Anda di halaman 1dari 27

REMEDIAL DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Evaluasi
Pendidikan Pada Jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI) Fakultas
Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Semester I Kelompok XIII

Oleh:
Kelompok XIII

Yunitasari (180110010)
Irdamayanti (180110025)
Sulfidar (180110027)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI

TAHUN 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Remedial dan Pelaporan Hasil Pembelajaran ........................................... 3

B. Prinsip dan prosedur remedial dan pelaporan hasil pembelajaran .......... 6

C. Fungsi Remedial dan Pelaporan Hasil Pembelajaran ............................. 17

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 20

A. Kesimpulan ............................................................................................. 20

B. Saran ....................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt atas segala Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Remedial Dan Pelaporan Hasil Penilaian”. Adapun maksud dari penyusunan
makalah ini untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Evaluasi Pendidikan
Beberapa isi dari makalah ini diantaranya pengertian remedial dan laporan
hasil penilaian, prinsip dan prosedur remedial dan laopran hasil penilaian, serta
fungsi remedial dan laporan hasil penilaian. Kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang yang telah membantu kami menyusun makalah ini. Semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan khusunya pelajar.
Kami sangat menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan maupunkesalahan. Dalam kesempatan ini kami mengharapkan
kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan saran. Tegur sapa dari pembaca
akan penulis terima kasih dengan tangan terbuka demi perbaiakan dan
penyempurnaan makalah ini.

Sinjai, 18 Desember 2020

Penulis

Kelompok XIII

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remedial teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk
pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau dengan kata lain
pengajaran yang membuat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dapat dikatakan
pula bahwa pengajaran perbaikan itu berfungsi terapis untuk penyembuhan. Yang
disembuhkan adalah beberapa hambatan / gangguan kepribadian yang berkaitan
dengan kesulitan belajar sehingga dapat timbal balik dalam arti perbaikan belajar
atau perbaikan pribadi. Remedial teaching berasal dari kata remedy (Bahasa
Inggris) yang artinya menyembuhkan. Istilah pengajaran remedial pada mulanya
adalah kegiatan mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai
hambatan dalam belajar. Tapi dewasa ini pengertian itu sudah mengalami
perkembangan. Sehingga anak yang normal pun memerlukan pelayanan
pengajaran remedial.
Selain itu laporan kemajuan belajar peserta didik merupakan sarana
komunikasi antara sekolah peserta didik dan orang tua. Oleh karena itu, laporan
peserta didik dan orang tua adalah bagian penting dalam upaya mengembangkan
dan meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah peserta didik dan orang
tua atau wali.Proses pelaporan penilaian hasil belajar merupakan satu tahapan dari
serangkaian proses pendidikan di sekolah yang harus dilalui.
Agar peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat
bentuk laporan, kemajuan peserta didik jharus disajikan secara sederhana mudah
dibaca dan mudah dipahami, komunikatif serta menampilkan profil atau tingkat
kemajuan peserta didik dengan demikian, orang tua atau pihak yang
berkepentingan dapat denag udah mengiodentifikasi kempetensi-kompetensi yang
jauh belum dimiliki peserta didik, serta kompetensi yang harus ditingkatkan.
Dengan begitu orang tua dapat lebuh mengetahui masalah dan jenis bantuan yang
diperlukan untuk membantu anaknya. Peserta didik sendiri dapat mengetahui

1
2

keunggulan dan kelemahan dirinya sehingga ia dapat mengetahui pada aspek


mana dia harus belajar lebih banyak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Remedial dan pelaporan hasil penilaian dalam
pembelajaran?
2. Bagaimana prinsip dan prosedur remedialpelaporan hasil penilaian
dalam pembelajaran?
3. Bagaimana fungsi remedial dan pelaporan hasil penilaian dalam
pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian remedial dan pelaporan hasil penilaian
dalam pembelajaran.
2. Mengetahui prinsip dan prosedur remedialpelaporan hasil penilaian
dalam pembelajaran.
3. Mengetahui fungsi remedial dan pelaporan hasil penilaian dalam
pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Remedial dan Pelaporan Hasil Pembelajaran


Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur lebih besifat
kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif. Penentuannya bisa
dilakukan salah satu nya dengan cara pemberian tes kepada pembelajar. Terlihat
disana bahwa acuan tes adalah tujuan pembelajaran.1
Evaluasi hasil belajar merupakan bagian dari proses pendidikan. Salah satu
kompetensi yang harus dimiliki guru adalah evaluasi hasil belajar yang
mempunyai tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik
dalam memahami materi ajar. Pembuatan instrumen tes perlu memperhatikan
validitas dan reliabilitas. Disamping itu, penyusunan item tes harus
memperhatikan derajad kesukaran tes dan daya beda, sehingga instrumen tes yang
diujikan betul-betul dapat mengukur kemampuan peserta didik.2
Proses pembelajaran di Sekolah guru memegang peranan penting khususnya
dalam melakukan evaluasi pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh Arifin, Z
bahwa “proses pembelajaran guru akan mengatur seluruh rangkaian kegiatan
pemelajaran, mulai membuat desain, melaksanakan kegiatan bertindak mengajar,
melakukan evaluasi pembelajaran termasuk prses dan hasil belajar berupa dampak
pengajaran”. Ketuntasan belajar siswa merupakan tolak ukur keberhasilan
pembelajaran yang ditunjukkan dengan perolehan nilai. Hasil belajar yang
dianggap berhasil adalah yang mampu mencapai KKM yang ditentukan. Apabila
dalam pembelajaran dapat mencapai KKM yang telah ditentukan berarti
pembelajaran telah berhasil. Tetapi apabila dalam pembelajaran belum mencapai
KKM yang telah ditentukan berarti pembelajaran belum dianggap berhasil. Begitu

2221
Najiah Ahmad, Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran,(Depok: INTERPENA YOGYAKARTA,
2015) h. 1
2
Najiah Ahmad, Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran h 4

3
4

pula apabila hasil belajar siswa yang rendah. Hal itu menunjukkan belum
berhasilnya pembelajaran yang dilaksanakan .3
Untuk mengevaluasi proses pembelajaran maka bisa dilakukan remedi dan
pelaporan hasil pembelajaran. Yaitu;
a. Remedi
“Remidi”, dalam Webster‟s New Twentieth Century Dictionary dinyatakan
berasal dari bahasa latin yang berarti menyembuhkan kembali, dari kata “re-”
„kembali‟ dan kata “mederi” „menyembuhkan”. Sementara itu, remediasi dalam
pendidikan berarti tindakan atau proses penyembuhan/ peremedian atau
penanggulangan ketidakmampuan atau masalah-masalah pembelajaran. Demikian
juga MC Ginnis dan Smith mendefinisikan remidiasi sebagai tindakan melakukan
diagnosis dan perawatan. Dari paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata
atau istilah remidi memiliki pengertian diagnosis, penanggulangan, perawatan,
penyembuhan, dan perbaikan.4
Secara teoretis dapat dijelaskan bahwa Mukhtar dan Rusmini, menjelaskan
bahwa remedial merupakan suatu sistem belajar yang dilakukan berdasarkan
diagnosa untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang dialami peserta didik
dalam belajar, sehingga dapat mengoptimalisasikan prestasi belajarnya. Dengan
kata lain, kegiatan perbaikan yang dilakukan merupakan segala usaha yang
dilakukan untuk mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat-sifat kesulitan belajar,
menemukan faktor penyebabnya, dan kemudian mengupayakan aternatif-alternatif
pemecahan masalah kesulitan belajar tersebut berdasarkan informasi yang lengkap
dan objektif. Sementara Depdiknas menjelaskan fungsi adaptif pembelajaran
remedial tersebut bahwa setiap peserta didik memiliki keunikan tersendiri. Oleh
sebab itu program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-

3
Muhamad Afandi, evaluasi pembelajaran sekolah dasar,(Semarang: SULTAN AGUNG PRESS,
2013), h. 26
4
Umum B. Kartyanto,”Strategi Pembelajaran Remedial dan Implementasiya Dalam
Pembelajaran”Forum Tarbiyah. Vol. 9 No. 1, Juni 2011
5

masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi


perbedaan individual peserta didik5
b. Pelaporan Hasil penilaian Pembelajaran
Data hasil penilaian baik formatif ataupun sumatif ada pada guru mata
pelajaran atau mata kuliah yang bersangkutan. Data tersebut tidak hanya untuk
kepentingan guru semata, tetapi juga harus dimanfaatkan oleh semua pihak yang
terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan
tersebut. Oleh karena itu, data hasil penilaian yang ada pada guru harus dilaporkan
agar dapat dimanfaatkan unuk kepentingan pendidikan.6
Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:
penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah.7
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia telah
disebutkan tentang berbagai macam definisi tentang penilaian dan seperangkat hal
yang menyangkut tentang hal tersebut. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis,
selama dan setelah proses pembelajaran.8
Sampai saat ini sistem penilaian di sekolah umumnya menggunakan teknik
tes. Penilaian dengan menggunakan teknik ini kita sebut asesmen konvensional.
Teknik tes ini tidak selengkapnya dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa
secara menyeluruh, sebab laporan itu berupa angka – angka atau huruf – huruf dan
gambaran maknanya sangat abstrak. Untuk melengkapi gambaran kemajuan

