Anda di halaman 1dari 88

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa karena atas rahmat serta karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan dengan sebaik
mungkim. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Individual.
Sangat disadari dalam penyelesaian laporan ini terdapat
banyak kekurangan. Namun, atas usaha, bantuan, bimbingan,
serta petunjuk dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati kami
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yth. Dr. Oom Siti Homdijah, M Pd. dan Rina Maryanti,
M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah ini yang sudah
memberikan banyak motivasi serta bimbingan untuk
penyusunan laporan ini.
2. Yth. Orang tua siswa yang telah bersedia dan memberikan
izin untuk melaksanakan asesmen kepada putra-putrinya
serta memberikan informasi serta data yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya serta dapat menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai program pembelajaran individual.
Terlepas dari semua itu, sebagai manusia yang tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan, kami menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi pembahasan, susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
memohon kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan di
waktu yang akan datang.

Bandung, 6 Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

KONSEP DASAR ASESMEN

A. Pengertian Asesmen
B. Tujuan Asesmen
C. Fungsi Asesmen

PERKEMBANGAN PERSEPSI

A. Pengertian
B. Ruang Lingkup

PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL


A. Pengertian
B. Ruang Lingkup

PROSEDUR PELAKSANAAN PPI

A. Timeline Program Pembelajaran Individual


B. Kisi-Kisi Instrumen Asesmen
1. Persepsi Visual
2. Persepsi Auditoris
C. Instrumen Asesmen Perkembangan Persepsi
1. Persepsi Visual
2. Persepsi Auditoris
D. Hasil Asesmen
1. Profil Anak
2. Hasil Observasi
3. Analisis Hasil Asesmen
4. Hasil Wawancara Guru dan Orang Tua
E. Rancangan Program Pembelajaran Individual
1. Penyelarasan Kurikulum
2. Silabus
3. Program Semester
4. Pelaksanaan Program Pembelajaran Individual

PEMBAHASAN

A. Hasil Penerapan Program Individual


B. Evaluasi Pembelajaran
1. Persepsi Visual
2. Persepsi Auditoris

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
KONSEP DASAR ASESMEN

Asesmen dalam bidang pendidikan dibutuhkan untuk


mengetahui kelemahan dan kelebihan peserta didik, untuk
mengetahui apa yang menjadi kebutuhan belajarnya dan
dijadikan acuan dalam membuat program pembelajaran
individual. Asesmen terbagi menjadi dua, yakni asesmen
dalam lingkup perkembangan dan asesmen dalam lingkup
akademik. Asesmen dalam lingkup perkembangan terbagi
kedalam perkembangan kognitif dan bahasa, perkembangan
emosi dan sosial, serta perkembangan motorik. Sedangkan
asesmen dalam bidang akademik terbagi kedalam menulis,
menghitung, dan membaca.

A. Pengertian Asesmen

Dalam bahasa Indoensia, asesmen berarti menaksir.


Menaksir artinya melakukan atau mendeskripsikan keadaan
seseorang secara menyeluruh baik dari segi fisik, intelektual,
sosial dan emosi sehingga dapat menentukan proses
pembelajaran. Pengertian asesmen telah banyak dikemukakan

4
oleh pada ahli, diantaranya: seperti dihimpun oleh Soendari,
Mulyati (2011: 4-5), bahwa :
a. Menurut Fried Mangunsong (1995) asesmen adalah
suatu proses yang dilakukan untuk mengumpulkan
informasi, data-data yang berkaitan dalam membantu
seseorang dalam mengambil keputusan yang berkaitan
dengan masalah pendidikan.
b. Asesmen merupakan suatu proses pengumpulan
informasi yang akan digunakan untuk membuat
pertimbangan dan keputusan yang berkaitan dengan
pembelajaran (Rosenberg, 1982).
c. Asesmen merupakan suatu proses pengumpulan
informasi tentang tentang seorang siswa yang akan
digunakan untuk membuat pertimbangan dan
keputusan yang berhubungan dengan pembelajaran
siswa tersebut (Lerner, 1988:54).
Adapun menurut Brown (dalam Juhairiyah, 2017)
mengatakan bahwa asesmen adalah proses berkelanjutan untuk
mengumpulkan data pembelajaran. Adapun menurut Campbell
(dalam juhairiyah, 2017) menyebutkan bahwa asesmen adalah
pengumpulan informasi, pengumpulan sampel dan pecatatan
observasi kegiatan berbahasa siswa atau pembelajaran
berbahasa yang dialami siswa. Gabel (1993) mengkategorikan
asesmen ke dalam kedua kelompok besar yaitu asesmen
tradisional dan asesmen alternatif. Asesmen yang tergolong
tradisional adalah tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes
melengkapi, dan tes jawaban terbatas. Sementara itu yang
tergolong ke dalam asesmen alternatif (non-tes) adalah
essay/uraian, penilaian praktek, penilaian proyek, kuesioner,
inventori, daftar Cek, penilaian oleh teman sebaya/sejawat,
penilaian diri (self assessment), portofolio, observasi, diskusi
dan interviu (wawancara).
Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa asesmen
adalah suatu proses pengumpulan informasi/data secara
komprehensif mengenai keberadaan anak berkebutuhan khusus
yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun program layanan
atau pembelajaran bagi individu anak berkebutuhan khusus
sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu dibutuhkan
5
proses yang komprehensif, informasi untuk mengetahui
kendala yang dialami dengan menggunakan instrumen, adanya
asesor dengan melibatkan tim yang mengumpulkan informasi,
dan penyusunan program pembelajaran yang berdasarkan
kenyataan dan obyektif.

B. Tujuan Asesmen

Chittenden (1994) mengemukakan tujuan penilaian


(assessment purpose) adalah “keeping track, checking-up,
finding-out, and summing-up”.

a. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak


proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Untuk itu, guru harus mengumpulkan data dan
informasi dalam kurun waktu tertentu melalui
berbagai jenis dan teknik penilaian untuk
memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan
belajar peserta didik.
b. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian
kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran
dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama
mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain,
guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui
bagian mana dari materi yang sudah dikuasai peserta
didik dan bagian mana dari materi yang belum
dikuasai.
c. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan
mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan
peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga
guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
d. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat
penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang
6
telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat
digunakan guru untuk menyusun laporan kemajuan
belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.

Moh.Amin (1995) Kegiatan asesmen yang dilakukan setelah


ditemukan bahwa seseorang itu ABK atau setelah kegiatan
deteksi, maka asesmen diperlukan untuk:

 Menyaring kemampuan ABK


 Untuk keperluan pengklasifikasian, penempatan, dan
penemuan program pendidikan ABK 3) Untuk
menentukan arah atau tujuan pendidikan serta
kebutuhan ABK.
 Untuk mengembangkan program pendidikan yang
diindividualisasikan
 Untuk menentukan strategi, lingkungan belajar, dan
evaluasi pengajaran.

C. Fungsi Asesmen

Assessment atau penilaian merupakan bagian penting dalam 


darisuatu  proses  belajar  mengajar. Fungsi penilaian diantara:

a. Fungsi formatif
Yaitu  untuk  memberikan  umpan  balik  (feedback) 
kepada  guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses
pembelajaran dan mengadakan  program remedial bagi
peserta didik.
b. Fungsi  Sumatif
yaitu  untuk  menentukan  nilai  (angka) 
kemajuan/hasil  belajar  peserta  didik  dalam  mata 
pelajaran  tertentu,  sebagai  bahan  untuk  memberikan
laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan
kelas dan  penentuan lulus-tidaknya peserta didik.
c. Sebagai alat/bahan untuk melihat kemampuan dan
kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu,
d. Sebagai bahan untuk menentukan apa yang
sesungguhnya dibutuhkan dalam pembelajaran siswa.
e. Asesmen digunakan untuk menemukan dan
menetapkan di mana letak masalah yang dihadapi serta
apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak.

Adapun fungsi dari asesmen ialah sebagai sebagai alat


atau bahan untuk melihat kemampuan dan kesulitan anak,
dengan begitu dapat diketahui mengenai kebutuhan anak yang
sesungguhnya dalam proses pembelajarannya.
PERKEMBANGAN PERSEPSI

A. Pengertian

Yusuf (1991: 108) menyebut persepsi sebagai


pemaknaan hasil pengamatan. Leavitt dalam Sobur (2003: 445)
mendefinisikan persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan,
bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam
arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana
seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Menurut
Desiderato dalam Rahmat (2007: 51), persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Adapun menurut Lerner (dalam
Yuwono,2015 ) menyebutkan bahwa persepsi merupakan
proses memahami dan menginterpretasikan informasi sensoris
atau yang berhubungan dengan pancaindra, atau kemampuan
intelek untuk menyarikan makna dari data yang diterima oleh
berbagai indra". Dengan demikian untuk memahami proses
persepsi terlebih dahulu harus dipahami apa yang disebut
dengan pengindraan. Rochyadi & Alimin (dalam Yuwon,
2015) mengemukakan bahwa pengindraan merupakan proses
fisiologis. Apa yang diindra selanjutnya ditransfer ke otak dan
membentuk sebuah gambaran. Namun demikian, hasil
pembentukan di otak tidak selamanya memberi gambaran
seperti apa yang diindranya. Jadi persepsi adalah memberikan
makna stimuli inderawi. dapat diartikan persepsi merupakan
suatu proses psikologis dimana rangsang yang diterima
individu diolah sedemikian rupa,sehingga rangsangan
tersebut mempunyai makna. Secara singkat, persepsi dapat
diartikan sebagai proses penafsiran atau interpretasi data
sensoris yang diterima seseorang.

Sebagian ABK ada yang mengalami gangguan persepsi


dan ada yang tidak. Mereka yang mengalami gangguan
persepsi dapat dipastikan akan mengalami masalah yang lebih
berat dibanding dengan mereka yang tidak mengalami
gangguan persepsi. Dampak yang paling nyata dari gangguan
persepsi ini sering kali dirasakan guru ketika mereka belajar
membaca, menulis, berhitung, atau di dalam memahami
orentasi ruang maupun posisi suatu objek. Persepsi merupakan
keterampilan yang dapat dipelajari, maka proses pembelajaran
dapat memberikan darnpak langsung terhadap kecakapan
perseptual (Yuwono, 2015 ).

B. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup bidang perkembangan persepsi


terdiri dari tiga komponen besar (Abdurahman, M. 1995)
(dalam Yuwono, 2015 ), yaitu: (1) persepsi visual, yang
meliputi hubungan keruangan, diskriminasi visual,diskriminasi
bentuk dan latar, visual closure, mengenal obyek, (2) persepsi
auditoris yang meliputi kesadaran fonologis, diskriminasi
auditoris, ingatan auditoris, urutan auditoris, dan perpaduan
auditoris, dan (3) persepsi heptikyang meliputi persepsi taktil
dan kinestetik. Berikut penjelasan singkat mengenai
masingmasing jenis persepsi.

a. Persepsi visual
Persepsi visual dimengerti sebagai kemampuan untuk
menterjemahkan apa yang dilihat oleh mata, yaitu
jatuhnya cahaya masuk ke retina mata. Hasil dari
persepsi tersebut dikenal dengan istilah: penglihatan
(eyesight/sight/vision).
Persepsi visual mencakup kemampuan sebagai berikut.

1) Hubungan keruangan menunjuk pada persepsi tentang


posisi berbagai objek dalam ruang. Adapun menurut
Piaget & Inhelder (1971) kemampuan spasial yang
merupakan aspek dari kognisi berkembang sejalan
dengan perkeembangan kognitif. Kemampuan spasial
ini diperoleh anak melalui alur perembangan
berdasarkan hubungan spasial topologi, proyektif, dan
euclidis. Pada hubungan spasial topologi anak
mengerti spasial dalam hubunganya dengan relasi
topologi yaitu “di samping” atau “di depan”. Menurut
Janet W. Lerner (Mulyono, 1996:224-226) konsep
hubungan keruangan contohnya pemahaman atas –
bawah, puncak – dasar, jauh – dekat, tinggi – rendah,
depan – belakang, dan awal – akhir pada umumnya
sudah dikuasai anak sebelum masuk sekolah dasar.
2) Diskriminasi visual menunjuk pada kemampuan
membedakan suatu objek dari objek lainnya.
3) Visual closure menunjukkan pada kemampuan
mengingat dan mengidentifikasi suatu objek.
4) Mengenal objek menunjuk pada kemampuan
mengenal sifat berbagai objek yang mereka pandangi
b. Persepsi auditoris
Persepsi auditori dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk mengenali dan menterjemahkan suara yang
didengarkan oleh telinga.persepsi auditoris mencakup
kemampuan sebagai berikut.

1) Kesadaran fonologis merupakan kesadaran bahwa


bahasa dapat dipecah kedalam kata, sukukata, dan
fonem (bunyi).
2) Diskriminasi auditoris merupakan kemampuan
mengingat perbedaan anatara bunyi-bunyi fonem dan
mengidentifikasi kata-kata yang sama dengan kata-
kata yang berbeda
3) Ingatan auditoris merupakan kemampuan untuk
menyimpan dan mengingat sesuatu yang didengar.
4) Urutan auditoris merupakan kemampuan mengingat
urutan hal-hal yang disampaikan secara lisan.
5) Perpaduan auditoris merupakan kemampuan
memadukan elemen-elemen fonem tunggal atau
berbagai fonem menjadi suatu kata yang utuh.
c. Persepsi heptik
persepsi heptik merupakan kemampuan mengenali
berbagai objek melaluyi modalitas taktil (perabaan), dan
kinestetik (gerakan).

1) Persepsi taktil, berkaitan dengan sentuhan atau


rabaan, atau kemampuan mengenal berbagai objek
melalui perabaan.
Persepsi kinestetik, perasaan yang sangat kompleks yang
ditimbulkan oleh rangsangan di otot, urat, dan pergelangan;
mempunyai daya menyadari gerakan otot seperti kesadaran
posisi, rasa tubuh tentang kontraksi otot, tegangan, dan
relaksasi.
PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL

A. Pengertian

Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama


dalam keseluruhan proses pendididikan di sekolah. artinya
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif. Dengan begitu pemahaman seorang guru terhadap
makna pembelajaran akan mempengaruhi cara guru mengajar.
Adapun pembelajaran aalah proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya, 1996;9).

Ciri utama dari proses pembelajaran ialah adanya


perubahan tingkah laku dalam diri individu, namun tidak
semua perubahan tingkah laku merpakan hasil dari
pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu aktivitas yang
dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang
diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan, yaitu tujuan
pembelajaran. Kondisi atau situasi yang memungkinkan
terjadinya proses belajar baru dirancang dan dipertimbangkan
terlebih dahulu oleh guru karena guru sebagai fasilitator yang
bertugas enciptakan kondisi siswa giat belajar. Salah satu
pembelajaran yang dirancang oleh guru yaitu pembelajaran
individual.

Pembelajaran individual adalah pembelajaran yang


diberikan kepada siswa seorang demi seorang secara terpisah.
Pembelajaran individual pun selalu menyesuaikan dengan
minay, pilihan, kemampuan, kesulitan, dan kebutuhan masing-
masing siswa. Adapun pembelajaran individual didasarkan atas
postulat bahwa manusia merupakan makhluk individual yang
sekaligus juga makhluk sosial.

Melihat bahwa manusia merupakan makhluk yang unik


karena berbeda tiap individunya atau dapat dikatakan memiliki
ciri khasnya tersendiri. Tajamnya perbedaan, kompleksnya
masalah dan hambatan belajar yang dihadapi ABK membawa
konsekuensi kepada kompetensi guru dalam memilih strategi
atau pendekatan yang mengakomodasi kebutuhan mereka.
Olehkarena itu, dalam layanan pendidikan ABK pembelajaran
individual menjadi sangat penting karena merupakan suatu
pendekatan yang senantiasa berupaya mengakomodasi
keburuhan dari maslaah yang dihadapi masing-masing ABK.

Dalam pemberian pembelajaran individual bagi ABK


tentu guru diperlukanya data mengenai masalah dan kebutuhan
ABK yang akurat yang didapatkan dengan melakukan
asesmen. Data hasil asesmen inilah yang dapat dijadikan
sebagai bahan dalam penyusunan Program Pembelajaran
Individual (PPI).
PROSEDUR PELAKSANAAN PPI

A. Timeline Program Pembelajaran Individual

No. Kegiatan Bulan/Minggu Target Capaian


Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perkuliahan Memahami materi yang Terlaksana
disampaikan dosen
2. Pembagian kelompok PJ mata kuliah membagi Terlaksana
kelompok
3. Membuat timeline Menentukan timeline kegiatan Terlaksana
4. - Diskusi posisi - Memahami konsep dan teori Terlaksana
Persepsi, PPI yang mendukung dalam
- Diskusi teori yang menyusun kisi-kisi
mendukung instrumen dan instrumen
asesmen perkembangan
persepsi (Visual, Auditoris)
5. - Mengkaji kisi-kisi - Mengkaji kisi-kisi Terlaksana
instrumen dan instrumen dan instrumen
instrumen asesmen asesmen perkembangan
perkembangan persepsi (Visual, Auditoris)
persepsi (Visual, yang telah dibuat
Auditori, dan sebelumnya.
Heptik)
6. Presentasi timeline - Presentasi timeline hasil Terlaksana
diskusi kelompok 4
- Menulis saran dan masukan
untuk proses revisi
7. Observasi Melakukan kunjungan ke Terlaksana
- SLB Purnama Asih
- Mengunjungi rumah siswa
8. Membuat laporan - Pembuatan laporan hasil Terlaksana
hasil asesmen dan asesmen perkembangan
menyusun program persepsi.
pembelajaran - Membuat dan menyususn
individual program pembelajaran
individual berdasarkan hasil
asesmen yang telah
dilaksanakan.
9. Persentasi Hasil - Mempresentasikan profil Terlaksana
Pelaksnaan Asesmen anak dan program
dan program pembelajaran individual
pembelajaran
individual
10. Revisi Memperbaiki program Terlaksana
pembelajaran individual
11. Pelaksanaan program Pelaksanaan program Terlaksana
pembelajaran pembelajaran individual di
individual rumah siswa
12. Analisis hasil Mengevaluasi hasil pelaksanaan Terlaksana
pelaksanaan program program pembelajaran
pembelajaran individual
individual.
13. Menyusun laporan Pembuatan laporan berdasarkan Terlaksana
akhir hasil pelaksanaan program
pembelajaran individual
14. Presentasi hasil Mempresentasikan hasil laporan Belum
laporan akhir program pembelajaran Terlaksana
individual
15. Menyusun laporan Laporan akhir berupa e-book Belum
Akhir dengan produk dan video dokumentasi Terlaksana
akhir berupa e-book
dan dokumentasi
B. Kisi Kisi Instrumen Asesmen

