Makalah
Oleh:
Kelompok IX
PAI / VI
1443 H / 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Besar harapan kami bahwa makalah ini bisa bermanfaat bagi semua
khususnya bagi kami sebagai penyusun dan bisa dijadikan sebagai pegangan
dalam mempelajari materi tentang Pembelajaran Kosa Kata Bahasa Arab.
Juga merupakan harapan kami dengan hadirnya makalah ini, akan
mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Arab.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................3
E. Sistematika Penulisan...............................................................................3
BAB II..................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................4
BAB III...............................................................................................................26
PENUTUP.........................................................................................................26
A. Kesimpulan..............................................................................................26
B. Saran.......................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang wajib dipelajari
oleh peserta didik di Indonesia. Salah satu komponen penting dalam
pembelajaran bahasa Arab adalah pembelajaran unsur bahasa, yaitu
struktur kalimat, bunyi dan kosakata. Perbendaharaan kosakata bahasa
Arab yang memadai menunjang seseorang dalam berkomunikasi dan
menulis dengan bahasa tersebut.
Kosakata merupakan salah satu unsur bahasa yang harus dimiliki oleh
pembelajar bahasa asing termasuk bahasa Arab. Perbendaharaan
kosakata bahasa Arab yang memadai dapat menunjang seseorang dalam
berkomunikasi dan menulis dengan bahasa tersebut. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa berbicara dan menulis yang merupakan kemahiran
berbahasa tidak dapat tidak, harus didukung oleh pengetahuan dan
penguasaan kosakata yang kaya, produktif dan aktual.
B. Rumusan Masalah
2
3. Untuk Menggambarkan Langkah-langkah Pembelajaran Kosa Kata
Bahasa Arab
D. Manfaat Penulisan
E. Sistematika Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
5
4) Peserta didik dapat memahami dan memfungsikan kosakata (mufradat)
baik dengan lisan maupun dalam bentuk tulisan sesuai dengan konteks
yang tepat.
3. Prinsip-prinsip Pemilihan Mufrodat yang harus diperhatikan untuk
diajarkan kepada pesera didik
6
g. ‘Uruubah (Arabisme) artinya memilih kosakata Arab, yakni lebih
memilih menyampaikan kata dalam bahasa Arab walaupun ada
kesamaannya dalam bahasa lain. Contoh memilih kata haatif daripada
telfon atau kata midzya’ ssdaripada kata radio. 1
1
Bisri Mustofa & M. Abdul Hamid, Metode & Strategi Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN
Maliki Press, 2012), hal. 69.
2
Ahmad Djanan Asifuddin, ….. dalam http://www.umy.ac.id/berita, diakses tanggal 11 Mei
2008
7
dengan perbandingan, memperhatikan susunan huruf, penggunaan kamus
dan lainnya.
8
untuk meningkatkan daya berpikir kritis, kecerdasan serta kekreatifan
peserta didik.
2) Menyertakan alat peraga, gambar atau menunjukkan langsung benda
yang dimaksud. Misalnya apabila guru mengajarkan kosakata yang ada
didalam kelas maka guru dapat langsung menunjuk papan tulis di
depan peserta didik pada sambil menyebutkan kosakatanya yaitu
س< ّبورة, sehingga guru tidak perlu menerjemahkan kosakata tersebut
kedalam bahasa ibu. Namun, apabila benda yang ingin diajarkan tidak
ada di kelas maka guru dapat membawa gambar sebuah benda
tersebut untuk dihadirkan didalam kelas, penjelasan makna bisa
dilakukan melalui gambar.
3) Peserta didik diminta untuk membaca kosakata secara berulang-ulang.
Misalnya peserta didik diminta untuk membacakan kosakata baru yang
terdapat dalam sebuah teks bacaan berulang-ulang, sehingga ketika
membaca sebuah teks yang didalamnya kosakata tersebut telah
terangkai dengan kata lainnya, peserta didik diharapkan dapat
menemukan artinya. Strategi ini bermaksud untuk menghidupkan dan
meningkatkan kemampuan berbicara.
4) Mendengarkan dan menirukan bacaan dan mengulang-ulang bacaan
serta menulisnya sampai siswa benar-benar paham dan menguasainya.
3
Peserta didik diminta untuk mendengarkan dan menirukan bacaan
serta mengulang terus menerus bacaan tersebut, lalu peserta didik
diberi latihan untuk menuliskan kata tersebut hingga peserta didik betul-
betul paham dan menguasai.
11
dan mencari makna kosakata tersebut di kamus, berasosiasi dan lain
sebagainya. 4
2. Metode Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab
4
W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Grasindo, 2002), hal. 98
12
tingkatan peserta didik yang berada pada tingkat dasar/pemula (mubtadi’),
tingkat menengah (mutawassiṭ), dan tingkat lanjutan (mutaqaddim):
b. Metode bernyayi
13
Dalam pembelajaran bahasa Arab seorang guru hendaknya
memperhatikan keadaan peserta didik. Dengan demikian,
Barokatussolihah mengatakan bahwa untuk membantu perkembangan
bahasa atau kemampuan membaca dan berkomunikasi lebih lanjut,
maka guru seharusnya memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
metode pembelajaran, salah satunya yaitu metode bernyanyi.
(Barokatussolihah, 2013: 82).
14
peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik
mengingat metode bernyanyi ini juga sangat penting bagi peserta didik
untuk dapat melatih dalam menyimak dan mengucapkan kata bahasa
Arab.
15
Metode Total Physical Response (TPR) merupakan suatu metode
pembelajaran bahasa yang diciptakan oleh Dr. James J. Asher yang
merupakan seorang profesor di Universitas San Jose California bidang
psikologi. Metode ini adalah sebuah metode pembelajaran yang
memungkinkan para peserta didik untuk mempelajari kosakata baru
dengan mendengarkan dan memperagakan perintah lisan.
Penggunaan metode ini akan memudahkan para guru dalam
mengajarkan bahasa Arab, terutama untuk pengayaan kosakata.
Metode ini oleh Al-Khuli dianggap amat baik dan efektif untuk
digunakan dalam pembelajaran kosakata melalui latihan-latihan
pengucapan yang dibimbing oleh guru. Jika terdapat kata-kata yang
masih sukar dipahami oleh peserta didik saat guru menyampaikan
materi, maka guru akan menyampaikan artinya dengan memanfaatkan
alat peraga, memberikan isyarat, mendemonstrasikan secara
langsung, mendeskripsikan, memberi padanan katan atau lawan
katanya. Adapun mengartikan kosakata tersebut ke dalam bahasa ibu
secara langsung menjadi hal yang harus dihindari (Al-Khuli, 2010: 21).
21
Metode membaca ini biasanya dimulai dengan memberikan latihan
kepada peserta didik mengenai keterampilan atau kefasihan bertutur,
kemudian dilanjutkan dengan menyimak kalimat-kalimat sederhana
dan melafalkan kata-kata hingga kalimat sampai akhirnya peserta didik
mampu menyusun sebuah kalimat dengan kaidah bahasa yang benar.
Berangkat dari sinilah bahwa bentuk kalimat yang disusun oleh peserta
didik tentang aturan dalam penuturan bahasa akan memberikan andil
bagi peserta didik untuk dapat mengembangkan keterampilannya
dalam berkomunikasi.
Metode ini cocok untuk diterapkan pada peserta didik level lanjutan
(mutaqaddim), karena dimulai dengan guru memberikan latihan
kepada peserta didik mengenai kemahiran dalam bertutur kata,
kemudian mendengarkan kalimat-kalimat sederhana dan melafalkan
kata serta kalimat sampai peserta didik akhirnya mampu untuk
menyusun kalimat menggunakan beberapa kosakata yang telah
dipelajari. Selain itu, peserta didik juga sudah diminta mencari arti
kosakata didalam kamus.
Metode ini cocok untuk diterapkan pada peserta didik level lanjutan
(mutaqaddim), karena peserta didik sudah diminta untuk meletakkan
kosakata dalam kalimat dan menyusun kalimat dari kosakata yang
dipelajarinya. Selain itu, peserta didik diharapkan bisa menjelaskan makna
kosakata dengan menyebutkan definisi katanya.
23
C. Menggambarkan Langkah-langkah Pembelajaran Kosa Kata
Bahasa Arab
5
Ahmad Fuad Effendy, Op.Cit., h. 99 -101
24
tulis. Kemudian siswa diberikan kesempatan membaca kata tersebut
dengan suara keras.
e. Menulis kata. Penguasaan kosakata siswa akan sangat terbantu
bilamana ia diminta untuk menulis kata-kata yang baru dipelajarinya
(dengar, ucap, paham, baca) mengingat karakteristik kata tersebut
masih segar dalam ingatan siswa.
f. Membuat kalimat. Tahap terakhir dari kegiatan pembelajaran kosakata
adalah menggunakan kata-kata baru itu dalam sebuah kalimat yang
sempurna, baik secara lisan maupun tulisan. Guru harus kreatif dalam
memberikan contoh kalimat-kalimat yang bervariasi dan siswa diminta
untuk menirukannya. Dalam menyusun kalimat-kalimat itu hendaknya
digunakan kata-kata yang produktif dan aktual agar siswa dapat dengan
memahami dan mempergunakannya sendiri.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
28
Hamid, M. A., Baharuddin, U., & Mustofa, B. (2008). Pembelajaran Bahasa
Arab (cetakan I; Muallif, ed.). Malang: UIN-Malang Press (Anggota
IKAPI).
29