KENYAMANAN TERMAL

DESAIN PASIF DALAM ARSITEKTUR

Kenyamanan Termal
merupakan proses yang melibatkan proses fisik
fisiologis dan psikologis. Kenyamanan termal adalah
kondisi pikir seseorang yang mengekspresikan
kepuasan dirinya terhadap lingkungan termalnya
(Szokolay, 1973, Manual of Tropical Housing and Building).

Thermal Comfort
is the condition of mind that expresses satisfaction with
the thermal environment and is assessed by subjective
evaluation (ANSI/ASHRAE Standard 55).[1]
The human body can be viewed as a heat engine where
food is the input energy. The human body will release
excess heat into the environment, so the body can continue
to operate.
KENYAMANAN TERMAL→ SUBJEKTIF

Suatu kondisi dimana panas tubuh dalam keadaan seimbang

perolehan panas = pelepasan panas
Met - Evp ± Cnd ± Cnv ± Rad = 0

Metabolisme
Evaporation
Conduction
Convection
Radiation
 STANDAR KENYAMANAN TERMAL
SNI T-14-1993-037

CATATAN :
KARENA TINGKAT KENYAMANAN TERMAL TIAP ORANG BERBEDA → SUBJEKTIF
MAKA PERLU DITETAPKAN STANDAR KENYAMANAN TERMAL YANG DAPAT
DITERIMA SEBAGIAN BESAR PENGGUNA RUANG ( LEBIH DARI 80 -90 % )
SIKLUS KESEHARIAN

AKTIVITAS LELAH PULIH

Perlu Lingkungan Termal yang mendukung → NYAMAN

Bila tidak, maka akan menimbulkan gangguan kesehatan
dan menurunkan produktifitas
Faktor iklim setempat paling mempengaruhi tingkat
kenyamanan termal seseorang ketika baik saat
berada di dalam sebuah bangunan atau di lingkungan
luar.

Elemen-elemen iklim yang mempengaruhi atara lain:

variabel radiasi matahari, suhu udara, angin, curah
hujan dan kelembaban udara.
KENYAMANAN TERMAL
FAKTOR YANG BERPENGARUH
faktor lingkungan
• temperatur udara ( air temperature ) ° C
• kelembaban udara ( relative humidity ) %
• kecepatan udara ( air velocity ) m/dtk
• radiasi ( radiant temperature ) °C

faktor individual
* level aktifitas kerja ( activity level ) met
* pakaian ( clothing ) clo
KENYAMANAN TERMAL
PMV & PPD – ISO 7737 → tingkat aktivitas ( ‘activity level’)

Tiduran 0.8 met

Berdiri kerja sedang

1.6 met
Berdiri kerja berat

2 met

Duduk kerja 1.2met Berdiri kerja dengan

Duduk santai 1 met

ketegangan tinggi 2.4 met
PAKAIAN - CLOTHING
PMV & PPD – ISO 7737

SANGAT TEBAL
SANTAI

2clo SHORT PANTS + TANKTOP

0.5clo
CASUAL

1clo FORMAL
0.6clo
 0.1- 0.3 clo
JUST SHORT PANTS
SWIMMING SUIT

NOTHING AT ALL
Clo 0
KENYAMANAN TERMAL → subjektif
BISA BERVARIAS TERGANTUNG GENDER / BENTUK TUBUH / TINGKAT
METABOLISME / ADAPTASI TUBUH / DSB.

Beberapa Standar dan Indeks Pengukuran

Kenyamanan Termal :
ET / CET NOMOGRAM
DIAGRAM GIVONI
SKALA ASHRAE - PMV & PPD
TEORI ‘ADAPTIVE’
KENYAMANAN TERMAL – ET/CET NOMOGRAM

CARA MENGOLAH DATA TERMAL → TEMPERATUR EFEKTIF

GUNAKAN PSYCHROMETRIC CHART

DATA DBT/GT DAN RH → WBT/WBGT
DATA DBT/WBT → RH

GUNAKAN ET/CET NOMOGRAM

DATA DBT , WBT, AV → ET
DATA GT, WBT, AV → CET
PSYCHROMETRIC CHART
PERLU BILA DATA YANG DIMILIKI HANYA 2 DATA :

DATA DBT/GT + RH → WBT

DATA DBT/GT + WBT → RH
PSYCHROMETRIC CHART

https://sustainabilityworkshop.venturewell.org/node/1195.html
RH dinyatakan oleh garis lengkung
Nilainya berkisar antara 0-100%

https://sustainabilityworkshop.venturewell.org/node/1195.html
https://sustainabilityworkshop.venturewell.org/node/1195.html
PSYCHROMETRIC CHART