5
Rosdiana, “Evaluasi Program Pembelajaran Remedial Pada Pembelajaran Ekonomi Di SMA
NEGERI 1 DONRI DONRI”PEP Educational Assesment. Vol.1 No 1, 2017 h. 54
6
Nahjiah Ahmad, “Buku Ajar Evaluasi pembelajaran”(Yogyakarta: INTERPENA 2015) h. 67
7
Umi Salamah, “Penjaminan Mutu Penilaian Pendidikan” Evaluasi, Vol.2 No 1, 2018 h 274
8
Andrean Sandi, “Definisi Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi”E-Book h. 3
6

belajar siswa guru dapat menggunakan teknik lain yang sudah kita kenal sebagai
teknik nontes. Penilaiaan dengan teknik nontes ini kita sebut asesmen alternatif.9
Asesmen alternatif diapakai sebagai penunjang dalam memberikan
gambaran pengalaman dan kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Melalui
penggunaan asesmen alternatif ini, guru, orang tua, dan bahkan siswa dapat
mengetahui kemajuan dan kemampuan belajarnya. Hal ini sesuai dengan tuntutan
PBK bahwa penilaian dilakukan secara terpadu dalam kegiatan KBM melalui
portofolio, hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan
tes tertulis. Dengan demikian, PBK harus dirancang guru dan dilaksanakan
sehingga diperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa dan
mengefektifkan penggunaan informasi tersebut dalam mencapai tujuan
pendidikan. 10

B. Prinsip dan prosedur remedial dan pelaporan hasil pembelajaran


1. Remedial
a) Prinsip Remedial
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain:
1) Adaptif, berarti program pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkanpeserta didik untuk belajar sesuai dengan
kecepatan, kesempatan, dan gayabelajar masing-masing.
Dengan kata lain, pembelajaran remedial harusmengakomodasi
perbedaan individual peserta didik.
2) Interaktif, berarti pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi
dengan pendidik dan sumber belajaryang tersedia. Hal ini
didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajarpeserta
didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan

9
Novy Rosmini, “Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar” UPI Vol-
No- h. 1
10
Novi Rosmini, “Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar” h.1
7

monitoringdan pengawasan agar diketahui kemajuan


belajarnya.
3) Fleksibel dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian, artinya
dalampembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode
mengajar danmetode penilaian yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
4) Pemberian umpan balik sesegera mungkin, artinya informasi
yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan
belajarnya perlu diberikan sesegeramungkin. Umpan balik
dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengansesegera
mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan
belajaryang berlarut-larut yang dialami peserta didik.
5) Kesinambungan dan ketersediaan dalam pemberian pelayanan,
artinya program pembelajaran reguler dengan pembelajaran
remedial merupakan satukesatuan sehingga harus
berkesinambungan dan programnya selalu tersediaagar setiap
saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan
kesempatanmasing-masing prinsip pembelajaran dapat
diterapkan pada pembelajaran pengayaan namun lebihfokus
pada pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang
dipelajaripesertadidik. Program pendalaman pengetahuan dan
keterampilan pada programpengayaan yang dimaksud harus
menjadi pendukung bagi program pembelajaranreguler.11
b) Prosedur remedial
1) Kepala sekolah menugaskan wakasek kurikulum dan TPK
sekolah menyusunrencana kegiatan dan rambu-rambu
pelaksanaan pembelajaran remedialdan pembelajaran
pengayaan;

11
Harris Iskandar, “Panduan Remedial Dan Pengayaan”,(Jakarta: PEMBINAAN SMA, 2015) h.
4-5
8

2) Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang program


remedial danpengayaan yang sekurang-kurangnya mencakup:
a) Dasar pelaksanaan pembelajaran remedial dan pengayaan;
b) Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
pembelajaran remedial dan pengayaan;
c) Manfaat pembelajaran remedial, dan pengayaan;
d) Hasil yang diharapkan dari pembelajaran remedial dan
pengayaan;
e) Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugas dalam
pelaksanaanpembelajaran remedial dan pengayaan.
3) Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bersama TPK sekolah
menyusun rencana kegiatan dan rambu-rambu pelaksanaan
pembelajaranremedial dan pengayaan sekurang-kurangnya
berisi uraian kegiatan,sasaran/hasil, pelaksana, dan jadwal
pelaksanaan;
4) Kepala sekolah bersama wakasek kurikulum/TPK sekolah dan
guru/MGMPmembahas rencana kegiatan dan rambu-rambu
pelaksanaan pembelajaranremedial dan pengayaan;
5) Kepala sekolah mensahkan dan menandatangani rencana
kegiatan danrambu-rambu pelaksanaan pembelajaran remedial
dan pengayaan;
6) Guru/MGMP menentukan jenis program remedial atau
pengayaanberdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik
dengan menggunakananalisis ketuntasan belajar, dengan
acuan:
 Program remedial jika pencapaian kompetensi peserta
didik kurang darinilai ketuntasan belajar
 Program pengayaan jika pencapaian kompetensi peserta
didik lebihatau sama dengan nilai ketuntasan belajar
9

