Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENTINGNYA ASESMEN PADA ANAK USIA DINI

Disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Anak Usia Dini
Dosen pengampu: Dewi Khurun Aini, M. A.

Disusun Oleh:

1. Rahma Mustafida Husna (2107016083)


2. Febriani Nur Islami (2107016091)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul "Pentingnya
Asesmen Pada Anak Usia Dini" dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anak Usia Dini. Harapannya
makalah ini dapat digunakan sebagai referensi maupun pedoman bagi pembaca untuk
memperdalam ilmu pengetahuan khususnya pada Pendidikan Anak Usia Dini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar kita, penutup para
Nabi dan satu-satunya teladan baik bagi kita, Nabi Muhammad SAW. Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dewi Khurun Aini, M.A.,
selaku dosen mata kuliah Pendidikan Anak Usia Dini yang telah memberikan tugas ini
sehingga menambah pengetahuan bidang studi yang penulis pelajari.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini tentunya masih ada kekurangan serta jauh
dari kata sempurna. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak, tidak ada
kesempurnaan dalam sebuah karya. Dengan begitu saran serta masukan yang membangun di
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 29 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A. Definisi Asesmen ............................................................................................... 2
B. Tujuan Asesmen pada Anak Usia Dini .............................................................. 3
C. Manfaat Asesmen pada Anak Usia Dini ............................................................ 4
D. Bentuk-Bentuk Asesmen pada Anak Usia Dini ................................................. 4
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 7
B. Saran .................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang anak dilahirkan secara fitrah atau suci, layaknya kertas putih polos tanpa
adanya coretan sama sekali. Anak juga dilahirkan dengan berbagai potensi, tetapi tidak
semua anak memiliki potensi yang sama. Beberapa memiliki potensi terkait bidang
akademik yang baik, sebagian ada yang memiliki kemampuan dibidang non akademik
yang baik juga. Namun, ada juga yang memiliki potensi di bidang akademik dan non
akademik. Maka dari itu setiap anak tidak bisa dibanding-bandingkan.
Untuk mengetahui kompetensi anak tidak dapat dilakukan dengan mudah. Perlu
beberapa tahapan agar orang tau benar-benar tahu kompetensi anaknya, baik itu
dilakukan dengan mengobservasi kegiatan anak, melihat kegemaran yang dilakukan
ataupun dengan suatu tes.
Jika orang tua memang ingin mengetahui potensi anak dengan akurat, perlu
dilakukan asesmen kepada sang anak. Sehingga, ketika potensi dan kegemaran anak yang
telah diketahui dapat dikembangakan dengan maksimal, secara akademik dan non
akademiknya. Namun, pada kenyataannya masih banyak orang tua dan lembaga-lembaga
pendidikan yang belum paham mengenai pentingnya asesmen pada anak usia dini.
Asesmen bukan hanya suatu penilaian, dan asesmen tidak hanya digunakan untuk
melihat diagnosis suatu penyakit, melainkan banyak aspek penting yang terungkap di
dalamnya, seperti tingkat perkembangan dari sang anak. Maka dari itu, penulis ingin
memberikan gambaran tentang pentingnya asesmen terutama pada anak usia dini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah yang diambil yaitu:
1. Apa itu asesmen?
2. Asesmen untuk apa?
3. Apa manfaat yang didapatkan dari Asesmen?
4. Apa bentuk asesmen pada anak usia dini?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui arti asesmen.
2. Mengetahui tujuan asesmen.

1
3. Mengetahui manfaat yang didapatkan dari asesmen.
4. Mengetahui bentuk-bentuk asesmen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Asesmen
Menurut Sujiono & Sujiono (2010) Asesmen yaitu suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengumpulkan data terkait perkembangan dan hasil belajar yang berkaitan pada
perkembangan anak. Linn & Grounlind (dalam Anhusadar, 2013) juga mendefinisikan
asesmen sebagai suatu istilah yang berisi prosedur untuk mendapat informasi mengenai
belajar siswa (observasi dan atau tes tertulis) serta format penilaian kemajuan belajar.
Dalam dunia pendidikan, asesmen diartikan sebagai proses dalam mengumpulkan
data bukti dari telaah kebutuhan, keunggulan, kemampuan serta pencapaian
perkembangan dan belajar siswa dalam kegiatannya di lembaga pendidikan anak usia
dini (Waseso, 2014). Suyadi (2016) mengartikan asesmen dalam dunia pendidikan yaitu
suatu proses dalam pengumpulan, penganalisis, penafsiran, serta pemberian keputusan
mengenai informasi yang telah terkumpul, yang dilakukan secara sistematis.
Dapat disimpulkan bahwa Asesmen merupakan suatu bentuk kegiatan yang
dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai informasi terkait perkembangan dan
hasil belajar siswa seperti kebutuhan, keunggulan, kemampuan dan pencapaiannya
dengan melakukan pengumpulan, telaah, penafsiran dan memberikan keputusan
mengenai informasi yang telah terkumpul dan dilakukan secara sistematis.
Aspek yang dinilai dari asesmen pada anak usia dini yaitu perkembangan fisik,
motorik, kognitif, sosial emosional, serta bahasa. langkah-langkah dari penilaian pada
pendidikan anak usia dini yaitu dengan melakukan perencanaan, pengumpulan informasi
berdasarkan bukti-bukti terkait pencapaian hasil belajar siswa, melakukan pelaporan dan
menggunakan informasi tentang hasil peserta didik dengan menggunakan prinsip
objektif.

B. Tujuan Asesmen pada Anak Usia Dini


Terdapat beberapa tujuan dari asesmen yaitu:
1. Penyaringan/penyeleksian (Screening). Penyeleksian yang dimaksud yaitu untuk
menyeleksi anak yang sesuai dengan program yang dikembangkan.
2. Menggambarkan berbagai jenis keterampilan yang terarah (Determining Eligibility).
Asesmen dapat digunakan sebagai proses untuk mengetahui dan menentukan apakah
seseorang masuk dalam kategori orang yang membutuhkan layanan khusus.

3
3. Penyusunan/pengembangan program pembelajaran yang tepat dan sesuai
(Programing Planning). Asesmen untuk keperluan penyusunan/pengembangan
program pembelajaran yang tepat.
4. Membuat keputusan tentang penempatan (Mapping). Mendapatkan gambaran posisi
perkembangan anak dalam satu kelompok. Hasil maping ini akan menjadi acuan
guru dalam membuat program yang berbeda (diferensiasi program) sesuai dengan
kebutuhan anak.
5. Memantau perkembangan anak (Monitoring). Untuk mengetahui tingkat kemajuan
siswa selama dan setelah mengikuti program pendidikan tertentu.

C. Manfaat Asesmen pada Anak Usia Dini


Asesmen anak usia dini merupakan sebuah proses evaluasi kemampuan anak pada
tahap perkembangan dini, mulai dari bayi hingga anak usia lima atau enam tahun.
Pentingnya asesmen anak usia dini terletak pada manfaat yang dapat diperoleh dari
proses tersebut. Pertama, asesmen dapat membantu orang tua dan guru untuk memahami
kemampuan anak secara lebih komprehensif. Hal ini memungkinkan mereka untuk
merencanakan program pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak.
Kedua, hasil asesmen dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program
pembelajaran dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Dengan demikian,
kualitas pembelajaran dapat terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Ketiga, hasil asesmen dapat memberikan umpan balik kepada guru dan orang tua
tentang kemampuan anak. Hal ini dapat membantu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran yang tepat untuk anak. Keempat, hasil asesmen dapat digunakan untuk
mengambil keputusan terkait dengan pindah kelas, pengembangan program
pembelajaran, dan penempatan anak di program yang tepat.
Keempat, asesmen anak usia dini dapat mendorong partisipasi orang tua dalam
proses pembelajaran anak mereka. Orang tua dapat berpartisipasi dalam proses asesmen
dan merasa lebih terlibat dalam pendidikan anak. Hal ini dapat meningkatkan hubungan
antara orang tua dan guru serta meningkatkan dukungan orang tua dalam pembelajaran
anak.

D. Bentuk-Bentuk Asesmen pada Anak Usia Dini


Instrumen asesmen dapat berupa prosedur formal dan informal. Prosedur formal
berupa kuis, pedoman wawancara, dan alat ukur (untuk aspek fisik). Sedangkan prosedur

4
informal yaitu observasi, portofolio, dan narasi atau catatan. Dalam pendidikan anak usia
dini, umumnya menggunakan pendekatan informal karena karakteristik anak masih
polos.
1. Asesmen otentik melalui observasi
Asesmen otentik yaitu suatu pengumpulan informasi yang dilakukan oleh guru
mengenai perkembangan serta pencapaian pembelajaran siswa dengan menggunakan
teknik yang dapat mengungkapkan dan membuktikan dengan tepat bahwa tujuan
pembelajaran benar-benar dicapai. Salah satu metode yang digunakan dalam asesmen
otentik yaitu dengan menggunakan observasi. Observasi yaitu kegiatan mengamati
suatu objek dengan melibatkan indera penglihatan, pendengaran, proses kerja otak
untuk menangkap, menemukan serta mendeskripsikan objek yang telah diamati.
Dengan observasi, objek perilaku dapat terlihat secara langsung dan apa adanya.
Observasi dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Observasi partisipan, yaitu dimana observer ikut aktif dalam observasi.
b. Non partisipan, yaitu dimana observer hanya mengamati dari jauh.
c. Kuasi partisipan, yaitu dimana observer seolah-olah ikut berpartisipasi dalam
kegiatan.
d. Free situation, yaitu observasi yang dilakukan dalam situasi bebas.
e. Manipulated situation, yaitu observasi dilakukan dengan melakukan setting
tertentu terhadap situasi.
f. Partially controlled situation, yaitu campuran antara free situation dan
manipulated situation.
g. observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan berdasarkan struktur yang
telah disusun tentang masalah yang akan diamati.
h. observasi non sistematis., yaitu observasi yang dilakukan tanpa adanya struktur
tertentu atau rencana tertentu.
2. Asesmen otentik dengan portofolio
Portofolio merupakan suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dalam
kurun waktu yang panjang, sehingga informasi yang dibutuhkan akan lebih akurat.
Data dalam portofolio berupa hasil karya anak selama proses pembelajaran yang
dikerjakan anak ketika beraktivitas. Data yang disusun secara sistematis akan
memperlihatkan gambaran perkembangan anak pada beberapa aspek.
Portofolio sangat berguna bagi guru untuk melihat aspek mana yang telah
berkembang dan aspek mana yang belum berkembang, sehingga guru dapat

5
memberikan layanan pendidikan dengan tepat bagi masing-masing siswa dengan
karakter dan perkembangan yang berbeda.
Portofolio terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
a. Hasil kerja anak
Berupa foto-foto kegiatan anak seperti saat main balok, melukis, atau
rekaman video.
b. Dokumentasi dengan orang tua
Berupa dokumentasi anak dengan keluarganya, kuesioner yang diisi orang
tua terkait perkembangan anaknya, serta daftar anggota keluarga.
c. Data kesehatan
Umumnya berkaitan dengan imunisasi dan alergi.
d. Dokumentasi guru
Berupa data-data yang dilakukan guru seperti data wawancara dengan orang
tua, hasil observasi, dan checklist perkembangan.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asesmen merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan
data mengenai informasi terkait perkembangan dan hasil belajar siswa seperti kebutuhan,
keunggulan, kemampuan dan pencapaiannya dengan melakukan pengumpulan, telaah,
penafsiran dan memberikan keputusan mengenai informasi yang telah terkumpul dan
dilakukan secara sistematis.
Aspek yang dinilai dari asesmen pada anak usia dini yaitu perkembangan fisik,
motorik, kognitif, sosial emosional, serta bahasa. langkah-langkah dari penilaian pada
pendidikan anak usia dini yaitu dengan melakukan perencanaan, pengumpulan informasi
berdasarkan bukti-bukti terkait pencapaian hasil belajar siswa, melakukan pelaporan dan
menggunakan informasi tentang hasil peserta didik.
Asesmen bertujuan untuk mengungkapkan fakta perkembangan aktual yang terjadi
dan dicapai anak (description), memetakan capaian perkembangan pada setiap anak
(mapping), pengelompokan anak pada capaian perkembangan yang relatif sama
(grouping), memberikan program yang sesuai dengan kebutuhan anak (programming).
Pentingnya asesmen anak usia dini terletak pada manfaat yang dapat diperoleh dari
proses tersebut. Pertama, asesmen dapat membantu orang tua dan guru untuk memahami
kemampuan anak secara lebih komprehensif. Kedua, hasil asesmen dapat digunakan
untuk mengevaluasi efektivitas program pembelajaran dan mengidentifikasi area yang
perlu ditingkatkan. Ketiga, hasil asesmen dapat memberikan umpan balik kepada guru
dan orang tua tentang kemampuan anak. Keempat, asesmen anak usia dini dapat
mendorong partisipasi orang tua dalam proses pembelajaran anak mereka.
Asesmen dapat dilakukan dengan menggunakan metode observasi dimana nantinya
anak akan diamati perilakunya sehingga aspek-aspek perkembangan yang dapat dilihat
dengan nyata dapat dideskripsikan. Selain itu, asesmen juga dapat dilakukan dengan
menggunakan portofolio yaitu pengambilan data terkait hasil karya siswa yang dilakukan
dengan jangka waktu panjang, sehingga aspek yang sudah berkembang dan yang belum
berkembang dapat terlihat.

7
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Anak Usia Dini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran sehingga
kedepannya kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat untuk kita semua, khususnya bagi para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anhusadar, L. (2013). Assessment Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Al-TA'DIB: Jurnal
Kajian Ilmu Kependidikan, 6(1), 58-70.
Dr. Hapidin, M.Pd. 2019. Modul 6 PPG Bagi Guru PAUD. 2019. Kemendikbud
https://cdngbelajar.simpkb.id/s3/p3k/TKPAUD/Modul%20Bahan%20Belajar_P3K-
TK_2021.pdf
Setyawan, C. F., Sudirman, D. F., Sari, D. P., Nurulita, F. R., & Eva, N. (2021, June).
Asesmen Perkembangan Sosio Emosional pada Anak Usia Dini. In Seminar
Nasional Psikologi UM (Vol. 1, No. 1, pp. 58-70).
Soetjipto, E. (2021). Pendidikan Anak Usia Dini: Konsep, Teori, dan Praktik. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Sujiono, Y. N., & Sujiono, B. (2010). Bermain kreatif berbasis kecerdasan jamak. Jakarta:
Indeks, 76.
Suyadi, S. (2016). Perencanaan dan Asesmen Perkembangan Pada Anak Usia Dini. Golden
Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 1(1), 65-74.
Waseso, I. (2014). Hakikat Evaluasi dan Asesmen. Universitas Terbuka.
http://repository. ut. ac. id/3807/1/PGTK2303-M1. pdf.
Zahro, I. F. (2015). Penilaian dalam pembelajaran anak usia dini. Tunas Siliwangi: Jurnal
Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Siliwangi Bandung, 1(1), 92-111.

Anda mungkin juga menyukai