TUGAS 3
No. Soal
1. Kasus:
Pak Karta adalah guru yang mengajar di Kelas V. Pada kegiatan penilaian pembelajaran, Pak Karta
mengembangkan instumen penilain untuk mengukur hasil belajar siswanya. Instrumen yang
dikembangkan tersebut berbentuk tes pilihan ganda sebanyak 15 item soal.
Berdasarkan kasus tersebut, apabila Pak Karta menggunakan 4 buah pilihan jawaban dengan maksud
untuk meningkatkan kualitas validitas isi instrumen tersebut, apakah tindakan tersebut sudah tepat?
Kemukakan alasan Anda!
2. Bu Rita mengembangkan dua buah perangkat instrumen tes yaitu Tes 1 dan Tes 2. Setelah dilakukan
analisis diperoleh informasi bahwa koofesien reliabilitas Tes 1 sebesar 0,65 sementara koefisien
reliabilitas Tes 2 sebesar 0,56. Berilah kesimpulan Anda terkait dengan kasus kedua pengakat tes
tersebut.
3. Sebuah data hasil penilaian dari salah satu item dengan menggunakan tes pilihan ganda disajikan
sebagai berikut.
Pilihan Jawaban A B C D
Banyaknya siswa 10 13 22 5
yang memilih
Berdasarkan data tersebut, jika kunci jawabannya adalah “A”, maka tentukanlah tingkat kesukaran item
tersebut!
Bu Seno adalah seorang guru kelas IV. Pada pelaksanaan kegiatan penilaian pembelajaran di kelasnya
dia menyusun tahapan-tahapan pelaksanaan penilaiannya dengan baik. Pada pelaksanaan penilaian Bu
Seno menyusun pedoman pengskoran agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Selain menilai
kognitif, Bu Seno juga melakukan penilaian aspek lainnya seperti sikap dan keterampilan siswanya.
Berdasarkan kasus tersebut, prinsip apakah yang diterapkan oleh Bu Seno dalam melaksanakan
penilaian? Sertakan bukti yang menunjukkan prinsip tersebut pada situasi kasus yang diceritakan!
1 dari 1
Jawaban
1. Berdasarkan kasus tersebut, apabila Pak Karta menggunakan 4 buah pilihan jawaban dengan maksud
untuk meningkatkan kualitas validitas isi instrumen tersebut, apakah tindakan tersebut sudah tepat?
Kemukakan alasan Anda!
Menurut saya, tindakan yang dilakukan Pak Karta tidak tepat.
Untuk meningkatkan kualitas validitas isi dari instrumen penilaian dengan menggunakan 4 buah pilihan jawaban
sangat tidak tepat. Untuk meningkatkan kualitas validitas isi, Pak karta seharusnya menyusun kisi-kisi tes yang
refresentatif sesuai materi yang akan ditanyakan dalam tes. Tindakan Pak Karta dengan menggunakan 4 buah
pilihan jawaban lebih tepat cenderung ke arah meningkatkan reliabilitas isntrumen penilaian yang dibuat.
2. Berilah kesimpulan Anda terkait dengan kasus kedua pengakat tes tersebut!
Berdasarkan koofesien realibilitas tes 1 dan tes 2, dapat disimpulkan, bahwa:
1) Tes 1 dan Tes 2 cukup reliabel karena memiliki koofesien lebih dari 0,5.
2) Tes 1 lebih reliabel dari pada Tes 2 karena koofesien reliabilitas Tes 1 lebih tinggi dari pada Tes 2.
3. Berdasarkan data tersebut, jika kunci jawabannya adalah “A”, maka tentukanlah tingkat kesukaran
item tersebut!
Diketahui:
o Jumlah siswa yang menjawab benar (B) = 10
o Jumlah seluruh siswa (N) = 10 + 13 + 22 + 5 = 50
Ditanyakan:
o Tingkat kesukaran =?
𝐵
Tingkat kesukaran (p) =
𝑁
10
Tingkat kesukaran (p) =
50
Tingkat kesukaran (p) = 0,2
4. Berdasarkan kasus tersebut, prinsip apakah yang diterapkan oleh Bu Seno dalam melaksanakan
penilaian? Sertakan bukti yang menunjukkan prinsip tersebut pada situasi kasus yang diceritakan!
Prinsip penilaian yang diterapkan oleh Bu Seno, yaitu:
1. Menggunakan berbagai ukuran, metode dan kriteria. Dalam pelaksanaan penilaian, Bu Seno telah menyusun
tahap-tahap pelaksanaan penilaian dan pedoman penskoran agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
2. Penilaian harus bersifat holistik. Selain menilai kognitif, Bu Seno juga melakukan penilaian aspek sikap dan
keterampilan siswanya. Ini menunjukkan Bu Seno telah menerapkan prinsip penilaian bersifat holistik.