7) Guru/MGMP melaksanakan program pembelajaran pengayaan


danpembelajaran remedial berdasarkan klasifikasi hasil
pencapaiankompetensi peserta didik;
8) Guru/MGMP memberi penghargaan (reward) bagi peserta
didik yang mengikuti program pengayaan dengan memasukkan
hasilnya ke dalam portofolio;
9) Guru/MGMP melaksanakan penilaian ulang bagi peserta didik
yangremedial dan hasilnya sebagai nilai pencapaian
kompetensi peserta didik.12
2. Pelaporan Hasil penilaian Pembelajaran
a) Prinsip Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran
Untuk memperoleh hasil penilaian yang akurat, kegiatan
penilaian hendaknya didasarkan pada prinsip integral atau
komprehensif, prinsip kesinambungan, dan prinsip objektif.
1) Prinsip integral atau komprehensif yakni penilaian
pengajaran bahasa Indonesia yang dilakukan secara
menyeluruh dan utuh, yang di dalamnya menyangkut
masalah perilaku, sikap dan kreativitas. Dengan demikian,
penilaianpun dilakukan dalam lingkup aspek kognitif,
psikomotor, dan aspek emotif.
2) Prinsip berkesinambungan yakni penilaian yang
dilakukan secara berencana, terus-menerus, dan bertahap
untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan
tingkah laku siswa sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Untuk memenuhi prinsip ini, kegiatan penilaian harus
sudah direncanakan bersamaan dengan kegiatan
penyusunan program semester dilaksanakan sesuai dengan
program yang disusun.
3) Prinsip objektif yakni penilaian pengajaran yang
dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang handal dan

12
Harris Iskandar, “Panduan Remedial Dan Pengayaan h. 11-12
10

dilaksanakan secara objektif, sehingga dapat


menggambarkan dengan tepat kemampuan yang diukur.
Untuk memenuhi prinsip ini, kegiatan penilaian harus
dilaksanakan secara objektif dengan menggunakan alat
ukur yang tepat13
b) Prosedur Pelaporan Hasil penilaian Pembelajaran
Adapun prosedur Laporan Hasil Belajar (LHB) Peserta Didik
yaitu:
1) Satuan Pendidikan membuat laporan hasil penilaian mata
pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada
akhir semester dalam bentuk buku laporan pendidikan
(raport), dan menyampaikan laporan dimaksud kepada
orang tua/wali peserta didik.
2) Laporan hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan
harus dapat menggambarkan pencapaian kompetensi
peserta didik pada semua mata pelajaran. Sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 19
tahun 2005 pasal 25 ayat (4) dijelaskan bahwa,
Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan, oleh karena itu penilaian hasil belajar harus
mencerminkan ketiga aspek kompetensi dimaksud dengan
mempertimbangkan karakteristik masing‐masing mata
pelajaran.
3) Bentuk LHB dapat berupa buku atau lembaran, dengan
catatan harus memenuhi seluruh komponen LHB, yang
mencakup
 identitas peserta didik,
 format nilai hasil belajar peserta didik,

13
Novy Rosmini, “Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar”UPI
Vol-No- h. 19
11

 format ketercapaian kompetensi peserta didik,


 program pengembangan diri,
 akhlak mulia dan kepribadian,
 ketidakhadiran,
 catatan wali kelas,
 keterangan pindah sekolah, dan
 catatan prestasi peserta didik.

4) Nilai laporan hasil belajar per semester merupakan nilai


kumulatif dari hasil pencapaian standar kompetensi (SK)
dan kompetensi dasar (KD) selama peserta didik
mengikuti pembelajaran pada semester yang terkait, yang
diperoleh melalui ulangan harian, ulangan tengah
semerter, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan
kelas (untuk semester genap) termasuk hasil remedial. Hal
ini sesuai dengan karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang dikembangkan berbasis kompetensi.
Proses pembelajaran berbasis kompetensi menerapkan
prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) dan
penilaian berkelanjutan.
5) Pengisian LHB dapat dilakukan secara manual atau
komputerisasi.
6) Penulisan buku induk dapat dilakukan secara manual atau
komputerisasi (disesuaikan dengan pelaksanaan penulisan
LHB).
7) LHB disampaikan kepada peserta didik dan orang tua/wali
peserta didik setiap akhir semester.14