Komponen Ruang Lingkup Identifikasi

Perkembangan a. hubungan keruangan 1) Menyesuaikan suatu obyek secar


Persepsi Visual berurutan

b. diskriminasi visual 1) Mengenali perbedaan-perbedaan


antar bentuk, warna, dan huruf

c. visual closure 1) Mengenali sebuah objek yang ter


tidak lengkap

d. mengenal obyek 1) Menyebutkan objek yang telah


dilihat sebelumnya
2) Menunjukkan objek yang telah
dilihat sebelumnya
1. Persepsi Visual

2. Persepsi Auditoris

Komponen Ruang Lingkup Identifikasi

perkembagan persepsi a. kesadaran fonologis 1) identifikasi bunyi vokal di akhir


auditoris 2) identifikasi bunyi vokal di awal
3) identifikasi bunyi konsonan-
vokal di akhir

b. diskriminasi 1) Identifikasi bunyi akhir yang


auditoris sama
2) Identifikasi bunyi akhir yang
hampir sama
3) Identifikasi bunyi akhir yang
berbeda

a. ingatan auditoris 1) Mengingat suara binatang


2) Mengingat suara transportasi

b. urutan auditoris 1) melakukan dua perintah secara


berurutan

c. perpaduan auditoris 1) Memadukan elemen-elemen


fonem tunggal menjadi sesuatu
yang utuh.
C. Instrumen Asesmen Perkembangan Persepsi
1. Persepsi Visual

Hasil
Indikator Butir instrument Keterangan
0 1 2

1. Hubungan a. Menyusun gambar


keruangan bola dari yang terbesar
hingga terkecil
b. Menunjukkan gambar
bola yang berada di
tengah, atas, bawah,
kanan dan kiri.
2. Diskriminasi a. Menunjukkan tiga
visual bentuk lingkaran pada
kumpulan bentuk
bangun datar.
b. Menunjukkan tiga
gambar bintang yang
berwarna biru di antara
gambar bintang
berwarna merah,
kuning dan hijau.
c. Mencoret Huruf A
kapital pada kumpulan
huruf kapital lainnya
d. Mencoret huruf p kecil
pada kumpulan huruf
kecil lainnya.
3. Visual closure A. Menghubungkan
potongan gambar yang
cocok dengan bagian
gambar yang utuh.
4. Mengenal obyek a. Memberi tanda pada
jawaban yang benar
sesuai dengan gambar :
-Buku
-Bola
-Pensil
-Tas
b. Menunjukan gambar
(objek) yang biasa
digunakan di sekolah
dari gambar :
-Kompor gas
-Pensil
-Buku
-Kasur
- Penggaris

Kriteria Penilaian
Kriteria Penilaian
Butir Instrumen
0 1 2

Menyusun gambar Jika anak sama Jika anak hanya bisa Jika anak dapat
dari yang terbesar sekali tidak mengidentifikasi menyusun gambar
ke yang terkecil dapat gambar kecil dari yang terbesar
mengidentifikasi saja/gambar besar hingga yang
dan menyusun saja tetapi tidak terkecil.
gambar dengan menyusun gambar
benar. dengan urutan dari
yang terbesar hingga
yang terkecil.

Menunjukkan Jika anak sama Jika anak hanya Jika anak dapat
gambar bola yang sekali tidak memilih 0<n<50 dari menunjukkan
berada di tengah, dapat jawaban yang tepat. gambar bola yang
atas, bawah, kanan menunjukkan berada di tengah,
dan kiri. gambar bola atas, bawah, kanan
yang berada di dan kiri.dengan
tengah, atas, tepat.
bawah, kanan
dan kiri.

Mencoret tiga Jika anak tidak Jika anak hanya Jika anak dapat
bentuklingkaran dapat memilih 0<n<50 dari menentukan tiga
pada kumpulan menentukan tiga jawaban yang tepat. bentuk bulat dengan
bentuk bangun bentuk bulat. tepat.
datar.
Coretlah tiga Jika anak sama Jika anak hanya Jika anak
gambar bintang sekali tidak memilih 0<n<50 dari dapatmencoret
yang berwarna biru dapat mencoret jawaban yang tepat. seluruh gambar
diantara gambar gambar bintang bintang yang
bintang berwarna yang berwarna berwarna biru
merah, kuning dan biru diantara diantara gambar
hijau. gambar bintang bintang berwarna
berwarna merah, merah, kuning dan
kuning dan hijau.
hijau.

Mencoret huruf A Jika anak sama Jika anak hanya Jika anak dapat
kapital pada sekali tidak menentukan 0<n<50 menentukan semua
kumpulan huruf dapat dari bagian gambar huruf A dengan
kapital lainnya menentukan tepat
huruf A.

Mencoret huruf p Jika anak sama Jika anak hanya Jika anak dapat
kecil pada sekali tidak menentukan 0<n<50 menentukan semua
kumpulan huruf dapat dari bagian gambar huruf p dengan
kecil lainnya menentukan tepat
huruf p.

Menghubungkan Jika anak sama Jika anak tidak hanya Jika anak sama
potongan gambar sekali tidak menghubungkan sekali dapat
yang cocok dengan dapat potongan gambar menghubungkan
bagian gambar yang 0<n<50 dari bagian potongan gambar
utuh. menghubungkan gambar yang utuh. yang cocok dengan
potongan bagian gambar yang
gambar yang utuh.
cocok dengan
bagian gambar
yang utuh.

Memberi tanda Jika anak sama Jika anak tidak hanya Jika anak dapat
pada jawabanyang sekali tidak menjawab 0<n<50
benar sesuai dengan dapat dari jawaban yang menjawab secara
gambar : benar. keseluruhan dengan
benar.
-Buku menjawab
-Bola dengan benar.
-Pensil
-Tas
-Meja.

Mencoret gambar Jika anak sama Jika anak tidak hanya Jika anak dapat
(objek) yang biasa sekali tidak mencoret 0<n<50 mencoret seluruh
digunakan di dapat mencoret dari gambar yang gambar dengan
sekolah dari gambar gambar dengan benar. benar.
: benar.

-Kompor
-Penggaris
-Pensil
-Buku
-Kasur

2. Persepsi Auditoris
Hasil
Indikator Butir Instrumen Keterangan
0 1
A. Kesadaran
a. Tunjukkan gambar mana yang
Fonologis
penyebutannya memiliki bunyi
1. Identifikasi
akhiran (a) ketika masing masing
bunyi vokal di
benda (gambar kuda dan apel)
akhir
tersebut dibacakan oleh asesor.
b. Tunjukkan gambar mana yang
penyebutannya memiliki bunyi
akhiran (i) ketika masing masing
benda (gambar ibu dan dasi)
tersebut dibacakan oleh asesor.
c. Tunjukkan gambar mana yang
penyebutannya memiliki bunyi
akhiran (u) ketika masing masing
benda (gambar buku dan unta)
tersebut dibacakan oleh asesor.
2. Identifikasi a. Tunjukkan gambar mana yang
bunyi vokal di penyebutannya memiliki bunyi
awal awalan (e) ketika masing masing
benda (gambar bebek dan bunga)
tersebut dibacakan oleh asesor.
b. Tunjukkan gambar mana yang
penyebutannya memiliki bunyi
awalan (o) ketika masing masing
benda (gambar buku dan bola)
tersebut dibacakan oleh asesor.
3. Identifikasi a. Tunjukkan gambar mana yang
bunyi konsonan- penyebutannya memiliki bunyi
vokal di akhir akhiran (da) ketika masing
masing benda (gambar kuda dan
badak) tersebut dibacakan oleh
asesor.
b. Tunjukkan gambar mana yang
penyebutannya memiliki bunyi
akhiran (si) ketika masing masing
benda (gambar kuda dan dasi)
tersebut dibacakan oleh asesor.
c. Tunjukkan gambar mana yang
penyebutannya memiliki bunyi
akhiran (ku) ketika masing
masing benda (gambar buku dan
kutu) tersebut dibacakan oleh
asesor.
B. Diskriminasi a. Tunjukkan gambar yang
Auditoris menunjukkan “mata” ketika
1. Identifikasi bunyi dibacakan oleh asesor.
akhir yang b. Tunjukkan gambar yang
berbeda menunjukkan “bola” ketika
dibacakan oleh asesor.
2. Identifikasi bunyi a. Tunjukkan gambar yang
akhir yang hampir menunjukkan “kepala” ketika
sama dibacakan oleh asesor.   
b. Tunjukkan gambar yang
menunjukkan “kelapa” ketika
dibacakan oleh asesor
3. Identifikasi bunyi a. Tunjukkan gambar yang
akhir yang sama menunjukkan “kuku” ketika
dibacakan oleh asesor.
b. Tunjukkan gambar yang
menunjukkan “buku” ketika
dibacakan oleh asesor.
C. Ingatan a. Tunjukkan gambar (kucing,
Auditoris anjing, dan sapi) yang bunyinya
1. Mengingat bunyi “miaw” ketika asesor memutar
binatang suara hewan kucing.
b. Tunjukkan gambar (kucing,
anjing, atau sapi) yang bunyinya
“gok gok” ketika asesor memutar
suara hewan anjing.
c. Tunjukkan gambar (kucing,
anjing, atau sapi) yang bunyinya
“mooh” ketika asesor memutar
suara hewan anjing.
2. Mengingat bunyi a. Tunjukkan gambar (mobil
alat transportasi ambulan atau sepeda) yang
bunyinya “kring kring” ketika
asesor memutar suara sepeda.
b. Tunjukkan gambar (mobil
ambulan atau sepeda) yang
bunyinya “ngiung ngiung” ketika
asesor memutar suara mobil
ambulan.
D. Urutan Auditoris a. Anak diminta memegang mata dan
1. Mengingat dua hidung.
perintah secara
berurutan.
E. Perpaduan a. a. Pasangkan kata yang memiliki
Auditoris bunyi penyebutan (elemen-elemen
1. Memadukan fonem) yang sama.               
elemen-elemen Lantai                    Pantai
fonem tunggal Main              Kain
menjadi b. (asesor menyebutkan kata tersebut
suatu kata yang utuh tiga kali atau lebih sebelum anak
memasangkan kata)   

Kriteria Penilaian

Kriteria Penilaian

0 1

Anak tidak dapat menjawab Anak dapat menjawab


dengan benar dengan benar
D. Hasil Asesmen
1. Profil Anak
Nama : Muhammad Sulaiman
Syakir
Tanggal Pemeriksaan : Jumat, 19 Maret 2021
Tanggal Lahir : 29 Maret 2012
Umur : 9 tahun
Sekolah/Kelas : SLB Purnama Asih/2 SD

2. Hasil Observasi
a. Instrumen Persepsi Visual

Hasil
Indikator Butir instrument Keterangan
0 1 2

1. Hubungan a. Menyusun gambar √ Anak tidak dapat menyusun


keruangan bola dari yang gambar dari yang terkecil
terbesar hingga hingga yang terbesar maupun
terkecil sebaliknya namun anak sudah
mengetahui mana bola yang
besar dan bola yang kecil.
Anak tidak dapat
b. Menunjukkan √ menunjukkan posisi gambar
gambar bola yang bola yang berada di tengah,
berada di tengah, atas, bawah, kanan, dan kiri.
atas, bawah, kanan
dan kiri.
2. Diskriminasi a. Menunjukkan tiga √ Anak dapat menentukan tiga
visual bentuk lingkaran bentuk lingkaran pada
pada kumpulan kumpulan bentuk bangun datar
bentuk bangun dengan tepat dan mencoret
datar. seluruh gambar bintang yang
b. Menunjukkan tiga √ berwarna biru diantara gambar
gambar bintang bintang berwarna merah,
yang berwarna kuning dan hijau.
biru di antara
gambar bintang
berwarna merah,
kuning dan hijau. Anak tidak dapat menentukan
c. Mencoret Huruf A √ huruf A kapital pada kumpulan
kapital pada huruf kapital lainnya.
kumpulan huruf Anak tidak dapat menentutkan
kapital lainnya huruf p kecil pada kumpulan
d. Mencoret huruf p √ huruf kecil lainnya.
kecil pada
kumpulan huruf
kecil lainnya.
3. Visual a. Menghubungkan √ Anak dapat menghubungkan
closure potongan gambar potongan gambar yang cocok
yang cocok dengan dengan bagian gambar yang
bagian gambar utuh.
yang utuh.
4. Mengenal a. Memberi tanda √ Anak dapat menjawab nama
obyek pada jawaban yang gambar yang disajikan dengan
benar sesuai tepat secara keseluruhan.
dengan gambar :
-Buku
-Bola
-Pensil
-Tas Anak dapat menunjukkan
b. Menunjukan √ gambar pensil dan buku
gambar (objek) sebagai alat yang digunakan di
yang biasa sekolah.
digunakan di
sekolah dari
gambar :
-Kompor gas
-Pensil
-Buku
-Kasur
- Penggaris

b. Instrumen Persepsi Auditori


Hasil
Indikator Butir Instrumen Keterangan
0 1
A. Kesadaran
Fonologis
a. Tunjukkan gambar mana √ Anak tidak mampu
1. Identifikasi yang penyebutannya mengidentifikasi
bunyi vokal di memiliki bunyi akhiran (a) bunyi vokal di akhir
akhir ketika masing masing benda pada suatu kata,
(gambar kuda dan apel) seperti bunyi akhiran
tersebut dibacakan oleh (a) pada kata Kuda,
asesor. √ (i) pada kata dasi,
b. Tunjukkan gambar mana dan (u) pada kata
yang penyebutannya buku.
memiliki bunyi akhiran (i)
ketika masing masing benda
(gambar ibu dan dasi)
tersebut dibacakan oleh √
asesor.
c. Tunjukkan gambar mana
yang penyebutannya
memiliki bunyi akhiran (u)
ketika masing masing benda
(gambar buku dan unta)
tersebut dibacakan oleh
asesor.
2. Identifikasi a. Tunjukkan gambar mana √ Anak tidak mampu
bunyi vokal di yang penyebutannya mengidentifikasi
awal memiliki bunyi awalan (e) bunyi vokal di awal
ketika masing masing benda pada suatu kata,
(gambar bebek dan bunga) seperti bunyi awalan
tersebut dibacakan oleh (e) pada kata bebek,
asesor. dan (o) pada kata
b. Tunjukkan gambar mana bola.
yang penyebutannya
memiliki bunyi awalan (o) √
ketika masing masing benda
(gambar buku dan bola)
tersebut dibacakan oleh
asesor.
4. Identifikasi d. Tunjukkan gambar mana yang √ Anak tidak mampu
bunyi penyebutannya memiliki bunyi mengidentifikasi
konsonan- akhiran (da) ketika masing bunyi konsonan-
vokal di masing benda (gambar kuda vokal di akhir pada
akhir dan badak) tersebut dibacakan suatu kata, seperti
oleh asesor. bunyi awalan (da)
e. Tunjukkan gambar mana yang √ pada kata kuda, (si)
penyebutannya memiliki bunyi pada kata dasi, dan
akhiran (si) ketika masing (ku) pada kata buku.
masing benda (gambar kuda
dan dasi) tersebut dibacakan
oleh asesor.
f. Tunjukkan gambar mana yang
penyebutannya memiliki bunyi

akhiran (ku) ketika masing
masing benda (gambar buku
dan kutu) tersebut dibacakan
oleh asesor.
B.
Diskriminasi
Auditoris a. Tunjukkan gambar yang √ Anak dapat
1. menunjukkan “mata” ketika menunjukkan
Identifikasi dibacakan oleh asesor. gambar mata dan
bunyi akhir b. Tunjukkan gambar yang √ bola ketika
yang menunjukkan “bola” ketika disebutkan asesor
berbeda dibacakan oleh asesor.
2. a. Tunjukkan gambar yang √ Anak dapat
Identifikasi menunjukkan “kepala” ketika menunjukkan
bunyi akhir dibacakan oleh asesor.    gambar kepala dan
yang hampir b. Tunjukkan gambar yang kelapa ketika
sama menunjukkan “kelapa” ketika √ disebutkan asesor
dibacakan oleh asesor

3. a. Tunjukkan gambar yang √ Anak dapat


Identifikasi menunjukkan “kuku” ketika menunjukkan
bunyi akhir dibacakan oleh asesor. gambar kuku dan
yang sama b. Tunjukkan gambar yang √ buku ketika
menunjukkan “buku” ketika disebutkan asesor
dibacakan oleh asesor.
C. Ingatan a. Tunjukkan gambar (kucing, √ Anak dapat
Auditoris anjing, dan sapi) yang bunyinya mengingat bunyi
1. “miaw” ketika asesor memutar atau suara binatang,
Mengingat suara hewan kucing. yaitu suara anjing,
bunyi b. Tunjukkan gambar (kucing, kucing, dan sapi.
binatang anjing, atau sapi) yang bunyinya √
“gok gok” ketika asesor memutar
suara hewan anjing.
c. Tunjukkan gambar (kucing,
anjing, atau sapi) yang bunyinya √
“mooh” ketika asesor memutar
suara hewan anjing.
3. Mengingat a. Tunjukkan gambar (mobil √ Anak dapat
bunyi alat ambulan atau sepeda) yang mengingat bunyi
transportasi bunyinya “kring kring” ketika atau suara alat
asesor memutar suara sepeda. transportasi, yaitu
b. Tunjukkan gambar (mobil √ bunyi mobil ambulan
ambulan atau sepeda) yang dan sepeda.
bunyinya “ngiung ngiung” ketika
asesor memutar suara mobil
ambulan.
D. Urutan a. Anak diminta memegang mata √ Anak dapat
Auditoris dan hidung. mengingat dua
2. Mengingat perintah secara
dua perintah berurutan.
secara
berurutan.
E. Perpaduanc. a. Pasangkan kata yang memiliki Anak tidak dapat
Auditoris bunyi penyebutan (elemen-elemen √ memasangkan kata
1. Memadukan fonem) yang sama.                yang memiliki bunyi
elemen-elemen Lantai                    Pantai penyebutan yang
fonem tunggal Main              Kain sama.
menjadi d. (asesor menyebutkan kata tersebut
suatu kata yang tiga kali atau lebih sebelum anak
utuh memasangkan kata)   
Perhitungan Skor

Skor yang diperoleh


Rumus Hitung = x 100 %
Skor keseluruhan

9
 Persepsi Visual : x 100 %=50 %
18

12
 Persepsi Auditoris : x 100 %=54 %
22

Independent Level = 76% ke atas


Instructional Level = 50%-75%
Frustration Level = 49% ke bawah

.
3. Analisis Hasil Asesmen

Kemampuan Kesulitan/Hambatan Kebutuhan


Persepsi Visual
Anak dapat Anak kesulitan dalam Anak membutuhkan
menentukan bola menyusun gambar dari pembelajaran dan latihan
terbesar dan bola yang terbesar hingga yang mengurutkan
terkecil di antara tiga terkecil maupun objek/benda dari yang
bola dengan ukuran sebaliknya. terbesar ke terkecil
yang berbeda (besar, maupun sebaliknya.
sedang, kecil).
Anak mampu Anak tidak dapat Anak membutuhkan
melakukan perintah menentukan posisi gambar pembelajaran dan
yang diinstruksikan bola yang berada di pemahaman tentang
namun belum tengah, atas, bawah, kiri, posisi benda atau objek
menjawab dengan dan kanan dengan tepat.
tepat.
Anak dapat Anak belum bisa Anak membutuhkan
menentukan bentuk menentukan gambar segi pembelajaran tentang
lingkaran dan segitiga empat. macam-macam bangun
pada kumpulan bentuk datar dan namanya.
bangun datar dengan
tepat
Anak dapat Anak masih keliru dalam Anak membutuhkan
menentukan seluruh menentukan gambar pengenalan dan
gambar bintang yang bintang berwarna hijau pembelajaran tentang
berwarna biru dan dan merah. macam-macam warna.
mengetahui warna
kuning diantara gambar
bintang berwarna
merah, kuning dan
hijau.
Anak mampu Anak belum mampu Anak membutuhkan
melakukan perintah menentukan huruf A pengenalan dan
yang diinstruksikan pada kumpulan huruf pembelajaran tentang
meski belum menjawab kapital lainnya. bentuk huruf.
dengan tepat. Anak belum mampu
menentutkan huruf p kecil
pada kumpulan huruf kecil
lainnya.
Anak dapat Anak perlu
menghubungkan mengembangkan
potongan gambar yang kemampuannnya melalui
cocok dengan bagian latihan atau permainan
gambar yang utuh. yang berhubungan
dengan mengingat dan
mengidentifikasi suatu
objek.
Anak mampu Anak belum bisa Anak membutuhkan
mengenali objek yang menyebutkan beberapa pengenalan dan
biasa digunakan, nama objek dengan benar, pembelajaran dalam
seperti buku, bola, dan seperti pensil dan melafalkan nama-nama
tas. Dan sudah penggaris. benda/objek di
mengetahui beberapa sekitarnya.
objek dengan
fungsinya.
Persepsi Auditoris
Anak dapat Anak tidak mampu Anak membutuhkan
menunjukkan beberapa mengidentifikasi bunyi pembelajaran mengenal
gambar ketika vokal di akhir pada suatu bunyi huruf vokal
disebutkan namanya. kata, seperti bunyi akhiran (A, I, U, E, O) dan
Seperti bebek, buku, (a) pada kata Kuda, (i) mengidentifikasi bunyi
bola, dan lain pada kata dasi, dan (u) vokal pada suatu kata.
sebagainya pada kata buku. .
Anak tidak mampu
mengidentifikasi bunyi
vokal di awal pada suatu
kata, seperti bunyi awalan
(e) pada kata bebek, dan
(o) pada kata bola.
Anak dapat Anak tidak mampu Anak membutuhkan
menunjukkan beberapa mengidentifikasi bunyi pembelajaran mengenal
gambar ketika konsonan-vokal di akhir bunyi huruf konsonan-
disebutkan namanya. pada suatu kata, seperti vokal dan contohnya
bunyi awalan (da) pada pada suatu kata.
kata kuda, (si) pada kata
dasi, dan (ku) pada kata
buku.
Anak dapat menjukkan Anak belum jelas dalam Anak membutuhkan
gambar mata dan bola melafalkan kata mata dan pembelajaran dan latihan
ketika disebutkan. bola. melafalkan nama objek/
benda di sekitarnya
dengan tepat.
Anak dapat Anak belum jelas dalam Anak membutuhkan
menunjukkan gambar melafalkan kepala dan pengenalan dan latihan
kepala dan kelapa kelapa. melafalkan nama objek/
ketika disebutkan. benda di sekitarnya
dengan tepat.
Anak dapat Anak belum jelas dalam Anak membutuhkan
menunjukkan gambar melafalkan kata kuku. latihan melafalkan nama
buku dan kuku ketika objek/ benda di
disebutkan. sekitarnya dengan tepat.
Anak dapat mengingat Anak belum jelas dalam Anak membutuhkan
bunyi atau suara melafalkan nama hewan pembelajaran dan latihan
binatang, yaitu suara seperti anjing dan kucing. melafalkan nama-nama
anjing, kucing, dan hewan dengan tepat.
sapi.
Anak dapat mengingat Anak belum tepat dan Anak membutuhkan
bunyi atau suara alat lengkap menyebutkan pembelajaran dan latihan
transportasi, yaitu nama transportasinya, melafalkan nama –nama
bunyi mobil ambulan yaitu mobil ambulance dan transportasi dengan tepat.
dan sepeda. sepeda secara mandiri.

Anak dapat melakukan Anak membutuhkan waktu Anak membutuhkan


dua perintah secara yang sedikit lama latihan mengebangkan
berurutan ketika konsentrasi. Misalnya
diperintahkan melakukan perintah yang
memegang mata lalu berurutan.
memegang hidung.
Anak dapat Anak tidak dapat Anak perlu pengenalan
menunjukkan beberapa memasangkan kata yang dan pemahaman tentang
gambar ketika memiliki bunyi bunyi akhir yang sama.
disebutkan namanya, penyebutan yang sama.
yaitu lantai, pasar, dan
pasir.
4. Hasil Wawancara
a. Guru Siswa
Nama : ibu Neni
Hubungan : Wali kelas siswa
Dinas : SLB C - Purnamaasih
Jadwal Wawancara : Kamis, 18 Maret 2021
Hasil Wawancara :

Sulaeman cukup berbeda dari banyaknya


tunagrahita di sekolah kami, anaknya aktif serta
memiliki keinginan belajar yang sangat patut diapresiasi
dibandingkan tunagrahita lainnya yang ada di sekolah
kami. Selain itu, konsentrasi Sulaiman lebih bagus dan
unggul apabila dibandingkan dengan tunagrahita lainnya.
Sulaeman sudah cukup baik dalam berinteraksi
komunikasi dan mudah beradaptasi dengan orang baru,
mengenai capaian pembelajaran ananda Sulaeman yang
telah kami bimbingan 2 tahun terakhir ini dengan hasil
yang kami sadari cukup signifikan hanya saja mengenai
potensi kami belum melihat begitu seksama. Ia juga
selalu mengikuti apa yang diperintahkan..
b. Orang Tua Siswa
Nama : Ibu Oneng
Hubungan : Ibu kandung
Jadwal Wawancara : Jumat, 19 Maret 2021
Hasil wawancara :

Sulaeman lahir dalam keadaan prematur yakni 7


bulan lebih 2 minggu, dengan berat yang tidak mencapai
2 Kg. Sulaeman dapat mengucapkan kata pertama
"Mamah" diusia 2½tahun, diusia ini juga Sulaeman baru
dapat merangkak, saat umur 10 bulan disadari bahwa
perkembangan Sulaeman sangat lambat tidak seperti
anak lainnya setelah hal itu baru dikonsultasikan ke
dokter dengan berobat jalan. Sulaiman masih belum jelas
dalam melafalkan beberapa kata, untuk hal daily activity
seperi buang air kecil, air besar, mandi, memakai baju
dapat Sulaeman lakukan setelah mengenyam pendidikan
di SLB kira kira di usia 8 tahun, mengenai kemampuan
sosial ananda Sulaeman sudah mampu bersosial dan
bermain dengan anak dibawah umurnya. Sulaeman
sendiri belum menunjukan minat khusus, ketika bermain
ia senang dengan aktifitas nya sendiri seperti misalnya
ketika orang lain bermain bola, dia main tanah.
Sulaeman juga senang sekali menggunakan gadget untuk
menonton video animasi kesukaannya.

