Anda di halaman 1dari 40

STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI

DASAR (KD), TUJUAN DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN AQIDAH


AKHLAK MI, MTS DAN MA

MAKALAH

Diajukan kepada Husnan Sulaiman, M.Pd Sebagai Tugas Terstruktur Kelompok pada
Mata Kuliah Pembelajaran Aqidah Akhlak

Oleh:

Kelompok II

Adinda Rania Khairunnisa Amani 19210002


Ferawati 19210046
Fikri Ashidiqi Musthafa 19210011
Nisaul Ummah Fauziah 19210048
Risma Maulana 19210036
Rosa Yudita 19210052
Sri Rahayu Utami 19210040
Tetah Alawiyah 20210027

PAI / V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT

1443 H / 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai batas
waktu yang telah ditentukan.

Penulisan makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran di Sekolah Tinggi


Agama Islam (STAI) Al musaddadiyah Garut dalam rangka memenuhi salah satu tugas
terstruktur diperguruan tinggi yang berkaitan dengan bahan pembelajaran mata kuliah
Aqidah Akhlak.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini baik dalam


penyusunan kata, kalimat atau tata letak tentunya banyak sekali kekurangan dan
kekhilafan.

Besar harapan kami bahwa makalah ini bisa bermanfaat bagi semua khususnya
bagi kami sebagai penyusun dan bisa dijadikan sebagai pegangan dalam mempelajari
materi tentang Standar Kompetensi, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD),
Tujuan dan Indikator Pembelajaran Aqidah Akhlak MI, MTS dan MA. Juga merupakan
harapan kami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihak dalam
proses perkuliahan pada mata kuliah Pembelajaran Aqidah Akhlak.

Garut, 20 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................... 2
C. Rumusan Masalah.............................................................. 3
D. Tujuan Penulisan................................................................ 3
E. Manfaat Penulisan.............................................................. 3
F. Sistematika Penulisan........................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 5
A. Pengertian Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
............................................................................................
............................................................................................
5
B. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak MI
............................................................................................
............................................................................................
8
C. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs
............................................................................................
............................................................................................
18
............................................................................................
D. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak MA

ii
............................................................................................
............................................................................................
25
BAB III PENUTUP................................................................................. 34
A. Kesimpulan........................................................................ 34
B. Saran................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 36

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mata pelajaran Aqidah Akhlak dalam pendidikan Islam merupakan usaha
yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan
ajaran Islam, memikirkan, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai
Islam serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dalam lampiran Permendiknas No. 22 Th 2006 tentang Standar Isi,
disebutkan bahwa tujuan dari pembelajaran Aqidah Akhlak yaitu bertujuan
untuk menumbuhkembangkan Aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang Aqidah Islam, sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah Swt.
Selain itu juga mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia
dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai
Aqidah Islam.
Dengan demikian, pembelajaran Aqidah Akhlak adalah proses atau cara
yang bisa membantu anak didik untuk belajar dengan menekankan pengetahuan,
pemahaman, dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan (iman) dalam
Islam yang menetap dan melekat dalam hati yang berfungsi sebagai pandangan
hidup untuk diwujudkan dan memancarkan dalam sikap hidup, perkataan, dan
amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari.
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau
disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar
itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian
yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.
Dalam setiap jenjang pendidikan pasti ada yang disebut standar
kompetensi, kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator karena untuk

1
mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari dan tujuan apa saja yang harus
dicapai sehingga mudah karena terarah dan merupakan program yang telah
terstruktur dalam tiap-tiap sekolah. Dimana dari standar kompetensi, kompetensi
inti kompetensi dasar dan indikator dapat mengetahui kemampuan, keterampilan
dan sikap peserta didik sehingga secara spesifik dapat dijadikan untuk menilai
ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan sebagai tolak ukur sejauh
mana penguasaan peserta didik terhadap suatu pokok bahasan atau mata
pelajaran tertentu.
Oleh karena itu, sangat penting sekali adanya standar kompetensi,
kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator dalam pendidikan karena
sebagai patokan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Maka dari itu, penulis akan membahas mengenai Standar Kompetensi,
Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak di
Tingkat MI, MTS, dan MA agar seorang guru atau calon guru dapat
merencanakan pembelajaran dengan baik dan benar.

B. Identifikasi Masalah
1. Pengertian Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
2. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada
Pembelajaran Aqidah Akhlak MI
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada
Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs
4. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada
Pembelajaran Aqidah Akhlak MA

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar ?
2. Bagaimana Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pembelajaran Aqidah Akhlak MI ?

2
3. Bagaimana Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs ?
4. Bagaimana Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pembelajaran Aqidah Akhlak MA ?

D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
2. Untuk Mengetahui Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pembelajaran Aqidah Akhlak MI
3. Untuk Mengetahui Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs
4. Untuk Mengetahui Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pembelajaran Aqidah Akhlak MA

E. Manfaat Penulisan
Adapun hasil dari penelitian ini diharapakan memperoleh manfaat sebagai
berikut:
1. Secara Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa
STAIM dalam mengkaji Pembelajaran Aqidah Aklak sebagai penambah
wawasan dan rujukan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang telah ada.
2. Secara Praktis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan hasil positif bagi mahasiswa
STAIM guna mewujudkan generasi yang paham akan Pembelajaran Aqidah
Aklak serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

F. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah yang berjudul ” Standar Kompetensi, Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD), Tujuan dan Indikator Pembelajaran Aqidah

3
Akhlak MI, MTS dan MA” ini terdiri dari BAB I Pendahuluan yang memuat
prinsip-prinsip; A) Latar Belakang Masalah, B) Identifikasi Masalah, C)
Rumusan Masalah, D) Tujuan Penulisan, E) Manfaat Penulisan, dan F)
Sistematika Penulisan.
Pada BAB II dari makalah “Standar Kompetensi, Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD), Tujuan dan Indikator Pembelajaran Aqidah
Akhlak MI, MTS dan MA” meliputi; A) Pengertian Standar Kompetensi,
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, B) Standar Kompetensi, Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak MI, C) Standar
Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran Aqidah
Akhlak MTs dan D) Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak MA.
Pada BAB III Penutup dari makalah “Standar Kompetensi, Kompetensi
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), Tujuan dan Indikator Pembelajaran
Aqidah Akhlak MI, MTS dan MA” meliputi; A) Kesimpulan, dan B) Saran.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

1. Pengertian Standar Kompetensi


Standar adalah dasar untuk peningkatan untuk mencapai derajat terbaik yang
dapat memberikan suatu dasar perbandingan. Standar juga digunakan sebagai
patokan pencapaian yang di dasarkan kepada tingkat keinginan terbaik.
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan nilai dan
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Baik guru
maupun siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan
indikator keberhasilan.
Ada beberapa aspek didalam kompetensi sebagai tujuan, antara lain:
1. Pengetahuan (knowlegde)
2. Pemahaman (understanding)
3. Kemahiran (skill)
4. Nilai (value)
5. Sikap (attitude)
6. Minat (interest)

Berdasarkan asfek diatas dapat dikatakan bahwa kompetensi adalah bagian


dari tujuan dalam kurikulum. Maksudnya adalah kurikulum berdasarkan
kompetensi bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman
kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu
dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab.
Sedangkan yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah pernyataan
tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa serta
tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai siswa dalam mempelajari suatu mata
pelajaran. Berdasarkan definisi tersebut, standar kompetensi mencakup dua hal,

5
yaitu standar isi (content standards) dan standar penampilan (performance
standards).
 Standar kompetensi yang menyangkut isi berupa pernyataan tentang
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dikuasai siswa dalam
mempelajari mata pelajaran tertentu.
 Sedangkan Standar kompetensi yang menyangkut tingkat penampilan
adalah pernyataan tentang kriteria untuk menentukan tingkat penguasaan
siswa terhadap standar isi.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Standar Kompetensi


dapat dibagi kedalam dua sasaran utama, yaitu:

- Pernyataan tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui siswa dan
kemampuan melakukan sesuatu dalam mempelajari suatu bidang studi.
- Spesifikasi skor atau peringkat kinerja yang berkaitan dengan kategori
pencapaian seperti lulus atau memiliki keahlian.

2. Pengertian Kompetensi Inti


Kompetensi inti merupakan penanda pencapaian Kompetensi Dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi inti dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Menurut Depag Kompetensi inti adalah wujud dari kompetensi dasar yang
lebih spesifik. Sedangkan menurut E Mulyasa Kompetensi inti merupakan
penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan
respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Kompetensi inti juga
dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan
peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat
diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan
alat penilaian.
Sedangkan menurut Darwin Syah Kompetensi inti pembelajaran adalah
karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh
siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu.

6
Jadi Kompetensi inti adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang
dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan
tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata
pelajaran tertentu.
Dalam mengembangkan Kompetensi inti perlu mempertimbangkan:
(1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang
digunakan dalam Kompetensi Dasar ;
(2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; dan
(3) potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/
daerah.

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan


indikator, yaitu:

(1) indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator; dan


(2) indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis
soal yang di kenal sebagai indikator soal.

Rumusan kompetensi inti sebagai berikut.

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.


b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Keempat kompetensi itu menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.

3. Pengertian Kompetensi Dasar


Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam
kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan secara
eksplisit, sehingga dijadikan standart dalam pencapaian tujuan kurikulum. Baik
guru maupun siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan
indicator keberhasilan.

7
Tujuan dalam kurikulum yang bersifat kompleks artinya kurikulum
berdasarkan kompetensi bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka dapat melakukan
sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab. Dengan demikian
tujuan yang ingin dicapai dalam kompetensi ini bukanlah hanya sekedar
pemahaman akan materi pelajaran, akan tetapi bagaimana pemahaman dan
penguasaan materi itu dapat mempengaruhi cara bertindak dan berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
Sehingga Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap
minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi
pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Juga
merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi.
Adapun penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting,
hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target
kompetensi yang harus dicapainya.
Dari penjelasan di atas dapat diambil benang merahnya bahwa yang di
masksud dengan Standar Kompetensi adalah pernyataan tentang pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa serta tingkat penguasaan
yang diharapkan dicapai siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
Sedangkan. Kompetensi inti merupakan penanda pencapaian Kompetensi Dasar
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Dan Kompetensi Dasar adalah pengetahuan,
keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam
penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan
tertentu.

B. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran


Aqidah Akhlak MI

1. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI


Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan memahami dan
mempertahankan keyakinan atau keimanan yang benar, mempelajari bagaimana tata

8
cara berinteraksi dengan manusia (habluminannas) serta hubungan manusia dengan
sang khalik (habluminallah).
Disebutkan dalam Peraturan Menteri Agama RI (Permenag) nomor 02 Tahun
2008, bahwa akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyyah merupakan salah satu mata
pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan
pengenalan dan penghayatan terhadap al-asma’ al-Husna, serta penciptaan suasana
keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami
melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan pengamalannya dalam kehidupan
sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran akidah akhlak memiliki kontribusi
dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan al-akhlak alkarimah
dan adab islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dan keimanannya
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir
serta qada dan qadar. 1
Ditegaskan juga dalam Permenag tersebut bahwa Al-akhlak alkarimah ini
sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif era
globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan negara Indonesia.
MI adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 6 (enam) tingkat pada jenjang
pendidikan dasar. Madrasah Ibtidaiyah (MI) ini setara dengan Sekolah Dasar (SD)
yang wajib ditempuh oleh seluruh anak-anak Indonesia.2
Dari uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa Pembelajaran Aqidah Akhlak
di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan
pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan atau keimanan yang
benar, yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan
penghayatan terhadap al-asma’ al-Husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan
pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui pemberian
contoh-contoh perilaku dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran


Aqidah Akhlak MI
1
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun 2008, op.cit., hlm. 21.

2
Kementrian Agama RI, Madrasah Indonesia: Madrasah Prestasiku, Madrasah Pilihanku, (Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2015), h. 34

9
a. Standar Kompetensi Pembelajaran Aqidah Akhlak MI
Pelajaran Akidah Akhlak pada madrasah Ibtidaiyah meliputi mengenal dan
meyakini rukun iman kepada Allah sampai dengan iman kepada Qada dan Qadar
melalui pembiasaan dalam mengucapkan kalimat-kalimat thayibah, pengenalan,
pemahaman sederhana, dan penghayatan terhadap rukun iman dan al-asma’ al-
husna, serta pembiasaan dalam pengamalan akhlak terpuji dan adab Islami serta
menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, standar kompetensi
pembelajaran aqidah akhlak MI merupakan sebuah pengenalan mengenai aqidah
dan akhlak yang nantinya bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari, tujuannya
untuk mengetahui hal yang baik dan harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan
sehingga pemahaman mengenai aqidah akhlak ini standar kompetensinya meliputi
mengenal dan meyakini rukun iman kepada Allah sampai dengan iman kepada
Qada dan Qadar, melalui pembiasaan dalam mengucapkan kalimat-kalimat
thayibah, pengenalan, pemahaman sederhana, dan penghayatan terhadap rukun
iman dan al-asma’ al-husna, serta pembiasaan dalam pengamalan akhlak terpuji
dan adab Islami serta menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari.
b. Kompetensi Inti Pembelajaran Aqidah Akhlak MI
Kompetensi inti merupakan kerangka yang menjadi gambaran dan penjelasan
dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Gambaran mengenai
kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang harus dipelajari setiap peserta didik. 3
Dalam setiap kompetensi inti yang dipelajari oleh peserta didik memiliki
gambaran yang memuat semua aspek pengetahuan, yang harus dimiliki dan
dikuasai oleh peserta didik seperti, aspek kognitif dalam bentuk pemahaman
terhadap informasi yang diterima, afektif dalam bentuk sikap yang bertujuan agar
peserta didik memiliki rasa tanggung jawab terhadap sikap yang lebih baik, dan
aspek psikomotorik yang terarah kepada keterampilan agar peserta didik mampu
menyalurkan berbagai kreativitas untuk menciptakan suatu hal yang baru.
Kompetensi inti pembelajaran aqidah akhlak merupakan peningkatan
kompetensi yang harus dihasilkan melalui pembelajaran Aqidah Akhlak.
Kompetensi inti ini menjadi batasan kemampuan yang harus dimiliki dan dapat

3
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014), 42.

10
dilakukan oleh peserta didik Madrasah Ibtidaiyah pada saat proses pembelajaran
Aqidah Akhlak.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat kami simpulkan bahwa kompetensi inti
pembelajaran aqidah akhlak MI dirancang tiga aspek yaitu aspek sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam pembelajaran aqidah akhlak. Melalui kompetensi inti berbagai kompetensi
dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
c. Kompetensi Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak MI
Kompetensi dasar merupakan acuan untuk mengembangkan materi pokok,
kegiatan pembelajaran, dan standar kompetensi lulusan untuk penilaian.
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar berisi konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi dasar akan memastikan capaian pembelajaran
tidak terhenti sampai pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan
dan bermuara pada sikap.4
Kompetensi Dasar pada pembelajaran Aqidah Akhlak ini merupakan
kompetensi dasar yang dapat mereflesikan keluasan, kedalaman, kompleksitas,
serta digambarkan secara jelas mengeni pembelajaran Aqidah Akhlak.
Selain itu didalam kompetensi dasar pada pembelajaran Aqidah Akhlak
peserta didik Madrasah Ibtidaiyah (MI) ini akan mengembangkan pemikiran,
pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dengan memerhatikan peserta
didik tersebut dalam pembelaran Aqidah Akhlak.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Kompetensi Dasar Pembelajaran
Aqidah Akhlak MI merupakan acuan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak untuk
mendukung pengembangan materi-materi pokok dalam Pembelajaran Aqidah
Akhlak agar peserta didik Madrasah Ibtidaiyah (MI) tidak hanya mampu
memahami melainkan dapat mengembangkan pola pikirnya mengenai
pembelajaran Aqidah Akhlak.

3. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak MI


4
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.

11
Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata
pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan
pengenalan dan penghayatan terhadap al-asma’ al-husna, serta penciptaan suasana
keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami
melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mempraktikkan al-akhlak al-karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari
sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta Qada dan Qadar. Al-akhlak al-karimah
ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini oleh peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak
negatif era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan
Negara Indonesia.
Mata Pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat:
a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT.;
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu
maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Dari pemaparan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa tujuan pembelajaran
aqidah akhlak di MI yaitu peserta didik agar dapat mengamalkan materi tentang
aqidah akhlak melalui pengembangan pengetahuan juga pengamalan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

4. Indikator Pembelajaran Aqidah Akhlak MI


Menurut Standar Proses pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007, indikator pencapaian kompetensi adalah

12
perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Ini berarti indikator pencapaian kompetensi merupakan rumusan kemampuan yang
harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar (KD). Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi
pembelajaran Aqidah Akhlak MI ini merupakan tolok ukur ketercapaian suatu KD.
Hal ini sesuai dengan maksud bahwa indikator pencapaian kompetensi menjadi acuan
penilaian mata pelajaran.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup tiga aspek yakni:
a. Kognitif (pengetahuan),
b. Sikap (afektif)
c. Keterampilan (psikomotor).

Contoh pengaplikasian Indikator pembelajaran Aqidah Akhlak MI, diantara:

- Siswa mampu menyebutkan macam-macam sifat terpuji


- Siswa mampu menjelaskan maksud dari sifat jujur, rajin dan percaya diri
- Siswa mampu memberikan contoh sifat jujur, rajin dan percaya diri dalam
kehidupan sehari-hari.

5. Contoh Pengaplikasian Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi


Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI

a. Kelas 2 Semester Ganjil

No. Standar Kompetensi Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Memahami kalimat Menerima dan 1.1 Mengenal Allah melalui
thayyibah (hamdalah), menjalankan ajaran kalimat thayyibah
dan Al-asma Al-husna agama yang dianutnya. (Hamdalah)
(Ar rozak, Al mughny, Al 1.2 Mengenal Allah
hamid dan Asy Syakur). melalui sifat- sifat Allah

13
yang terkandung dalam Al-
asma Al-husna (Ar rozak, Al
mughny, Al hamid dan Asy
Syakur).
1.3 Mengenal Allah
melalui pengenalan terhadap
shalat 5 waktu

2. Membiasakan akhlak Menunjukkan perilaku 2.1 Membiasakan bersikap


terpuji jujur, disiplin, tanggung syukur nikmat, hidup
jawab, santun, peduli, sederhana dan rendah hati
dan percaya diri dalam dalam kehidupan sehari-hari
berinteraksi dengan 2.2 Membiasakan berakhlak
keluarga, teman, dan baik ketika berpakaian,
guru. makan- minum, dan bersin
dalam kehidupan sehari-hari.

3. Menghindari akhlak Memahami pengetahuan Menghindari sifat sombong


tercela factual dengan cara melalui kisah masa kecil
mengamati [mendengar, Nabi Muhammad SAW.
melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.

b. Kelas 2 Semester Genap

14
No. Standar Kompetensi Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Memahami kalimat Menerima dan 4.1 Mengenal Allah melalui
thayyibah (tasbih) dan Al- menjalankan ajaran kalimat thayyibah (tasbih).
asma Al-husna (Al qudus, agama yang dianutnya. 4.2 Mengenal Allah melalui
Ash shomad, Al sifat- sifat Allah yang
muhaimin dan Al badi’). terkandung dalam Al-asma
Al-husna (Al qudus, Ash
shomad, Al muhaimin dan
Al badi’).

2. Membiasakan akhlak Menunjukkan perilaku 5.1 Membiasakan bersifat


terpuji jujur, disiplin, tanggung jujur, rajin dan percaya diri.
jawab, santun, peduli, 5.2 Membiasakan berakhlak
dan percaya diri dalam baik ketika belajar, mengaji,
berinteraksi dengan dan bermain dalam
keluarga, teman, dan kehidupan sehari- hari.
guru.
3. Menghindari akhlak Memahami pengetahuan Menghindari sifat malas
tercela factual dengan cara melalui kisah masa remaja
mengamati [mendengar, Nabi Muhammad Saw
melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.

c. Kelas 6 Semester Ganjil

15
No. Standar Kompetensi Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Mengenal kalimat Menerima dan 1.1 Mengenal Allah
thayyibah (laa haula walaa menjalankan ajaran melalui kalimat thayyibah
quwwata illa billahil agama yang dianutnya. (laa khaula walaa quwwata
‘aliyyil ‘adhim) dan Al- illa billahil ‘aliyyil
asma Al-husna (Al ‘adhim).
qowwiy, Al hakim, Al 1.2 Mengenal Allah
mushawwir dan Al qodir) melalui sifat- sifat Allah
yang terkandung dalam
Al-asma Al-husna (Al
qowwiy, Al hakim, Al
mushawwir dan Al qodir).

2. Beriman kepada takdir Menunjukkan perilaku Mengenal adanya Qodlo


Allah/ Qadha dan Qadar jujur, disiplin, tanggung dan Qodar Allah (taqdir)
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru, dan tetangganya
3. Membiasakan akhlak Memahami pengetahuan Membiasakan sifat
terpuji factual dengan cara optimis, qonaah dan
mengamati [mendengar, tawakkal dalam kehidupan
melihat, membaca] dan sehari-hari melalui kisah
menanya berdasarkan Ashabul kahfi
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menghindari akhlak Menyajikan pengetahuan Membiasakan diri untuk
tercela factual dalam bahasa menghindari sifat pesimis

16
yang jelas dan logis, dan putus asa melalui
dalam karya yang estetis, kisah Nabi Sulaiman
dalam gerakan yang A.S dengan umatnya dan
mencerminkan anak Nabi Yunus A.S
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.

d. Kelas 6 Semester Genap

No. Standar Kompetensi Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Mengenal kalimat Menerima, menjalankan, 1. Mengenal Allah melalui
thayyibah (Istighfar), dan dan menghargai ajaran kalimat Thayyibah
Al-asma Al-husna (Al agama yang dianutnya (Istighfar)
ghoffuur, Ash shobuur 2. Mengenal Allah melalui
dan Al halim) sifat- sifat Allah yang
terkandung dalam Al-asma
Al-husna (Al Ghoffuur, Ash
Shobuur dan Al halim)
2. Membiasakan akhlak Menunjukkan perilaku 1. Membiasakan sifat sabar
terpuji jujur, disiplin, tanggung dan taubat dalam kehidupan
jawab, santun, peduli, sehari-hari melalui kisah
dan percaya diri dalam Nabi Ayub AS. dan kisah
berinteraksi dengan Nabi Adam AS.
keluarga, teman, guru, 2. Membiasakan akhlak yang
dan tetangganya serta baik terhadap binatang dan
cinta tanah air tumbuhan dalam kehidupan
sehari-hari
3. Menghindari akhlak Memahami pengetahuan Membiasakan diri untuk
tercela faktual dan konseptual menghindari sifat marah

17
dengan cara mengamati, (ghadzab), fasik dan murtad
menanya dan mencoba dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat
bermain

C. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran


Aqidah Akhlak di MTs

1. Pengertian Aqidah Akhlak di MTs

Aqidah akhlak di madrasah Tsanawiyah adalah satu mata pelajaran PAI yang
merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta
didik di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan
dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai kepada Qadla dan
Qadhr yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan
penghayatan terhadap al-Asma’ul Husna dengan menunjukan ciri-ciri/ tanda-tanda
prilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan
akhlak terpuji dan akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.

Aqidah akhlak merupakan salah satu kegiatan yang ditujuankan untuk


menjadikan seorang peserta didik menjadi orang-orang yang mampu mengamalkan
ajaran Islam, dan memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk mempelajari dan mempraktikan aqidahnya dalam bentuk pembiasaan
untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan
sehari-hari. Penanaman nilai-nilai aqidah dan akhlak mempunyai tujuan yaitu untuk
membentuk atau mencetak manusia yang bertakwa dan berakhlak yang luhur.

18
Misalnya, seorang peserta didik memiliki keinginan yang kuat untuk melaksanakan
ibadah, terbiasa berakhlak mulia, dan berakhlak yang luhur.

Jadi kesimpulannya, Pembelajaran akidah akhlak di MTs yaitu suatu proses


pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik yang menekankan pada kemampuan
memahami dan mempertahankan keyakinan, menciptakan suasana keteladanan dan
pembiasaan dengan mengamalkan akhlak terpuji dan adab ilmu, melalui pembinaan,
contoh perilaku sehari-hari.

2. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran


Aqidah Akhlak di MTs
a. Standar Kompetensi Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs

Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran
tertentu pada jenjang pendidikan tertentu. Pada setiap mata pelajaran, standar
kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat
dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan mata pelajaran
tertentu misalnya pengembangan kurikulum muatan local, maka perlu dirumuskan
standar kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan local
tersebut.

Standar Kompetensi pada pembelajaran Aqidah Akhlak di MTS adalah


rangkaian atau kerangka pembelajaran Aqidah Akhlak yang menjelaskan dasar
pengembangan dan program pembelajaran Aqidah Akhlak di MTS dengan terstruktur.

Jadi dapat disimpulkan Standar kompetensi pembelajaran Aqidah Akhlak di


MTs yaitu suatu rangkaian pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus peserta
didik MTs kuasai agar mampu memahami,mengembangkan dan mengamalkan ajaran
agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kompetensi Inti Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTS

Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi


Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas atau program.
Dalam setiap kompetensi inti yang dipelajari oleh peserta didik memiliki
gambaran yang memuat semua aspek pengetahuan, yang harus dimiliki, dan dikuasai

19
oleh peserta didik seperti, aspek kognitif dalam bentuk pemahaman terhadap informasi
yang diterima, afektif dalam bentuk sikap yang bertujuan agar peserta didik memiliki
rasa tanggung jawab terhadap sikap yang lebih baik, dan aspek psikomotor yang
terarah kepada keterampilan agar peserta didik mampu menyalurkan berbagai
kreativitas untuk menciptakan suatu hal yang baru.
Kompetensi inti harus dimiliki semua peserta didik guna mencapai sebuah tujuan
yang ditentukan. Menjadikan peserta didik dapat ditampilkan siswa untuk suatu mata
pelajaran tertentu yang harus dimiliki siswa. Pemahaman materi sebagai kemampuan
yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam mata pelajaran yang diikuti.
Maka dari kompetensi inti pembelajaran Aqidah Akhlak harus dimiliki peserta
didik Madrasah Tsanawiyah (MTS), karena dengan ini peserta didik bisa mencapai
sebuah tujuan yang telah peserta didik rancang dan rencanakan untuk dijadikan salah
satu sasaran dalam mempelajari pembelajaran Aqidah Akhlak.
Jadi dapat disimpulkan kompetensi inti itu harus dimiliki semua peserta didik
MTs untuk mencapai sebuah tujuan yang ditentukan agar para peserta didik mampu
mengetahui dan memahami pembelajaran Aqidah Akhlak dan mampu merubah peserta
didik Madrasah Tsanawiyah menjadi lebih berpengetahuan dan berpemahaman.

c. Kompetensi Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTS


Kompetensi dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan,
perilaku, keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi pembelajaran pada
jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi ini dikembangkan berdasarkan karakteristik
peserta didik dan harus mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.
Majid, Mulyasa (2014:109) berpendapat bahwa, kompetensi dasar merupakan
gambaran umum tentang apa yang dapat dilakukan siswa dan rincian yang lebih terurai
tentang apa yang diharapkan dari siswa yang digambarkan dalam indikator hasil
belajar. Kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan siswa dan mata
pelajaran yang akan diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar. 
Jadi dapat disimpulkan Kompetensi Dasar pembelajaran Aqidah Akhlak yaitu
kompetensi mengenai pembelajaran aspek-aspek yang berhubungan dengan
pembelajaran Aqidah Akhlak baik sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik di Madrasah
Tsanawiyah (MTS).

20
3. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTS
Akidah akhlak di MTs bertujuan untuk memebekali peserta didik agar dapat:

1)      Memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan kepada siswa akan hal-


hal yang harus diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya
sehari-hari.
2)      Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk
mengamalkan akhlak yang baik, dan menjauhi akhlak yang buruk, baik dalam
hubungannya dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia,
maupun dengan alam lingkungannya.
3)      Memberikan bekal kepada siswa tentang aqidah dan akhlak untuk melanjutkan
pelajaran ke jenjang pendidikan menengah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran akidah akhlak yaitu
menanamkan dan meningkatkan keimanan siswa serta meningkatkan kesdaran siswa
tentang berakhlak mulia sehingga mereka mampu menjadi muslim yang selalu
berusaha meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sehingga siswa mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak terbatas hanya di sekolah saja
mereka berbuat baik, akan tetapi juga di lingkungan tempat tinggal mereka.

4. Indikator Pembelajaran Aqidah Akhlak MTS

Indikator pembelajaran atau indikator pendidikan adalah penjabaran secara


keseluruhan dari kompetensi dasar. Dimana penjabaran ini menunjukkan respon yang
diberikan peserta didik terkait dengan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
oleh pendidik. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai
dasar untuk menyusun alat penilaian
Menurut Darwin Syah indikator pembelajaran adalah karakteristik, cirri-ciri,
tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk menunjukkan
bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu.
Jadi indikator pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan kompetensi dasar
pembelajaran Aqidah Akhlak secara spesifisik yang dapat dijadikan untuk menilai
ketercapaian hasil pembelajaran Aqidah Akhlak dan juga dijadikan tolak ukur sejauh

21
mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan pembelajaran Aqidah Akhlak
atau mata pelajaran tertentu. Nah pengapilkasian Indikator pembelajaran Aqidah
Akhlak di MTS diantaranya siswa mampu menyebutkan, menunjukan, menjelaskan
dan mencontohkan perihal pembelajaran Aqidah Akhlak yang telah diajarkan.

5. Contoh Pengaplikasian Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi


Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak MTS

a. Kelas VIII Semester Ganjil

Standar Kompetensi Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Meningkatkan Menghargai dan 1.1 Menjelaskan pengertian
keimanan kepada menghayati ajaran beriman kepada kitab-kitab
kitab-kitab Allah SWT Agama yang Allah SWT
dianutnya 1.2 Menunjukan bukti/dalil
kebenaran adanya kitab-kitab
Allah SWT
1.3 Menjelaskan macam-macam,
fungsi da nisi kitab Allah SWT
1.4 Menampilkan prilaku yang
mencerminkan beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT
2. Menerapkan akhlak Memahami 2.1 Menjelaskan pengertian dan
terpuji kepada diri pengetahuan pentingnya tawwakal, ikhtiyar,
sendiri (factual, sabar, syukur, dan qana’ah.
konseptual dan 2.2 Mengidentifikasi bentuk dan
procedural) contoh-contoh prilaku
berdasarkan rasa ikhtiyar .tawwakal, sabar,
ingin tahu tentang syukur dan qana’ah.
ilmu pengetahuan, 2.3 Menunjukan nilai-nilai positif
teknologi seni dari tawwakal, ikhtiyar, sabar,

22
budaya terkait syukur dan qana’ah dalam
fenomena dan fenomena kehidupan
kejadian tampak 2.4 Menampilkan prilaku
mata tawwakal, ikhtiyar, sabar,
syukur dan qana’ah.
3. Menghindari akhlak Mencoba 3.1 menjelaskan pengertian
tercela kepada diri mengolah dan ananiah, putus asa, ghadab,
sendiri menyaji dalam tamak dan takabur.
ranah konkret 3.2 mengidentifikasi bentuk dan
(menggunakan, contoh-contoh perbuatan
mengurai, ananiah, putus asa, ghadab,
merangkai, tamak dan takabur.
memodifikasi dan 3.3 menunjukan nilai-nilai negative
membuat) ranah akibat perbuatan ananiah, putus,
abstark (menuls, ghadab, tamak dan takabur.
membaca, 3.4 membiasakan diri menghindari
menghitung, perilaku ananiah, putus asa,
menggambar dan ghadab, tamak dan takabur.
mengarang) sesuai
dengan yang
dipelajari di
sekolah.

b. Kelas VIII Semester Genap

Standar Kompetensi Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Akidah Menghargai dan 1.1 Menjelaskan pengertian dan
1. Meningkatkan keimanan menghayati ajaran pentingnya beriman kepada
kepada Rasul Allah Agama yang

23
dianutnya Rasul Allah SWT.
1.2 Menunjukan dalil/bukti
kebenaran adanya Rasul Allah
SWT.
1.3 Menguraikan sifat-sifat
Rasul Allah SWT.
1.4 Menampilkan perilaku yang
mencerminkan beriman kepada
Rasul Allah dan mencintai Nabi
Muhammad SAW dalam
kehidupan.
2. Memahami mukjizat dan Menghargai dan 2.1 Menjelaskan pengertian
kejadian luar biasa menghayati ajaran mukjizat dan kejadian luar biasa
Agama yang lainnya.
dianutnya 2.2 Menunjukan hikmah adanya
mukjizat dan kejadian luar biasa
bagi Rasul Allah dan orang-
orang pilihan Allah
3. Menerapkan akhlak Menghargai dan 3.1 Menjelaskan pengertian dan
terpuji kepada sesama mengahayati pentingnya husnuzhan,
perilaku jujur, tawadhu, tasamuh, dan
disiplin, tanggung ta’awun.
jawab peduli 3.2 Mengidentifikasi bentuk
(toleransi, gotong dan contoh perilaku,
royong), santun, husnudzan, tawadhu, tasamuh
percaya diri, dan ta’awun.
dalam berinteraksi 3.3 Menunjukan nilai-nilai
secara efektif positif dari husnudzan,
dengan tawadhu, tasamuh dan taawun.
lingkungan sosial 3.4 Membiasakan perilaku
dan alam dalam husnudzan, tawadhu, tasamuh,
jangkauan dan dan taawun dalam kehidupan
keberadaannya. sehari-hari.

24
4. Menghindari akhlak Memahami 4.1 Menjelaskan pengertian
tercela kepada sesama pengetahuan hasad, dendam, ghibah, fitnah
(factual, dan namimah.
konseptual dan 4.2 Mengidentifikasi bentuk
procedural) perbuatan hasad, dendam,
berdasarkan rasa ghibah, fitnah dan namimah.
ingin tahu tentang 4.3 Menunjukan nilai-nilai
ilmu pengetahuan, negative akibat perbuatan hasad,
teknologi seni dendam, ghibah dan namimah.
budaya terkait 4.4 Membiasakan diri
fenomena dan menghindari perilaku hasad,
kejadian tampak dendam, ghibah dan namimah.
mata

D. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran


Aqidah Akhlak MA

1. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak MA


Pengertian pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengimanai Allah SWT serta merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan al-Qur’an dan Al-Hadits melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutan
untuk menghormati penganut agama lain dan hubungannya dengan kerukunan antar
umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.5
Pada aspek akidah ditekankan pada pemahaman dan pengamalan prinsip-
prinsip akidah Islam, metode peningkatan kualitas akidah, wawasan tentang aliran-
aliran dalam akidah Islam sebagai landasan dalam pengamalan iman yang inklusif
dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman tentang konsep Tauhid dalam Islam serta

5
DEPAG, KURIKULUM DAN HASIL BELAJAR Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah (Jakarta: Departemen Agama,
2003) Hlm. 2

25
perbuatan syirik dan implikasinya dalam kehidupan. Aspek akhlak, di samping
berupa pembiasaan dalam menjalankan akhlak terpuji dan menghindari akhlak
tercela sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, juga mulai diperkenalkan
tasawuf dan metode peningkatan kualitas akhlak. Secara substansial mata pelajaran
Akidah-Akhlak di Madrasah Aliyah memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya
dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari.6
Jadi dapat disimpulkan bahwa, pengertian pembelajaran aqidah akhlak MA
adalah sebuah pembelajaran yang terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT serta memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk merealisasikannya dengan bentuk pembiasaan
perilaku akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan al-Qur'an dan Al-Hadits melalui kegiatan proses pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah Madrasah Aliyah. Pembelajaran aqidah akhlak MA ini
adalah peningkatan pembelajaran Aqidah Akhlak yang sudah dipelajari di Madrasah
Tsanawiyah dan sebagai persiapan untuk pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
dan untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Standar Kompetensi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran


Aqidah Akhlak MA

a. Standar Kompetensi Pembelajaran Aqidah Akhlak MA


Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata
pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula. 7 Menurut Abdul Majid
Standar kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan
program pembelajaran yang terstruktur.8 Pada setiap mata pelajaran, standar
kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat
dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan mata pelajaran
tertentu misalnya pengembangan kurikulum muatan local, maka perlu dirumuskan

6
https://text-id.123dok.com/document/rz347np7y-tujuan-dan-ruang-lingkup-kelompok-mata-pelajaran-
akidah-akhlak-di-madrasah-aliyah.html
7
Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran (Jakarta: kencana prenada media group, 2008), hlm. 170
8
Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 42

26
standar kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan local
tersebut.9
Kompetensi mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq di MA adalah sebagai berikut:
1) Memahami dan meyakini hakikat Aqidah Islam dan Akhlaq Islam serta mampu
menganalisis secara ilmiah hubungan dan implementasinya dalam kehidupan sehari-
hari.
2) Memahami dan meyakini hakikat iman kepada malaikat serta mampu menganalisis
secara ilmiah dan terbiasa berakhlak terpuji (kreatif, dinamis, dan tawakkal) dan
menghindari Akhlaq tercela pasif, pesimis, putus asa, dan bergantung pada orang
lain) dalam kehidupan sehari-hari.
3) Memahami dan meyakini kebenaran kita-kitab Allah serta mampu menganalisis
secara ilmiah dan terbiasa berakhlak mulia (bersikap amanah dan berpikir dan
berorientasi masa depan) dan menghindari akhlak tercela (memfitnah, mencuri, dan
picik) dalam kehidupan sehari-hari.
4) Mengenal dan meyakini Rasul dan beriman kepada hari akhir serta mampu
menganalisis secara ilmiah dan bersikap dan berperilaku terpuji memperkokoh
kehidupan masyarakat (solidaritas, zuhud, tasamuh, ta'awun, saling menghargai, dan
tidak ingkar janji) dalam kehidupan sehari-hari.
5) Memahami dan meyakini hakikat qadla dan qadar serta mampu menganalisis secara
ilmiah, dan terbiasa berakhlak terpuji terhadap bangsa dan negara (cinta tanah air,
jiwa kepahlawanan, pengabdian, kepribadian bangsa, belajar sepanjang hayat) dan
menghindari akhlak tercela (berjudi, berzina, dan narkoba) dalam kehidupan sehari-
hari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, kompetensi pembelajaran Aqidah dan Akhlaq
berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama
menempuh pendidikan di MA. Kompetensi ini berorientasi pada perilaku afektif dan
psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat
aqidah serta meningkatkan kualitas akhlak sesuai dengan ajaran Islam.
b. Kompetensi Inti Pembelajaran Aqidah Akhlak MA
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi inti
merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus
9
Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran, hlm. 171

27
dimiliki oleh peserta didik yang dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan pada
satuan pendidikan tertentu.
Kompetensi Inti pembelajaran Aqidah Akhlak MA merupakan kompetensi
yang harus dimiliki peserta didik Madrasah Aliyah (MA) yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk jenjang
sekolah, kelas dan mata pembelajaran Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah (MA).
Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skill dan soft skills.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kompetensi inti pembelajaran aqidah akhlak
MA adalah kompetensi yang harus dimiliki peserta didik Madrasah Aliyah dalam
kelompok aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari guna
mencapai sebuah tujuan yang ditentukan yakni Standar Kompetensi Lulusan.
Kompetensi inti pembelajaran Aqidah Akhlak MA merupakan kualifikasi
kemampuan peserta didik yang mengimplementasikan penguasaan kemampuan
pengetahuan dan penerapan pengetahuan dalam materi yang diajarkan.
c. Kompetensi Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak MA
Kompetensi Dasar pembelajaran Aqidah Akhlak adalah pengetahuan,
keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh peserta didik Madrasah
Aliyah (MA) untuk menunjukkan bahwa peserta didik Madrasah Aliyah (MA) telah
menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka
kompetensi dasar pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan penjabaran dari standar
kompetensi pembelajaran Aqidah Akhlak.
Kompetensi dasar pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan konten atau
kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bersumber
dari kompetensi inti pembelajaran Aqidah Akhlak yang harus dikuasai peserta didik
Madrasah Aliyah (MA). Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik Madrasah Aliyah (MA), kemampuan awal, serta ciri dari
mata pelajaran pembelajaran Aqidah Akhlak ini.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar pembelajaran aqidah akhlak
MA adalah kompetensi yang berisi sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik MA dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak berupa pengetahuan,
keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan
28
bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Kompetensi
dasar pembelajaran Aqidah Akhlak ini bersumber dari kompetensi inti pembelajaran
Aqidah Akhlak.

3. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak MA


Dalam suatu pembelajaran mata pelajaran dalam pendidikan formal pastilah
terdapat suatu tujuan. Tujuan pengajaran, sebagaimana yang diungkapkan Oemar
Hamalik adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai
oleh siswa setelah berlangsung pengajaran. Jadi tujuan pembelajaran adalah harapan
perubahan yang dicapai oleh peserta didik dari adanya proses pembelajaran.
Demikian halnya, pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak yang ada di
Madrasah Aliyah, terdapat tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu sebelum
pembelajaran mata pelajaran tersebut. Adapun tujuan mata pelajaran aqidah akhlak
adalah sebagai berikut:
a. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial,
sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.10
Menurut Moh. Rifai tujuan pendidikan Aqidah Akhlak adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan keyakinan kepada peserta didik tentang
hal-hal yang harus diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya
sehari-hari.
b. Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan
akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk, baik dalam hubungannya dengan
Allah, dirinya sendiri, sesama manusia maupun dengan alam sekitarnya.
c. Memberikan bekal kepada peserta didik tentang aqidah dan akhlak untuk
melanjutkan pelajaran ke jenjang yang lebih tinggi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak di MA
adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah

10
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah, h. 50.

29
SWT, serta untuk memberikan pengetahuan dan pengimplementasian mengenai
Akhlaqul karimah sebagai bekal menuju kehidupan yang lebih baik. Juga agar
menghindari perilaku tercela dalam kehidupan sehari-hari.

4. Indikator Pembelajaran Aqidah Akhlak MA


Indikator pembelajaran Aqidah Akhlak MA merupakan penanda pencapaian
KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik MA, mata pelajaran pembelajaran Aqidah Akhlak, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
Sedangkan menurut Darwin Syah indikator pembelajaran adalah karakteristik,
ciri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk
menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu.
Contoh pengaplikasian Indikator Pembelajaran Aqidah Akhlak di MA
diantaranya; siswa mampu menjelaskan kandungan Al-Qur’an, meningkatkan
metode kualitas aqidah, mengidentifikasi pengertian-pengertian menurut ulama,
membedakan dan menentukan perbedaan antara Tauhid dan Aqidah dan lain
sebagainya.
Jadi indikator pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan kompetensi dasar
pembelajaran Aqidah Akhlak secara spesifisik yang dapat dijadikan untuk menilai
ketercapaian hasil pembelajaran Aqidah Akhlak dan juga dijadikan tolak ukur sejauh
mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan pembelajaran Aqidah Akhlak
atau mata pelajaran tertentu.

5. Contoh Pengaplikasian Standar kompetensi, Kompetensi Inti, dan Kompetensi


Dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak MA
a. Kelas/Semester : X (Sepuluh)/Ganjil

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


KOMPETENSI INTI
Memiliki perilaku 1. Menghayati dan 1.1.Meyakini kesempurnaan akidah Islam
yang mencerminkan mengamalkan ajaran 1.2. Meyakini ajaran tauhiid dalam

30
sikap orang beriman, agama yang kehidupan seharihari
berakhlak mulia, dianutnya 1.3. Menghayati akhlak Islam dan metode
berilmu, percaya diri, peningkatan kualitasnya
dan bertanggung 1.4. Menghayati nilai akhlak terpuji
jawab dalam (hikmah, iffah, syaja’ah dan ‘adalah)
berinteraksi secara 1.5. Menunjukkan sikap penolakan
efektif dengan terhadap akhlak tercela (hubbundun-ya,
lingkungan sosial dan hasad, kibr-ujub, riya`)
alam serta dalam 1.6. Menghayati makna syukur, qana’ah,
menempatkan diri rida dan sabar
sebagai cerminan 1.7. Menghayati adab kepada orang tua
bangsa dalam dan guru
pergaulan dunia. 1.8. Menghayati kisah keteladanan Nabi
Yusuf as
2. Menghayati dan 2.1 Memiliki akidah yang kokoh dalam
mengamalkan kehidupan sehari-hari
perilaku jujur, 2.2 Terbiasa bertauhid dalam kehidupan
disiplin, sehari-hari
tanggungjawab, 2.3 Terbiasa menerapkan metode-metode
peduli (gotong peningkatan kualitas akhlak dalam
royong, kerjasama, kehidupan
toleran, damai), 2.4 Membiasakan akhlakakhlak terpuji
santun, responsif (hikmah, iffah, syaja’ah dan ’adalah)
dan pro-aktif dan dalam kehidupan
menunjukkan sikap 2.5 Menghindarkan diri dari sifat-sifat
sebagai bagian dari buruk (hubbun-dun-ya, hasad, kibr-ujub,
solusi atas berbagai riya`)
permasalahan dalam 2.6 Terbiasa bersyukur, qana’ah, rida dan
berinteraksi secara sabar dalam kehidupan
efektif dengan 2.7 Terbiasa berakhlak terpuji kepada
lingkungan sosial orang tua dan guru dalam kehidupan
dan alam serta sehari-hari
dalam menempatkan 2.8 Meneladani sifat-sifat utama nabi

31
diri sebagai Yusuf as
cerminan bangsa
dalam pergaulan
dunia.
Memiliki pengetahuan 3. Memahami, 3.1 Menganalsis akidah Islam dan metode
faktual, konseptual, menerapkan, peningkatan kualitasnya
prosedural, dan menganalisis 3.2 Menganalisi konsep tauhiid dalam
metakognitif dalam pengetahuan faktual, Islam
ilmu pengetahuan, konseptual, 3.3 menganalisis akhlak Islam dan metode
teknologi, seni, dan prosedural peningkatan kualitasnya
budaya dengan berdasarkan rasa 3.4 Menganalisis indukinduk akhlak terpuji
wawasan ingin tahunya (hikmah, iffah, syaja’ah dan ‘adalah)
kemanusiaan, tentang ilmu 3.5 Menganalisisindukinduk akhlak tercela
kebangsaan, pengetahuan, (hubbun-dun-ya, hasad, kibr-ujub, riya`)
kenegaraan, dan teknologi, seni, 3.6 Menganalisis makna syukur, qana’ah,
peradaban terkait budaya, dan rida dan sabar
penyebab serta humaniora dengan 3.7 Memahami adab kepada orang tua dan
dampak fenomena dan wawasan guru
kejadian. kemanusiaan, 3.8 Menganalisis kisah keteladanan Nabi
kebangsaan, Yusuf as
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah.

32
Memiliki kemampuan 4. Mengolah, 4.1. Mempraktikkan metodemetode
pikir dan tindak yang menalar, dan peningkatan kualitas iman/ akidah
efektif dan kreatif menyaji dalam ranah islamiyah
dalam ranah abstrak konkret dan ranah 4.2. Menunjukkan contoh prilaku
dan konkret sebagai abstrak terkait bertauhiid dalam Islam
pengembangan dari dengan 4.3. Mempraktikkan metodemetode
yang dipelajari di pengembangan dari peningkatan kualitas akhlak dalam Islam
sekolah secara yang dipelajarinya 4.4. Mempraktikan contoh akhlak yang
mandiri. di sekolah secara baik (hikmah, iffah, syaja’ah dan ‘adalah)
mandiri, dan mampu 4.5. Menunjukkan contohcontoh akhlak
menggunakan tercela (hubbun-dun-ya, hasad, kibr-ujub,
metoda sesuai riya`)
kaidah keilmuan 4.6. Menunjukkan contoh perilaku
bersyukur, qana’ah, rida dan sabar
4.7. Mensimulasikam adab kepada orang
tua dan guru
4.8. Menyajikan sinopsis kisah keteladanan
Nabi Yusuf as

33
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Standar kompetensi adalah pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dikuasai siswa serta tingkatpenguasaan yang diharapkan dicapai
siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Sedangkan Kompetensi inti
merupakan penanda pencapaian Kompetensi Dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dan Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal
yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang
diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu.
2. Standar kompetensi pembelajaran aqidah akhlak MI meliputi mengenal dan
meyakini rukun iman kepada Allah sampai dengan iman kepada Qada dan Qadar,
melalui pembiasaan dalam mengucapkan kalimat-kalimat thayibah, pengenalan,
pemahaman sederhana, dan penghayatan terhadap rukun iman dan al-asma’ al-
husna, serta pembiasaan dalam pengamalan akhlak terpuji dan adab Islami serta
menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari. Sedangkan untuk kompetensi
inti pembelajaran aqidah akhlak MI dirancang tiga aspek yaitu aspek sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam pembelajaran aqidah akhlak. Dan Kompetensi Dasar Pembelajaran Aqidah
Akhlak MI merupakan acuan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak untuk
mendukung pengembangan materi-materi pokok dalam Pembelajaran Aqidah
Akhlak agar peserta didik Madrasah Ibtidaiyah (MI) tidak hanya mampu
memahami melainkan dapat mengembangkan pola pikirnya mengenai
pembelajaran Aqidah Akhlak.
3. Standar kompetensi pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs yaitu suatu rangkaian
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus peserta didik MTs kuasai agar
mampu memahami,mengembangkan dan mengamalkan ajaran agama Islam
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk kompetensi inti pembelajaran
aqidah akhlak di MTS itu harus dimiliki semua peserta didik MTs untuk
mencapai sebuah tujuan yang ditentukan agar para peserta didik mampu
mengetahui dan memahami pembelajaran Aqidah Akhlak dan mampu merubah
peserta didik Madrasah Tsanawiyah menjadi lebih berpengetahuan dan

34
berpemahaman. Dan untuk Kompetensi Dasar pembelajaran Aqidah Akhlak MTs
yaitu kompetensi mengenai pembelajaran aspek-aspek yang berhubungan dengan
pembelajaran Aqidah Akhlak baik sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik di Madrasah
Tsanawiyah (MTS).
4. Kompetensi pembelajaran Aqidah dan Akhlaq MA berisi sekumpulan
kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh
pendidikan di MA. Kompetensi ini berorientasi pada perilaku afektif dan
psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat
aqidah serta meningkatkan kualitas akhlak sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan
Kompetensi inti pembelajaran aqidah akhlak MA adalah kompetensi yang harus
dimiliki peserta didik Madrasah Aliyah dalam kelompok aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari guna mencapai sebuah
tujuan yang ditentukan yakni Standar Kompetensi Lulusan. Dan Kompetensi
Dasar pembelajaran aqidah akhlak MA adalah kompetensi yang berisi sejumlah
kemampuan yang harus dikuasai peserta didik MA dalam mata pelajaran Aqidah
Akhlak berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai
oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi
yang telah ditetapkan. Kompetensi dasar pembelajaran Aqidah Akhlak ini
bersumber dari kompetensi inti pembelajaran Aqidah Akhlak.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami hanyalah seorang
manusia biasa yang tidak pernah sirna dari kekhilafan, karena kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT. Karena dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka selayaknya kami mengharapkan kritik ataupun saran yang
membangun kepada para pembaca agar kami bisa memperbaiki dalam pembuatan
makalah selanjutnya supaya bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

35
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H. M. T.th. Filsafat Pendidikan Islam. Cet. ke-4. Jakarta: Bumi Aksara

Basyiruddin, usman. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. (Jakarta; ciputat perss).

Endah Purwati Loeloek, Amri Sofan. 2013. Panduan Memahami Kurikulum, Jakarta: Prestasi
Pustaka.

Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran 2012 PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Humaidi Tatapangarsa. Pendidikan Agama lslam untuk Mahasiswa. (Malang; IKIP)

Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004)

Muhaimin, dkk. Strategi belajar mengajar: penerapan dalam pendidikan agama islam.
(surabaya; citra media).

https://www.scribd.com/document/222245895/Pengertian-Standar-Kompetensi-Dan-
Kompetensi-Dasar.

https://id.scribd.com/document/482275737/makalah-ki-dan-kd-aqidah-akhlak-mi-kelas-4-6

http://menzour.blogspot.com/2018/05/makalah-mata-pelajaran-aqidah-akhlak-di.html

https://www.abdimadrasah.com/2014/04/tujuan-dan-ruang-lingkup-mata-pelajaran-aqidah-
akhlaq-mi.html?m=1

36

Anda mungkin juga menyukai