Anda di halaman 1dari 10

Arsitektur Hijau Genap 2022/2023

THERMAL
COMFORT
Ravellino Kurnia Putra 61210633
Bhening Ayu Maharani 61210637
Daniasari Herlusiatri Rahayu 61210643

studi literatur kenyamanan termal


PENGANTAR

APA ITU KENYAMANAN TERMAL?


Kenyamanan termal merupakan suatu kondisi yang terkait dengan respons user atau pengguna dalam suatu bangunan. Kenyamanan termal akan
mempengaruhi tingkat kenyamanan user dalam melakukan aktivitas di dalam bangunan. Kondisi termal akan berkaitan dengan perubahan suhu dari
panas, dingin, atau netral. Kenyamanan termal akan berhubungan dengan kondisi fisiologis, psiologis, dan psikologis pengguna dalam meminimalkan
energi yang dikeluarkan dari dalam tubuhnya. Kenyaman termal juga berkaitan dengan kepuasan user terhadap kondisi termal dalam bangunan yang
ditempatinya (Nugroho, 2006).

DAMPAK KENYAMANAN TERMAL


Kenyamanan termal tentunya bukan hanya mempengaruhi segi kenyamanan pengguna atau user, tetapi juga dapat mempengaruhi hal-hal lain.

PRODUCTIVITY HEALTH ACTIVITIES MOOD BUILDING AGES

HAL-HAL DALAM KENYAMANAN TERMAL

FAKTOR TERMAL STANDAR & INDEKS STRATEGI DESAIN ARSITEKTUR


FAKTOR TERMAL
Faktor kenyamanan termal didefinisikan sebagai hal atau sesuatu yang berpengaruh dalam penerimaan dan pelepasan suhu atau panas yang ada dalam bangunan. Faktor ini
dapat dibagi sebagai faktor eksternal dan faktor internal. Selain itu juga terdapat faktor individu sebagai user dari bangunan yang dipakai.

FAKTOR EKSTERNAL 3 UDARA

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar bangunan dan Aliran udara mepengaruhi penurunan suhu pada bangunan dari segi kecepatan dan kelembapan.
mempengaruhi kinerja bangungan terhadap pelepasan dan
penerimaan panas.
Penurunan Suhu
1 IKLIM
Iklim suatu tempat akan mempengaruhi bagaimana kondisi
Orientasi ventilasi pada bangunan Arah angin pada kondisi alam yang
geografis yang ada terhadap bangunan.
sebagai akses sirkulasi dari angin berbeda akan berbeda pula misalnya
yang mengalir. pada area yang dekat dengan laut
Iklim Tropis
dan area gunung.

Iklim Sub-Tropis Berperan dalam pergantian udara Kecepatan aliran angin dipengaruhi
panas keluar dari bangunan menjadi dari permukaan yang dilalui.
Iklim Sedang udara segar.

Iklim Dingin

Iklim yang berbeda akan memiliki penyinaran matahari, arah Kelembapan


matahari dan angin, serta intensitas suhu yang berbeda.
Kelembapan juga dipengaruhi dari cara angin itu dialirkan. Udara jenuh tidak akan lagi
2 INTENSITAS MATAHARI
dapat menampung uap air dalam ruangan, bila udara ini tidak berganti maka akan
Arah kathulistiwa mendapatkan Lama penyinaran akan menyebabkan ruangan lembab dan mudah berjamur.
penyinaran matahari dengan mempengaruhi panas
intensitas radiasi yang tinggi. yang diterima bangunan
seperti pada iklim tropis.

