Anda di halaman 1dari 44

Departemen Pendidikan Khusus

Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Pendidikan Indonesia

ASESMEN
Pra-Akademik
Perkembangan Persepsi Visual
Anak Usia 5-6 tahun
Ako Solekhudin, Dewi Indah Jayanti, Halimah Tussaddiah
Inas Taufiqah, Marlia Ulfa
ASESMEN
Pra-Akademik
Perkembangan Persepsi Visual
Anak Usia 5-6 tahun
Konten Buku :
Pengertian Asessmen
Pengertian Persepsi Visual
Kerangka Instrumen
Perkembangan Persepsi Visual
Analisis Hasil Asessmen

Departemen Pendidikan Khusus


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
ASESMEN
Pra-Akademik

Desain Sampul : Ako Solekhudin dan Tim


Tata Letak : Tim
Penyusun :
 Ako Solekhudin (1405347)
 Dewi Indah Jayanti (1400672)
 Halimah Tussadiyah (1404447)
 Inas Taufiqah (1407216)
 Marlia Ulfa (1400183)

Buku ini tidak diperjual belikan, untuk kepentingan tugas


mata kuliah Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus
dibawah naungan:
Departemen Pendidikan Khusus
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia

Departemen Pendidikan Khusus


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan Laporan Asessmen Anak Berkebutuhan
Khsusus dalam aspek perkembangan persepsi visual dalam bentuk
buku.

Dalam isi laporan ini penyusun memaparkan mengenai


pengertian asesmen, pengertian persepsi visual, pengembangan
instrument asessmen, instrument asessmen, proses asesmen, dan
hasil asesmen.

Kami menghantarkan terimakasih kepada pihak yang telah


membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yaitu Ibu Okta
selaku humas TK An-Nasywa yang telah mengizinkan untuk
melakukan Asessmen, serta Dosen Pengampu mata kuliah Asesmen
yang membimbing kami dalam menyelesaikan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi


referensi untuk pembuatan laporan selanjutnya

Penyusun

I
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

Daftar Isi

KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II

BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Asesmen 1
B. Tujuan Asesmen 2
C. Ruang Lingkup Asesmen 3
D. Keterkaitan Tugas dengan Asesmen 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Persepsi Visual 5
B. Analisis Hasil Asesmen 6
C. Kisi-kisi Instrumen Asesmen Persepsi Visual 6
D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual 8
E. Lembar Kerja Siswa 11
F. Prosedur Pelaksanaan Asesmen 22
G. Identifikasi Hasil Asesmen 23
H. Administrasi 27
I. Analisis Hasil Asesmen 27
J. Profil Anak 28

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan 29
B. Saran 29

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

II
PENDAHULUAN
Peta Konsep

Pengertian Asesmen

Tujuan Asesmen

Ruang Lingkup Asesmen

Keterkaitan Asesmen
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

A. Pengertian Asesmen
Asesmen berasal dari bahasa inggris to assess (kk: menaksir),
assessment (kb: taksiran). Istilah menaksir mengandung makna deskriptif
atau menggambarkan sesuatu, sehingga sifat atau cara kerja asesmen sangat
komprehensif. Artinya utuh dan menyeluruh.
Beberapa para ahli pendidikan yang mengemukakan tentang definisi
asesmen (http://www.academia.edu/11134813/Modul_Asesmen_ABK_08) adalah
sebagai berikiut:
1. Wallace & Longlin (1979)
Asesmen merupakan suatu proses sistematis dengan menggunakan
instrumen yang sesuai untuk mengetahui perilaku belajar, penempatan,
dan pembelajaran.
2. Mc Loughlin & Lewis (1986)
Asesmen adalah proses yang sistematis dalam mengumpulkan data
seorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan
yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa
yang sesungguhnya dibutuhkan.
3. Lerner (1988:54)
Asesmen merupakan suatu proses pengumpulan informasi tentang
seorang siswa yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan
keputusan yang berhubungan dengan pembelajaran siswa tersebut.
Jadi, dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian asesmen adalah suatu proses sistematis yang bersifat
komprehensif berupa informasi untuk mengetahui gejala dan intensitasnya,
kendala-kendala yang dialami, serta kelemahan dan kekuatan anak yang
dijadikan sebagai pembanding informasi dengan suatu ukuran dengan
menggunakan instrumen, adanya pelaku asesor (melibatkan tim) dalam
mengumpulkan informasi, yang digunakan untuk menyusun suatu program
pembelajaran yang dibutuhkan anak yang bersifat realistis, sesuai dengan
kenyataan secara objektif.

1
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

B. Tujuan Asesmen
Pada dasarnya tujuan utama dilakukannya asesmen adalah untuk
memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam merencanakan program pembelajaran bagi anak yang bersangkutan.
Moh. Amin (1995) mengemukakan bahwa tujuan dilakukannya asesmen
berkaitan erat dengan waktu mengadakannya. Kegiatan asesmen yang
dilakukan setelah ditemukan bahwa seseorang itu ABK atau setelah kegiatan
deteksi, maka asesmen diperlukan untuk:
a) Menyaring kemampuan ABK, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan anak dalam setiap aspek. Misalnya: bagaimana
kemampuan bahasanya, kemampuan kognitifnya, kemampuan
geraknya, atau kemampuan penyesuaian dirinya.
b) Untuk keperluan pengklasifikasian, penempatan, dan penemuan
program pendidikan ABK
c) Untuk menentukan arah atau tujuan pendidikan serta kebutuhan ABK.
Tujuan pendidikan ABK pada dasarnya sama dengan tujuan pendidikan
anak pada umumnya. Mengingat kemampuan dan kebutuhan mereka
berbeda-beda dan perbedaan tersebut sedemikian rupa, sehingga perlu
dirumuskan tujuan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan
kebutuhannya. Adapun tujuan pendidikan khususnya adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasikan
yang dikenal dengan IEP ( Individualized Educational Program).
Dengan data yang diperoleh sebagai hasil asesmen dapatlah diketahui
kemampuan dan ketidakmampuan. Kemampuan dan ketidakmampuan
menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan berikutnya.
Dengan demikian program yang dikembangkan akan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan setiap anak.
b) Untuk menentukan strategi, lingkungan belajar, dan evaluasi
pengajaran.

2
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

C. Ruang Lingkup Asesmen


Pada dasarnya asesmen difokuskan pada berbagai bidang pelajaran di
sekolah, baik faktor yang mempengaruhi prestasi di sekolah seperti bidang
akademik, bahasa, dan keterampilan sosial maupun faktor lingkungan.
Faktor lingkungan dapat dipertimbangkan bersama dengan analisis strategi
belajar dan perilaku belajar siswa yang dapat diamati dan dapat diukur.
Secara garis besar, ruang lingkup asesmen dapat dikelompokkan
me n ja di du a (Yu su f, M.2 0 0 5 ) dia mbil da ri
http://www.academia.edu/11134813/Modul_Asesmen_ABK_08 yaitu:
1. Asesmen akademik, menekankan pada upaya mengukur pencapaian
prestasi belajar siswa. Pada asesmen akademik aspek yang diases
adalah bidang-bidang kemampuan dan keterampilan akademik seperti
keterampilan membaca, menulis, dan berhitung atau matematika.
2. Asesmen perkembangan, menekankan pada aspek-aspek yang
berkaitan dengan keterampilan prasyarat yang diperlukan untuk
keberhasilan bidang akademik. Adapun aspek-aspek yang diases dapat
berupa perkembangan kognitif, yang meliputi aspek bahasa dan
komunikasi, persepsi, konsentrasi dan memori, perkembangan
motorik, perkembangan social, dan perkembangan emosi.
Sedangkan Harwell (1982) mengemukakan bahwa aspek-aspek
perkembangan yang perlu diases khususnya bagi anak berkesulitan belajar
mencakup: a). Gangguan motorik, b). Gangguan persepsi, c). Gangguan
perhatian/atensi, d). Gangguan memori, e). Hambatan dalam orientasi
ruang/arah, f). Hambatan dalam perkembangan bahasa, g). Hambatan
dalam pembentukan konsep, dan h). Mengalami masalah dalam perilaku.
Kami memfokuskan ruang lingkup asesmen kami pada pra-akademik
sub aspek persepsi visual dalam laporan ini, dan kami mengujicobakan
instrumen perkembangan persepsi visual kami kepada anak usia 5-6 tahun.

3
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

D. Hubungan Asesmen dengan Tugas Kuliah


Keterkaitan asesmen dengan tugas mata kuliah asesmen anak
berkebutuhan khusus adalah sebagai salah satu bentuk mata kuliah yang
sangat berperan dan sangat berkonstribusi dalam membantu kami untuk
melakukan asesmen kepada anak. Dengan adanya mata kuliah asesmen kami
bisa mengklasifikasi kepada anak-anak yang mengalami hambatan dalam
akademik maupun perkembangannya, yaitu dengan mengujicobakan butir-
butir instrumen yang telah kami buat, baik butir-butir instrumen yang
berkaitan dengan perkembangan maupun pada bidang akademik.
Selain itu, sebagai bekal kami ketika melakukan penelitian terhadap
anak berkebutuhan khusus. Dalam penelitian yang berkaitan dengan anak
berkebutuhan khusus tentunya kami sebagai calon orthopedagogik harus
melakukan asesmen terlebih dahulu untuk mengetahui kelebihan,
kekurangan dan kebutuhan anak yang bersangkutan. Dengan mengetahui
profil anak barulah kami bisa melakukan penelitian lebih spesifik terhadap
anak dan bisa membuat program pembelajaran individual dengan tujuan agar
anak mampu berkembang dengan optimal.

4
PEMBAHASAN
Peta Konsep

Persepsi Visual Prosedur Pelaksanaan Asesmen

Analisis Hasil Asesmen Identifikasi LKS

Kisi-kisi Instrumen Administrasi

Butir-butir Instrumen Asesmen Analisis Asesmen

LKS Instrumen Asesmen Profil Anak

Kami melakukan asesmen perkembangan persepsi visual


pada anak usia 5-6 tahun
di TK An-Nasywa
Jalan Gegerkalong Lebak II no. 6, Bandung.
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

A. Persepsi Visual
Persepsi atau perception adalah tanggapan (penerimaan) langsung
dari sesuatu, daya memahami/menanggapi sesuatu, serapan, proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Persepsi
merupakan proses memahami dan menginterpretasikan informasi sensoris
(berhubungan dengan panca indra), atau kemampuan intelektual untuk
menyarikan makna dari data yang diterima oleh berbagai indra (Lerner,
1988:282). Untuk memahami proses persepsi terlebih dahulu harus dipahami
apa yang disebut dengan pengindraan. Pengindraan sebetulnya merupakan
proses fisiologis tentang bagaimana indra selanjutnya ditransfer ke otak dan
membentuk sebuah gambaran. Namun hasil pembentukan di otak tidak
selamanya memberi gambaran seperti apa yang diindranya.
Asesmen perkembangan persepsi merupakan suatu proses
pengumpulan informasi mengenai aspek-aspek perkembangan persepsi
seorang anak yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam
merencanakan suatu program pembelajaran akademik, seperti membaca,
menulis, atau matematika. Persepsi visual adalah suatu kemampuan untuk
memahami atau menginterpretasikan segala sesuatu yang dilihat. Adapun
ruang lingkupnya adalah sebagai berikut:
a. Hubungan keruangan menunjuk pada persepsi tentang posisi berbagai
obyek dalam ruang.
b. Diskriminasi Visual menunjuk pada kemampuan membedakan suatu
obyek dari obyek yang lain.
c. Diskriminasi Bentuk-Latar menunjuk pada kemampuan membedakan
suatu obyek dari latarbelakang yang mengelilinginya.
d. Visual Closure menunjuk pada kemampuan mengingat dan
mengidentifikasi suatu obyek, meskipun obyek tersebut tidak
diperlihatkan secara keseluruhan.
e. Mengenal Obyek menunjuk pada kemampuan mengenal sifat berbagai
obyek pada saat mereka memandangnya.

