
ini, masalahkaliyang baru datang dari mahasiswa y
ini, masalah yang baru
Nurvitroh tentang mencari panjang segmen
datang
tadinya aktif menjadi darisemangat
tidak mahasiswadalam
yang tadinya aktif menjadi
mengikuti perkuliahan hari ini, y
Memahami menginterpretasikan, dan tidak semangat dalam mengikuti perkuliahan
Sukma Maharani dalam proses
hari ini, yaitumemperhatikan
Sukma Maharani masalah
dalam pada diskusi kelompo
proses
mengevaluasi ide-ide matematis secara tertulis.
Ide-ide matematis seperti mencari koordinat memperhatikan masalah pada diskusi kelompok.
kutub dari koordinat kartesius dapat dilakukan
dengan beberapa tahapan dan mengevaluasi
semua tahapan tersebut secara benar, kemampuan
ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan Ilham
Kurniawan berikut.
See
Semua indikator pada partisipasi aktif telah
Gambar
terlaksana dengan baik. 17.
Semangat mahasiswa
Pemberian scaffolding
untuk berpendapat kepada Satu
telah muncul. mahasiswa
mahasiswa
yang tidak konsentrasi yaitu Indah kemungkinan
Gambar 15. Menyajikan hasil pekerjaan dengan besar dikarenakan kurang dalam kondisi badan
c. matematika
grafik maupun dengan notasi See
Semua indikator pada partisipasi aktif telah terlaksana dengan b
20 LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016
Semangat mahasiswa untuk berpendapat telah muncul. Satu mahasiswa yang t
konsentrasi yaitu Indah kemungkinan besar dikarenakan kurang dalam kon
badan yang tidak sehat. Hal ini terlihat pada proses pembelajaran dia Nam
Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan Wanda Nugroho Yanuarto
Siklus IV
Plan
Pada tahap ini perkuliahan dipindahkan ke
Ruang Sidang Baru FKIP, dengan asumsi luas
ruangan bertambah memberikan ekspektasi
mahasiswa lebih nyaman dan mobilitas mahasiswa
dan observer akan lebih leluasa. Bentuk permainan
pada pembelajaran kali ini adalah Mysteri Box.
Gambar 19. Mahasiswa mengekspresikan ide
matematis melalui tulisan maupun gambar Do
visual
Kondisi ruang perkuliahan yang lebih luas
Memahami menginterpretasikan, dan
memberikan dampak positif baru para mahasiswa
mengevaluasi ide-ide matematis secara tertulis.
dan para observer. Dosen Model juga lebih
Untuk memahami suatu masalah dapat
memiliki ruang dalam mobilitasnya memantau
digunakan beberapa penjelasan secara logika
jalannya perkuliahan.
berpikir mahasiswa, sebagai contoh terdapat soal
Mahasiswa lebih nyaman dan bersemangat
mengenai sebuah penalaran dua segmen apakah
untuk mengikuti perkuliahan dan Sukma Maharani
memiliki sudut yang sama. Penjelasan salah satu
semangat lagi dalam diskusi.
mahasiswa bernama Nur Azizah menjelaskannya
seperti gambar ini
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 23. Sukma Maharani telah semangat
Gambar 23.
untuk berdiskusi Amstrong, M.A. (2004). Instructional design in
Sukma Maharani telah semangat untuk berdiskusi
the real world: A view from the trenches.
See Melbourne: Information Science Publishing
Seluruh indikator pada partisipasi aktif Arends, baik.
R.I. (1997). Classroom instruction and
Seluruh indikator pada partisipasi aktif telah terlaksana dengan
telah terlaksana dengan baik. Mahasiswa sangat management. New York: Mc. Graw Hill
siswa sangataktif
aktif dalam mengikuti
mengikutiperkuliahan.
perkuliahan.Apabila
Apabiladitinjau dariCompanies
angket
ditinjau
iswa, terdapat dari angket
sebelas mahasiswa,
pernyataan yangterdapat sebelas
diberikan kepadaAusubel . (1963). Meaningful verbal learning
mahasiswa
pernyataan yang diberikan kepada mahasiswa subsumption theory. London: Paul Chapman
egori sangatberkategori
baik. Beberapa
sangat hal
baik.yang perluhal
Beberapa diberikan pembenahanPublishing.
yang perlu adalah
diberikan
si ruang kelas, denganpembenahan adalah kondisi
luas yang memadai ruang
ternyata kelas, dampak
membuat Bobango, T. (1993). Geometry and analytic calculus.
positif
dengan luas yang memadai ternyata membuat New York : Routledge
erkuliahan. dampak positif bagi perkuliahan. Bistari. (2010Suparno, .(1997). Kebermaknaan
dalam sebuah pembelajaran. Semarang :
Cipta Karya
Isjoni. (2010). Pem bela ja ra n Koopera t i f
Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar
Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Johnson, D.W. & Johnson, R.T. (2002). Meaningful
assesment a manageable and cooperative
Gambar 24. Kondisi ruang kelas yang luas
membuat kondisi belajar lebih nyaman bagi process. Boston, MA: Allyn & Bacon.
mahasiswa Kemendiknas, Kemenag, JICA, UPI, UNY, &
UM. (2012). Panduan Untuk Lesson Study
KESIMPULAN DAN SARAN Berbasis MGMP dan Lesson Study Berbasis
Pembelajaran yang telah dirancang oleh Sekolah. Jakarta: IDC.
dosen model dan para dosen observer telah Marguerite, M. (2001). The van hiele levels of
dapat memunculkan partisipasi aktif, kemandirian geometric understanding. Boston, MA: Allyn
belajar dan kemampuan komunikasi matematis & Bacon.
mahasiswa. Dari hasil dan pembahasan dalam Mujiman, H. (2007). Belajar mandiri dalam lingkup
penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan dewasa. Yogyakarta : Aneka Ilmu
Mulyasa, .(2006). Belajar dan berpartisipasi aktif Oh, G. & Lim, E. (2005). The way to study and
dalam pendidikan tinggi. Jakarta : Aneka learning process. New York, NY: State
Pustaka University of New York.
National Council of Teacher of Mathematics Salma, D.P. (2007). Growing with learning
(NCTM). Representation in mathematical process. Madison Avenue: Taylor & Francis
learning and problem solving. Dalam English, e-Library
Lyn D. (Eds.), Journal for research in Syamsuri, I., & Ibrohim. (2012). Lesson Study.
mathematics education. (pp. 197-217). Toms Malang: UM.
River: Lawrence Erlbaum Associates, Silver, M. & Smith, W. (1993). Comunicate into
PublishersSuryosubroto. (2013). Pendidikan students and teachers. New York: Routledge.
dan kemandirian dalam sebuah sinergi. Susilo, .(2009). Strategi pembelajaran matematika
Jakarta : Bakti Mulia Pustaka kontemporer. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.