Anda di halaman 1dari 13

Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan Wanda Nugroho Yanuarto

PERMAINAN INTERAKTIF UNTUK MENUMBUHKAN PARTISIPASI AKTIF, DAN


KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA MELALUI PENERAPAN
LESSON STUDY
Wanda Nugroho Yanuarto
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
wandanugroho86@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana permainan interaktif dapat
diaplikasikan pada mata kuliah geometri analitik bidang melalui penerapan lesson study. Penelitian ini
terdiri dari 4 siklus, setiap siklus terdari dari 3 tahap yaitu plan, do, see. Subjek penelitian ini adalah
mahasiswa semester I kelas A angkatan 2014 pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Data penelitian ini yaitu melalui lembar observasi, rekaman video, portofolio, dan angket.
Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa partisipasi aktif, dan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa dan
inovasi pembelajaran dapat tumbuh melalui penerapan lesson study.

Kata kunci: permainan interaktif, partisipasi aktif, kemampuan komunikasi matematis,


lesson study

Abstract
The purpose of this study was to describe how interactive games can be applied in the field of analytic
geometry courses through the implementation of lesson study. The study consisted of four cycles, each cycle shall be
composed of three stages: plan, do, see. The subjects were students of the first semester 2014 class A class of math
education Universitas Muhammadiyah Purwokerto. This research data is through observation sheets, video
recordings, portfolios, and questionnaires. The data were analyzed through data reduction, data presentation,
and conclusion. The results of this study indicate that the active participation, and student mathematical
communication skills and learning innovations can grow through the implementation of lesson study.

Keywords: interactive games, active-participation, math-conection ability, lesson study

PENDAHULUAN mahasiswa jika dilakukan dalam lingkungan


Belajar adalah proses perubahan tingkah yang nyaman dan memberikan rasa aman
laku yang berupa pengetahuan, sikap, dan bagi mahasiswa. Pembelajaran pada dasarnya
keterampilan. Perubahan ini bersifat menetap merupakan upaya pendidik untuk membantu
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan belajar,
hasil latihan atau pengalaman. Proses belajar demi mencapai hasil belajar yang memuaskan
bersifat individual artinya sesuatu yang dilakukan (Isjoni, 2009).
oleh mahasiswa bukan dibuat oleh mahasiswa. Ausubel (1963) menyatakan bahwa bahan
Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu pelajaran yang dipelajari harus bermakna
proses interaksi antara mahasiswa dengan (meaningful). Pembelajaran bermakna merupakan
lingkungannya baik antar mahasiswa dengan suatu proses mengaitkan informasi baru pada
mahasiswa, mahasiswa dengan sumber belajar, konsep-konsep relevan yang terdapat dalam
maupun mahasiswa dengan pendidik. Kegiatan struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif
pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi ialah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-

LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016 11


Wanda Nugroho Yanuarto Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan

generalisasi yang telah dipelajari dan diingat dan tekonologi, maka terdapat banyak cara
mahasiswa. Belajar bermakna menurut Ausubel yang digunakan untuk meningkatkan kualitas
(1963) merupakan proses mengaitkan informasi pendidikan matematika. Dalam kegiatan belajar
atau materi baru dengan konsep-konsep yang mengajar pendidik harus memiliki strategi agar
telah ada dalam struktur kognitif. Ada tiga faktor mahasiswa dapat belajar secara efektif dan
yang mempengaruhi kebermaknaan dalam suatu efisien, sehingga diharapkan dapat menguasai
pembelajaran, yaitu struktur kognitif yang ada, konsep-konsep dan aturan-aturan dari materi
stabilitas dan kejelasan pengetahuan dalam suatu serta mampu menghubungkan materi yang baru
bidang studi tertentu, dan pada waktu tertentu. diterimanya dengan apa yang telah dipelajarinya.
Suparno (1997) mengatakan, bahwa Agar konsep-konsep geometri dapat dipahami
pembelajaran bermakna adalah sutu proses dengan benar, maka perlu mengetahui tahap-
pembelajaran dimana informasi baru dihubungkan tahap pemahaman dalam geometri menurut Van
dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai Hiele.
seorang yang sedang dalam proses pembelajaran. Namun dalam perkuliahan, khususnya bagi
Pembelajaran bermakna adalah pembelajaran yang para mahasiswa baru semester I perlu dikenalkan
menyenangkan yang akan memiliki keunggulan partisipasi aktif, dan bagaimana mahasiswa dapat
dalam meraup segenap informasi secara utuh mengkomunikasikan pendapat, gagasan, serta
sehingga konsekuensi akhir meningkatkan ide selama perkuliahan. Sehingga pada kegiatan
kemampuan mahasiswa. Dengan demikian, lesson study kali ini penulis menganggap bahwa
agar terjadi belajar bermakna maka dosen bagaimana proses pembelajaran diinovasi dengan
harus selalu berusaha mengetahui dan menggali baik melalui permainan (games) dan melihat
konsep-konsep yang telah dimiliki mahasiswa partisipasi aktif, dan kemampuan komunikasi
dan membantu memadukannya secara harmonis matematis mahasiswa.
konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan Pelaksanaan pembelajaran partisipasi aktif
baru yang akan diajarkan. perlu memperhatikan beberapa prinsip sebagai
Matematika merupakan salah satu bidang berikut. Pertama, berdasarkan kebutuhan belajar
studi yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. (learning needs based) sebagai keinginan maupun
Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup kehendak yang dirasakan oleh mahasiswa.
yang harus diselesaikan dengan menggunakan Kedua, berorientasi kepada tujuan kegiatan
ilmu matematika seperti menghitung mengukur, belajar (learning goals and objectives oriented).
dan lainnya. Oleh karena itu, matematika Prinsip ini mengandung arti bahwa pelaksanaan
sebagai salah satu ilmu dasar memiliki peranan pembelajaran partisipasi aktif berorientasi kepada
penting dalam mencerdaskan mahasiswa karena usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
dapat menumbuhkan kemampuan penalaran Ketiga, berpusat kepada mahasiswa
yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan (participant centered). Prinsip ini sering disebut
ilmu dan teknologi. Dalam belajar matematika learning centered, yang menunjukkan bahwa
dibagi atas beberapa bidang, diantaranya adalah kegiatan belajar selalu bertolak dari kondisi
belajar geometri. Peranan geometri dalam nyata kehidupan mahasiswa. Keempat, belajar
matematika sangat kuat, bukan saja geometri berdasarkan pengalaman (experiental learning),
hanya membina proses berpikir akan tetapi juga bahwa kegiatan belajar harus selalu dihubungkan
sangat mempengaruhi bidang matematika yang dengan pengalaman mahasiswa. Dari pendapat
lain. partisipasi aktif oleh Suryosubroto, dijabarkan
Untuk menyelesaikan masalah dalam kedalam beberapa indikator, yaitu:
geometri, maka mahasiswa harus terlebih 1. Mahasiswa harus terlibat dalam proses belajar
dahulu memahami konsep atau sifat-sifat dari a. Turut aktif dalam proses pembelajaran
geometri sehingga mudah dipahami dan tidak b. Mengikuti pelajaran dengan baik
terjadi kesalahan. Dengan melihat kedudukan 2. Berlatih untuk menjelajah, mencari, dan
matematika dalam perkembangan pengetahuan mempertanyakan sesuatu

