Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PENERAPAN ALIRAN FILSAFAT DI SEKOLAH DASAR


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
Dosen Pengampu: Mujahidah, S.Pd.I, M.Pd.I

Oleh :
KELOMPOK 1

Sri Nurul Amalia (200407560005)


Nurul Fitri Muin (200407560013)
Resti Melinda (200407560022)

30 A

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabat beliau serta semua pengikutnya
yang selalu setia.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas kelompok pada mata kuliah Filsasat Pendidikan. Selain itu, laporan
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang penerapan aliran filsafat
pendidikan dalam praktik pembelajaran di sekolah bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan laporan ini.

Watampone, 22 Mei 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................ .. ..................................... i
KATA PENGANTAR ....................................... .... ..................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................... ...................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................... ...................................... 1
A. Latar Belakang ............................................ ...................................... 1
B. Topik Kegiatan ......................................... .. ...................................... 2
C. Pelaksanaan .............................................. .. ...................................... 2
D. Tujuan Kegiatan .......................................... ...................................... 2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ................. ...................................... 3
BAB III KESIMPULAN ....................................... ...................................... 6
LAMPIRAN .......................................................... ...................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai yang tercantum dalam UU RI No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1
tentangSistem Pendidikan Nasional, yaitu yang dimaksud dengan pendidikan
adalah usahasadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agarpeserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Usaha di siniberarti kegiatan atau
perbuatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai
suatu maksud. Sadar adalah insyaf, yakin, tahu, dan mengerti.
Sedangkanterencana adalah menyusun sistem dengan landasan tertentu untuk
kemudiandilaksanakan. Perencanaan pendidikan secara sengaja dan sungguh-
sungguh initentunya dilakukan oleh insan pendidikan yang mempunyai
kewenangan dan tanggung jawab menyeluruh terhadap keberhasilan
pelaksanaan proses pendidikan, khususnyapendidikan di sekolah dasar. Dan
penerapan filsafat pendidikan di dalamnya merupakanfaktor yang ikut
menentukan dan membantu para pelaku pendidikan tersebut.
Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat diterapkan dalam
penentuan kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru atau
pendidik juga anak didiknya. Adanya berbagai mazhab dalam filsafat
pendidikan juga menyebabkanberbeda-bedanya kurikulum, metode, tujuan,
serta kedudukan guru dan siswa tersebutdalam struktur pendidikan.
Semuanya tergantung pada mazhab apa yang diterapkanatau dianut oleh para
pelakunya. Hanya saja, dalam hal ini mereka dituntut untuk memiliki
kurikulum yang relevan dengan pendidikan ideal, juga disesuaikan
denganperkembangan jaman dan menekankan pada aspek kognitif, afektif,
dan pertumbuhanyang normal. Metode pendidikan juga harus mengandung
nilai-nilai instrinsik dan ekstrinsik yang sejalan dengan mata pelajaran dan
secara fungsional dapatdirealisasikan dalam kehidupan. Selain itu, tujuan

1
pendidikan tidak hanya terpaku padasalah satu pihak semata, melainkan
untuk seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan.Kedudukan guru dan
siswa harus benar-benar dimengerti oleh keduanya sehingga
dapatmenjalankan peranannya masing-masing dengan baik.

B. Topik Kegiatan
Observasi penerapan aliran filsafat pendidikan dalam praktik pembelajaran
di Sekolah Dasar.

C. Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan : 21 Mei 2022.
2. Tempat Pelaksanaan : SD INPRESS 12/79 BIRU II, yang beralamat di
Jl. Jendral Sudirman

D. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penerapan aliran filsafat pendidikan dalam praktik pembelajaran di sekolah
dasar

2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Observasi yang dilakukan yaitu mengamati praktik pembelajaran di kelas
4 dan 5 SD INPRESS 12/79 BIRU II.
Berikut hasil observasinya :

