CAPPING
A. TUJUAN
1. Untuk meratakan permukaan sampel beton
2. Dapat melalukan capping pada beton
B. DASAR TEORI
Keakuratan hasil pengujian kuat tekan pada benda uji dengan kuat tekan
rencana sangat diutamakan. Karena itu, perlu keteletian dalam pengujian benda
uji beton sehingga hasil yang diperoleh akurat. Salah satu solusinya yaitu dengan
perataan ujung benda uji (Sistem Capping). Sistem kaping memiliki 3 jenis
variasi sistem kaping (untuk benda uji berbentuk silinder) yaitu :
1. Topi Baja
2. Capping Belerang
3. Capping Teflon
Studi ini membuktikan bahwa kuat tekan optimal pada silinder beton
diperoleh bukan hanya dipengaruhi komposisi agregat campuran tapi juga
pengaruh capping pada saat pengujian tekan. Penggunaan capping yang tepat
sangat mempengaruhi keakuratan hasil uji.
2. Alat Penegak
a. Alat penegak yang sesuai seperti batang pengarah atau alat sipat datar
harus dipakai sehubungan dengan alat kaping untuk menjamin tidak
terdapat penyimpangan ketegaklurusan terhadap sumbu benda uji
silinder tidak lebih dari 0.5°.
b. Ketentuan yang sama dipakai dalam hubungan antara sumbu alat penegak
dengan permukaan plat capping bila digunakan batang pelurus.
c. Sebagai tambahan, lokasi dari setiap batang penegak berkenaan dengan
pelatnya sedemikian rupa sehingga tidak terdapat penyimpangan sumbu
pelapis terhadap sumbu benda uji yang lebih besar 2 mm.
Bahan Kaping
Tabel 3.1 Kuat Tekan dan Total Maksimum Bahan Capping
Kuat Tekan Tebal Maksimum
Kekuatan Minimum Bahan Tebal Capping
Silinder Bagian Capping
Capping (MPa) Rata-Rata (mm)
(MPa) (mm)
35 atau kuat tekan silinder
35 – 50 6 8
(Ambil yang terbesar)
Tidak kurang dari kuat
tekan silinder, kecuali
> 50 3 5
seperti yang telah
disediakan dalam bahan
b. Bahan
1. Benda Uji (Beton silinder)
2. Belerang
3. Vaseline
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan lokasi, alat serta bahan yang akan digunakan.
2. Memanaskan cawan peleleh diatas kompor listrik dengan temperatur 129°C -
143°C.
3. Memasukkan sulfur yang akan digunakan kedalam cawan peleleh untuh
dilelehkan. Sulfur yang digunakan merupakan bahan baru atau tidak lembab
dan tidak dipergunakan lebih dari 5 kali untuk menghindari adanya
gelembung.
4. Plat capping harus dihangatkan sebelum dipakai untuk memperlambat
kecepatan pengerasan dan mendapatkan hasil kaping yang tipis.
5. Mengolesi plat capping dengan pelumas (Vaseline) sampai rata dan segera
aduk belerang yang meleleh tersebut sebelum dituangkan pada Vertical
Cylinder Capping Set
6. Bagian benda uji (silinder) yang telah mengalami perawatan lembab (curing),
harus cukup kering pada saat pengapingan, untuk menghindari terjadinya uap
atau gelembung udara yang berdiameter lebih dari 6 mm dibawah atau dalam
capping.
7. Menuangkan adukan sulfur ke plat capping lalu meletakkan silinder keatas
plat dengan posisi silinder harus menyentuh alat penegak capping dan
permukaan yang tidak rata berada dibawah. Lakukan proses ini dengan cepat
dan tepat.
8. Silinder agak sedikit ditekan agar capping melekat serta mengisi bagian
silinder yang tidak rata. Bagian ujung silinder harus tetap terletak dalam pelat
kaping dengan sisi silinder tetap menyentuh alat penegak sampai mengeras.
9. Setelah capping mengering, rapikan pinggiran capping sebelum
melepaskannya dari plat.
10. Melepaskan silinder dari plat dengan cara silinder dimiringkan lalu plat
dipukul sedikit sampai plat lepas dari silinder. Lakukan dengan hati-hati agar
hasil capping tidak rusak.
11. Silinder siap untuk uji tekan.
E. KESIMPULAN
Permukaan benda uji diberi kaping dilakukan karna adanya permukaan benda
uji yang tidak rata sehingga jika dilakukan pengujian tekan tanpa kaping maka
ditribusi beban tidak akan merata sehingga tidak memberikan kuat tekan benda
uji yang sepenuhnya. Kaping harus membuat permukaan benda uji menjadi rata
oleh karna itu proses pembuatan kaping pun harus dilaksanakan dengan cerrmat
dan tepat.
F. DOKUMENTASI
1. Alat
Sendok pengaduk
dan penuang sulfur
2. Bahan
G. Dokumentasi