Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Cystosarcoma phyllodes asalnya bisa dari fibroadenoma selular yang telah ada
yang sekarang mengandung satu atau lebih komponen asal mesenkim. Cystosarcoma
phyllodes adalah jarang, terutama tumor jinak yang terjadi hampir semata-mata pada
payudara wanita.Namanya berasal dari kata Yunani sarcoma, yang berarti tumor
berdaging, dan phyllo, yang berarti daun.Dengan nyata sekali, tumor menampilkan
karakteristik yang besar, sarkoma ganas, mengambil tampilan seperti-daun ketika
dipotong, dan menampilkan epitel, ruang seperti-kista bila dilihat secara histologis
(karena itu namanya).Karena sebagian besar tumor itu jinak, namanya dapat
menyesatkan.Dengan demikian, terminologi yang disukai sekarang adalah tumor
filodes.
Johann Muller yang pertama kali memberikan nama ‘cystosarcoma
phyllodes’ pada tahun 1838, karena tumor ini seringkali kistik dan secara klasik
memiliki proyeksi seperti daun ke dalamnya. Sementara istilah-istilah ini deskriptif
dengan tepat, istilah ‘sarkoma’ tidak dibenarkan dalam mayoritas kasus, maka saran
bahwa istilah ‘tumor filodes’ diganti, dengan istilah ‘sarkoma filodes’ terbatas pada
sebagian kecil yang membenarkan penunjukan ini atas dasar histologis atau oleh
perilaku klinis. Ini adalah kondisi lain dimana kebingungan merajalela, dan banyak
lagi kesalahan harus ditujukan terhadap terminologi yang tidak tepat. Semenjak tumor
tidak kistik maupun sarkoma, ‘cystosarcoma’ harus ditinggalkan mendukung tumor
filodes (jinak) atau sarkoma filodes (ganas).Kasus ini juga dijabarkan oleh Azzopardi.
Oleh karena itu berdasarkan penjelasan di atas maka, kami akan membahas
secara rinci tentang kista sarkoma filodes.
2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang
diberikan dosen pengajar kepada penulis dan untuk mengetahui tentang aplikasi teori
tentang kista sarcoma filodes dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
Kista sarcoma philodes adalah fibro adenoma yang tumbuh meliputi seluruh
mamae, ada kalanya bertambah besar, hampir tidak tergendong oleh penderita
(Prawirohardjo,sarwono.1997:485).Tumor philodes (Cista sarcoma philodes) ialah
tumor dengan pola Fibroma adenoma mamae tetapi stromanya yang lebih seluler.
(Cornain,s.1986:91). Kista sarkoma fillodes mengandung kista –kista besar
diantaranya banyak sekali jaringan ikat sehingga terkadang diduga sarkoma,
dipermukaan tumor terdapat banyak jaringan (seperti lembaran-lembaran/phylor).
Phylode : menyerupai daun; istilah yang digunakan untuk tumor yang pada
pemotongannya memperhatikan lobusi. Sebuah tipe tumor yang ditemukan di jaringan
payudara atau prostat. Biasanya besar sekali dan berkembang dengan cepat. Tumor ini
mungkin saja benigna (bukan kanker) atau maligna (kanker) dan bisa menyebar ke
bagian lain tubuh. Juga disebut CSP atau tumor filodes.

Sebuah tipe neoplasma jaringan ikat yang timbul dari stroma intralobular payudara. Ditandai
dengan pembesaran cepat massa bergerak-keras asmiteris. Secara histologis tampak seperti
celah stroma seperti daun yang dibatasi oleh sel-sel epitel.
Kista sarcoma filodes (tumor filodes) adalah fibroadenoma yang tumbuh meliputi seluruh
mammae.Tumor filodes juga merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup
(invasive) secara lokal dan dapat menjadi ganas (10-15%) dan (80-95%)
jinak.Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar.Tumor ini timbul
biasanya pada umur 35-40tahun, Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan
dapat pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
Nama kista sarcoma filodes berasal dari Muller (1838) karena mengandung kista-kista besar
diantaranya banyak sekali jaringan ikat sehingga waktu itu diduga sarkoma.Di permukaan
tumor terdapat banyak jaringan sperti lembaran-lembaran buku (phyllon).
1. Etiologi
Tumor filodes secara nyata berhubungan dengan fibroadenoma dalam beberapa kasus, karena
pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis, kedua lesi mungkin terlihat pada
tumor yang sama. Namun, apakah tumor filodes berkembang dari fibroadenoma atau
keduanya berkembang bersama-sama, atau apakah tumor filodes dapat muncul de novo,
tidaklah jelas. Noguchi dan kolega telah mempelajari pertanyaan ini dengan analisis klonal
dalam tiga kasus dimana fibroadenoma dan tumor filodes diperoleh berurutan dari pasien
yang sama. Pada masing-masing kasus, kedua tumor monoklonal dan memperlihatkan alel
inaktif yang sama. Mereka berargumen dengan meyakinkan bahwa tumor filodes memiliki
asal yang sama dengan fibroadenoma, fibroadenoma tertentu dapat berkembang menjadi
tumor filodes.
Etiologi kistosarkoma fillodes belum diketahui secara pasti, namun beberapa hal yang diduga
dapat mempengaruhi terjadinya tumor ini antara lain :
1. Kontrasepsi hormonal (terutama estrogen)
2. Pernah mengalami radiasi di daerah dada ( lingkungan )
3. Adanya keturunan ca mammae (genetik)
4. Wanita usia 35 – 40 tahun, resiko semakin meningkat pada keadaan :
 Orang tua ( ibu ) pernah menderita Ca mammae terutama pada usia relatif
muda.Anggota keluarga menderita Ca mammae
 Sebelumnya pernah menderita penyakit tumor / kanker
 Penderita tumor jinak payudara
 Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun.
1. Tanda Dan Gejala
Adapun tanda dan gejala dari kista sarcoma filodes yaitu:
1. Kulit di atas tumor mengkIiap, regang, tipis, merah dan pembuluh-pembuluh balik
melebar & panas.
2. Jarang terjadi mestastasis (pembesaran kelenjar regional) hal ini yang menjadi
petunjuk untuk membedakan tumor ini dari kanker karena jarang sekali kita
menemukan kanker payudara dengan ukuran diameter 10 – 15 cm yang tidak
bermestastasis dan menginfiltrasi kulit atau toraks.
3. Tumor tumbuh cepat, nekrosis dan radang pada kulit
4. Tumor ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak secara bebas.
Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-rata 5 cm
1. Patofisiologi
Bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh fibroadenoma. tumor payudara
ini biasanya tumbuh cepat, terkadang jinak, terkadang di batas antara jinak dan ganas dan
terkadang ganas.
Tumor filodes merupakan neoplasma non-epitelial payudara yang paling sering terjadi,
meskipun hanya mewakili 1% dari tumor payudara.Tumor ini memiliki tekstur halus,
berbatas tajam dan biasanya bergerak secara bebas.Tumor ini adalah tumor yang relatif besar,
dengan ukuran rata-rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah dilaporkan.
1. Gambaran Klinis
Haagensen melaporkan kira-kira satu tumor filodes untuk setiap 40 fibroadenoma. Distribusi
usia luas, dari 10-90 pada seri Haagensen dari 84 pasien, namun dengan mayoritas antara 35
dan 55 tahun. Tumor bilateral sangat jarang, meskipun sebuah kasus luar biasa dari tiga buah
tumor terpisah pada jaringan payudara ektopik aksila bilateral juga payudara normal telah
dilaporkan. Tumor filodes jarang pada pasien dibawah usia 20 tahun, ketika muncul untuk
memberikan reaksi terutama dengan cara jinak, tanpa memperhatikan corak histologis. Juga
telah dijelaskan dalam kelenjar mirip mammae di vulva, payudara pria dan di prostat dan
vesikula seminalis.