Rancangan Kebutuhan KI KD (berdasarkan Tujuan


Program (Berdasarkan kurikulum TK B) Pembelajaran
Kurikulum TK B)
Pembelajar
an
Individual
Penyelarasa
n
Kurikulum
Hambatan
Siswa belum Siswa KI-3. Mengenali diri, Mengenal posisi Siswa dapat
mampu membutuhkan keluarga, teman, suatu objek mengenali dan
membedakan pengenalan pendidik dan/atau mengetahui
letak posisi dan pengasuh, lingkungan posisi suatu
suatu objek pembelajaran sekitar, teknologi, objek (atas-
(atas-bawah, tentang posisi seni, danbudaya di bawah, depan-
depan- suatu objek rumah, tempat belakang, dan
belakang, dan (atas-bawah, bermain dansatuan kanan-kiri)
kanan-kiri) depan- PAUD
belakang, dan dengan cara:
kanan-kiri). mengamati dengan
indra
(melihat,mendengar,
menghidu,
merasa,meraba);
menanya;
mengumpulkan
informasi; mengolah
informasi/
mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan
melalui kegiatan
bermain

KI-4. Menunjukkan
yang diketahui,
Siswa belum Siswa dirasakan, Mengenal benda- Siswa dapat
mampu membutuhkan dibutuhkan, dan benda disekitar mengenal
mengurutkan pengenalan, dipikirkan melalui (nama, warna, perbedaan
benda atau pembelajaran bahasa, musik, bentuk, ukuran, benda
objek sesuai dan latihan gerakan, dan karya pola, suara, tekstur, berdasarkan
ukuran. mengurutkan secara produktif dan fungsi, dan ciri- ukurannya
ukuran kreatif, serta cirinya) (besr, kecil,
objek/benda. mencerminkan panjang, dn
perilaku anak pendek)
berakhlak mulia.
2. Silabus
Nama Lengkap : Muhammad Sulaiman Syakir
Sekolah/Kelas : SLB Purnama Asih/2 SD
Kompetensi Inti : 3. Mengenali diri, keluarga,
teman, pendidik dan/atau
pengasuh, lingkungan sekitar,
teknologi, seni, danbudaya di
rumah, tempat bermain dan satuan
PAUD dengan cara: mengamati
dengan indra (melihat,mendengar,
menghidu, merasa,meraba);
menanya; mengumpulkan
informasi; mengolah informasi/
mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan melalui
kegiatan bermain
4. Menunjukkan yang diketahui,
dirasakan, dibutuhkan, dan
dipikirkan melalui bahasa, musik,
gerakan, dan karya secara
produktif dan kreatif, serta
mencerminkan perilaku anak
berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar : Membedakan posisi suatu objek
(atas-bawah, depan-belakang, dan kanan-kiri).

Materi Pokok/ Kegiatan Indikator Penilaian


Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk
Instrumen
1. Mengenal 1. Mengenaldan 1. Anak mampu Tes Pedoman
posisi suatu membedakan mengenalatas- perbuatan tes kinerja
objek(atas-bawah, atas-bawah bawah, depan-
depan-belakang, 2. Mengenal dan belakang, dan
dan kanan-kiri) membedakan kanan-kiri.
depan-belakang 2. Anak mampu
2. Menunjukkan 3. Mengenal dan menunjukkanatas
posisi suatu objek membedakan -bawah, depan-
(atas-bawah, kanan-kiri. belakang, dan
depan-belakang, kanan-kiri.
dan kanan-kiri)

Nama Lengkap : Muhammad Sulaiman Syakir


Sekolah/Kelas : SLB Purnama Asih/2 SD
Kompetensi Inti : 3. Mengenali diri, keluarga,
teman, pendidik dan/atau
pengasuh, lingkungan sekitar,
teknologi, seni, danbudaya di
rumah, tempat bermain dan satuan
PAUD dengan cara: mengamati
dengan indra (melihat,mendengar,
menghidu, merasa,meraba);
menanya; mengumpulkan
informasi; mengolah informasi/
mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan melalui
kegiatan bermain
4. Menunjukkan yang diketahui,
dirasakan, dibutuhkan, dan
dipikirkan melalui bahasa, musik,
gerakan, dan karya secara
produktif dan kreatif, serta
mencerminkan perilaku anak
berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar : Mengenal benda-benda disekitar
(nama, warna, bentuk, ukuran, pola, suara, tekstur,
fungsi, dan ciri-cirinya)

Materi Pokok/ Kegiatan Indikator Penilaian


Pembelajaran Pembelajaran
Teknik Bentuk
Instrumen
Mengenal dan 1.Mengenal ukuran 1. Anak mampu Tes Pedoman 1
mengurtkan benda/objek yang mengenali ukuran perbuata tes kinerja m
ukuran benda: besar-kecil, benda/objek besar- n g
Besar-kecil panjang-pendek. kecil, panjang- y
Panjang-pendek 2. Mengurtkan pendek. b
benda/objek dari 2. Anak mampu 2
yang terbesar- mengurutkan benda m
terkecil dari yang terbesar ke g
3. Mengurutkan yang terkecil y
benda/objek dari maupun sebaliknya. y
yang terpanjang- 3. Anak mampu 3
terpendek mengenal dan m
mengurutkan benda g
dari yang paling y
panjang ke yang p
paling pendek p
maupun sebaliknya.

3. Program Semester

Nama Lengkap : Muhammad Sulaiman Syakir


Tanggal Lahir : 29 Maret 2012
Sekolah/Kelas : SLB Purnama Asih/2 SD
Alokasi Waktu : 2 × 30 menit/ Pertemuan

alisis Bulan/Minggu
rikulum Materi
g Februari Maret April Mei Juni
suaikan 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2

ikulum 1. Mengenal D
UD/TK B posisi suatu objek te
(atas-bawah, ka
depan-belakang, se
dan kanan-kiri. m

