Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH SIMULASI SAINS ARSITEKTUR 27 FEBRUARI 2023

KENYAMANAN TERMAL DAN

FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA
MATA KULIAH SIMULASI SAINS ARSITEKTUR

Agenda Hari Ini

1 Pendahuluan 3 Studi Preseden

2 Pembahasan 3 Kesimpulan
MATA KULIAH SIMULASI SAINS ARSITEKTUR

Pendahuluan
Bangunan didirikan untuk melindungi penghuni dari iklim di luar bangunan
sehingga didapatkan rasa aman dan nyaman di dalam bangunan. Idealnya,
sebuah bangunan mempunyai nilai estetis, berfungsi sebagaimana tujuan
bangunan tersebut dirancang, memberikan rasa aman (dari gangguan alam
dan manusia/makhluk lain), serta memberikan kenyamanan dalam
mendukung aktivitas didalamnya.

Suhu permukaan kulit adalah kira – kira 92˚F. karena itu, suhu yang lebih
dingin dari itu, akan menyebabkan tubuh menggunakan energi agar
mempertahankan panasnya, sementara dengan suhu yang lebih panas dari
92˚F, tubuh akan menyerap panas. Hal tersebut mengingatkan pentingnya
mengetahui metode pertambahan dan kehilangan panas yang berubah –
ubah dan mempelajari faktor – faktor kenyamanan lainnya yang berhubungan
dengan suhu termal di dalam bangunan, untuk mendapatkan suatu kondisi
ruangan yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan yang
terbiasa akrab dengan kehidupan di udara terbuka.
Pembahasan

Kenyamanan Termal
Faktor yang Mempengaruhi

Kenyamanan Termal
Kurang Tidak
Nyaman
Nyaman Nyaman

Menurut Auliciems dan Szokolay (2007), kenyamanan


dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni temperatur
Temperatur

udara, pergerakan angin, kelembaban udara, radiasi, Temperatur Udara kelembaban Udara
Radiant
faktor subyektif, seperti metabolisme, pakaian, makanan
dan minuman, bentuk tubuh, serta usia dan jenis kelamin.
Faktor–faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal
yaitu, temperatur udara, temperatur radiant, kelembaban
udara, kecepatan angin, insulasi pakaian, serta aktivitas

Kecepatan Angin Aktivitas Insulasi Pakaian


Kenyamanan Termal Berdasarkan Desain Bangunan

1. Orientasi Bangunan
Orientasi bangunan terhadap matahari akan

menentukan besarnya radiasi matahari yang

diterima bangunan. Semakin luas bidang yang

menerima radiasi matahari secara langsung,

semakin besar juga panas yang diterima

bangunan. Dengan demikian, bagian bidang

bangunan yang terluas (mis: bangunan yang

bentuknya memanjang) sebaiknya mempunyai

orientasi ke arah Utara-Selatan sehingga sisi

bangunan yang pendek, (menghadap Timur –

Barat) yang menerima radiasi matahari langsung.

2. Dimensi Bentuk Bukaan


Bentuk dan dimensi bangunan dapat

mempengaruhi lebar bayangan angin (leeward)


Kenyamanan Termal Berdasarkan Desain Bangunan

3. Material Bangunan
Panas masuk ke dalam bangunan melalui proses

konduksi pada material bangunan (lewat dinding,

atap, jendela kaca) dan radiasi panas matahari

yang ditransmisikan melalui jendela / kaca.

Radiasi panas matahari menyumbang jumlah

panas yang cukup besar masuk ke dalam

bangunan.

4. Konfigurasi Bangunan
Perletakan massa bangunan yang berpola seperti

papan catur akan membuat aliran udara lebih

merata. Perletakan massa bangunan yang

berpola sejajar akan menciptakan pola lompatan

aliran udara yang tidak biasa ngen kantung

turbeliensinya (Boutet, 1987).


Kenyamanan Termal Berdasarkan Desain Bukaan

1. Perletakan dan Orientasi Bukaan


Perletakan dan orientasi bukaan inlet terletak

pada zona bertekanan positif dan bukaan outlet

terletak pada zona bertekanan negatif dalam

rangka untuk mengoptimalkan pergerakan udara

dalam sebuah bangunan. Perletakan dan orientasi

bukaan Inlet tidak hanya mempengaruhi

kecepatan udara, tetapi juga pola aliran udara

dalam ruangan, sedangkan lokasi outlet hanya

memiliki pengaruh kecil dalam kecepatan dan

pola aliran udara.


2. Lokasi Bukaan
Bukaan berfungsi untuk mengalirkan udara ke

dalam ruangan dan mengurangi kelembaban

ruangan. Salah satu syarat untuk bukaan yang

baik yaitu harus terjadi cross ventilation.


