Anda di halaman 1dari 6

QUIS

UPBJJ-UT : Bandar Lampung


Program Studi : PGSD- S1
Kode Matkul : PDGK 4104
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran di SD
Semester : 1. 2020/2021

I. Jawablah pertanyaan berikut !


1. Jelaskan tentang pengertian :
a. Tes
b. Pengukuran
c. Asesmen
d. Evaluasi
2. Untuk mengawali pembelajaran seorang guru memulainya dengan Apersepsi dan Pre
Tes. Jelaskan apa perbedaan keduanya ?
3. Masing-masing tes ada keunggulan dan kelemahannya. Sebutkan masing-masing 3
keunggulan dan kelemahan ters Objektif !
4. Dari 50 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban, Ani dapat menjawab
benar 30 butir saol. Bandingkanlah skor yang diperoleh Ani jika :
a. Dihitung tanpa menggunakan formula guessing dan;
b. Menggunakan formula guessing
5. Untuk mengetahui perkembangan siswa dari waktu ke waktu, maka seorang guru
melekukan penilaian Portofolio sebagai hasil karya siswa. Kapan pelaksanaan penilaian
portofolio dilakukan oleh serorang guru ?

Good Luck
LEMBAR JAWABAN

Nama Mahasiswa : REVIKA ( NIM. 856977924)


Program Studi. : PGSD- S1
Kode Matkul : PDGK 4301
Mata Kuliah. : Evaluasi Pembelajaran di SD
Semester : 1. 2020/2021

1. a. Tes

Tes dapat didefinisikan sebagai seperangkat pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk
memperoleh informasi tentang trait atau sifat atau atribut pendidikan di mana dalam setiap butir
pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Tes merupakan
alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa yang memerlukan jawaban benar atau
salah. Yang termasuk dalam kelompok tes antara lain tes objektif dan tes uraian. Sedangkan yang
termasuk kelompok bukan tes (non-tes) antara lain pedoman pengamatan, skala rating, skala
sikap, dan pedoman wawancara.

b. Pengukuran

Pengukuran pada dasarnya merupakan kegiatan penentuan angka dari suatu objek yang diukur.
Penentuan angka ini merupakan suatu upaya untuk menggambarkan karakteristik suatu objek.
Untuk dapat menghasilkan angka (yang merupakan hasil pengukuran) maka diperlukan alat ukur.

c. Assemen

Asesmen merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang diperoleh
dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil belajar dan
perkembangan belajar siswa. Berbagai jenis tagihan yang digunakan dalam asesmen antara lain:
kuis, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok, ulangan akhir semester, laporan kerja dan
lain sebagainya.

Contoh: guru memberi tugas kepada siswa untuk mengarang yang harus dikumpulkan pada
tanggal yang telah ditetapkan. Setelah siswa mengumpulkan karangan, guru memeriksa dan
memberi umpan balik kepada siswa untuk diperbaiki lagi. Hasil pemeriksaan dikembalikan
kepada siswa untuk diperbaiki. Siswa kemudian memperbaiki karangannya sesuai dengan
masukan guru. Setelah memperbaiki karangannya, siswa mengumpulkan kembali karangannya
kepada guru untuk dinilai. Dari kegiatan seperti ini, guru dapat menilai hasil dan perkembangan
belajar siswa.

d. Evaluasi

Evaluasi merupakan penilaian keseluruhan program pendidikan mulai perencanaan suatu


program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen) serta
pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, manajemen pendidikan, dan
reformasi pendidikan secara keseluruhan, sedangkan penilaian dalam arti evaluasi merupakan
suatu kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan suatu sistem pendidikan secara
keseluruhan.

2. Perbedaan kegiatan awal pembelajaran (apersepsi) dengan pre test adalah

Apersepsi berarti penghayatan tentang segala sesuatu yang menjadi dasar untuk menerima ide-
ide baru. Apersepsi dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki kegiatan inti
pembelajaran serta untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti
pembelajaran, memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas atau kegiatan yang
akan dilaksanakan, dan menunjukkan hubungan antara pengalaman anak dan materi yang akan
dipelajari.

Secara umum fungsi apersepsi dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk membawa dunia


mereka ke dunia kita. Artinya, mengaitkan apa yang telah diketahui atau di alami dengan apa
yang akan dipelajari.Beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam membuat kaitan
diantaranya :

a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.

b. Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari

c. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

Sedangkan Pre-test atau Tes Awal dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana
materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa dan digunakan oleh
guru untuk menentukan darimana pembahasan materi baru akan dimulai. Tes awal dapat
dilakukan dengan cara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap representatif
(mewakili) seluruh siswa.

Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru sejalan dengan tugasnya di sekolah, khususnya
dalam melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah guru hendaknya :
a. Memahami latar belakang (termasuk kemampuan) siswa.

b. Dapat membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada
pelajaran yang diikutinya.

c. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu.

d. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa merasakan adanya suasana
belajar yang aman dan menyenangkan.

e. Memberikan penguatan pada siswa.

f. Menanamkan disiplin pada siswa.

3. Keunggulan dan Kelemahan Tes Objektif

A. Keunggulan Tes Objektif

1. Tes objektif tepat digunkana untuk mengukur proses berpikir rendah sampai dengan sedang
(ingatan, pemahaman, dan penerapan).

2. Semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.

3. Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor dapat dilakukan dengan cepat, tepat
dan konsisten, karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti

4. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis
butir soal (tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas, pengecoh, dan reliabilitasnya)

5. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.

6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Jika tes objektif di konstruksi dengan
baik maka kita akan memperoleh informasi yang banyak dari respon yang diberikan oleh siswa.

B. Kelemahan Tes Objektif

1. Hanya mengukur proses berpikir rendah

2. Membuatnya lebih sulit daripada tes uraian, terutama pada alternatif jawaban

3. Dapat mengganggu kemampuan siswa dalam memahami kalimat dalam butir soal

4. Siswa tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan dan menyatakan idenya sendiri,


karena sudah ada alternatif jawaban
Upaya untuk meminimalisir kelemahan tes objektif adalah :

1. Harus berorientasi dari kisi-kisi soal, berdasarkan pada indikator yang dapat diukur, penulis
soal harus menguasai teknik penulisan tes obyektif dan ketika menulis soal yang baru atau
merevisi butir soal berdasarkan hasil analisi butir soal.

2. Penulis soal harus menguasai materi dan berlatih menulis soal terus menerus, untuk
menanggulangi lamanya menulis soal penulis soal harus memiliki bank soal.

3. Untuk mengatasi kemampuan membaca siswa penulis soal harus dapat mengonstruksi
alternatif jawaban dengan kalimat yang pendek, mudah dimengerti, tidak lebih dari satu arti.
Sedangkan untuk mengatasi masalah tebakan (guessing) dapat diatasi dengan memperbanyak
alternatif jawaban sehingga kemungkinan menebak akan semakin kecil. Dengan formula sebagai
berikut :

SA= b-s/n-1

SA = skor akhir yang diperoleh anak

b = jumlah jawaban yang benar

s = jumlah jawaban salah

n = jumlah alternatif jawaban

4. Tes obyektif sebaiknya digunakan untuk tes sumatif, sedangkan untuk ulangan harian
usahakan dengan tes uraian.

4. a. Dihitung tanpa menggunakan formula guessing adalah

30 x 100 = 60
50
Berarti 30 soal yang benar, skornya adalah 60

Bisa juga menggunakan rumus jumlah soal yang benar di kalikan 2. Tiap soalnya diberikan poin
2.

30 x 2 = 60.
b. Menggunakan formula guessing

30 - 20
( 4 - 1)

= 30 - 6,67

= 23,33

Berarti 30 soal benar menggunakan formula guessing adalah 23,33.

5. Penilaian portofolio (assessment portofolio) merupakan kumpulan hasil karya siswa yang
disusun secara sistematis yang menunjukan upaya, proses, hasil dan kemajuan belajar yang
dilakukan siswa dari waktu ke waktu.

Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus atau
berkesinabungan. Pada setiap pertemuan guru dapat melakukan penilaian. Penilaian pada setiap
setiap pertemuan merupakan rangkaian penilaian yang saling berhubungan. Misalnya pada
pertemuan pertama guru menilai kemampuan siswa dalam membuat judul karangan yang
berkaitan dengan isi karangan. Ternyata hasil penilainnya menunjukkan ada beberapa siswa yang
belum dapat membuat judul dengan baik. Maka pada pertemuan kedua guru perlu menjelaskan
kepada siswa, bagaimana membuat judul karangan yang baik.

Adapun tahap penilaian berdasarkan modul evaluasi pembelajaran di sd adalah

a. Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian yang disepakati bersama antar guru
dengan siswa pada awal pembelajaran.

b. Penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten.

c. Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran berikutnya.

d. Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus atau
berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai