Anda di halaman 1dari 16

Rohil Al Azizah, S.

Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

3.1 IKLIM DAN PERUBAHAN IKLIM  Banyak sedikitnya awan


3.1.1 METEOROLOGI Persebaran suhu udara di muka bumi
1. CUACA dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Definisi Cuaca dan Iklim 1. Persebaran suhu udara secara
 Cuaca adalah keadaan udara pada horizontal
saat tertentu dan di wilayah Suhu atau temperatur udara di
tertentu yang relatif sempit dan permukaan bumi untuk berbagai
pada jangka waktu yang singkat tempat tidak sama. Untuk
hanya beberapa jam. mempermudah membandingkannya,
 Iklim merupakan keadaan cuaca maka dibuat peta isotherm.
rata-rata dalam waktu satu tahun
yang penyelidikannya dilakukan
dalam waktu yang lama (minimal
30 tahun) dan meliputi wilayah
yang luas.

b. Komponen Cuaca dan Iklim

 Suhu Udara (Temperatur Udara)


Suhu atau temperatur udara adalah
derajat panas dari aktivitas molekul dalam
atmosfer atau udara yang timbul karena
adanya radiasi panas matahari yang diterima
2. Persebaran suhu udara secara vertical
bumi. Garis yang menghungkan suhu udara
Semakin tinggi, suhu atau temperatur
yang sama pada suatau tempat disebut
udara akan semakin turun. Secara umum,
dengan Isoterm Alat pengukur suhu disebut
setiap naik 100 meter, suhu atau
thermometer
temperatur udara turun 0,5°C. 

 Tekanan Udara
Tekanan udara ialah suatu gaya yang
timbul akibat adanya berat dari lapisan
udara. Tekanan udara sangat dipengaruhi
denoleh densiditas udara (kerapatan masa
Tingkat penerimaan panas oleh bumi udara). Garis yang menghubungkan tekanan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara yang sama disebut Isobar Besarnya tekanan
lain: udara diukur dengan Barometer dan
 Sudut datang sinar matahari dinyatakan dengan milibar (mb). Satuan
 Lama waktu penyinaran matahari Tekanan udara yaitu:1atm =76.0 cmhg
 Keadaan muka bumi (daratan dan =1.013.2 mbar.
lautan)
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

Semakin tinggi suatu tempat maka


tekanan udara akan semakin turun, setiap
kenaikan 100 m, maka tekanan udara akan
berkurang 1 cmHg. hal ini dipengaruhi oleh:
a. Komposisi gas penysusun yang
makin keatas semakin berkurang
b. Kekuatan gravitasi makin keatas
makin lemah
c. Adanya variasi suhu secara vertical
Faktor yang mempengaruhi tekanan pada lapisan atmosfer
udara yaitu tinggi rendahnya tempat, suhu
udara, dan sebaran/daratan.  Kelembapan Udara
Kelembaban udara merupakan
banyaknya volume uap air dalam udara pada
waktu dan lokasi tertentu. Semakin tinggi
suhu udara maka kelembapan nya juga akan
semakin tinggi. Alat untuk mengukur
kelembapan udara yaitu higrometer

Persebaran tekanan udara di muka


bumi dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Persebaran Tekanan udara secara
Horizontal
Tekanan udara yang dipengaruhi oleh
suhu udara. Ini akan menyebakan terjadinya Kelembapan dibagi menjadi 2 yaitu :
angin. Angina akan bergerak darii tempatt a. Kelembapan relative
bertekanan tinggi dan suhu rendah menuju Adalah perbandingan jumlah uap
tempat yang bertekanan rendah dan suhu air dalam udara dengan jumlah air
tinggi. Ini dipengaruhi oleh: maksimum yang dapat ditampung
a. Letak lintang suatu tempat oleh udara dalam suhu yang sama
b. Persebaran daratan dan lauan Rumus:
c. Pergeseran posisi matahari tahunan kelembapan mutlak
KR =
jumlah uap air maksimum
2. Persebaran Tekanan udara secara x100%
vertical
Contoh:
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

