Anda di halaman 1dari 2

Pak Karta adalah guru yang mengajar di Kelas V.

Pada kegiatan penilaian pembelajaran, Pak


Karta mengembangkan instumen penilain untuk mengukur hasil belajar siswanya. Instrumen
yang dikembangkan tersebut berbentuk tes pilihan ganda sebanyak 15 item soal. Berdasarkan
kasus tersebut, apabila Pak Karta menggunakan 4 buah pilihan jawaban dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas validitas isi instrumen tersebut, apakah tindakan tersebut sudah tepat?
Kemukakan alasan Anda!

Pembahasan:

Tindakan Pak Karta untuk meningkatkan kualitas validitas isi dari instrumen penilaian dengan
menggunakan 4 buah pilihan jawaban tidak tepat. Untuk meningkatkan kualitas validitas isi, Pak
karta seharusnya Pak Karta menyusun kisi-kisi tes yang refresentatif sesuai materi yang akan
ditanyakan dalam tes.

Tindakan Pak Karta dengan menggunakan 4 buah pilihan jawaban lebih tepat cenderung ke arah
meningkatkan reliabilitas isntrumen penilaian yang dibuat.

2. Bu Rita mengembangkan dua buah perangkat instrumen tes yaitu Tes 1 dan Tes 2. Setelah
dilakukan analisis diperoleh informasi bahwa koofesien reliabilitas Tes 1 sebesar 0,65 sementara
koefisien reliabilitas Tes 2 sebesar 0,56. Berilah kesimpulan Anda terkait dengan kasus kedua
pengakat tes tersebut.

Pembahasan:

Berdasarkan koofesien realibilitas, dapat disimpulkan:

1. Tes 1 dan Tes 2 cukup reliabel karena memiliki koofesien lebih dari 0,5.
2. Tes 1 lebih reliabel daripada Tes 2 karena koofesien reliabilitas Tes 1 lebih tinggi
daripada Tes 2.

3. Sebuah data hasil penilaian dari salah satu item dengan menggunakan tes pilihan ganda
disajikan sebagai berikut.

Pilihan Jawaban A B C D

Banyaknya siswa yang memilih 10 13 22 5

Berdasarkan data tersebut, jika kunci jawabannya adalah “A”, maka tentukanlah tingkat
kesukaran item
tersebut!

Pembahasan:
Jumlah siswa yang menjawab benar (B) = 10
Jumlah seluruh siswa (N) = 10 + 13 + 22 + 5 = 50
Tingkat kesukaran (p) = B/N
Tingkat kesukaran (p) = 10/50
Tingkat kesukaran (p) = 0,2

4. Situasi dalam kegiatan pembelajaran: Bu Seno adalah seorang guru kelas IV. Pada
pelaksanaan kegiatan penilaian pembelajaran di kelasnya dia menyusun tahapan-tahapan
pelaksanaan penilaiannya dengan baik. Pada pelaksanaan penilaian Bu Seno menyusun pedoman
pengskoran agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Selain menilai kognitif, Bu Seno juga
melakukan penilaian aspek lainnya seperti sikap dan keterampilan siswanya.
Berdasarkan kasus tersebut, prinsip apakah yang diterapkan oleh Bu Seno dalam melaksanakan
penilaian? Sertakan bukti yang menunjukkan prinsip tersebut pada situasi kasus yang
diceritakan!

Pembahasan:

Prinsip penilaian yang diterapkan oleh Bu Seno:

1. Menggunakan berbagai ukuran, metode dan kriteria. Dalam pelaksanaan penilaian, Bu


Seno telah menyusun tahap-tahap pelaksanaan penilaian dan pedoman pengskoran agar hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan.
2. Penilaian harus bersifat holistik. Selain menilai kognitif, Bu Seno juga melakukan
penilaian aspek sikap dan keterampilan siswanya. Ini menunjukkan Bu Seno telah menerapkan
prinsip penilaian harus bersifat holistik.

5. Apakah yang dimaksud dengan pengayaan dalam kegiatan penilaian?

Pembahasan:

Pengayaan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang memperoleh
hasil penilaian di atas nilai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kegiatan pengayaan ini dapat
berupa pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang diajarkan.

Anda mungkin juga menyukai