Kebanyakan tumor tumbuh dengan cepat menjadi ukuran besar sebelum pasien datang,
namun tumor-tumor tidak menetap dalam arti karsinoma besar. Hal ini disebabkan mereka
khususnya tidak invasif; besarnya tumor dapat menempati sebagian besar payudara, atau
seluruhnya, dan menimbulkan tekanan ulserasi di kulit, namun masih memperlihatkan
sejumlah mobilitas pada dinding dada.
1. Penatalaksanaan
Tindakan:
1. Karena potensi ganas dan lebih radikal dari fibroadenoma,biasanya dilakukan
mastektomi,dengan pengangkatan fasia pektoralis
2. Pasca bedah diberi radiasi
3. Usia penting dalam manajemen lesi-lesi ini. Dibawah umur 20, semuanya harus
diterapi dengan enukleasi, karena mereka hampir selalu berperilaku dalam sikap jinak.
4. Terapi Bedah
Pada kebanyakan kasus cystosarcoma phylloides, melakukan eksisi luas normal, dengan
lingkaran jaringan normal.Tidak terdapat aturan tentang besarnya batas. Namun, batas 2 cm
untuk tumor kecil (< 5 cm) dan batas 5 cm untuk tumor besar (> 5 cm) telah dianjurkan. Lesi
tidak seharusnya “dikupas keluar”, seperti yang mungkin dilakukan dengan fibroadenoma,
atau angka rekurensi tanpa dapat diterima jadi meningkat.
 Jika tumor terhadap rasio payudara cukup tinggi untuk menghindarkan hasil kosmetik
yang memuaskan dengan eksisi segmental, mastektomi total, dengan atau tanpa
rekonstruksi, adalah sebuah alternatif.
 Prosedur yang lebih radikal tidak secara umum dibenarkan.
 Melakukan diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang dicurigai secara
klinis. Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan tidak mengandung sel-sel
maligna.
1. DETEKSI DINI ( CARA MENGETAHUI KELAINAN PAYUDARA)
SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
Adalah pemeriksaan payudara yg di lakukan sendiri oleh tiap wanita dengan cara tertentu
secara berkala tiap bulan. Sadari dapat membantu menemukan kelainan atau penyakit
payudara yang kemudian harus di pastikan oleh dokter. Waktu yang paling tepat untuk
melakukan sadari adalah sekitar semiggu setelah hari terakhir menstruasi dengan cara:
1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada
payudara.Biasanya kedua payudara tidak sama besar, putting tidak terletak pada
ketinggian yang sama.Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan atau putting susu
tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari putting
susu segeralah pergi ke dokter.
2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua
payudara.Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah dan periksa lagi.
3. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tanggan kiri di belakang kepala dan sebuah
bantal di bawah bahu kiri.Rabalah payudara kiri dengan telapak dan jari –
jaritanganPeriksalah apakah ada benjolan pada payudara.Kemudian periksa juga
apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
4. Periksalah dan rabalah putting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila
diraba dengan telapak jari – jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan.Bila
terasa ada benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter.
5. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang dibuat kami dapat menyimpulkan bahwa:
 Kista sarcoma filodes (tumor filodes) adalah fibroadenoma yang tumbuh meliputi
seluruh mammae.
 Penyebab tumor ini belum diketahui secara pasti tapi secara nyata dijelaskan bahwa
penyakit ini disebabkan oleh fibroadenoma.
 Tumor ini bersifat ganas dan jinak.
 Penatalaksanaannya apabila ganas maka dilakukan mastektomi dengan pengangkatan
pektoralis.
 Deteksi dini bisa dilakukan dengan cara SADARI (periksa payudara sendiri)
1. Saran
Adapun saran kami atas penulisan makalah ini:
1. Agar mahasiswa meningkatkan ilmu / wawasan tentang kista sarcoma filodes serta
memperluas dan memahami bagaimana penyakit kista sarcoma filodes
2. Partisipasi masyarakat terutama kaum wanita hendaknya mengetahui sedini mungkin
tanda dan gejala kista sarcoma filodes
3. Partisipasi masyarakat (kaum wanita untuk dapat mendeteksi sedini mungkin penyakit
kista sarcoma filodes.

Anda mungkin juga menyukai