14
Kemendikbud,”penyusunan laporan hasil belajar peserta didik”, 2008
12

Dalam penulisan laporan hasil pembelajaran mencakup beberapa hal


dan di isi didalam buku dalam bentuk tabel. Berikut pengisian
format/tabel laporan hasil belajar:
1. Kolom pengetahuan, diisi dengan nilai kumulatif dari hasil
pencapaian SK dan KD untuk aspek kompetensi pengetahuan
peserta didik setiap mata pelajaran dan muatan lokal per semester.
Nilai pengetahuan mencakup aspek pengetahuan konsep sampai
dengan aspek penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi, yang
diperoleh melalui berbagai teknik penilaian berupa tes tertulis dan
lisan (wawancara/presentasi dll), observasi atau pengamatan,
penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran. Nilai pengetahuan harus
sesuai tuntutan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta
didik. Nilai Pengetahuan ditulis secara kuantitatif dalam bentuk
bilangan bulat dan huruf, dengan menggunakan skala 0 ‐ 100.
Contoh: dalam angka : 75 dalam huruf Tujuh Lima.
2. Kolom praktik, diisi dengan nilai kumulatif dari hasil pencapaian
SK dan KD yang penilaian hasil belajarnya dilakukan melalui tes
praktik atau tes kinerja. Nilai praktik hanya diberlakukan untuk
mata pelajaran tertentu yang SK dan KD nya menuntut peserta
didik untuk mampu mempraktikkan atau melaksanakan tugas
dengan cara yang benar dan hasil yang baik, seperti mata
pelajaran: Fisika, Kimia, Biologi, Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan, Seni Budaya, Bahasa, dan Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Sedangkan untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan di masing‐masing satuan pendidikan. Nilai praktik
mencakup ranah/aspek penilaiaan yaitu: Kognitif (penguasaan
pengetahuan, penerapan), Psikhomotor (keterampilan dan teknik
dalam melakukan tugas serta kesesuaian dengan standar
operasional prosedur), yang seluruh hasil penilaiannya terintegrasi
13

dalam satu nilai yang dituliskan dalam kolom praktik.


Pencantuman nilai praktik secara mandiri dalam laporan hasil
belajar, dimaksudkan agar kegiatan pembelajaran di sekolah
benar‐benar dilaksanakan sesuai dengan karakteristik kompetensi
yang harus dikuasai oleh peserta didik pada setiap SK dan KD per
mata pelajaran atau muatan lokal. Nilai praktik dicantumkan
secara kuantitatif dalam bentuk bilangan bulat dan huruf
3. Kolom sikap diisi dengan hasil penilaian sikap pada setiap mata
pelajaran dan muatan lokal, yang diperoleh melalui observasi atau
pengamatan guru terhadap peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian sikap peserta didik
ditunjukkan dalam bentuk antara lain: motivasi dan minat belajar,
kerjasama, disiplin, ketekunan, ulet (tidak mudah menyerah),
sportif, percaya diri (kemandirian), ketelitian, kemampuan
memecahkan masalah, kritis, berfikir logis dan ilmiah, kreatifitas,
santun dalam berkomunikasi, responsif dalam mendengarkan dan
mampu menyampaikan pendapat/pertanyaan sesuai dengan
kaidah berbahasa yang baik dan benar (dalam B. Indonesia dan B.
Asing), antusias dalam membaca, memiliki kepedulian dengan
lingkungan (sosial, budaya, ekonomi dan politik), suka menolong,
suka beramal, menghargai dan menghormati orang lain, santun
dalam bersikap, berlaku jujur, memiliki jiwa kewirausahaan, atau
bentuk lainnya sesuai dengan karakteristik masing‐masing mata
pelajaran. Pencantuman Nilai sikap secara mandiri dalam LHB,
dimaksudkan agar setiap pendidik memiliki data tentang sikap
peserta didik pada saat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya data
dimaksud, selain dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki cara
belajar peserta didik dan cara mengajar guru, juga dapat
digunakan sebagai bahan masukan bagi guru mata pelajaran
Pendidikan Agama dalam membuat penilaian akhlak mulia dan
kepada guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam
14

membuat penilaian kepribadian peserta didik, sebagaimana


ditetapkan dalam standar penilaian pendidikan. Nilai Sikap
dicantumkan dalam bentuk Predikat, dengan klasifikasi Tinggi,
Sedang, dan Rendah, atau Amat Baik, Baik, Cukup, Kurang.
Penetapan kriteria dan skor penilaian untuk setiap klasifikasi
dimaksud, diserahkan kepada masing‐masing sekolah.

Contoh: Cara Pengisian Laporan Hasil Belajar (LHB) Peserta Didik:

Kriteria Nilai Hasil Belajar


Ketuntasan
No Komponen Pengetahuan Praktik Sikap
Minimal
(KKM) Angka Huruf Angka Huruf Predikat

A Mata Pelajaran

Pendidikan Delapan
1 70 89 ‐ ‐ B
Agama sembilan
Pendidikan Enam
2 65 68 ‐ ‐ B
Kewarganegara delapan
an

Bahasa Tujuh Tujuh


3 65 74 70 B
Indonesia empat nol

Lima Tujuh
4 Bahasa Inggris 60 59 70 B
sembilan nol

5 Matematika 60 60 Enam nol ‐ ‐ B

Tujuh
6 Fisika 60 60 Enam nol 70 B
nol

Tujuh
7 Biologi 65 60 Enam nol 70 B
nol

Enam Enam
8 Kimia 65 65 65 B
lima Lima
15

Enam
9 Sejarah 65 69 ‐ ‐ B
sembilan

Enam
10 Geografi 65 65 ‐ ‐ B
lima

Enam
11 Ekonomi 65 65 ‐ ‐ B
lima

Tujuh
12 Sosiologi 60 77 ‐ ‐ B
tujuh
Enam
13 Seni Budaya 65 ‐ 65 C
Lima
Pendidikan
Jasmani, Delapan
14 Olahraga, 65 72 Tujuh dua 80 B
Nol
dan Kesehatan

Teknologi Enam
Informasi Enam enam
15 65 65 66
lima
dan Komunikasi B

Keterampilan/
Bahasa Asing Enam Tujuh
16 65 65 70 B
**) lima nol
Bhs. Jepang

Muatan Lokal Enam Tujuh


B 65 65 74 B
1. Web desain lima Empat

Untuk membuat laporan hasil belajar, guru atau pihak sekolah perlu
menyusun pedoman laporan hasil belajar.
Pedoman nilai rapor kurikulum 2013, sebagai berikut:
1. Untuk ranah sikap menggunakan skor modus 1,00-4,00 dengan predikat
kurang (k), cukup (c), baik (b), sangat baik (sb).
2. Untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 1,00-4,00 dengan
predikat D-A
16

3. Untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1,00-4,00


dengan predikat D-A15
Format laporan penilaian siswa kurikulum 2013, sebagai berikut:
1. Sikap
Aspek Catatan
Menerima, menjalankan, dan Diisi oleh guru dengan kalimat
menghargai ajaran agama yang positif tentang apa yang menonjol
dianutnya. dan apa yang perlu usaha-usaha
pengembangan untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.
Menunjukkan perilaku jujur, Diisi oleh guru dengan kalimat
disiplin, tanggung jawab, santun, positif tentang apa yang menonjol
peduli, percaya diri dan cinta tanah dan apa yang perlu usaha-usaha
air. pengembangan untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.

2. Pengetahuan
Aspek Catatan
Mengingat dan memahami Diisi oleh guru dengan kalimat
pengetahuan factual dan konseptual positif tentang apa yang menonjol
berdasarkan rasa ingin tahu tentang: terkait kemampuan anak dalam tiap
Dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan muatan pelajaran dan apa yang perlu
kegiatannya dan benda-benda lain usaha-usaha pengembangan untuk
disekitarnya. mencapai kompetensi yang
ditetapkan pada kelas yang
diikutinya.

15
Kemendikbud,”penyusunan laporan hasil belajar peserta didik”, 2008
17

3. Keterampilan
Aspek Catatan
Menyajikan kemampuan mengamati, Diisi oleh guru dengan kalimat
menanya dan mencoba dalam: positif tentang apa yang menonjol
Bahasa yang jelas, logis dan terkait kemampuan anak dalam tiap
sistematis muatan pelajaran dan apa yang perlu
Karya yang estetis usaha-usaha pengembangan untuk
Gerakan anak sehat, dan mencapai kompetensi yang
Tindakan anak beriman dan ditetapkan pada kelas yang
berakhlak mulia. diikutinya.

Tabel 2: Format laporan penilaian siswa kurikulum 201316

C. Fungsi Remedial dan Pelaporan Hasil Pembelajaran


1. Remedial
Adapun fungsi pengajaran remedial antara lain:
a) Fungsi korektif
Fungsi korektif adalah dapat dilakukan pembetulan atau perbaikan
terhadap hal-hal yang dipandang belum memenuhi apa yang diharapkan
dalam proses pembelajaran. Sebelum proses belajar mengajar dimulai,
guru membuat perencanaan pembelajaran agar memperoleh hasil yang
diharapkan. Dengandemikian, guru dapat melihat diaksesnya setiap siswa
dan kesulitan belajar siswa tersebut.

b) Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu memungkinkan guru, siswa dan pihak yang
dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap pribadi
siswa. "Kepribadian siswa sangat mempengaruhi hasil belajarnya.
Oleh karena itu, guru atau pihak lain dapat memahami kepribadian
diri siswa atau perbedaan pada masing-masing siswa.
c) Fungsi yang tertunda

16
Kemendikbud,”penyusunan laporan hasil belajar peserta didik”, 2008
18

Fungsi yaitu perbaikan dapat membentuk siswa untuk


menyesuaikan atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan sehingga peluang
untuk mencapai hasil yang lebih baik, Tuntutan yang disesuaikan
dengan jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan sehingga
termotivasi untuk belajar. Penyelenggaraan program ini dapat
dilakukan secara relevan dengan tingkat yang dimiliki siswa
karena faktor individu siswa dalam memahami suatu bidang studi.
Maka fungsi ini memungkinkan siswa dengan karakter tertentu
dapat termotivasi untuk belajar.
d) Fungsi pengayaan
Fungsi pengayaan yaitu dapat memperkaya proses belajar
mengajar. Pengayaan dapat melalui atau terletak dalam segi
metode yang dipergunakan dalam perbaikan sehingga hasil yang
diperoleh lebih banyak, lebih dalam atau dengan prestasi
belajarnya lebih kaya. Adanya daya dukung fasilitas teknis, serta
sarana penunjang yang diperlukan. Sasaran pokok fungsi ini
adalah agar hasil perbaikan itu lebih sempurna dengan
diadakannya pengayaan. "Semakin banyak hasil belajar yang
diperoleh dan lebih dalam ilmu yang didapat, maka prestasi
belajarnya pun semakin meningkat.
e) Fungsi terapetik
Artinya pengajaran remedial secara langsung atau tidak
langsung dapat menyembuhkan dan memperbaiki kondisi pribadi
siswa yang mungkin cenderung adanya penyimpangan.
Penyembuhan terhadap kondisi kepribadian membantu siswa
alam pencapaian prestasi belajar secara optimal.17

Secara umum tujuan pengajaran remedial tidak berbeda dengan


pengajaran pada umumnya, yaitu agar siswa dapat mencapai prestasi

17
Masbur, “Remedial Teaching Sebagai Suatu Solusi” Jurnal Ilmuiah Didaktika, Vol XII, No 2 h.
351-153
19

belajar optimal sesuai dengan TIK yang telah dirumuskan. Bahkan harus
pula dapat memenuhi criteria penguasaan materi belajar atau daya serap.
Adanya pengajaran remedial diharapkan siswa agar dpat mencapai TIK
selalui proses penyembuhan atau perbaikan baik dari segi kepribadian
maupun segi proses belajar mengajar.

2. Pelaporan Hasil Pembelajaran


Manfaat atau fungi Pelaporan Hasil Pembelajaran terdiri dari
beberapa bagian yaitu:
a) Laporan untuk Siswa dan Orang tua
Laporan yang berisi catatan tentang siswa diusahakan selengkap
mungkin agar dapat memberikan informasi yang lengkap. Akan
tetapi, membuat laporan yang lengkap setiap saat merupakan beban
yang berat bagi seorang guru. Oleh karena itu, pembuatan laporan
dapat bersifat singkat, disesuaikan dengan kebutuhan.Laporan yang
dibuat guru untuk siswa dan orang tua berisi catatan prestasi belajar
siswa. Catatan itu dapat dibedakan atas dua cara, yaitu lulus atau
belum lulus. Prestasi siswa yang dilaporkan guru kepada siswa dan
orang tua dapat dilihat dalam buku rapor yang diisi pada setiap
semester.
Informasi hasil belajar dapat dimanfaatkan siswa untuk
mengetahui kemajuan hasil belajar diri,mengetahui konsep-konsep
atau teori yang belum dikuasai,memotivasi diri untuk belajar lebih
baik, dan memperbaiki strategi belajar. Untuk memberi informasi
yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh siswa seoptimal mungkin,
maka laporan yang diberikan kepada siswa harus berisihasil
pencapaian belajar siswa,kekuatan dan kelemahan siswa dalam
semua mata pelajaran, danminat siswa pada masing-masing mata
pelajaran
Informasi hasil belajar dimanfaatkan oleh orang tua untuk
memotivasi anak agar belajar lebih baik. Untuk itu diperlukan
20

informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa, yang meliputi


ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Informasi ini digunakan
orang tua untuk:membantu anaknya belajar,memotivasi anaknya
belajar,membantu sekolah meningkatkan hasil belajar siswa,
danmembantu sekolah melengkapi fasilitas belajar.

b) Laporan untuk Sekolah


Guru juga harus membuat laporan untuk sekolah, sebagai
lembaga yang bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses
belajar-mengajar. Oleh karena itu pihak sekolah berkepentingan
untuk mengetahui catatan perkembangan siswa yang ada di
dalamnya. Dengan demikian hasil belajar siswa akan diperhatikan
dan dipikirkan oleh pihak sekolah.
Laporan yang dibuat guru untuk pihak sekolah sebaiknya lebih
lengkap. Guru tidak semata-mata melaporkan prestasi siswa tetapi
juga menyinggung problem kepribadian mereka. Laporan tidak
hanya dalam bentuk angka tapi juga dalam bentuk deskripsi tentang
siswa.
Hasil penilaian digunakan guru dan sekolah untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan siswa dalam satu kelas dan sekolah dalam
semua mata pelajaran.Hasil penilaian harus dapat mendorong guru
untuk mengajar lebih baik, membantu guru untuk menentukan
strategi mengajar yang lebih tepat, dan mendorong sekolah agar
menyediakan fasilitas belajar lebih baik.
Laporan hasil belajar untuk guru dan kepala sekolah harus
mencakup hasil belajar dalam semua ranah untuk semua pelajaran.
Informasi yang diperlukan adalah kompetensi dasar yang telah
dikuasai dan yang belum dikuasai oleh siswa.Guru memerlukan
informasi yang spesifik untuk masing-masing kelas yang diajar,
sedangkan kepala sekolah memerlukan informasi yang umum
untuk semua kelas dalam satu sekolah.
21

c) Laporan untuk Masyarakat


Pada umumnya laporan untuk masyarakat berkaitan dengan
jumlah lulusan sekolah. Setiap siswa yang telah lulus membawa
bukti bahwa mereka memiliki suatu pengetahuan dan keterampilan
tertentu. Namun pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
siswa dari suatu sekolah tidaklah sama. Tingkat keberhasilan ini
dinyatakan secara lengkap dalam laporan prestasi.18

18
Sutaryat,”evaluasi pembelajaran”, (Bandung: PUSTAKA SETIA, 2013), h. 305-307
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Remedial adalah salah satu upaya untuk mengetahui dan mendiagnosa
kekurangan serta kesulitan yang dialami peserta didik untuk menemukan
pemecahan masalah kesulitan belajar sesuai dengan informasi yang
objektif dan lengkap.Dengan program pembelajaran remedial ini
sehingga memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan
kecepatan dan gaya belajar masing-masing. Program remedial dilakukan
pada peserta didik yang tidak mencapai KKM yang telah di tentukan.
Laporan dan pemanfaatan data hasil penilaian mencakup data penilai
proses belajar mengajar dan penilaian hasil belajar siswa. Data ini harus
didokumentasikan dengan baik dan teratur agar sewaktu-waktu dapat
digunakan manakala diperlukan oleh pihak sekolah , orang tua, maupun
siswa dan masyarakat pada umumnya.
2. Remedial dan pelaporan hasil pembelajaran memiliki beberapa prinsip
dan prosedur yang berbeda namun tetap saling berkesinambungan satu
sama lain.
3. Pelaporan dan pemanfaatan hasil penilaian memegang peranan penting
bagi perbaikan proses pembelajaran dan hasil belajar di kemudian waktu,
karena keduanya memiliki hubungan yang erat. Jika hasil penilaian
sebelumnya dimanfaatkan untuk proses pembelajaran berikutnya, maka
masalah atau hambatan pada pembelajaran sebelumnya dapat diatasi atau
dihindari sehingga hasil belajar dapat lebih baik. Oleh karena itu, hasil
penilaian harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperbaiki proses
pembelajaran ke depannya.

20
21

B. Saran
Adapun saran kami kepada tenaga pendidik agar senantiasa memperhatikan
kesulitan serta kelemahan peserta didik dengan memberikan program remedial
kepada pesert didik yang tidak memenuhi standar KKM. Dan menuliskan laporan
hasil penilaian pembelajaran secara objektif dan lengkap agar peserta didik, orang
tua, dan pihak terkait untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan
kemajuan peserta didik
DAFTAR PUSTAKA

Najiah Ahmad, Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran,(Depok: INTERPENA


YOGYAKARTA, 2015)
Muhamad Afandi, evaluasi pembelajaran sekolah dasar,(Semarang: SULTAN
AGUNG PRESS, 2013)
Umum B. Kartyanto,”Strategi Pembelajaran Remedial dan Implementasiya
Dalam Pembelajaran”Forum Tarbiyah. Vol. 9 No. 1, Juni 2011
Rosdiana, “Evaluasi Program Pembelajaran Remedial Pada Pembelajaran
Ekonomi Di SMA NEGERI 1 DONRI DONRI”PEP Educational Assesment.
Vol.1 No 1, 2017
Umi Salamah, “Penjaminan Mutu Penilaian Pendidikan” Evaluasi, Vol.2 No 1,
2018
Andrean Sandi, “Definisi Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi”E-Book
Novy Rosmini, “Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah
dasar”
Harris Iskandar, “Panduan Remedial Dan Pengayaan”,(Jakarta: PEMBINAAN
SMA, 2015)
Novy Rosmini, “Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah
Dasar”UPI
Kemendikbud,”penyusunan laporan hasil belajar peserta didik”, 2008
Masbur, “Remedial Teaching Sebagai Suatu Solusi” Jurnal Ilmuiah Didaktika,
Vol XII, No 2
Sutaryat,”evaluasi pembelajaran”, (Bandung: PUSTAKA SETIA, 2013), hlm 305-
307

22

Anda mungkin juga menyukai