Diketahui 1 m3 dengan suhu 20C


terdapat 10 gr udara. Jumlah uap air
maksimum dalam 1 m3 dengan suhu
20C adalah 25 g. berapa
kelembapan relative nya?

b. Kelembapan mutlak
Adalah banyaknya uap air yang awan cirrus karena memiliki serat
terkandung dalam 1 m3 yang halus seperti serat bulu burung.
Namun sering juga, awan-awan yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi berbentuk sirrus ini tampak Kristal es
kelembapan udara: meskipun sebenarnya tipe awan sirrus
a. Suhu tidak menimbulkan hujan bagi wilayah
b. Tekanan udara di bawahnya.
c. Pergerakan angina
d. Kuantitas dan kualitas peyinaran  Cirrostratus
e. Vegetasi
f. Ketersediaan air

 Awan
Awan adalah kumpulan titik-titik air
yang melayang-layang di udara. Awan dapat
berbentuk cair, gas dan padat karena
dipengaruhi oleh suhu.
awan ini seperti kelambu putih halus
yang mengental. jika musim kemarau. awan
ini bisa menimbulkan lingkaran bulat yang
mengelilingi matahari dan bulan disebut
dengan pristiwa halo.

Jenis-jenis awan menurut


ketinggiannya:
a. awan tinggi (Ci)
Terbentuk pada ketinggian > 20.000
kaki di atas permukaan laut.
 Cirrus
 Cirrocumulus
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

Awan Altostratus, Awan jenis ini


berwarna abu-abu kebiruan dengan dengan
bentuknya yang menyerupai ombak di rupa lembaran berserat menutupi langit
pasir pantai, dan awan ini juga menyerupai secara total ataupun sebagian merupakan ciri
bulatan-bulatan kecil berwarna putih yang dari jenis awan ini. Awan ini juga dapat
berbaris atau berkelompok sehingga akan menjadi penyebab hujan ringan apabila
tampak seperti sekelompok domba. terakumulasi cukup tebal. Adapun awan
altostratus ini muncul pada siang bahkan
b. awan menengah (alto) malam hari dan menghilang pada saat
Disebut awan sedang karena awan ini matahari terbit.
dibawah dari awan tinggi, yakni terletak
pada ketinggian 6.500 – 20.000 kaki di atas c. Nimbostratus
permukaan laut.

a. Altocumulus

Awan Nimbostratus, jenis awan ini


merupakan awan yang dihasilkan dari
penebalan altostratus, warnanya relatif abu-
abu gelap. Awan ini bisa menghasilkan
hujan deras. Adapun bentuk dari awan ini
adapun awan ini terdiri dari satu lapisan berupa tepi yang compang-camping atau
pada bagian tengahnya yang menjadikan tidak beraturan dan awan ini cukup tebal
awan ini terlihat lebih tebal, Sementara pada sehingga bisa menutupi seluruh lapisan
bagian sisinya terlihat lebih tipis langit dan juga karena warna gelap dan
ketebalannya ini, sehingga dapat membuat
b. Altostratus sinar matahari tertutupi dengan gelap
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

c. awan rendah (Strato)


Disebut dengan awan rendah karena
tingginya hanya berada pada ketinggian <
6.500 kaki di atas permukaan laut.
a. Stratus

Karateristik dari awan cumulus ini


padat bergaris tajam yang biasanya
awan stratus ini memiliki kabut yang berkembang secara vertikal (ke atas) dengan
berada pada ketinggian sangat rendah, yakni pertambahan jumlah tumpukan melalui
sekitar 2km saja. Biasanya akan terlihat di penggelembungan di bagian atasnya yang
ujung lautan dengan tekstur tipis dan seperti bentuk kembang kola tau popocorn.
berlapis-lapis. Adapun awan stratus ini tidak Apabila awan ini terkena sinar matahari,
tumbuh secara vertikal, awan ini maka awan ini akan terlihat putih cerah,
berkembang mengikuti arah angin yang Sedangkan sisi yang lain terlihat gelap
menyebabkan udara akan terkondensasi secara horizontal. Awan ini sering kali
pada ketinggian yang rendah dapat muncul saat pagi hari apabila langit tidak
menimbulkan hujan es. mendung, tumbuh, kemudian bertambah
atau berkurang ukurannya ketika malam
b. StratoCumulus hari.