No Aliran Filsafat Contoh Penerapan Kelas


1. Materialisme Guru memberikan materi kepada siswanya 4
dengan menyesuaikan ide yang guru miliki
ditambah dengan materi dari buku. Sehingga
guru menyampaikan sesuai berdasarkan apa
yang dia pikirkan.
Aliran materialisme berpandangan bahwa
materi itu telah ada sebelum jiwa (self).
2. Idealisme Guru memberikan kebebasan kepada siswa 5
dalam berekpresi, berdiskusi, menjawab
pertanyaan ataupun bertanya disini guru lebih
menekankan kepada keaktifan murid dan
membiarkan murid belajar sesuai minat.
Dalam aliran idealisme siswa bebas
mengembangkan kepribadian dan kemampuan
dasarnya atau bakatnya.
Di sekolah dasar guru sangat dituntut untuk
berperan aktif dalam mengajar dan mengawasi
anak didik. Pada pemikiran idealisme ini
menuntun peserta didik agar bisa
mengembangkan atau menuangkan ide-ide
dan pikiran dalam mengasah ilmu
pengetahuan. Selain itu pula gagasan
mengenai spiritual dan moral juga diajarkan.
3. Realisme Guru pada saat melalukan proses 4

3
pembelajaran, menggunakan media yang
nyata atau konkret yang sesuai dengan materi
yang diajarkannya. Memberikan contoh secara
nyata, selain itu dalam pembelajaran guru
menguasai materi.
Aliran ini memandang kepada yang kongkrit
atau yang nyata menurut Aristoteles realitas
yang objektif tidak saja terungkap dengan
pengertian tetapi juga sesuai dengan dasar
dasar metafisika dan logika yang tertinggi.
4. Perenialisme Guru menggunakan metode ceramah, dimana 5
pengajaran berpusat pada guru dan siswa
kurang diberi kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan dan
menyampaikan pendapat.
5. Empirisme Contoh penerapannya yaitu dalam 5
pelaksanaan pembelajaran siswa diarahkan
kepada pengalamannya sehari hari dan
dikaitkan dengan segala sesuatu yang berada
disekitarnya serta dialami sendiri. Misalnya
dalam pembelajaran pkn dimana guru
meminta contoh penerapan nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari siswa tersebut.
6. Kritisisme Adanya metode diskusi antara guru dengan 4
siswa ataupun siswa dengan siswa disini siswa
diberikan kesempatan mengkritisi hal hal yang
menurutnya tidak masuk akal ataupun
mengoreksi hal hal yang dianggap salah.
Siswa menghasilkan banyak pemikiran baru,
maka dengan hal tersebut dapat melatih proses

4
berpikir siswa.
7. Esensialisme Adanya pembelajaran Mulok, Guru 4
mengajarkan Mata Pelajaran Muatan Lokal
pada anak SD dan diajarkan budaya budaya
lokal yang ada dibone beserta pepatah dan
nasihat nasihat bugis sehingga dapat menjadi
acuan dalam bertingkah laku.

Dari hasil observasi tersebut, dapat dilihat bahwasanya guru


menerapkan beberapa aliran filsafat pendidikan dalam praktik pembelajaran.
Aliran filsafat pendidikan tersebut, yaitu Materialisme, Idealisme, Realisme,
Perenialisme, Empirisme, Kritisme, dan Esensialisme. Sehingga terlihat guru
mengambil metode pembelajaran dari beberapa aliran filsafat pendidikan
seperti Pembelajaran Kontekstual, Diskusi, Pembelajaran Operasional
Konkret, Pembelajaran Critical Thinking, dan Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning).

5
BAB III
KESIMPULAN

Dari hasil observasi mengenai proses pembelajaran siswa di kelas 4 dan 5


SD INPRES 12/79 BIRU II, terdapat beberapa penerapan aliran filsafat
pendidikan dalam praktik pembelajaran. Aliran filsafat pendidikan menawarkan
metode pengajaran dalam dunia pendidikan yang dapat diterapkan oleh guru.
Dalam hal ini guru harus bijaksana dalam menerapkan metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakter siswa serta kondisi kelas tersebut. Guru juga bisa
menggabungkan metode pembelajaran dari beberapa yang ditawarkan oleh
alliran-aliran filsafat pendidikan, namun perlu ditekankan penerapan
metode pembelajaran harus sesuai dengan karakter siswa dan kondisi kelas.

6
LAMPIRAN

Dokumentasi Sekolah

7
Dokumentasi Kelas

Anda mungkin juga menyukai