I. REFERENSI
Referensi yang digunakan dalam pengujian ini antara lain :
1. ACI 211.1-91. Standard Practice for Selecting Proportions for Normal,
Heavyweight, and Mass Concrete
2. Properties of Concrete, A. M. Neville
II. TUJUAN
1. Untuk menentukan campuran beton berdasarkan data yang diperoleh dalam
pengujian agregat.
2. Untuk menentukan perbandingan bahan campuran atau komposisi rencana
beton agar mencapai kekuatan yang direncanakan.
f’cr = f’c + m
dengan:
f’cr = kuat tekan rata-rata (Mpa)
f’c = kuat tekan karakteristik
m = nilai margin (Mpa)
7. Tentukan besar nilai faktor air semen (fas), yaitu perbandingan antara
berat air pengaduk dengan berat semen Portland yang akan digunakan
(W/C). Cara menentukan besar nilai faktor air semen (fas) dapat
dilakukan dengan:
- Penentuan nilai faktor air semen dapat juga dilakukan dengan cara
grafis dengan menggunakan Gambar 1, yaitu dengan cara
memplotkan besar kuat tekan rata-rata pada gambar 1, kemudian
tarik garis horizontal pada titik kuat tekan rata-rata hingga
memotong grafik hubungan kuat tekan dan faktor air semen untuk
beton yang tanpa atau dengan menggunakan admixtur AEA.
Selanjutnya dengan menarik garis vertikal ke bawah dari titik
potong tersebut, maka besar nilai faktor air semen dapat
diketahui.
Bandingkan nilai faktor air semen yang diperoleh dengan nilai faktor
air semen maksimum yang disyaratkan (jika ada) seperti terlihat pada
tabel 5. Gunakan nilai faktor air semen yang paling kecil.
15 0.79 0.70
40
35
KEKUATAN TEKAN (MPa)
Non AEA
30
25
AEA
20
15
10
0
0.25 0.50 0.75 1.00
FAS
Tabel 5. Nilai Faktor Air Semen yang Diizinkan untuk Beton yang
Terjamah Cuaca Berbahaya
Struktur yang Selalu atau Struktur yang
Sering kali basah dan Struktur Terjamah Air
Jenis Struktur
yang Terpengaruh Oleh Laut atau
Kering dan Baku Sulfat
Beton penampang 0.45 0.40
tipis (railing,
curbam, ambang,
gawang dan
pekerjaan omamen)
dan penampang
yang penutup
betonnya kurang
dari 5 mm di atas
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI
Bandung
BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266
Subjek : Perancangan Campuran Beton No. Uji :
Topik : Metode ACI 211.1-91 Halaman : 1 - 15
tulangannya
Struktur beton
0.50 0.45
lainnya
8. Hitung kadar semen yang dibutuhkan. Berat semen dapat dihitung
dengan cara membagi kadar air (hasil pada langkah ke enam ) dengan
nilai faktor air semen (hasil pada langkah ke tujuh).
- Menggunakan rumus
Dengan:
Um = Berat Volume Beton Segar (kg/m3)
Ga = Berat jenis Agregat Gabungan (halus dan kasar) SSD
Gc = Berat Jenis Semen Portland (BJ semen umumnya = 3,15)
A = Kadar Udara (%)
Wm = Kadar Air Pencampur (kg/m3)
Cm = Kadar Semen Portland (kg/m3)
75 2490 2400
150 2530 2435
12. Hitung besar berat agregat halus. Dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu:
- Berdasarkan berat volume beton segar
Setelah berat beton segar diketahui, maka kadar agregat halus
dapat dicari dengan mengurangi berat volume beton segar dengan
berat semen, berat air pencampur dan dan berat agregat kasar.
DIMINTA
a. Campuran dengan volume 1 m³
b. Komposisi bahan-bahan beton untuk satu kali pengadukan menggunakan 1
zak semen portland
PERHITUNGAN
1. Kuat tekan karakteristik beton (f’c) = 25 Mpa (Ditentukan)
2. Nilai margin (m) = K x Sr = 1,64 x 6 = 9,84 ≈ 10 Mpa ( K = 1,64 untuk
sampel ≥ 20)
3. Kuat tekan rata-rata beton (f’cr) = f’c + m = 25 + 10 = 35 Mpa
4. Nilai slump beton = 75-150 mm (Ditentukan)
5. Ukuran agregat nominal maksimum = 19 mm (Berdasarkan hasil analisa
ayak)
6. Perkiraan (estimasi) jumlah air pengaduk dan kadar udara beton
Tidak menggunakan AEA, maka berdasarkan tabel 3 didapat perkiraan
kadar air = 205 kg/m³ dan kadar udara = 2%
Tabel 3. Perkiraan Jumlah Air Pengaduk dan Kadar Udara yang
Disyaratkan Untuk berbagai Nilai Slump dan Ukuran Nominal Butir
Maksimum Agregat
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI
Bandung
BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266
Subjek : Perancangan Campuran Beton No. Uji :
Topik : Metode ACI 211.1-91 Halaman : 1 - 15
VI. KESIMPULAN