Anda di halaman 1dari 16

BAB IX

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BETON


(ASTM C-192-69 / ASTM C-617-71A / SNI 1974 : 2011)

9.1 Teori Ringkas

Beton ialah suatu campuran yang terdiri dari agregat alam seperti

pasir, batu pecah, dan semen. Sebagai alternatif lain dapat juga

digunakan agregat buatan seperti trak sebagai hasil sampingan dari

peleburan baja, apabila memang cocok untuk keadaan yang kita hadapi.

Bahan utama campuran lainnya ialah bahan pengikat, yang mengikat

butiran-butiran agregat menjadi satu dan akhirnya menjadi bahan yang

keras. Bahan yang biasa digunakan ialah bahan yang merupakan hasil

reaksi kimia antara semen dan air. Bahan pengikat lainnya digunakan

dalam skala yang lebih kecil untuk beton khusus, di mana semen dan air

yang biasa digunakan, diganti seluruhnya atau sebagian saja oleh bahan-

bahan yang dikenal sebagai epoxy atau polyester.

Beton yang telah mengeras menyerupai batu karang dengan kekuatan

tinggi (tekan), karena beton dalam keadaan segar dapat dibuat dalam

bermacam-macam bentuk.

Beton mempunyai kekuatan tarik yang rendah dibandingkan dengan

kekuatan tekannya, sehingga untuk pelaksanaannya biasa dipasang

tulangan tarik dari baja untuk menahan gaya tarik. Beton yang demikian

disebut beton bertulang. Jenis yang lain biasa disebut beton pratekan
Laboratorium Struktur dan Bahan Beton
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-1
karena pada betonnya diberi gaya tekan lebih dulu untuk mengimbangi

gaya tarik yang bekerja kemudian.

1. Jenis-jenis Beton

Beton dapat disebut sebagai batu buatan, terdiri dari agregat yang

diikat menjadi satu oleh pasta semen. Selama masih dapat dikerjakan,

beton itu dianggap masih segar. Beton yang baru dituangkan dan

segera dipadatkan disebut beton hijau, sedangkan bila mencapai

kekerasannya yaitu setelah 12 jam selesai pengecoran disebut beton

muda.

a. Beton berat

Beton ini mempunyai berat volume lebih besar dari 2,8

ton/m3 dipakai untuk pelindung terhadap sinar gamma. Beton ini

dipakai untuk reaktor.

b. Beton normal/biasa

Dipakai untuk konstruksi tempat tinggal biasa dengan berat

volume 1,8 - 2,8 ton/m3. Jenis aggregatnya antara lain : pasir, batu

pecah, atau batu pecah.

c. Beton ringan

Berat volumenya antara 0,6 - 1,8 ton/m 3, dipakai untuk

bangunan pemikul beban ringan. Aggregat yang digunakan ialah

batu lempung expended clay, verum culie.

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-2
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Beton

1. Kekuatan tekan beton

Kekuatan tekan beton ialah muatan tekan maksimum yang

dapat dipikul persatuan luas. Kekuatan tekan beton yang dapat

dicapai ialah 1000 kg/cm2.

2. Kekuatan tarik beton

Kekuatan tarik beton adalah sangat penting dalam

merencanakan jalan raya, landasan pesawat.Komponen-komponen

disyaratkan untuk menahan tegangan-tegangan tarik.

9.2 Prosedur Pengujian

9.2.1 Maksud

Pemeriksaan ini di maksudkan untuk menentukan kekuatan

tekan beton berbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan

(curring) di laboratorium. Kekuatan tekan beton adalah

persatuan luas yang menyebabkan beton hancur.

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-3
9.2.2 Peralatan

a. Mesin tekan

b. Timbangan

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-4
9.2.3 Benda Uji

Benda uji adalah beton segar.

9.2.4 Prosedur Percobaan

1. Rendam beton segar dalam bak perendam sampai pada umur

yang diinginkan.

2. Angkat beton segar dari bak perendam dan keringkan SSD

3. Timbang beton segar.

4. Anginkan beton sampai kering.

5. Setelah beton benar benar kering, timbang kembali.

6. Letakkan beton segar pada meja penekan. Periksa mano meter

yang akan diguanakan skala nol.

7. Hidupakan mesin penggeraknya dan bundel distel pada posisi

penekanan.

8. Amati pergerakan manometer, catat nilai maksimum beban

yang dapat ditahan oleh beton segar ( sampai benda uji retak).

9. Analisa data

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-5
9.2.5 Perhitungan

fck = fcm – k.S


n
fci
fcm = ∑
i=1 adalah kuat tekan rata – rata
n


2
s = ∑ ( fci−fcm
n−1
) adalah standar deviasi
i=1

fck = kuat tekan karakteristik beton

fcm = kuat tekan rata – rata beton

fci = nilai hasil pengujian

n = jumlah hasil

S = standar deviasi

k = 1,645 untuk tingkat kepercayaan 95%

9.2.6 Pelaporan

Hasil dilaporkan dalam bilangan desimal sampai dua angka

dibelakang koma.

