Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mandiri Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Evaluasi Pembelajaran di SD

PDGK 4301
Dosen Pengampu :
Mahpudin, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :
MUHAMAD RAMDHANI
(857521027)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) UNIVERSITAS


TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ)
BANDUNG POKJAR MAJALENGKA
TAHUN 2023
SOAL TUGAS TUTORIAL 3 (TT3)
EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD (PDGK 4301)
MASA TUTORIAL 2023.1
TUTOR : Mahpudin, S.Pd., M.Pd
SOAL ESSEY
1. Kasus:
Pada praktik penilaian pembelajaran di kelas, Bu Shely mengembangkan instumen
penilain untuk mengukur hasil belajar siswanya. Instrumen yang dikembangkan
tersebut berbentuk tes pilihan ganda dengan menggunakan 4 pilihan
jawaban.Berdasarkan kasus tersebut, apabila Bu Shely mengembangkan kisi-kisi
dengan maksud untuk menjaga kualitas validitas isi instrumen tersebut,apakah
tindakan tersebut sudah tepat? Kemukakan alasan Anda!
2. Terdapat dua buah perangkat instrument tes yaitu Tes A dan Tes B. Setelah
dilakukan analisis diperoleh informasi bahwa koofesien reliabilitas Tes A sebesar
0,46 sementara koefisien reliabilitasTes B sebesar 0,64. Berilah kesimpulan Anda
terkait dengan kasus kedua perangkat tes tersebut.
3. Sebuah data hasil penilaian dari salah satu item dengan menggunakan tes pilihan
ganda disajikan sebagai berikut.
Pilihan Jawaban A B C D
Banyaknya siswa
1 10 20 9
yang dipilih
Berdasarkan data tersebut, jika kunci jawabannya adalah “B”,maka tentukanlah
tingkat kesukaran itemtersebut!
4. Situasi dalam kegiatan pembelajaran:
Pak Joko adalah seorang guru kelas IV. Pada pelaksanaan kegiatan penilaian
pembelajaran di kelasnya dia menyampaikan kriteria penilaian kepada seluruh
siswanya. Sebelum menulis soal, Pak Joko menyusun kisi-kisi terlebih dahulu
dengan maksud agar penilaian yangdilakukan dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Selain itu, dalam memeriksa lembar jawaban siswanya, Pak
Joko tidak pernah memihak kepada siswa tertentu dan memperlakukan siswanya
dengan sama. Berdasarkan cerita tersebut, prinsip apakah yang diterapkan oleh
Pak Joko dalam melaksanakan penilaian? Sertakan bukti yang menunjukkan
prinsip tersebut pada situasi yang diceritakan!
5. Apakah yang dimaksud dengan remedial dalam kegiatan penilaian?
JAWABAN
1. Sebagai guru, saya berpendapat bahwa tindakan Bu Shely untuk mengembangkan kisi-kisi
sebagai upaya menjaga kualitas validitas isi instrumen penilaian tersebut adalah langkah
yang tepat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa tindakan tersebut dapat dianggap tepat:
 Menjamin konsistensi penilaian: Dengan adanya kisi-kisi, Bu Shely dapat
memastikan bahwa setiap aspek penting dari materi pembelajaran tercakup dalam
instrumen penilaian. Hal ini membantu menjaga konsistensi penilaian antar siswa dan
meminimalkan bias penilaian subjektif.
 Memastikan kesesuaian dengan tujuan pembelajaran: Kisi-kisi membantu Bu Shely
memastikan bahwa instrumen penilaian yang dikembangkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan mempertimbangkan kisi-
kisi, ia dapat memastikan bahwa instrumen tersebut mengukur dengan akurat
pemahaman dan pencapaian siswa terhadap materi yang diajarkan.
 Menjamin validitas isi instrumen: Dengan mengembangkan kisi-kisi, Bu Shely dapat
memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penilaian mencakup
secara representatif konten pembelajaran yang telah diajarkan. Ini membantu
memastikan bahwa instrumen penilaian tersebut memiliki validitas isi, yaitu
kemampuan untuk mengukur dengan akurat apa yang seharusnya diukur.
 Meningkatkan keadilan dalam penilaian: Kisi-kisi dapat membantu Bu Shely dalam
memastikan bahwa instrumen penilaian tidak memiliki pertanyaan yang ambigu,
tidak jelas, atau diskriminatif. Dengan demikian, kisi-kisi dapat membantu
menciptakan suasana yang lebih adil dalam penilaian siswa, di mana mereka dinilai
berdasarkan kemampuan sebenarnya dalam memahami dan menerapkan materi
pelajaran.
2. Kesimpulannya, kedua perangkat tes (Tes A dan Tes B) memiliki koefisien reliabilitas yang
rendah. Diperlukan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan reliabilitas instrumen
penilaian agar dapat diandalkan dalam mengukur konstruk atau karakteristik yang
diinginkan.
3. Untuk menentukan tingkat kesukaran item tersebut, kita perlu menggunakan rumus tingkat
kesukaran (difficulty index) pada tes pilihan ganda. Rumus tingkat kesukaran adalah:
 Tingkat Kesukaran (P) = (Jumlah siswa yang memilih jawaban benar) / (Total jumlah
siswa)
 Dalam kasus ini, kunci jawabannya adalah "B". Jadi, kita perlu mencari jumlah siswa
yang memilih jawaban "B" dan total jumlah siswa.
 Jumlah siswa yang memilih jawaban "B" = 10
 Total jumlah siswa = Jumlah siswa yang memilih A + B + C + D = 1 + 10 + 20 + 9 =
40
Maka, tingkat kesukaran item tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
 Tingkat Kesukaran (P) = (10) / (40) = 0,25
 Jadi, tingkat kesukaran item tersebut adalah 0,25 atau 25%. Ini berarti bahwa 25%
siswa yang menjawab item tersebut memilih jawaban "B", yang sesuai dengan kunci
jawaban. Tingkat kesukaran item yang umumnya diinginkan berada di rentang antara
0,2 hingga 0,8, sehingga item ini dapat dianggap memiliki tingkat kesukaran yang
sedang.
4. Pak Joko menerapkan dua prinsip penting dalam melaksanakan penilaian pembelajaran, yaitu
prinsip validitas dan prinsip objektivitas. Dengan menerapkan prinsip validitas dan
objektivitas, Pak Joko menjaga kualitas dan keadilan dalam proses penilaian pembelajaran.
Prinsip validitas memastikan bahwa penilaian yang dilakukan relevan dan akurat, sementara
prinsip objektivitas memastikan bahwa setiap siswa dinilai secara adil dan obyektif.
5. Remedial dalam kegiatan penilaian adalah suatu tindakan atau langkah yang dilakukan oleh
seorang guru untuk membantu siswa yang belum mencapai tingkat pencapaian yang
diharapkan dalam penilaian awal atau reguler. Tujuan utama remedial adalah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki pemahaman dan keterampilan mereka yang
belum memadai.

Anda mungkin juga menyukai