ASESMEN
Pra-Akademik
Perkembangan Persepsi Visual
Anak Usia 5-6 tahun
Ako Solekhudin, Dewi Indah Jayanti, Halimah Tussaddiah
Inas Taufiqah, Marlia Ulfa
ASESMEN
Pra-Akademik
Perkembangan Persepsi Visual
Anak Usia 5-6 tahun
Konten Buku :
Pengertian Asessmen
Pengertian Persepsi Visual
Kerangka Instrumen
Perkembangan Persepsi Visual
Analisis Hasil Asessmen
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan Laporan Asessmen Anak Berkebutuhan
Khsusus dalam aspek perkembangan persepsi visual dalam bentuk
buku.
Penyusun
I
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
Daftar Isi
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Asesmen 1
B. Tujuan Asesmen 2
C. Ruang Lingkup Asesmen 3
D. Keterkaitan Tugas dengan Asesmen 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Persepsi Visual 5
B. Analisis Hasil Asesmen 6
C. Kisi-kisi Instrumen Asesmen Persepsi Visual 6
D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual 8
E. Lembar Kerja Siswa 11
F. Prosedur Pelaksanaan Asesmen 22
G. Identifikasi Hasil Asesmen 23
H. Administrasi 27
I. Analisis Hasil Asesmen 27
J. Profil Anak 28
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
II
PENDAHULUAN
Peta Konsep
Pengertian Asesmen
Tujuan Asesmen
Keterkaitan Asesmen
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
A. Pengertian Asesmen
Asesmen berasal dari bahasa inggris to assess (kk: menaksir),
assessment (kb: taksiran). Istilah menaksir mengandung makna deskriptif
atau menggambarkan sesuatu, sehingga sifat atau cara kerja asesmen sangat
komprehensif. Artinya utuh dan menyeluruh.
Beberapa para ahli pendidikan yang mengemukakan tentang definisi
asesmen (http://www.academia.edu/11134813/Modul_Asesmen_ABK_08) adalah
sebagai berikiut:
1. Wallace & Longlin (1979)
Asesmen merupakan suatu proses sistematis dengan menggunakan
instrumen yang sesuai untuk mengetahui perilaku belajar, penempatan,
dan pembelajaran.
2. Mc Loughlin & Lewis (1986)
Asesmen adalah proses yang sistematis dalam mengumpulkan data
seorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan
yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa
yang sesungguhnya dibutuhkan.
3. Lerner (1988:54)
Asesmen merupakan suatu proses pengumpulan informasi tentang
seorang siswa yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan
keputusan yang berhubungan dengan pembelajaran siswa tersebut.
Jadi, dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian asesmen adalah suatu proses sistematis yang bersifat
komprehensif berupa informasi untuk mengetahui gejala dan intensitasnya,
kendala-kendala yang dialami, serta kelemahan dan kekuatan anak yang
dijadikan sebagai pembanding informasi dengan suatu ukuran dengan
menggunakan instrumen, adanya pelaku asesor (melibatkan tim) dalam
mengumpulkan informasi, yang digunakan untuk menyusun suatu program
pembelajaran yang dibutuhkan anak yang bersifat realistis, sesuai dengan
kenyataan secara objektif.
1
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
B. Tujuan Asesmen
Pada dasarnya tujuan utama dilakukannya asesmen adalah untuk
memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam merencanakan program pembelajaran bagi anak yang bersangkutan.
Moh. Amin (1995) mengemukakan bahwa tujuan dilakukannya asesmen
berkaitan erat dengan waktu mengadakannya. Kegiatan asesmen yang
dilakukan setelah ditemukan bahwa seseorang itu ABK atau setelah kegiatan
deteksi, maka asesmen diperlukan untuk:
a) Menyaring kemampuan ABK, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan anak dalam setiap aspek. Misalnya: bagaimana
kemampuan bahasanya, kemampuan kognitifnya, kemampuan
geraknya, atau kemampuan penyesuaian dirinya.
b) Untuk keperluan pengklasifikasian, penempatan, dan penemuan
program pendidikan ABK
c) Untuk menentukan arah atau tujuan pendidikan serta kebutuhan ABK.
Tujuan pendidikan ABK pada dasarnya sama dengan tujuan pendidikan
anak pada umumnya. Mengingat kemampuan dan kebutuhan mereka
berbeda-beda dan perbedaan tersebut sedemikian rupa, sehingga perlu
dirumuskan tujuan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan
kebutuhannya. Adapun tujuan pendidikan khususnya adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasikan
yang dikenal dengan IEP ( Individualized Educational Program).
Dengan data yang diperoleh sebagai hasil asesmen dapatlah diketahui
kemampuan dan ketidakmampuan. Kemampuan dan ketidakmampuan
menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan berikutnya.
Dengan demikian program yang dikembangkan akan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan setiap anak.
b) Untuk menentukan strategi, lingkungan belajar, dan evaluasi
pengajaran.
2
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
3
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
4
PEMBAHASAN
Peta Konsep
A. Persepsi Visual
Persepsi atau perception adalah tanggapan (penerimaan) langsung
dari sesuatu, daya memahami/menanggapi sesuatu, serapan, proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Persepsi
merupakan proses memahami dan menginterpretasikan informasi sensoris
(berhubungan dengan panca indra), atau kemampuan intelektual untuk
menyarikan makna dari data yang diterima oleh berbagai indra (Lerner,
1988:282). Untuk memahami proses persepsi terlebih dahulu harus dipahami
apa yang disebut dengan pengindraan. Pengindraan sebetulnya merupakan
proses fisiologis tentang bagaimana indra selanjutnya ditransfer ke otak dan
membentuk sebuah gambaran. Namun hasil pembentukan di otak tidak
selamanya memberi gambaran seperti apa yang diindranya.
Asesmen perkembangan persepsi merupakan suatu proses
pengumpulan informasi mengenai aspek-aspek perkembangan persepsi
seorang anak yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam
merencanakan suatu program pembelajaran akademik, seperti membaca,
menulis, atau matematika. Persepsi visual adalah suatu kemampuan untuk
memahami atau menginterpretasikan segala sesuatu yang dilihat. Adapun
ruang lingkupnya adalah sebagai berikut:
a. Hubungan keruangan menunjuk pada persepsi tentang posisi berbagai
obyek dalam ruang.
b. Diskriminasi Visual menunjuk pada kemampuan membedakan suatu
obyek dari obyek yang lain.
c. Diskriminasi Bentuk-Latar menunjuk pada kemampuan membedakan
suatu obyek dari latarbelakang yang mengelilinginya.
d. Visual Closure menunjuk pada kemampuan mengingat dan
mengidentifikasi suatu obyek, meskipun obyek tersebut tidak
diperlihatkan secara keseluruhan.
e. Mengenal Obyek menunjuk pada kemampuan mengenal sifat berbagai
obyek pada saat mereka memandangnya.
15
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
16
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
17
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
18
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
19
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
10
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
11
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
12
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
13
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
14
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
15
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
16
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
17
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
18
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
19
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
120
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
121
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
122
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
123
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
Keterangan :
B = Bentuk HTL = Huruf Tidak Lengkap
W = Warna ATL = Angka Tidak Lengkap
U = Ukuran MO = Mengingat Objek
JK = Jenis Kelamin MB = Mengingat Bentuk
GTL = Gambar Tidak Lengkap MK = Menunjukkan Kembali
124
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
Kriteria keberhasilan:
a) Perkembangan Persepsi Visual
Jika anak tidak bisa menyelesaikan 1 soal dalam waktu 1 menit
maka anak dinyatakan gagal.
b) Kondisi anak dari asesmen yang diberikan akan di peroleh:
1. Independent level >75%
2. Instruction level 50-70%
3. Frustation level <49%
125
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
126
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
H. Administrasi
Data administrasi yang kami peroleh dalam asesmen di TK An-Nasywa
berupa Foto, Video, dan Hasil Asesmen, dan Jadwal Asesmen, serta LKS yang
kami gunakan pada saat asesmen. Untuk data administrasi terlampir dalam
lampiran pada laporan ini.
127
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
J. Profil Anak
Anak yang kami asesmen berusia 5 tahun, namanya A (inisial). Dari
hasil asesmen yang kami lakukan anak sudah mampu menyebutkan posisi
benda sebelah kanan dan kiri, sudah mampu mengenal bangun datar seperti
lingkaran dan segi empat, sudah mampu mengetahui dan menyebutkan
gambar sesuai bentuk dengan latar yang sama dan sudah mampu melengkapi
dan mengenal gambar. Anak mengalami kesulitan menentukan posisi suatu
benda denga baik, mengingat bentuk bangun datar, membedakan angka 3
dengan huruf E, menyebutkan huruf vokal E dan U serta belum mampu
menyebutkan huruf konsonan dan mengingat gambar yang sudah
ditunjukkan. Adapun kebutuhannya adalah anak memerlukan latihan
pemahaman konsep tentang posisi suatu benda, bangun datar, perbedaan
huruf E dengan angka 3 dan huruf vokal serta huruf konsonan, mengingat
gambar yang sudah diberikan dan latihan-latihan secara intensif terhadap
apa yang sudah diajarkan ke anak.
128
KESIMPULAN
&
SARAN
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
A. Kesimpulan
Asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi mengenai data-
data seorang siswa mengenai kelebihan, kekurangan dan kebutuhan siswa
dalam menentukan profil seorang anak. Dimana dalam laporan buku ini kami
melakukan asesmen kepada anak khususnya pada perkembangan persepsi
visual (pra-akademik) yang merupakan suatu proses pengumpulan informasi
mengenai aspek-aspek perkembangan persepsi seorang anak yang diperlukan
sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan suatu program
pembelajaran.
Berdasarkan identifikasi yang kami lakukan pada 13 siswa terdapat 2
siswa yang tergolong frustation level dan dari 2 siswa ini kami melakukan
asesmen yang yang bertujuan untuk menemukan kelebihan, kekurangan dan
kebutuhan belajar anak. Dari hasil asesmen tersebut kami membuat profil
anak, dimana anak sudah mampu menjawab instrumen-instrumen
perkembangan persepsi visual dengan baik. Namun, anak mempunyai
beberapa hambatan salah satunya adalah anak kesulitan dalam mengingat
sesuatu ditunjukkan oleh asessor. Oleh karena itu anak membutuhkan latihan
secara intensif terhadap apa yang sudah diajarkan kepada anak.
B. Saran
Dalam memberikan pelajaran kepada anak, hendaknya kita
mengetahui kelebihan, kekurangan dan kebutuhan anak. Karena antara anak
yang satu dengan yang lainnya memiliki karakteristik yang berbeda. Maka
dari itu, seorang guru harus melakukan asesmen kepada anak dalam
menunjang keberhasilan pembelajaran yang akan diberikan kepada anak.
Penyusun mengharapkan laporan buku asesmen ini bisa memberikan manfaat
kepada pembaca khususnya kepada penyusun yang merupakan suatu
pengalaman yang beharga dalam menambah wawasan dan pengalaman untuk
masa mendatang.
129
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
DAFTAR PUSTAKA
NN. . Modul Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus. [Online] Diakses di
http://www.academia.edu/11134813/Modul_Asesmen_ABK_08 . [20 November
2015].
LAMPIRAN
a. Jadwal Asesmen