Kenyamanan Termal Berdasarkan Desain Bukaan

3. Dimensi Bukaan 4. Bukaan


Semakin besar perbandingan luas outlet
Pengarah bukaan sangatlah berpengaruh

terhadap luas inlet, maka akan menciptakan


terhadap upaya pemanfaatan angin dalam

kecepatan angin yang lebih tinggi, yang juga


pengkondisian ruangan. Pengarah pada inlet akan

menghasilkan penyejukan lebih besar menentukan arah gerak dan pola udara dalam

ruang, sehingga perbedaan bentuk pengarah

akan memberikan pola aliran udara yang

berbeda-beda. Penggunaan kanopi pada bukaan

inlet akan mengarahkan aliran udara ke atas

dibandingkan bukaan inlet tanpa kanopi

5. Tipe Bukaan
Tipe bukaan yang berbeda akan memberi sudut

pengarah yang berbeda dalam menentukan arah

gerak udara dalam ruang, serta efektifitas

berbeda dalam mengalirkan udara masuk/ keluar

ruang.
Faktor Internal Kenyamanan Termal
Syarat kenyamanan termal untuk daerah tropis dapat dikatakan nyaman optimal, dengan temperatur

efektif 22,8℃-25,8℃. Zona nyaman (comfort zone) adalah daerah dalam bioclimatic chart yang

menunjukkan kondisi udara yang nyaman secara termal.

Faktor Eksternal Kenyamanan Termal


Vegetasi

Di samping elemen arsitektur, elemen lansekap

seperti pohon dan vegetasi juga dapat

digunakan sebagai pelindung terhadap radiasi

matahari. Keberadaan pohon secara

langsung/tidak langsung akan menurunkan

suhu udara di sekitarnya, karena radiasi

matahari akan diserap oleh daun untuk proses

fotosintesa dan penguapan. Efek bayangan

oleh vegetasi akan menghalangi pemanasan

permukaan bangunan dan tanah di bawahnya.


Faktor Eksternal Kenyamanan Termal
Unsur Air Pengaruh Bangunan dan

Material Sekitar

Keberadaan air akan menurunkan

suhu udara di sekitarnya karena

terjadi penyerapan panas pada

proses penguapan air. Selain

menurunkan suhu udara, proses

penguapan akan menaikkan

kelembaban. Untuk daerah iklim

tropis basah seperti di Indonesia

yang memiliki kelembaban yang

tinggi maka peningkatan

kelembaban harus dihindarkan.

Oleh sebab itu penggunaan unsur

air harus mempertimbangkan

adanya gerakan udara (angin)

sehingga tidak terjadi peningkatan

kelembaban.
MATA KULIAH SIMULASI SAINS ARSITEKTUR

STUDI PRESEDEN
Rumah Betang Ensaid Panjang - Kalimantan Barat
Prinsip-prinsip arsitektur tropis

1 Denah Rumah Betang Ensaid Panjang berbentuk


persegi panjang dengan panjang 116 meter dan lebar
21 meter. Bukaan pada bangunan mengarah Utara
dan Selatan, sementara orientasi bangunan pada
arah Timur dan Barat.

2 Rumah Betang Ensaid Panjang pada setiap bilik


dibatasi oleh papan kayu kemudian dilapis oleh kulit 1
kayu dan langit-langit ruang yang terbuka sebagai
jalur pergerakan udara pada bangunan

2
3 Shading, rumah Betang Ensaid Panjang memiliki
shading yang terdapat pada ruai yang menerima
sinar matahari secara langsung (sisi Timur). Shading
berupa kayu bulat berukuran kecil dan disusun
vertikal menyerupai tirai.

4 Teritisan lebar, rumah Betang Ensaid Panjang


3
memiliki teritisan atap yang lebar dan sudutnya
sedikit curam sehingga ketika kondisi hujan, air dari 4
teritisan tidak sampai ke ruai
1. Rumah Betang Ensaid Panjang - Kalimantan Barat
Prinsip-prinsip arsitektur tropis

5 Material yang digunakan pada Rumah Betang Ensaid


Panjang menggunakan material setempat berupa
kayu bulat, papan kayu hingga kulit kayu sebagai
pondasi, lantai, dinding, selubung dinding hingga atap
bangunan.

Berdasarkan teori-teori yang mendukung terkait


arsitektur tropis lembab dan kondisi eksisting
Rumah Betang Ensaid Panjang, dapat ditarik
hipotesis bahwa Rumah Betang Ensaid Panjang
merupakan bangunan yang menggunakan prinsip-
prinsip arsitektur tropis lembab.
Student Centre Itenas - Bandung

1 Orientasi bangunan, Student Center Itenas yang


mengarah ke Utara dan Selatan dengan muka
bangunan menghadap Selatan sudah sangat baik
untuk mencapai kenyamanan termal.
2 Arah angin, yang datang dari Selatan akan langsung
berhadapan dengan massa bangunan linier, angin
menabrak muka bangunan sehingga mengakibatkan
1 olakan angin (turbulensi) di belakang bangunan/ sisi
utara di daerah bayangan angin (leeward) dengan
kecepatan gerak yang menurun.

2 3 Bentuk massa bangunan, yang linier akan


menciptakan turbulensi di belakang bangunan
dimana angin akan berputar di belakangnya dan
masuk walaupun kecepatannya tidak terlalu tinggi,
namun kecepatan angin tersebut masih dapat
dimanfaatkan untuk mencapai kenyamanan termal
bangunan.
3 4 Material dan warna dinding, menggunakan batu bata.
Student Center Itenas diplester kedua sisi dengan
4 warna cat putih dengan angka transmitan tidak
terlalu besar, sehingga panas yang diteruskan ke
dalam ruang tidak terlalu besar.
Student Centre Itenas - Bandung

5 Desain tipe bukaan udara pada bangunan Student


Center Itenas yang menggunakan tipe casement top
hung mampu menghasilkan kenyamanan termal
5
meskipun tidak optimal karena pengaruh dari
proporsi dimensi inlet terhadap outletnya.

6 Perletakan vegetasi di sebelah Selatan bangunan


cukup efektif karena area ini merupakan sumber
potensi arah datang angin. Perletakan vegetasi di
Selatan berfungsi untuk menambah kelembaban
udara sekaligus sebagai buffer angin sehingga angin
yang menuju gedung Student Center Itenas cukup
nyaman.

7 Pola perletakan massa bangunan di sekitar gedung


Student Center Itenas yang rapat akan mengurangi
kecepatan angin. Aspal jalan yang berwarna gelap
6 7
dengan tekstur yang kasar berpotensi memberikan
radiasi panas ke dalam bangunan sehingga area di
sekitar gedung ini menjadi panas dan mengurangi
kenyamanan termal
Secara umum kenyamanan termal pada bangunan
Student Center Itenas suhu efektifnya dapat
dikatakan nyaman optimal.
Rumah Susun Aparna - Surabaya

1 Bangunan rumah susun aparna memiliki 7 jenis tipe


hunian. Tiap-tiap tipe hunian pada rumah susun
memiliki kebutuhan serta kualitas udara yang
berbeda-beda tetapi secara umum sistem
penghawaan alami memiliki kesamaan yaitu ventilasi 1
silang.

2 Ruangan ini menghadap ke utara sehingga posisi


inlet berada di sisi selatan karena menghadap ke
arah luar sedangkan posisi outlet berada di sisi utara
karena menghadap ke arah koridor.

3 Aliran angin mampu menjangkau zona aktivitas


penghuni. Kecepatan angin naik hingga 0,8 m/s, tipe 2
outlet dengan model jendela nako dan tipe inlet
dengan tipe jendela geser vertikal.

3
MATA KULIAH SIMULASI SAINS ARSITEKTUR

KESIMPULAN

Halaman
Sumber Ikon
Kenyamanan termal adalah suatu keadaan dimana secara psikologis, fisiologis, dan
pola perilaku seseorang merasa nyaman untuk melakukan aktivitas dengan suhu
tertentu dalam suatu lingkungan. Faktor faktor yang mempengaruhi kenyamanan
termal yaitu :
dan Ilustrasi
Temperatur Udara
Temperatur Radiant
Kelembaban Udara Gunakan ikon dan ilustrasi gratis yang dapat
Kecepatan Angindiwarnai ulang dalam desain Canva Anda.
Insulasi Pakaian
Aktivitas
Daftar Pustaka
https://altaintegra.com/aspek-kenyamanan-termal-pada-arsitektural-
indonesia/
https://media.neliti.com/media/publications/220858-kajian-kenyamanan-
termal-pada-bangunan-s.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/43-84-1-PB.pdf
https://www.researchgate.net/publication/42362832_Menciptakan_Kenyam
anan_Thermal_Dalam_Bangunan
https://www.researchgate.net/publication/324908662_FAKTOR_KENYAMAN
AN_DALAM_PERANCANGAN_BANGUNAN
file:///C:/Users/TUF%20GAMING/Downloads/55797-75676664731-1-PB.pdf
Terima kasih!
Semoga
hari Anda
a r b i a s a .
lu

Anda mungkin juga menyukai