12 LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016


Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan Wanda Nugroho Yanuarto

a. Mengerjakan tugas baik terstruktur b. Berinisiatif mempelajari dan mengerjakan


maupun maupun tanpa terstruktur di kelas materi pelajaran yang belum dan akan
dan di rumah dengan baik dikerjakan
b. Mengambil keterangan atau informasi 3. Menyelidiki jawaban atas pertanyaan
dari buku a. Menyampaikan pendapat, ide, atau
c. Berinisiatif mempelajari dan mengerjakan sanggahan
materi pelajaran yang belum dan akan b. Mencari jalan memecahkan masalah
diajarkan
d. Menyampaikan pertanyaan Komunikasi matematis adalah cara untuk
3. Menyelidiki jawaban atas pertanyaan menyampaikan ide-ie pemecahan masalah, strategi
a. Menyampaikan pendapat, ide, atau maupun solusi matematika baik secara tertulis
sanggahan maupun lisan. Sedangkan kemampuan komunikasi
b. Mencari jalan memecahkan masalah matematis dalam pemecahan masalah menurut
4. Meng elola dan menyampaikan hasil National Council of Teachers of Mathematics (2000)
perolehannya secara komunikatif dapat dilihat ketika peserta didik menganalisis dan
a. Membuat catatan ringkas menilai pemikiran dan strategi matematis orang
b. Menyampaikan jawaban hasil diskusi lain dan menggunakan bahasa matematika untuk
kelompok maupun mandiri menyatakan ide matematika dengan tepat. Selain
itu, menurut Schoen, Bean, dan Zieberth (dalam
Pembelajaran yang menitikberatkan kepada Bistari, 2010) kemampuan memberikan dugaan
partisipasi aktif mahasiswa, pendidik berperan tentang gambar-gambar geometri juga termasuk
sebagai fasilitator, bertugas membantu memudahkan kemampuan komunikasi matematis.
mahasiswa belajar, sebagai narasumber yang harus Menur ut Silver and Smith (1993),
mampu mengundang pemikiran dan daya kreasi pembelajaran harus dapat membantu peserta
mahasiswanya. Pendidik harus mampu merancang, didik mengkomunikasikan ide matematika melalui
melaksanakan kegiatan bermakna dan dapat lima aspek komunikasi yaitu representing, listening,
mengelola sumber belajar yang diperlukan serta reading, discussing dan writing. Dengan demikian,
menggunakan model pembelajaran yang menuntut kemampuan komunikasi matematis sebagai salah
mahasiswa untuk ikut serta berpartisipasi aktif satu aktivitas sosial (talking) maupun sebagai alat
dalam proses pembelajaran. bantu berpikir (writing).
B e r d a s a r k a n u r a i a n d i a t a s, d a p a t Berdasarkan pengertian komunikasi matematis
disimpulkan bahwa partisipasi aktif mahasiswa di atas, dapat dikatakan bahwa kemampuan
adalah keterlibatan atau keikutsertaan mahasiswa komunikasi matematis merupakan kemampuan
secara aktif dalam proses belajar mengajar atau seseorang dalam mengkomunikasikan gagasan atau
perkuliahan baik pikiran maupun tenaga guna ide-ide matematika dengan simbol, tabel, diagram,
mengembangkan daya piker serta menyampaikan atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
hasil pemikirannya secara komunikatif untuk masalah serta mendiskusikannya dengan orang
mencapai kemanfaatan pembelajaran secara lain. Adapun indikator kemampuan komunikasi
optimal. Indikator partisipasi aktif yang digunakan matematis lisan sebagai berikut:
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengekspresikan ide-ide matematis melalui
1. Keterlibatan dalam proses belajar lisan, dan mendemonstrasikannya serta
a. Turut aktif dalam proses pembelajaran menggambarkannya secara visual.
b. Mengikuti pelajaran dengan baik 2. Memahami, menginterpretasikan, dan
2. Berlatih mencari, dan mempertanyakan mengevaluasi ide-ide matematis secara lisan.
sesuatu 3. Menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi
a. Mengerjakan tugas baik terstruktur matematika dan struktur-strukturnya untuk
maupun tanpa terstruktur di kelas dan di menyajikan ide-ide menggambarkan hubungan-
rumah dengan baik hubungan dengan model-model situasi.

LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016 13


Wanda Nugroho Yanuarto Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan

Sedangkan indikator kemampuan Dalam penelitian kali ini, geometri


komunikasi matematis tertulis sebagai berikut: menempati posisi khusus dalam kurikulum
1. Mengekspresikan ide-ide matematis melalui matematika karena banyak konsep-konsep yang
tulisan, dan mendemonstrasikannya serta termuat didalamnya. Dari sudut pandang psikologi,
menggambarkannya secara visual geometri merupakan penyajian abstraksi dari
2. Memahami menginterpretasikan, dan pengalaman visual dan spasial, misalnya bidang,
mengevaluasi ide-ide matematis secara tertulis. pola, pengukuran, dan pemetaan. Sedangkan dari
3. Menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi sudut pandang matematik, geometri menyediakan
matematika dan str uktur-str uktur nya pendekatan-pendekatan untuk pemecahan
untuk menyajikan ide-ide menggambarkan masalah misalnya gambar-gambar, diagram,
hubungan-hubungan dengan model-model sistem koordinat, dan vektor.
situasi. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa dalam pembelajaran Geometri Analitik
Dalam penelitian ini penulis ingin Bidang yang diajarkan pada mahasiswa di kelas
mengetahui deskripsi kemampuan matematis A semester 1 adalah pembelajaran yang disajikan
tertulis mahasiswa, karena pada hal ini kemampuan secara bermakna yaitu mahasiswa dapat membuat
komunikasi matematis secara lisan sudah dapat skema konsep dalam pemikiran mereka dari setiap
terangkum dalam partisipasi aktif mahasiswa. pertemuan yang ada. Proses pembelajaran yang
Lesson study merupakan sebuah pendekatan dilakukan dengan menggunakan permainan agar
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran proses penemuan konsep dapat dilakukan secara
yang awal mulanya berasal dari Jepang (Susilo, menyenangkan dan mudah diingat. Permainan
2009). Syamsuri menjelaskan bahwa lesson study yang dilakukan selama proses lesson study ini
merupakan salah satu bentuk penerapan konsep adalah Guess and Check, Paper Plane, Secret inside
komunitas belajar yang saling belajar satu sama Baloon, dan Mistery Box.
lain untuk meningkatkan pengetahuannya.
Kemendiknas (2012) mendefinisikan lesson METODOLOGI
study sebagai suatu metode analisis kasus pada Penelitian ini mer upakan penelitian
praktek pembelajaran, ditujukan untuk membantu deskriptif kualitatif dengan tahapan pembelajaran
pengembangan profesional para pengajar dan berbasis lesson study. Penelitian dilakukan pada
membuka kesempatan bagi mereka untuk saling semester genap tahun akademik 2014/2015 di
belajar berdasarkan praktek-praktek pembelajaran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
di kelas. Subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa
Lesson study memiliki tahapan-tahapan semester I kelas A program studi Pendidikan
dalam siklusnya. Tahap pertama adalah plan Matematika UMP yang menempuh mata kuliah
dengan kegiatannya yaitu komunitas pengajar Geometri Analitik Bidang semester gasal tahun
menyusun rencana pembelajaran atau merancang akademik 2014/2015.
pembelajaran. Tahap kedua adalah do dengan Pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak
kegiatannya yaitu melaksanakan pembelajaran 4 siklus dengan tahapan setiap siklusnya yaitu
yang dilakukan oleh salah seorang pengajar sebagai berikut.
pengampu pelajaran dan mengamati pembelajaran
yang dilakukan oleh pengajar-pengajar lain Plan (Perencanaan)
yang tergabung dalam komunitas pengajar yang Tahap ini, dosen model bersama lima dosen
melakukan lesson study. Tahap ketiga adalah see observer melakukan perencanaan pembelajaran.
dengan kegiatannya yaitu komunitas pengajar Pelaksanaan tahap ini yaitu dosen model
merefleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan memberikan perangkat pembelajaran kepada
dan hasil pengamatan selama pembelajaran dosen observer yang selanjutnya dilakukan evaluasi
untuk kemudian dijadikan bahan perencanaan atas perangkat yang direncanakan tersebut.
pembelajaran selanjutnya. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari

14 LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016


Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan Wanda Nugroho Yanuarto

satuan acara perkuliahan, denah tempat duduk, yang selanjutnya sebagai bahan pembahasan pada
lembar observasi pembelajaran, dan lembar tahap plan untuk siklus berikutnya.
observasi paritisipasi aktif dan kemandirian Pengumpulan data dari penelitian ini
belajar. Pembelajaran yang dilaksanakan yaitu dilakukan dengan cara:
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
dengan tujuan meningkatkan paritisipasi aktif, Observasi
dan kemandirian belajar mahasiswa. Observasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung yaitu pada tahap
Do (Pelaksanaan) do. Pelaksanaan obser vasi dilakukan oleh
Pada tahap ini, dosen model mempraktekkan lima dosen observer. Lembar observasi yang
pembelajaran sesuai dengan hasil kesepakatan digunakan terdiri dari lembar observasi kegiatan
pada tahap plan. Pegangan aktivitas dosen model pembelajaran dan lembar observasi partisipasi
dan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran aktif dan kemandirian belajar. Lembar observasi
yaitu berdasarkan SAP yang telah disepakati tersebut berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
bersama pada tahap plan. Peran observer pada pelaksanaan pembelajaran, partisipasi aktif
tahap ini adalah mencatat aktivitas mahasiswa dan kemandirian belajar mahasiswa, dan
yang membutuhkan perhatian dan mencatat temuan yang diperoleh observer selama proses
perkembangan partisipasi aktif, dan kemandirian pembelajaran
belajar mahasiswa. Panduan dosen observer dalam
melakukan observasi adalah denah tempat duduk Angket
mahasiswa, SAP, lembar observasi pembelajaran, Angket diberikan kepada mahasiswa dengan
dan lembar observasi partisipasi aktif, dan tujuan untuk mengetahui partisipasi aktif
kemandirian belajar mahasiswa. Panduan dosen dan kemandirian belajar mahasiswa setelah
observer ini yaitu sesuai dengan kesepakatan yang pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Angket
telah terbentuk pada tahap plan yang digunakan yaitu berupa pernyataan-
pernyataan tertutup untuk menggambarkan
See (Refleksi dan Evaluasi) partisipasi aktif dan kemandirian belajar pada
Tujuan tahap ini adalah untuk melakukan mahasiswa. Pengisian angket dilakukan dengan
refleksi dan evaluasi dari pelaksanaan pembelajaran memberi tanda cek pada kolom yang sesuai
pada tahap do. Pelaksanaan tahap ini diawali dengan dengan kondisi mahasiswa. Kolom tersebut yaitu
pemaparan dari dosen model atas pelaksanaan berisi skor 1 yang berarti tidak pernah, skor 2 yang
pembelajaran yang telah dilakukan. Dosen berarti jarang, skor 3 yang berarti sering, dan skor
model memberikan refleksi diri atas apa yang 4 yang berarti selalu
dirasakan dan apa yang terjadi selama pelaksanaan
pembelajaran berlangsung. Dosen model juga Dokumentasi
dapat mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang Dokumen yang digunakan berupa rekaman
dialami selama pelaksanaan pembelajaran. video, foto dan portofolio mahasiswa dari setiap
Kegiatan pada tahap ini dilanjutkan dengan pelaksanaan plan, do, dan see.
pemaparan oleh dosen observer atas temuan- Data yang telah diperoleh kemudian
temuan yang diperoleh selama pelaksanaan dianalisis secara kualitatif yaitu melalui reduksi
tahap do. Temuan tersebut yaitu dapat berupa data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
temuan positif maupun temuan negatif terhadap Reduksi data difokuskan pada kegiatan mahasiswa
pelaksanaan pembelajaran dan partisipasi aktif, yang berkaitan dengan motivasi belajar dan
dan kemandirian belajar mahasiswa. Kegiatan temuan-temuan baru yang menarik dalam
selanjutnya pada tahap ini yaitu pemberian pembelajaran. Dari hasil reduksi data kemuian
masukan dari dosen observer atas permasalahan dilakukan penyajian data dalam bentuk gambar
yang terjadi. Hasil masukan ini kemudian ataupun uraian penjelasan. Analisis selanjutnya
dituangkan dalam bentuk SAP oleh dosen model yaitu dilakukan penarikan kesimpulan dengan

LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016 15


Wanda Nugroho Yanuarto Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan

memperhatikan dan meng gabungkan dari mengecek penyelesaian masalah yang ada (guess
berbagai data yang diperoleh. and check), permainan ini didasarkan atas strategi
pemecahan masalah (problem solving). Dalam 11
HASIL DAN PEMBAHASAN strategi pemecahan masalah (problem solving)
H a s i l d a n t e mu a n - t e mu a n s e l a m a terdapat sebuah strategi untuk memecahkan
pelaksanaan lesson study dirangkum berdasarkan sebuah permasalahan yaitu guess and check, yaitu
tiap tahapan pada tiap siklus dari pembelajaran mahasiswa diminta untuk menebak dan mengecek
yang dilakukan. Adapun secara rinci yaitu sebagai hasil sebuah penyelesaian dari permasalahan yang
berikut. sedang dihadapi.
Dosen memberikan empat permasalahan
Siklus I matematika dan dua alternative penyelesaian dari
Plan masing-masing permasalahan. Berdasarkan hal
Pembahasan utama pada tahap plan untuk tersebut, mahasiswa diminta untuk mencari tahu
siklus I ini yaitu tentang model pembelajaran mana penyelesaian masalah yang tepat. Proses ini
yang akan digunakan pada tahap do. Model dilaksanakan dalam diskusi kelompok, sehingga
pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran diharapkan dalam diskusi tersebut bisa dilihat
kooperatif dengan termodifikasi permainan partisipasi aktif mahasiswa.
(games). Modifikasi tersebut yaitu pada teknik Setelah proses permainan selesai, mahasiswa
pelaksanaan diskusi dan proses pembelajaran. Pada diminta untuk mempresentasi hasil diskusinya
saat pembelajaran mahasiswa diberi kebebasan berupa penemuan sebuah konsep yang sudah
dalam melaksanakan diskusi guna menemukan didapatkan dan hasil permainan tersebut. Bahan
konsep materi yang sedang diajarkan pada hari presentasi yang dilakukan mahasiswa bersumber
itu. Mahasiswa melakukan diskusi menemukan dari materi kelompok pasangannya, jadi mereka
konsep dengan dibantu lembar kerja mahasiswa bukan mempresentasikan materinya sendiri. Hal
(LKM). LKM tersebut berisi panduan kepada ini bertujuan agar mahasiswa bisa berpartisipasi
mahasiswa untuk menemukan konsep materi, aktif dalam proses diskusi dalam mempelajari
hal ini bertujuan untuk mengarahkan mahasiswa materi tersebut.
agar proses berpikir mahasiswa sejalan dengan
apa yang dikehendaki Dosen dalam menemukan Do
konsepnya. Proses diskusi yang diarahkan Pelaksanaan pada tahap do telah sesuai
tersebut juga dinilai bagaimana partisipasi aktif, dengan SAP yang dibentuk, hanya saja masih
dan kemampuan komunikasi matematis selama banyak mahasiswa yang membutuhkan
pelaksanaan pembelajaran. Modifikasi selanjutnya pengarahan tentang teknik pembelajaran. Hal ini
yaitu pada saat sebelum dilakukan pembelajaran terjadi karena model pembelajaran ini terhitung
dan setelah dilaksanakan pembelajaran, mahasiswa baru bagi mahasiswa sehingga butuh penyesuaian.
diberi kesempatan untuk mengilustrasikan Pada pelaksanaan penempelan emoticon mahasiswa
perasaannya ke dalam selembar kertas emoticon, masih terlihat mengganggu mahasiswa lain
hal ini untuk menganalisa ketertarikan mahasiswa dalam pembelajaran tersebut, sehingga proses
selama proses pembelajaran. penempelan emoticon membuat situasi belajar
Di dalam proses diskusi, dilaksanakan di kelas tidak kondusif.
sebuah permainan (games) yang didasarkan atas Dalam proses diskusi, terlihat beberapa
karakteristik geometri dipandang dari teori mahasiswa sudah berpartisipasi aktif dalam
belajar Dienes, Van Hiele, dan strategi serta kelompoknya. Terlihat dalam kelompok I,
model pembelajaran yang ada. Berdasarkan hal mahasiswa yang bernama Retno Isworo Putri
tersebut, maka permainan (games) dipandang perlu tampak berpartisipasi aktif dalam memimpin
untuk dilaksanakan dalam pembelajaran geometri proses diskusi, akan tetapi ada juga mahasiswa
analitik bidang. Pada pelaksanaan Do 1, permainan yang nampaknya tidak antusias dalam proses
yang digunakan adalah permainan menebak dan diskusi di kelompoknya, sebagai contoh pada

16 LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016


Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan Wanda Nugroho Yanuarto

12

Penempelan emoticon membuat kelas tidak kondusif


13

Gambar 1. Penempelan emoticon membuat kelas tidak kondusif


Dalam proses diskusi, terlihat beberapa mahasiswa sudah berpartisipasi aktif
dalam kelompoknya. Terlihat dalam kelompok I, mahasiswa yang bernama Retno
Secara keseluruhan partisipasi aktif mahasiswa telah baik, hanya saja
Isworo Putri tampak berpartisipasi aktif dalam memimpin proses diskusi, akan
kelompok VI, yaitu Putri Rara Terlihat melamun terdapat beberaapa
tetapi ada juga mahasiswa yang nampaknya tidak antusias dalam proses diskusi di
mahasiswa yang masih membutuhkan perhatian yang lebih.
baik dalam kelompok maupun diskusi kelas.
Penjelasan secara rinci dalam setiap indikatornya yaitu sebagai berikut.
dan hanya
kelompoknya, melihat
sebagai temannya
contoh pada kelompok saja dalam
VI, yaitu proses
Putri Rara Terlihat Akan tetapi, dalam proses diskusi hanya
Partisipasi Aktif Mahasiswa :
diskusi.
melamun dan hanya melihat temannya saja dalam proses diskusi.
diam dan hanya melihat proses diskusi
1) Turut aktif dalam proses pembelajaran.
kelompoknya saja. Apabila ditinjau dari hasil
Hampir seluruh kelompok aktif dalam pembelajaran dan diskusi. Hal ini
angket mahasiswa, untuk indikator ini dalam
diindikasikan dari mahasiswa sangat aktif ketika diskusi baik dalam kelompok
kriteria baik.
maupun diskusi kelas. Akan tetapi, dalam proses diskusi hanya diam dan hanya
2) Mengikuti pelajaran dengan baik
melihat proses diskusi kelompoknya saja. Apabila ditinjau dari hasil angket
Hampir seluruh mahasiswa terlihat aktif,
mahasiswa, untuk indikator ini dalam kriteria baik.
Gambar 2. Sebagian peserta
Gambar 2. kelompok yang mencatat hasil diskusi, dan mengikuti
2) Mengikuti pelajaran dengan baik
berpartisipasi
Sebagian peserta aktif
kelompok yang dalamaktif
berpartisipasi diskusi
dalam diskusi
perkuliahan dengan baik.hasilHasil
Hampir seluruh mahasiswa terlihat aktif, mencatat diskusi,angket
dan mengikuti
Dalam proses permainan guess and check terlihat beberapa kelompok yang mahasiswa menunjukkan indikator
perkuliahan dengan baik. Hasil angket mahasiswa menunjukkan indikator ini ini
Dalampermainan
antusias mengikuti prosesdalampermainan guess pada
kelompoknya, seperti andkelompok
check V berkriteria baik.
mereka menyenangi permainan tersebut. Tetapi ada juga kelompok yang berkriteria baik.
terlihat beberapa kelompok yang antusias
kebingungan dengan permainan tersebut, seperti kelompok IV dan II yang terlihat
mengikuti permainan dalam kelompoknya,
melihat proses permainan berlangsung kelompok lain.
seperti pada kelompok V mereka menyenangi
permainan tersebut. Tetapi ada juga kelompok
yang kebingungan dengan permainan tersebut,
seperti kelompok IV dan II yang terlihat melihat
proses permainan berlangsung kelompok lain. Gambar 4. Mahasiswa mengikuti
Gambar 4. perkuliahan
Gambar 3.
dengan
Mahasiswa mengikuti baik
perkuliahan dengan baik
Mahasiswa senang dalam permainan dan mahasiswa yang kebingungan 3) Mengerjakan tugas baik terstruktur maupun tanpa terstruktur di kelas dan di
selama proses permainan
c. See 3) dengan
rumah Mengerjakan
baik tugas baik terstruktur maupun
tanpa
Mahasiswa mamputerstruktur
mengerjakan tugasdi kelas
di kelas dandi rumah
maupun di rumah
dengan baik.

dengan Arum
Sebagai contohnya baikdapat mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya, hal
ini terlihat dia rajin dalam mengerjakan tugas di kelas. Akan tetapi ada
Mahasiswa mampu menger jakan
Gambar 3. Mahasiswa senang dalam mahasiswa yang mengerjakan tugas di kelas dengan tidak rapi, terlihat dari
tugas di kelas maupun di rumah dengan
permainan dan mahasiswa yang hasil menggambar grafik tanpa menggunakan penggaris. Hasil angket
baik. Sebagai contohnya Ar um dapat
kebingungan selama proses permainan mahasiswa menunjukkan indikator ini berkriteria sangat baik.
mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya,
hal ini terlihat dia rajin dalam mengerjakan
See tugas di kelas. Akan tetapi ada mahasiswa
Secara keselur uhan partisipasi aktif yang mengerjakan tugas di kelas dengan
mahasiswa telah baik, hanya saja terdapat tidak rapi, terlihat dari hasil menggambar
beberaapa mahasiswa yang masih membutuhkan
perhatian yang lebih. Penjelasan secara rinci dalam
setiap indikatornya yaitu sebagai berikut.
Partisipasi Aktif Mahasiswa :
1) Turut aktif dalam proses pembelajaran.
Hampir seluruh kelompok aktif dalam
pembelajaran dan diskusi. Hal ini diindikasikan Gambar 5. Mahasiswa dapat mengerjakan tugas
dari mahasiswa sangat aktif ketika diskusi kelompok maupun tugas individu dengan baik

LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016 17


Wanda Nugroho Yanuarto Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan

grafik tanpa menggunakan penggaris. Hasil bagaimana pemecahan masalah itu terselesaikan.
angket mahasiswa menunjukkan indikator ini Hasil angket mahasiswa menunjukkan untuk
berkriteria sangat baik. indikator ini berkriteria baik.
4) Berinisiatif mempelajari dan mengerjakan
materi pelajaran yang belum dan akan Siklus II
dikerjakan Plan
Proses ini dilihat dari beberapa mahasiswa Perubahan-perubahan yang dilakukan pada
yang membawa sumber materi. Hasil angket siklus II yaitu meliputi (1) Teknis pemasangan
mahasiswa menunjukkan untuk indikator ini emoticon; (2) Posisi tempat duduk; (3) Jenis
berkriteria baik. permainan (games) yaitu paper plane; (4) Mahasiswa
yang membutuhkan perhatian yaitu Putri Rara
5) Menyampaikan pendapat, ide, atau sanggahan (Kelompok VI), Dwi Okta (Kelompok VII), dan
Bagi mahasiswa yang senang berbicara Danu Eka (Kelompok VIII).
sangat menarik, karena mendapat kesempatan
yang luas untuk mengeluarkan pendapatnya. Do
Akan tetapi bagi mahasiswa yang pendiam hal ini Posisi tempat duduk pada pembelajaran
idak menarik, karena mereka akan terus terdiam kali ini sesuai dengan yang direncanakan, yaitu
kecuali mendapat perintah dari dosen. Hasil saling berhadapan di sisi kanan dan sisi kiri Dosen
angket mahasiswa menunjukkan untuk indikator masing-masing 5 kelompok pada setiap sisinya.
ini berkriteria baik.

Gambar 6. Mahasiswa memberi pendapat, ide, Gambar 8. Posisi tempat duduk saling
atau sanggahan baik di proses diskusi kelompok berhadapan antar kelompok
maupun proses pembelajaran
Mahasiswa yang membutuhkan perhatian
6) Mencari jalan memecahkan masalah. telah mengalami perubahan, sebagai contoh
MahasiswaDanu
Lingkungan belajar memberikan kesempatan yangEkamembutuhkan
dan Dwi Okta perhatian telahdalam
telah aktif mengalami perub
yang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk
sebagai contoh diskusi,
Danu Eka namun
dan Putri
Dwi Rara
Okta masih belumdalam
telah aktif terlihatdiskusi, namun
mengembangkan kemampuannya dan tidak perubahannya.
Rara masih belum terlihat perubahannya.
hanya sekedar penguasaan materi pembelajaran.
Mahasiswa sangat variatif dalam belajarnya, ada
yang mencari pemecahan masalah dengan satu
jalan adapun yang memakai pemecahan masalah
dengan berbagai alternative jawaban, terlihat
dari kelompok IV Dini Nur Laila dan Sukma
Maharani dari kelompok III memberikan masukan

Gambar 9. Mahasiswa yang belum mengalami


Gambar 9.
perubahan yait Putri Rara
Mahasiswa yang belum mengalami perubahan yait Putri Rara
Gambar 7. Mahasiswa bersama-sama dengan Dalam proses permainannya pun, mahasiswa
kelompoknya mencari pemecahan masalahDalam tampak
dan proses antusias dan tertarik
permainannya untuk melaksanakan
pun, mahasiswa tampak antusias dan ter
alternatif penyelesaian yang lain permainan tersebut. Sehingga partisipasi dan
untuk melaksanakan permainan tersebut. Sehingga partisipasi dan kemand
belajar mahasiswa meningkat dibandingkan pembelajaran sebelumnya (Do 1)
18 LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016
Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan Wanda Nugroho Yanuarto

kemandirian belajar mahasiswa meningkat ini terlihat dia rajin dalam mengerjakan tugas di
dibandingkan pembelajaran sebelumnya (Do 1). kelas. Mahasiswa sekarang sudah mulai merubah
kebiasaan lama, yaitu menggambar dengan
menggunakan penggaris. Hasil angket mahasiswa
menunjukkan indikator ini berkriteria sangat baik.

Berinisiatif mempelajari dan mengerjakan materi


pelajaran yang belum dan akan dikerjakan
Gambar 10. Partisipasi aktif mahasiswa Proses ini dilihat dari beberapa mahasiswa
lebih meningkat, dan mahasiswa tampak yang membawa sumber materi. Hasil angket
senang dalam permainan sehingga membuat mahasiswa menunjukkan untuk indikator ini
pembelajaran lebih baik berkriteria baik.
Menyampaikan pendapat, ide, atau sanggahan
See Mahasiswa sekarang sudah mulai berani
Par tisipasi dan kemandirian belajar mengungkapkan pendapat, ide, atau sanggahannya
mahasiswa pada siklus ini dapat dikatakan lebih di depan kelas, maupun di dalam kelompoknya.
baik dari siklus pertama. Penjelasan secara rinci Hasil angket mahasiswa menunjukkan untuk
dalam setiap indikatornya yaitu sebagai berikut. indikator ini berkriteria baik.

Partisipasi Aktif Mahasiswa:


Turut aktif dalam proses pembelajaran.
Hampir seluruh kelompok aktif dalam
pembelajaran dan diskusi. Hal ini diindikasikan
dari mahasiswa sangat aktif ketika diskusi baik
dalam kelompok maupun diskusi kelas. Hasil Gambar 12. Mahasiswa memberi pendapat, ide,
angket mahasiswa, untuk indikator ini dalam atau sanggahan baik di proses diskusi kelompok
kriteria baik. maupun proses pembelajaran

Mengikuti pelajaran dengan baik Mencari jalan memecahkan masalah.


Hampir selur uh mahasiswa terlihat Proses mencari jalan memecahkan masalah
mengikuti perkuliahan dan permainan dengan dilakukan dengan proses diskusi di dalam
baik. Hasil angket mahasiswa menunjukkan kelompoknya, maupun proses secara mandiri
indikator ini berkriteria baik. yang dibantu dengan sumber belajar yang
ada. Keterampilan ini mengindikasikan bahwa
Mengerjakan tugas baik terstruktur maupun tanpa kemandirian dalam belajar dan partisipasi aktif
terstruktur di kelas dan di rumah dengan baik mahasiswa dalam proses diskusi sudah dapat
Hampir selur uh mahasiswa mampu berjalan dengan baik. Hasil angket mahasiswa
mengerjakan tugas di kelas maupun di rumah menunjukkan untuk indikator ini berkriteria baik.
dengan baik. Sebagai contohnya Arum dapat Sedangkan indikator kemampuan
mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya, hal komunikasi matematis tertulis sebagai berikut:

Mengekspresikan ide-ide matematis melalui


tulisan, dan mendemonstrasikannya serta
menggambarkannya secara visual
Untuk menghitung sebuah panjang segmen,
dapat dilakukan dengan mengoperasikan beberapa
sejumlah titik pada segmen tersebut. Apa yang
Gambar 11. Mahasiswa tidak antusias dan
mengantuk saat diskusi maupun presentasi dilakukan oleh Istiana Indri Nurvitroh dapat

LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016 19


Wanda Nugroho Yanuarto Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan

mengilustrasikan kemampuan komunikasi Seperti yang dilakukan oleh Gita Islamul


matematis berikut. Khayati, dia merumuskan panjang segmen
dengan menggunakan simbol maupun dengan
menggunakan bentuk grafik.

Siklus III
Plan
Perubahan pada siklus ini yaitu bentuk
permainannya yaitu Secret Inside Baloon.

Do
Gambar 13. Hasil pekerjaan Istiana Pembelajaran
Indri kaliPembelajaran
ini, masalahkaliyang baru datang dari mahasiswa y
ini, masalah yang baru
Nurvitroh tentang mencari panjang segmen
datang
tadinya aktif menjadi darisemangat
tidak mahasiswadalam
yang tadinya aktif menjadi
mengikuti perkuliahan hari ini, y
Memahami menginterpretasikan, dan tidak semangat dalam mengikuti perkuliahan
Sukma Maharani dalam proses
hari ini, yaitumemperhatikan
Sukma Maharani masalah
dalam pada diskusi kelompo
proses
mengevaluasi ide-ide matematis secara tertulis.
Ide-ide matematis seperti mencari koordinat memperhatikan masalah pada diskusi kelompok.
kutub dari koordinat kartesius dapat dilakukan
dengan beberapa tahapan dan mengevaluasi
semua tahapan tersebut secara benar, kemampuan
ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan Ilham
Kurniawan berikut.

Gambar 16. Mahasiswa dengan tatapan kurang


Gambar
semangat dan 16.
murung
Mahasiswa dengan tatapan kurang semangat dan murung
Pelaksanaan perkuliahan kali ini, selaku
Pelaksanaan Dosen
perkuliahan kalibanyak
Model lebih ini, melakukan
selaku Dosen Model lebih ban
bimbingan
Gambar 14. Mengintepretasikan melakukan
ide matematis kelompok
bimbingan (scaffolding)
kelompok dikarenakan
(scaffolding) materi
dikarenakan materi pembelaj
seperti pekerjaan Ilham Kurniawan pembelajaran kali ini cukup banyak dan membuat
kali ini cukup banyak dan membuat
mahasiswa kesulitanmahasiswa kesulitan
dalam proses diskusi.dalam proses diskusi
Menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi
matematika dan struktur-strukturnya untuk
menyajikan ide-ide menggambarkan hubungan-
hubungan dengan model-model situasi

Gambar 17. Pemberian scaffolding kepada


mahasiswa

See
Semua indikator pada partisipasi aktif telah
Gambar
terlaksana dengan baik. 17.
Semangat mahasiswa
Pemberian scaffolding
untuk berpendapat kepada Satu
telah muncul. mahasiswa
mahasiswa
yang tidak konsentrasi yaitu Indah kemungkinan
Gambar 15. Menyajikan hasil pekerjaan dengan besar dikarenakan kurang dalam kondisi badan
c. matematika
grafik maupun dengan notasi See
Semua indikator pada partisipasi aktif telah terlaksana dengan b
20 LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016
Semangat mahasiswa untuk berpendapat telah muncul. Satu mahasiswa yang t
konsentrasi yaitu Indah kemungkinan besar dikarenakan kurang dalam kon
badan yang tidak sehat. Hal ini terlihat pada proses pembelajaran dia Nam
Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan Wanda Nugroho Yanuarto

yang tidak sehat. Hal ini terlihat pada proses


pembelajaran dia Nampak murung dan bersedih.
Permainan pada pembelajaran kali ini juga dapat
berjalan dengan baik dan mahasiswa begitu
antusias dan senang untuk melakukannya.
Gambar 20. Mahasiswa menginterpretasikan ide
secara tertulis

Menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi


matematika dan struktur-strukturnya untuk
menyajikan ide-ide menggambarkan hubungan-
Gambar 18. Mahasiswa semangat untuk hubungan dengan model-model situasi
mengikuti permainan (games): Secret Inside Baloon Salah satu kemampuan yang terlihat adalah
ketika mahasiswa diminta untuk mencari sudut
Sedangkan indikator kemampuan diantara dua vektor. Untuk mencari sudut tersebut,
komunikasi matematis tertulis sebagai berikut: mahasiswa dapat menggunakan beberapa tahapan
seperti terlihat dalam gambar di bawah ini
Mengekspresikan ide-ide matematis melalui
tulisan, dan mendemonstrasikannya serta
menggambarkannya secara visual
Sebagai contoh, untuk mencari penjumlahan
vektor dapat digunakan cara operasi penjumlahan
maupun menggunakan gambar secara visual.
Seperti contoh pekerjaan Indah Tri Septiyani
berikut.
Gambar 21. Mahasiswa mengekspresikan ide
matematis melalui simbol-simbol

Siklus IV
Plan
Pada tahap ini perkuliahan dipindahkan ke
Ruang Sidang Baru FKIP, dengan asumsi luas
ruangan bertambah memberikan ekspektasi
mahasiswa lebih nyaman dan mobilitas mahasiswa
dan observer akan lebih leluasa. Bentuk permainan
pada pembelajaran kali ini adalah Mysteri Box.
Gambar 19. Mahasiswa mengekspresikan ide
matematis melalui tulisan maupun gambar Do
visual
Kondisi ruang perkuliahan yang lebih luas
Memahami menginterpretasikan, dan
memberikan dampak positif baru para mahasiswa
mengevaluasi ide-ide matematis secara tertulis.
dan para observer. Dosen Model juga lebih
Untuk memahami suatu masalah dapat
memiliki ruang dalam mobilitasnya memantau
digunakan beberapa penjelasan secara logika
jalannya perkuliahan.
berpikir mahasiswa, sebagai contoh terdapat soal
Mahasiswa lebih nyaman dan bersemangat
mengenai sebuah penalaran dua segmen apakah
untuk mengikuti perkuliahan dan Sukma Maharani
memiliki sudut yang sama. Penjelasan salah satu
semangat lagi dalam diskusi.
mahasiswa bernama Nur Azizah menjelaskannya
seperti gambar ini

LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016 21


Wanda Nugroho Yanuarto Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan

pembelajaran pada mata kuliah Geometri


Analitik Bidang yang telah dirancang melalui
lesson study dapat membantu perkembangan
Gambar 22. partisipasi aktif, dan kemampuan komunikasi
Perkuliahan lebih nyaman dikarenakan kondisi ruangan lebihmatematis
luas mahasiswa. Pengembangan model
Gambar 22. Perkuliahan lebih nyaman pembelajaran dilakukan sesuai dengan kebutuhan
Mahasiswa lebihdikarenakan
nyaman dankondisi
bersemangat untuk mengikuti
ruangan lebih luas
perkuliahan dan
pada mahasiswa.
a Maharani semangat lagi dalam diskusi. Hasil penelitian ini memberikan saran
kepada para guru dan dosen untuk memperhatikan
hal-hal berikut dalam pembelajaran.
1. Perhatian dosen kepada mahasiswa harus
konsisten.
2. Pengembangan model pembelajaran harus
senantiasa dilakukan.
3. Sarana dan prasarana yang mendukung
pembelajaran senantiasa ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 23. Sukma Maharani telah semangat
Gambar 23.
untuk berdiskusi Amstrong, M.A. (2004). Instructional design in
Sukma Maharani telah semangat untuk berdiskusi
the real world: A view from the trenches.
See Melbourne: Information Science Publishing
Seluruh indikator pada partisipasi aktif Arends, baik.
R.I. (1997). Classroom instruction and
Seluruh indikator pada partisipasi aktif telah terlaksana dengan
telah terlaksana dengan baik. Mahasiswa sangat management. New York: Mc. Graw Hill
siswa sangataktif
aktif dalam mengikuti
mengikutiperkuliahan.
perkuliahan.Apabila
Apabiladitinjau dariCompanies
angket
ditinjau
iswa, terdapat dari angket
sebelas mahasiswa,
pernyataan yangterdapat sebelas
diberikan kepadaAusubel . (1963). Meaningful verbal learning
mahasiswa
pernyataan yang diberikan kepada mahasiswa subsumption theory. London: Paul Chapman
egori sangatberkategori
baik. Beberapa
sangat hal
baik.yang perluhal
Beberapa diberikan pembenahanPublishing.
yang perlu adalah
diberikan
si ruang kelas, denganpembenahan adalah kondisi
luas yang memadai ruang
ternyata kelas, dampak
membuat Bobango, T. (1993). Geometry and analytic calculus.
positif
dengan luas yang memadai ternyata membuat New York : Routledge
erkuliahan. dampak positif bagi perkuliahan. Bistari. (2010Suparno, .(1997). Kebermaknaan
dalam sebuah pembelajaran. Semarang :
Cipta Karya
Isjoni. (2010). Pem bela ja ra n Koopera t i f
Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar
Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Johnson, D.W. & Johnson, R.T. (2002). Meaningful
assesment a manageable and cooperative
Gambar 24. Kondisi ruang kelas yang luas
membuat kondisi belajar lebih nyaman bagi process. Boston, MA: Allyn & Bacon.
mahasiswa Kemendiknas, Kemenag, JICA, UPI, UNY, &
UM. (2012). Panduan Untuk Lesson Study
KESIMPULAN DAN SARAN Berbasis MGMP dan Lesson Study Berbasis
Pembelajaran yang telah dirancang oleh Sekolah. Jakarta: IDC.
dosen model dan para dosen observer telah Marguerite, M. (2001). The van hiele levels of
dapat memunculkan partisipasi aktif, kemandirian geometric understanding. Boston, MA: Allyn
belajar dan kemampuan komunikasi matematis & Bacon.
mahasiswa. Dari hasil dan pembahasan dalam Mujiman, H. (2007). Belajar mandiri dalam lingkup
penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan dewasa. Yogyakarta : Aneka Ilmu

22 LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016


Permainan Interaktif untuk Menumbuhkan Wanda Nugroho Yanuarto

Mulyasa, .(2006). Belajar dan berpartisipasi aktif Oh, G. & Lim, E. (2005). The way to study and
dalam pendidikan tinggi. Jakarta : Aneka learning process. New York, NY: State
Pustaka University of New York.
National Council of Teacher of Mathematics Salma, D.P. (2007). Growing with learning
(NCTM). Representation in mathematical process. Madison Avenue: Taylor & Francis
learning and problem solving. Dalam English, e-Library
Lyn D. (Eds.), Journal for research in Syamsuri, I., & Ibrohim. (2012). Lesson Study.
mathematics education. (pp. 197-217). Toms Malang: UM.
River: Lawrence Erlbaum Associates, Silver, M. & Smith, W. (1993). Comunicate into
PublishersSuryosubroto. (2013). Pendidikan students and teachers. New York: Routledge.
dan kemandirian dalam sebuah sinergi. Susilo, .(2009). Strategi pembelajaran matematika
Jakarta : Bakti Mulia Pustaka kontemporer. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

LITERASI, Volume VII, No. 1 Juni 2016 23

Anda mungkin juga menyukai