d. Cumulonimbus

Awan jenis ini memiliki bentuk yang


serupa dengan sarang lebah dan dan sering
kali menjadi penyebab hujan lokal
jenis awan yang berat dan padat dan
merupakan ciri dari awan ini, Apabila awan
berbentuk vertikal merupakan ciri dari awan
ini terakumulasi dan lebih padat, awan ini
cumulonimbus. Bentuk awan ini juga
akan menyebabkan hujan lokal yang deras.
menyerupai sebuah gunung, Di bagian
atasanya terlihat berserat dan hampir selalu
c. Cumulus
rata, Sedanhkan pada bagian bawahnya
sering sangat gelap. Jika di dunia
penerbangan, Jenis awan ini menjadi jenis
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

awan yang sangat ditakuti, karena dapat 1. Berdasarkan Angin Lokal


membuat pesawat kecelakaan. a) Angin Laut

 Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari
daerah bertekanan udara tinggi ke daerah
bertekanan udara rendah
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya angin
Angin laut adalah angin yang
1. Gradien Barometris
bertiup dari arah laut ke arah darat yang
Bilangan yang menunjukkan
umumnya terjadi pada siang hari dari
perbedaan tekanan udara dari 2 isobar
pukul 09.00 sampai dengan pukul
yang jaraknya 111 km. Makin besar
16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan
gradien barometrisnya, makin cepat
para nelayan untuk pulang dari
tiupan angin.
menangkap ikan di laut.
2. Letak tempat
Kecepatan angin di dekat
b) Angin Darat
khatulistiwa lebih cepat dari yang
jauh dari garis khatulistiwa.
3. Ketinggian tempat
Semakin tinggi tempat, semakin
kencang pula angin yang bertiup,
hal ini disebabkan oleh pengaruh
gaya gesekan yang menghambat laju
udara. Di permukaan bumi, gunung,
pohon, dan topografi yang tidak rata
Angin darat adalah angin yang
lainnya memberikan gaya gesekan
bertiup dari arah darat ke arah laut yang
yang besar. Semakin tinggi suatu
umumnya terjadi pada saat malam hari
tempat, gaya gesekan ini semakin
dari jam 20.00 sampai dengan jam
kecil.
06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi
4. Waktu
para nelayan untuk berangkat mencari
Di siang hari angin bergerak lebih
ikan dengan perahu bertenaga angin
cepat daripada di malam hari.
sederhana.

b. Jenis-jenis Angin
c) Angin Lembah
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

dengan temperatur dan kelengasan yang


berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada
gerakan massa udara yang naik
pegunungan yang tingginya lebih dari
200 meter di satu sisi lalu turun di sisi
lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak
gunung bersifat panas dan kering,
karena uap air sudah dibuang pada saat
Angin lembah adalah angin yang
hujan Orografis. Biasanya angin ini
bertiup dari arah lembah ke arah puncak
bersifat panas merusak dan dapat
gunung yang biasa terjadi pada siang
menimbulkan korban. Tanaman yang
hari.
terkena angin ini bisa mati dan manusia
yang terkena angin ini bisa turun daya
d) Angin Gunung tahan tubuhnya terhada serangan
penyakit.

Contoh angina fohn diberbagai


daerah di Indonesia:
a. Angin Bahorok (Sumut)
b. Angin kumbang (Cirebon, Jabar)
c. Angin Gending (Purbolinggo,
Jatim)
Angin gunung adalah angin yang d. Angin Brubu (Sulsel, Ujung
bertiup dari puncak gunung ke lembah Pandang)
gunung yang terjadi pada malam hari. e. AnginWambraw (Biak, Papua)

b) Angin Muson
2. Berdasarkan Angin Musim
a) Angin Fohn

Biasanya angin ini bersifat panas


merusak dan dapat menimbulkan
korban. Tanaman yang terkena angin ini
Angin Fohn/angin jatuh adalah angin bisa mati dan manusia yang terkena
yang terjadi seusai hujan Orografis. angin ini bisa turun daya tahan
angin yang bertiup pada suatu wilayah tubuhnya terhada serangan penyakit.
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

 Angin Musim Barat

Angin Musim Barat/Angin Angin Musim Timur/Angin Muson


Muson Barat adalah angin yang Timur adalah angin yang mengalir dari
mengalir dari Benua Asia Benua Australia (musim dingin) ke
(musim dingin) ke Benua Benua Asia (musim panas) sedikit curah
Australia (musim panas) dan hujan (kemarau) di Indonesia bagian
mengandung curah hujan yang Timur karena angin melewati celah-
banyak di Indonesia bagian celah sempit dan berbagai gurun
Barat, hal ini disebabkan karena (Gibson, Australia Besar, dan Victoria).
angin melewati tempat yang Ini yang menyebabkan Indonesia
luas, seperti perairan dan mengalami musim kemarau. Terjadi
samudra. Contoh perairan dan pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan
samudra yang dilewati adalah maksimal pada bulan Juli.
Laut China Selatan dan Samudra
Hindia. Angin Musim Barat c) Angin Pasat
menyebabkan Indonesia
mengalami musim hujan. Angin
ini terjadi pada bulan Desember,
januari dan Februari, dan
maksimal pada bulan Januari
dengan kecepatan minimum 3
m/s.
Angin passat adalah angin bertiup
tetap sepanjang tahun dari daerah
subtropik menuju ke daerah ekuator
(khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat
Timur Laut bertiup di belahan bumi
Utara dan Angin Passat Tenggara
bertiup di belahan bumi Selatan. Di
sekitar khatulistiwa, kedua angin passat
ini bertemu. Karena temperatur di
daerah tropis selalu tinggi, maka massa
udara tersebut dipaksa naik secara
 Angin Musim Timur vertikal (konveksi). Daerah pertemuan
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

kedua angin passat tersebut dinamakan


Daerah Konvergensi Antar Tropik  Hujan (presipitasi)
(DKAT). DKAT ditandai dengan curah hujan / air hujan yang turun dari
temperatur yang selalu tinggi. Akibat atmosfer menuju permukaan bumi, bisa
kenaikan massa udara ini, wilayah dengan bentuk yang berbeda-beda.
DKAT terbebas dari adanya angin a. Proses Terjadinya hujan
topan. Akibatnya daerah ini dinamakan
daerah doldrum (wilayah tenang).

d) Angin Anti-Pasat

 Tahapan Terjadinya hujan


1. Evaporasi
yaitu proses penguapan air. Panasnya
suhu bumi dari matahari akan membuat
Udara di atas daerah ekuator air sungai, danau, dan laut menguap
yang mengalir ke daerah kutub dan menjadi butiran atau uap air. Uap air
turun di daerah maksimum subtropik tersebut akan naik ke atmosfer, lantas
merupakan angin Anti Passat. Di menggumpal menjadi awan. Apabila
belahan bumi Utara disebut Angin Anti suhu udara semakin panas maka
Passat Barat Daya dan di belahan bumi semakin banyak pula air yang akan
Selatan disebut Angin Anti Passat Barat menguap ke udara. Hal itu akan
Laut. Pada daerah sekitar lintang 200 – menyebabkan terjadinya hujan semakin
300 LU dan LS, angin anti passat deras.
kembali turun secara vertikal sebagai 2. Transpirasi
angin yang kering. Angin kering ini proses ini serupa dengan evaporasi,
menyerap uap air di udara dan hanya saja proses penguapan ini
permukaan daratan. Akibatnya, terjadi pada jaringan makhluk
terbentuk gurun di muka bumi, hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Evapotranspirasi adalah kombinasi
Sahara (Afrika), dan gurun di Australia. dari evaporasi dan transpirasi.
Karena adanya Gradien Tekanan maka
angin akan selalu bertiup dari tempat
yang memiliki tekanan udara tinggi ke
tempat dengan tekanan udara rendah. 3. Kondensasi (pengembunan)
Sehingga menyebabkan angin bertiup
dari Lintang sedang ke daerah Ekuator.
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

Pada proses tersebut, uap air akan akan jatuh sebagai salju ataupun es.
berubah menjadi partikel-partikel es Semakin menurun mendekati daratan,
yang sangat kecil. Partikel es yang es itu akan mencair menjadi air hujan.
terbentuk dari uap air tersebut akan Semakin mendekati daratan, suhu akan
mendekati satu sama lain, kemudian semakin menghangat, kemudian
membentuk gumpalan putih yang biasa mencairkan titik-titik es. Sublimasi
disebut awan. Proses partikel es yang adalah perubahan bentuk dari gas ke
saling mendekat dan membentuk awan padat contohnya uap air menjadi salju.
itu disebut koalesensi. Namun, perlu hujan asam, yaitu awan yang terdiri dari
diketahui bahwa tidak semua air yang gumpalan uap air, juga mengandung
mengembun akan membentuk awan. partikel lain seperti debu, garam, asap,
Hal itu karena sebagian mengembun di dan polutan. Apabila awan mengandung
dekat tanah, sebagian naik menjadi senyawa sulfur dioksida dan nitrogen
kabut, dan sebagian lagi akan naik ke oksida, kemudian kedua zat itu
langit membentuk awan berinteraksi dengan air, maka akan
menjadi hujan asam.Hujan asam sangat
4. Presipitasi berbahaya bagi tanaman, binatang,
Presipitasi merupakan proses tanaman laut, dan tanah. Senyawa sulfur
mencairnya butiran es di awan, dioksida dan nitrogen dioksida
kemudian turun menjadi titik-titik hujan
ke bumi. Awan yang telah terbentuk 5. Infiltrasi
pada proses sebelumnya barangkali Proses penyerapan air didalam tanah
tertiup angin dan terbawa sehingga melalui pori-pori
menjadi turun hujan di tempat lain dari
proses sebelumnya. Awan yang sudah 6. Run Off
terlalu padat dengan uap air dan tidak Aliran air yang bergerak diatas
bisa lagi menahan beban air akan jatuh permukaan tanah
ke daratan, kemudian menjadi titik-titik
hujan. Ukuran titik-titik hujan bervariasi  Siklus Air Hujan
mulai dari 0,5 milimeter atau lebih 1. Siklus pendek
besar. Sementara, hujan gerimis
berukuran kurang dari 0,5 millimeter.
Ukuran tersebut biasanya bervariasi
tergantung lokasi awan yang
menurunkan hujan. Gerimis diturunkan
oleh awan dangkal, sementara hujan
deras diturunkan oleh awan dengan
tinggi menengah atau sangat tinggi.
Penguapan air laut – evaporasi dan
Lantaran posisi hujan yang sangat
transpirasi- konveksi – kondensasi –
tinggi, udara di tempat awan berada
sangat dingin, kemudian biasanya hujan
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

terbentuk awan di atas lautan –  Tipe observatorium


hujan yang terjadi lautan (ombrometer)
2. Siklus sedang: 2. Tipe Otomatis
 Tipe Hillman