2. Menunjukkan
posisi suatu
obejk(atas-bawah,
depan-belakang,
dan kanan-kiri)

ikulum 1. Mengenal D
UD/TK B ukuran benda te
besar-kecil dan ka
panjang-pendek se
2. Mengurtkan
tiga buah benda
dari yang paling
besar ke yang
paling kecil dan
sebaliknya.
3. Mengurtkan
tiga buah benda
dari yang paling
panjang ke yang
paling pendek
dan sebaliknya
4. Pelaksanaan Program Pembelajaran Individual
Nama : Muhammad Sulaiman Syakir
Sekolah/Kelas : SLB Purnama Asih/2 SD
Tujuan Umum : Siswa dapat mengembangkan hubungan
keruangan.
Hambatan Kebutuhan Kolerasi Kegiatan Metode/Media
TPK
Anak Anak dengan teori pembelajaran Pembelajaran
Anak Anak Salah satu Setelah Kegiatan Awal - Strategi
kesulitan membutuhka ruang lingkup diberikan 1. Mengucapkan Pembelajaran
menentuka n persepsi visual materi salam, memulai langsung
n posisi pengenalan menurut mengena pembelajaran dengan metod
suatu objek dan Abdurahman, i posisi dengan ceramah,
(kanan- pembelajara M. (1995) suatu berdo’a. demonstrasi,
kiri, atas- n mengenai (dalam objek 2. Menanyakan dan praktik
bawah, dan posisi suatu Yuwono, 2015 dan kabar siswa - Menunjukkan
depan- objek. ), adalah latihan dan posisi dengan
belakang) kemampuan secara mengkondisika menyanyikan
mengenai praktikal n siswa. lagu.
hubungan siswa 3. Menyampaikan - Menggunakan
keruangan dapat materi media gambar
menunjuk menunju pelajaran dan anak panah
pada persepsi kkan tujuan yang
tentang posisi posisi pembelajaran. menunjukkan
berbagai objek suatu Kegiatan Inti keatas-bawah,
dalam ruang. objek 1. Siswa depan-
Posisi atau (kanan- diberikan belakang, dan
letak suatu kiri, atas- pengenalan dan kanan-kiri.
objek dalam bawah, pemahaman
ruang berupa dan tentang posisi
posisi kanan- depan- suatu objek
kiri, atas- belakang melalui lagu
bawah, dan ) yang dibarengi
depan- gerakan tangan.
belakang. 2. Siswa
memperhatikan
dan mengikuti
gerakan guru.
3. Siswa
mengulanginya
sampai dapat
mengikutinya
dengan baik.
4. Siswa berlatih
menunjukkan
posisi suatu
objek dengan
menggunakan
gambar-gambar
anak panah
yang
menunjukkan
berbagai posisi
dengan
bimbingan
guru.
5. Siswa diminta
menunjukkan
posisi oleh
guru untuk
mengetahui
sejauh mana
kemampuan
siswa.
6. Siswa diberi
kesempatan
untuk latihan
secara mandiri
Kegiatan Penutup
1. Siswa
mendengarkan
kesimpulan
materi yang
telah dipelajari
oleh guru
2. Siswa
diberikan
evaluasi berupa
tes perbuatan
3. Do’a dan tutup.
Anak Anak Salah satu Setelah Kegiatan Awal - Strategi
kesulitan membutuhka ruang lingkup diberikan 1. Mengucapkan Pembelajaran
dalam n persepsi visual materi salam, memulai langsung
mengurutk pembelajara menurut mengena pembelajaran dengan metod
an objek n dan latihan Abdurahman, l ukuran dengan ceramah,
dari yang mengurutkan M. (1995) benda berdo’a. demonstrasi,
terbesar ke ukuran (dalam dan 2. Menanyakan dan praktik
yang objek/benda. Yuwono, 2015 latihan kabar siswa, - Mengenal
terkecil ), adalah secara menyampaikan ukuran benda
maupun kemampuan praktikal tema materi dan
sebaliknya. mengenai siswa pelajaran dan mengurutkan
Hubungan dapat tujuan ukuran benda
keruangan mengurut pembelajaran. dengan
menunjuk kan tiga 3. Memotivasi menggunakan
pada persepsi buah siswa dan benda konkrit
tentang posisi benda mempersiapkan seperti benda
berbagai objek dengan siswa berbentuk
dalam ruang. ukuran Kegiatan Inti lingkaran dan
Dimensi yang 1. Siswa tali/lidi.
fungsi visual berbeda diberikan
ini melalui pengenalan dan
mengimplikasi benda- pemahaman
kan persepsi benda tentang benda
tentang tempat konkret yang lebih
suatu objek dan besar, lebih
atau symbol gambar. kecil, lebih
(salah satunya panjang, dan
mengenai lebih pendek
perbedaan dengan
ukuran suatu menggunakan
objek) benda konkrit
seperti tiga
buah benda
berbentuk
lingkaran dan
tali/lidi dengan
ukuran berbeda
sambil
melakukan
tanya jawab.
2. Siswa
memperhatikan
guru ketika
mendemonstras
ikan
keterampilan
mengurutkan
tahap demi
tahap tiga buah
objek/benda
dengan ukuran
yang berbeda
dari yang
paling besar ke
yang paling
kecil ataupun
sebaliknya.
Begitu juga
dilakukan hal
yang sama
ketika
mengurutkan
tiga buah
tali/lidi dari
yang paling
panjang ke
yang paling
pendek ataupun
sebaliknya.
3. Siswa berlatih
mengurutkan
ukuran
objek/benda
dengan
bimbingan
guru.
4. Siswa diminta
menunjukkan
gambar yang
paling besar,
kecil, panjang
dan pendek.
Serta latihan
mengurutkan
benda dari
yang terbesar
ke terkecil,
paling panjang
ke paling
pendek
maupun
sebaliknya.
5. Siswa diberi
kesempatan
untuk latihan
secara mandiri.

Kegiatan Penutup
1. Siswa
mendengarkan
kesimpulan
materi yang
telah dipelajari
oleh guru
2. Siswa
diberikan
evaluasi berupa
tes perbuatan
3. Do’a dan tutup.
PEMBAHASAN

A. Hasil Penerapan Program Individual

No Waktu Pelaksanaan Kondisi Sebelum Dilaksanakan Program Kondisi Setelah Dilaksanakan Program

1 Jum’at, 23 April 1. Siswa kesulitan dalam membedakan 1. Ketika diperintahkan menunjukkan ke atas dan
-Sabtu, 24 April posisi suatu objek (kanan-kiri, atas- bawah, melihat ke atas dan bawah, dan melempar
bawah, dan depan-belakang) bola ke atas, masing-masing sebanyak 3 kali, anak
2 x 30 menit/ 2. Siswa masih terbalik ketika diminta mampu melakukan perintah-perintah tersebut
pertemuan menunjukkan ke atas-bawah, depan- sebanyak 2 – 3 kali. Selain itu, anak juga mampu
belakang, dan kanan-kiri. melempar bola ke bawah namun masih dengan perlu
diberi hint terlebih dahulu dan hanya berhasil
melakukan 1 dari 3 kali tes.
2. Ketika diperintahkan menunjukkan posisi depan dan
belakang, menaruh benda di depan dan melihat ke
depan, masing-masing sebanyak 3 kali, anak mampu
melakukan perintah-perintah tersebut sebanyak 2 – 3
kali. Selain itu, anak juga mampu menengok ke
belakang dan menaruh benda di belakangnya namun
masih dengan bantuan asesor dan hanya berhasil
melakukan 1 dari 3 kali tes.
3. Ketika diperintahkan menunjukkan posisi kanan dan
kiri, memegang mata sebelah kanan, dan memegang
telinga sebelah kanan dan kiri, masing-masing
sebanyak 3 kali, anak mampu melakukan perintah-
perintah tersebut sebanyak 2 – 3 kali. Adapun ketika
diperintahkan memegang mata kiri anak masih
terkecoh dan perlu diberi hint terlebih dahulu, ketika
diperintahkan sebanyak 3 kali, anak hanya berhasil 1
kali.

2 Sabtu, 1 Mei 2020 1. Siswa kesulitan dalam membedakan 1. Ketika diperintahkan untuk menunjukan ukuran yang
ukuran panjang dan pendek lebih besar dan lebih kecil pada tiga gambar segitiga
1x 30 menit / 2. Siswa kesulitan dalam mengurutkan dan mobil dengan ukuran yang berbeda, anak mampu
pertemuan ukuran besar- kecil dan panjang - menjawabnya dengan tepat secara mandiri karena
pendek memang sebelum pemberian program pembelajar
individual anak sudah dapat menentukan ukuran
benda yang lebih besar dan lebih kecil.
2. Ketika anak diperintahkan untuk mengurutkan
ukuran besar dan kecil, anak masih mengalami
kesulitan sehingga salah menjawab, namun ketika
asesor bertanya :apakah sudah benar begini?”
kemudia anak membenarkanya kembali dan dapat
menjawabnya dengan benar. Namun ketika di
perintahkan untuk mengurutkan bola dari yang
terkecil, anak dapat mengurutkanya secara mandiri.
3. Ketika anak diperintahkan untuk menunjukan ukuran
pensil dan sedotan mengenai ukuran mana yang lebih
panjang dan lebih kecil. Anak sudah dapat
menentukan ukuran panjang dan pendek dari benda
tersebut namun dengan bantuan berupa “antara (ini)
dan (ini) mana yang paling panjang" dengan begitu
anak mampu menentukan ukuran panjang pendek
dengan dua benda yang berbeda, namun masih
terkecoh dengan tiga benda..
4. Ketika anak diperintakan untuk mengurutkan ukuran
panjang dan pendek anak mampu mengurutkanya
meski membutuhkan waktu dan bantuan dari asesor
berupa antara (ini) dan (ini) mana yang paling
panjang dan yang paling pendek.
B. Evaluasi Pembelajaran
1. Persepsi Visual
(Mengenal dan membedakan posisi atas-bawah, depan-
belakang, dan kanan-kiri).
Penilaian
Indikator Deskriptor Keterangan
0 1 2
1. Atas dan 1. Anak diminta Anak sudah mampu menunjukkan
bawah menunjukkan ke atas keatas dan bawah, melihat ke atas
2. Anak diminta dan bawah, dan melempar bola ke
menunjukkan ke atas. Dari 3 kali perintah, anak
bawah berhasil melakukan 2 – 3 kali.
Selain itu, anak juga mampu
3. Anak diminta melihat melempar bola dan namun perlu
ke atas diberi hint terlebih dahulu oleh
4. Anak diminta melihat asesor dan hanya berhasil
ke bawah melakukan 1 dari 3 kali tes.

5. Anak diminta
melempar bola ke atas
6. Anak diminta 
melempar bola ke
bawah
1. Anak diminta  Anak sudah mampu menunjukkan
2. Depan dan
menunjukkan ke ke depan dan belakang, menaruh
belakang
depan benda di depan dan melihat ke
2. Anak diminta  depan. Dari 3 kali perintah, anak
menunjukkan ke berhasil melakukan 2 – 3 kali.
belakang Selain itu, anak juga mampu
3. Anak diminta melihat  menengok ke belakang dan
ke depan menaruh benda di belakangnya
namun masih dengan bantuan
4. Anak diminta   asesor dan masih terkecoh ketika
menengok ke dilakukan 3 kali tes.
belakang
5. Anak diminta 
menaruh benda di
depannya
6. Anak diminta  
menaruh benda di
belakangnya
l 1. Anak diminta  Anak sudah mampu menunjukkan
3. Kanan dan
menunjukkan ke posisi kanan dan kiri, memegang
kiri
kanan mata sebelah kanan dan kiri, dan
2. Anak diminta  memegang telinga sebelah kanan
menunjukkan ke kiri dan kiri. Dari 3 kali perintah,
anak berhasil melakukan 2 – 3
3. Anak diminta  kali. Adapun ketika diperintahkan
memegang mata memegang mata kiri anak masih
kanan terkecoh dan perlu diberi hint
  terlebih dahulu, ketika
4. Anak diminta
memegang mata kiri diperintahkan sebanyak 3 kali,
anak hanya berhasil 1 kali.
5. Anak diminta 
memegang telinga
kanan

6. Anak diminta
memegang telinga kiri

Penilaian

0 = Anak tidak dapat melakukan perintah

1 = Anak kurang dapat melakukan perintah (masih


membutuhkan bantuan)

2 = Anak dapat melakukan perintah

32
Nilai akhir : × 100 = 88,9 %
36
2. Persepsi Auditoris

(Mengenal dan Mengurutkan Ukuran Benda, Besar -


kecil, Panjang - Pendek)

Penilaian
Indikator Deskriptor 0 1 2 Keterangan
1. Mengenal 1. Anak diminta menunjukan  Anak sudah mampu dan
ukuran gambar segitiga paling besar, mengetahui ukuran besar,
benda/objek sedang dan paling kecil sedang dan kecil saat pertama
yang besar- 2. Anak diminta menunjukan ✔ kali percobaan dengan
kecil, dan gambar mobil paling besar, ditunjukan alat atau media
panjang-pendek. sedang dan paling kecil pembelajaran 3 buah lingkaran
berbeda bentuk
3. Anak diminta menunjukan ✔ Anak sudah mampu
gambar pensil paling panjang, menujukan panjang pendek
sedang dan paling kecil hanya saja perlu beberapa kali
4. Anak diminta menunjukan ✔ pengulangan karena lupa dan
gambar sedotan paling sering terkecoh ketika
panjang, sedang dan paling menghadapi 3 buah benda
kecil berbeda ukuran
Mengurutkan 1. Anak diminta mengurutkan ✔ Anak sudah mampu
tiga buah benda dengan menempelkan gambar mengurutkan berdasarkan
dari yang paling lingkaran dari yang paling perintah mengenai ukuran
besar ke yang besar ke yang paling kecil besar kecil
paling kecil dan dalam sebuah kolom
sebaliknya.
2. Anak diminta mengurutkan ✔
dengan menempelkan gambar
bola dari yang paling besar ke
yang paling kecil dalam
sebuah kolom
Mengurutkan 1. Anak diminta mengurutkan ✔ Anak sudah mampu
tiga buah benda dengan menempelkan gambar mengurutkan gambar dan
dari yang paling pensil dari yang paling benda berdasarkan ukuran
panjang ke yang panjang ke yang paling panjang pendek hanya saja
paling pendek pendekdalam sebuah kolom memerlukan bantuan seperti
dan sebaliknya 2. Anak diminta mengurutkan ✔ "antara (ini) dan (ini) mana
dengan menempelkan gambar yang paling panjang"
sedotan dari yang paling
panjang ke yang paling
pendekdalam sebuah kolom

Penilaian

0 = Anak tidak dapat melakukan perintah

1 = Anak kurang dapat melakukan perintah (masih


membutuhkan bantuan)

2 = Anak dapat melakukan perintah

12
Nilai akhir : × 100 = 75 %
16
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap anak memiliki hak untuk mengenyam


pendidikan tanpa terkecuali. Pendidikan seharusnya tak
memaksakan anak untuk mempelajari sesuatu diluar
batas kemampuannya. Pembelajaran seharusnya
berorientasi pada anak, baik itu kemampuan yang
dimiliki dan hambatan yang mengiringi anak. Setelah
diketahui kemampuan dan hambatan, maka akan
ditemukan pembelajaran yang dibutuhkan anak dalam
memaksimalkan kemampuan yang dimiliki dan
mengurangi hambatan yang mengiringi.
Untuk mengetahui kemampuan dan hambatan
tersebut, tentu dilakukan dengan cara mengasesmen
anak. Dan hasil dari asesmen akan menjadi dasar dalam
merancang program pembelajaran individual yang
didalamnya memuat standar kompetensi yang menjadi
acuan belajar anak berdasarkan pada kurikulum sekolah
yang ditempuhnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
kelompok 4 pada saat mengasesmen anak, didapatkan
hasil bahwa anak memiliki kemampuan dalam persepsi
visualnya yaitu: mampu mmembedakan benda yang
besar dan kecil; mengenali perbedaan bentuk dalam
bangun datar; dan menghubungkan potongan gambar
yang cocok dengan bagian gambar yang utuh. Pada
persepsi auditoris anak memiliki kemampuan: anak
mampu menunjukkan beberapa gambar ketika
disebutkan namanya; anak mampu mengenali beberapa
objek ketika disebutkan namanya; dan anak mampu
mengenali jenis binatang dari suaranya.
Disamping kemampuan yang dimilikinya, ada
beberapa hambatan yang ditemukan, pada persepsi visual
yaitu: anak kesulitan dalam menyusun gambar dari yang
terbesar hingga yang terkecil maupun sebaliknya; anak
tidak dapat menentukan posisi gambar bola yang berada
di tengah, atas, bawah, kiri, dan kanan dengan tepat;
anak masih keliru dalam membedakan beberapa warna;
anak belum mampu membedakan jenis-jenis huruf; dan
anak belum bisa menyebutkan beberapa nama objek
dengan benar. Pada persepsi auditoris anak memerlukan
beberapa saat waktu ketika diberikan perintah saat
melaksanakan butir-butir instrumen.
Setelah melakukan analisis dari hasil kemampuan
dan hambatan yang ditemukan pada anak, peneliti
merancang beberapa program dasar yang dapat
memenuhi kebutuhan anak. Program pembelajaran
individual yang diberikan kepada anak yaitu mengenai
pengenalan dan pembelajaran tentang posisi suatu objek
(atas-bawah, depan-belakang, dan kanan-kiri) dan
mengenai cara mengurutkan benda berdasasrkan
ukurannya.
Setalah melaksanakan program pembe;ajaran
individual tersebut, didapatkan hasil bahwa anak mampu
mengikuti pembelajaran secara lancar sehingga
mengalami kemajuan dalam beberapa hal yang menjadi
target pembelajaran. Dengan kemajuan tersebut, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa anak sudah mampu
memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya dan
hambatan yang mengiringinya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan,


peneliti memberikan sebagai berikut:
Pertama, setiap guru tentunya harus mengenali
kemampuan dan hambatan anak untuk dapat menyusun
kurikulum yang memuat program pembelajaran
individual yang sesuai dengan kebutuhan anak. Untuk
menemukan kemampuan dan hambatan anak, guru harus
melakukan asesmen terlebih dahulu secara bertahap pada
beberapa aspek perkembangan dan aspek kurikulum.
Kedua, dalam menyusun program pembelajaran
individual yang akan diberikan kepada anak tentunya
harus dibuat dalam tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang yang dapat memudahkan guru dalam
melihat perkembangan anak sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
Ketiga, latihan yang belanjut merupakan kunci
pemerolehan sebuah keterampilan, maka dari itu setiap
program pembelajaran individual yang diberikan
hendakanya diaksanakan secara bertahap dan terus
menerus agar anak dapat paham dan menguasi
pembelajaran yang dikerjakannya.
Keempat, penggunakan media yang menarik
sangat membantu dalam proses pembelajaran, maka
hendaknya setiap guru atau pihak yang terkait
menyediakan media-media yang menarik namun tetap
berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan
agar anak tidak bosan dan selalu bersemangat dalam
proses pembelajarannya.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, D. P. (2018). Asesmen Sebagai Upaya Tindak


Lanjut Kegiatan Identifikasi Terhadap Anak
Berkebutuhan Khusus. Wahana, 1(1), 2.
Harisah, A., & Masiming, Z. (2008). Persepsi manusia
terhadap tanda, simbol danspasial. SMARTek,
6(1).

Iskandar, M. S. (2011). Pembentukan persepsi visual


pada iklan televisi.Visualita, 3(1), 266946.

Juhairiyah. (2017). Asesmen Konten Isi Bidang Studi.


Jurnal Pedagogik, IV(1). 62-80

Marlina, & Mukhsim. (2020). Asesmen Akademik


(Panduan Praktis Bagi Guru dan Orang Tua).
Padang: CV Afifa Utama.

Nduru, M. P. (2015). Identifikasi dan Asesmen Kesulitan


Belajar Anak. [Daring] Tersedia
di:http://repository.upy.ac.id/411/1/artikel
%20maria.pdf [Diakses 4 Maret 2021]
Poerwanti, E. (2015). Posisi dasar asesmen
pembelajaran.

Praditya. (2016). Asesmen dan Evaluasi. Bali: Skripsi:


Universitas Pendidikan Ganesha.

Soendari, T. & Mulyati, Euis Nani. (2011). Asesmen


dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.
Bandung: Amanah Offset.
Yuwono, Imam. (2015). Identifikasi dan Asesmen Anak
Berkebutuhan Khusus Setting Pendidikan
Inklusif. Pustakan benua: Banjarmasin
LAMPIRAN

1. Lembar Identifikasi Peserta Didik


2. Lembar Data Orang Tua Siswa
3. Lembar Evaluasi Program Ke-2 Siswa

Anda mungkin juga menyukai