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-6
9.3. Alur Bagan Pemeriksaan Beton Segar

Siapkan alat dan bahan

Rendam beton sesuai dengan yang dibutuhkan

Angkat beton dari bak perendam lalu keringkan

Timbang beton dalam keadaan SSD dan kering

Letakan beton pada meja penekan. Periksa

manometer yang akan digunakan skala nol

Hidupkan mesin penekan dan bundle distel pada posisi


penekan

Amati pergerakan manometer, catat nilai

maksimum beban yang dapat ditahan oleh beton

(hingga beton retak)

Analisa data

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-7
9.4. Analisa Data

A. Pemeriksaan Kuat tekan pada umur 14 hari


Mutu beton = 27 Mpa

I II III
Berat 12.045 12.12 12.025
Kuat tekan 360 375 390

Sampel I
12.045 x 10.2
=
360
= 34.128 Mpa

Sampel II
12.12 x 10.2
=
375
= 32.966 Mpa

Sampel II
12.025 x 10.2
=
390
= 31.45 Mpa

1. Beban Maksimum
Beban maksimum dikonversi ke satuan kg
Dimana 1 KN = 1000 N

Sampel I
Beban Maksimum = 360 x 1000
= 360000 N

Sampel II
Beban Maksimum = 375 x 1000
= 375000 N

Sampel III
Beban Maksimum = 390 x 1000
= 390000 N

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-8
2. Luas Penampang
Rumus = A = 1/4 ? d²
Dimana :
A = Luas penampang (cm²)
? = Jari-jari
D = Diameter

A = 1/4 x 3.14 x ( 150² )

= 17662.500 mm

3. Kuat Tekan
Rumus : f'c = P / A
Dimana =
f'c = Kuat tekan (N/mm)
P = Beban maksimum (N)
A = Luas penampang (mm)

Sampel I
360000
f'c =
17662.500

= 20.382 N/mm

Sampel II
375000
f'c =
17662.500

= 21.231 kg/cm ²

Sampel III
390000
f'c =
17662.500

= 22.081 kg/cm ²

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-9
4. Kuat tekan rata-rata (fcm)
Rumus =
f'c I + f'c II + f'c III
fcm =
3

20.382 + 21.231 + 22.081


fcm =
3
= 21.231 kg/cm³

5. Standar Deviasi
Rumus =
n
( fci - fcm )^2
i -1
n-1

Dimana :
S = Standar Deviasi
fci = Nilai hasil pengujian
fcm = Kuat tekan rata-rata beton
n = Jumlah benda uji

jawab =

n
( fci - fcm )^2
s=
i-1
n-1

n
s= (15,85-16,51)^2 + (18,12-16,51)^2 + (15,57-16,51)^2
i-1
3-1

n
s= 0,44 + 2,57 + 0, 89
i-1
2
s= 0.85

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-10
6. Kuat tekan karakteristik beton
Rumus =
fck = fcm - k.s

Dimana :
fck = Kuat tekan karakteristik beton
fcm = Kuat tekan rata-rata beton
k = 1,645 untuk tingkat kepercayaan 95 %
s = Standar deviasi
Untuk n = 3, Standar deviasi = 1,37
Jadi :
fck = 21.231 - 1.645 x ( 0.849 x 1.37 )
= 19.317 kg/cm²

fck = 19.317 / 0.88 ( untuk konversi 14 hari )


= 21.95 kg/cm²
B. Pemeriksaan Kuat tekan pada umur 28 hari
Mutu beton = 21 Mpa

I II III
Berat 12.175 12.09 12.115
Kuat tekan 450 480 495

Sampel I
12.175 x 10.2
Rumus =
450
= 27.597 Mpa

Sampel II
12.09 x 10.2
Rumus =
480
= 25.691 Mpa

Sampel II
12.115 x 10.2
Rumus =
495
= 24.964 Mpa

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-11
1. Beban Maksimum
Beban maksimum dikonversi ke satuan kg
Dimana 1 KN = 1000 N

Sampel I
Beban Maksimum = 450 x 1000
= 450000 N

Sampel II
Beban Maksimum = 480 x 1000
= 480000 N

Sampel III
Beban Maksimum = 495 x 1000
= 495000 N

2. Luas Penampang
Rumus = A = 1/4 d²
Dimana :
A = Luas penampang (cm²)
? = Jari-jari
D = Diameter

A = 1/4 x 3.14 x ( 150² )


= 17662.500 mm²

3. Kuat Tekan
Rumus : f'c = P / A
Dimana =
f'c = Kuat tekan (kg/cm²)
P = Beban maksimum (kg)
A = Luas penampang (cm²)

Sampel I
450000
f'c =
17663
= 25.478 kg/cm ²

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-12
Sampel II
480000
f'c =
17663
= 27.176 kg/cm ²

Sampel III
495000
f'c =
17663
= 28.025 kg/cm ²

4. Kuat tekan rata-rata (fcm)


Rumus =
f'c I + f'c II + f'c III
fcm =
3

25.478
+ 27.176 + 28.025
fcm =
3
= 26.893 kg/cm³

5. Standar Deviasi
Rumus =
n
( fci - fcm )^2
i -1
n-1

Dimana :
S = Standar Deviasi
fci = Nilai hasil pengujian
fcm = Kuat tekan rata-rata beton
n = Jumlah benda uji

jawab =

n
( fci - fcm )^2
s=
i-1
n-1

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-13
n
s= (23,21-22,46)^2 + (22,65-22,46)^2 + (21,51-22,46)^2
i-1
3-1
n
0,57 + 0,04 + 0,89
s= i-1
2
s= 1.30

6. Kuat tekan karakteristik beton


Rumus =
fck = fcm - k.s

Dimana :
fck = Kuat tekan karakteristik beton
fcm = Kuat tekan rata-rata beton
k = 1,645 untuk tingkat kepercayaan 95 %
s = Standar deviasi
Untuk n = 3, Standar deviasi = 1,37
Jadi :
fck = 26.893 - 1.645 x ( 1.30 x 1.37 )
= 23.97 N/mm²

fck = 23.97 / 1 ( untuk konversi 28 hari )


= 23.97 N/mm²

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-14
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA

KEKUATAN TEKAN BETON ( Silinder )


21 Mpa
( AASHTO T. 198 - 02 / PC - 0103 - 76 )

Tanggal Tes : 19 November 2019 Di Uji : Kelompok VIII


Diperiksa : MOHAMAD BISMAR DIRGANTARA, ST

Tanggal Perbandingan Luas Beban Kekuatan Target


Slump Berat Diameter Tinggi Umur
No Benda Pembuatan Campuran Penampang Maksimum Tekan benda uji
Lokasi Ket
Uji Silinder
Semen : Pasir : Keikil
( mm ) ( N ) ( mm ) ( mm ) ( mm²) ( hari ) (N) ( N/mm²) ( 28 hari )
I 19/11/2019 5,01:9,01:12,21 110 118.16 150 300 17662.500 14 360000 28.00 18.675
II 19/11/2019 5,01:9,01:12,21 110 118.90 150 300 17662.500 14 375000 32.00 18.675
III 19/11/2019 5,01:9,01:12,21 110 117.97 150 300 17662.500 14 390000 27.50 18.675
Rata - Rata 29.17 18.675

n
fck = 29.2 - 1.645 x ( 2.47 x 1.4 ) S= Ʃ ( fci - fcm )^2
fck = 23.608 N/mm² i -1
n-1
untuk n = 3, Faktor Modifikasi = 1,37 ( Tabel 7.1.6(2) )
S= 12.2 S= 2.47
(3-1)

fck pada umur 14 Hari = 23.608 / 0.88


= 26.83 N/mm² > 18.68 N/mm²

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-15
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA

KEKUATAN TEKAN BETON ( Silinder )


21 Mpa
( AASHTO T. 198 - 02 / PC - 0103 - 76 )

Tanggal Tes : 01 Desember 2019 Di Uji : Kelompok VIII


Diperiksa : MOHAMAD BISMAR DIRGANTARA, ST

Tanggal Perbandingan Luas Beban Kekuatan Target


Slump Berat Diameter Tinggi Umur
No Benda Pembuatan Campuran Penampang Maksimum Tekan benda uji
Lokasi Ket
Uji Silinder
Semen : Pasir : Keikil
( mm ) ( N ) ( mm ) ( mm ) ( mm2) ( hari ) (N) ( N/mm² ) ( 28 hari )
I 01/12/2019 5,01:9,01:12,21 85 119.437 150 300 17662.500 28 280000 41.00 18.675
II 01/12/2019 5,01:9,01:12,21 85 118.603 150 300 17662.500 28 320000 40.00 18.675
III 01/12/2019 5,01:9,01:12,21 85 118.848 150 300 17662.500 28 275000 38.00 18.675
Rata - Rata 39.67 18.675

n
fck = 39.7 - 1.645 x ( 1.53 x 1.4 ) S= Ʃ ( fci - fcm )^2
fck = 36.224 N/mm² i -1
n-1
untuk n = 3, Faktor Modifikasi = 1,37 ( Tabel 7.1.6(2) )
S= 4.7 S= 1.53
(3-1)

fck pada umur 28 Hari = 36.2 / 1


= 36.2 N/mm² > 18.675 N/mm²

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar IX-16

Anda mungkin juga menyukai