Anda di halaman 1dari 12

Universitas

Negeri
Jakarta

Bimbingan Teknis

Pembelajaran
Anak Disabilitas
Intelektual
Oleh:
Dr. Hartini Nara, M.Si
Universitas
Negeri
Jakarta

Topik

Pengertian Disabilitas Karakteristik Disabilitas


Intelektual Intelektual

Klasifikasi Disabilitas Pembelajaran untuk


Intelektual Disabilitas Intelektual
Disabilitas Intelektual
Delphie (2006), Disabilitas Intelektual adalah
anak yang memiliki problema belajar yang
disebabkan adanya hambatan perkembangan
inteligensi, mental, emosi, sosial dan fisik.
Disabilitas
Intelektual

W ardani ( 1996 ) Approdita ( 2012 )

Disabilitas intelektual adalah anak Disabilitas Intelektual adalah


yang memiliki kecerdasan individu yang memiliki
intelektual (IQ) secara signifikan intelegensi yang signifikan di
berada di bawah rata-rata bawah rata-rata dan disertai
(normal ) yang disertai dengan dengan ketidakmampuan
ketidakmampuan dalam dalam adaptasi perilaku yang
menyesuaikan diri dengan muncul dalam masa
lingkungan dan semua ini perkembangan.
berlangsung pada masa
perkembangan.
Anak Disabilitas Intelektual
Nur'aeni (1997)
Beberapa karakteristik atau ciri-ciri, yaitu sebagai
berikut:
1. Perkembangan senantiasa tertinggal dibanding
teman sebayanya.
2. Tidak mampu mengubah cara hidupnya, ia
cenderung rutin. Jika terjadi hal baru di
lingkungannya, ia menjadi bingung dan risau.
3. Perhatiannya tidak dapat bertahan lama, amat
singkat.
Karakteristik Anak Disabilitas Intelektual
Nur'aeni (1997)
Beberapa karakteristik atau ciri-ciri, yaitu sebagai
berikut:
4. Kemampuan berbahasa dan berkomunikasinya
terbatas, umumnya anak gagap.
5. Sering tidak mampu menolong diri sendiri.
6. Motif belajarnya rendah sekali.
7. Irama perkembangannya tidak teratur, suatu saat
meningkat tinggi, tapi saat yang lain menurun
drastis.
8. Tidak peduli pada lingkungan
Klasifikasi Disabilitas
Intelektual
Mild Moderate Severe Profound
Memiliki IQ antara 68-52, Memiliki IQ 51-36 Skala Memiliki IQ antara 32-20 Memiliki IQ di bawah 19
Binet. Sedangkan Skala Binet dan 54-40, Skala menurut Skala Binet dan menurut Skala Binet dan
Weschler (WISC) Anak Weschler (WISC). antara 39-25 menurut IQ di bawah 24 menurut
disabilitas intelektual mereka bisa mencapai Skala Weschler (WISC). Skala Weschler (WISC).
ringan memiliki perkembangan MA
kecerdasan intelektual / sampai kurang lebih 7
IQ 69-55. tahun.
Permasalahan Disabilitas
Intelektual

Masalah kesulitan Masalah kesulitan Masalah Gangguan


dalam kehidupan Penyesuaian diri Kepribadian dan
sehari-hari Emosi

Masalah Masalah
Masalah kesulitan
Penyesuaian Diri di Pemanfaatan W aktu
Belajar
Tempat Kerja Luang
Prinsip Pembelajaran
Disabilitas Intelektual

Prinsip Kasih Sayang .


Prinsip Habilitasi dan
Prinsip Keperagaan
Rehabilitasi
Dalam kegiatan pembelajaran, Guru
Siswa disabilitas Intelektual akan lebih Habilitasi adalah usaha yang dilakukan
hendaknya berbahasa yang lembut,
mudah tertarik perhatiannya apabila seseorang agar anak menyadari bahwa
sabar, rela berkorban, dan memberi
dalam kegiatan pembelajaran mereka masih memiliki kemampuan atau
contoh perilaku yang baik, ramah, dan
menggunakan benda-benda konkrit
supel, sehingga tumbuh kepercayaan potensi yang dapat dikembangkan meski
maupun berbagai alat peraga
dari siswa, yang pada akhirnya kemampuan atau potensi tersebut terbatas.
(model) yang sesuai.
mereka memiliki semangat untuk Rehabilitasi adalah usaha yang dilakukan
melakukan kegiatan dan dengan berbagai macam bentuk dan cara,
menyelesaikan tugas- sedikit demi sedikit mengembalikan
tugas yang diberikan guru. kemampuan yang hilang atau belum
berfungsi optimal.
Kebutuhan Pembelajaran Disabilitas Intelektual,
Omrod ( 2011)

1.Analisis Perilaku 2. Analisis Pokok 3. Analisis Pemrosesan


Salah satu cara menganalisis suatu
Bahasan Informasi
tugas yang kompleks adalah Pendekatan ini membagipokok Menetapkan proseskognitif yang
mengidentifikasi perilaku yang bahasan ke dalam topik, konsep tercakup dalam suatu tugas. Misalnya
disyaratkan untuk melakukannya. dan prinsip. untuk bisa menjumlah dengan benar,
Misalnya dalam mengenakan Biasanyapendekatan ini anak harus memahami dulu tentang
pakaian, perilaku apa saja yang
dilakukan jika pokok bahasan konsep bilangan, konsep
diharapkan, yaitu memasukkan
yang diajarkan mencakup penjumlahan, simbol atau kata-kata
tangan ke lubang baju dengan benar,
banyak ide atau konsep yang yang menunjukkan operasi
memegang lubang kancing dan
saling berkaitan. penjumlahan.
memasukkan kancing ke dalam
lubang dengan tepat, melipat kerah
dan seterusnya.
Contoh Pembelajaran:
Langkah-langkah Pemanfaatan Pendekatan Saintifik
Berikut ini adalah penjelasan mengenai masing-masing langkah dalam pendekatan saintifik :
1) Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran
yang digunakan oleh guru.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah- langkah sebagai
berikut:
a) Menentukan objek apa yang akan diobservasi
b) Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
c) Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
d) Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
e)Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar
berjalan mudah dan lancar
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai