Anda di halaman 1dari 12

ASESMEN PEMAHAMAN INDIVIDU PESERTA DIDIK

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Perkembangan Peserta Didik
Yang diampu oleh Bapak Dr. M. Ramli, M.A.

Disusun Oleh Kelompok 7 :

Grasella Tangke NIM 200141602439


Ilmiya Tri Cahyani NIM 200131601657
Isfania Fendika Sari NIM 200131601637
Isnaini Umi Rahayu NIM 200131601694
Mustika Manik Tri Candrama NIM 200311613742
Navilla Rahma Ersandy NIM 200111600461

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Asesmen Pemahaman Individu Peserta Didik ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak Dr. M.Ramli, M.A., pada mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pemahaman individu peserta didik pada perolehan pengetahuan, perluasan, dan
penerapan pengetahuan dalam kehidupan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. M.Ramli, M.A., selaku
dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 01 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 2
A. Pengertian Asesmen ........................................................................................ 2
B. Tujuan Asesmen.............................................................................................. 2
C. Fungsi Asesmen .............................................................................................. 3
D. Teknik-Teknik Asesmen ................................................................................. 4
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................... 8
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam berkegiatan tentu mengalami adanya proses, progres dan hasil.
Begitu juga dengan kegiatan pendidikan. Tidak semua kegiatan serta merta
mendapat hasil yang baik dan sempurna. Maka perlu adanya analisis dan penilaian
mengenai hal tersebut supaya individu mengetahui letak kekurangan suatu
kegiatan pendidikan lalu dapat mengatasinya dengan solusi yang tepat.
Dengan adanya asesmen (analisis dan penilaian) tersebut dapat
meninggalkan catatan yang menjadi acuan suatu kegiatan berikutnya menjadi
lebih baik lagi. Namun masih terdapat kerancuan dalam memahami apa itu
asesmen. Maka dari itu perlu untuk membahas mengenai asesmen itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asesmen?
2. Apa tujuan dilakukannya asesmen?
3. Apa fungsi-fungsi asesmen?
4. Apa saja teknik-teknik dalam asesmen?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian asesmen
2. Untuk mengetahui tujuan asesmen
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi asesmen
4. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam asesmen

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asesmen
Menurut Stiggins yang dikutip oleh Ratna (2007) asesmen yakni suatu
penilaian proses, perkembangan dan hasil belajar siswa. Penilaian ini hampir sama
dengan evaluasi namun lebih condong ke penilaian proses. Namun, hal ini juga
tidak mengesampingkan hasil belajar siswa.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan suatu
kegiatan belajar. Sehingga kegiatan belajar dapat dilangsungkan dengan baik dan
semakin baik. Maka, dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan suatu
kegiatan menganalisis dan memberi nilai terhadap pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dari proses, progres, hingga hasil belajar siswa agar kegiatan belajar
dapat terlaksana secara efektif dan maksimal.

B. Tujuan Asesmen
Tujuan dari asesmen sendiri adalah untuk melihat kondisi anak pada saat itu
dalam rangka menyusun suatu program pembelajaran yang tepat sehingga dapat
dilaksanakan layanan pembelajaran yang tepat. Adapun menurut Robb,
Benardoni, dan Johnson (1972) dalam Robert M. Smith tujuan asesmen ialah
sebagai berikut.
1. Untuk menyaring dan mengidentifikasi anak
2. Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak
3. Untuk merancang individualisasi pendidikan
4. Untuk memonitor kemajuan anak secara individu
5. Untuk mengevaluasi keefektifan program
Popham (1995) menyatakan bahwa asesmen bertujuan antara lain :
1. Mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar
2. Memonitor kemajuan siswa
3. Menentukan jenjang kemampuan siswa
4. Menetukan efektivitas pembelajaran
5. Memmengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajara

2
3

Sementara menurut Diknas (2006) tujuan dari asesmen adalah :


1. Untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama mengikuti
pembelajaran dan setelah proses pembelajaran berlangsung
2. Untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik, untuk bisa
mengetahui kelebihan dan kekurangannya dalam proses pencapaian
kompetensi
3. Untuk memantau kemajuan belajar dan mendiagnosis kesulitan belajar
yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan
remedial
4. Untuk memberikan umpan balik bagi pendidik dalam memperbaiki
metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar
5. Untuk memberikan pilihan alternatif penilaian kepada guru
6. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah
tentang efektivitas pendidikan
Dan menurut Sumardi & Sunaryo (2006) tujuan asesmen adalah sebagai
berikut.
1. Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat, dan komprehensif
tentang kondisi anak saat ini
2. Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan
hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-
kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan
anak
3. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya.

C. Fungsi Asesmen
Menurut Diknas, (2006) fungsi asesmen bagi peserta didik yakni;
1) Untuk mengetahui bahwa sampai mana atau seberapa jauh peserta
didik mengerti dan menguasai suatu kompetensi
2) Berfungsi untuk digunakan menjadi landasan pelaksanaan evaluasi
terhadap pembelajaran dalam memahami, membantu, serta
mengembangkan potensi dan kepribadian peserta didik, hal ini
4

berhubungan erat dengan peran guru sebagai pembimbing peserta


didiknya
3) Digunakan untuk menjadi alat dalam menemukan bentuk-bentuk
kesulitan dalam proses belajar peserta didik, dan digunakan untuk
menggali kemungkinan-kemungkinan prestasi yang ditemukan dari
peserta didik serta menjadi alat pendiagnosis bagi pendidik dalam
menentukan apakah peserta didiknya perlu dilakukan pengulangan atau
melakukan pengayaan untuk lebih mengembangkan lagi
kemampuannya
4) Sebagai cara untuk menemukan kelemahan/kekurangan yang
ditemukan selama proses pembelajaran yang sudah dilakukan pada
peserta didik, sehingga dapat melakukan perbaikan belajar mengajar
untuk kedepannya
5) Digunakan sebagai cara untuk mengembangkan proses kegiatan belajar
mengajar agar menjadi semakin berkembang dan maju untuk
kedepannya.

D. Teknik-Teknik Asesmen
Teknik-teknik asesmen yakni :
1) Teknik Tes : Teknik tes merupakan suatu metode pengumpulan data yang
sudah memiliki standar yang berguna untuk mengukur atau mengevaluasi
kemampuan peserta didik dari salah satu aspek. Tes ini juga berguna untuk
mengetahui bakat dan kemampuan yang dimiliki peserta didik dengan
menunjukkan keterampilan tertentu, hasil belajar atau dalam memanfaatkan
kemampuan psikologis yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Dalam teknik tes ada beberapa macam tes yaitu sebagai berikut.
a. Tes Intelegensi :
Intelegensi merupakan salah satu kemapuan yang berupa mental,
pikiran, atau intelektual manusia. Intelegensi adalah bagian dari proses
kognitif yang berada pada urutan yang lebih tinggi. Intelegensi bukan
merupakan kemampuan tunggal dan seragam, namun komposit dari
berbagai fungsi. Pada tes ini menggunakan tes IQ ialah ekspresi dari
5

kemampuan individu pada saat tertentu yang berhubungan dengan


norma usia tertentu. Tes intelegensi yang digunakan pada anak sekolah
dan orang dewasa umumnya mengukur kemampuan verbal, tes ini juga
berhubungan dengan kemampuan yang berurusan dengan simbol
numerik dan simbol abstrak lainnya. Banyak yang beranggapan bahwa
tes ini mengukur kemampuan belajar atau intelegensi akademik yang
menimbulkan dampak pemberian label kepada peserta didik padahal tes
ini bertujuan untuk membantu memahami peserta didik.
b. Tes Bakat :
Tes bakat merupakan tes yang disebabkan karena ketidakpuasan
dari hasil tes intelegensi, karena pada tes intelegensi hanya
menggunakan tes IQ yang dianggap belum bisa menggambarkan
kemampuan yang dimiliki individu untuk masa yang akan datang. Tes
bakat memiliki fungsi yaitu untuk mengukur potensi yang dimiliki
seseorang untuk mencapai kemampuan belajar dalam aktivitas tertentu.
Tes bakat yang banyak digunakan yaitu tes DAT. Pengembangan tes
DAT merupakan gabungan dari skor tes berpikir verbal dan
kemampuan numerikal yang berguna untuk memprediksi kemampuan
akademik. Maka dari itu, gabungan dari dua subtes disebut dengan tes
bakat skolastik. Dari tes bakat skolastik dapat menentukan siswa yang
memiliki kemampuan akademik dan kemampuan non akademik
c. Tes Minat :
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong individu
untuk melakukan apa yang ingin dilakukan sesuai keinginannya.
Bidang terapan hasil tes miat antara lain, konseling karier, konseling
pekerjaan, penjurusan siswa. Hakikat bakat dan kemampuan pada setiap
individu yang berasal dari minat dan sikap individu merupakan aspek
penting dalam kepribadian. Karakteristik ini secara material
memmengaruhi prestasi pendidikan, hubungan antar pribadi,
kesenangan yang diperoleh individu dari aktivitas waktu luang, dan fase
lainnya yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari. Studi yang
6

berhubungan dengan minat mendapatkan dorongan terkuat dari


penafsiran prndidikan dan karier.

2) Teknik Non-Tes : Pada umunya, teknik non-tes memusatkan pada dimensi


kualitatif pada tingkah laku dan kehidupan seseorang. Pada umunya, teknik
non-tes memiliki peran yang penting dalam mengevaluasi individu dalam
segi ranah sikap hidup dan ranah keterampilan. Berikut beberapa teknik
non-tes.
a. Laporan Diri
Tes laporan diri mirip dengan tes kepribadian, namun pada tes
laporan diri tidak memiliki indikator benar atau salah. Semua jawaban
peserta didik benar jika ia menyampaikan yang sebenarnya. Meskipun
begitu, masih menggunakan skala-skala tertentu untuk kuantifikasi
jawaban sehingga bisa dibandingkan dengan kelompoknya. Aspek-
aspek kepribadian yang pada umumnya bisa diketahui menggunakan
inventori seperti, sikap, minat, sifat kepemimpinan dan dominasi.
Namun, guru akhirnya harus memilih bentuk-bentuk sesuai dengan
ranah yang diukur seperti, ranah kognitif, psikomotorik dan afektif.
b. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan atau observasi merupakan alat evaluasi yang banyak
digunakan sebagai proses menilai tingkah laku individu pada suatu
kegiatan atau aktivitas yang bisa diamati. Pada tujuan ini, observasi
tidak melakukan pencatatan pada individu karena pada proses ini
mengamati respon yang prosesnya berjalan dengan cepat. Contohnya,
observasi yang berguna untuk mengukur hasil belajar peserta didik
melalui pengamatan tingkah laku pada saat guru sedang mengajar di
kelas. Observasi memiliki fungsi yaitu, untuk menilai minat, sikap dan
yang terdapat di dalam diri peserta didik, untuk melihat proses yang
sedang dilakukan siswa atau kelompok, untuk menunjukkan
kemampuan peserta didik dalam menjelaskan pendapat secara lisan
dalam bekerja kelompok dan kemampuan peserta didik dalam
mengumpulkan data.
7

c. Wawancara
Pada umumnya wawancara ialah proses untuk mengumpulkan
bahan keterangan yang dilakukan dengan cara tanya jawab baik secara
lisan, bertatap muka, sepihak, ataupun sesuai dengan arah serta tujuan
yang telah ditentukan. Wawancara dibagi menjadi dua kategori, yaitu,
pertama, wawancara bebas ialah responden diberikan kebebasan oleh
pewawancara dalam menjawab pertanyaan, responden bisa menjawab
pertanyaan sesuai yang ia tau tanpa adanya batasan. Kedua, wawancara
terpimpin pada proses ini pewawancara sebelumnya sudah menyiapkan
pertanyaan yang berfungsi untuk menggiring responden untuk
menjawab pertanyaan yang dibutuhkan oleh pewawancara saja.
Wawancara digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan informasi
yang tidak bisa didapatkan dengan cara lain yang akan menjadi metode
pelengkap. Pada saat tertentu wawancara akan digunakan sebagai alat
untuk menguji kebenaran yang telah diperoleh dengan cara lain seperti,
observasi, kuesioner, tes dan sebagainya.
d. Studi Kasus
Studi kasus ialah proses mempelajari individu pada saat tertentu
yang dilakukan secara terus menurus untuk mengetahui
perkembangannya. Studi kasus sering digunakan pada saat evaluasi,
pengamatan dan penilitian. Studi kasus berhubungan dengan integrasi
dan penggunaan data yang komprehensif yang berhubungan dengan
peserta didik sebagai dasar untuk melaksanakan diagnosis dalam
mengartikan perilaku peserta didik tersebut. Dalam melakukan studi
kasus, guru harus mengumpulkan data peserta didik terlebih dahulu
yang berasal dari berbagai sumber yang didapatkan melalui berbagai
teknik dan pengumpulan data. Studi kasus berfungsi untuk alat yang
berguna untuk usaha konselor dalam melakukan pemahaman kepada
individu yang sedang mengalami masalah atau kasus tertentu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa asesmen adalah
kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan suatu kegiatan
belajar. Sehingga kegiatan belajar dapat dilangsungkan dengan baik dan semakin
baik. Maka, dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan suatu kegiatan
menganalisis dan memberi nilai terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari
proses, progres, hingga hasil belajar siswa agar kegiatan belajar dapat terlaksana
secara efektif dan maksimal. Asesmen juga memiliki beberapa fungsi dan juga
teknik.

B. Saran
Kita sebagai calon pendidik hendaknya mengerti dan benar-benar paham
mengenai asesmen, karena asesmen akan sangat bermanfaat saat kita bekerja
nanti. Mengingat masa depan yang akan kita hadapi tentu akan berbeda dengan
masa yang sedang kita jalani sekarang ini, maka dengan mengetahui asesmen ini,
kita bisa mengevaluasi cara kerja kita sendiri.

8
DAFTAR RUJUKAN

Balitbang Depdiknas. (2006). Panduan Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta: Depdiknas.


Memenuhi, U., & Mata, T. (2019). Assesmen pemahaman individu peserta didik.
180311612527.
Modul, B., Kebutuhan, A., Didik, P., & Kompetensi, A. (2019). Pembelajaran 1 .
Teknik Asesmen Kebutuhan Peserta Didik. 7–68.
Popham, W. J. 1995. Classroom Assesment. What Teacher s Need it Know. Oxford:
Pergamon Press.
Smith, Robert Charles. 2002. Patient-centered Interviewing: An Evidence-
based Method . Lippincott Williams & Wilkins.
Ratna, A. 2007. Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan Pengukuran
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/34534033/pengertian_asesmen.pdf?140899
3448=&response-content- (diakses pada 2 April 2021)

Anda mungkin juga menyukai