 Tipe Tilting Siphon


 Tipe Bendix
Penguapan air laut – evaporasi dan
transpirasi -konveksi – kondensasi –
b. Jenis Hujan
pembentukan awan- uap air terbawa
 Berdasarkan terjadinya
angin menuju darat- kemudian air
1. Hujan siklonal
hujan didaratan- dan mengalir
Hujan siklonal terjadi karena adanya
kembali kelaut
udara yang panas, suhu lingkungan
3. Siklus panjang:
yang tinggi serta bersamaan dengan
angin yang berputar putar. Biasanya
terjadi di daerah yang di lewati garis
khayal khatulistiwa atau ekuator. Hal ini
di sebabkan karena adanya pertemuan
antara angin pasat timur laut dengan
angin pasat tenggara. Setelah itu angin
tersebut naik, lalu menggumpal di atas
awan yang berada di garis ekuator.
Penguapan air laut – evaporasi dan
Angin pasat adalah angin bertiup tetap
transpirasi -konveksi – kondensasi-
sepanjang tahun dari daerah subtropik
pembentukan awan yang
menuju ke daerah ekuator
mengandung Kristal-awan bergerak
(khatulistiwa). 
kedarat- turun salju- pembentukan
gletser-gletser mencair- air mengalir
disungai menuju darat.

 Alat pengukur curah hujan


2. Hujan Frontal
1. Tipe manual
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

Hujan Muson adalah hujan yang


terjadi karena Angin Musim / Angin
Muson. Angin muson terjadi karena
adanya pergerakan semu tahunan
matahari dengan garis balik utara dan
garis balik selatan. Hujan ini turun
dalam kurun waktu tertentu. Dan dari
Hujan jenis ini bisa terjadi karena sebab inilah yang menyebabkan musim
adanya pertemuan antara massa udara kemarau dan penghujan. Di negara kita,
yang dingin dan suhu yang rendah Indonesia juga sering terjadi angin
dengan massa udara yang panas dan muson. Yakni pada bulan Oktober
suhu yang tinggi. Saat bertemu, suhu sampai dengan April. Makanya
udara yang rendah dan massa udara biasanya pada bulan bulan ini sering
yang dingin lebih berat dari pada suhu kali datang hujan. Sedangkan selain
tinggi dan massa udara yang panas, pada bulan itu, negara kita berada pada
menyebabkan uap yang di bawa udara musim kemarau. Selain itu, di beberapa
dingin jatuh dengan lebat di atas negara Asia Timur juga terjadi angin
permukaan bumi. Biasanya perbedaan muson pada bulan Mei sampai dengan
ke dua massa tersebut bertemu di Agustus.
bidang front, yakni salah satu tempat
yang paling mudah terjadi kondensasi 4. Hujan Zenithal (hujan Konveksi)
dan pembentukan awan. Itulah mengapa
nama hujan ini adalah hujan frontal.
iasanya hujan frontal terjadi di daerah
yang berada pada letak astronomis
lintang sedang atau pertengahan lintang
utara dan selatan. Jika daerah yang
beriklim tropis (berada sekitar garis
ekuator) mengalami hujan ini, maka
yang keluar bukan sekedar hujan biasa Hujan ini terjadi akibat adanya
tapi sampai hujan es. pertemuan angin pasat timur laut
dengan angin pasat tenggara, sehingga
3. Hujan Muson membentuk gumpalan dan naik secara
vertikal karena terkena pemanasan ke
atas awan. Hal ini menyebabkan awan
yang memiliki massa berat mengalami
penurunan suhu, yang menyebabkan
terjadinya proses kondensasi. Karena air
yang menggumpal tadi sampai pada
titik jenuhnya, akhirnya turunlah hujan.
Karena letak turun hujan ini berada di
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

atas garis khayal ekuator atau  Berdasarkan besar curah hujanya


khatulistiwa, maka di namakan dengan 1. hujan sedang: 20 – 50 mm per hari
hujan zenithal. Biasnaya daerah yang 2. hujan lebat: 50-100 mm per hari
kerap di datangi dengan hujan zenithal 3. hujan sangat lebat: di atas 100 mm
ini memiliki iklim di negaranya adalah per hari
tropis seperti iklim di Indonesia dengan
intensitas penyinaran matahari yang  Sinar Matahari
termasuk tinggi, sebab hampir setiap Penyinaran matahari sering ditempatkan
tahun mendapat penyinaran. pertama dalam kaitan pembahasan unsur
cuaca dan iklim. Penggerak utama  dinamika
5. Hujan Orografis cuaca dan iklim adalah radiasi matahari
yang sampai ke bumi yang menyebabkan
suhu udara berubah. Perbedaan suhu udara
pada permukaan bumi akan diikuti oleh
perbedaan tekanan udara yang kemudian
menyebabkan terjadinya angin. Adanya
pemanasan dari matahari juga menyebabkan
Merupakan hujan yang terjadi karena masuknya uap air ke atmosfer yang akan
adanya angin yang mengandung uap air, mempengaruhi kelembapan udara dan
kemudian arah pergerakannya secara seterusnya. Matahari sendiri dianggap
horizontal. Perjalanan angin tersebut sebagai sebuah benda hitam sempurna yang
harus melewati pegunungan yang memancarkan fluks radiasi mengikuti
menyebabkan suhu angin menjadi hukum Stefan-Boltzman. Menurut Stefan-
dingin akibat adanya proses kondensasi Boltzman fluks radiasi yang dipancarkan
(saat melewati pegunungan tadi). Lalu sebuah benda berbanding lurus dengan
pembentukan titik-titik air yang mulai pangkat empat dari suhu mutlaknya yaitu 
mengendap yang akan menyebabkan : F = rT4
terjadinya hujan pada lereng gunung
yang menghadap ke arah datangnya  F adalah fluks radiasi yang
angin tersebut yang biasanya bergerak merupakan energi radiasi yang
secara horizontal, dan angin akan dipancarkan tiap satuan luas pada setiap
bertiup terus mendaki pengunungan dan waktu.
menuruni lereng tetapin angin tidak  T adalah suhu mutlak dari benda
membawa uap air lagi sehingga di hitam.
lereng yang membelakangi arah  r adalah konstanta Stefan-Boltzman
datangnya angin tidak akan turun hujan.
Kemudian karena berat massa air yang Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
semakin besar, di mana tidak mampu di radiasi matahari yang sampai ke permukaan
bawa oleh angin, maka turunlah hujan bumi antara lain :
di atas pegunungan.
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

 Lintang tempat; daerah tropis pada


lintang rendah akan menerima
penyinaran matahari yang tetap
sepanjang tahun.  Semakin ke kutub
maka semakin kecil penerimaan radiasi
mataharinya.
 Revolusi bumi dan kemiringan bumi
terhadap matahari yang mempengaruhi
sudut datang matahari yang jatuh pada
permukaan bumi, menghasilkan variasi
musim karena perbedaan panjang siang Campbell Stokes terdiri dari bola gelas
dan malam. Pengukuran penyinaran pejal dengan diameter 10 cm yang
matahari sebagai unsur cuaca dan iklim berfungsi sebagai lensa dan pias berisi
mencakup dua aspek yaitu lama skala waktu untuk jejak pembakaran.
penyinaran matahari dan intensitas Prinsip kerja alat ukur lama penyinaran
radiasi matahari. Pengukuran Lama matahari ini cukup sederhana, saat sinar
Penyinaran Matahari  Lama penyinaran matahari mengenai bola gelas tersebut,
matahari merupakan bagian unsur cuaca sinar matahari akan difokuskan hingga
dan iklim. Bertujuan untuk mengukur mampu membakar pias yang ada di
durasi sinar matahari yang sampai ke bawahnya. Panjang jejak yang terbakar
permukaan bumi dalam satu hari. Lama pada pias mengindikasikan lamanya
penyinaran matahari menentukan penyinaran matahari yang sampai ke
besarnya radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi. Satuan lama
bumi. Semakin lama durasi penyinaran penyinaran matahari dalam jam dan
maka semakin besar pula jumlah radiasi dalam persen
yang diterima oleh bumi. Dampaknya
pada unsur cuaca dan iklim yang lain c. Struktur dan Komposisi Atmosfer
adalah naiknya suhu udara, 1. Atmosfer
meningkatnya penguapan dan  turunnya  lapisan udara yang menyelubungi
tekanan udara.Alat ukur yang digunakan permukaan bumi. Lapisan ini
untuk mengukur lama penyinaran memiliki peran yang sangat penting
matahari disebut Sunshine Recorder, bagi kehidupan di Bumi karena
umumnya berjenis Campbell Stokes. lapisan ini menjadi sumber bagi
oksigen, air, CO2, dan sejumlah
nutrisi yang vital bagi banyak
organisme hidup. Lapisan ini juga
menjadi pelindung organisme hidup
dari suhu ekstrem dan radiasi UV
yang berlebih.
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

 Diperkirakan atmosfer memiliki b. Stratosfer


massa sekitar 5,15 × 1018 kg. Lapisan stratosfer terdapat mulai
Meskipun demikian, 99% massa nya dari puncak troposfer hingga
berada pada 30 km lapisan terbawah ketinggian sekitar 50 km.
dari atmosfer. Stratosfer mengandung sebagian
 Atmosfer menjadi lebih tipis seiring besar lapisan ozon yang
dengan meningkatnya ketinggian melindungi bumi dari radiasi sinar
tanpa batas yang pasti yang UV. Udara pada lapisan Stratosfer
membatasi antara atmosfer bumi dan ini juga terbilang kering apabila
angkasa luar. Garis Kármán yang dibandingkan dengan lapisan
berada pada ketinggian 100 km dari troposfer. Stratosfer juga memiliki
permukaan sering digunakan sebagai lapisan yang dengan suhu yang
perbatasan antara atmosfer dan konstan/tetap 
angkasa luar.
c. Mesosfer
1. Lapisan Atmosfer Pada mesopause, temperatur terus
menurun seiring dengan
bertambahnya ketinggian dan
mencapai suhu terdingin bumi
pada mesopause (-90°C). Pada
lapisan ini tidak terdapat sama
sekali debu, uap air, awa, ataupun
juga ozon yang bisa menyerap
radiasi dari sinar matahari
sehingga suhu udara menurun
drastic.Pada lapisan inilah meteor
terbakar saat memasuki atmosfer
a. Troposfer bumi.
Troposfer adalah lapisan atmosfer
yang paling dekat dengan Bumi. d. Ionosfer
Lapisan ini adalah  lapisan dimana
fenomena cuaca terjadi. memiliki
ketebalan sekitar 8-16
km.Temperatur  menurun seiring
dengan ketinggian pada lapisan
troposfer. Bagian atas troposfer
dibatasi oleh lapisan inversi yang
disebut Tropopause.
Rohil Al Azizah, S.Pd [KSN-K GEOGRAFI SMAN 8 BANDA ACEH]

daerah pada atmosfer bagian atas


bumi yang mengalami Gas Volume (%)
elektrifikasi sehingga Nitrogen 78,08000
mengandung sejumlah besar Oksigen 20,95000
konsentrasi ion.  Argon 0,93000
e. Thermosfer Karbon dioksida 0,03400
 Merupakan lapisan yang Neon 0,00180
terekspos secara langsung Helium 0,00052
terhadap radiasi Matahari  Ozon 0,00006
dan karena itu menjadi Hidrogen 0,00005
lapisan yang mengalami Krypton 0,00011
pemanasan bisa mencapai Metan 0,00015
hingga 1.500°C. hal itu Xenon kecil sekali
dikarenakan jumlah oksigen
atomik yang meningkat pada a.
lapisan ini dan menyerap
radiasi ultraviolet dari
matahari.
 Termosfer juga mencakup
wilayah atmosfer bumi yang
disebut Ionosfer yang juga
memungkinkan terbentuknya
aurora. International Space
Station (ISS) mengorbit pada
lapisan ini.

f. Eksosfer
Lapisan terluar bumi

a. Komposisi Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas atau
campuran gas yang menyelimuti dan
terikat pada bumi
oleh gaya gravitasi.tebal lapisan ini
kira-kira seribu kilometer. Di antara
campuran gas tadi terdapat pula uap air.
Campuran gas yang tidak mengandung
uap air dinamakan udara kering.

Anda mungkin juga menyukai