RH 76%
WBT 21,6°C

DATA DBT ( DRY BULB TEMPERATURE ) DBT 25°C

ET / CET NOMOGRAM
UNTUK MENDAPATKAN ET/CET
PERLU DATA : DBT/GT + WBT + AV
NOMOGRAM EFECTIVE TEMPERATURE
Houghton & Yaglou 1923
CLOCLO
0.5 1.0

Data yang dibutuhkan

→ DBT/GT
→ WBT/WBGT
→ Air Velocity

Batas nyaman ET 22 °– 27 °C
Dengan AV 0.1-1.5 m/dtk

→ BILA MENGGUNAKAN DATA GT ( ADA

MUATAN RADIASI ) MAKA HASIL
AKHIRNYA MENJADI CET ( CORRECTED
EFFECTIVE TEMPERATURE )
NOMOGRAM EFECTIVE TEMPERATURE
Houghton & Yaglou 1923
CLO 0.5

Data yang dibutuhkan

→ DBT/GT
→ WBT/WBGT
→ Air Velocity

Batas nyaman ET 22 °– 27 °C
Dengan AV 0.1-1.5 m/dtk

→ BILA MENGGUNAKAN DATA GT ( ADA

MUATAN RADIASI ) MAKA HASIL
AKHIRNYA MENJADI CET ( CORRECTED
EFFECTIVE TEMPERATURE )
DBT/WBT 30/25 º C
Kecepatan Angin 0.5m/dtk

ET = 26 º C

DBT/WBT = 30/25 º C
Kecepatan Angin = 3m/dtk

ET = 24 º C

Batas nyaman : AV 0,1 – 1,5 m/dtk

APAKAH DARI KETIGA RUANG
ADA YANG MEMILIKI KONDISI YANG
NYAMAN ?

BILA TIDAK NYAMAN, UPAYA APA

YANG DAPAT DILAKUKAN ?
BATAS COMFORT
BIOCLIMATIC DIAGRAM – GIVONI

DATA DBT

Buka juga Psychrometric Chart Andrewmarsh untuk perbandingan

PERGESERAN BATAS COMFORT PERLU DILAKUKAN BILA :
PERGESERAN ZONA COMFORT
Mean Radiant Temperature ( MRT ) tinggi
→ batas zona comfort turun

Air Velocity tinggi

→ batas zona comfort naik

Physical Activity tinggi

→ batas zona comfort turun
STANDAR KENYAMANAN TERMAL
ASHRAE 55

To = (Tmr + Tdb) / 2
PMV & PPD – ISO 7737
Prof. P.O Fanger
Skala PMV PPD
+3 hot
+2 warm
+1 s.warm
0 neutral
-1 s.cool
-2 cool
-3 cold
PMV
PMV & PPD – ISO 7737

DBT 24°C GT 28°C

Activity level = 1 met
Clothing = 0.75 clo
Kec.angin = 0.4 m/det
→ TABEL PMV
to = A ta + ( 1-A) tr
V 0-0.2 0.2-0.6 0.6-1
A 0.5 0.6 0.7

to = 0.6 x 24 + ( 1-0.6 ) 28 = 26
Op.temperature = 26°C
TO = DBT + GT /2
TO = 24 + 28 /2 = 26°C
PMV & PPD – ISO 7737
KENYAMANAN TERMAL
TEORI “ADAPTIVE” - AULICIEMS

Tn = 9.22 + 0.48 Ta + 0.14Tmmo

Tn =temperature normal / nyaman

Ta = temperatur udara
Tmmo = temperatur rata-rata bulanan outdoor
MARI BERLATIH :
UKURLAH DATA TERMAL DARI RUANG LOBBY LIFT GEDUNG 10
( LANTAI B1, LANTAI 1, LANTAI 2, LANTAI 3, LANTAI 4 )

UKUR DBT + GT + WBT + RH + AV PADA TITIK UKUR YANG

DITENTUKAN
DI DALAM RUANG LOBBY 9 TITIK UKUR
DI RUANG TANGGA 2 TITIK UKUR ( PADA 2 BORDES YANG LEBIH
RENDAH )
RUANG LUAR ( MINIMAL 2 TITIK UKUR )

OLAHLAH DATA TERMAL YANG TELAH DIUKUR UNTUK

MENGETAHUI KONDISI TERMAL ( ET/CET ) RUANG – RUANG
TERSEBUT

BANDINGKAN KONDISI TERMAL MASING MASING LANTAI DAN

BERIKAN USULAN SOLUSI DESAIN PADA AREA YANG TIDAK
NYAMAN.
 SEKIAN KULIAH HARI INI
SAMPAI BERTEMU MINGGU DEPAN

BACALAH MATERI HEAT AVOIDANCE