0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kelas rangkap di SD. Terdapat beberapa alasan utama dilaksanakannya pembelajaran kelas rangkap di SD yaitu karena faktor geografis, demografis, keterbatasan guru dan ruang kelas, serta untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia. Pembelajaran kelas rangkap diyakini memiliki berbagai manfaat antara lain membantu mengatasi kekurangan guru, meningkatkan interaksi s
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kelas rangkap di SD. Terdapat beberapa alasan utama dilaksanakannya pembelajaran kelas rangkap di SD yaitu karena faktor geografis, demografis, keterbatasan guru dan ruang kelas, serta untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia. Pembelajaran kelas rangkap diyakini memiliki berbagai manfaat antara lain membantu mengatasi kekurangan guru, meningkatkan interaksi s
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kelas rangkap di SD. Terdapat beberapa alasan utama dilaksanakannya pembelajaran kelas rangkap di SD yaitu karena faktor geografis, demografis, keterbatasan guru dan ruang kelas, serta untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia. Pembelajaran kelas rangkap diyakini memiliki berbagai manfaat antara lain membantu mengatasi kekurangan guru, meningkatkan interaksi s
NIM : 200407560022 Kelas : 30E Mata Kuliah : Pembelajaran Kelas Rangkap
1. Jelaskan menurut pendapat ahli dan pendapat Anda sendiri:
a. Pengertian PKR Pembelajaran Kelas Rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas, di mana dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan individual para siswa (Franklin, 1967). Menurut Djalil (2011: 1.4) pembelajaran kelas rangkap adalah satu bentuk pembelajaran yang memperisyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat yang berbeda. Pembelajaran Kelas Rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran yang mensyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda (IG.AK.Wardhani, 1998). Teguh Triwiyanto Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah suatu bentuk pembelajaran pendidikan dasar yang mensyaratkan seorang pendidik mengajar peserta didik, yang terdiri dari dua atau lebih tingkatan kelas yang berbeda dalam satu proses pembelajaran dan dalam waktu yang bersamaan. Adapun menurut saya PKR adalah suatu bentuk pembelajaran yang dimana seorang guru tersebut mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam waktu yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda serta mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid-murid dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda. b. Hakikat PKR Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan model pembelajaran dengan mencampur beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu. Pembelajaran kelas rangkap sangat menekankan dua hal utama, yaitu kelas digabung secara terintegrasi dan pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari antara dua ruang kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang berbeda. Namun murid dari dua kelas bekerja secara sendiri-sendiri di ruangan yang sama, masing-masing duduk di sisi ruang kelas yang berlainan dan diajarkan program yang berbeda oleh satu guru. Pembelajaran Kelas Rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran yang mensyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda (IG.AK.Wardhani, 1998). Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah ssatu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. PKR juga mengandung makna, seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid-murid dengan kemampuan belajar yang berbeda- beda. c. Tujuan PKR Tujuan pembelajaran kelas rangkap yaitu mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan jumlah pendidik yang terbatas, dengan harapan dapat memberikan pelayanan pendidikan dan pengajaran yang lebih luas; memungkinkan pemerintah dan masyarakat dapat mengurangi biaya pendidikan; meningkatkan kemandirian peserta didik melalui metode pembelajaran teman sebaya; memberikan keuntungan bagi peserta didik dalam menerima layanan pendidikan yang diberikan oleh pendidik yang sama dalam waktu yang lebih lama; dan memberikan situasi belajar yang lebih alami karena peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar menurut tingkatan kemampuannya, dan dapat membangun sikap tenggang rasa serta menerima orang lain. Adapun menurut saya tujuan PKR adalah untuk mewujudkan pencapaian hasil belajar siswa baik yang bersifat akademik maupun sosial dan personal dengan memanfaatkan kemandirian guru dalam mengajar dan dengan sarana pendukung yang tersedia di sekolah itu dan sekitarnya. d. Manfaat dilaksanakan PKR di SD Ridgway dan Lawton (1969) mencatat bahwa, aspek utama dari manfaat penggunaan pembelajaran kelas rangkap ini adalah terbangunnya iklim kekeluargaan dalam kelas. Mereka menemukan dengan pembelajaran kelas rangkap, para siswa bisa lebih merasa nyaman dan mudah menerima perubahan kegiatan dan pengalaman yang diberikan guru. Seperti yang diidentifikasikan UNESCO (1988) PKR memiliki sejumlah manfaat atau keuntungan antara lain: 1) Guru yang sama mengajar siswa yang sama setiap tahun. Karena itu ia akan memahami siswa sebagai individu lebih baik dan memberikan perlakuan yang tepat. 2) Siswa kelas yang lebih tinggi dapat membantu adik kelasnya yang padagilirannya akan memperkuat dirinya dalam belajar. 3) Penilaian guru terhadap siswa akan lebih cermat dan utuh dan tidak hanya berdasarkan ujian singkat. 4) Terbuka peluang yang lebih leluasa untuk pembinaan saling pengertian dankerja sama antar siswa dari berbagai usia/kelas. 5) Setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya. 6) Lebih efisien daripada sistem pembelajaran mata pelajaran atau guru kelas. 7) Dapat mengatasi kekurangan guru atau ketidakhadiran guru tanpa mengurangi intensitas pembelajaran. Menurut saya banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan pembelajaran kelas rangkap. Yakni, mampu mengatasi kekurangan guru, dari sisi siswa bisa saling berinteraksi dan memacu motivasi, efektivitas ruangan serta keterlibatan orang tua, guru dan siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran.
2. Uraikan dengan jelas apa alasan yang mendasar dilaksanakan PKR di SD
Terdapat beberapa alasan kenapa terjadinya pembelajaran kelas rangkap. Djalil dan Wardani (1997) menguraikan dalam modulnya bahwa pembelajaran kelas rangkap diperlukan karena alasan geografis, demografis, kurangnya guru, terbatasnya ruang kelas, dan adanya ketidakhadiran guru di kelasnya karena sakit atau keperluan lainnya. Seperti juga yang dikemukakan Jones di atas, bahwa dahulunya pada sebelum tahun 1990-an, atau malahan bagi negara-negara seperti Indonesia, Mexico, India, bahkan Australia, masih banyak dijumpai sekolah yang hanya mempunyai satu atau dua kelas saja yang digunakan bersama-sama oleh para siswa dari berbagai tingkatan kelas. Hal ini disebabkan tempat tinggal para siswa yang berjauhan sehingga demi efesiensi, pemerintah tidak mungkin mendirikan sekolah yang hanya melayani beberapa siswa saja. Untuk itu didirikannya sekolah di suatu tempat dan siswa yang berjauhan datang ke sekolah itu, dengan guru yang bisa melayani sejumlah kecil siswa dari berbagai tingkatan kelas. Alasan lainnya, karena memang kesulitan mencari tenaga guru (tenaga guru kurang), sehingga pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan para siswa di suatu daerah tertentu dengan rasio jumlah guru yang seimbang. Alasan-alasan yang dipaparkan itu mulai tidak dipakai lagi untuk mengelola pembelajaran kelas rangkap (terutama di negara Barat, sedangkan beberapa negara di Asia, Amerika latin, dan Indonesia hingga kini masih menggunakan alasan tersebut untuk adanya pembelajaran kelas rangkap). Ada beberapa alasan penting yang menyebabkan perlunya pembelajaran kelas rangkap dilaksanakan, yaitu: 1. Alasan Geografis Lokasi pembelajaran yang sulit dijangkau, terbatasnya sarana transportasi, dan pemukiman penduduk yang jaraknya berjauhan, serta adanya ragam mata pencaharian penduduk misalnya berladang, mencari ikan bahkan menebang kayu atau mencari sesuatu dihutan, maka hal ini dapat mendorong penggunaan PKR. 2. Alasan Demografis Mengajar murid dengan jumlah yang kecil, atau murid yang tinggal di pemukiman yang jarang penduduknya, maka PKR merupakan pendekatan yang tepat dan praktis. 3. Kekurangan Guru Meskipun jumlah guru secara keseluruhan bisa dikatakan cukup, namun pada kenyataannya masih ada keluhan kekurangan guru, terutama di daerah-daerah terpencil. Apalagi bila secara geografis daerah tersebut sulit dijangkau, maka akan membuat guru takut ditugaskan didaerah itu. Rendahnya minat guru untuk mengadu nasib didaerah terpencil, juga di sebabkan beberapa faktor. Misalnya mahalnya harga keperluan sehari-hari, sulitnya alat transportasi, gaji yang lambat, bahkan terbatas peluang untuk mendapatkan pengembangan karirnya. Oleh karena itu untuk menjadi guru di daerah seperti itu perlu adanya keikhlasan dan penuh sukacita, dan kesiapan mental dari guru tersebut. 4. Keterbatasan Ruang Kelas Di daerah yang muridnya sangat sedikit, tidak memerlukan ruang kelas lebih banyak. Tetapi, di daerah lain meskipun sudah mempunyai ruang kelas sesuai dengan jumlah tingkatan kelas, masih belum cukup karena jumlah rombongan belajar lebih besar. Maka dari itu diperlukan PKR. 5. Kehadiran Guru Ketidakhadiran guru, bukan saja di alami oleh sekolah di daerah terpencil, di kota besar pun juga mengalaminya. Seperti di Jakarta, musibah banjir dapat menghambat kehadiran guru untuk melaksanakan tugasnya. Guru yang tidak kena musibah harus mengajar kelas yang tidak ada gurunya. Belum lagi alasan lain misalnya sakit, cuti, atau ada kegiatan berkaitan meningkatkan professional dan kualifikasi guru. Katz (1992), menegaskan bahwa kelas rangkap dilaksanakan tidak hanya karena alasan-alasan letak gegorafis, kekurangan murid, atau kekurangan tenaga guru, akan tetapi lebih dari itu adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan melalui fasilitasi yang tinggi bagi perkembangan dan potensi siswa. Adapun menurut saya alasan dilaksanakan PKR di sekolah adalah untukmembantu menjangkau siswa-siswa yang terpisah jarak yang terlalu jauh secara fisik, Dengan adanya kelas rangkap, asalkan sarana dan prasarana mendukung, dapat mempermudah akses pendidikan bagi siswa-siswa tersebut. Selain itu, dengan dilaksanakannya PKR di sekolah mampu mengatasi kekurangan guru, dari sisi siswa bisa saling berinteraksi dan memacu motivasi, efektivitas ruangan serta keterlibatan orang tua, guru dan siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran.Selanjutnya dengan dilaksanaknnya PKR dalam suatu sekolah dapat mengembangkan wawasan setiap siswanya dengan tidak memandang usia, jenis kelamin, agama, suku dan lain-lain. Selain itu, jika dilihat dariaspek pedagogis, PKR lebih mendorong kemandirian murid. Dari aspekekonomis, PKR lebih efisien. Dengan PKR pemerintah dapat mendirikan sekolah-sekolah kecil dimana-mana, sehingga setiap anak Indonesia berkesempatan untuklulus dari SD.
3. Menurut pendapat saudara apa perbedaan PKR dengan pembelajaran konvensional
atau pembelajaran biasa di SD Jelaskan. Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan model pembelajaran dengan mencampur beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu sedangkan untuk pembelajaran konvensional atau biasa mereka tidak mencampur siswa atau bisa dikatakan satu guru untuk satu tingkatan dalam kelas. Pembelajaran kelas rangkap sangat menekankan dua hal utama, yaitu kelas digabung secara terintegrasi dan pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari antara dua ruang kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang berbeda. Sedangkan untuk pembelajaran biasa atau konvensional kelas tidak digabung danproses pembelajaran berlangsung terpusat pada guru sebagai pusat informasi, dan siswa hanya menerima materi secara pasif. Selain itu, sebagai salah satu bentuk pembelajaran, PKR mengikuti prinsip- prinsip pembelajaran secara umum sepeti dalam pembelajaran biasa, namun secara khusus yang membedakan dengan pembelajaran biasa PKR mempunyai prinsip- prinsip yang harus dikuasai oleh guru PKR. Prinsip itu adalah : 1) keserempakan kegiatan belajar-mengajar, 2) kadar tinggi waktu keaktifan akademik (WKA), 3) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan, 4) pemanfaatan sumber secara efisien, dan 5) kebiasaan untuk mandiri.