Penyinaran matahari akan Maka dari itu oreintasi bangunan


menciptakan suhu radiant. terhdap arah matahari merupakan hal
(Suhu pantulan dari benda juga perlu diperhatikan dalam
yang menerima panas. mendesain.
4 SUHU Radiasi matahari sangat
berpengaruh besar pada heat gain
Suhu sendiri merupakan salah satu elemen yang dipengaruhi dari bangunan. Apabila material yang
elemen - elemen lain yaitu iklim, matahari, dan udara. Suhu tiap tempat dipilih mudah menyerap panas justru
dengan iklim dan intensitas udara serta matahari yang berbeda tentu akan menjadi konduktor yang
akan berbeda pula. Yang perlu diperhatikan : meningkatkan suhu bangunan.

Pengaturan orientasi bangunan.

Kondisi dari site bangunan terhadap geografisnya.

Bagaimana aktivitas pada bangunan.

Pemilihan atau penggunaan material.


Selain itu, warna pada material juga mempengaruhi penyerapan dan pemantulan panas. Warna
terang akan memantulkan panas sementara warna gelap akan menyerap panas

FAKTOR INTERNAL REFLEKTIF MENYERAP

Faktor internal meliputi faktor dari bangunan itu sendiri, seperti material,
elemen arsitektural seperti selubung dan bukaan, dan vegetasi sebagai
respon pada faktor eksternal.
SELUBUNG
1 MATERIAL DAN SELUBUNG
Material dan selubung bangunan memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam penggunaanya.
Panas masuk dalam bangunan melalui konduksi pada bagian selubung Selubung yang mempengaruhi termal ruang adalah dinding, lantai, dan atap sehingga pemilihan
bangunan (atap, dinding) serta transmisi melalui kaca jendela. material penting.

Density TIME LAG


Waktu maksimum penyerapan panas dari luar
Penyerapan
Thermal
Radiasi
Termal ke dalam.
dan
Propertiies
Condutivity
matahari bangunan
pemantulan Material
ADMITTANCE
Specific Heat Resistansi material terhadap panas.
2 VEGETASI DAN ELEMEN ARSITEKTURAL

Vegetasi dan elemen arsitektural pada bangunan dapat mempengaruhi bagaimana termal atau panas masuk kedalam bangunan. Contohnya adalah vegetasi dan elemen
arsitektural seperti tritisan atau kantilever dapat memberikan shading yang membantu penurunan suhu.

Dalam penurunan suhu juga vegetasi dan elemen arsitektural CONTOH SISTEM COOLING RESPON KENYAMANAN TERMAL
dapat dimanfaatkan untuk :

Pembelokan arah angin dalam bangunan

Menyerap panas atau merekfleksikan panas

Filter radiasi matahari langsung sebelum masuk dalam bangunan

FAKTOR INDIVIDU (USER)


Faktor lain adalah user, pengguna tentunya melakukan aktivitas
dalam bangunan yang juga mengeluarkan panas dari tubuh dan
kegiatan yang dilakukan, beberpa aspek tersebut dapat berupa:
1. Jenis kegiatan yang dilakukan
2. Jumlah dan banyaknya pelaku
3. Insulasi pakaian
Sehingga penting dalam mempertimbangkan fungsi bangunan
terhadap respon perilaku pelaku itu sendiri.
STANDAR & INDEKS KENYAMANAN TERMAL DAN
PENANGANAN DESAIN

TERKAIT TERMAL LINGKUNGAN LINGKUNGAN INDOOR


DITERAPKAN

ASHRAE 62 CR 1752
ASHRAE 55 ISO 7730
LOKAL/REGIONAL INTERNASIONAL Ventilasi kualitas udara Ventilasi gedung -
Kondisi lingkungan Lingkungan termal indoor yang
EN ISO; CR (CEN) ISO Kriteria desain indoor
termal untuk hunian sedang/moderate dapat diterima
SNI (BSN) mengacu pada ASHRAE
EN ISO 7730 SNI
ISO 7793 03-6572-2001
Lingkungan termal Ventilasi & pengkondisian
panas udara pada gedung

PENGUKURAN PARAMETER

PENENTU FAKTOR PERSONAL


LINGKUNGAN TERMAL INDOOR

ASHRAE 55 ASHRAE 113


ISO 8996 ISO 9920
Kondisi lingkungan Metode pengujian
termal untuk hunian difusi udara
dalam ruangan

Ergonomi - Estimasi isolasi termal &


ISO 7726
Penentuan produksi ketahanan penguapan
Kualitas lingkungan Ergonomi lingkungan termal - panas metabolik rangkaian pakaian
dalam ruang serta Instrumen pengukuran kuantitas fisik
beberapa komponennya
STANDAR & INDEKS
LABOTARY-BASED METHODS PMV PPD
(CLIMATIC CHAMBERS) Predicted Mean Vote Predicted Percentage Dissatisfied

syarat yang memenuhi

KRITERIA PMV-PPD
Relationships Variabel Prediksi persentase (min. 5%)

Faktor
Fanger PPD and
Fisiologis
Lingkungan
penghuni yang akan

Faktor
N
revisions, adapted from

M A
(Personal) (Environment) menyatakan tidak puas

Lingkungan Personal (van Hoof, 2008)


A terhadap lingkungan termal

menurut PMV 'netral' atau 0.


Y Berkembang menjadi penentu standar
N
respons stimulus LIMIT ketidaknyamanan

ketidak-
seluruh tubuh
menghasilkan
Fanger Seven Point Scale puasan
kondisi
Dipengaruhi oleh indeks PMV-PPD
lingkungan
20% local sources
termal yang
Fanger Methods
dapat

diterima
FIELD-BASED APPROACH

STANDAR

PRINSIP ADAPTIF ISO 11399

Apabila terjadi perubahan


yang menghasilkan Panas

Sedang

Dingin

ketidaknyamanan, manusia

ISO 7243 ISO 7730 ISO 11079


bereaksi dengan cara-cara ISO 7933 EN 15251
yang cenderung memulihkan EN 33403-3 ASHRAE 55
kenyamanannya. LINGKUNGAN
Labotary-Based Methods
(Climatic Chambers) Comfort Vote Suhu Kenyamanan PENDUKUNG APLIKASI KHUSUS
ISO 7726 ISO 8996 ISO 14505-1 ISO 14505-2
Konteks
ISO 9886 ISO 9920
Field-based Approach
ISO 14505-3 ASHRAE 161
People's Actions Keberadaan Subjek ISO 10551 ISO 13731
STRATEGI DESAIN ARSITEKTUR STRATEGI ELEMEN ARSITEKTUR
Menghindari bukaan pada sisi yang mengarah pada arah Timur dan Barat
untuk menghindari radiasi panas langsung masuk karena dapat memanaskan
STRATEGI ORIENTASI
ruangan dan memberikan efek silau.
1 TERHADAP MATAHARI Menggunakan elemen arsitektur sebagai pelindung terhadap radiasi matahari.
Orientasi terhadap matahari menentukan besarnya radiasi yang diterima seperti contoh berikut :
bangunan.
Semakin luas bagian bangunan yang menghadap / menerima radiasi Berguna dan efektif pada bidang
bangunan semakin besar panas yang diterima. Sehingga, bidang bangunan bangunan yang menghadap ke Utara-
terluas sebaiknya beorientasi ke arah Utara-Selatan, sehingga yang Selatan
menerima radiasi secara langsung sisi bangunan yang pendek.
Cantilever Louver Overhang
2 TERHADAP ANGIN
(overhang) (Horizontal)
Ventilasi berguna untuk proses pendinginan udaradan pencegahan
peningkatan kelembapan udara. Berguna dan efektif pada bidang
bangunan yang menghadapt ke Timur-
Posisi bangunan yang melintang terhadap angin primer dibutuhkan
Barat sehingga mengurangi efek silau
untuk pendinginan suhu udara.
pada sudut matahari rendah.
Jenis, ukuran dan posisi lubang jendela pada sisi atas dan bawah
bangunan dapat meningkatkan efek ventilasi silang sehingga Panel (Awning) Louver Overhang
penggantian udara panas dalam ruang dan peningkatan kelembapan udara (Horizontal)
dapat dihindari.

Inlet ditempatkan di bagian atas dan outlet sama atau lebih besar dari Berguna dan efektif pada bidang
inlet dan tidak ada perabot yang menghalangi sehingga kecepatan bangunan yang menghadap Timur-
udara bertambah. Baart dan juga berfungs sebagai
windbreak.
Ventilasi pada ruang antara atap dan langit-langit agar tidak terjadi
akumulasi panas.
Egg Crate (kombinasai Vertical Louver
elemen horizontal dan
vertikal)
STRATEGI ELEMEN LANSKAP
1 UNSUR VEGETASI

Memberikan vegetasi seperti pohon sehingga memberikan efek bayangan


dan secara langsung/tidak langsung menurutnkan suhu udara sekitar
akibat penyerapan radiasi matahari oleh pohon. Selain itu dapat Dapat dilihat seperti contoh tabel berikut penggunaan paling efektif berada di pemilihan
dimanfaatkan sebagai windbreak. kaca Revlectice Glass dark Gray Metallized dimana hanya sekitar 35-20% radiasi yang
ditransmisikan ke dalam bangunan.

Menentukan permukaan bahan juga tidak kalah penting hal ini berpengaruh dalam
penyerapan panas yang diteruskan ke bagian dalam bangunan.

2 UNSUR AIR

Membuat air mancur di dalam bangunan


untuk memodifikasi suhu udara luar yang
terlalu panas.

Semakin besar serapan kalor maka


semakin besar panas yang diteruskan ke
dalam ruangan. Dapat dilihat bahwa
STRATEGI MATERIAL BANGUNAN permukaan-permukaan bangunan yang
baik digunakan seperti genteng
Penggunaan material seperti kaca, bahan dinding ataupun atap, serta keramik merah serta asbes semen
warna dinding perlu diperhatikan. baru. Selain itu cat yang digunakan
paling baik berada pada warna muda
Menentukan penggunaan kaca yang baik sehingga radiasi yang
yang memiliki serapan kalor lebih
ditransmisikan ke dalam bangunan dapat diperkecil.
kecil warna tua.
studi literatur kenyamanan termal Benedictus Biatma Syanjayanta, Victor Sampebulu, Baharuddin Hamzah. Kondisi
Thermal Pada Bangunan Tingkat Tinggi.

Basaria Talarosh (2005).Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No . 3 Juli 2005 :


Menciptakan Kenyamanan Thermal Dalam Bangunan.

Eddy Imam Santoso. Indonesian Green Technology Journal : Kenyaman Thermal


Indoor Pada Bangunan Di Daerah Beriklim Tropis Lembab.

Streblow, Rita. (2023). Thermal sensation and comfort model for inhomogeneous

indoor environments. Zugl. ersch.: Aachen : E.ON Energy Research Center,

RWTH Aachen University, 2011.


Fanger P.O., 1982 Thermal Comfort, Analysis and Applications in

Environmental Engineering (Malabar: Robert E. Krieger Publishing Company).

H A Dyvia and C Arif 2021 IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 622 012019.

Kumar M and Kar I N 2009 Non-linear HVAC computations using least

REFERENSI
square support vector machines Energy Convers Manage.

Langevin, Jared. (2014). Human Behavior & Low Energy Architecture: Linking

Environmental Adaptation, Personal Comfort, & Energy Use in the Built

Environment. 10.13140/RG.2.1.4945.8728.

& SITASI
J.F. Nicol and M.A. Humphreys. Adaptive thermal comfort and sustainable

thermal standards for buildings. Energy and Buildings.

Badan Standardisasi Nasional (BSN), SNI 03-6572-2001.

Anda mungkin juga menyukai