OLEH
KELOMPOK 3 :
CINTHYA LARA UTAMI
LILY FITRIANI
RIKA RAFI SARAGI TURNIP
WINEFSI RIMAZELI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat
dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat guna
memenuhi tugas dari dosen. Makalah ini membahas tentang KISTA SARCOMA
FILODES semoga dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa kebidanan
dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen
pembimbing kami serta teman-teman sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun
kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir
kata kami mengucapkan terima kasih
Padang,20 september 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cystosarcoma phyllodes asalnya bisa dari fibroadenoma selular yang telah ada yang
sekarang
mengandung
satu
atau
lebih
komponen
asal
mesenkim.Cystosarcoma
phyllodes adalah jarang, terutama tumor jinak yang terjadi hampir semata-mata pada
payudara wanita.Namanya berasal dari kata Yunani sarcoma, yang berarti tumor berdaging,
dan phyllo, yang berarti daun.Dengan nyata sekali, tumor menampilkan karakteristik yang
besar, sarkoma ganas, mengambil tampilan seperti-daun ketika dipotong, dan menampilkan
epitel, ruang seperti-kista bila dilihat secara histologis (karena itu namanya).Karena sebagian
besar tumor itu jinak, namanya dapat menyesatkan.Dengan demikian, terminologi yang
disukai sekarang adalah tumor filodes.
Johann Muller yang pertama kali memberikan nama cystosarcoma phyllodes pada
tahun 1838, karena tumor ini seringkali kistik dan secara klasik memiliki proyeksi seperti
daun ke dalamnya. Sementara istilah-istilah ini deskriptif dengan tepat, istilah sarkoma tidak
dibenarkan dalam mayoritas kasus, maka saran bahwa istilah tumor filodes diganti, dengan
istilah sarkoma filodes terbatas pada sebagian kecil yang membenarkan penunjukan ini atas
dasar histologis atau oleh perilaku klinis. Ini adalah kondisi lain dimana kebingungan
merajalela, dan banyak lagi kesalahan harus ditujukan terhadap terminologi yang tidak tepat.
Semenjak tumor tidak kistik maupun sarkoma, cystosarcoma harus ditinggalkan mendukung
tumor filodes (jinak) atau sarkoma filodes (ganas).Kasus ini juga dijabarkan oleh Azzopardi.
Oleh karena itu berdasarkan penjelasan di atas maka, kami akan membahas secara
rinci tentang kista sarkoma filodes.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat disampaikan yaitu :
1.
2.
3.
4.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tentang aplikasi teori tentang kista sarcoma filodes dan dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca.
2. Tujuan khusus
a) Mahasiswi mampu mengetahui tentang pengertian kista sarcoma filodes.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Kista sarcoma filodes (tumor filodes) adalah fibroadenoma yang tumbuh meliputi
seluruh mammae.Tumor filodes juga merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat
menyusup (invasive) secara lokal dan dapat menjadi ganas (10-15%) dan (80-95%)
jinak.Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar.Tumor ini timbul
biasanya pada umur 35-40 tahun, Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan
dapat pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
Nama kista sarcoma filodes berasal dari Muller (1838) karena mengandung kista-kista
besar diantaranya banyak sekali jaringan ikat sehingga waktu itu diduga sarkoma.Di
permukaan tumor terdapat banyak jaringan sperti lembaran-lembaran buku (phyllon).
B. ETIOLOGI
Tumor filodes secara nyata berhubungan dengan fibroadenoma dalam beberapa kasus,
karena pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis, kedua lesi mungkin terlihat
pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor filodes berkembang dari fibroadenoma atau
keduanya berkembang bersama-sama, atau apakah tumor filodes dapat muncul de novo,
tidaklah jelas. Noguchi dan kolega telah mempelajari pertanyaan ini dengan analisis klonal
dalam tiga kasus dimana fibroadenoma dan tumor filodes diperoleh berurutan dari pasien
yang sama. Pada masing-masing kasus, kedua tumor monoklonal dan memperlihatkan alel
inaktif yang sama. Mereka berargumen dengan meyakinkan bahwa tumor filodes memiliki
asal yang sama dengan fibroadenoma, fibroadenoma tertentu dapat berkembang menjadi
tumor filodes.
C. PATOFISIOLOGIS
Bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh fibroadenoma. tumor
payudara ini biasanya tumbuh cepat, terkadang jinak, terkadang di batas antara jinak dan
ganas dan terkadang ganas.
Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat
menyusup (invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat
dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi
kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45 tahun.
Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam ukuran
yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
Tumor filodes merupakan neoplasma non-epitelial payudara yang paling sering
terjadi, meskipun hanya mewakili 1% dari tumor payudara.Tumor ini memiliki tekstur halus,
berbatas tajam dan biasanya bergerak secara bebas.Tumor ini adalah tumor yang relatif besar,
dengan ukuran rata-rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah dilaporkan.
D. TANDA DAN GEJALA
Tindakan:
a) Karena potensi ganas dan lebih radikal dari fibroadenoma,biasanya dilakukan
dengan enukleasi, karena mereka hampir selalu berperilaku dalam sikap jinak.
d) Terapi Bedah
kosmetik yang memuaskan dengan eksisi segmental, mastektomi total, dengan atau
tanpa rekonstruksi, adalah sebuah alternatif.
2. Prosedur yang lebih radikal tidak secara umum dibenarkan.
3. Melakukan diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang dicurigai secara
klinis. Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan tidak mengandung sel-sel
maligna.
G. DETEKSI DINI ( CARA MENGETAHUI KELAINAN PAYUDARA )
kedua payudara tidak sama besar, putting tidak terletak pada ketinggian yang
sama.Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan atau putting susu tertarik ke dalam.
Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari putting susu segeralah pergi
ke dokter.
b. Letakkan kedua
lengan
di
atas
kepala
dan
perhatikan
kembali
kedua
bantal di bawah bahu kiri.Rabalah payudara kiri dengan telapak dan jari
jari tangan kanan.Periksalah apakah ada benjolan pada payudara.Kemudian periksa juga
apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
d. Periksalah dan rabalah putting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila
diraba dengan telapak jari jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan.Bila
terasa ada benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter.
e. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.
yang
ditemui
: Ibu
mengatakan adanya
benjolan
pada
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu.Dengan cara tersebut kita bisa melakukan
KIE yang baik kepada ibu tersebut.
b. Tanda Tanda Vital
Untuk memastikan kondisi umum ibu dalam keadaan baik.
c. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
a) Wajah
: Pucat
b) Rambut
: Bersih, keriting, warna hitam dan tidak ada ketombe
c) Mata
: Sklera putih, kanan dan kiri simetris, konjungtiva merah
d)
e)
f)
g)
Muda
Mulut & gigi
Telinga
Hidung
Leher
jugularis
h) Dada
i) Mamae
:
:
:
:
: Simestris
: Pembesaran
payudara
asimetris,pada
payudara
kanan terlihat merah, kulit mengkilat dan tipis, teraba benjolan atau masa
j)
k)
l)
patella (+/+).
d. Pemeriksaan Penunjang
1. Biopsi jaringan payudara :
-
Makro : tumor tampak bulat elastis, nodular, dan berkapsul pada permukaan berwarna
abu abu keputihan
Diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan harus memenuhi
standar nomenklatur diagnosa kebidanan,yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
b. Masalah
Kebutuhan
a) Menganjurkan ibu memakai BH yang longgar sampai ibu merasa tidak nyeri
b) Menganjurkan ibu memakai kain untuk menopang payudara jika ibu merasa nyeri
pakai BH
c) Menganjurkan ibu memakai baju yang longgar
d) Memberikan dukungan emosional kepada ibu.
2.
3.
a. Inform consent
b. Rujukan untuk tindakan lebih lanjut
C. Langkah III : Diagnosa potensial /Masalah potensial
Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul dan bila tidak segera diatasi
dapat mengganggu keselamatan hidup klien, maka masalah potensial harus diantisipasi,
dicegah, diawasi dan dipersiapkan tindakan untuk mengatasi.
Langkah IV : Tindakan segera
Tindakan segera yaitu merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai atau
merujuk ke poli bedah.
Langkah V Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Suatu rencana asuahan harus disetujui oleh kedua belah pihak baik bidan maupun
klien agar perencanaan dapat dilakukan dengan efektif.semua keputusan harus bersifat
rasional dan valid berdasarka teori serta asumsi yang berlaku tentang apa yang akan dan tidak
dilakukan.
Perencanan tindakan yang mungkin dilakukan pada ibu hamil dengan kista sarkoma
polides antara lain :
1.
2.
3.
4.
anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup agar tidak lelah, nyeri tulang dan sesak nafas
berkurang.
5.
ajarkan ibu cara merawat payudara yang baik. dimana menjaga kebersihannya, dan
memakai BH yang menopang dan nyaman.
6.
Anjurkan
ibu
untuk
berhenti
menjadi
akseptor
KB
hormonal
KB
8.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kista sarcoma filodes (tumor filodes) adalah fibroadenoma yang tumbuh meliputi
seluruh mammae.Tumor filodes juga merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat
menyusup (invasive) secara lokal dan dapat menjadi ganas (10-15%) dan (80-95%)
jinak.Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar.Tumor ini timbul
biasanya pada umur 35-40 tahun, Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan
dapat pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
Nama kista sarcoma filodes berasal dari Muller (1838) karena mengandung kista-kista
besar diantaranya banyak sekali jaringan ikat sehingga waktu itu diduga sarkoma.Di
permukaan tumor terdapat banyak jaringan sperti lembaran-lembaran buku (phyllon).
B. Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan diharapkan bisa menjadi bacaan
yang dapat menjadi bahan yang dapat menambah ilmu pengetahuan.Penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya.