Pendinginan Bangunan
(Building Cooling)
TIM DOSEN DESAIN PASIF DALAM ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
PENDINGIN BANGUNAN (Pasif)
• Pendingin pasif menyeimbangkan suhu, aliran udara dan
kelembapan melalui aliran energi secara alami. Aliran
energi pada desain pasif secara alami maksudnya radiasi,
konduksi atau konveksi tanpa menggunakan alat listrik.
Untuk menjaga gedung dari panas digunakan konsep
pendingin pasif.
• Konsep pendingin pasif dapat mengurangi penggunaan
AC.
2
• Ventilasi Alami
• Massa Termal
• Pendinginan Evaporatif
• Pendinginan Radiasi
Ventilasi Alami
Pengertian Ventilasi
Pertukaran udara antara bagian dalam (bangunan) dengan
bagian luar (udara luar)
Fungsi Ventilasi
Untuk menggantikan udara dalam ruangan yang telah terpakai
dengan udara luar yang segar (kebutuhan untuk kesehatan), tujuan :
❖ Mengurangi konsentrasi CO2 hasil pernapasan
❖ Mengusir bau-bauan yang tidak diinginkan
❖ Memindahkan panas dari heater, kompor, dsb
❖ Memindahkan uap air
❖ Mengurangi / mengusir asap rokok, gas beracun, bakteri dll
• Untuk pendinginan tubuh (kebutuhan untuk kenyamanan thermis)
dengan cara
❖ Menghasilkan pergerakan udara yang cukup dirasakan oleh
tubuh untuk mempercepat penguapan keringat
❖ Menambah pelepasan dari kulit dengam cara konveksi
mengembang
Rapat massa
berkurang
Lebih ringan
Bisa naik
• Disamping itu terdapat juga cara lainnya untuk menghitung
kecepatan angin yang mengalir melalui inlet dan outlet
sebagai fungsi dari beda temperatur dan beda ketinggian
• Rumus laju aliran udara dalam m3 / menit per 1 m2 lubang
bukaan, dapat dipelajari dari diktat
Walaupun beda temperatur rendah
dan beda ketinggian kecil, selalu
ada gerakan udara pada stack
effect
Contoh : dengan beda ketinggian
0,6m dan beda temperatur 1ºC
maka v = 0,05 m/det, amat rendah
tapi cukup untuk menghasilkan 36
m3/jam yang dapat memberikan 1x
pergantian udara per jam pada
ruang kecil
Jadi stack effect akan menghasilkan
ventilasi yang cukup untuk
kesehatan, walaupun tidak ada
angin yang dapat menimbulkan
pertukaran udara
• Bila besar / luas outlet dan inlet berbeda maka v angin dikalikan
dengan faktor koreksi
• Ventilasi karena gaya termis ini kecil kuantitasnya, namun untuk
kondisi tertentu ventilasi ini harus dimanfaatkan, terutama :
❑ Jika tidak ada angin atau gaya angin kecil
❑ Pada bangunan yang rapat, perumahan padat dimana gerakan angin
tidak ada, atau tidak mungkin ada angin.
Lubang masuk udara digeser pada satu sisi Tekanan yang besar pada Dinding sirip dapat
dinding oleh sebuah pintu terbuka atau inlet membelokkan aliran mengarahkan aliran ke
pelindung matahari. Aliran udara bergerak udara ke arah yang salah. tengah ruangan.
diagonal melalui ruangan akibat tekanan Banyak bagian ruangan
pada fasade yang tidak kena aliran
udara .
Inlet dan outlet yang tinggi tidak mendatangkan Inlet yang rendah dan outlet yang tinggi
pergerakan udara yang baik pada ketinggian menghasilkan pola angin yang rendah
tubuh
Inlet dan outlet yang rendah menghasilkan Inlet yang tinggi dan outlet yang rendah
pergerakan udara yang baik untuk menghasilkan aliran udara pada daerah
pendinginan plafond
c. Pengaruh elemen peneduh (overstek, lisplank) sirip penangkal sinar
matahari terhadap pola aliran udara
When additional
ventilation is
desired, wind
scoops can be used,
as on this
recontructed
historical dwelling in
Dubai. Also note
the open weave of
the walls to further
increase natural
ventilation
• INSULASI THERMAL EFEKTIF BILA KONDISI TETAP ATAU ARAH ALIRAN PANAS
KONSTAN UNTUK JANGKA WAKTU YANG PANJANG ( MISALNYA RUANGAN BER- AC ),
BILA TERJADI PERGANTIAN ARAH 2 KALI DALAM 24 JAM >>> MENJADI KURANG
SIGNIFIKAN
KAPASITAS THERMAL
14 JAM
• KAPASITAS THERMAL AKAN
LEBIH SIGNIFIKAN BILA
DIURNAL BESAR
• KAPASITAS THERMAL DICAPAI
DENGAN PENGGUNAAN EAST WALL
6 JAM
BAHAN YANG MEMILIKI
KONDUKTIVITAS RENDAH DAN
KONSTRUKSI DENGAN NILAI
TRANSMITANS RENDAH
• KAPASITAS THERMAL ~ WEST WALL 9,5 JAM
TIMELAG
ROOF
Heat transfer pemindahan KALOR
asbes 0,034
Aspal 0,576
aluminuim 220
baja 58
Besi cor 50
beton 1,440
glasswool 0,034
granit 2,920
marmer 1,530
plywood 0,138
seng 110
udara 0,026
KONVEKSI SANGAT DIPENGARUHI GRAVITASI, jadi panas tidak pernah
dikonveksikan ke bawah
30
25 25
20
20
Natural Convection udara/cairan yang lebih panas akan naik dan udara/cairan
yang lebih dingin akan turun karena gravitasi
RADIASI TIDAK TERPENGARUH GRAVITASI, JADI PANCARAN
PANAS KE SEGALA ARAH SAMA BANYAKNYA
100 C 300 C
HEAT FLOW
1 2
1. TRANSMITTANCE
3
2. ABSORPTANCE
3. REFLECTANCE
4. EMMITTANCE
4
bahan Ketebalan Transmittance – Time lag -
inch U jam
Btu/ft2/jam
Batu alam 8 0,67 5,5
12 0,55 8,0
16 0,47 10,5
24 0,36 15,5
Beton 2 0,98 1,1
4 0,84 2,5
6 0,74 3,8
8 0,66 5,1
12 0,54 7,8
16 0,46 10,5
Batu Bata 4 0,60 3,3
8 0,41 5,5
12 0,31 8,5
16 0,25 12,0
Kayu 0,5 0,68 0,17
1 0,48 0,45
2 0,30 1,3
Warna gelap menyerap panas lebih banyak dibanding warna terang
Tekstur kasar menyerap panas lebih banyak dibanding tekstur halus
Pendinginan Evaporatif
• Evaporative cooling
Seperti uap air yang menguap dari permukaan
bangunan, atau masuknya fitur air seperti
kolam.
Pendinginan Radiasi
Radiant Cooling
• Ada dua jenis utama dari sistem Radiant Cooling :
• Tipe pertama adalah sistem yang memberikan pendinginan melalui struktur bangunan.
• Tipe kedua adalah sistem yang memberikan pendinginan melalui panel khusus.