15
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

B. Analisis Hasil Asesmen


Menganalisis hasil asesmen artinya membuat deskripsi dari hasil
jawaban siswa tentang keterampilan yang diaseskan, menginterpretasikan,
dan membuat kesimpulan. Kesimpulan yaitu menemukan kebutuhan belajar
siswa untuk mengetahui kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran baru
/belum. Langkah-langkah analisis asesmen adalah sebagai berikut:
1. Menyusun/mengidentifikasi hasil kerja siswa
2. Mendeskripsikan hasil kerja siswa
3. Membuat kesimpulan hasil analisis
4. Membuat rekomendasi
5. Merumuskan tujuan pembelajaran

C. Kisi-kisi Instrumen Asesmen Persepsi Visual

16
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

C. Kisi-kisi Instrumen Asesmen Persepsi Visual

17
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual

18
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual

19
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual

10
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa


Nama : Cica (Inisial)
Umur : 5 Tahun

11
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

12
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

13
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

14
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

15
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

16
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

17
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

18
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

19
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

120
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

121
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

F. Prosedur Pelaksanaan Asesmen


Kami melaksanakan asesmen dengan melalui beberapa prosedur yang
telah kami lakukan. Prosedur yang kami lakukan dalam melaksanakan
asesmen diantaranya sebagai berikut:
1. Membuat kisi-kisi instrumen asesmen persepsi visual
Pada tahap ini kami sudah membuat kisi-kisi isntrumen asesmen
persepsi visual yang berdasarkan dari file yang dibuat oleh Ibu Tjutju
Soendari yang di dalamnya dijelaskan mengenai komponen persepsi
visual. Setelah kami membuat kisi-kisi kami juga mempresentasikan
kisi-kisi di kelas pada rabu, 4 November 2015.
2. Mengembangkan Lembar Kerja Siswa berdasrakan kisi-kisi instrument
asesmen persepsi visual
Setelah kami membuat kisi-kisi persepsi visual dan
mempresentasikanya, kami membuat Lembar Kerja Siswa
berdasarkan kisi-kisi instrumen asesmen persepsi visual dan
mempresentasikanya.
3. Mencari TK yang dapat menjadi tempat asessmen dilakukan
Kami memilih TK An-Nasywa di gegerkalong lebak setelah kami
meninjau dan menanyakan apakah ada anak yang diduga lambat
dalam belajar.
4. Menjelaskan dan meminta izin kepada guru dan kepala sekolah
terkait pelaksanaan Program Asesmen
Setelah survey, kemudian kami menjelaskan tujuan dari asesmen kami
kemudian meminta izin kepada pihak sekolah melalui Ibu Okta sebagai
guru dan humas sekolah untuk selanjutnya disampaikan kepada Kepala
Sekolah.

122
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

F. Prosedur Pelaksanaan Asesmen


5. Membuat kesepakatan waktu pelaksanaan asesmen.
Kami membuat kesepakatan untuk melakukan asesmen dengan pihak
sekolah, awalnya telah disepakati untuk melakukanya pada hari
Selasa, 17 November 2015 namun diundur dikarenakan ada sedikit
misskomunikasi dan akhirnya kami melakukan asesmen pada hari
Rabu, 18 November 2015.
6. Menindak Lanjuti hasil identifikasi
Pada proses tindak lanjut hasil asesmen, kelompok kami mengalami
sedikit kesulitan karena terhalang oleh perizinan pihak sekolah. Pihak
sekolah yang tidak sedang menerima observasi lagi dikarenakan
sedang dilakukanya evaluasi tahunan membuat kami bersusah payah
untuk mendapatkan perizinanya. Dan akhirnya kami dapat melakukan
tindak lanjut asesmen pada hari Rabu, 16 Desember 2015.

G. Identifikasi Hasil Kerja


Kami melaksanakan asesmen perkembangan persepsi visual di TK
Nasywa Jl. Gegerkalong Lebak II No. 6 Bandung 40153. Dimana proses
identifikasi dilakukan pada anak usia 5-6 tahun. Tujuan identifikasi ini adalah
untuk melihat perkembangan persepsi visual dari ke 13 siswa TK Nasywa.
Dalam mengidentifikasi hasil kerja, kami membagi menjadi tiga
proses, yaitu:
a. Identifikasi pada aspek kemampuan
b. Persentase hasil identifikasi
c. Perolehan nilai identifikasi

123
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

G. Identifikasi Hasil Kerja


a. Identifikasi pada Aspek Kemampuan

Keterangan :
B = Bentuk HTL = Huruf Tidak Lengkap
W = Warna ATL = Angka Tidak Lengkap
U = Ukuran MO = Mengingat Objek
JK = Jenis Kelamin MB = Mengingat Bentuk
GTL = Gambar Tidak Lengkap MK = Menunjukkan Kembali

124
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

G. Identifikasi Hasil Kerja


b. Persentase Hasil Identifikasi

Kriteria keberhasilan:
a) Perkembangan Persepsi Visual
Jika anak tidak bisa menyelesaikan 1 soal dalam waktu 1 menit
maka anak dinyatakan gagal.
b) Kondisi anak dari asesmen yang diberikan akan di peroleh:
1. Independent level >75%
2. Instruction level 50-70%
3. Frustation level <49%

125
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

G. Identifikasi Hasil Kerja


c. Perolehan Nilai Identifikasi

126
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

G. Identifikasi Hasil Kerja


Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan maka dari 13 siswa dapat
dinyatakan sebagai berikut:
a. Independent level = 5 siswa
b. Instruction level = 6 siwa
c. Frustation level = 2 siswa

H. Administrasi
Data administrasi yang kami peroleh dalam asesmen di TK An-Nasywa
berupa Foto, Video, dan Hasil Asesmen, dan Jadwal Asesmen, serta LKS yang
kami gunakan pada saat asesmen. Untuk data administrasi terlampir dalam
lampiran pada laporan ini.

I. Analisis Hasil Asesmen


Dari hasil identifikasi, kami memperoleh dua orang siswa yang
tergolong frustation level. Dimana pada dua orang siswa tersebut kami hanya
melakukan tindak lanjut kepada salah satu dari mereka. Karena ketika kami
hendak melakukan asesmen, salah satu dari anak tersebut tidak diizinkan
orangtuanya. Kemudian kami hanya mengasesmen hasil dari identifikasi yang
anak tidak mampu menyelesaikan butir-butir instrumen yang telah kami
teskan sebelumnya. Adapun anak yang kami asesmen yaitu A (Inisial), dan
hasil dari asesmen yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan yang dimiliki
1. Mampu menyebutkan posisi benda di sebelah kiri dan kanan
2. Sudah mampu mengenal bangun datar seperti lingkaran dan
segi empat
3. Sudah mampu mengetahui dan menyebutkan gambar sesuai
bentuk dengan latar yang sama
4. Sudah mampu melengkapi dan mengenal gambar

127
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

I. Analisis Hasil Asesmen


b. Kesulitan yang dihadapi
1. Belum mampu mengenal dengan baik tentang posisi suatu benda
2. Belum mampu mengingat semua bentuk bangun datar
3. Belum mampu membedakan angka 3 dengan huruf E
4. Belum mampu menyebutkan huruf vokal E dan U serta belum mampu
menyebutkan huruf konsonan
5. Belum mampu mengingat dengan baik gambar yang sudah
ditunjukkan
c. Kebutuhan belajar siswa
1. Pemahaman konsep tentang posisi suatu benda, bangun datar,
perbedaan huruf E dengan angka 3 dan huruf vokal serta huruf
konsonan
2. Latihan mengingat gambar yang sudah diberikan
3. Memerlukan latihan-latihan secara intensif terhadap apa yang
sudah diajarkan ke anak

J. Profil Anak
Anak yang kami asesmen berusia 5 tahun, namanya A (inisial). Dari
hasil asesmen yang kami lakukan anak sudah mampu menyebutkan posisi
benda sebelah kanan dan kiri, sudah mampu mengenal bangun datar seperti
lingkaran dan segi empat, sudah mampu mengetahui dan menyebutkan
gambar sesuai bentuk dengan latar yang sama dan sudah mampu melengkapi
dan mengenal gambar. Anak mengalami kesulitan menentukan posisi suatu
benda denga baik, mengingat bentuk bangun datar, membedakan angka 3
dengan huruf E, menyebutkan huruf vokal E dan U serta belum mampu
menyebutkan huruf konsonan dan mengingat gambar yang sudah
ditunjukkan. Adapun kebutuhannya adalah anak memerlukan latihan
pemahaman konsep tentang posisi suatu benda, bangun datar, perbedaan
huruf E dengan angka 3 dan huruf vokal serta huruf konsonan, mengingat
gambar yang sudah diberikan dan latihan-latihan secara intensif terhadap
apa yang sudah diajarkan ke anak.

128
KESIMPULAN
&
SARAN
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

A. Kesimpulan
Asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi mengenai data-
data seorang siswa mengenai kelebihan, kekurangan dan kebutuhan siswa
dalam menentukan profil seorang anak. Dimana dalam laporan buku ini kami
melakukan asesmen kepada anak khususnya pada perkembangan persepsi
visual (pra-akademik) yang merupakan suatu proses pengumpulan informasi
mengenai aspek-aspek perkembangan persepsi seorang anak yang diperlukan
sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan suatu program
pembelajaran.
Berdasarkan identifikasi yang kami lakukan pada 13 siswa terdapat 2
siswa yang tergolong frustation level dan dari 2 siswa ini kami melakukan
asesmen yang yang bertujuan untuk menemukan kelebihan, kekurangan dan
kebutuhan belajar anak. Dari hasil asesmen tersebut kami membuat profil
anak, dimana anak sudah mampu menjawab instrumen-instrumen
perkembangan persepsi visual dengan baik. Namun, anak mempunyai
beberapa hambatan salah satunya adalah anak kesulitan dalam mengingat
sesuatu ditunjukkan oleh asessor. Oleh karena itu anak membutuhkan latihan
secara intensif terhadap apa yang sudah diajarkan kepada anak.

B. Saran
Dalam memberikan pelajaran kepada anak, hendaknya kita
mengetahui kelebihan, kekurangan dan kebutuhan anak. Karena antara anak
yang satu dengan yang lainnya memiliki karakteristik yang berbeda. Maka
dari itu, seorang guru harus melakukan asesmen kepada anak dalam
menunjang keberhasilan pembelajaran yang akan diberikan kepada anak.
Penyusun mengharapkan laporan buku asesmen ini bisa memberikan manfaat
kepada pembaca khususnya kepada penyusun yang merupakan suatu
pengalaman yang beharga dalam menambah wawasan dan pengalaman untuk
masa mendatang.

129
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

DAFTAR PUSTAKA
NN. . Modul Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus. [Online] Diakses di
http://www.academia.edu/11134813/Modul_Asesmen_ABK_08 . [20 November
2015].

Soendari, Tjutju. (2012). Persepsi Asesmen. [Online]. Diakses di:


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032-
TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Materi_asesmen/PERSEPSI_%28ases
men%29.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf [05 November 2015]
Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual

LAMPIRAN
a. Jadwal Asesmen

b. Foto Kegiatan Asesmen


Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus
Perkembangan Persepsi Visual
n P e r s epsi
e
Asessm ual
Vis

Dalam pembelajaran di kelas, anak tidak bisa


dipaksakan mengikuti semua proses yang mereka belum
mampu ikuti. Tiap-tiap anak memiliki kemampuan dan
hambatan masing-masing. Ada anak yang bisa melanjutkan
pembelajaran ke jenjang yang lebih sulit, ada anak yang
masih harus mengulang, bahkan bisa jadi ada anak yang
sama sekali tidak mampu mengikuti pembelajaran dari
awal.
Disinilah asesmen berperan, asesmen ada untuk
mengetahui kemampuan dan kebutuhan anak untuk
mengetahui prilaku belajar, menyusun program
pembelajaran atau penempatan belajar. Salah satu yang
perlu untuk di asesmen adalah kemampuan pra-akademik
yang menunjang kemampuan akademik.
Dalam buku ini dikhususkan contoh asesmen pra-akademik
dalam konteks perkembangan persepsi visual.

Departemen Pendidikan Khusus


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai