Anda di halaman 1dari 39

PP No 19 Tahun 2005

(PASAL 19, AYAT 1)

proses pembelajaran pada satuan pendidikan


diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik
 Tidak
ada manusia yang sama dalam
pengertian manusia yang satu pasti
berbeda dengan yang lain
 Kondisi manusia itu sendiri bersifat tidak
menetap dari waktu kewaktu, situasi dan
kondisi, emosi serta cara seseorang
siswa menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan orang-orang di
sekitarnya
 Setiap tahapan perkembangan manusia
memiliki ciri khusus dengan perkembangan
lain sehingga untuk dapat memberikan
stimulasi dan mengarahkan pembentukan
perilaku peserta didik perlu pula diketahui ciri
khusus dari setiap tahapan perkembangan
tersebut
 Guru dalam batas tertentu memiliki
kemampuan untuk memanipulasi perilaku
siswa, sehingga perlu pemahaman perilaku
serta memerlukan pendekatan yang teliti dan
waktu panjang
KARAKTERISTIK SISWA
 KECERDASAN
 BAKAT
 KEMAMPUAN AWAL
 MOTIVASI
 PERHATIAN
 PERSEPSI
 RETENSI

 TRANSFER BELAJAR
Kecerdasan Peserta Didik

 Kecerdasan matematika logika,


 Kecerdasan bahasa,
 Kecerdasan musikal,
 Kecerdasan visual spasial,
 Kecerdasan kinestetik,
 Kecerdasan interpersonal,
 Kecerdasan intrapersonal, dan
 Kecerdasan naturalis
Kemampuan Mengenali Emosi diri

 Kemampuan seseorang dalam


mengenali perasaannya sendiri
sewaktu perasaan atau emosi itu
muncul.
 Inisering dikatakan sebagai dasar
dari kecerdasan emosional.
Kemampuan Mengelola Emosi

Kemampuan seseorang untuk


mengendalikan perasaannya
sendiri sehingga tidak meledak dan
akhirnya dapat mempengaruhi
perilakunya secara salah.
Kemampuan Memotivasi Diri

 Kemampuan memberikan semangat


kepada diri sendiri untuk melakukan
sesuatu yang baik dan bermanfaat.
 Dalam hal ini terkandung unsur
harapan dan optimisme yang tinggi
sehingga seseorang memiliki
kekuatan semangat untuk melakukan
aktivitas tertentu,
Kemampuan Mengenali Emosi Orang

 Kemampuan untuk mengerti perasaan dan


kebutuha orang lain

 Kemampuan ini juga sering disebut


kemampuan berempati, mampu menangkap
pesan nonverbal dari orang lain
Kemampuan Membina Hubungan

 Kemampuan untuk mengelola emosi orang


lain sehingga tercipta keterampilan sosial
yang tinggi dan membuat pergaulan
seseorang menjadi lebih luas.

 Peserta didik dengan kemampuan ini


cenderung mempunyai banyak teman,
pandai bergaul, dan menjadi lebih populer.
Bakat Peserta didik
 Kemampuan yang merupakan sesuatu
yang melekat (inherent) dalam diri
seseorang,
 Bakat peserta didik dibawa sejak lahir dan
terkait dengan struktur otaknya,
 Genetik struktur otak telah terbentuk sejak
lahir, tetapi berfungsinya otak sangat
ditentukan oleh cara peserta didik
berinteraksi dengan lingkungannya.
Indikator Bakat
• Mempunyai ingatan yang kuat,
• Mempunyai logika dan keterampilan analitis yang
kuat,
• Mampu berpikir abstrak,
• Mampu membaca tata letak (ruang),
• Mempunyai keterampilan mekanis,
• Mempunyai bakat musik dan seni,
• Luwes dalam atletik dan menari,
• Pintar bersosialisasi,
• Mampu memahami perasaan manusia,
• Mampu memikat dan merayu.
Berbakat Mempunyai Karakteristik Negatif
 Mampu mengaktualisasikan pernyataan secara fisik
berdasarkan pemahaman pengetahuan yang sedikit
 Dapat mendominasi diskusi
 Tidak sabar untuk segera maju ke tingkat berikutnya
 Suka ribut
 Memilih kegiatan membaca dari pada berpartisipasi aktif
dalam kegiatan masyarakat, atau kegiatan fisik
 Suka melawan aturan, petunjuk-petunjuk atau prosedur
tertentu
 Frustasi disebabkan tidak jalannya aktivitas sehari-hari
 Menjadi bosan karena banyak hal yang diulang-ulang
 Menggunakan humor untuk memanipulasi sesuatu
 Melawan jadwal yang (hanya) didasarkan atas pertimbangan
waktu saja bukan atas pertimbangan tugas
Indikator Intelektual
• Mudah menangkap pelajaran
• Mudah mengingat kembali
• Memiliki perbendaharaan kata yang luas
• Penalaran tajam (berpikir logis, kritis,
memahami hubungan sebab akibat)
• Daya konsentrasi baik (perhatian tidak
mudah teralihkan)
• Menguasai banyak bahan tentang macam-
macam topik
• Senang dan sering membaca
Indikator Intelektual (lanjutan)
• Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan atau
pendapat secara lisan/tertulis dengan lancar dan
jelas
• Mampu mengamati secara cermat
• Senang mempelajari kamus, peta dan ensiklopedi
• Cepat memecahkan soal
• Cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan
• Cepat menemukan asas dalam suatu uraian
• Mampu membaca pada usia lebih muda
• Daya abstraksi cukup tinggi
• Selalu sibuk menangani berbagai hal
Indikator Kreativitas
 memiliki rasa ingin tahu yang besar
 sering mengajukan pertanyaan yang
berbobot
 memberikan banyak gagasan dan usul
terhadap suatu masalah
 mampu menyatakan pendapat secara
spontan dan tidak malu-malu
 mempunyai/menghargai rasa keindahan
Indikator Kreativitas (lanjutan)
 Mempunyai pendapat sendiri dan dapat
mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh
orang lain
 Memiliki rasa humor tinggi
 Mempunyai daya imajinasi yang kuat
 Mampu mengajukan pemikiran, gagasan
pemecahan masalah yang berbeda dari orang
lain (orisinil)
 Dapat bekerja sendiri
 Senang mencoba hal-hal baru
 Mampu mengembangkan atau merinci suatu
gagasan (kemampuan elaborasi)
KEMAMPUAN AWAL

 Kemampuan yang telah dimiliki


siswa sebelum ia mengikuti
pembelajaran yang akan
diberikan (Dick & Carey,1990)
Penelitian Goldstein

 Terdapat hubungan yang positif


antara kemampuan awal siswa
dengan hasil belajarnya.
 Kemampuan awal dapat diukur
melalui tes awal, interview, atau cara-
cara lain.
MOTIVASI
 Tenaga pendorong yang menyebabkan
adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan
tertentu (Morgan, 1986)
 Apabila siswa mempunyai motivasi positif
maka ia akan:
a. Memperlihatkan minat dan mempunyai
perhatian,
b. Bekerja keras dan memberikan waktu
kepada usaha tersebut,
c. Terus bekerja sampai tugas terselesaikan
(Worell & Stilwell,1981)
BERDASARKAN SUMBERNYA

 Motivasi Intrinsik
 Motivasi Ekstrinsik

Dengan memberi penguatan


(reinforcement) maka motivasi yang mula-
mula bersifat ekstrinsik lambat laun
diharapkan akan berubah menjadi motivasi
intrinsik (Galloway, 1976)
PERHATIAN
Suatu strategi kognitif yang mencakup
empat ketrampilan, yaitu:
 Berorientasi
ke suatu masalah
 Meninjau sepintas isi masalah

 Memusatkan diri pada aspek yg relevan


 Mengabaikan stimuli yang tidak relevan
(Toeti Soekamto,1994)
FAKTOR INTERNAL
FATOR EKSTERNAL
Intensitas
Stimulus
Keragaman Stimulus
Beberapa Warna lebih mudah menarik
perhatian
 Stimulus yang bergerak lebih menarik
perhatian
Penyajian Stimulus yang berkala dan
berulang-ulang
Indikator Motivasi
• Tekun menghadapi tugas
• Ulet menghadapi kesulitan
• Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi
• Ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang
diberikan
• Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin
• Menunjukkan minat terhadap masalah “orang dewasa”
• Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan
dengan tugas rutin dapat mempertahankan
pendapatnya
• Mengejar tujuan jangka panjang
• Senang mencari dan memecahkan soal-soal
PERSEPSI
 Suatuproses yang bersifat
kompleks yang menyebabkan
orang dapat menerima atau
meringkas informasi yang
diperolehnya dari lingkungannya
(Fleming&Levie,1981)
Sifat Persepsi

 Relatif, tidak absolut tergantung pada


pengalaman tepat sebelumnya,
 Selektif, tergantung pada pengalaman,
minat, kebutuhan dan kemampuan siswa
untuk mengadakan persepsi,
 Sesuatu yang tidak teratur akan sukar
dipersepsikan.
PRINSIP UMUM YANG PERLU DIKETAHUI
GURU

 Makin baik persepsi siswa mengenai


sesuatu, makin mudah siswa
mengingat,
 Pembelajaran perlu menghindari
adanya persepsi yang salah,
 Pemanfaatan media
pembelajaran/alat bantu
pembelajaran perlu diusahakan.
RETENSI

 Sesuatu yang tertinggal dan


dapat diingatkan kembali
setelah seseorang
mempelajari sesuatu.
 Retensi sangat menentukan
hasil yang diperoleh siswa di
dalam proses belajarnya
Kurva Retensi
Diingat
100%

80

60
20 menit, 58%
40
80 menit, 44%
20
1 hari, 33%
5

Hari setelah belajar


5 10 15 20 25
Hubungan antara retensi dan IQ

9,2
9,0
IQ Tinggi
8,8
( X = 129 )
8,6
JUMLAH BENAR

8,4 IQ Sedang
8,2 (X = 106 )
8,0
7,8 IQ Rendah
7,6
( X = 67 )
7,4
7,2

mula-mula 5 menit 7 minggu


KARAKTERISTIK SISWA SMA

a. Perkembangan Aspek Psikomotorik


Menurut Wuest dan Lombardo (Arma Abdullah dan Agusmanaji.
1994) menyatakan bahwa perkembangan aspek psikomotor
seusia siswa SMA ditandai dengan perubahan jasmani dan
fisiologis secara luar biasa. Salah satu perubahan luar biasa
tersebut adalah pertumbuhan tinggi badan dan berat badan.
Pada usia 15-17tahun atau lebih cepat dan lebih lambat dari itu,
siswa mengalami pertumbuhan cepat. Tulang rangka mengalami
perubahan semakin keras. Bagian tubuh mengalami
pertumbuhan dan pematangan pada kecepatan yang berbeda,
sehingga proporsi antar-anggota tubuh kelihatan tidak sempurna.
Kondisi ini menyebabkan remaja mengeluh bahwa tubuhnya
terlalu gemuk, sehingga terkadang menjadi kendala partisipasinya
dalam aktivitas jasmani.
b. Perkembangan Aspek Kognitif
Menurut Wuest dan Lombardo (Arma Abdullah dan Agusmanaji.
1994) menyatakan perkembangan kognitif pada siswa SMAmeliputi
peningkatan fungsi intelektual, kapasitas memori dan bahasa, dan
pemikiran konseptual. Siswa mengalami peningkatan kemampuan
mengekspresikan diri, kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan akan meningkat.
c. Perkembangan Aspek Afektif
Menurut Wuest dan Lombardo (Arma Abdullah dan Agusmanaji.
1994) menyatakan perkembangan afektif siswa SMAmencakup proses
belajar perilaku. Pihak yang berpengaruh dalam proses sosialisasi
remaja adalah keluarga, sekolah dan teman sebaya. Dari ketiganya
pihak yang sangat berpengaruh adalah teman sebaya.Siswa juga
mengalami kondisi egosentris, yaitu kondisi yang hanya mementingkan
pendapatnya sendiri dan mengabaikan pandangan orang lain. Remaja
menghabiskan waktu memikirkan penampilan, tindakan, perasaan dan
perhatian. Siswa mengalami perubahan persepsi atas kemampuan dan
keyakinan yang kuat bahwa ia mampu mengerjakan sesuatu, sehingga
timbul rasa percaya diri.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA
SEKOLAHMENEGAH ATAS (SMA)

Psikolog memandang anak usia SMA sebagai individu yang


berada pada tahap yang tidak jelas dalam rangkaian proses
perkembangan individu. Ketidakjelasan ini karena mereka
berada pada periode transisi, yaitu dari periode kanak-kanak
menuju periode orang dewasa. Pada masa tersebut mereka
melalui masa yang disebut masa remaja atau pubertas.
Umumnya mereka tidak mau dikatakan sebagai anak-anak tapi
jika mereka disebut sebagai orang dewasa, mereka secara rill
belum siap menyandang predikat sebagai orang
dewasa. Perubahan-perubahan tersebut akhirnya berdampak
pada perkembangan fisik, kognitif, afektif, dan juga
psikomotorik mereka.
PERKEMBANGAN DALAM SIKAP KOGNITIF

Perkembangan kognitif pada fase usia dewasa awal,


dikemukakan oleh Schaie (1997) bahwa tahap-tahap
kognitif Piaget menggambarkan peningkatan
efisiensi dalam perolehan informasi yang baru.
Sebagai contoh, pada masa dewasa awal terdapat
perubahan dari mencari pengetahuan menuju
menerapkan pengetahuan, menerapkan apa yang
sudah diketahui, khususnya dalam hal penentuan
karier dan mempersiapkan diri untuk menghadapi
pernikahan dan hidup berkeluarga.
PERKEMBANGAN DALAM SIKAP EMOSIONAL

Perkembangan Peserta Didik Periode Sekolah


Menengah Atas (SMA) Psikolog memandang
anak usia SMA sebagai individu yang berada
pada tahap yang tidak jelas dalam rangkaian
proses perkembangan individu. Ketidakjelasan
ini karena mereka berada pada periode
transisi, yaitu dari periode kanak-kanak
menuju periode orang dewasa. Pada masa
tersebut mereka melalui masa yang disebut
masa remaja.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN SMA

Keluarga

Kapasitas
Mental, emosi Kematangan
dan Intelegensi

Status Ekonomi
Pendidikan
Sosial
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai